//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.  (Read 561099 times)

0 Members and 6 Guests are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #765 on: 15 January 2011, 05:39:20 PM »
lanjut ttg Mahkluk...

oleh sebab itu kaum Jain banyak yang berpenghidupan dalam perdagangan mata uang, kalo istilah keren bankir, tetapi bagi "I" istilahnya "rentenir". awal saya masuk Srilanka agak kaget juga,kok di sepanjang jalan pertokoan melulu "pawning" kapan nih jualannya? melulu pinjam uang...hehehe...

saya rasa karena mereka mengacu menghindari bisnis pāṇānaṃ (breathing, usually a living being endowed with the breath of life, p.451) itu.
oke, Jain kalau tidak salah juga berpikir bahwa adanya manusia (kita ini) sendiri sudah menyakiti mahkluk lain. mirip pikiran saya :hammer: baik kain (sandang), tempat tinggal (papan), makanan termasuk sayuran (pangan) yg kita konsumsi punya andil utk menyakiti/membunuh mahkluk lain. jadi ada praktik ekstrimnya, mereka tidak berpakaian, tidak makan sampai mati & kemudian membiarkan bangkai mereka dimakan binatang buas. soal membedakan tumbuhan mahkluk hidup atau bukan saya kurang tau sama sekali.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline pannadevi

  • Samaneri
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.960
  • Reputasi: 103
  • Gender: Female
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #766 on: 15 January 2011, 05:43:00 PM »
ok, thanks bro Tesla yg baik, kita tunggu yang lain, apakah mereka ada tambahan masukan, dari sini kita bisa sama2 belajar.

mettacittena,

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #767 on: 15 January 2011, 06:19:18 PM »
walaupun sudah telat bener, kalau tidak salah pancasila itu sepertinya bukan untuk melatih kemelekatan, tapi utk membawa kita pada kehidupan yg lebih berbahagia secara duniawi. Kekna itu hasil turunan dari beberapa sutta, kalau salah satunya adalah kammavibhanga sutta. kalau ada yg punya sumbernya bagi2 yoo \ :D /
There is no place like 127.0.0.1

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #768 on: 15 January 2011, 09:27:38 PM »
judulnya thread aja pertanyaan kritis ...jadi saya rasa boleh dilanjut donk....(*peace bro...ini diskusi yah...*)

kalo saya minta sekarang Tesla dan saya berhadapan secara gentle, saya tanya ANDA secara pribadi, "apabila tidak ada Tipitaka, bisakah anda mendapatkan dhamma yang berasal dari ajaran Sang Buddha?" memang dhamma ada dimana2, tapi bagaimana kita menemukan dhamma itu tanpa adanya petunjuk? kagak mungkinlah Tesla tiba2 "Jeduaarr" langsung jadi Sammasambuddha tanpa adanya Tipitaka. dengan adanya Tipitaka saya dan anda jadi dpt mengenal Dhamma, bila ada yang bicara "Jangan Percaya Tipitaka, krn belum tentu benar, itu hanya produk bhikkhu2 penghapal" maap...maap deh itu adalah "ORANG KEBLINGER" saya yakin dan seyakin-yakin nya, Bhikkhu2 yang telah mencapai Magga dan phala MUSTAHIL akan berucap demikian, itu pasti ucapan dari seorang Puthujjana yg Keblinger...sory sekali bila ada yg kurang berkenan dg pandangan saya ini. bagi saya aneh, sungguh2 ANEH, orang bisa mengenal dhamma dari Tipitaka, lalu gembor2 "Jangan percaya Tipitaka", ngaku nya Buddhist, ngaku nya Bhikkhu, ngaku nya Romo, dll, tapi gembar gembor jangan percaya Tipitaka, JUJUR saya pribadi langsung tidak bakalan mau percaya dg ybs. sudah terlihat "KUALITAS" pribadinya, yaitu orang KEBLINGER. sory Bro Tesla ya, kita ini bicara jujur ya...

bila anda tidak setuju saling serang Mahayana dan Theravada, sama saya pun demikian juga, saya pribadi tidak suka ada adu jotos atau saling menjelekkan antar aliran. tapi yg sy bicarakan adalah FAKTA. saya menulis bhw Mahayana menanggap Sang Buddha tidak pernah mengajarkan ajarannya, hanya duduk terpejam dlm posisi meditasi sempurna, karena ajarannya teramat sulit dipahami dan beliau mengetahui hal ini sehingga tidak diajarkan kepada manusia didunia. saya ada catatan dari kuliah sy. nanti sy quote kan, dari bangku kuliah sy ttg Mahayana, jadi kami diberikan materi perbedaan dan persamaan antara Mahayana dan Theravada. sehingga tulisan saya adalah materi kuliah bukan GOSIP semata.

