//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.  (Read 560861 times)

0 Members and 7 Guests are viewing this topic.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #945 on: 20 January 2011, 10:41:09 AM »
pertanyaan:
* bagaimana pandangan theravada mengenai gay?
* apakah gay boleh jadi bhikkhu?
* apakah perlu ada vinaya gak boleh sentuh sesama jenis sekalian?



THE flamboyant behaviour of gay and transgender Thai monks, who are often be seen wearing revealingly tight robes, carrying pink purses and having effeminately-shaped eyebrows, has become a source of grave concern to Buddhist leaders.

This picture of a monk and his young friend was used last year by Bangkok Today to illustrate a report about gay Thai monks
The BBC reports that Buddhist preacher in Thailand – Phra Maha Wudhijaya Vajiramedhi – has announced plans for new guidelines aimed at curbing their queeniness.
The “good manners” curriculum – the country’s first – is being introduced in the northern province of Chiang Rai, which apparently has the greatest number of gay and transgendered monks.
The senior monk told the BBC he would address issues like smoking, drinking alcohol, walking and going to the toilet properly He said he was particularly concerned by effeminate activities among novices.
Thailand has a very large and visible population of transgender men (kathoey), and Phra Vajiramedhi acknowledged that it was difficult to exclude them from the monkhood. But he hoped his course could at least persuade them to curb their more extrovert habits.
If successful, the “good manners” course, at the Novice Demonstration School, would be replicated at other Buddhist monasteries and seminaries, he said.
Last year, according to this blog, another senior monk – Phra Payom, abbot of Suan Kaew temple in Nonthaburi – said that on his travels of the nation’s temples, he has found most gay and kathoey monks in the North, though he has no idea why. The South has very few, while other regions contain a mix.
He complained:
They are an eyesore. They want to be gay, but haven’t worked out how to do it yet.
Gay monks are not confined to the young. Some temples have gay monks aged in their 50s and 60s, who have been in the monkhood ten years or more. If gay monks are caught doing anything naughty, they can be chased out.
Phra Payom added:
However, they are often clever at arranging flowers, speak nicely to people, and can help senior monks putting on functions, so they end up staying.
Phra Payom said that Thai television soaps, which often include gay characters, offer role models to Thai youngsters, which might explain the increase in gays and kathoey in the region.
NOTE:  Bangkok Today ran the picture above to illustrate a shock-horror story  about the profusion of gay monks in the North. Their faces were obscured, but someone later posted a copy of the original picture on the internet.
http://freethinker.co.uk/2009/04/28/gay-thai-monks-told-to-curb-their-flamboyant-behaviour/
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #946 on: 20 January 2011, 11:20:41 AM »
apakah ada yg bisa ngasih info untuk ini?


bro Morpheus, ada minat jadi Bhikkhu STI ?

sekarang ini STI menerima Bhikkhu yang bukan upasampada STI yang penting punya bukti/resmi di upasampada ala Theravada dan secara tertulis(ID) dan sudah beberapa tahun jadi Bhikkhu (ada minimal jika tidak salah) serta tidak terjadi pelanggaran atau reputasi masih baik.

semoga bermanfaat



« Last Edit: 20 January 2011, 11:26:10 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #947 on: 20 January 2011, 11:23:18 AM »
ternyata bener kata purnama, biku di indo tidak ada yang berbudaya =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #948 on: 20 January 2011, 11:25:01 AM »
pertanyaan:
* bagaimana pandangan theravada mengenai gay?
* apakah gay boleh jadi bhikkhu?
* apakah perlu ada vinaya gak boleh sentuh sesama jenis sekalian?
Saya pikir orang apapun boleh jadi bhikkhu, namun pada saat menjadi bhikkhu, semua kehidupan seksualnya (apapun orientasinya, apakah lawan jenis, sesama jenis, binatang, benda mati, dll) semuanya ditinggalkan. Syarat petapa bukanlah heteroseksual, tetapi Aseksual.


Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #949 on: 20 January 2011, 11:29:13 AM »
pertanyaan:
* bagaimana pandangan theravada mengenai gay?
* apakah gay boleh jadi bhikkhu?
* apakah perlu ada vinaya gak boleh sentuh sesama jenis sekalian?


sepertinya sudah pernah dibahas, sudah lama.
mungkin bro Morpheus harus lebih rajin bongkar file lama di DC
atau ada yang bisa bantu, ada di post mana ? ^:)^
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #950 on: 20 January 2011, 11:30:53 AM »
Kalau gay jadi bhikkhu dilingkungan bhikkhu kondisi latihannya lebih tidak mendukung. Mendingan kalau gay jadi bhikkuni aja atau Maechee aja.  ^-^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #951 on: 20 January 2011, 11:34:56 AM »
Kalau gay jadi bhikkhu dilingkungan bhikkhu kondisi latihannya lebih tidak mendukung. Mendingan kalau gay jadi bhikkuni aja atau Maechee aja.  ^-^
Boleh juga tuh idenya. Tapi kalo Bi-sexual gimana yah? Jadi bhikkhu hutan aja?

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #952 on: 20 January 2011, 11:39:02 AM »
Boleh juga tuh idenya. Tapi kalo Bi-sexual gimana yah? Jadi bhikkhu hutan aja?

Suruh latihan di kuburan sendiri lebih cocok. Jangan berkelompok  kecuali uda sembuh beneran ^-^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #953 on: 20 January 2011, 11:39:59 AM »
pertanyaan:
* bagaimana pandangan theravada mengenai gay?
* apakah gay boleh jadi bhikkhu?
* apakah perlu ada vinaya gak boleh sentuh sesama jenis sekalian?


jadinya ini pendapat pribadi yah....

1. dilihat dari 'motivasi batin', menyukai sesama jenis atau lain jenis, sama saja.. sama2 lobha yg harus dikikis (krn buddhisme menganggap objek adalah netral, yg perlu diperhatikan adalah cetana)
2. permasalahannya jika si gay ini masuk bhikkhu. Ada 2 kemungkinan:
a. dia berusaha mengubah kemelekatannya, serius menekuni Ajaran dan tidak mengganggu bhikkhu lainnya
atau
b. dia masih terbawa kemelekatan lamanya, tertarik ke bhikkhu lain dan menggoda bhikkhu lain
3. Kemungkinan kondisi 2b lbh besar, akibatnya: tidak hanya mengganggu bhikkhu2 lain, namun juga masuknya si gay ke komunitas lelaki (bhikkhu) semua, malah memperbesar kondisi kemelekatannya. Ini sama saja memasukkan seorang cowok normal ke komunitas bhikkhuni.

Solusinya:
1. baiknya ada aturan agar para calon bhikkhu dengan jujur mengakui kecenderungan seksualnya. Pengakuan ini harus bersifat rahasia, hanya antar calon bhikkhu dan pembimbingnya. Pengakuan ini mirip dengan pernyataaan adanya sakit serius yg perlu diperhatikan (ayan, aids), kecenderungan negatif lainnya (alkohol, drugs, dsbnya), juga sedang dalam kriminal atau tidak.

2. Pembimbing dapat memperhatikan dan membimbing tindak tanduk si bhikkhu yg secara jujur telah mengakui kecenderungan tsb (mungkin mendapat kondisi khusus, tidak bergabung dgn siswa lainnya untuk sementara, dsbnya).

::
 
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #954 on: 20 January 2011, 11:40:09 AM »
ternyata bener kata purnama, biku di indo tidak ada yang berbudaya =))

bro P sejak mengatakan 'biku ...... '  :-[
kemudian tidak muncul lagi, kemana ya  ???

