//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Membaca Sutta secara kritis  (Read 51538 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #75 on: 26 August 2008, 07:11:59 AM »
Kalo ajaran anata khan eklusip ajaran Buddha khan :)

Baca dengan teliti tanggapan saya pada Suhu Medho di atas.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #76 on: 26 August 2008, 07:16:45 AM »
tumibal lahir eklusip juga khan ajaran Buddha.

Untuk mencapai pembebasan orang tidak perlu percaya pada tumimbal lahir, malah sebaiknya tidak memikir tumimbal lahir. Itu cuma menghalangi orang 'melihat apa adanya' pada SAAT SEKARANG, tanpa memikir ke masa lampau dan ke masa depan.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #77 on: 26 August 2008, 07:19:46 AM »
kakakakak, dah jelas ini ngomong pak pak :))
karena saking eklusipnya maka banyak yang meniru ajarannya dan mencomotnya sana sini dan bikin ajaran baru, padahal intinya sama aja dari ajaran sang buddha juga bukan dari guru yang lain :)) sudah terbukti khan memang ajarannya yang paling Bener :))

Ajaran Buddha bener, begitu pula ajaran guru-guru spiritual lain bener.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #78 on: 26 August 2008, 07:24:23 AM »
Kalo ajaran anata khan eklusip ajaran Buddha khan :)

Baca dengan teliti tanggapan saya pada Suhu Medho di atas.
apa bapak yakin 100% kalau JK sama bernadet tidak terkontaminasi ajaran sang Buddha dalam perjalanan pembebasannya.
Sy tau ajaran sang Buddha tidak mengeklusipkan dirinya, tapi memang ajarannya yang unik lah beda dengan guru2 yang lain gitu lho pak.
BTW masih nyambung gak sama pembahasan thread ini :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #79 on: 26 August 2008, 07:34:54 AM »
apa bapak yakin 100% kalau JK sama bernadet tidak terkontaminasi ajaran sang Buddha dalam perjalanan pembebasannya.
Sy tau ajaran sang Buddha tidak mengeklusipkan dirinya, tapi memang ajarannya yang unik lah beda dengan guru2 yang lain gitu lho pak.
BTW masih nyambung gak sama pembahasan thread ini :))

Membaca biografi atau risalah pembebasan kedua orang itu, saya yakin 100% bahwa J Krishnamurti & Bernadette Roberts tercerahkan tanpa "terkontaminasi" ajaran Buddha--Anda sudah membacanya?; persis sama seperti saya yakin 100% pula bahwa Pangeran Siddhartha Gautama mencapai pembebasan tanpa "terkontaminasi" oleh ajaran pembebasan guru lain sebelumnya.

Ajaran Buddha itu "unik" itu kan menurut kacamata Anda ... menurut kacamata saya, apalagi menurut kacamata teman-teman non-Buddhis, sama sekali tidak unik, karena mengajarkan pembebasan yang sama yang terdapat pula dalam agama-agama lain ... Hanya pengungkapan dan sistematikanya saja yang memang unik, seperti juga masing-masing agama lain unik.

Topik ini memang sudah OOT ... sebaiknya diakhiri saja.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 26 August 2008, 07:41:08 AM by hudoyo »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #80 on: 26 August 2008, 07:36:44 AM »
_/\_
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #81 on: 26 August 2008, 08:29:25 AM »
apakah ini asumsi ataukah memang sudah terbukti? kalau sudah terbukti bisa minta referensinya?
silakan baca beberapa buku ini:
* ajahn sujato, the gist: the hidden structure of the buddha's teachings
* yin shun, a sixty years' journey in the ocean of the dhamma
* erich frauwallner, the earliest vinaya and the beginning of buddhist literature
* samuel beal, buddhist literature in china
* ria kloppenborg, the sutra on the foundation of the buddhist order
* choong mun keat, the fundamental teaching of early buddhism
* roderick s. bucknell, the structure of the sagathavagga of the samyutta nikaya
resource2 online:
http://www.library.websangha.org/earlybuddhism/
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #82 on: 26 August 2008, 09:19:13 AM »
saya sangat kagum dengan penjelasan pak hudoyo, di thread ini. anda adalah seorang praktisi sejati..

Offline Semit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 172
  • Reputasi: 30
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #83 on: 26 August 2008, 10:13:56 AM »
[at] Semit

Referensinya adalah hati nurani Anda sendiri, para pembaca.
Anda seenaknya membaca tulisan orang. ... Apa yang saya tulis adalah berdasarkan hati nurani saya. ... Saya tidak memaksakan hati nurani saya pada Anda. ... Bagaimana Anda membacanya terserah hati nurani Anda. ... Ada orang yang hati nuraninya fanatik, ada yang tidak fanatik ... Ada yang hati nuraninya melekat erat pada kitab suci, ada yang bebas menggunakan Kalama-sutta.

Sdr.Hudoyo, anda menuliskan "Referensinya adalah hati nurani Anda sendiri, para pembaca." saya kok tidak menangkap bahwa yang dimaksudkan adalah "Hati nurani Sdr. Hudoyo sendiri", tetapi "hati nurani para pembaca, termasuk saya." saya tidak bermaksud memperdebatkan hal ini, jadi tidak perlu diperpanjang, mengingat pesan dari Global Moderator bahwa "forum ini bukan milik kita berdua". jawaban saya ini hanya sekedar menegaskan bahwa saya tidak "asal membaca".

