//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Suchamda

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 38
1
Quote
cerita Zhang Dao Ling mendapatkan Thay Sang Lau Cen Cing (TSLCC) di Langit

Pernyataan tersebut dasarnya apa? Kata siapa atau dari referensi kitab apa?
Apakah bisa dipertanggung-jawabkan?

Ada referensi yang menyatakan bahwa Zhang Dao Ling mendapatkan Wahyu dari Thay Sang Lau Cin (Maha Dewa Taoisme). Dalam hal mendapat wahyu seharusnya cerita-nya adalah Zhang Dao Ling mendapatkan wahyu di dunia ini (di bumi ini), sehingga muncullah kitab Thay Sang Lau Cen Cing.

Ada pula cerita yang lebih "spektakuler" tentang bagaimana Zhang Dao Ling "naik" ke langit dan mendapatkan wahyu untuk menuliskan Thay Sang Lau Cen Cing.

Dan dua dua versi cerita ini ada yang mempercayai-nya...

Tolong tuliskan nama referensinya.
Terima kasih.

Thay Sang Lau Cen Cing (Kitab Suci Thay Sang Lau Cin / Kitab Maha Dewa Tao)...

http://indonesia.siutao.com/kitabsuci/taishanglaojunzhenjing/taishanglaojunzhenjing_3.php

di link di-atas dikatakan bahwa Thay Sang Lau Cin menempati Langit ke tiga-puluh-tiga (apakah ini sama dengan alam dewa Tavatimsa/alam 33 dewa) ?

NB : Di dalam kitab ini memang tidak disebutkan perihal darimana asal kitab ini, tetapi referensi dari aliran Dhay Sang Men (DSM) memang menyatakan demikian. Jika ada teman yang umat DSM, boleh ditanyakan sendiri, legenda/cerita tentang asal mula KITAB TSLCC ini.

Dengan kata lain, pernyataan anda awal mengatakan adanya referensi adalah bohong belaka. Ternyata tidak ada referensinya. Semua pernyataan di awal itu ("Zhang Dao Ling mendapatkan wahyu di dunia ini (di bumi ini), sehingga muncullah kitab Thay Sang Lau Cen Cing") ternyata hanya berasal dari karangan umat2 TSM sendiri.

Bukankah ini nantinya bisa diindikasikan sebagai upaya penipuan kepada masyarakat?

Membuktikan hal itu bohong atau tidak akan susah, karena banyak hal yang susah dipercaya tetapi banyak di-imani oleh banyak orang... Dan hal hal seperti ini kan susah dibuktikan... (kan ada 2 versi, ada yang katanya dapat wahyu dan ada cerita yang katanya Zhang Dao Ling naik ke langit)...

Jangankan Zhang Dao Ling naik ke langit untuk nerima wahyu... Dengar-dengar kalau di DSM yang tingkatan 3 kancing, pengangkatannya itu di Thien Thang (Langit), dan kembali lagi ini saya dapatkan dari umat DSM sendiri cerita ke saya... Gak percaya cerita ini, coba tanya ke umat DSM jika ada umat DSM yang sdr.Suchamda kenal...



Kebohongan itu bukan menuduh masalah imani ybs.
Tetapi pada suatu tindakan yg mengatakan bahwa pernyataan tersebut merupakan suatu hal yang didasarkan referensi tertentu padahal tidak ada referensi itu dan menyebarkan kebohongan itu kepada masyarakat dan tentunya umat sendiri.

Btw,
Saya mempertanyakan motif anda sebagai Buddhis utk menempatkan diri dalam membela kepentingan suatu kelompok aliran cult tertentu (yang menurut pengakuan anda, bukan agama anda) yg berlawanan dengan ajaran2 mainstreamnya.

2
Quote
cerita Zhang Dao Ling mendapatkan Thay Sang Lau Cen Cing (TSLCC) di Langit

Pernyataan tersebut dasarnya apa? Kata siapa atau dari referensi kitab apa?
Apakah bisa dipertanggung-jawabkan?

Ada referensi yang menyatakan bahwa Zhang Dao Ling mendapatkan Wahyu dari Thay Sang Lau Cin (Maha Dewa Taoisme). Dalam hal mendapat wahyu seharusnya cerita-nya adalah Zhang Dao Ling mendapatkan wahyu di dunia ini (di bumi ini), sehingga muncullah kitab Thay Sang Lau Cen Cing.