mettacittena,
adi lim: emank ZEN itu hanya dari cerita komik !

kepada adi lim, harap meng-edit pernyataan ini menjadi:

adi lim: emank ZEN itu hanya dari cerita komik ?

hehehe

tanda '?' lebih ke bertanya
tanda  '!' bisa melambangkan bingung atau kaget atau ragu2, emank kenapa dan salah dimana ? ???
salah dimana bro tesla ? ???
saya hanya kaget dari jawaban bro Indra !  :))

kalau memang Zen punya referensi, silahkan saja bro tesla utk membabarkan di DC  ^-^
tidak perlu ragu2  ^:)^

 _/\_
 

Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #769 on: 15 January 2011, 09:31:48 PM »
walaupun sudah telat bener, kalau tidak salah pancasila itu sepertinya bukan untuk melatih kemelekatan, tapi utk membawa kita pada kehidupan yg lebih berbahagia secara duniawi. Kekna itu hasil turunan dari beberapa sutta, kalau salah satunya adalah kammavibhanga sutta. kalau ada yg punya sumbernya bagi2 yoo \ :D /

Tuhanku yang baik,
Bagaimana bila sila sebagai anugerah untuk kemanusiaan?
Sila sebagai suatu pemberian yang membawa kebahagiaan dan kesejahteraan bagi mahluk-mahluk lain.
dalam Abhisanda Sutta. (Anguttara Nikaya 8:39)

http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/an/an08/an08.039.than.html
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #770 on: 15 January 2011, 09:33:50 PM »
saya mau kasih kejelasan, bahwa lawan diskusi bukan pakai komik... cuma itu, jgn salah paham... maaf beribu maaf, yg mau saya sampaikan adalah "pada diskusi ini tidak ada yg membandingkan Tipitaka vs komik"

tidak ada yang membandingkan Tipitaka vs komik
hanya dari bro tesla aja ^-^

« Last Edit: 15 January 2011, 09:38:55 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #771 on: 15 January 2011, 10:48:12 PM »
tanda '?' lebih ke bertanya
tanda  '!' bisa melambangkan bingung atau kaget atau ragu2, emank kenapa dan salah dimana ? ???
okelah kalau begitu... saya harus belajar lagi pemakaian tanda baca anda.

tidak ada yang membandingkan Tipitaka vs komik
hanya dari bro tesla aja ^-^
oh! okelah, semoga kamu senang.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #772 on: 15 January 2011, 11:00:49 PM »
walaupun sudah telat bener, kalau tidak salah pancasila itu sepertinya bukan untuk melatih kemelekatan, tapi utk membawa kita pada kehidupan yg lebih berbahagia secara duniawi. Kekna itu hasil turunan dari beberapa sutta, kalau salah satunya adalah kammavibhanga sutta. kalau ada yg punya sumbernya bagi2 yoo \ :D /

Abhisanda Sutta - 8 Manfaat Sila (credits go to ryu & fabian c)

Dhammika Sutta - Sila=Latihan/Practice, tp dikatakan jg akan terlahir sebagai deva, self radiant (credit goes to Kainyn)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #773 on: 16 January 2011, 05:46:39 AM »
okelah kalau begitu... saya harus belajar lagi pemakaian tanda baca anda.
oh! okelah, semoga kamu senang.

semoga anda juga berbahagia  ;D

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline sutarman

  • Teman
  • **
  • Posts: 68
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #774 on: 17 January 2011, 07:11:54 AM »
Bro Sutarman, karena Mister TNH termasuk yg diketahui umum, artinya beliau tidak menyembunyikan identitas dan pencerahannya, bisakah anda share pengetahuan anda mengenai bagaimana pencapaian pencerahan oleh TNH ini?

Bro Indra yang baik,

IDENTITAS Master Thich Nhat Hanh sebagai Master Zen sudah diketahui secara global. Namun kalau PENCERAHAN Beliau, saya tidak tahu karena saya bukan murid Beliau. Ada baiknya rekan lain di sini yang murid Beliau bisa menjelaskannya.

