//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Akar perpecahan  (Read 101017 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Akar perpecahan
« Reply #75 on: 17 December 2009, 12:00:49 PM »
sepertinya sudah macet sampe di sini, lahir undefined. end of discussion.

thanks atas penjelasannya Bro Chingik, walaupun masih tidak puas

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Akar perpecahan
« Reply #76 on: 17 December 2009, 12:47:33 PM »
sepertinya sudah macet sampe di sini, lahir undefined. end of discussion.

thanks atas penjelasannya Bro Chingik, walaupun masih tidak puas

ok. lahir undefined memang sangat halus dan tidak bisa diselami dengan pemikiran awam.
Jika menyelami makna lenyap sebagai lenyap lahir sebagai lahir secara harafiah, orang yg tidak belajar dhamma bahkan anak kecil yg masih merangkak pun ngerti bhw lenyap ya hilang, lahir ya muncul. Tapi tidak demikian dalam filosofi mahayana ketika seseorang melampaui dualisme ini. 
Tapi, okelah,
end of discussion.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Akar perpecahan
« Reply #77 on: 17 December 2009, 01:03:43 PM »
sepertinya sudah macet sampe di sini, lahir undefined. end of discussion.

thanks atas penjelasannya Bro Chingik, walaupun masih tidak puas

ok. lahir undefined memang sangat halus dan tidak bisa diselami dengan pemikiran awam.
Jika menyelami makna lenyap sebagai lenyap lahir sebagai lahir secara harafiah, orang yg tidak belajar dhamma bahkan anak kecil yg masih merangkak pun ngerti bhw lenyap ya hilang, lahir ya muncul. Tapi tidak demikian dalam filosofi mahayana ketika seseorang melampaui dualisme ini. 
Tapi, okelah,
end of discussion.


Jadi siapa saja yang bisa menyelami lahir undefined yang dimaksud di filosofi Mahayana !
Apakah Bro Chingik bisa memahami ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Akar perpecahan
« Reply #78 on: 17 December 2009, 01:08:23 PM »
sepertinya sudah macet sampe di sini, lahir undefined. end of discussion.

thanks atas penjelasannya Bro Chingik, walaupun masih tidak puas

ok. lahir undefined memang sangat halus dan tidak bisa diselami dengan pemikiran awam.
Jika menyelami makna lenyap sebagai lenyap lahir sebagai lahir secara harafiah, orang yg tidak belajar dhamma bahkan anak kecil yg masih merangkak pun ngerti bhw lenyap ya hilang, lahir ya muncul. Tapi tidak demikian dalam filosofi mahayana ketika seseorang melampaui dualisme ini. 
Tapi, okelah,
end of discussion.


Jadi siapa saja yang bisa menyelami lahir undefined yang dimaksud di filosofi Mahayana !
Apakah Bro Chingik bisa memahami ?


Tidak. SAya cuma menjelaskan apa yg ada dalam filosofinya. 
Sama seperti rekan2 yg juga merasa pintar menjelaskan pemahaman ttg Nibbana, tapi tidak benar2  telah menyelami hingga mendapat pemahaman dalam arti sejati.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Akar perpecahan
« Reply #79 on: 17 December 2009, 01:26:23 PM »
Terima kasih kejujurannya Bro Chingik.

Menyelami makna lenyap sebagai lenyap, lahir sebagai lahir secara harafiah, di filosofi Mahayana tidaklah demikian, tapi ada makna yang lain terkandung didalamnya.
Jadi belajar Buddha Dhamma ala Mahayana, ujung2nya pasti tidak mengerti apa yang mau dicapai, karena tidak bisa dimengerti oleh umat awam, hanya mahkluk tertentu yang bisa memahami ! begitu ?
 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Akar perpecahan
« Reply #80 on: 17 December 2009, 02:11:30 PM »
Memang tidak bisa dimengerti oleh semua makhluk. Sama seperti Buddha Dharma tidak bisa dipahami oleh semua makhluk juga, apalagi yang karma buruknya tebal, misal yang paling ekstrim: gila.

