Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Meditasi => Topic started by: bond on 07 February 2011, 10:36:38 AM
-
Dalam hal kita bermeditasi vipasana dimana salah satunya mengamati sifat-sifat alami jasmani beserta karateristik tilakhana. Perlukah sampai melihat rupa kalapa sebagai salah satu syarat sebelum ke tahap berikutnya atau tidak perlu sama sekali?
Silakan dibahas.
Metta
-
numpang tanya, tahap berikutnya itu apa bro?
-
numpang tanya, tahap berikutnya itu apa bro?
Mengamati nama..citta,cetasika, vedana, sanna dan sankhara . Kita batasi dulu pada rupa saja terlebih dahulu. Saya sebut setelah rupa karena aspek nama ini sifatnya lebih halus.
-
saya sih belum punya dapet rujukan sutta yg menginstruksikan demikian, jadi imo sih kgk perlu. Tapi kalau menilai dari sudut pandang sebuah ajarah tehnik tertentu, yah i dono kasino indro.
-
apa yang di maksud dengan rupa kalapa ya ?
tolong penjelasannya ya senior senior ^:)^ ^:)^
-
apa yang di maksud dengan rupa kalapa ya ?
tolong penjelasannya ya senior senior ^:)^ ^:)^
Kalapa berarti kelompok, jadi rupa kalapa berarti materi yang timbul berkelompok dan memiliki ciri yang sama, yaitu: Timbulnya bersama, padamnya bersama, berlangsungnya bersama.
Dan rupa kalapa ini adalah unsur atau partikel terkecil dari jasmani. Misal kulit maka di zoom sampai terlihat partikel atau unsur2 terkecil yang membentuk kulit. Nah unsur2 itulah disebut kalapa-kalapa.
-
Kalapa berarti kelompok, jadi rupa kalapa berarti materi yang timbul berkelompok dan memiliki ciri yang sama, yaitu: Timbulnya bersama, padamnya bersama, berlangsungnya bersama.
Dan rupa kalapa ini adalah unsur atau partikel terkecil dari jasmani. Misal kulit maka di zoom sampai terlihat partikel atau unsur2 terkecil yang membentuk kulit. Nah unsur2 itulah disebut kalapa-kalapa.
merasakan udara yg bersentuhan dengan kulit ya broo?
merasakan darah yg mengalir juga yaa?
klo merasakan darah ngalir, waktu retret di sumedha pernah ngerasainnya, waktu itu hujan derass, rasanya dinginn ;D ;D ;D ;D
saking dinginnya tubuh w gemetar, darah yg mengalir pun sampe terasaaa \;D/\;D/\;D/
metta cittena,
Citto _/\_
-
Pak bond.
Bukannya melihat rupa dan nama itu bagian dari samatha?
Sy pernah dengar(kalo ga salah) dari sayadaw yg mengajarkan samatha bhavana, "setelah kita melihat dengan jelas rupa dan nama baru kita melatih ke vipassana.."
*bingung mode on*
-
apa yang di maksud dengan rupa kalapa ya ?
tolong penjelasannya ya senior senior ^:)^ ^:)^
kirain kelapa..ternyata artinya kelompok toh :P
-
Kalapa berarti kelompok, jadi rupa kalapa berarti materi yang timbul berkelompok dan memiliki ciri yang sama, yaitu: Timbulnya bersama, padamnya bersama, berlangsungnya bersama.
Dan rupa kalapa ini adalah unsur atau partikel terkecil dari jasmani. Misal kulit maka di zoom sampai terlihat partikel atau unsur2 terkecil yang membentuk kulit. Nah unsur2 itulah disebut kalapa-kalapa.
berarti kita bisa lihat sampai ke tingkatan mikroskopik? keren nih..
caranya?
-
Wah, kebetulan waktu Pa Auk Sayadaw Dhammadesana di Dharma Sukha, ada diceritain tentang rupa kalapa. Setau saya, mesti mesuk jhana trus kluar baru bisa liat, bener ga ?