 _/\_

Offline sutarman

  • Teman
  • **
  • Posts: 68
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #775 on: 17 January 2011, 07:21:31 AM »
khan dalam zen tidak ada vinaya ;D

Ada vinaya. Hanya saja lebih sederhana dan bersifat fleksibel mengikuti zaman (terutama untuk istilah/terminologi). Saya sudah tulis sebelumnya di artikel Zen: From Huairang to Linji
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19164.0
Para bhiksu Zen harus mematuhi lima Vinaya dasar (yang juga menjadi sila dasar bagi praktisi Zen):
1)   Tidak membunuh
2)   Tidak melakukan kejahatan seksual
3)   Tidak mencuri atau merampok
4)   Tidak berbohong atau tidak berkata tidak benar
5)   Tidak minum minuman yang memabukkan
Selain itu ada lima Vinaya tambahan bagi bhiksu Zen (TIDAK menjadi sila bagi praktisi Zen):
1)   Tidak tidur di tempat tidur yang mewah dan besar
2)   Tidak memakai perhiasan atau bunga (di kepala)
3)   Tidak bernyanyi dan menari seperti pemain opera
4)   Tidak menyimpan emas dan perak (uang pada zaman itu)
5)   Tidak makan di luar jam makan

 _/\_


« Last Edit: 17 January 2011, 07:33:29 AM by sutarman »

Offline sutarman

  • Teman
  • **
  • Posts: 68
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #776 on: 17 January 2011, 07:30:56 AM »
bold biru
Bro Sutarman pernah mendengar pengalaman guru Zen yang dapat 'pencerahan mendadak', bisakah anda berbagi cerita tersebut.
karena saya masih bingung dengan 'pencerahan' dimaksud, apakah dimaksud  'masuk arus' ( jadi mahluk Ariya ) atau sekedar mendapat ketenangan mendadak sesudah pikiran yang tadinya 'liar' jadi tenang . ^:)^

Bro Adi Lim yang baik,

Di sinilah letak perbedaan tradisi Zen dan Theravada. Theravada membagi-bagi menjadi sotapana-sakadagami-anagami-arahat (cmiiw) sedangkan Zen tidak membagi-bagi serinci itu. Tapi  MUNGKIN maksudnya menunjuk hal yang sama yaitu mengenai STATE of MIND.

Dalam tradisi Zen, seorang Master Zen jelas harus bisa MEMBEBASKAN PIKIRAN Beliau sendiri terlebih dulu (istilah kerennya ya jadi arahat) barulah bisa MEMBEBASKAN PIKIRAN orang lain (istilah kerennya ya jadi bodhisattva). Pencerahan yang dimaksud adalah KETERBEBASAN PIKIRAN.

Zen memang jauh lebih sederhana dalam terminologi/istilah dibandingkan Theravada ataupun Mahayana. Karena Zen langsung menunjuk pada PIKIRAN sesuai tradisi Master Zen Huineng.

Semoga penjelasan saya yang masih rendah dalam pencapaian meditasi / Zen ini dapat membantu Bro Adi Lim.

 _/\_

Offline sutarman

  • Teman
  • **
  • Posts: 68
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #777 on: 17 January 2011, 08:02:32 AM »
sayang sekali Sang Buddha sudah ditawarin royalti menolak, karena beliau bukan seorang yang berprofesi penulis, kearahatan adalah pencapaian tahap kesucian yang hanya bisa dicapai dg praktek langsung, bukan suatu resep masakan yang bisa diperjualbelikan.

dalam Dh.275 & 276 anda bisa temukan pesan Sang Buddha, dg jelas beliau berpesan
"hanya kita sendirilah yang langsung berpraktek untuk mencapai kesucian (Arahat) tsb, beliau hanya menunjukkan jalan saja".

dalam konsep Mahayana, Sang Buddha tidak pernah mengajarkan "Ajarannya" beliau hanya duduk sempurna meditasi tanpa mengeluarkan sepatah katapun. jadi sebaiknya kita tidak perlu memperpanjang diskusi ini krn lebih ke Mahayana. bagi saya, sebelum saya mencapai Arahat, maka ajaran beliau yang bisa saya dapatkan dari Tipitaka dapat dipertanggungjawabkan dari pada tulisan karya Buda Hidup. sory bro...saya pribadi masih menganggap Tipitaka dapat dipertanggungjawabkan.

mettacittena,

Sis Pannadevi yang baik,

Saya bukan mengatakan bahwa Tipitaka itu salah 100%. Tidak. Hanya saja seperti contoh yang saya berikan : mencoba menjelaskan keharuman bunga adalah sangat sulit disampaikan dengan kata-kata. Karena itu Buddha sering menjawab: BUKAN ini dan BUKAN itu, yang bisa jadi membingungkan banyak orang yang mencoba meng-KONSEP-kan ajaran Buddha secara intelektual semata.

