//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Suchamda

Pages: 1 2 3 [4] 5 6 7 8 9 10 11 ... 38
46
Quote
Hehehehe....bang!
Gambar bisa saya hapus , dan itu mudah saja.
Tapi bisakah anda menghapus kefanatikan sebagian orang-orang tersebut terlebih dulu?
Saya cuman menggambarkan apa yang terjadi saja.
pembenaran yg luar biasa. Andai kalau saya bisa, tentu semua saya rubah, utk memuaskan ego saya. Apakah tindakan yg bro lakukan sudah tepat?

Quote
Si Semit yang dengan tegas di awal menyatakan standpointnya sebagai theravadin yg menolak bahkan mengusir Riky Dave untuk keluar dari Buddhism. Apa-apaan ini?? Anda bahkan tidak mengingatkannya sama sekali perbuatan takabur begitu??!!
Utk urusan antar pribadi saya tidak mau ikut campur terlalu banyak, mereka bisa menyelesaikan sendiri2x.

Quote
Si Bond yang secara jelas menuduh sbg ajaran capcay (gado-gado).
Utk postingan Bro Bond, ini saya akui saya kelewatan, akan saya *sensor*, mohon bantuannya jika menemukan hal seperti itu klik "Report to moderator". Saya sendiri sering kali tidak membaca semua satu persatu dan mungkin terlewat.

Quote
Intinya, rekan2 theravadin puritan ingin mengesankan bahwa mereka lebih murni, puritan dan moralis. Sedangkan diluar itu semua tidak bermoral. Apakah bukan demikian esensi semua debat kusir ini?
Oleh karena itu saya memilih tidak menjawab dengan kata-kata tapi dengan gambar. Supaya bisa menjadi cerminan buat dia orang semua.
Utk ini bro bisa diskusikan disini, coba ungkapkan maksud bro. Nanti didiskusikan, lebih baik daripada mengumpat dibelakang.

Quote
Saya cuman mengharapkan kenetralan anda. Mereka yang mulai duluan kok.
Saya berusaha untuk tidak campur tangan karena kenetralan sangat relatif tapi jika ada sesuatu yg berpotensi membuat perselisihan karena ada menghina golongan, mohon bantuannya utk memberitahu.

Soal benar atau pembenaran, tak ada seorangpun yang tahu kecuali diri sendiri.
Dan saya tahu/ sadar apa yang saya lakukan dengan pertimbangan2 yg masak. Semenjak kemaren 2 hari yg lalu saya sudah menyimak diskusi ini sambil merenungkan.

Kalau anda memang tidak bisa bertindak apa2 terhadap mereka, ya jangan bertindak apa2 juga terhadap kami. Itu baru adil. Tidak perlu pake ego-egoan.

Tugas anda sebagai admin atau moderator adalah untuk memoderasi, artinya : mencegah sikap-sikap ekstrim dan menjembatani rekonsiliasi dari kedua belah pihak. Kalau anda tidak menginginkan pertikaian, tentu semenjak awal sudah dilakukan tindakan memoderasi atau mengingatkan. Kalau perlu, melarang topik seperti ini bisa muncul.

Dan juga, saya tidak mengumpat seperti yg anda tuduhkan. Anda sudah tendensius sekali.
Justru saya mencari cara yang sederhana untuk menyingkapkan esensi semua kekonyolan yg terjadi disini ini secara gamblang tapi mudah. Dan itu menurut hemat saya adalah melalui gambar. Karena melalui simbolisme, kita lebih mudah bercermin.

47
Maaf deh, kalo2 kata saya menusuk, emang gua suka iseng dan ngetest sejauh mana perkembangan batin dan teori seseorang ketika orang itu berbicara sebagai jagoan yg bisa melihat batin seseorang yg menampakan dirinya sudah terlatih tanpa bukti dan fakta jelas.  Kepada moderator supaya suasana kondusif, saya rela seluruh tulisan junk saya yg membuat orang2  itu merasa teraniaya dihapus khususnya yang ditujukan untuk Pak Hudoyo, Riky Dave dan Suchamda. Dengan dihapusnya tulisan junk saya, atau yg menusuk hati terdalam mereka, saya berharap pekerjaan moderator2 disini menjadi mudah. Karena saya menyadari tidak ada satupun yg harus dilekati ataupun dipertahankan (anicca).

Silakan moderator membantu menghapus tulisan junk saya yg menciptakan konflik agar forum ini terlihat bersih sebagai cerminan orang yg mengerti Buddha Dhamma.

Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada semua pihak yg berdampak yg luar biasa ini. Smoga Anda semua dapat bermeditasi dengan tenang dan berbahagia.