Ada pula cerita yang lebih "spektakuler" tentang bagaimana Zhang Dao Ling "naik" ke langit dan mendapatkan wahyu untuk menuliskan Thay Sang Lau Cen Cing.

Dan dua dua versi cerita ini ada yang mempercayai-nya...

Tolong tuliskan nama referensinya.
Terima kasih.

Thay Sang Lau Cen Cing (Kitab Suci Thay Sang Lau Cin / Kitab Maha Dewa Tao)...

http://indonesia.siutao.com/kitabsuci/taishanglaojunzhenjing/taishanglaojunzhenjing_3.php

di link di-atas dikatakan bahwa Thay Sang Lau Cin menempati Langit ke tiga-puluh-tiga (apakah ini sama dengan alam dewa Tavatimsa/alam 33 dewa) ?

NB : Di dalam kitab ini memang tidak disebutkan perihal darimana asal kitab ini, tetapi referensi dari aliran Dhay Sang Men (DSM) memang menyatakan demikian. Jika ada teman yang umat DSM, boleh ditanyakan sendiri, legenda/cerita tentang asal mula KITAB TSLCC ini.

Dengan kata lain, pernyataan anda awal mengatakan adanya referensi adalah bohong belaka. Ternyata tidak ada referensinya. Semua pernyataan di awal itu ("Zhang Dao Ling mendapatkan wahyu di dunia ini (di bumi ini), sehingga muncullah kitab Thay Sang Lau Cen Cing") ternyata hanya berasal dari karangan umat2 TSM sendiri.

Bukankah ini nantinya bisa diindikasikan sebagai upaya penipuan kepada masyarakat?

3
Quote
Berapa banyak ya aliran Tao didunia? Apakah Anda sendiri bisa menyebutkan mana yg seenak udelnya dan cirinya? Dan mana aliran Tao yg paling murni?

Anda tidak menjawab pertanyaan saya. Jawab saja, boleh atau tidak?
Saya tidak paham dengan arah pertanyaan anda,
ataukah dengan pertanyaan retorika anda, tersirat anda ingin mengatakan pandangan anda bahwa aliran tao boleh didirikan seenak wudelnya sendiri? Cukup dijawab : Ya / Tidak.



Tentu tidak.

Jika Anda tidak paham arah pertanyaan saya, maka saya paham betul arah pertanyaan Anda  :)) Sudahlah bro lupakan masa lalu. Dan berdamailah dalam hatimu. Ini saja pesan saya.  Jangan sampai dari pertanyaan Anda menjadi debat yg berbau SARA. _/\_


Apakah anda benar2 bisa membaca pikiran orang lain? Menurut saya apa yg anda katakan, jauh dari apa yg saya maksudkan.  Komentar anda hanyalah persepsi  anda belaka yang bias.

Pertanyaan saya ya cuman sampai disitu saja : apakah boleh membuat aliran semau-maunya sendiri.
Kalau anda setuju jawabannya : tidak, marilah kita berdiskusi berdasarkan referensi yang jelas, dari tradisi Taoisme yang jelas. Dan janganlah menyesatkan masyarakat tentang Taoisme dengan opini-opini pribadi yang tidak jelas juntrungannya. Kalau anda mengaku sebagai Buddhis di forum ini (saya tahu bahwa anda sebenarnya adalah orang TSM yg menyusup sbg Buddhist utk mengadu domba), saya sarankan anda untuk tidak berkomentar banyak tentang Taoisme, karena komentar anda itu nanti bisa mengarah menjadi SARA.

4
Quote
cerita Zhang Dao Ling mendapatkan Thay Sang Lau Cen Cing (TSLCC) di Langit

Pernyataan tersebut dasarnya apa? Kata siapa atau dari referensi kitab apa?
Apakah bisa dipertanggung-jawabkan?

Ada referensi yang menyatakan bahwa Zhang Dao Ling mendapatkan Wahyu dari Thay Sang Lau Cin (Maha Dewa Taoisme). Dalam hal mendapat wahyu seharusnya cerita-nya adalah Zhang Dao Ling mendapatkan wahyu di dunia ini (di bumi ini), sehingga muncullah kitab Thay Sang Lau Cen Cing.

Ada pula cerita yang lebih "spektakuler" tentang bagaimana Zhang Dao Ling "naik" ke langit dan mendapatkan wahyu untuk menuliskan Thay Sang Lau Cen Cing.

Dan dua dua versi cerita ini ada yang mempercayai-nya...

