//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: perbedaan mahayana ama theravada  (Read 137162 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #105 on: 22 January 2009, 10:06:57 PM »
very good.. saya menantikan pertanyaan ini :) ketika membaca satu resource, kita tidak langsung percaya "ya, ini benar."  kita analisa dan kita cek kebenarannya (dan kita harus jujur, kalau kita tidak tahu ya bilang tidak tahu, tidak berasumsi). oya.. wikipedia adalah satu ensiklopedi yang penulis content-nya bukanlah otoritas, oleh banyak orang, dan open (dapat dimodifikasi oleh siapa pun). Jadi sebenarnya kita tidak boleh menyebutkan "wikipedia sendiri." ;)

mari kita perhatikan untuk kasus theravada, disebutkan theravada sebagai schools. kita cek di lapangan, di di indonesia saja sebagai contoh, adakah satu school yang menyebutkan diri dengan nama theravada? apakah bercabang? apakah cabang kecil atau aliran besar? pengakuan sepihak atau memang diakui oleh semua theravada (kalau ada subaliran)? kalau confirmed, maka kita katakan: informasi tersebut benar. adalah ada shangha teravada indonesia, dengan pengikut-pengikutnya yang menerima ajaran dari guru-guru di sana. ada pemimpinnya, struktur organisasi, filosofi, histori organisasi, bahkan ada kerjasama internasional, dsb. dan semua school teravada itu sepakat dengan satu filosofi (baca di wiki), mereka junjung tinggi, dan dijalankan secara konsisten.

sekarang kita perhatikan untuk kasus mahayana. di wikipedia pun langsung disebutkan arti mahayana dalam 3 poin, dan hanya poin satu yang mengatakan mahayana sebagai schools (itu pun "largely undisputed by all Buddhist schools." walaupun largely, tetap bukan fully.. menunjukkan masih ada debat mengenai penggunakan kata ini untuk me-refer semua schools sekaligus. kemudian kita cek di lapangan, adakah school mahayana (titik)? adakah pemimpin, struktur organisasi? pengikut? tidak ada yang seperti itu selain school-school Pure Land, Nichiren, Soto Zen, Rinzai, dst. Bahkan tidak ada yang namanya school Zen yang berdiri sendiri. Mungkin ditemukan di beberapa negara yang menyebutkan diri "Mahayana School", tapi itu hanya nama mereka sendiri, samasekali tidak mewakili semua schools di dunia. tidak ada konsistensi "mahayana" di antara semua school tersebut, bahkan sutra yang digunakan pun berbeda, bahkan sebagian membebaskan anggotanya untuk menggunakan sutra apa pun sebagai dasar.

kenapa saya berani berkomentar banyak mengenai mahayana? karena mahayana tidak ada yang memiliki. mahayana adalah istilah dalam buddhism; sama seperti halnya nirvana, dharma, dukkha, samadi, dsb. setiap orang berhak mempunyai tafsir sendiri untuk tiap istilah tersebut. hal ini tidak berlaku untuk theravada, mereka adalah school resmi dengan pengurus-pengurusnya. diberi nama tersebut dengan maksud tertentu sesuai kepentingan mereka. saya tidak berhak memberikan penilaian atau penjelasan selain pengamatan dari luar, apalagi membuat pernyataan atas nama mereka. demikian juga saya tidak berhak memberikan penilaian atau penjelasan dan pernyataan atas nama Pure Land, Nichiren, Soto, Rinzai, selama saya bukan anggota mereka.

demikian saudara dilbert, mengenai school dan non-school.. semoga berguna.

salam,

http://www.kasi.or.id/index.php?hal=about

Konferensi Agung Sangha Indonesia yang dapat disingkat KASI, berdiri pada tanggal 14 November 1998, dimana lembaga ini diprakarsai oleh para Ketua Sangha yang ada di Indonesia yakni :
   
Y.M. Bhiksu Dharmasagaro Mahasthavira : Ketua Sangha Mahayana Indonesia
Y.M. Bhikkhu Pannavaro Mahathera : Ketua Sangha Theravadha Indonesia
Y.M. Bhiksu Arya Maitri Mahasthavira : Wakil Ketua Sangha Agung Indonesia
 
KASI adalah Perhimpunan Sangha -Sangha dalam suatu persidangan (konferensi) Agung, dengan berpedoman pada Kitab Suci Agama Buddha (Tripitaka Pali, Mahayana, Tibet/kanjur), Lembaga ini sebagai pengambilan keputusan berpedoman Dhamma (Dhammaniyoga).


http://www.kasi.or.id/index.php?hal=about3

SANGHA MAHAYANA INDONESIA

Berdiri tanggal 10 September 1978

Para pendiri :

Bhiksu Dharmabatama Mahasthavira ( Suhu Huat Sien)
Bhiksu Heng Sin
Bhiksu Sakyaputra Mahasthavira ( Suhu Seng Hiong)
Bhiksu Dharmasagaro Sthavira ( Suhu Ting Hay)
Bhiksu Mioa Kai
Bhiksu Ru Kong
Bhiksu Dharmasetya Sthavira ( Suhu Xing Xiu)
Bhiksu Miao Huat
Bhiksu Cong Gie
Bhiksuni Ti Yao
Bhiksuni Beng Kie
Bhiksuni Tuan Sin

LATAR BELAKANG & TUJUAN Menyatukan para bhiksu dan bhiksuni Mahayana dalam satu wadah kesatuan
Melestarikan dan menyebarkan Buddha Dharma di Nusantara

Saat ini Sangha Mahayana dipimpin oleh
YA Sasana Keerthi Dharmasagaro Mahasthavira

Didampingi oleh Sekretaris Jenderal
YM Bhiksu Andhanavira Mahasthavira

Sekretariat :

Vihara Vajra Bodhi
Jl. Padjajaran No. 1 Bogor
Jawa Barat
Tel : 0251 - 325740




[at] sdr.edy,

di KASI nyata nyata ada digolongkan Sangha Mahayana Indonesia setara dengan Sangha Theravada Indonesia. Apakah ini bukan berarti Mahayana dan Theravada dalam artian organisasi ataupun apapun yang dianggap adalah sama. Sedangkan di WALUBI sekarang ini tidak berani mencantumkan Majelis di website-nya karena mayoritas substituen-nya sudah mundur dari WALUBI dan bergabung dalam KASI.



VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline eddyg30

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • A farmer to be
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #106 on: 22 January 2009, 11:53:07 PM »
http://www.kasi.or.id/index.php?hal=about

Konferensi Agung Sangha Indonesia yang dapat disingkat KASI, berdiri pada tanggal 14 November 1998, dimana lembaga ini diprakarsai oleh para Ketua Sangha yang ada di Indonesia yakni :
  
Y.M. Bhiksu Dharmasagaro Mahasthavira : Ketua Sangha Mahayana Indonesia
Y.M. Bhikkhu Pannavaro Mahathera : Ketua Sangha Theravadha Indonesia
Y.M. Bhiksu Arya Maitri Mahasthavira : Wakil Ketua Sangha Agung Indonesia
 
KASI adalah Perhimpunan Sangha -Sangha dalam suatu persidangan (konferensi) Agung, dengan berpedoman pada Kitab Suci Agama Buddha (Tripitaka Pali, Mahayana, Tibet/kanjur), Lembaga ini sebagai pengambilan keputusan berpedoman Dhamma (Dhammaniyoga).

[/color]
http://www.kasi.or.id/index.php?hal=about3

SANGHA MAHAYANA INDONESIA

Berdiri tanggal 10 September 1978

Para pendiri :

Bhiksu Dharmabatama Mahasthavira ( Suhu Huat Sien)
Bhiksu Heng Sin
Bhiksu Sakyaputra Mahasthavira ( Suhu Seng Hiong)
Bhiksu Dharmasagaro Sthavira ( Suhu Ting Hay)
Bhiksu Mioa Kai
Bhiksu Ru Kong
Bhiksu Dharmasetya Sthavira ( Suhu Xing Xiu)
Bhiksu Miao Huat
Bhiksu Cong Gie
Bhiksuni Ti Yao
Bhiksuni Beng Kie
Bhiksuni Tuan Sin

LATAR BELAKANG & TUJUAN Menyatukan para bhiksu dan bhiksuni Mahayana dalam satu wadah kesatuan
Melestarikan dan menyebarkan Buddha Dharma di Nusantara


Saat ini Sangha Mahayana dipimpin oleh
YA Sasana Keerthi Dharmasagaro Mahasthavira

Didampingi oleh Sekretaris Jenderal
YM Bhiksu Andhanavira Mahasthavira

Sekretariat :

Vihara Vajra Bodhi
Jl. Padjajaran No. 1 Bogor
Jawa Barat
Tel : 0251 - 325740




[at] sdr.edy,

di KASI nyata nyata ada digolongkan Sangha Mahayana Indonesia setara dengan Sangha Theravada Indonesia. Apakah ini bukan berarti Mahayana dan Theravada dalam artian organisasi ataupun apapun yang dianggap adalah sama. Sedangkan di WALUBI sekarang ini tidak berani mencantumkan Majelis di website-nya karena mayoritas substituen-nya sudah mundur dari WALUBI dan bergabung dalam KASI.

Mari kita analisa apa sebenarnya KASI dan "produk"-nya ini..

1. KASI adalah 'konferensi', yang dihadiri oleh berbagai schools of buddhism yang ada di INDONESIA. Tujuannya tentu kira-kira melindungi kepentingan umat buddha di Indonesia menghadapi tantangan secara bersama.
2. KASI, yang didalamnya ada sesepuh Theravada Indonesia (Y.M. Bhikkhu Pannavaro Mahathera) meresmikan keberadaan Sangha Mahayana Indonesia. (Bagaimana ini bisa terjadi? Sampai di sini status Sangha Mahayana ini sudah mulai tidak jelas dasarnya)
3. LATAR BELAKANG & TUJUAN Menyatukan para bhiksu dan bhiksuni Mahayana dalam satu wadah kesatuan Melestarikan dan menyebarkan Buddha Dharma di Nusantara. (Sangha Mahayana, apa tidak seharusnya melestarikan dan menyebarkan Mahayana di Nusantara?)
4. Apa mengajar? Siapa pengikutnya? Apa saja aturan yang ada di SMI yang harus dipatuhi oleh pengikutnya? Jika dikatakan sebagai satu tradisi. (Di sini terlihat sangat besar perbedaannya dengan Sangha Theravada Indonesia).
5. Siapa di dunia ini, yang mengakui Sangha Mahayana Indonesia sebagai otoritas yang berhak mewakili seluruh schools di dunia? Atau setidaknya di Indonesia?

Saudara dilbert, semisal saya memiliki dana yang cukup besar, memberikan sumbangan dalam jumlah yang tidak terkira ke vihara-vihara yang tersebar di Indonesia, merekrut orang-orang pintar dan saya beri gelar kepada mereka Ven.A, Ven.B, Ven.C, kemudian saya mengadakan bakti sosial, mengambil hati umat, dan pada akhirnya saya membentuk Sangha Mahayana Perjuangan Indonesia. Lebih dari apa yang dilakukan SMI, saya kemudian membentuk laskar, cell group (real member), dan dewan perwakilan. Membentuk aturan pokok dan menyiapkan bahan ajaran. Kemudian dengan koneksi pejabat di DPR dan pemerintahan dapat mempengaruhi peresmiannya oleh Dept.Agama, apakah itu berarti akan ada Sekte Mahayana tandingan? Kemudian jika saya proklamirkan sebagai Shangha Mahayana meliputi semua non-Theravada, apa berarti semua school non-Theravada di Indonesia harus patuh dengan satu aturan yang saya tentukan?

SMI, merupakan 'wadah persatuan.' bukan school, bukan tradisi, bukan sekte. Tidak mewakili siapa pun, tidak memiliki filosofi apa pun, dan tidak mempunyai aturan apa pun. SMI berfungsi saat dibutuhkan untuk mengadakan kegiatan bersama antar umat buddha non-Theravada di Indonesia.