Saya rasa apa yang sudah dilakukan tidak perlu ditutup-tutupi. Kesalahan yang terjadi bisa dijadikan pelajaran, baik buat anda sendiri ataupun pembaca yang lainnya.
Kalau hanya mau kelihatan "bersih", maka bukankah itu semata menutupi rasa malu ybs?
Saya prihatin dengan sikap Anda yg selalu maunya lempar batu sembunyi tangan.

48
[at] Suchamda: gambar2x sih utk selingan boleh, tapi gambar yg bisa memicu pertikaian antar aliran tentu tidak terpuji, silahkan hapus gambar tersebut.

Hehehehe....bang!
Gambar bisa saya hapus , dan itu mudah saja.
Tapi bisakah anda menghapus kefanatikan sebagian orang-orang tersebut terlebih dulu?
Saya cuman menggambarkan apa yang terjadi saja.

Si Semit yang dengan tegas di awal menyatakan standpointnya sebagai theravadin yg menolak bahkan mengusir Riky Dave untuk keluar dari Buddhism. Apa-apaan ini?? Anda bahkan tidak mengingatkannya sama sekali perbuatan takabur begitu??!!

Quote from: Reply #84 on: Yesterday at 08:44:00 PM
Riky, saya bukan Samma Sambuddha dan juga tidak mempunyai kekuatan, tetapi saya akan sangat gembira jika anda meninggalkan agama Buddha.


Si Bond yang secara jelas menuduh sbg ajaran capcay (gado-gado).

Quote from: Reply #48 on: Yesterday at 04:46:24 PM
Yg diungkapkan Bro Kemenyan sudah jelas singkat dan padat. Jadi MMD itu isinya capcay, telor sama ikan asin.

Intinya, rekan2 theravadin puritan ingin mengesankan bahwa mereka lebih murni, puritan dan moralis. Sedangkan diluar itu semua tidak bermoral. Apakah bukan demikian esensi semua debat kusir ini?
Oleh karena itu saya memilih tidak menjawab dengan kata-kata tapi dengan gambar. Supaya bisa menjadi cerminan buat dia orang semua.

Saya cuman mengharapkan kenetralan anda. Bukankah si pembuat topik ini yang lebih dulu mengedepankan issue aliran? Mereka yang mulai duluan kok.
Quote
Polling : apakah praktik MMD sesuai dengan Buddhisme Theravada?

49

NO, we are not TALIBANS....
We are Buddhist Radical Army (BRA)!!!


Our slogan :
With BRA we feel True.
no-BRA is our enemy. :))

51
Coba topengnya pada dibukain dulu tuh.  ;D

52


Ci Luk Baaaaaaa.........I am the REAL True Buddhist!!! :))


Walaupun topengku alim tak bergigi,
tapi aku masih punya gigi untuk menggigit lho...
;D

53
Meditasi / Re: Abhidhamma & vipassana
« on: 06 August 2008, 09:32:05 AM »
Tapi jujur saja, menurut saya, anda itu bukan sedang bicara Dharma.

Dan anda juga berlaku hal yang sama,tidak membicarakan Dhamma pada tempatnya dan semua omongan yang ada disini hanya berupa sebuah bulls**t dari ego-ego yang berterbangan disini.

Jangan katakan itu sebuah pemahaman Dhamma tapi pemahaman itu luluh lantak oleh satu kata KENTUT dan satu inti ego pribadi.

Anda boleh kasar tapi tidak ingin melihat orang lain kasar kepada anda,bukankah anda melindungi ego anda sendiri dengan sebuah tameng,anda lihai dalam Dhamma tapi anda sendiri tidak bisa melihat diri anda apa adanya. batil,dengki,iri hati,saya pikir sindrom anda belum berakhir.

Hehehehe.....:D
Jadi rupanya bukan Dharma tho, tapi minta keadilan nih??
Ya udah, junk anda saya terima. Mudah2an puas.

54
Meditasi / Re: Abhidhamma & vipassana
« on: 06 August 2008, 09:14:24 AM »
coba saya ganti KENTUT menjadi DHAMMA.......

Pikiran satu detik meledak menjadi ribuan pertanyaan dan pemikiran. dimanakah kemanunggalan pikiran yang dikatakan,dipromosikan,diucapkan dengan ratusan bahkan ribuan kali, apakah kita melekat sendiri pada promosi itu sendiri?

saya baru promosi satu kata KENTUT dan anda bilang saya melekat,kalo anda promosi kata-kata,kalimat-kalimat anda,bukankah anda lebih melekat pada ribuan kata-kata dan kalimat?

Gitu ya? ;D
Tapi jujur saja, menurut saya, anda itu bukan sedang bicara Dharma.