Tolong tuliskan nama referensinya.
Terima kasih.

5
Quote
Berapa banyak ya aliran Tao didunia? Apakah Anda sendiri bisa menyebutkan mana yg seenak udelnya dan cirinya? Dan mana aliran Tao yg paling murni?

Anda tidak menjawab pertanyaan saya. Jawab saja, boleh atau tidak?
Saya tidak paham dengan arah pertanyaan anda,
ataukah dengan pertanyaan retorika anda, tersirat anda ingin mengatakan pandangan anda bahwa aliran tao boleh didirikan seenak wudelnya sendiri? Cukup dijawab : Ya / Tidak.

6

Quote
Terserah anda . Anda percaya aliran TSM silakan, Percaya Dari Pengamat Tao juga ngak masalah. Karena Dalam Aliran TSM, Hanya menganggap guru utama mereka adalah Thay shang Lo cin, jadi versi mereka yah berdasarkan Thay siang lo cin, diluar itu tidak dianggap. seperti saya jelaskan kepada Bro dilbert sebelumnya

Kalau begitu, apakah boleh dalam Taoisme membuat versi ajaran seenak wudelnya sendiri seperti itu?
Kalau begitu, dikemudian hari, sah-sah saja bila orang bikin aliran Taoisme ini itu yang guru utamanya, ajarannya, dll terserah semau-mau pemimpinnya?

7
Quote
Zhang DaoLing juga memasukkan HuangDi sebagai pendiri Taoism.
Dan konon TaiShang LaoJun menjelma menjadi Guang ChengZi dan
mengajarkan Taoism kepada HuangDi.

Yang mana ketika konsep San Qing lahir , maka YuanSe TianZun itu
menjelma menjadi Pan Gu.

Ini adalah pandangan keimanan bagi semua aliran Tao baik Zhengyi maupun Quanzhen.

Tetapi dalam kitab Thay Shang Lao Cin Cen Cing milik orang aliran TSM dikatakan bahwa Thai Shang Lao Jun menjelma menjadi Huang Di.

Manakah yang benar?


8
Quote
cerita Zhang Dao Ling mendapatkan Thay Sang Lau Cen Cing (TSLCC) di Langit

Pernyataan tersebut dasarnya apa? Kata siapa atau dari referensi kitab apa?
Apakah bisa dipertanggung-jawabkan?

9
Studi Sutta/Sutra / Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« on: 26 August 2008, 12:44:30 AM »
ini senada dengan postingan rekan tesla (mungkin merupakan ajaran MMD), dan izinkan saya mengulangi pertanyaan saya, apakah ini asumsi ataukah memang sudah terbukti? kalau sudah terbukti bisa minta referensinya?

Saya rasa pembahasan ini tidak ada kaitannya dengan ajaran MMD. Anda tidak perlu menggunakan sentimen itu.
Saya sendiri bukan eksponen apa-apa dalam MMD. Tak tahulah rekan Tesla dan Morpheus bagaimana.
Yang jelas, pendapat bahwa Tipitaka tidak semuanya otentik, adalah pendapat banyak orang yang mempelajari Buddhism dengan open minded dan juga para scholar / Buddholoog di dunia internasional.

10
Studi Sutta/Sutra / Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« on: 25 August 2008, 04:34:43 PM »
melihat dari paragraf sebelumnya, Nanda sedang membicarakan para guru yg di luar dan yg berada pada zaman Sang Buddha. yg mana ia ketahui adalah mengajarkan perbuatan, ritual, paham & ajaran.

jadi menurut saya, Sang Buddha tidak menjawab dalam konteks pengikutnya (secara para Arahat adalah muridnya). Sang Buddha akan mengatakan "ada, hanya aku dan murid2kulah yg bla bla bla..." bila yg dimaksud adalah 'hanya pengikutnya'.
menjawab demikian, tidak arogan apabila hal itu memang benar.

Quote
“Ia yang melihat Paticcasamuppada, ia melihat Dhamma” – Ini sudah harga mati (kecuali kita mulai mempermasalahkan pernyataan ini). Jadi guru agama dan para brahmana yang tidak memahami, mempraktikkan, mengajarkan Paticcasamuppada, maka ia tidak melihat Dhamma. Sekarang, guru agama mana yang memahami, mempraktikkan, mengajarkan Paticcasamuppada di luar Para Buddha dan Arahat? Ini pertanyaan kedua.
nah disinilah pointnya, menurut saya, Paticcasamupadda yg dimaksud bukan mengacu pada Paticcasamupadda yg ekslusif dibabarkan oleh Buddha... bisa saja dalam label lain tetapi mengacu ke hal yg sama.