Salam,
"Let us rise up and be thankful, for if we didn't learn a lot today, at least we learned a little, and if we didn't learn a little, at least we didn't get sick, and if we got sick, at least we didn't die; so, let us all be thankful."
~Shakyamuni Buddha

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #107 on: 23 January 2009, 01:03:05 AM »
http://www.kasi.or.id/index.php?hal=about

Konferensi Agung Sangha Indonesia yang dapat disingkat KASI, berdiri pada tanggal 14 November 1998, dimana lembaga ini diprakarsai oleh para Ketua Sangha yang ada di Indonesia yakni :
  
Y.M. Bhiksu Dharmasagaro Mahasthavira : Ketua Sangha Mahayana Indonesia
Y.M. Bhikkhu Pannavaro Mahathera : Ketua Sangha Theravadha Indonesia
Y.M. Bhiksu Arya Maitri Mahasthavira : Wakil Ketua Sangha Agung Indonesia
 
KASI adalah Perhimpunan Sangha -Sangha dalam suatu persidangan (konferensi) Agung, dengan berpedoman pada Kitab Suci Agama Buddha (Tripitaka Pali, Mahayana, Tibet/kanjur), Lembaga ini sebagai pengambilan keputusan berpedoman Dhamma (Dhammaniyoga).

[/color]
http://www.kasi.or.id/index.php?hal=about3

SANGHA MAHAYANA INDONESIA

Berdiri tanggal 10 September 1978

Para pendiri :

Bhiksu Dharmabatama Mahasthavira ( Suhu Huat Sien)
Bhiksu Heng Sin
Bhiksu Sakyaputra Mahasthavira ( Suhu Seng Hiong)
Bhiksu Dharmasagaro Sthavira ( Suhu Ting Hay)
Bhiksu Mioa Kai
Bhiksu Ru Kong
Bhiksu Dharmasetya Sthavira ( Suhu Xing Xiu)
Bhiksu Miao Huat
Bhiksu Cong Gie
Bhiksuni Ti Yao
Bhiksuni Beng Kie
Bhiksuni Tuan Sin

LATAR BELAKANG & TUJUAN Menyatukan para bhiksu dan bhiksuni Mahayana dalam satu wadah kesatuan
Melestarikan dan menyebarkan Buddha Dharma di Nusantara


Saat ini Sangha Mahayana dipimpin oleh
YA Sasana Keerthi Dharmasagaro Mahasthavira

Didampingi oleh Sekretaris Jenderal
YM Bhiksu Andhanavira Mahasthavira

Sekretariat :

Vihara Vajra Bodhi
Jl. Padjajaran No. 1 Bogor
Jawa Barat
Tel : 0251 - 325740




[at] sdr.edy,

di KASI nyata nyata ada digolongkan Sangha Mahayana Indonesia setara dengan Sangha Theravada Indonesia. Apakah ini bukan berarti Mahayana dan Theravada dalam artian organisasi ataupun apapun yang dianggap adalah sama. Sedangkan di WALUBI sekarang ini tidak berani mencantumkan Majelis di website-nya karena mayoritas substituen-nya sudah mundur dari WALUBI dan bergabung dalam KASI.

Mari kita analisa apa sebenarnya KASI dan "produk"-nya ini..

1. KASI adalah 'konferensi', yang dihadiri oleh berbagai schools of buddhism yang ada di INDONESIA. Tujuannya tentu kira-kira melindungi kepentingan umat buddha di Indonesia menghadapi tantangan secara bersama.
2. KASI, yang didalamnya ada sesepuh Theravada Indonesia (Y.M. Bhikkhu Pannavaro Mahathera) meresmikan keberadaan Sangha Mahayana Indonesia. (Bagaimana ini bisa terjadi? Sampai di sini status Sangha Mahayana ini sudah mulai tidak jelas dasarnya)
3. LATAR BELAKANG & TUJUAN Menyatukan para bhiksu dan bhiksuni Mahayana dalam satu wadah kesatuan Melestarikan dan menyebarkan Buddha Dharma di Nusantara. (Sangha Mahayana, apa tidak seharusnya melestarikan dan menyebarkan Mahayana di Nusantara?)
4. Apa mengajar? Siapa pengikutnya? Apa saja aturan yang ada di SMI yang harus dipatuhi oleh pengikutnya? Jika dikatakan sebagai satu tradisi. (Di sini terlihat sangat besar perbedaannya dengan Sangha Theravada Indonesia).
5. Siapa di dunia ini, yang mengakui Sangha Mahayana Indonesia sebagai otoritas yang berhak mewakili seluruh schools di dunia? Atau setidaknya di Indonesia?



sdr.edy,

Sangha MAhayana Indonesia terbentuk pada tahun 1978, Sedangkan KASI sendiri terbentuk pada tahun 1998, karena tiga organisasi buddhis utama di Indonesia (yaitu Sangha theravada, Sangha Mahayana dan Sangha Agung) keluar dari WALUBI dan sepakat membentuk suatu Konferensi...

kelihatannya sdr.edy membela argumen awal yang dari semula sudah "SALAH", mengatakan bahwa Mahayana itu seperti contoh kasus di Indonesia tidak ada organisasinya dsbnya... Tetapi ketika disodorkan bukti bahwa ada Organisasi yang menaungi kaum Mahayana, malah sdr.edy berkilah bahwa Sangha Mahayana Indonesia itu diresmikan oleh KASI (yang malah dalam kurung dikatakan ada sesepuh Theravada Pannavaro "bermain")...




Saudara dilbert, semisal saya memiliki dana yang cukup besar, memberikan sumbangan dalam jumlah yang tidak terkira ke vihara-vihara yang tersebar di Indonesia, merekrut orang-orang pintar dan saya beri gelar kepada mereka Ven.A, Ven.B, Ven.C, kemudian saya mengadakan bakti sosial, mengambil hati umat, dan pada akhirnya saya membentuk Sangha Mahayana Perjuangan Indonesia. Lebih dari apa yang dilakukan SMI, saya kemudian membentuk laskar, cell group (real member), dan dewan perwakilan. Membentuk aturan pokok dan menyiapkan bahan ajaran. Kemudian dengan koneksi pejabat di DPR dan pemerintahan dapat mempengaruhi peresmiannya oleh Dept.Agama, apakah itu berarti akan ada Sekte Mahayana tandingan? Kemudian jika saya proklamirkan sebagai Shangha Mahayana meliputi semua non-Theravada, apa berarti semua school non-Theravada di Indonesia harus patuh dengan satu aturan yang saya tentukan?

SMI, merupakan 'wadah persatuan.' bukan school, bukan tradisi, bukan sekte. Tidak mewakili siapa pun, tidak memiliki filosofi apa pun, dan tidak mempunyai aturan apa pun. SMI berfungsi saat dibutuhkan untuk mengadakan kegiatan bersama antar umat buddha non-Theravada di Indonesia.

