//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: DHAMMA yang wajib di hindarkan oleh para upasaka-upasika (termasuk Pandita)  (Read 15356 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
DHAMMA yang wajib di hindarkan oleh para upasaka-upasika (termasuk Pandita) yaitu:
~ VANIJJA 5 (5 macam perdagangan)
1. Sattha Vanijja: berdagang alat senjata
2. Satta Vanijja: Berdagang makhluk hidup
3. Mamsa Vanijja: Berdagang daging
4. Majja Vanijja: Berdagang minuman yang memabukkan
5. Visa Vanijja: Berdagang Racun
(Anguttaranikaya III. 207)

~ ABHITHANA 6 (6 macam perbuatan Durhaka) yaitu:
1. Matughata: Membunuh Ibu
2. Pitughata: Membunuh Ayah
3. Arahantaghata: Membunuh Arahat
4. Lohituppada: Melukai diri Sang Buddha sehingga meneteskan darahnya Keluar
5. Sanghabheda: Memecah belahkan Sangha
6. Annasatthuddesa: Mengikuti dan mengajarkan agama-agama lain (hanya untuk para Bhikkhu).
Keterangan:
Lima yang pertama adalah kejahatan-kejahatan besar bagi setiap orang, walaupun yang kelima lebih cenderung untuk dilakukan oleh para Bhikkhu daripada umat awam, tetapi yang keenam khusus dimaksud bagi para bhikkhu yang meskipun mengenakan jubah bhikkhu dan pernyataan mereka sendiri untuk menjadi bhikkhu, tetapi tidak tahu malu mengajarkan cara-cara dari agama lain dengan mengorbankan agamanya sendiri. ini adalah seperti suatu perbuatan penghianatan dan bhikkhu itu bukan lain hanyalah seorang penghianat.
(Anguttaranikaya III 439. Khuddakapatha VI 10. Suttanipata 231)

Sumber : Kamus Umum Buddha Dhamma (Panjika)

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Quote
Mamsa Vanijja: Berdagang daging

pertanyaannya, daging yang dijual di pasar termasuk disini?

Quote
Sattha Vanijja: berdagang alat senjata

kategorinya apa?? senapan, pedang... bagaimana dengan pisau dapur?

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Yg annasatthuddesa, standarny apa? Sedangkan dhamma itu luas.
Ini yg buat buddha gotama kah?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote
Mamsa Vanijja: Berdagang daging

pertanyaannya, daging yang dijual di pasar termasuk disini?

Ya, daging yang dijual di pasar juga termasuk dalam kriteria ini.


Quote
Sattha Vanijja: berdagang alat senjata

kategorinya apa?? senapan, pedang... bagaimana dengan pisau dapur?

Kategorinya adalah alat yang dibuat, dijual dan dapat digunakan sebagai alat bantu bertarung (berperang); alat yang fungsinya diperuntukkan sebagai alat bantu untuk melukai ataupun membunuh makhluk hidup.

Pisau dapur fungsinya lebih spesifik untuk membantu aktivitas memasak. Namun jika digunakan sebagai alat untuk melukai ataupun membunuh makhluk hidup, itu adalah konsekuensi dari si pengguna. Penjual / pedagang pisau dapur tidak berdedikasi terlalu jauh untuk kasus itu.


Yg annasatthuddesa, standarny apa? Sedangkan dhamma itu luas.
Ini yg buat buddha gotama kah?

Intinya Buddhadhamma adalah "mengembangkan perbuatan baik, tidak melakukan perbuatan buruk, menyucikan pikiran". Konteks annasatthuddesa yang dimaksud adalah "mengajarkan ajaran sesat" dengan kesadaran bahwa hal itu sesungguhnya tidak selaras dengan Ajaran Sang Buddha. Contohnya: mengajarkan bahwa membunuh bisa mengembangkan kesucian.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Bro Upasaka...

Anumodana atas jawabannya..._/\_

:lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Bro Upasaka...