-
sebenarnya kalo pertanyaan ini mesti ditanyakan tergantung pakai jurus/metoda dari guru mana dahulu. karena campur2 nanti jadi bingung pulak
-
mungkin maksud pertanyaannya adalah: "melihat rupa-kalapa itu syarat mutlak dalam pencerahan / tidak?"
-
merasakan udara yg bersentuhan dengan kulit ya broo?
merasakan darah yg mengalir juga yaa?
Bukan, cit. Gampangnya kalau pake mikroskop kita bisa melihat sel-sel kulit nah ini unsur terkecilnya/yang paling kecil tentunya tidak bisa dilihat dengan mikroskop.
-
Pak bond.
Bukannya melihat rupa dan nama itu bagian dari samatha?
Sy pernah dengar(kalo ga salah) dari sayadaw yg mengajarkan samatha bhavana, "setelah kita melihat dengan jelas rupa dan nama baru kita melatih ke vipassana.."
*bingung mode on*
Sebenarnya itu fase sebelum kita mendapatkan Nama_Rupa Pariccheda Nyana (pengetahuan membedakan jasmani dan batin).
Kebetulan saat di bali Paauk sayadaw membabarkan Dhamma dalam kelompok kecil hanya 11 orang saja. Beliau hanya mengatakan stepnya samatha selesai baru kemudian nama dan rupa diselesaikan . Dan Sayalay Dipankara dan murid lainnya Sayadaw U aganna mengatakan bahwa setelah bisa melihat rupa kalapa ini baru bisa disebut vipasana sebenarnya. Yang pasti samatha vipasana berjalan seiring dan sejalan saling mendukung
Melihat disini bisa melihat pula unsur yang menyebabkan kalapa ini. salah satu contohnya rupa kalapa yang disebabkan karena kamma disebut kammajakalapa, bila disebabkan citta disebut cittajakalapa.-----> sepertinya ini ada di Abhidhamma cmiiw ternyata memang benar hal tersebut dapat dialami dan dilihat. Untuk advancenya nanti untuk melihat kelahiran lalu dan akan datang dan kelahiran sekarang (tapi ngak bisa jelasin detilnya banyak istilah teknisnya) dan relevansinya dengan paticasamupada dan penembusan 4 KM dst.
Metta.
-
Wah, kebetulan waktu Pa Auk Sayadaw Dhammadesana di Dharma Sukha, ada diceritain tentang rupa kalapa. Setau saya, mesti mesuk jhana trus kluar baru bisa liat, bener ga ?
Betul bro.
-
Sebenarnya itu fase sebelum kita mendapatkan Nama_Rupa Pariccheda Nyana (pengetahuan membedakan jasmani dan batin).
Kebetulan saat di bali Paauk sayadaw membabarkan Dhamma dalam kelompok kecil hanya 11 orang saja. Beliau hanya mengatakan stepnya samatha selesai baru kemudian nama dan rupa diselesaikan . Dan Sayalay Dipankara dan murid lainnya Sayadaw U aganna mengatakan bahwa setelah bisa melihat rupa kalapa ini baru bisa disebut vipasana sebenarnya. Yang pasti samatha vipasana berjalan seiring dan sejalan saling mendukung
Melihat disini bisa melihat pula unsur yang menyebabkan kalapa ini. salah satu contohnya rupa kalapa yang disebabkan karena kamma disebut kammajakalapa, bila disebabkan citta disebut cittajakalapa.-----> sepertinya ini ada di Abhidhamma cmiiw ternyata memang benar hal tersebut dapat dialami dan dilihat. Untuk advancenya nanti untuk melihat kelahiran lalu dan akan datang dan kelahiran sekarang (tapi ngak bisa jelasin detilnya banyak istilah teknisnya) dan relevansinya dengan paticasamupada dan penembusan 4 KM dst.
Metta.