Salam,

boleh sdr.edy bentuk yang semacam ini, lihat apakah memang bisa di"giring" para non-theravada ke dalam ?

justru KASI itu terbentuk karena para anggota SANGHA sudah tidak mau dipelintir oleh oknum oknum yang notabene bukan anggota SANGHA tetapi memperdaya anggota SANGHA demi kepentingan kelompok sendiri. Sekarang ini KASI murni terdiri dari para anggota SANGHA yang tahu persis apa yang terbaik baik organisasi buddhis.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline eddyg30

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • A farmer to be
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #108 on: 23 January 2009, 01:29:52 AM »
Nah.. ini kutipan dari sutra-sutra yang ditanyakan saudara dilbert, mengenai One Buddha Vehicle. Tujuan saya posting di sini adalah untuk menunjukkan tidak ada kata mahayana/great vehicle/one vehicle/buddha vehicle yang merajuk ke satu kelembagaan/sekte. Semua tentang ajaran.

Quote
LANKAVATARA SUTRA

Chapter 7

THEN MAHAMATI ASKED the Blessed One, saying: Pray tell us, Blessed One, about the One Vehicle which the Blessed One has said characterises the attainment of the inner self-realisation of Noble Wisdom?
...
I call this the One Vehicle, not because it is the One Vehicle, but because it is only in solitude that one is able to recognise and realise the path of the One Vehicle. So long as the mind is distracted and is making conscious effort, there can be no culmination as regards the various vehicles; it is only when the mind is alone and quiet that it is able to forsake the discriminations of the external world and seek realisation of an inner realm where there is neither vehicle nor one who rides in it. I speak of the three vehicles in order to carry the ignorant.

Quote
Sutra of the Sixth Patriarch

Chapter 6

Moreover, the Sutra plainly teaches that there is only the one Buddha vehicle; that there are no others, no second, no third. It is because there is only one vehicle that Buddha had to preach to us with innumerable skillful means such as various reasons and argument, various parables and illustrations, etc. Do you not understand that the other three vehicles are makeshifts, useful for the past only; while the sole vehicle, the Buddha vehicle, is for the present because it is ultimate?

Chapter 8

The Patriarch continued, "Defilement (klesa) is wisdom (bodhi); The two are the same and are not different from each other. To break up klasa by Bodhi is only a teaching of the followers of the 'Small' and 'Middle' vehicles. To those of keen intellect and superior mental attainment, such teaching is disapproved."

"What, then, is the teaching of the Mahayana?"

"From the point of ordinary men," replied the Patriarch, "enlightenment and ignorance are two separate things. Wise men who thoroughly realise Mind-essence, know that they are of the same nature. This sameness of nature, that is, this non-duality of nature, is what is called 'true nature'; it neither decreases in the case of an ordinary man and ignorant person, nor increases in the case of an enlightened sage; it is undisturbed in an annoying situation, and is calm in Samadhi. It is neither eternal, nor not-eternal; it neither goes, nor comes, it is to be found neither in the interior, nor in exterior, nor in the space intervening between. It is beyond existence and nonexistence; its nature and its phenomena are always in a state of 'tathata'; it is both permanent and immutable. Such is the Norm."

Quote
Lotus Sutra Chapter 2

"By means of one sole vehicle, to wit, the Buddha-vehicle, Sâriputra, do I teach
creatures the law; there is no second vehicle, nor a third."

"I myself also, Sâriputra, am at the present period a Tathâgata, &c., for the
weal of many (&c., till) manifold; I myself also, Sâriputra, am preaching the law
to creatures (&c., till) the right path. Such is the law I preach to creatures.
And those creatures, Sâriputra, who now are hearing the law from me, shall all of
them reach supreme, perfect enlightenment. In this sense, Sâriputra, it must be
understood that nowhere in the world a second vehicle is taught, far less a
third."

"There is but one vehicle, Sâriputra, and that the Buddha-vehicle."

"53. There is, indeed, but one vehicle; there is no second, nor a third anywhere
in the world, apart from the case of the Purushottamas using an expedient to show
that there is a diversity of vehicles"

"68. It is but my skilfulness which prompts me to manifest three vehicles; for
there is but one vehicle and one track; there is also but one instruction by the
leaders."

Saya cukup yakin mengenai isi sutra-sutra tersebut karena liburan tahun baru kemaren saya habiskan untuk membaca semua. ;) Tidak ada maksud lain.. saya cuma ingin mengutarakan betapa confident mengatakan bahwa mahayana itu adalah ajaran, bukan tradisi/sekte.

Mengenai bahwa Theravada mengajarkan ajaran Buddha, itu adalah kesimpulan saya. Dari mana? Karena mereka adalah orang-orang yang berusaha mempertahankan Kanon Pali Tipitaka sebagai pedoman belajar. Rasanya Kanon Pali tidak perlu dijelaskan kenapa bisa dipastikan sebagai "ajaran Buddha." Dan di sana kita tidak mengenal istilah mahayana dan hinayana, apalagi sebagai definisi kelembagaan/sekte.

Salam,
"Let us rise up and be thankful, for if we didn't learn a lot today, at least we learned a little, and if we didn't learn a little, at least we didn't get sick, and if we got sick, at least we didn't die; so, let us all be thankful."
~Shakyamuni Buddha

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #109 on: 23 January 2009, 01:52:10 AM »
btw friends, saya sering dengar buddha menyatakan kira2 begini: "setelah meninggal, kalau ada ajaranku yang perlu diubah, ubah lah (sesuai kebutuhan (?))"  sampai sekarang saya belum sempat mencari sutra mana yang ada pernyataan itu. apa ada yang bisa beritahu ada yang seperti itu di mana?

tepatnya bukan ajaran yang diperbolehkan diubah tp berkaitan dgn pelaksanaan peraturan2 minor dalam vinaya.