Dalam sejarah Zen, diyakini Sang Buddha pernah menggerakkan sejenis bunga lalu membaui keharuman bunga itu. Murid-murid lain bingung dengan perilaku Buddha dan hanya Maha Kasyappa yang tersenyum dan tahu maksud Sang Buddha. Karena itulah kemudian dikenal istilah TRANSMISI PIKIRAN dari Buddha ke Maha Kasyappa. Dan saya tahu persis kisah ini tidak ditemukan dalam satupun sutta Theravada, karena kita memang berbeda tradisi. Memang sulit menggambarkan KEHARUMAN BUNGA itu dengan kata-kata. Karena itu Zen juga disebut ajaran di luar kata, bahasa, kitab/sutra namun langsung menunjuk ke PIKIRAN. Bahasa, kata, istilah, konsep, teori ibarat jari sedangkan PIKIRAN itu adalah bulan yang ditunjuk jari itu.

Karena menurut saya pribadi, kita sebagai manusia selain menggunakan intelektual (IQ) seharusnya juga menggunakan RASA (EQ). Demikian pula dengan Buddha Dharma tak bisa dipahami secara intelektual/rasio semata tapi juga melibatkan semacam 'rasa' dan dalam tradisi Zen, 'rasa' yang dimaksud adalah 'rasa' WELAS ASIH atau METTA/MAITRI KARUNA (harap 'rasa' METTA KARUNA dibedakan dengan rasa dalam pengertian 'vedana' yang sifatnya masih melekat).

Dan semua itu hanya bisa dipahami dalam praktik 'meditasi' mindfulness/eling/sadar. Itulah yang sebenar-benarnya disebut sebagai Zen / Chan / Dhyana. Zen artinya meditasi. Meditasi adalah Zen.

Master Zen hanya menunjukkan jalan bagi praktisi Zen. Praktisi Zen harus berusaha sendiri dalam praktik meditasi itu sendiri. Mencoba 'membaui' KEHARUMAN BUDDHA DHARMA yang tak terjangkau kata-kata itu.

Semoga jawaban saya yang masih rendah dalam meditasi/Zen ini dapat membantu Anda.
 _/\_
« Last Edit: 17 January 2011, 08:12:46 AM by sutarman »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #778 on: 17 January 2011, 08:03:33 AM »
Bro Indra yang baik,

IDENTITAS Master Thich Nhat Hanh sebagai Master Zen sudah diketahui secara global. Namun kalau PENCERAHAN Beliau, saya tidak tahu karena saya bukan murid Beliau. Ada baiknya rekan lain di sini yang murid Beliau bisa menjelaskannya.

 _/\_

saya tidak mempelajari Zen walaupun saya suka membaca komik2 Zen. tapi apakah yg anda maksudkan sebelumya sebagai Khalayak Umum adalah kelompok murid2 seorang Master, bukan "umum" yg seumum2nya?

Master menyembunyikan pencerahan -> tidak diketahui umum.

Master diketahui umum <- tidak menyembunyikan pencerahan.

benarkah expression di atas? , atau apakah harus ditambah dengan expr ke 3 yaitu:

Umum=Murid.

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #779 on: 17 January 2011, 08:12:50 AM »
Ada vinaya. Hanya saja lebih sederhana dan bersifat fleksibel mengikuti zaman (terutama untuk istilah/terminologi). Saya sudah tulis sebelumnya di artikel Zen: From Huairang to Linji
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=19164.0
Para bhiksu Zen harus mematuhi lima Vinaya dasar (yang juga menjadi sila dasar bagi praktisi Zen):
1)   Tidak membunuh
2)   Tidak melakukan kejahatan seksual
3)   Tidak mencuri atau merampok
4)   Tidak berbohong atau tidak berkata tidak benar
5)   Tidak minum minuman yang memabukkan
Selain itu ada lima Vinaya tambahan bagi bhiksu Zen (TIDAK menjadi sila bagi praktisi Zen):
1)   Tidak tidur di tempat tidur yang mewah dan besar
2)   Tidak memakai perhiasan atau bunga (di kepala)
3)   Tidak bernyanyi dan menari seperti pemain opera
4)   Tidak menyimpan emas dan perak (uang pada zaman itu)
5)   Tidak makan di luar jam makan


Bukan bermaksud menyudutkan Thich Nath Tahn, hanya mengambil contoh untuk pertanyaan:

Vinaya Zen ternyata sedikit dan fleksibel dgn kemajuan zaman. Krn sedikit, tentu lbh mudah untuk diingat.
Bila dikaitkan dengan Vinaya tambahan no. 3, bagaimana penjelasannya Bhikkhu Thich Nath Tahn yg bermain musik dengan orkestra?

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)