Anumodana atas jawabannya..._/\_

:lotus:

_/\_

Offline 7 Tails

  • Sebelumnya RAIN
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 864
  • Reputasi: 24
  • Gender: Male
6. Annasatthuddesa: Mengikuti dan mengajarkan agama-agama lain (hanya untuk para Bhikkhu).
Keterangan:
Lima yang pertama adalah kejahatan-kejahatan besar bagi setiap orang, walaupun yang kelima lebih cenderung untuk dilakukan oleh para Bhikkhu daripada umat awam, tetapi yang keenam khusus dimaksud bagi para bhikkhu yang meskipun mengenakan jubah bhikkhu dan pernyataan mereka sendiri untuk menjadi bhikkhu, tetapi tidak tahu malu mengajarkan cara-cara dari agama lain dengan mengorbankan agamanya sendiri. ini adalah seperti suatu perbuatan penghianatan dan bhikkhu itu bukan lain hanyalah seorang penghianat.


pengkhianatan seperti apa? atau dengan mengajarkan cara apa? kalau mempromosikan agama selain buddha ,apa termasuk ?
khianati siapa?
korban keganasan

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
6. Annasatthuddesa: Mengikuti dan mengajarkan agama-agama lain (hanya untuk para Bhikkhu).
Keterangan:
Lima yang pertama adalah kejahatan-kejahatan besar bagi setiap orang, walaupun yang kelima lebih cenderung untuk dilakukan oleh para Bhikkhu daripada umat awam, tetapi yang keenam khusus dimaksud bagi para bhikkhu yang meskipun mengenakan jubah bhikkhu dan pernyataan mereka sendiri untuk menjadi bhikkhu, tetapi tidak tahu malu mengajarkan cara-cara dari agama lain dengan mengorbankan agamanya sendiri. ini adalah seperti suatu perbuatan penghianatan dan bhikkhu itu bukan lain hanyalah seorang penghianat.


pengkhianatan seperti apa? atau dengan mengajarkan cara apa? kalau mempromosikan agama selain buddha ,apa termasuk ?
khianati siapa?

Dikatakan mengkhianat karena mendompleng atau menyebarkan ajaran yang tidak selaras dengan Ajaran Sang Buddha, meskipun berpenampilan sebagai seorang bhikkhu. :)

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Dikatakan mengkhianat karena mendompleng atau menyebarkan ajaran yang tidak selaras dengan Ajaran Sang Buddha, meskipun berpenampilan sebagai seorang bhikkhu. :)

apa termasuk biku yang mengajarkan cara meramal garis tangan, hong sui, dll?

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Dikatakan mengkhianat karena mendompleng atau menyebarkan ajaran yang tidak selaras dengan Ajaran Sang Buddha, meskipun berpenampilan sebagai seorang bhikkhu. :)

apa termasuk biku yang mengajarkan cara meramal garis tangan, hong sui, dll?

Apakah cara meramal garis tangan, hong sui, dll itu ada di dalam Buddhisme? ;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Shining Moon

  • Sebelumnya: Yuri-chan, Yuliani Kurniawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.148
  • Reputasi: 131
Beberapa hari ini bingung dengan kelakuan beberapa bhikkhu/bhiksu/bhiksuni. Kenapa ya ada non-perUmah tangga (note: mengenakan jubah) malah memilih untuk tidak tinggal di vihara? Ada yang kost, ada yang kontrak, why? Belum lama malah liat seseorang mengenakan jubah bhiksu keluar dari sebuah hotel naik taksi di pagi hari (tapi yang ini saya tidak tahu apa bhiksu betul atau bikhsu gadungan).
Life is beautiful, let's rock and roll..

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
musuh dalam selimut
i'm just a mammal with troubled soul



Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Dikatakan mengkhianat karena mendompleng atau menyebarkan ajaran yang tidak selaras dengan Ajaran Sang Buddha, meskipun berpenampilan sebagai seorang bhikkhu. :)

apa termasuk biku yang mengajarkan cara meramal garis tangan, hong sui, dll?

Apakah cara meramal garis tangan, hong sui, dll itu ada di dalam Buddhisme? ;D

_/\_ :lotus:

justru g kayak gini loh yg laris... bhante sakti...