Mungkin bisa disebut sebagai paticcasamupadda generik. Tanpa merek Buddhism.  ;D

11
Studi Sutta/Sutra / Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« on: 24 August 2008, 11:31:34 PM »
Kalau untuk hal ini, siapakah kita ini yang berani menilai kebijaksanaan Sang Buddha? kita tidak mungkin lebih bijak dari Sang Buddha, bahkan tidak lebih bijak dari para Arahat masa lampau.
Dan pemahaman saya atas Sutta ini adalah bahwa Sang Buddha hanya mengatakan Kebenaran, sama sekali tidak ada kesan meninggikan pahamNya sendiri.

Ini adalah kesalahan penggunaan logika yang disebut circular logic.

Pemikiran seperti ini muncul tiada lain adalah karena anda telah terlebih dahulu mengasumsikan bahwa Tipitaka yang kita kenal sekarang ini adalah benar2 semua perkataan Sang Buddha.
Tentu saja, argumen anda itu tidak valid untuk mempertahankan posisi anda dalam suatu diskusi yang justru mempertanyakan keotentikan beberapa Sutta yang disinyalir telah mengalami pengubahan.

Anda justru harus membuktikan terlebih dahulu bahwa Tipitaka itu benar2 semua perkataan Sang Buddha, barulah statement itu boleh anda lontarkan untuk mengantisipasi komentar sdr.Tesla.

12
Meditasi / Re: Abhidhamma & vipassana
« on: 24 August 2008, 07:17:06 PM »
[at] Suchamda

Mau relevan atau tidak relevan itu relatif dan merupakan hak seseorang untuk menulis. Tapi keliatannya Anda menanggap diskusi ini suatu perang. Padahal diskusi ini sudah kondusif.

Saya rasa motif anda tampak jelas dalam tulisan ini.
Dalam komentar saya sebelumnya, saya hanya ingin menyampaikan sesuatu hal perihal tulisan anda yang tidak relevan dengan diskusi. Karena tulisan anda itu terkesan lepas dari konteks diskusi dan tidak jelas motifnya. Tentu saja kebiasaan seperti ini mengganggu diskusi. Meskipun demikian, isi dari komentar itu adalah ditujukan untuk semua member diskusi, bukan untuk pribadi anda. Itu saja. Selebihnya adalah persepsi anda belaka.
Hal itu semakin jelas dalam komentar anda dibawah ini yang jelas menyerang pribadi saya :

Sepertinya memang Karakter Anda memang sok menggurui dan menyalaki tulisan org lain disana sini seperti Psikopat yg sangat Paranoid :)) ciri psikopat : maunya perang padahal cuma tulisan :)) dan menurut ramalan  didunia nyata Anda juga begitu :))

Makanya kalau belajar spritual atau agama itu jangan seperti kutu loncat dan gengsi akhirnya keblinger sendiri seperti orang gila bahkan hampir mati,Sudah tidak ada tempat menyalak di forum lain, sekarang menyalak2 di forum indah ini :))

Nanti kalau saya tulis ini ,Anda minta keadilan lagi sama Tuhan atau momod yg lainnya seperti tulisan capcay,ikan telur asin yg sangat mengganggu kamu.

Ini tulisan terkahir saya ttg Anda, kalau mau berperang silakan perang dengan batin Anda yg penuh dengan kebencian, dendam dan ketakutan, keserakahan akan nama dan kedudukan dan keangkuhan. Saya pastikan Anda tidak bisa tidur tenang selama kilesa itu masih ada, Anda boleh menyangkal tapi kebenaran tidak pernah bisa disangkal. :))

Bye suchamda, Smoga sadar  :) _/\_





Apa yang saya sampaikan sehubungan dengan topik rupanya ditanggapi dengan penyerangan pribadi yang sama sekali tidak ada kaitannya dengan diskusi.
Anda mengutipkan kitab Dhammapada tentang pengendalian diri, tapi ironisnya biarlah selanjutnya pembaca yang menilai sendiri.