_/\_
appamadena sampadetha

Offline eddyg30

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • A farmer to be
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #110 on: 23 January 2009, 01:54:11 AM »
Sangha MAhayana Indonesia terbentuk pada tahun 1978, Sedangkan KASI sendiri terbentuk pada tahun 1998, karena tiga organisasi buddhis utama di Indonesia (yaitu Sangha theravada, Sangha Mahayana dan Sangha Agung) keluar dari WALUBI dan sepakat membentuk suatu Konferensi...

kelihatannya sdr.edy membela argumen awal yang dari semula sudah "SALAH", mengatakan bahwa Mahayana itu seperti contoh kasus di Indonesia tidak ada organisasinya dsbnya... Tetapi ketika disodorkan bukti bahwa ada Organisasi yang menaungi kaum Mahayana, malah sdr.edy berkilah bahwa Sangha Mahayana Indonesia itu diresmikan oleh KASI (yang malah dalam kurung dikatakan ada sesepuh Theravada Pannavaro "bermain")...

Untuk yang ini, saya harus mengakui adalah KESALAHAN SAYA menjudge SMI sebagai produk KASI. Kesalahan ini adalah akibat dari pengamatan yang tidak cermat atas eksistensi organisasi-organisasi yang melibatkan para sesepuh. Yang kedua, samasekali tidak ada maksud untuk memojokkan sesepuh Pannavaro terlibat dalam permainan apa pun, saya hanya meragukan fungsi dari SMI jika itu dikatakan sebagai sekte mahayana. Untuk semuanya, saya harus meminta maaf karena kesalahan ini.

Walaupun demikian adalah benar bahwa saya berargumen bahwa surat tersebut bukan bukti dari keberadaan satu sekte (alasan yang lain tetap berlaku). Tetap saja SMI adalah wadah persatuan, bukan tradisi/sekte. Dari awal sekali saya dan banyak orang (berdasarkan temuan di internet) tidaklah sepakat mengenai penggunaan kata mahayana untuk me-refer sekelompok orang yang tidak termasuk dalah Theravada (bagaimana dengan non-sectarian, apa juga dikelompokkan mahayana karena belajar dari sutra-sutra mahayana?). Walaupun seluruh sesepuh tradisi bertanda tangan, sangat wajar dipertanyakan apa dasar pengakuan surat tersebut.

boleh sdr.edy bentuk yang semacam ini, lihat apakah memang bisa di"giring" para non-theravada ke dalam ?

justru KASI itu terbentuk karena para anggota SANGHA sudah tidak mau dipelintir oleh oknum oknum yang notabene bukan anggota SANGHA tetapi memperdaya anggota SANGHA demi kepentingan kelompok sendiri. Sekarang ini KASI murni terdiri dari para anggota SANGHA yang tahu persis apa yang terbaik baik organisasi buddhis.

Saudara dilbert, sedari awal yang ingin saya dengar adalah kata "non-theravada" sebagai identifikasi untuk semua tradisi di luar theravada. 'Mahayana' just does not fit gitu loh.. :) Saya tidak perlu menjelaskan panjang lebar mengenai mahayana jika sedari awal: pertanyaan, jawaban, kita sepakati seperti ini.

Salam, dan sekali lagi mohon maaf sebesarbesarnya atas kebodohan yang telah terjadi.
« Last Edit: 23 January 2009, 02:11:31 AM by eddyg30 »
"Let us rise up and be thankful, for if we didn't learn a lot today, at least we learned a little, and if we didn't learn a little, at least we didn't get sick, and if we got sick, at least we didn't die; so, let us all be thankful."
~Shakyamuni Buddha

Offline eddyg30

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • A farmer to be
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #111 on: 23 January 2009, 02:07:33 AM »
btw friends, saya sering dengar buddha menyatakan kira2 begini: "setelah meninggal, kalau ada ajaranku yang perlu diubah, ubah lah (sesuai kebutuhan (?))"  sampai sekarang saya belum sempat mencari sutra mana yang ada pernyataan itu. apa ada yang bisa beritahu ada yang seperti itu di mana?

tepatnya bukan ajaran yang diperbolehkan diubah tp berkaitan dgn pelaksanaan peraturan2 minor dalam vinaya.

_/\_

ah ya.. ternyata benar ada, terima kasih saudara xuvie. baru saja saya menemukan salah satu link: http://wisdomquarterly.blogspot.com/2008/08/mahayana-theravada-difference.html (dari buku Gems of Buddhist Wisdom, karangan Dr. W. Rahula -masih belum ketemu juga sutranya):

Quote
Before the Buddha’s was to pass into nirvana, he told Ananda that if the Order wished to amend or modify some 'minor' rules after his passing, they could do so. But on that occasion Ananda, overpowered by grief on hearing of the Buddha’s impending passing, it did not occur to him to ask what the “minor” rules were.

As the members of the First Council were unable to agree as to what constituted those minor rules, Maha Kassapa finally ruled that no disciplinary rule laid down by the Buddha should be changed and that no new ones should be introduced. No intrinsic reason was given. Maha Kassapa did say one thing, however: “If we changed the rules, people would say that Ven. Gautama’s disciples changed them even before his funeral pyre had gone out.

Saya ingin kembali menggarisbawahi: ini tidak ada hubungan dengan diskusi theravada dan mahayana. saya hanya bertanya ada di sutra apa, pernyataan seperti ini. dan bukan berarti saya meyakini kebenaran pernyataan dari buku Gems of Buddhist Wisdom, karena saya sendiri belum memastikan apa benar seperti itu.

Salam,
"Let us rise up and be thankful, for if we didn't learn a lot today, at least we learned a little, and if we didn't learn a little, at least we didn't get sick, and if we got sick, at least we didn't die; so, let us all be thankful."
~Shakyamuni Buddha

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #112 on: 23 January 2009, 07:59:06 AM »
Nah.. ini kutipan dari sutra-sutra yang ditanyakan saudara dilbert, mengenai One Buddha Vehicle. Tujuan saya posting di sini adalah untuk menunjukkan tidak ada kata mahayana/great vehicle/one vehicle/buddha vehicle yang merajuk ke satu kelembagaan/sekte. Semua tentang ajaran.

Quote
LANKAVATARA SUTRA

Chapter 7

THEN MAHAMATI ASKED the Blessed One, saying: Pray tell us, Blessed One, about the One Vehicle which the Blessed One has said characterises the attainment of the inner self-realisation of Noble Wisdom?
...
I call this the One Vehicle, not because it is the One Vehicle, but because it is only in solitude that one is able to recognise and realise the path of the One Vehicle. So long as the mind is distracted and is making conscious effort, there can be no culmination as regards the various vehicles; it is only when the mind is alone and quiet that it is able to forsake the discriminations of the external world and seek realisation of an inner realm where there is neither vehicle nor one who rides in it. I speak of the three vehicles in order to carry the ignorant.