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Dikatakan mengkhianat karena mendompleng atau menyebarkan ajaran yang tidak selaras dengan Ajaran Sang Buddha, meskipun berpenampilan sebagai seorang bhikkhu. :)

apa termasuk biku yang mengajarkan cara meramal garis tangan, hong sui, dll?

Apakah cara meramal garis tangan, hong sui, dll itu ada di dalam Buddhisme? ;D

_/\_ :lotus:

justru g kayak gini loh yg laris... bhante sakti...

kalo bhante sampe pamer kesaktian, yah ketauanlah kualitasnya kaya apa

Offline CKRA

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 919
  • Reputasi: 71
Dikatakan mengkhianat karena mendompleng atau menyebarkan ajaran yang tidak selaras dengan Ajaran Sang Buddha, meskipun berpenampilan sebagai seorang bhikkhu. :)

apa termasuk biku yang mengajarkan cara meramal garis tangan, hong sui, dll?

Apakah cara meramal garis tangan, hong sui, dll itu ada di dalam Buddhisme? ;D

_/\_ :lotus:

justru g kayak gini loh yg laris... bhante sakti...

kalo bhante sampe pamer kesaktian, yah ketauanlah kualitasnya kaya apa

Apalagi sudah pamer kesaktian, eh ternyata kesaktiannya tidak terbukti. Saya pernah melihat seorang bhiksu yang populer dgn kesaktiannya "memberkati" pembukaan sebuah restoran noodle di sebuah mal terkenal di kawasan Senayan. Pake acara barongsai dsb. Rame banget deh pokoknya. Satu tahun kemudian saya lihat restoran itu sudah tutup dan diganti dgn restoran lain. Ternyata gak terlalu sakti juga.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Dear Sis Lily,

Kalau buat Arak dari beras, untuk di gunakan obat2an tradisional
kemudian arak tersebut juga bisa digunakan untuk minuman sehingga bisa memabukan !

apakah termasuk Majja Vanijja: Berdagang minuman yang memabukkan ?


 _/\_
« Last Edit: 22 July 2009, 04:16:57 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
^
  harusnya sih enggak ya...

 kasusnya mirip dengan pisau dapur deh...
i'm just a mammal with troubled soul



Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
hat emg tobs.....

 [at] adi : betul jawaban hat..... mirip ky pisau dapur itu....

sebenarnya semua kembali ke cetana/kehendak pembeli maupun pejualnya
- mau jualan pisau dapur/arak beras tp kalo disalahgunakan oleh pembelinya?
- dari awal emg niat utk jualan bahan yg memabukkan, atau jualan pisau khusus pemburu, khusus utk membunuh

ci lily mode ON : objek itu netral

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
mau sekalian nanya, kalau orang jual herbisida? seperti semacam racun untuk membuat rumput tidak tumbuh....kalau kena hama kan mati.....
tapi tujuan mental adalah untuk tidak menumbuhkan rumput, karena kalau rumput ada dibawah pohon cengkeh, kacau hasil bumi petani cengkeh....

----------

pakai mesin pemotong rumput, sama saja, karena kalau tidak hati-hati bisa-bisa bukan rumput yg di potong, tapi ulat../cacing....
biasanya petani cengkeh memakai pemotong rumput untuk memotong cengkeh
[karena tinggi repot dan memakan waktu kalau harus memanjat pakai tangga lalu cabut 1 per 1.]

------
cabut rumput 1-1?
injak cacing juga mah mati, cabut rumput ditanah sama saja merusak rumah hewan, seperti semut, dll...


pikir-pikir semua yang berurusan dengan duniawi hampir semuanya terlibat dalam pembunuhan...bahkan makan makanan saja pasti ada korban...
misalkan vegetarian, tanam sayur yah korban cacing,dan hama...hanya saja pas di piring korbannya tidak terlihat...

ibarat kita disini karena pengetahuan kita sudah berkembang, dan mengetahui makanan yang kita konsumsi pasti memakan korban mata rantai.........kita tidaklah mungkin gelap mata dan mengatakan pembenaran bahwa tidak terlibat karena tidak memiliki cettana.
toh, semua sudah tahu.

cocok juga kata Ayya, Sangbuddha mengatakan makan secukup-nya...