13
Meditasi / Re: Abhidhamma & vipassana
« on: 24 August 2008, 04:57:48 PM »
Sebagaimana ia mengajari orang lain, demikianlah hendaknya ia berbuat. Setelah ia dapat mengendalikan dirinya sendiri dengan baik, hendaklah ia melatih orang lain. Sesungguhnya amat sukar untuk mengendalikan diri sendiri.(DHAMMAPADA, syair 159)

Oleh diri sendiri kejahatan dilakukan, oleh diri sendiri pula seseorang menjadi suci. Suci atau tidak suci tergantung pada diri sendiri. Tak seorangpun yang dapat mensucikan orang lain. (DHAMMAPADA, syair 165)

Anumodana untuk syair-syair yang bagus.  _/\_

Salam,
hudoyo


Yah emang bagus, tapi relevansinya dengan diskusi apa? :)

OK, saya coba lihat relevansinya dalam diskusi ini : tiada lain hanyalah sebuah mekanisme defence yang tersamar tapi barangkali tidak disadari oleh ybs.

Coba saya bedah untuk melihat ketidakrelevansian tulisan bond tsb diatas.

Manakala pikiran berhenti barulah dari situ muncul cinta kasih tak bersyarat (unconditional love; metta) yang mana tidak ada hubungannya dengan being as a good smiling little boys and girls......... atau menjadi luarbiasa ramah tamah lemah lembut.
Unconditional love adalah sesuatu yang spontan, dahsyat dan tak dapat dibendung muncul begitu saja, bahkan bisa mengambil wujud yang "wrathful", yang mana menyentakkan kesadaran untuk terbangun tanpa suatu intensi apa pun. Oleh karena itu, hal ini (eg.: diskusi tentang vipasana) tidak mengambil posisi pada sutta atau kitab apa pun*1, dan juga semestinya tidak relevan untuk mempermasalahkan benar atau salah atau baik atau jahat karena semua itu hanyalah merupakan suatu kondisi confused concepts of deluded thinking that have no reality.

Note : *1 karena yang direfer adalah problema yang bersarang dalam pikiran lawan bicara. Yang diserang adalah deluded thinkingnya, dan bukan kebenaran atau kesalahan suttanya.

14
Meditasi / Re: Abhidhamma & vipassana
« on: 24 August 2008, 09:52:16 AM »
Dear pak Hudoyo,
Sepertinya terakhir2 ini , diskusi terarah pada pendeskripsian pengalaman2 melihat apa adanya.
Saya hanya khawatir bila ini coba dijelaskan, maka pikiran2 para pembaca akan segera menghapalkannya dan menjadikan konsep yang manakala bersangkutan menjalani meditasinya, itu akan menjadi konsep kembali, yang hakikatnya akan menjadi penghalang baru yg memperumit utk melihat sebagai 'apa adanya'.
Saya rasa ada baiknya dibiarkan menjadi misteri saja.
Namun memang saya pahami bahwa jawaban Pak Hud itu adalah untuk mengcounter usaha pendeskripsian dari sdr.Fabian.



Ref:

Quote
Bukankah melihat mobil mewah sebagai mobil mewah, sebenarnya telah dicampuri oleh pikiran bahwa benda/object tsb disebut mobil dan pikiran jg yg mengkondisikan itu mewah [mobilnya]..

Sepertinya pikiran akan bereaksi jika ada yg mengatakan itu hanya mobil sederhana, ataupun ada yg mengatakan itu bukan mobil melainkan bus (misalnya)..

Seandainya anda yg melihat dan menyadari bahwa mobil itu sebenarnya bukan mobil dan mobil itu sebenarnya tidak ada (Anicca), bukankah itu adalah kenyataan yg ada..
Dgn menyadari Annica, pikiran niscaya tidak akan bereaksi lagi jika ada yg berpendapat/berargumen lain ttg mobil mewah itu, karna dari beragam pendapat tsb ujung2nya bermuara ke Anicca juga..

15
Meditasi / Re: Abhidhamma & vipassana
« on: 23 August 2008, 12:54:07 AM »
Quote
Jadi sekarang, ada yang mau menjelaskan "usaha" dan "tanpa usaha" menurut definsinya masing2? Atau perlu thread baru?

Usaha (dalam pengertian psikologis) itu menyiratkan waktu : ada proses dari sini menuju kesana; ada tujuan yang ingin dicapai. Untuk mencapainya adalah dengan bertolak dari yang ini untuk mencapai yang itu.
Setiap usaha selalu menyiratkan adanya pusat / subyek yaitu si "aku" sebagai si penggerak.
Proximate causenya adalah : ketidakpuasan.

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 38