Apakah melihat masa lampau itu mutlak untuk mencapai pencerahan ?
Bagaimana dengan direct vipassana ?
-
jadi lebih detil dari mikroskop elektron? itu terlihat di pikiran?bentuknya bulat?
-
by rooney
Apakah melihat masa lampau itu mutlak untuk mencapai pencerahan ?
Bagaimana dengan direct vipassana ?
Secara paticasampupada harusnya memang demikian. Mengapa karena kelahiran lalu, kelahiran sekarang dan akan datang berhubungan dengan sebab akibat dan dilihat secara berurutan dan terbalik. Jadi ini ada hubungannya dengan 4 km untuk diri sendiri yang harus dilihat sendiri kenapa bisa begini dan begitu walaupun secara umum maknanya sama tapi sebab akibatnya lain satu orang dengan yang lain berbeda. Jika avijja benar2 hilang kita tidak akan melihat kita akan terlahir dialam apapun juga. Ini semua akan jelas. Hanya banyak jebakan batmannya ;D
Yang saya ketahui ada seorang Bhikkhu di myanmar berlatih direct vipasana bisa melihat kehidupan lampaunya dan diyakini sebagai arahat . Untuk lebih pastinya silakan tanya yang ahli direct vipasana.
jadi lebih detil dari mikroskop elektron? itu terlihat di pikiran?bentuknya bulat?
Ya.
Ya dengan mata batin
bentuknya lihat sendiri , daripada spekulasi ;D
-
Secara paticasampupada harusnya memang demikian. Mengapa karena kelahiran lalu, kelahiran sekarang dan akan datang berhubungan dengan sebab akibat dan dilihat secara berurutan dan terbalik. Jadi ini ada hubungannya dengan 4 km untuk diri sendiri yang harus dilihat sendiri kenapa bisa begini dan begitu walaupun secara umum maknanya sama tapi sebab akibatnya lain satu orang dengan yang lain berbeda. Jika avijja benar2 hilang kita tidak akan melihat kita akan terlahir dialam apapun juga. Ini semua akan jelas. Hanya banyak jebakan batmannya ;D
Yang saya ketahui ada seorang Bhikkhu di myanmar berlatih direct vipasana bisa melihat kehidupan lampaunya dan diyakini sebagai arahat . Untuk lebih pastinya silakan tanya yang ahli direct vipasana.
Ya.
Ya dengan mata batin
bentuknya lihat sendiri , daripada spekulasi ;D
Apakah patticasamupada berhubungan dengan 3 kehidupan (past, present, future) atau paticcasamupada itu berfokus pada kehidupan saat ini ? Bukankah untuk sang Buddha, permasalahannya bukan ada pada masa lalu atau masa depan, tetapi saat ini bukan ? Sorry ya agak OOT ;D
-
^
^
tumimbal lahir kan berdasarkan paticcasamupada jg.. :P
untuk mengatasi tumimbal lahir buddha menjelaskan paticcasamupada secara terbalik
untuk menjelaskan ttg penyebab kelahiran, buddha menjelaskan paticcsampudda secara berurutan
-
^
^
tumimbal lahir kan berdasarkan paticcasamupada jg.. :P
untuk mengatasi tumimbal lahir buddha menjelaskan paticcasamupada secara terbalik
untuk menjelaskan ttg penyebab kelahiran, buddha menjelaskan paticcsampudda secara berurutan
Mungkin kalo mengikuti komentar, memang dijelaskan bahwa patticasamupada itu tentang past lives, present, future. Tapi, kalo saya agak condong bahwa patticasamupada sebenarnya berfokus ke saat ini, menjelaskan avijja yang ada pada momen-momen sebelumnya (last moment) mengkondisikan adanya nama-rupa pada saat ini. Kemudian terjadi kontak, perasaan, keinginan, kemelekatan, identifikasi (diri) sehingga mengkodisikan kembali avijja untuk momen-momen berikutnya yang hanya dialami oleh "diri"
-
sebenarnya wa sedang memfokus kan latihan samantha bhavana. apakah wajar dapat merasakan tubuh misal nya contoh di atas ada menyebut kan peredaran darah ( merasakan darah mengalir, kulit bernafas, badan bergetar ( organ organ bergetar dan bernada/ bersuara)). masalah nya kadang getaran sangat kuat sampai di kira gempa setelah diperhatikan baru sadar cuma badan bergetar natural saja.