55
Meditasi / Re: Abhidhamma & vipassana
« on: 06 August 2008, 09:01:39 AM »
KENTUT!

Kenapa pikiran seorang guru Zen bisa melekat lama sekali dengan Kentut yang sama?? ;D

Pertama saya lihat kentut nyanadhana 2 hari yang lalu di thread lain.
Kemudian di thread ini pada pukul 8.19
Kemudian di ruang chatting, mengatakan hal yg sama pada pukul  8.44
Sekarang muncul lagi pada pukul 8.49
Kemudian muncul kentut lagi dengan huruf besar  pada pukul 8.58

 ;D


56
Tibetan / Re: A Key Points of Mahamudra Instruction
« on: 06 August 2008, 08:54:06 AM »
dahulu sempet ada teksnya, but kayaknya diedit ama om suchamda. :D
setahu saya mahamudra ada kaitannya dgn Tathagathagarbha... cmiiw


By : Zen

Ya benar. Mahamudra utk melihat sesuatu sebagai dharmata. Kalau di Theravada disebut melihat sesuatu apa adanya.
Tapi bedanya adalah :
- Bila di tradisi shravakayana maka realita masih terlihat sebagai nama vs rupa (versi sutta), ataupun nibbana, citta, cetasika, rupa (versi abhidhamma).
- Maka seorang yg berhasil dalam tradisi anuttarayoga Mahamudra tidak akan melihat lagi nama berbeda dengan rupa. Rupa akan terlihat sbg hal yg ilusif juga. Oleh karena itu, para mahasiddha dan yogi yg realisasi bisa melakukan hal2 yang sepertinya tidak masuk akal, spt berjalan di atas air, menembusi gunung, terbang, dsb. Tapi hendaknya hal itu jangan dijadikan tujuan.

Saya remove tulisan tentang syair pointing out mahamudra tsb, krn belakangan baru saya mengetahui adanya samaya yg melarang seseorang yg tidak memiliki otorisasi utk menyampaikan hal tersebut.
Apa yg saya sampaikan disini sekarang hanyalah hal2 pengetahuan umum belaka.

57
Meditasi / Re: Abhidhamma & vipassana
« on: 06 August 2008, 08:45:50 AM »
Apa yang dituliskan oleh rekan Fabian dan Pak Hudoyo sangat bermanfaat. Mohon diteruskan.
Terimakasih.

58
Meditasi / Re: Abhidhamma & vipassana
« on: 05 August 2008, 09:17:48 PM »
Jadi pada ahli mengejek oy semuanya, Mantap dah :)) pengen ikutan tapi dah bosen ahh kakakakak

Good.
Kita mesti tahu kapan saatnya becanda dan kapan serius. Anda bisa mendidik kerbau dengan rumput ataupun dengan tongkat, tapi semua itu dipergunakan dengan kebijaksanaan atas dasar cinta kasih. Bukan kemarahan yang kemudian kemudian tidak bisa mengendalikan diri.

59
Meditasi / Re: Abhidhamma & vipassana
« on: 05 August 2008, 11:13:44 AM »
Gak abis-abis yak? :))
Katanya melepas, tapi gak abis-abis

Ada hal-hal baru yang belum dibahas sebelumnya pak. Dan ada orang2 yang berpikir masih ada dharma yang bisa didanakan. Tapi ada juga yang memang yg sedari kemaren isinya kurang lebih itu itu saja.

60
Meditasi / Re: Abhidhamma & vipassana
« on: 05 August 2008, 09:42:40 AM »
Secara sadar atau tidak sadar selalu setiap saat kita terbawa (bereaksi) terhadap segala sesuatu fenomena yang timbul pada batin dan jasmani, mungkin banyak orang yang tidak mengerti bagaimana sih sebenarnya keadaan batin yang tidak terbawa itu? Saya akan memberi perumpamaan:
suatu ketika anda melihat mobil kijang yang sudah berusia sepuluh atau limabelas tahun lewat dijalan raya, apakah batin anda bereaksi? sebagian besar orang dan termasuk anda tentu akan menjawab tidak... karena mobil seperti itu tidak menarik perhatian. Tetapi bagaimana jika jendela mobil itu kemudian terbuka dan anda melihat orang yang anda cintai berada di dalam mobil itu sedang ditodong pisau di lehernya..? apakah anda dapat membuat batin anda tidak terseret..? tentu tidak bisa kan...? Nah dalam kehidupan sehari hari batin kita cenderung terseret oleh berbagai hal yang menjadi perhatian kita.

Terseret disini ada dua hal yaitu terseret dengan bereaksi menolak seperti dalam contoh diatas, maka timbullah kebencian dsbnya. Dan terseret dengan bereaksi menerima....maka timbullah keinginan untuk mengalami kembali atau lobha..