Quote
Sutra of the Sixth Patriarch

Chapter 6

Moreover, the Sutra plainly teaches that there is only the one Buddha vehicle; that there are no others, no second, no third. It is because there is only one vehicle that Buddha had to preach to us with innumerable skillful means such as various reasons and argument, various parables and illustrations, etc. Do you not understand that the other three vehicles are makeshifts, useful for the past only; while the sole vehicle, the Buddha vehicle, is for the present because it is ultimate?

Chapter 8

The Patriarch continued, "Defilement (klesa) is wisdom (bodhi); The two are the same and are not different from each other. To break up klasa by Bodhi is only a teaching of the followers of the 'Small' and 'Middle' vehicles. To those of keen intellect and superior mental attainment, such teaching is disapproved."

"What, then, is the teaching of the Mahayana?"

"From the point of ordinary men," replied the Patriarch, "enlightenment and ignorance are two separate things. Wise men who thoroughly realise Mind-essence, know that they are of the same nature. This sameness of nature, that is, this non-duality of nature, is what is called 'true nature'; it neither decreases in the case of an ordinary man and ignorant person, nor increases in the case of an enlightened sage; it is undisturbed in an annoying situation, and is calm in Samadhi. It is neither eternal, nor not-eternal; it neither goes, nor comes, it is to be found neither in the interior, nor in exterior, nor in the space intervening between. It is beyond existence and nonexistence; its nature and its phenomena are always in a state of 'tathata'; it is both permanent and immutable. Such is the Norm."

Quote
Lotus Sutra Chapter 2

"By means of one sole vehicle, to wit, the Buddha-vehicle, Sâriputra, do I teach
creatures the law; there is no second vehicle, nor a third."

"I myself also, Sâriputra, am at the present period a Tathâgata, &c., for the
weal of many (&c., till) manifold; I myself also, Sâriputra, am preaching the law
to creatures (&c., till) the right path. Such is the law I preach to creatures.
And those creatures, Sâriputra, who now are hearing the law from me, shall all of
them reach supreme, perfect enlightenment. In this sense, Sâriputra, it must be
understood that nowhere in the world a second vehicle is taught, far less a
third."

"There is but one vehicle, Sâriputra, and that the Buddha-vehicle."

"53. There is, indeed, but one vehicle; there is no second, nor a third anywhere
in the world, apart from the case of the Purushottamas using an expedient to show
that there is a diversity of vehicles"

"68. It is but my skilfulness which prompts me to manifest three vehicles; for
there is but one vehicle and one track; there is also but one instruction by the
leaders."

Saya cukup yakin mengenai isi sutra-sutra tersebut karena liburan tahun baru kemaren saya habiskan untuk membaca semua. ;) Tidak ada maksud lain.. saya cuma ingin mengutarakan betapa confident mengatakan bahwa mahayana itu adalah ajaran, bukan tradisi/sekte.

Mengenai bahwa Theravada mengajarkan ajaran Buddha, itu adalah kesimpulan saya. Dari mana? Karena mereka adalah orang-orang yang berusaha mempertahankan Kanon Pali Tipitaka sebagai pedoman belajar. Rasanya Kanon Pali tidak perlu dijelaskan kenapa bisa dipastikan sebagai "ajaran Buddha." Dan di sana kita tidak mengenal istilah mahayana dan hinayana, apalagi sebagai definisi kelembagaan/sekte.

Salam,

Kata Theravada sendiri artinya adalah Ajaran sesepuh, (Thera = sesepuh/tetua dan vada = ajaran/ucapan), adalah diidentikkan dengan ajaran dari aliran Sthavira  yang menurut "cerita" dalam konsili Sangha III itu berusaha mempertahankan ajaran-ajaran lama. Sedangkan kata-kata Mahayana sendiri muncul dari sutra sutra mahayana, dan menurut ajaran Mahayana, dan juga dikatakan sebagai satu kendaraan, karena ajaran Mahayana juga membawa kepada satu tujuan yaitu pencapaian penerangan sempurna (kebuddhaan).

Hanya saja ajaran Mahayana menitikberatkan pada jalur bodhisatva untuk pencapaian sammasambuddha, dimana dikenal adanya tingkatan tingkatan bodhisatva, dan para sravaka (diidentikkan dengan pencapaian oleh para sthaviradin/theravadin) adalah setara dengan bodhisatva tingkat ke-7, dan menurut sutra mahayana, bahwa seorang sravaka bahkan bisa "keluar" lagi dari kondisi sravaka untuk maju meningkatkan kualitas mencapai annutara samyaksambuddha (bodhisatva tingkat 10).

point point inilah yang mendasari perbedaan pendapat antara Theravada dan MAhayana dimana pada Theravada dikatakan bahwa seorang Savaka Buddha adalah SUDAH FINAL (FINISH), sedangkan menurut Mahayana, para Sravaka masih bisa melanjutkan "perjalanan hidup" lagi dan menempuh karir bodhisatva hingga mencapai tingkat 10.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #113 on: 23 January 2009, 09:13:38 AM »
point point inilah yang mendasari perbedaan pendapat antara Theravada dan MAhayana dimana pada Theravada dikatakan bahwa seorang Savaka Buddha adalah SUDAH FINAL (FINISH), sedangkan menurut Mahayana, para Sravaka masih bisa melanjutkan "perjalanan hidup" lagi dan menempuh karir bodhisatva hingga mencapai tingkat 10.

Gak semua Mahayana. Saudara Chingik boleh berpendapat semua Mahayana, tetapi saya pernah posting sebuah Sutra Mahayana yang menunjukkan bahwa Sravaka sudah final. Sutra tersebut ditunjukkan oleh seorang Bhiksu Mahayana yang mengajar di Taiwan. Beliau menunjukkan bahwa Mahayana awal hanya berpendapat pencapaian Samyaksambuddha lebih mulia.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #114 on: 23 January 2009, 09:20:51 AM »
saya baru baca buku Mahayana karangan Jo Priastana ,buku berwarna merah,disitu terang2an tertulis bahwa Hinayana = Theravada karena bersikukuh pada keterikatan Vinaya dimana dianggap Mahayana sebagai 2 ekstrim yaitu pemuasaan diri dan penyiksaan diri. sedangkan Mahayana menitikberatkan pada penafsiran yang lebih liberal dari Ajaran Buddha.