Tapi semua makhluk memiliki potensi untuk memahami hal tersebut apabila mereka mau belajar dan berusaha, sama seperti ketika seseorang belajar dan berusaha scera bertahap untuk mencapai Nirvana, memahami makna dalam Mahayana juga seperti itu, apabila mau belajar dan mau memahami, dilatih juga dengan meditasi vipasyana, maka seseorang juga akan sendirinya mengerti apa yang dimaksud dalam Sutra Mahayana.

Kelahiran sebagai manusia ini, adalah salah satu keberuntungan yang memiliki potensi untuk memahami makna tersubtil dalam Buddha Dharma sekalipun.

Demikian juga, hanya makhluk tertentu yang memahami Nirvana 100%, yaitu makhluk yang telah mencapai pencapaian Arhat, tapi kita2 ini ya belum paham.

Quote
Quote
Jadi belajar Buddha Dhamma ala Mahayana, ujung2nya pasti tidak mengerti apa yang mau dicapai,

Buddha Dharma gak pake ala-alaan, Buddha Dharma adalah Buddha Dharma. Memangnya anda sudah paham apa itu Nibbana 100%? Kalau belum paham, ternyata anda juga tidak mengerti apa yang mau dicapai.  :whistle:  :whistle:

Quote
Terima kasih kejujurannya Bro Chingik.

Sebagai umat Buddhis, seseorang tentunya berusaha menjawab dengan jujur. Untuk apa boong?...wkwkwkwkk... ^-^  ^-^

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Akar perpecahan
« Reply #81 on: 17 December 2009, 03:13:28 PM »
Quote
Quote
Buddha Dharma gak pake ala-alaan, Buddha Dharma adalah Buddha Dharma. Memangnya anda sudah paham apa itu Nibbana 100%? Kalau belum paham, ternyata anda juga tidak mengerti apa yang mau dicapai.  :whistle:  :whistle:

 _/\_
The Siddha Wanderer

Bro Gandalf mengerti apa yang mau dicapai dalam ajaran filosofo Mahayana !
Berarti Bro Gandalf, termasuk makhluk luar biasa donk ! karena memahami apa yang tidak bisa dimengerti oleh umat awam seperti penjelasan Bro Chingik.
Boleh tahu apa yang mau dicapai Bro Gandalf, supaya menambah pengetahuan saya tentang Buddha Dhamma filosofi Mahayana !
Terima kasih penjelasannya
 :))
 _/\_
« Last Edit: 17 December 2009, 03:15:40 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Akar perpecahan
« Reply #82 on: 17 December 2009, 03:27:35 PM »
^
emang gandalf ada bilang dia ngerti yah? kayaknya nggak tuh..
justru dia lagi nanyain pemahaman bro adi tuh tentang Nibanna...

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Akar perpecahan
« Reply #83 on: 17 December 2009, 05:11:59 PM »
Mungkin perlu saya klarifikasi,
Saya tidak bermaksud mengatakan saya paham dan yang lain tidak paham. Membanding2kan pemahaman sendiri dgn orang lain tentu adalah tindakan bodoh yg tidak membawa kemajuan. Tapi berhubung bro Adi menyinggung2 masalah ini, bagi saya baik juga, setidaknya membantu saya agar tidak gegabah. Di sini kita cuma sharing pandangan dan berbagi pengalaman dari hasil pembelajaran. Bro Indra merasa tidak puas dengan penjelasan saya , mohon maklum saya sendiri juga masih dalam tahap belajar sehingga mungkin cara penjelasan saya tidak mengena, atau pemahaman saya salah, semua ini tentu tidak tertutup kemungkinannya.
 Tetapi bgm pun juga, tujuan kita adalah saling berbagi wawasan. Jika apa yang saya jelaskan adalah suatu kesalahan, saya mohon maaf. Saran dan kritik tentu sangat membantu kita utk menapaki pembelajaran dhamma. Jangan sungkan2. Terima kasih. 