ngomong2 petani cengkeh itu gimana donk.
mohon sekalian info.
metta.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
6. Annasatthuddesa: Mengikuti dan mengajarkan agama-agama lain (hanya untuk para Bhikkhu).
Keterangan:
Lima yang pertama adalah kejahatan-kejahatan besar bagi setiap orang, walaupun yang kelima lebih cenderung untuk dilakukan oleh para Bhikkhu daripada umat awam, tetapi yang keenam khusus dimaksud bagi para bhikkhu yang meskipun mengenakan jubah bhikkhu dan pernyataan mereka sendiri untuk menjadi bhikkhu, tetapi tidak tahu malu mengajarkan cara-cara dari agama lain dengan mengorbankan agamanya sendiri. ini adalah seperti suatu perbuatan penghianatan dan bhikkhu itu bukan lain hanyalah seorang penghianat.


pengkhianatan seperti apa? atau dengan mengajarkan cara apa? kalau mempromosikan agama selain buddha ,apa termasuk ?
khianati siapa?

Dikatakan mengkhianat karena mendompleng atau menyebarkan ajaran yang tidak selaras dengan Ajaran Sang Buddha, meskipun berpenampilan sebagai seorang bhikkhu. :)

di jaman sekarang,siapa yg mempunyai hak atau mempunyai wewenang untuk memberikan cap berhianat kepada seorang bhikku?

buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
[at] Marcedes

Saya rasa postingan Bro Markos sebelumnya sudah cukup untuk mewakili jawaban atas pertanyaan Anda. :)


[at] Mr.Jhonz

Tidak ada seorang pun yang cukup berdaulat untuk memberikan cap berkhianat pada seorang bhikkkhu. Kata "pengkhianatan" di sini hanyalah satu bentuk kesepakatan bahasa; bahwa yang bersangkutan memakai atribut sebagai siswa Sang Buddha namun menampilkan postur di luar Ajaran Sang Buddha.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
pikir-pikir semua yang berurusan dengan duniawi hampir semuanya terlibat dalam pembunuhan...bahkan makan makanan saja pasti ada korban...
misalkan vegetarian, tanam sayur yah korban cacing,dan hama...hanya saja pas di piring korbannya tidak terlihat...

Kehidupan adalah dukkha, sebab dan akibat tak terhindarkan....

Yg dihimbau oleh Guru adalah "Hindari sebisa mungkin..."

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
[at] Mr.Jhonz

Tidak ada seorang pun yang cukup berdaulat untuk memberikan cap berkhianat pada seorang bhikkkhu. Kata "pengkhianatan" di sini hanyalah satu bentuk kesepakatan bahasa; bahwa yang bersangkutan memakai atribut sebagai siswa Sang Buddha namun menampilkan postur di luar Ajaran Sang Buddha.

berarti kalopun kita bertemu oknum anggota Sangha yang mengajarkan hal-hal di luar Ajaran Sang Buddha, yang boleh kita lakukan hanya diam?

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Quote
[at] Mr.Jhonz

Tidak ada seorang pun yang cukup berdaulat untuk memberikan cap berkhianat pada seorang bhikkkhu. Kata "pengkhianatan" di sini hanyalah satu bentuk kesepakatan bahasa; bahwa yang bersangkutan memakai atribut sebagai siswa Sang Buddha namun menampilkan postur di luar Ajaran Sang Buddha.

Sebenarnya bisa saja pemberian cap berkhianat, misal jelas2 seorang bhikkhu mengajarkan agama lain. Sudah pasti dicap berkhianat dan kalau tidak mau berubah, maka dia harus lepas jubah. Kalau tidak ada yg berdaulat maka tidak perlu didalam organisasi sangha ada kepala bhikkhu bagian vinaya dan vinaya itu sendiri. Contohnya di STI(Sangha Theravada Indonesia) ada anggota Sangha sebagai kepala Bagian Vinaya. Bagian ini yg akan melakukan evaluasi. Bagaimana sikap umat, tentu umat sah-sah saja menanyakan langsung kepada bhikkhu itu dengan cara yg santun, jika ada keraguan bisa ditanyakan kepada anggota sangha di bagian vinaya.  