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #84 on: 26 August 2008, 10:36:04 AM »
 [at] semit
pada dasarnya lahir sebagai manusia, memiliki kemampuan untuk menganalisa apa yang baik dan apa yang buruk. tanpa dogma ajaran apapun, manusia sudah memilikinya.  namun sayangnya pandangan tentang baik dan buruk ini kemudian dimanipulasi oleh sebagian penguasa di dunia ini dalam bentuk agama, untuk melanggengkan kekuasaannya.




Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #85 on: 26 August 2008, 10:43:08 AM »
...
benar, tidak tertutup kemungkinan demikian.
tidak tertutup juga kemungkinan seperti yg saya katakan.
kata `mereka` itu bagi saya merujuk ke luar :)

Sdr. Tesla, ketika kita membahas mengenai kemungkinan maka kita perlu melihat indikasi-indikasi, kemungkinan mana yang memiliki indikasi-indikasi yang cukup, dasar-dasar yang kuat. Kemungkinan yang anda ajukan sangat lemah indikasi-indikasinya, dasarnya tidak kuat. Sedangkan apa yang saya ajukan memiliki indikasi yang kuat. Saya memperhatikan situasi dan kondisi yang terkisahkan dalam sutta, anda tidak. Saya memperhatikan tata cara menjawab pertanyaan, anda tidak. Saya mengajukan sutta lain yang mendukung apa yang saya sampaikan anda tidak. Inilah yang membedakan saya dengan anda, yang membedakan kemunginan beralasan dengan kemungkinan yang tidak beralasan.

Quote
apa yg ditunjukkan dalam Paticcasamupadda, setelah kita melepaskan labelnya? (dengan demikian baru bisa dicari contoh lainnya).

menurut saya, kalimat di dalamnya pun hanyalah petunjuk akan kebenaran, bukan kebenaran itu sendiri,
sehingga bagi saya kalimat 'Siapa yg melihat Paticcasamupadda, dia melihat dhamma, siapa yg melihat dhamma, dia melihat Paticcasamupadda. terdengar janggal bagi saya.
kalimat tersebut menegaskan bahwa dhamma = paticcasamupadda.
dan saya rasa kita semua setuju, bahwa Paticcasamupadda itu adalah ajaran (ditandai dg sdr. Kelana menandakannya dg kata 'kelompok', 'ajaran'), sementara dalam sutta pertanyaan Nanda tsb, dikatakan kemurnian bukan datang dari ajaran.

“Siapa yg melihat Paticcasamupadda, dia melihat dhamma”
Penekanannya ada pada kata ‘melihat’. Kata melihat ini sangat dalam, bukan melihat dengan mata fisik. Ketika seseorang melihat Paticcasamupadda maka ia sudah berada dalam Dhamma itu sendiri, berada dalam kebenaran itu sendiri,  dan baginya Paticcasamupadda sudah tidak lagi menjadi suatu bentuk ajaran, teori-teori, dsb. Inilah yang disebut dengan kemurnian bukan datang dari ajaran.

Paticcasamupadda menjadi suatu ajaran ketika ia dinyatakan oleh seseorang. Saya rasa Sdr. Tesla bisa memahami hal ini.

Quote
menurut saya semua ajaran Buddha itu unik. 'dukkha' & 'anatta'.
dan menurut saya patticasamupadda sama2 menunjuk ke hal yg sama dengan ajaran mengenai 'dukkha' & 'anatta'.

Benar Sdr. Tesla, Paticcasamupadda hanya salah satu.
« Last Edit: 26 August 2008, 10:46:14 AM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #86 on: 26 August 2008, 11:01:35 AM »
Tujuan thread ini apa :)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #87 on: 26 August 2008, 11:20:06 AM »
saya sangat kagum dengan penjelasan pak hudoyo, di thread ini. anda adalah seorang praktisi sejati..

 _/\_

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #88 on: 26 August 2008, 11:26:55 AM »
Sdr.Hudoyo, anda menuliskan "Referensinya adalah hati nurani Anda sendiri, para pembaca." saya kok tidak menangkap bahwa yang dimaksudkan adalah "Hati nurani Sdr. Hudoyo sendiri", tetapi "hati nurani para pembaca, termasuk saya." saya tidak bermaksud memperdebatkan hal ini, jadi tidak perlu diperpanjang, mengingat pesan dari Global Moderator bahwa "forum ini bukan milik kita berdua". jawaban saya ini hanya sekedar menegaskan bahwa saya tidak "asal membaca".

 :)

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Kejanggalan-Kejangalan dalam Sutta
« Reply #89 on: 26 August 2008, 11:28:22 AM »
[at] semit
pada dasarnya lahir sebagai manusia, memiliki kemampuan untuk menganalisa apa yang baik dan apa yang buruk. tanpa dogma ajaran apapun, manusia sudah memilikinya.  namun sayangnya pandangan tentang baik dan buruk ini kemudian dimanipulasi oleh sebagian penguasa di dunia ini dalam bentuk agama, untuk melanggengkan kekuasaannya.

Betul.  _/\_

 

anything