Sebagai pembanding, kalau di catholic otoritas tertinggi itu ada, Paus sebagai wakil Yesus di dunia.
dalam hal menetapkan ajaran iman catholic, Paus tidak dapat salah. Jadi bisa ditentukan ajaran mana yang salah. Semua harus tunduk tanpa boleh protes. Dalam hal lain selain ajaran iman, Paus dapat salah. Yang mau protes silahkan keluar, seperti protestan yang akhirnya mirip dengan Buddhism tercerai berai masing-masing punya ajaran sendiri berdasarkan tafsiran sendiri.
Kalau tidak punya otoritas seperti itu konsekuensinya adalah pandangan yang relative, semua benar.