-
sebenarnya wa sedang memfokus kan latihan samantha bhavana. apakah wajar dapat merasakan tubuh misal nya contoh di atas ada menyebut kan peredaran darah ( merasakan darah mengalir, kulit bernafas, badan bergetar ( organ organ bergetar dan bernada/ bersuara)). masalah nya kadang getaran sangat kuat sampai di kira gempa setelah diperhatikan baru sadar cuma badan bergetar natural saja.
Masih wajar itu, sepertinya harus ngucapin selamat untuk bro daimond, biasanya gejala demikian muncul sewaktu batin dan badan jasmani sedang mengarah ke keseimbangan.
Setahu yg pernah saya alami dan pelajari, keadaan demikian adalah PROSES.
Proses kepada apa?
Proses badan jasmani ini menuju KESEIMBANGAN unsur2 dalam tubuh (air, api, tanah dan angin). Manusia terdiri dari batin dan jasmani, nah unsur pembentuk jasmani pada manusia adalah 4 unsur ini yaitu air, api, tanah dan angin. Umumnya setiap orang lemah terhadap satu atau dua unsur diatas, atau kadang2 ada unsur yg terlalu dominan.
Nah, pada saat meditasi, ketika badan jasmani ini berusaha menyeimbangkan ke-4 unsur ini akan muncul gejala2 seperti berikut:
- Unsur tanah : badan terasa kaku, badan terasa lemas, badan terasa membesar/mengecil, badan merasa sakit.
- Unsur air : keringat berlebihan, air ludah tidak terkontrol, perasaan selalu ingin buang air kecil.
- Unsur api : badan terasa sangat panas atau kedinginan
- Unsur angin : badan bergerak tidak terkontrol, badan serasa berputar2, badan merasa ringan seakan melayang.
-
^
^
kalo badan terasa sejuk (aka: dingin) dan merasa tubuh agak ringan..itu maksudnya gmn?
-
badan terasa dingin seperti di ruangan AC, padahal sekeliling lingkungannya panas
tubuh merasa ringan seperti tidak berbobot, mau melayang.
-
badan terasa dingin seperti di ruangan AC, padahal sekeliling lingkungannya panas
tubuh merasa ringan seperti tidak berbobot, mau melayang.
iya seperti ada AC gitu...sejuk banget..jd smeua tubuh jd sejuk
bukan seperti mau melayang seh...jadi kerasa ringan tapi masih ada bobot gt..itu mksdnya apa ya?
-
ringan seperti kalo disuruh lompat 3 meter, pasti mampu gitu kan?
-
ringan seperti kalo disuruh lompat 3 meter, pasti mampu gitu kan?
kagak yakin jg 3 meter ;D
wkwkw..
misal tubuh nya bobotnya 100 kg jadi berkurang jadi 80 kg...perumpaannya spt itu..
-
kagak yakin jg 3 meter ;D
wkwkw..
misal tubuh nya bobotnya 100 kg jadi berkurang jadi 80 kg...perumpaannya spt itu..
Yah, lebih kurang mendekati seperti itu.
Pada intinya nanti setelah 4 unsur dalam tubuh ini menjadi seimbang, maka tubuh akan menjadi tenang dan gampang dikendalikan, sehingga sewaktu tubuh ini diajak untuk meditasi 1-2 jam, akan dengan gampangnya mempertahankan postur tubuh ini tanpa bergerak.