Saya rasa siapa yg berdaulat adalah dhamma dan vinaya itu sendiri dan kita berpatokan pada itu  untuk mendaulat tetapi dalam koridor yg terarah, santun tanpa dilandasi kebencian dan prosedural.


« Last Edit: 23 July 2009, 09:54:31 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline N1AR

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 930
  • Reputasi: 22
  • Yui
Quote
[at] Mr.Jhonz

Tidak ada seorang pun yang cukup berdaulat untuk memberikan cap berkhianat pada seorang bhikkkhu. Kata "pengkhianatan" di sini hanyalah satu bentuk kesepakatan bahasa; bahwa yang bersangkutan memakai atribut sebagai siswa Sang Buddha namun menampilkan postur di luar Ajaran Sang Buddha.

Sebenarnya bisa saja pemberian cap berkhianat, misal jelas2 seorang bhikkhu mengajarkan agama lain. Sudah pasti dicap berkhianat dan kalau tidak mau berubah, maka dia harus lepas jubah. Kalau tidak ada yg berdaulat maka tidak perlu didalam organisasi sangha ada kepala bhikkhu bagian vinaya dan vinaya itu sendiri. Contohnya di STI(Sangha Theravada Indonesia) ada anggota Sangha sebagai kepala Bagian Vinaya. Bagian ini yg akan melakukan evaluasi. Bagaimana sikap umat, tentu umat sah-sah saja menanyakan langsung kepada bhikkhu itu dengan cara yg santun, jika ada keraguan bisa ditanyakan kepada anggota sangha di bagian vinaya. 

Saya rasa siapa yg berdaulat adalah dhamma dan vinaya itu sendiri dan kita berpatokan pada itu  untuk mendaulat tetapi dalam koridor yg terarah, santun tanpa dilandasi kebencian dan prosedural.




oh... mengkhianati sangha
soalnya kalau khianati dhamma vinaya kan gak perlu lepas jubah

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Quote
[at] Mr.Jhonz

Tidak ada seorang pun yang cukup berdaulat untuk memberikan cap berkhianat pada seorang bhikkkhu. Kata "pengkhianatan" di sini hanyalah satu bentuk kesepakatan bahasa; bahwa yang bersangkutan memakai atribut sebagai siswa Sang Buddha namun menampilkan postur di luar Ajaran Sang Buddha.

Sebenarnya bisa saja pemberian cap berkhianat, misal jelas2 seorang bhikkhu mengajarkan agama lain. Sudah pasti dicap berkhianat dan kalau tidak mau berubah, maka dia harus lepas jubah. Kalau tidak ada yg berdaulat maka tidak perlu didalam organisasi sangha ada kepala bhikkhu bagian vinaya dan vinaya itu sendiri. Contohnya di STI(Sangha Theravada Indonesia) ada anggota Sangha sebagai kepala Bagian Vinaya. Bagian ini yg akan melakukan evaluasi. Bagaimana sikap umat, tentu umat sah-sah saja menanyakan langsung kepada bhikkhu itu dengan cara yg santun, jika ada keraguan bisa ditanyakan kepada anggota sangha di bagian vinaya. 

Saya rasa siapa yg berdaulat adalah dhamma dan vinaya itu sendiri dan kita berpatokan pada itu  untuk mendaulat tetapi dalam koridor yg terarah, santun tanpa dilandasi kebencian dan prosedural.




oh... mengkhianati sangha
soalnya kalau khianati dhamma vinaya kan gak perlu lepas jubah

Dhamma dan Vinaya ada hubungannya dengan Sangha. Kalau tidak lepas jubah bhikkhu itu paling2 terkena hukuman seperti bhikkhu Cunda di jaman Sang Buddha  ^-^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
[at] Mr.Jhonz

Tidak ada seorang pun yang cukup berdaulat untuk memberikan cap berkhianat pada seorang bhikkkhu. Kata "pengkhianatan" di sini hanyalah satu bentuk kesepakatan bahasa; bahwa yang bersangkutan memakai atribut sebagai siswa Sang Buddha namun menampilkan postur di luar Ajaran Sang Buddha.

berarti kalopun kita bertemu oknum anggota Sangha yang mengajarkan hal-hal di luar Ajaran Sang Buddha, yang boleh kita lakukan hanya diam?

