Namun tepat ketika Ia menunggangi kuda keluar dari gerbang itu, Mara Vasavatti menghentikan-Nya. Saat itu, ia datang untuk membujuk Bodhisatta agar tidak meninggalkan keduniawian dengan memperdayai-Nya supaya percaya bahwa pembatalan usaha-Nya itu adalah demi kebaikan diri-Nya sendiri dan juga lebih bermanfaat bagi makhluk lain. Seraya mengambang di udara, Mara berkata demikian untuk mencegah Bodhisatta: "O Bodhisatta muda nan berani, janganlah meninggalkan keduniawian! Engkau tidak perlu menjadi bhikkhu, karena tujuh hari nanti, Harta Roda Agung akan muncul di hadapan-Mu. Aku berjanji Engkau akan menjadi adiraja dunia penuh dengan kemakmuran dan kekuatan perkasa. Kembalilah ke istana-Mu, Pangeran, kembalilah!"
Bodhisatta bertanya: "Siapakah engkau? Alangkah beraninya engkau mencegah pelepasan keduniawian-Ku?"
Mara menjawab: "Pangeran, aku adalah Mara Vasavati."
Bodhisatta menjawab dengan lantang: "Enyahlah, Mara! Jangan menghalangi-Ku lagi! Aku bahkan sudah mengetahu sebelum engkau katakan, bahwa Harta Roda Agung pasti akan menjadi milik-Ku. Namun Aku sama sekali tidak berkeinginan menjadi adiraja dunia karena bagi-Ku menjadi Buddha sangatlah luhur. Dengan kekuatan agung sebagai Buddha, Aku akan menolong semua makhluk agar terbebas dari penderitaan akibat kelahiran, usia tua, penyakit, dan kematian. Akan kubimbing mereka untuk mencapai kebahagiaan Nibbana yang abadi."