Apalagi bila mampu mengatasi 4 unsur pembentuk rupa ini sampai tahap tanpa rupa (arupa), badan ini akan lebih enak lagi didiamkan berlama-lama bermeditasi tanpa terganggu.
-
Yah, lebih kurang mendekati seperti itu.
Pada intinya nanti setelah 4 unsur dalam tubuh ini menjadi seimbang, maka tubuh akan menjadi tenang dan gampang dikendalikan, sehingga sewaktu tubuh ini diajak untuk meditasi 1-2 jam, akan dengan gampangnya mempertahankan postur tubuh ini tanpa bergerak.
Apalagi bila mampu mengatasi 4 unsur pembentuk rupa ini sampai tahap tanpa rupa (arupa), badan ini akan lebih enak lagi didiamkan berlama-lama bermeditasi tanpa terganggu.
sepertinya bro dragonhung uda nyampe tahap arupa ya?
-
Masih wajar itu, sepertinya harus ngucapin selamat untuk bro daimond, biasanya gejala demikian muncul sewaktu batin dan badan jasmani sedang mengarah ke keseimbangan.
Setahu yg pernah saya alami dan pelajari, keadaan demikian adalah PROSES.
Proses kepada apa?
Proses badan jasmani ini menuju KESEIMBANGAN unsur2 dalam tubuh (air, api, tanah dan angin). Manusia terdiri dari batin dan jasmani, nah unsur pembentuk jasmani pada manusia adalah 4 unsur ini yaitu air, api, tanah dan angin. Umumnya setiap orang lemah terhadap satu atau dua unsur diatas, atau kadang2 ada unsur yg terlalu dominan.
Nah, pada saat meditasi, ketika badan jasmani ini berusaha menyeimbangkan ke-4 unsur ini akan muncul gejala2 seperti berikut:
- Unsur tanah : badan terasa kaku, badan terasa lemas, badan terasa membesar/mengecil, badan merasa sakit.
- Unsur air : keringat berlebihan, air ludah tidak terkontrol, perasaan selalu ingin buang air kecil.
- Unsur api : badan terasa sangat panas atau kedinginan
- Unsur angin : badan bergerak tidak terkontrol, badan serasa berputar2, badan merasa ringan seakan melayang.
boleh tanya ini ada rujukan sutta nya tidak
karna saya ingin tau juga,
berdasarkan pengalaman pribadi
jika seseorang bermeditasi banyak keluar air belum tentu unsur airnya dominan,
bisa saja karna unsur panas atau api yang dominan maka akan mengeluarkan keringgat secara berlebihan
saya ingin mengetahui lebih dalam bisa di bantu, dan jika bisa rujukannya dari sutta saja
anumodanna
-
boleh tanya ini ada rujukan sutta nya tidak
karna saya ingin tau juga,
berdasarkan pengalaman pribadi
jika seseorang bermeditasi banyak keluar air belum tentu unsur airnya dominan,
bisa saja karna unsur panas atau api yang dominan maka akan mengeluarkan keringgat secara berlebihan
saya ingin mengetahui lebih dalam bisa di bantu, dan jika bisa rujukannya dari sutta saja
anumodanna
Gak ada rujukannya bro dalam sutta. Biasanya dalam sutta banyak membahas tentang gejala2 yg terjadi dalam batin, tapi sedikit sekali yg membahas yg terjadi pada badan jasmani.
Hal ini saya ketahui dari penjelasan guru saya dan pengalaman meditasi sendiri.
Umumnya hal ini akan terlihat jelas apabila menguasai objek meditasi 4 unsur, di sana akan terlihat jelas, mana yg merupakan unsur api, air, angin atau tanah.
Mengenai keringat itu jelas unsur air yg dominan. Kebetulan saya termasuk orang yg unsur apinya dominan. Kalo gejala gangguannya dari unsur api bukan keringat, tapi terasa gerah atau panas.