Apakah kita bisa diam? hmmm....;D

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
[at] Mr.Jhonz

Tidak ada seorang pun yang cukup berdaulat untuk memberikan cap berkhianat pada seorang bhikkkhu. Kata "pengkhianatan" di sini hanyalah satu bentuk kesepakatan bahasa; bahwa yang bersangkutan memakai atribut sebagai siswa Sang Buddha namun menampilkan postur di luar Ajaran Sang Buddha.

berarti kalopun kita bertemu oknum anggota Sangha yang mengajarkan hal-hal di luar Ajaran Sang Buddha, yang boleh kita lakukan hanya diam?

Apakah kita bisa diam? hmmm....;D

_/\_ :lotus:

Biasanya sih..ngegosip :))
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
[at] Mr.Jhonz

Tidak ada seorang pun yang cukup berdaulat untuk memberikan cap berkhianat pada seorang bhikkkhu. Kata "pengkhianatan" di sini hanyalah satu bentuk kesepakatan bahasa; bahwa yang bersangkutan memakai atribut sebagai siswa Sang Buddha namun menampilkan postur di luar Ajaran Sang Buddha.

berarti kalopun kita bertemu oknum anggota Sangha yang mengajarkan hal-hal di luar Ajaran Sang Buddha, yang boleh kita lakukan hanya diam?

Apakah kita bisa diam? hmmm....;D

_/\_ :lotus:

Biasanya sih..ngegosip :))

trus pas kedengaran ama fans dari bhante sakti ybs, kita akan di sebut kualat..

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
[at] Mr.Jhonz

Tidak ada seorang pun yang cukup berdaulat untuk memberikan cap berkhianat pada seorang bhikkkhu. Kata "pengkhianatan" di sini hanyalah satu bentuk kesepakatan bahasa; bahwa yang bersangkutan memakai atribut sebagai siswa Sang Buddha namun menampilkan postur di luar Ajaran Sang Buddha.

berarti kalopun kita bertemu oknum anggota Sangha yang mengajarkan hal-hal di luar Ajaran Sang Buddha, yang boleh kita lakukan hanya diam?

Apakah kita bisa diam? hmmm....;D

_/\_ :lotus:

Biasanya sih..ngegosip :))

trus pas kedengaran ama fans dari bhante sakti ybs, kita akan di sebut kualat..

Kadangkala kita temui Bhante2 yg type begini...

~ Pamer meramal.
Akibat tindakan Bhante tsb: Tujuan Sangha didirikan menjadi beralih. Dari yg seharusnya melestarikan Dhamma sehingga berguna bagi kehidupan umat awam, malah beralih menjadi mengharapkan diramal, di blessing, bahkan antri untuk diramal.. Bhante beralih fungsi menjadi dukun.

~ Umbar omongan yg gak perlu (misalnya saya banyak duit, saya hobbi jalan2 ke luar negeri, dsbnya)...
Efeknya nggak begitu signifikan, namun berkontribusi menjatuhkan nilai2 Sangha secara umum. Bahkan, beberapa umat jadi mendekat ke Bhante untuk mengharapkan sawer duit...

Saya cukup prihatin dengan dua 'temuan lapangan' diatas. Pertanyaan saya, apakah tindakan yg mesti dilakukan?
~Tidak ambil pusing
atau
~ Mengekspos nama dan tindakan bhante ini agar dia bisa koreksi diri dan umat tidak terkecoh

Saat ini saya memilih tidak ambil pusing, karena toh sy juga tidak rajin ke vihara, sy tidak aktif dalam institusi Buddhis, krn bagi saya pribadi praktik Buddha Dhamma lebih ke keseharian... Tapi, tiap kali topik ini muncul, sy kembali prihatin dan merenungkan kembali...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
[at] Mr.Jhonz

Tidak ada seorang pun yang cukup berdaulat untuk memberikan cap berkhianat pada seorang bhikkkhu. Kata "pengkhianatan" di sini hanyalah satu bentuk kesepakatan bahasa; bahwa yang bersangkutan memakai atribut sebagai siswa Sang Buddha namun menampilkan postur di luar Ajaran Sang Buddha.

jika tidak ada orang yg berdaulat,bukannya itu merupakan kelemahan agama buddha??karena setiap orang/kelompok bisa leluasa menyusup/mendompleng ag.buddha...