Mereka menggunakan penolakan Arahat Purana pada Konsili I sebagai titik awal kemunculan Mahayana,dan pada konsili ketiga terdapat rapat dari mereka yang sudah Arahat(Mahasangiti) dan tergabung mereka yang belum mencapai apa-apa(Mahasanghika) sehingga terjadilah sebuah sistem tafsir menafsir sesuai keperluan pribadi.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline eddyg30

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • A farmer to be
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #115 on: 23 January 2009, 11:43:06 AM »
Kata Theravada sendiri artinya adalah Ajaran sesepuh, (Thera = sesepuh/tetua dan vada = ajaran/ucapan), adalah diidentikkan dengan ajaran dari aliran Sthavira  yang menurut "cerita" dalam konsili Sangha III itu berusaha mempertahankan ajaran-ajaran lama. Sedangkan kata-kata Mahayana sendiri muncul dari sutra sutra mahayana, dan ...

Sesuatu disebut tradisi bukanlah karena nama, surat kuasa, gelar, dsb; melainkan karena ada/pernah ada yang menjalankannya (pengikut). Tradisi masak ketupat, tradisi bagi angpao, dan tradisi puasa sebagai contoh; ada orang-orang yang melakukan aktifitas masak ketupat, bagi angpao, dan puasa. Theravada secara literal berarti Ajaran Sesepuh, tetapi dalam realita adalah suatu praktek oleh sekelompok orang yaitu "usaha mempertahankan ajaran-ajaran lama." [Saya comot dari pernyataan di atas, CMIIW] Kenapa harus demikian? Karena Theravada tidak disebutkan dalam sutra Buddha, melainkan ditentukan oleh orang lain/sekelompok orang. Terlepas apa alasan tradisi tersebut dilakukan, jika ada orang di luar Theravada yang mengatakan itu buruk atau salah maka itu disebut pendapat sepihak. Ketika ada orang dalam yang tidak berpendapat seperti itu, maka itu yang disebut revolusi (OOT).

Quote
... menurut ajaran Mahayana, dan juga dikatakan sebagai satu kendaraan, karena ajaran Mahayana juga membawa kepada satu tujuan yaitu pencapaian penerangan sempurna (kebuddhaan)."

Hanya saja ajaran Mahayana menitikberatkan pada jalur bodhisatva untuk pencapaian sammasambuddha, dimana dikenal adanya tingkatan tingkatan bodhisatva, dan para sravaka (diidentikkan dengan pencapaian oleh para sthaviradin/theravadin) adalah setara dengan bodhisatva tingkat ke-7, dan menurut sutra mahayana, bahwa seorang sravaka bahkan bisa "keluar" lagi dari kondisi sravaka untuk maju meningkatkan kualitas mencapai annutara samyaksambuddha (bodhisatva tingkat 10).

Sebelumnya saya ingin memastikan bahwa tidak pernah ada keinginan untuk menjelaskan isi/arti ajaran Mahayana itu, poin saya hanya sampai di: Mahayana adalah ajaran, bukan tradisi. Tafsir mengenai seperti apa mahayana, tujuannya apa, dalam praktek seperti apa adalah hak tiap pembaca untuk menentukan (selain mungkin Sang Buddha dan para Boddhisattva).

Quote
point point inilah yang mendasari perbedaan pendapat antara Theravada dan MAhayana dimana pada Theravada dikatakan bahwa seorang Savaka Buddha adalah SUDAH FINAL (FINISH), sedangkan menurut Mahayana, para Sravaka masih bisa melanjutkan "perjalanan hidup" lagi dan menempuh karir bodhisatva hingga mencapai tingkat 10.

Menjadi tepat.. jika seseorang menentukan arti yang fixed untuk kata Mahayana serta memberikan definisi mengenai praktek apa saja yang berkaitan, kemudian membandingkannya dengan Theravada. Tetapi dalam hal ini kata Mahayana sudah berubah menjadi tradisi, dan tentu saja tradisi tertentu (karena ada banyak tradisi selain Theravada).

Sangat bisa dimengerti jika kesalahpahaman seperti ini selalu terjadi, yaitu mengidentikkan mahayana dan tradisi "sekte mahayana." Buddhisme melibatkan banyak pemikiran dan telah melewati sejarah yang sangat panjang. Dari ajaran mahayana yang paling saya rasakan adalah semangat liberation dan universalism (selain boddhisattvahood, compassion, buddha-nature, dsb). Ini akan hilang ketika ajaran tersebut terkotak ke dalam satu tradisi tertentu, dan pada saat itu mahayana tidak memiliki arti sama lagi (bagi saya, tentu. dan akan berlaku juga bagi setiap pengikut tradisi yang berbeda-beda). Tanyakan arti mahayana kepada orang Pure Land, mungkin jawabannya compassion menuju Pure Land; tanyakan kepada orang Zen, mungkin dijawab "tidak ada mahayana." (Ini contoh saja ya.. untuk pasti dan benarnya bisa ditanyakan langsung ke orang yang sesuai).

Ini diskusi yang sangat menarik.. masing-masing saling mencoba menjabarkan apa maksud pernyataannya. Jika terus seperti ini hasilnya pasti akan positif :)

Salam,
« Last Edit: 23 January 2009, 11:54:21 AM by eddyg30 »
"Let us rise up and be thankful, for if we didn't learn a lot today, at least we learned a little, and if we didn't learn a little, at least we didn't get sick, and if we got sick, at least we didn't die; so, let us all be thankful."
~Shakyamuni Buddha

Offline eddyg30

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 0
  • Gender: Male
  • A farmer to be
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #116 on: 23 January 2009, 12:34:49 PM »
tepatnya bukan ajaran yang diperbolehkan diubah tp berkaitan dgn pelaksanaan peraturan2 minor dalam vinaya.