Jika lingkungannya sedikit gerah saja, biasanya saya sudah mulai gelisah, sulit untuk berkonsentrasi. Perasaan gerah itu tanpa dibarengi dengan keluar keringat.
-
boleh tanya ini ada rujukan sutta nya tidak
karna saya ingin tau juga,
berdasarkan pengalaman pribadi
jika seseorang bermeditasi banyak keluar air belum tentu unsur airnya dominan,
bisa saja karna unsur panas atau api yang dominan maka akan mengeluarkan keringgat secara berlebihan
saya ingin mengetahui lebih dalam bisa di bantu, dan jika bisa rujukannya dari sutta saja
anumodanna
setau saya, panas-dingin (suhu) itu emg bagian dari elemen (unsur) api kok.
sedangkan, elemen air itu adalah dari gaya tarik menarik & tolak menolak.
api = suhu dari suatu materi
air = tarik menarik / tolak menolak suatu materi thd materi lain
angin = gerakan suatu materi
tanah = bentuk kepadatan dari materi
cmiiw
-
at.dragonhung. anumodanna atas diskusinya.tapi saya masih ada keraguan.ini hanya berdasarkan pengalaman pribadi.saya menyakini seseorg pada saat berkeringat setelah meditasi tdk semua karna mengandung unsur dominan air.bs juga karna mengandung unsur panas. saya elemen lain tdk masalah.mungkin untuk kondisi pengalaman pribadi ini saya mesti lebih ber ehipasikko untuk mengetahui jelas perbedaan keyakinan saya akan kasus ini.bukan saya meragukan pernyataan dragon hanya saya melihat.merasakan sendiri.org yg dominan unsur panasnya ketika racun dalam tubuhnya keluar dalam bentuk keringat. btw saya sebelumnya minta maaf saya mungkin teman diskusi yg baik karna dalam dekat ini saya akan berangkat lg untuk belajar buddha dhamma.salam bahagiah semoga kita mengalami kemajuan dalam diskusi walau rentan waktu yang singkat.
at.ko tesla anumodanna atas infonya
-
Dalam hal kita bermeditasi vipasana dimana salah satunya mengamati sifat-sifat alami jasmani beserta karateristik tilakhana. Perlukah sampai melihat rupa kalapa sebagai salah satu syarat sebelum ke tahap berikutnya atau tidak perlu sama sekali?
Silakan dibahas.
Metta
perlu untuk sampai melihat rupa kalapa dalam aras Rupa / Jasmani.
badan / tubuh jasmani ini secara fisik tampak mata tetapi pada saat yogi/meditator diarahkan untuk melihat rupa kalapa bagian2 terkecil dari unsur penysun jasmani yogi/meditator diajak untuk melihat:
- timbul dan lenyap-nya rupa kalapa tsb (dukkha)
- melihat sendiri apakah ada "AKU" disana ?
- dst
-
saya sih belum punya dapet rujukan sutta yg menginstruksikan demikian, jadi imo sih kgk perlu. Tapi kalau menilai dari sudut pandang sebuah ajarah tehnik tertentu, yah i dono kasino indro.
Rujukannya di mahasatipatana sutta dimana 4 objek dijadikan objek investigasi salah satunya kayanupasana-->rupa. Rupa kalapa adalah bagian dari rupa yang dijelaskan lebih detil di Abhidhamma.