Bagaimana dgn kelompok yg mengklaim ajarannya merupakan 'revisi' dari ajaran buddha,bahkan menyatakan ajaran buddha gautama sudah kuno,kelompok ini  mengklaim ajarannya lebih efisien dan efektif,
apakah kelompok tersebut bisa dikatakan 'berhianat'?

;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
jika tidak ada orang yg berdaulat,bukannya itu merupakan kelemahan agama buddha??karena setiap orang/kelompok bisa leluasa menyusup/mendompleng ag.buddha...

dear bro,

kalau saya boleh bilang tergantung sudut pandangnya, bro..... karena bagi saya, disini justru letak kedewasaan buddhism, yg memberikan kebebasan berpikir, yang tidak mau memaksakan bhw segala sesuatu HARUS berlabel buddhis

Bagaimana dgn kelompok yg mengklaim ajarannya merupakan 'revisi' dari ajaran buddha,bahkan menyatakan ajaran buddha gautama sudah kuno,kelompok ini  mengklaim ajarannya lebih efisien dan efektif,
apakah kelompok tersebut bisa dikatakan 'berhianat'?

;D

Untuk tahu ajaran yg benar, marilah kita kembali pada Kalama Sutta.... hendaknya kita bisa menyelidiki apakah ajaran revisi itu tetap membawa manfaat bagi perkembangan batin dan dipuji oleh para bijaksana

karena seringkali ajaran baru itu, walau revisi ternyata malah melenceng dari tujuan pengikisan LDM, yg notabene menjauhkan dari tujuan nibbana


Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
[at] Mr.Jhonz

Tidak ada seorang pun yang cukup berdaulat untuk memberikan cap berkhianat pada seorang bhikkkhu. Kata "pengkhianatan" di sini hanyalah satu bentuk kesepakatan bahasa; bahwa yang bersangkutan memakai atribut sebagai siswa Sang Buddha namun menampilkan postur di luar Ajaran Sang Buddha.

berarti kalopun kita bertemu oknum anggota Sangha yang mengajarkan hal-hal di luar Ajaran Sang Buddha, yang boleh kita lakukan hanya diam?

Quote
[at] Mr.Jhonz

Tidak ada seorang pun yang cukup berdaulat untuk memberikan cap berkhianat pada seorang bhikkkhu. Kata "pengkhianatan" di sini hanyalah satu bentuk kesepakatan bahasa; bahwa yang bersangkutan memakai atribut sebagai siswa Sang Buddha namun menampilkan postur di luar Ajaran Sang Buddha.

Sebenarnya bisa saja pemberian cap berkhianat, misal jelas2 seorang bhikkhu mengajarkan agama lain. Sudah pasti dicap berkhianat dan kalau tidak mau berubah, maka dia harus lepas jubah. Kalau tidak ada yg berdaulat maka tidak perlu didalam organisasi sangha ada kepala bhikkhu bagian vinaya dan vinaya itu sendiri. Contohnya di STI(Sangha Theravada Indonesia) ada anggota Sangha sebagai kepala Bagian Vinaya. Bagian ini yg akan melakukan evaluasi. Bagaimana sikap umat, tentu umat sah-sah saja menanyakan langsung kepada bhikkhu itu dengan cara yg santun, jika ada keraguan bisa ditanyakan kepada anggota sangha di bagian vinaya. 

Saya rasa siapa yg berdaulat adalah dhamma dan vinaya itu sendiri dan kita berpatokan pada itu  untuk mendaulat tetapi dalam koridor yg terarah, santun tanpa dilandasi kebencian dan prosedural.

Kalau memang ada kasus seperti itu, sebaiknya sangha yang bersangkutan mengambil tindakan untuk menghukum oknum sesuai ketentuan vinaya. Seperti yang dijelaskan oleh Bro Bond, memang sebaiknya demikianlah langkah-langkah yang harus diambil...