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Akar perpecahan
« Reply #84 on: 17 December 2009, 05:27:45 PM »
Mungkin perlu saya klarifikasi,
Saya tidak bermaksud mengatakan saya paham dan yang lain tidak paham. Membanding2kan pemahaman sendiri dgn orang lain tentu adalah tindakan bodoh yg tidak membawa kemajuan. Tapi berhubung bro Adi menyinggung2 masalah ini, bagi saya baik juga, setidaknya membantu saya agar tidak gegabah. Di sini kita cuma sharing pandangan dan berbagi pengalaman dari hasil pembelajaran. Bro Indra merasa tidak puas dengan penjelasan saya , mohon maklum saya sendiri juga masih dalam tahap belajar sehingga mungkin cara penjelasan saya tidak mengena, atau pemahaman saya salah, semua ini tentu tidak tertutup kemungkinannya.
 Tetapi bgm pun juga, tujuan kita adalah saling berbagi wawasan. Jika apa yang saya jelaskan adalah suatu kesalahan, saya mohon maaf. Saran dan kritik tentu sangat membantu kita utk menapaki pembelajaran dhamma. Jangan sungkan2. Terima kasih. 

benar, saya memang tidak puas atas penjelasan bro chingik yg ini, tetapi pada hal-hal lainnya, saya merasa banyak mendapat pengetahuan dari bro chingik dan rekan2 lainnya. saya toh tidak berharap bahwa semua keingintahuan saya bisa terpuaskan melalui forum ini. bahkan walau hanya 10% saja pun sudah cukup baik buat saya.

tentunya kita tidak perlu segan2 untuk berbagi pengetahuan sekalipun kita blm mencapai tingkatan spiritual tertentu.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Akar perpecahan
« Reply #85 on: 17 December 2009, 06:24:21 PM »
^
emang gandalf ada bilang dia ngerti yah? kayaknya nggak tuh..
justru dia lagi nanyain pemahaman bro adi tuh tentang Nibanna...

Coba Bro Hokben baca lagi penjelasan bro gandalf, kalau diliat dari penjelasannya, kelihatan ngerti karena cukup paham mengenal filosofi Mahayana dst.....
kalau saya sudah mencapai Nibbana, tidak ketemu Bro Hokben di DC ini :))
Justru ingin tahu sekali mengenai Filosofi Mahayana yang penuh ..... ????
 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Akar perpecahan
« Reply #86 on: 17 December 2009, 06:59:58 PM »
Mungkin perlu saya klarifikasi,
Saya tidak bermaksud mengatakan saya paham dan yang lain tidak paham. Membanding2kan pemahaman sendiri dgn orang lain tentu adalah tindakan bodoh yg tidak membawa kemajuan. Tapi berhubung bro Adi menyinggung2 masalah ini, bagi saya baik juga, setidaknya membantu saya agar tidak gegabah. Di sini kita cuma sharing pandangan dan berbagi pengalaman dari hasil pembelajaran. Bro Indra merasa tidak puas dengan penjelasan saya , mohon maklum saya sendiri juga masih dalam tahap belajar sehingga mungkin cara penjelasan saya tidak mengena, atau pemahaman saya salah, semua ini tentu tidak tertutup kemungkinannya.
 Tetapi bgm pun juga, tujuan kita adalah saling berbagi wawasan. Jika apa yang saya jelaskan adalah suatu kesalahan, saya mohon maaf. Saran dan kritik tentu sangat membantu kita utk menapaki pembelajaran dhamma. Jangan sungkan2. Terima kasih. 

benar, saya memang tidak puas atas penjelasan bro chingik yg ini, tetapi pada hal-hal lainnya, saya merasa banyak mendapat pengetahuan dari bro chingik dan rekan2 lainnya. saya toh tidak berharap bahwa semua keingintahuan saya bisa terpuaskan melalui forum ini. bahkan walau hanya 10% saja pun sudah cukup baik buat saya.

tentunya kita tidak perlu segan2 untuk berbagi pengetahuan sekalipun kita blm mencapai tingkatan spiritual tertentu.


