Topik Buddhisme > Meditasi

Vipasana

<< < (2/5) > >>

Why me:

--- Quote from: hexel on 20 May 2019, 11:15:17 PM ---masalahnya kesadaran itu tidak hadir di saat tidur dan bekerja dan istirahat sehari hari.......kesadaran hanya hadir disaat meditasi atau disaat saya berkeinginan untuk menyadari kesadaran itu sendiri....itupun rasanya melelahkan.....saat tidur...kesadaran lenyap....saat bekerja ....kesadaran lenyap dan hanya ada konsentrasi bekerja tanpa kesadaran ....saat istirahat ....kesadaran hilang dan yang ada hanya lelah dan mengantuk....

--- End quote ---
Kesadaran bisa dibedakan menjadi kesadaran mata, kesadaran telinga, kesadaran indria lainya.. Kesadaran selalu ada baik mau atau tidak mau, saat meditasi atau tidak meditasi.. Yg membedakan hanyalah bahagia atau tidak, lagi senang atau tidak.. Ketika meditasi tubuh dan mental lebih rileks jadi perasaan dan pikiran lebih bahagia.. Dengan pikiran dan perasaan yg lebih bermutu(bahagia) kita menyadari saat itu ada kesadaran... Tapi kenapa saat tidak meditasi tidak merasakan adanya kesadaran? Apakah karena sibuk? Tentunya bukan itu saja tapi pada tidak meditasi pikiran dan perasaan cenderung kurang santai dan bahagia.. Jadi bahagiakanlah diri anda dengan pikiran benar..

Sostradanie:

--- Quote from: hexel on 20 May 2019, 11:15:17 PM ---masalahnya kesadaran itu tidak hadir di saat tidur dan bekerja dan istirahat sehari hari.......kesadaran hanya hadir disaat meditasi atau disaat saya berkeinginan untuk menyadari kesadaran itu sendiri....itupun rasanya melelahkan.....saat tidur...kesadaran lenyap....saat bekerja ....kesadaran lenyap dan hanya ada konsentrasi bekerja tanpa kesadaran ....saat istirahat ....kesadaran hilang dan yang ada hanya lelah dan mengantuk....

--- End quote ---
Cuma dengan menginginkan maka dia sudah hadir . Kalau birokrasi sudah diperpendek ternyata dia hadir terus.

Sostradanie:

--- Quote from: Why me on 20 May 2019, 10:01:01 PM ---Ketika melatih diri dengan memperhatikan kehendak, perasaan, persepsi, kesadaran, dan tubuh.. Maka diperlukan pengetahuan 4 kesunyataan yakni dukkha, sebab dukha, akhir dukha, dan jalan menuju akhir dukha,.. Kemudian dengan pandangan benar akan anicca dan anata dengan menyertakan kewaspadaan maka perenungan 5 kelompok akan sangat berguna untuk melenyapkan keinginan yg merupakan penyebab penderitaan..
Misal dalam kehidupan sehari2 jika afa hal yg dapat menyebabkan amarah, maka dengan kewaspadaan timbulkan ketenangan, kemudian mengetahui pikiran dan perasaan marah.. Hanya sebatas mengetahui, lalu ketika sampai pada kehendak untuk membalas sadarilah itu... Kehendak itu adalah sumber dukkha atasi dengan pikiran benar yakni tinggalkan/lepaskan keinginan tersebut karena sifatnya tidak berinti.. Hanya fenomena, tidak berguna, bukan milikku.. Kemudian liat hasil perbuatan kita.. Jika puas maka ketahuilah ini hanya sebatas disiplin dan pengetahuan.. Tidak lebih

--- End quote ---
Dengan hanya mengamati saja dalam batas mengetahui maka tidak ada lanjutan reaksi yang bekerja di pikiran . Jadi tidak seperti reflek/reaksi lagi . Dengan mengamati dan terputus nya kebiasaan itu maka kinerja/bebsn menurun ..
Dan jasmani anda menyetujui dan menyukai itu karena bebannya berkurang sehingga muncullah kondisi tenang....
Menunjukkan anda sering punya kebiasaan marah 😁

hexel:
ketika kesadaran saya hadir ....pikiran saya menjadi cerah dan terang.... saya senang bisa merasakan kesadaran ini walaupun mungkin tak bisa saya pertahankan dalam waktu yang lama....maksudnya dalam waktu berminggu minggu atau berbulan bulan....

Sostradanie:

--- Quote from: hexel on 21 May 2019, 09:27:55 PM ---ketika kesadaran saya hadir ....pikiran saya menjadi cerah dan terang.... saya senang bisa merasakan kesadaran ini walaupun mungkin tak bisa saya pertahankan dalam waktu yang lama....maksudnya dalam waktu berminggu minggu atau berbulan bulan....

--- End quote ---
😁 1 minggu berapa kali jatahnya?

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

[*] Previous page

Go to full version