Yang saya maksud di postingan sebelumnya, yaitu tidak ada seorang pun dari kita yang pantas mencap seseorang sebagai "pengkhianat". Oknum yang menyusup di dalam tubuh Sangha itu jelas sudah melanggar itikad sebagai Siswa Sang Buddha. Dan kasus ini sudah seharusnya dihadapkan pada Vinaya. Selebihnya... kata "pengkhianat" hanyalah istilah untuk oknum (dalam konteks kali ini adalah bhikkhu) yang mendompleng Ajaran Sang Buddha, meski dia berstatus sebagai Siswa Sang Buddha.

Karena "pengkhianat" hanya sebagai suatu istilah, maka semua orang yang memiliki persepsi bahwa oknum itu berkhianat tentu akan mencap oknum itu sebagai pengkhianat. Namun apakah benar oknum itu memang sengaja berkhianat atau tidak, Vinaya akan selalu menjadi pedoman keputusan bagi Sangha.
« Last Edit: 23 July 2009, 10:10:14 PM by upasaka »

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
[at] Mr.Jhonz

Tidak ada seorang pun yang cukup berdaulat untuk memberikan cap berkhianat pada seorang bhikkkhu. Kata "pengkhianatan" di sini hanyalah satu bentuk kesepakatan bahasa; bahwa yang bersangkutan memakai atribut sebagai siswa Sang Buddha namun menampilkan postur di luar Ajaran Sang Buddha.

jika tidak ada orang yg berdaulat,bukannya itu merupakan kelemahan agama buddha??karena setiap orang/kelompok bisa leluasa menyusup/mendompleng ag.buddha...

Bagaimana dgn kelompok yg mengklaim ajarannya merupakan 'revisi' dari ajaran buddha,bahkan menyatakan ajaran buddha gautama sudah kuno,kelompok ini  mengklaim ajarannya lebih efisien dan efektif,
apakah kelompok tersebut bisa dikatakan 'berhianat'?

;D

Oknum di dalam tubuh Sangha akan ditindak-lanjuti sesuai dengan Vinaya. Tidak akan ada orang / kelompok orang yang bisa leluasa menyusup dalam Sangha dan mendompleng Ajaran Sang Buddha selama Dhamma dan Vinaya berdiri dengan tegak.

Oleh karena itu, sudah saya katakan bahwa istilah "pengkhianat" hanyalah satu kesepakatan dalam berbahasa. Jangankan sampai mendirikan ajaran domplengan atau ajaran revisi, jika seorang umat awam yang berpandangan keliru tentang Buddhadhamma mengajarkan suatu teori yang ternyata menjadi populer, apakah dia juga bisa diklaim sebagai "pengkhianat"...? Coba Anda renungkan. :)

Kembali ke permasalahan inti, bukanlah penting untuk mencirikan suatu 'oknum' sebagai "berkhianat" ataupun "berbakti". Seperti yang dijelaskan oleh Bro Markos, yang penting adalah apakah ajaran dari oknum itu memiliki poin yang bisa memberikan kemajuan positif untuk batin. Namun jika ada anggapan bahwa Kalama Sutta pun sudah kadaluwarsa, maka Anda harus menyelidikinya dengan pikiran terbuka. Yaitu dengan memakai pola pikir: "Apakah kebenaran dari ajaran ini bersifat universal; dapat diselami semua orang dan dapat dibuktikan saat ini?"
« Last Edit: 23 July 2009, 10:10:39 PM by upasaka »

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Saya rasa soal Kesaktian, sudah jelas dijelaskan oleh Sang Buddha dalam Kevaddha Sutta ya.. Bisa baca di perpus DC Digha Nikaya. :)
Ada 3 kekuatan: Kekuatan kesaktian, Kekuatan membaca pikiran dan Kekuatan nasihat.
Sang Buddha jelas-jelas menganjurkan Kekuatan Nasihat daripada 2 Kekuatan Supranormal sebelumnya di Sutta tersebut. :)
appamadena sampadetha

 

anything