Amin...
Saya malah merasa blm memberi kontribusi apa2 di DC ini, apalagi membandingkannya dng bro Indra yg ...wah dgn RABP nya saja sudah tak terkatakan jasanya..
Anumodana ^:)^

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Akar perpecahan
« Reply #87 on: 17 December 2009, 07:02:59 PM »
Mungkin perlu saya klarifikasi,
Saya tidak bermaksud mengatakan saya paham dan yang lain tidak paham. Membanding2kan pemahaman sendiri dgn orang lain tentu adalah tindakan bodoh yg tidak membawa kemajuan. Tapi berhubung bro Adi menyinggung2 masalah ini, bagi saya baik juga, setidaknya membantu saya agar tidak gegabah. Di sini kita cuma sharing pandangan dan berbagi pengalaman dari hasil pembelajaran. Bro Indra merasa tidak puas dengan penjelasan saya , mohon maklum saya sendiri juga masih dalam tahap belajar sehingga mungkin cara penjelasan saya tidak mengena, atau pemahaman saya salah, semua ini tentu tidak tertutup kemungkinannya.
 Tetapi bgm pun juga, tujuan kita adalah saling berbagi wawasan. Jika apa yang saya jelaskan adalah suatu kesalahan, saya mohon maaf. Saran dan kritik tentu sangat membantu kita utk menapaki pembelajaran dhamma. Jangan sungkan2. Terima kasih. 

benar, saya memang tidak puas atas penjelasan bro chingik yg ini, tetapi pada hal-hal lainnya, saya merasa banyak mendapat pengetahuan dari bro chingik dan rekan2 lainnya. saya toh tidak berharap bahwa semua keingintahuan saya bisa terpuaskan melalui forum ini. bahkan walau hanya 10% saja pun sudah cukup baik buat saya.

tentunya kita tidak perlu segan2 untuk berbagi pengetahuan sekalipun kita blm mencapai tingkatan spiritual tertentu.


Amin...
Saya malah merasa blm memberi kontribusi apa2 di DC ini, apalagi membandingkannya dng bro Indra yg ...wah dgn RABP nya saja sudah tak terkatakan jasanya..
Anumodana ^:)^

plus, tentu saja tidak perlu melampirkan komentar sinis. :)

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Akar perpecahan
« Reply #88 on: 17 December 2009, 07:44:22 PM »
Quote
plus, tentu saja tidak perlu melampirkan komentar sinis.
haha..Padahal gak ada kepikiran ke arah situ lho, tapi ternyata persepsinya jadi begitu.
Ini jadi cerminan mengapa isi sebuah ajaran bisa memunculkan banyak perbedaan interpretasi.   ;D 


Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Akar perpecahan
« Reply #89 on: 18 December 2009, 03:17:39 AM »
Nibbana, tak terkatakan. Setuju bila dikatakan undefined. Karena definisi manapun, adalah ekstrim yang seharusnya dihindari Buddhis. Tapi tidak setuju bila dikatakan 'undefined' = bisa nongol lagi lalu lenyap lagi. Karena kemampuan mengetahui dan mendefinisikan apapun masih dalam lingkup ruang-waktu yang diproses melalui pancakkhandha, sedangkan nibbana di luar lingkup ruang-waktu dan di luar lingkup pancakkhandha, jadi kita hanya dapat membicarakan apa yang 'bukan nibbana' yaitu soal lahir; lenyap; baik lahir maupun lenyap; atau bukan lahir maupun lenyap.

Demikian pula tidak setuju seorang arahat masih bisa berkehendak mencari penyempurnaan pengetahuan melalui suatu proses 'penjadian'. Ini berarti bhava-tanha dan bhava-tanha sebagaimana yg disepakati mau Theravada atau pun Mahayana adalah belenggu yang belum diputuskan seorang anagami. Apakah berarti arahat setara dengan anagami? Atau mungkin lebih rendah jangan-jangan? Karena dalam proses penyempurnaan paraminya, seorang arahat harus terlahir lagi dalam berbagai kondisi alam dan kelahiran melewati rentang proses sangat panjang dan tak terhitung kelahiran yang berulang-ulang dengan pelbagai sifat mencakup yang baik maupun yang jelek yang mungkin dimiliki seorang Bodhisatta. Hal ini tidak akan konsisten dengan penjelasan Sang Buddha sbgmn yang kita temukan baik dlm Nikaya Pali atau Agama Sanskrit, dengan mengesampingkan soal aliran yang ada hari ini. :)
Dg catatan tambahan, ini pun bila kita menerima konsep tentang Bodhisatta/Bodhisattva sebagaimana yang ada pada hari ini secara penuh.

_/\_
appamadena sampadetha

 

anything