ya krn di tempat ini.. bro Djoe mengajarkan ttg paham "tampa label"
dan itu menurutku tdk ada di budhism
jika tampa label..alias suatu perbuatan tidak bisa di nilai benar atau salah, baik atau buruk.. trus bagaimana seseorg dpt berbuat yg benar..., krn bahkan untuk tau ini berbuatan benar atau tidak..sudah di anggap dualisme, berlabel dll...
bahkan Buddha sendiri mengetahui mana yg baik mana yg buruk...mana yg tidak mambawa manfaat dan mana yg tidak
paham tampa label seolah2 enak di dgr..jd seakan2 dia suci...tidak menilai, tp justru di situlah kesalahannya... justru org suci bisa menilai..mana yg baik sebagai yg baik, mana yg salah sebagai yg salah
Dalam konteks orang awam, kita berbicara benar dan salah. Perbuatan benar dan salah harus bisa dibedakan. Tetapi dalam konteks pencapaian kebenaran sejati, kita tidak boleh melekat pada benar apalagi yang salah. Buddha mengajarkan agar kita menjauhi perubuatan jahat dan melakukan perbuatan baik. Tetapi anda jangan sampai melekat pada kebaikan, melekat pada pandangan anda telah berbuat baik Jika anda berpandangan anda telah melakukan banyak kebaikan anda telah melekat padanya dan praktek anda menjadi terkontaminasi. Usaha anda dalam mencari dan mewujudkan kebenaran sejati akan sia sia. Jika anda melekat pada perbuatan baik yang telah anda lakukan dan seseorang yang telah menerima kebaikan anda menyakiti anda, maka anda mulai berbicara kebaikan anda sendiri. Pikiran anda terkontanminasi dengan kebaikan anda sendiri. Dengan Pikiran seperti ini praktek anda sia sia belaka dalam mencapai pencerahan
Dalam konteks praktek mencari kebenaran sejati untuk mencapai pencerahan, maka anda harus melepas ke 2 extrim tersebut dan berdiam diam di tengah. (Dalam konteks batin dan pikiran anda sendiri harus seperti ini).
JIka anda belajar dharma hanya untuk melihat perbuatan baik jahat seseorang, saya rasa orang yang tidak beragama pun tahu baik dan jahat secara umum. Tidak diperlukan kitab suci untuk menilai baik dan jahat. Toh label baik dan jahat itu hanya pikiran manusia yang membeda bedakan. Manusia yang menilai ini baik, ini jahat. Sebenarnya tidak ada nama, manusia yang memberikan namanya. Manusia yang meberikan label.
Anda berbicara Buddha tahu mana yang baik dan mana yang buruk. Tetapi benarkah Buddha memberikan label tersebut.?.
***Warna merah adanya pengeditan