Kata-kata Perenungan buat teman-teman Forum yang mampir ke topik ini :
251. Asurinda, seorang pengikut Brahmana Bharadvaja, mendengar bahwa pemimpin kaumnya telah memasuki Sangha dari Pertapa Gotama. Dengan marah dan merasa tidak senang, ia pergi ketempat Sang Bhagava berada dan mencerca memaki-Nya dengan kata-kata kasar dan keras. Setelah ia berbicara, Sang Bhagava tetap diam, dan Asurinda berkata, "Engkau telah terkalahkan, Pertapa, Engkau telah terkalahkan!" Sang Bhagava menjawab :
Orang bodoh berpikir bahwa ia telah memenangkan suatu pertempuran
Ketika ia mencaci maki dengan ucapan kasar, tetapi dengan mengetahui bagaimana harus bersabar,
Itulah yang membuat seseorang menjadi menang.
Yang lebih jelek diantara dua
adalah ia yang, ketika dimaki, membalas (memaki).
Seseorang yang tidak membalas
Memenangkan suatu pertempuran yang sulit untuk dimenangkan.
Mengetahui bahwa orang lain sedang marah, seseorang yang tetap berhati-hati dan tenang bertindak untuk kepentingannya sendiri yang terbaik dan untuk kepentingan orang lain juga.
Ia adalah penyembuh baik bagi dirinya maupun juga orang lain.
Ia dianggap sebagai si bodoh hanya oleh mereka yang tidak memahami Dhamma.Samyutta Nikaya I 163
253. Seseorang seharusnya tidak menyalahkan orang lain, atau menghina siapapun dengan alasan apa pun dan dimanapun.
Janganlah mengharapkan orang lain celaka, karena kemarahan atau persaingan
Bagaikan seorang ibu melindungi anak tunggalnya, bahkan dengan mengorbankan nyawanya sendiri, demikian pula, seseorang memupuk cinta kasih tak terbatas terhadap semua makhluk di dunia.
Sn 149-150