-
Apakah ada hubungan dengan petikan Sutta berikut?:
Dīãgha Nikàāya 2: Sàmannaphala Sutta
83. ‘Dan demikianlah, dengan pikiran terkonsentrasi, dimurnikan dan dibersihkan, tidak ternoda, bebas dari kekotoran,113 lentur, mudah dibentuk, kokoh, dan setelah mendapatkan kondisi tanpa-gangguan, ia mengarahkan dan mencondongkan pikirannya ke arah mengetahui dan melihat, dan ia mengetahui: “Jasmaniku ini adalah materi, tersusun dari empat unsur utama, lahir dari ibu dan ayah, mendapatkan makanan berupa nasi dan bubur, tidak kekal, dapat mengalami luka dan usang, rusak dan hancur, dan ini adalah kesadaranku yang melekat padanya dan bergantung padanya.”’114
84. ‘Bagaikan sebuah permata, sebutir beryl,115 murni, indah, dipotong dengan baik dalam delapan sisi, jernih, cemerlang, tanpa cacat, sempurna dalam segala sudut, diikat dengan rantai biru, kuning, putih, atau jingga. Seseorang yang berpandangan baik, memegangnya dengan tangannya dan memeriksanya, akan mampu menjelaskannya demikian. Demikian pula, Baginda,
Buah Kehidupan Tanpa Rumah 51
seorang bhikkhu dengan pikiran terkonsentrasi, murni dan bersih, … mengarahkan pikirannya ke arah mengetahui dan melihat. Dan ia mengetahui: “Jasmaniku ini adalah materi, tersusun dari empat unsur utama, … [77] dan ini adalah kesadaranku yang melekat padanya dan bergantung padanya.” Ini adalah buah dari kehidupan tanpa rumah,
-
[at] hendrako
Ya sutta itu juga salah satunya. Jika kita terjemahkan dalam bahasa abhidhamma hal diatas adalah sebab dari munculnya rupakalapa yakni cittajakalapa, kammajakalapa, utujakalapa, aharakalapa. Kemudian ketika mengetahui penyebabnya tadi maka ada korelasi dengan cittanupasana, dhammanupasana dll dan paticasamupada.
Dan pada vipasana bisa melihat rupakalapa ini bukanlah metode Paauk Sayadaw semata, tetapi mengajarkan apa yang pernah diajarkan Sang Buddha bahkan murid2 dari generasi Ajahn Mun - Ajahn Sao ada membahas hal ini hanya tidak menggunakan bahasa teknis detil seperti di abhidhamma(hal ini pernah saya tanyakan dalam interview pribadi) biasanya mereka mengatakan sel/partikel terkecil. Sehingga dan memang yang benar2 menggunakan bahasa teknis secara detil dan gamblang adalah Paauk Sayadaw(ini adalah salah satu kelebihan beliau dalam menjabarkan Dhamma) dan ada perbedaan cara mengajar bhikkhu2 hutan dari Thai dan bhikkhu hutan di Myanmar. Intinya sama.
metta
-
perlu untuk sampai melihat rupa kalapa dalam aras Rupa / Jasmani.
badan / tubuh jasmani ini secara fisik tampak mata tetapi pada saat yogi/meditator diarahkan untuk melihat rupa kalapa bagian2 terkecil dari unsur penysun jasmani yogi/meditator diajak untuk melihat:
- timbul dan lenyap-nya rupa kalapa tsb (dukkha)
- melihat sendiri apakah ada "AKU" disana ?
- dst
1. Perlu
2. Setelah bisa melihat harus bisa memecahnya
Disana kekuatan parami terlihat.
Sampai dimana kemampuan jhana yg dimiliki.
3. Jika mampu mengatasi jhana 8 kemudian turun ke
1, 2 , 3 , 4. Di jhana 4 anda akan menemukan pengalaman yang berbeda
Dengan orang biasa yang hanya sampai di jhana4.
4. Ini bukan dono kasino indro warkop dki.
Sembarangan.
-
perlu untuk sampai melihat rupa kalapa dalam aras Rupa / Jasmani.
badan / tubuh jasmani ini secara fisik tampak mata tetapi pada saat yogi/meditator diarahkan untuk melihat rupa kalapa bagian2 terkecil dari unsur penysun jasmani yogi/meditator diajak untuk melihat:
- timbul dan lenyap-nya rupa kalapa tsb (dukkha)
- melihat sendiri apakah ada "AKU" disana ?
- dst
tidak perlu
cukup lewat saja, sekedar tahu saja
pertimbangkan sisa umur yg sehat.