Instruksi untuk 'tidak menolak dan tidak menerima', tidak perlu ditambahi kata-kata "terseret".
Karena sudah cukup jelas diketahui masyarakat pemeditasi bahwa kalau "terseret" mengandung konotasi tidak benar. Tapi, dengan contoh kasus anda, dan juga penambahan kata "terseret" akan menimbulkan kesalah pahaman kepada pembaca bahwa itu adalah suatu sikap yang pasif.
Akan tetapi, 'tidak menolak dan tidak menerima' bukan berarti diam pasif.
Karena bisa saja pasif itu muncul dari suatu tindakan masa bodoh / cuek / tidak peduli yg muncul dari moha, atau lobha dan dosa yang halus sekali.
Bila pikiran diam, maka pada saat diperlukan suatu tindakan, maka ada suatu tindakan yang spontan; tapi tidak berasal dari suatu konsep yang sudah tertanam. Inilah yang disebut sebagai "diam". Yang menurut saya --supaya tidak terjadi kesalahpengertian maka saya ganti istilahnya-- artinya adalah tidak terdistraksi.

Tidak terdistraksi itu berarti tidak harus berada dalam keheningan (calmness). Dalam 'gerak' (movement) pun bisa juga tidak terdistraksi. Yang benar adalah bukan sengaja diam pasif yang bisa juga merupakan suatu gerak reaktif dari suatu kejadian. Tetapi yg lebih tepat utk dikatakan adalah proaktif yang spontan.

Jadi, pada contoh kasus anda. Bergerak menolong orang tersebut belum tentu harus dikatakan sebagai terseret. Ini sebetulnya tidak bisa dinilai dari tindakan luarnya. Hanya orang tersebutlah yang tahu.

Kembali ke melihat apa adanya, hal ini hanya bisa dialami sendiri, sulit digambarkan apabila belum merasakannya. Kemampuan ini tidak muncul pada seseorang yang berlatih meditasi Vipassana hanya pada tingkat-tingkat awal. Hanya apabila anda telah mencapai sankharupekkha nana maka anda mulai dapat melihat segala sesuatu apa adanya.

Hal ini saya setuju.
Memang pengalaman ini sulit sekali dijelaskan. Seringkali kontra-intuitif, sehingga sulit diterima akal.

Bagaimana anda dapat melihat segala sesuatu apa adanya bila melihat rasa sakit yang timbul pada badan jasmani anda terseret dan merasa sangat menderita? hanya apabila anda mampu melihat rasa sakit tanpa merasa sakit maka anda sudah mulai bisa melihat apa adanya, karena rasa sakit hanya fenomena tidak lebih, sesuai dengan apa yang dikatakan oleh para guru meditasi, rasa sakit terjadi karena batin kita yang mengkonsepkannya. Rasa sakit hanya termasuk fenomena yang terjadi pada batin dan jasmani.

Memang. Kemelekatan yang paling susah dihilangkan itu memang kemelekatan kepada konsep, dan itu bisa sangat halus sekali.

Tidak tepat bila ada orang yang menyatakan bahwa berlatih meditasi kita harus melepaskan teori, yang tepat adalah pada waktu bermeditasi kita jangan mengingat teori, tidak mengingat bukan berarti kita melepaskan, tetapi melepaskan berarti kita tidak mempergunakan...

Bagaimana caranya untuk tidak-mengingat?
Bila kita simak dalam praktek nyata, maka proses 'tidak-mengingat' itu pertama kali adalah munculnya ingatan, lalu kemudian pada selanjutnya muncul "aku" utk melakukan reaksi untuk menegasi dengan secara konseptual mencoret kata mengingat itu. Hal itu akan muncul berkali-kali. Yang jelas, dengan demikian maka upaya "tidak-mengingat" itupun pada akhirnya kembali menjadi suatu kerjaan konseptual.
Hal ini berarti, tidak mungkin untuk "tidak-mengingat" kecuali bila kita melepaskan keterikatan kita terhadap konsep itu sendiri. Karena ingatan selalu muncul bila ada kemelekatan pada konsep itu.
So bagaimana "tidak-mengingat" bila tidak melepaskannya terlebih dahulu?

Kemudian juga perlu dimengerti, bahwa latihan vipassana itu seyogyanya tidak saja dilakukan hanya pada waktu retret (entah 3, 10 hari dst) tetapi yg terlebih penting adalah dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus. Bagaimana bisa "tidak mengingat" secara terus menerus kecuali dengan melepaskan terlebih dahulu kebiasaan itu?

Pages: 1 2 3 [4] 5 6 7 8 9 10 11 ... 38