pikiran aye bersih dan KRITIS..
kalau pad2 mau uji kebenaran teori "kotoran", ntar punya pacar / istri.. kasih tinggal aja 1 atap ama LSY..
9 bulan 10 hari.. akan keluar "hasil kotorannya"
just so simple..
kalau belum berani.. gak usah banyak teori dah..
nahhhhhhhhhhhhh
terbukti kan teori owe
pikiran kowe emang penuh kotoran
semuanya yg dilihat ya kotor
masa punya ***** kasih guru
pikiranmu ini benar2 parah
kau ini kalau belum berkeluarga,
saya takut sudah melanggar sila ketiga (curiga gitu de)
ngakunya pikiran bersih ya
ya jelaslah, uda kena brainwash therajana dari myanmar
Dua orang biksu sedang melakukan perjalanan pulang ke kuil dari tempat yang jauh.
biksu junior : forte
biksu senior : mahaguru
Mereka sampai di sebuah sungai yang dangkal namun lebar. Di sungai itu terlihat seorang wanita cantik berpakaian indah yang terlihat bingung. Biksu yang lebih senior menegur wanita itu, menanyakan mengapa dia terlihat bingung. Kata si wanita, 'saya harus bergegas pulang ke rumah saya di seberang sungai. Tapi ini adalah pakaian saya yang terbaik. Saya kuatir pakaian saya rusak kena air sungai ini.'
Kata si biksu senior, 'jangan takut, naiklah ke punggungku, akan kuseberangkan anda.' Wanita itu menurut, dan mereka pun menyeberang bersama. Sesampainya di seberang sungai, wanita itu turun dan mengucapkan terima kasih, lalu berlalu.
Sejauh ini si biksu junior tidak berkata apa-apa. Ketika mereka sampai di kuil, si biksu junior tidak bisa menahan ganjalan hatinya. Katanya, 'kakak, bukankah kita adalah biksu yang selibat? Bukankah kita dilarang menyentuh perempuan, apalagi sampai menggendongnya di punggung seperti yang kakak lakukan tadi?'
Jawab si biksu senior, 'adik, aku sudah menurunkan perempuan itu di tepi sungai. Mengapa kau masih 'menggendongnya' sampai kuil?'
Moral: Peraturan dibuat untuk manusia, bukan manusia dibuat untuk peraturan. Kadangkala, untuk kepentingan yang lebih utama, ada beberapa peraturan yang dilanggar. Tentu saja ini bukan hal yang dapat dibenarkan atau dibiasakan. Namun justru orang yang terlalu terpaku pada peraturan dan selalu menyoroti penyalahan peraturan tersebut yang patut dipertanyakan integritasnya.
pada dinasti Sung di cina... ada seorang sastrawan budhist bernama forte........DAN SEORANG BIKSU .............MEREKA TEMAN AKRAB....SELALU BERMEDITASI BERDUA DAN KADANG SUKA BERCANDA....
SUATU HARI... forte MAU BERMEDITASI BARENG DENGAN BIKSU TERSEBUT DI PAGI HARI... SEBELUM BERMEDITASI forte BERTANYA PADA BIKSU....BIKSU, COBA ANDA LIHAT KALO SAYA SEDANG BERMEDITASI , SAYA KELIHATAN SEPERTI APA ?
BIKSU TERSEBUT MELIHAT SEJENAK forte YG DUDUK BERSILA SANGAT TEGAK DAN HENING....LALU BIKSU TERSEBUT BERKATA ...ANDA SANGAT MIRIP SANG BUDHA......
forte MENDENGAr ITU GIRANG SEKALI.... LALU DIA PUN MELIHAT BIKSU TERSEBUT SAMBIL MENILAI SEPERTI APA BIKSU TERSEBUT KALO LAGI MEDITASI...
BIKSU INI KEPALANYA PLONTOS....SELURUH BADANNYA BERBENTUK SEPERTI KERUCUT BUNTER BUNTER......KALO LAGI MEDITASI.....
KEMUDIAN forte BERTERIAK GIRANG,......HAHAHA... SAYA MELIHAT ANDA SEPERTI SEONGGOK KOTORAN SAPI......
BIKSU TERSEBUT TIDAK BISA MENJAWAB APA2 DI HANYA DIAM...
SETELAH PULANG , forte MENCERITAKAN KEPADA ryu (soalnya cewe, ahaaahh) ..BAHWA TADI PAGI DIA TELAH MENGALAHKAN BIKSU TERSEBUT...BIKSU MELIHAT SAYA SEPERTI BUDHA.... TETAPI SAYA MELIHAT BIKSU SEPERTI SEONGGOK KOTORAN SAPI. HAHAHA..AKU SUDAH ADA KEMAJUAN....
PERTANYAAN......
SIAPA YG ADA KEMAJUAN
YG MELIHAT SESUATU DARI KULIT LUAR LALU MENGHAKIMI SEPERTI SEONGGOK KOTORAN SAPI....
wahai forte
kosongkan dulu cangkirmu
kalau tidak bagaimana mau menerima dharma
kalau cangkirmu penuh bagai orang yg keras kepala walau diberitahu
sampai kapanpun akan selalu begitu