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #955 on: 20 January 2011, 12:04:32 PM »
bro Morpheus, ada minat jadi Bhikkhu STI ?

sekarang ini STI menerima Bhikkhu yang bukan upasampada STI yang penting punya bukti/resmi di upasampada ala Theravada dan secara tertulis(ID) dan sudah beberapa tahun jadi Bhikkhu (ada minimal jika tidak salah) serta tidak terjadi pelanggaran atau reputasi masih baik.

semoga bermanfaat
kamsiah om. berarti udah ada perubahan peraturan di sti dibanding jamannya bhikkhu sudhammacaro? siapa aja yg mau bisa jadi bhikkhu (kecuali sakit mental)?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #956 on: 20 January 2011, 12:12:53 PM »
Saya pikir orang apapun boleh jadi bhikkhu, namun pada saat menjadi bhikkhu, semua kehidupan seksualnya (apapun orientasinya, apakah lawan jenis, sesama jenis, binatang, benda mati, dll) semuanya ditinggalkan. Syarat petapa bukanlah heteroseksual, tetapi Aseksual.
akur, om. idealnya begitu.

di dunia yg tidak ideal, apakah perlu penambahan peraturan vinaya untuk ini. mengingat ada vinaya untuk sentuhan kepada wanita. kalo ya, apakah bisa? kalo tidak, apakah ini berarti vinaya gak bisa mengikuti perkembangan jaman? mengingat vinaya emas perak udah ketinggalan ama credit card dan internet banking. apa solusinya?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #957 on: 20 January 2011, 12:17:07 PM »
akur, om. idealnya begitu.

di dunia yg tidak ideal, apakah perlu penambahan peraturan vinaya untuk ini. mengingat ada vinaya untuk sentuhan kepada wanita. kalo ya, apakah bisa? kalo tidak, apakah ini berarti vinaya gak bisa mengikuti perkembangan jaman? mengingat vinaya emas perak udah ketinggalan ama credit card dan internet banking. apa solusinya?


saya kenal seorang bhikkhu yg tidak menerima uang/emas/perak juga tidak mempunyai kartu kredit maupun rekening bank. ini membuktikan bahwa vinaya ini masih applicable bahkan untuk jaman sekarang


Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #958 on: 20 January 2011, 12:42:18 PM »
saya kenal seorang bhikkhu yg tidak menerima uang/emas/perak juga tidak mempunyai kartu kredit maupun rekening bank. ini membuktikan bahwa vinaya ini masih applicable bahkan untuk jaman sekarang
terbalik, om. vinaya kan untuk membatasi dan membantu bhikkhu nakal, bukan bhikkhu baik seperti kenalan anda.

kalo emang vinaya itu applicable sampe jaman sekarang, "lubang"nya harus ditutup dong. jadi daripada sekadar melarang memegang emas dan perak, juga melarang memegang rekening digital dan kartu kredit dong. jadi bhikkhu nakal gak bisa memanfaatkan lubang ini. gimana?

jawaban anda justru seolah2 setuju menyerahkan kepada kecerdasan dan kebijaksanaan masing2 individu. gak perlu vinaya yg kaku hehehe....
« Last Edit: 20 January 2011, 12:56:05 PM by morpheus »
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #959 on: 20 January 2011, 12:51:15 PM »
Solusinya:
1. baiknya ada aturan agar para calon bhikkhu dengan jujur mengakui kecenderungan seksualnya. Pengakuan ini harus bersifat rahasia, hanya antar calon bhikkhu dan pembimbingnya. Pengakuan ini mirip dengan pernyataaan adanya sakit serius yg perlu diperhatikan (ayan, aids), kecenderungan negatif lainnya (alkohol, drugs, dsbnya), juga sedang dalam kriminal atau tidak.

2. Pembimbing dapat memperhatikan dan membimbing tindak tanduk si bhikkhu yg secara jujur telah mengakui kecenderungan tsb (mungkin mendapat kondisi khusus, tidak bergabung dgn siswa lainnya untuk sementara, dsbnya).
usul bagus, om.
apakah perlu revisi vinaya untuk ini? ataukah upaya prevensi ini cukup?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

 

anything