cocok-lah seperti ini argumen-nya seperti hal-nya orang yang menjual racun... sudah tahu racun, kenapa di beli dan meracun-i makhluk lain. Jadi yang jual tidak melanggar sila, tetapi melanggar penghidupan benar. wkwkwkwkwk...
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Sisi penjual/penyedia jasa: apakah melanggar sila/tidak; apakah sesuai dengan penghidupan benar/tidak.
Sisi pembeli: apakah penggunaan barang/jasa sesuai dengan sila.
Barang/benda yang dijual: selalu netral
Kasus 'panggang babi'
Penyedia: tidak melanggar sila, sesuai penghidupan benar (jika tidak membunuh/menyebabkan pembunuhan)
Konsumen: sedang atthasila, melanggar sila untuk membelinya.
>Penyedia tidak menjadi bersalah walaupun konsumen menggunakannya untuk melanggar sila,
Kasus zat yang digunakan sebagai racun
Penyedia: tidak melanggar sila, tidak sesuai penghidupan benar
konsumen: tergantung penggunaan. Misalnya saya beli racun serangga yang mengandung borax untuk bahan memadamkan api, maka tentu saja tidak melanggar sila.
>Penyedia tetap bersalah karena menjual racun walaupun konsumen menggunakannya bukan sebagai racun.
Kasus pelacur
Penyedia: (IMO) tidak melanggar sila, tidak melanggar penghidupan benar.
konsumen: tergantung kondisi, bisa melanggar, bisa tidak.
>Sama seperti kasus 'panggang babi', penyedia tidak menjadi melanggar walaupun konsumennya melanggar.