_/\_

http://wisdomquarterly.blogspot.com/2008/08/mahayana-theravada-difference.html (dari buku Gems of Buddhist Wisdom, karangan Dr. W. Rahula):
Quote
Before the Buddha’s was to pass into nirvana, he told Ananda that if the Order wished to amend or modify some 'minor' rules after his passing, they could do so. But on that occasion Ananda, overpowered by grief on hearing of the Buddha’s impending passing, it did not occur to him to ask what the “minor” rules were.

As the members of the First Council were unable to agree as to what constituted those minor rules, Maha Kassapa finally ruled that no disciplinary rule laid down by the Buddha should be changed and that no new ones should be introduced. No intrinsic reason was given. Maha Kassapa did say one thing, however: “If we changed the rules, people would say that Ven. Gautama’s disciples changed them even before his funeral pyre had gone out.

Sudah ketemu sutranya: Maha-parinibbana Sutta (DN 16.6)
Quote
Then the Blessed One said to Ven. Ananda, "Now, if it occurs to any of you — 'The teaching has lost its authority; we are without a Teacher' — do not view it in that way. Whatever Dhamma & Vinaya I have pointed out & formulated for you, that will be your Teacher when I am gone.

"At present, the monks address one another as 'friend,' but after I am gone they are not to address one another that way. The more senior monks are to address the newer monks by their name or clan or as 'friend.' The newer monks are to address the more senior monks as 'venerable' or 'sir.'

"After I am gone, the sangha — if it wants — may abolish the lesser & minor training rules.

Quote
The Cullavagga (XI.9) tells of how the monks at the First Council could not agree on which rules should be classed as lesser & minor. Ven. Ananda himself confessed that he neglected to ask the Buddha on this point. One of the monks made a motion that — since many of the rules affect the laity, and the laity would look down on the monks for rescinding them after the Buddha's death — none of the rules should be rescinded. This motion was adopted by the Council.

No comment..

Salam,
"Let us rise up and be thankful, for if we didn't learn a lot today, at least we learned a little, and if we didn't learn a little, at least we didn't get sick, and if we got sick, at least we didn't die; so, let us all be thankful."
~Shakyamuni Buddha

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #117 on: 31 January 2009, 11:31:26 PM »
Waduh... ada lagi anggapan kalau Theravada bukan sekte ya..... ya sudah.... kalau gitu rame2 aja kita ganti nama Sangha Theravada jadi Sangha Mahaviharavasin terus ada juga Majelis Agama Buddha Mahaviharavasin Indonesia......wkwkwk....atau..... Majelis Buddha Dhammayut Indonesia??

Soalnya kalau pake "Theravada"..... para bhiksu Mahayana dan Vajrayana di Indonesia semuanya ya bhiksu Theravada [Sthaviravada]!!

Hinayana tentu anda sudah tahu, tidak hanya mencakup Theravada saja. Bahkan ketika penulis Mahayana di India mengatakan Hinayana, biasanya yang dimaksud adalah sekte Sarvastivada dan Sautantrika. Bahkan kelompok Mahasanghika juga Hinayana.

Theravada (Skt. Sthaviravada) sebenarnya mencakup berbagai anak sekte di dalamnya.... seperti Pudgalavadin, Vatsiputriya, Mahisasaka, Dharmagupta, Mahaviharavasin, Sarvastivada, Mula-sarvastivada, Abhayagirivasin dan Sammitiya.

Namun di masa modern ini, istilah "Theravada" hanya menunjuk pada golongan Mahaviharavasin saja.

Padahal kalau mau dilihat lagi, semua bhiksu Tiongkok dan Tibet yang juga bhiksu Theravada [Sthaviravada]. Maka dari itu di belakang nama para Bhiksu Mahayana digunakan "Sthavira" [Thera] atau "Mahasthavira" [Mahathera], karena mereka menggunakan Vinaya Dharmagupta yang merupakan salah satu percabangan dari Sthaviravada, seperti:

Bhiksu Dharmabatama Mahasthavira ( Suhu Huat Sien)
Bhiksu Sakyaputra Mahasthavira ( Suhu Seng Hiong)
Bhiksu Dharmasagaro Sthavira ( Suhu Ting Hay)
Bhiksu Dharmasetya Sthavira ( Suhu Xing Xiu)

Dalam sosiologi agama "sekte" umumnya adalah sebuah kelompok keagamaan atau politik yang memisahkan diri dari kelompok yang lebih besar, biasanya karena pertikaian tentang masalah-masalah doktriner.

Nah, Mahayana adalah kebalikannya. Mahayana tidak memisahkan diri. Mahayana adalah kendaraan atau wahana (yana) yang menyatukan semua sekte, seperti yang kita lihat pada kitab Manjusri Pariprccha Sutra. 18 aliran agama Buddha adalah keluarga besar Mahayana. Mahayana adalah gerakan non-sektarian. Mahayana adalah gerakan reformasi ketika 18 aliran saling gontok-gontokan dengan Abhidharma-nya masing-masing.

“Sekte Mahasanghika akan terbagi menjadi tujuh bagian
Sekte Sthavira menjadi sebelas bagian,
Inilah apa yang kita istilahkan sebagai 12 sekte [dari Mahasthavira],
Delapan belas termasuk di dalamnya dua sekte awal,
Semua ini muncul dari Mahayana"

(Manjusri Pariprccha Sutra)

“Meskipun kelima sekte [utama - Mahasanghika, Dharmagupta, Sarvastivada, Kasyapiya, Mahisasaka] ini berbeda satu sama lainnya, namun mereka tidak mengganggu semua Dharmadhatu dari Buddha dan Nirvana Agung
(Mahavaipulyamahasamnipata Sutra)

Sehelai pakaian yang tidak terobek oleh tangan 18 orang pria, setelah helai pakaian yang mula-mula dibagi menjadi 18 helai, menandakan bahwa meskipun Ajaran Buddha akan terbagi menjadi 18 sekte, masing-masing sekte akan mendapatkan kesempatan untuk mencapai pencerahan.
(Sumagadhavadana)

Bahkan para pandita Mahayana semuanya ditahbiskan menurut Vinaya yang berbeda-beda... ada yang Mahasanghika... ada yang Sarvastivada.... ada yang Sammitiya... ada yang Mulasarvastivada.....Bahkan di Srilanka, vihara Abhayagiri adalah tempat "Mahayana Theravadin [-Vibhajyavadin]". Dan sekarang kita lihat di Vihara-vihara Mahayana ada "Mahayana Dharmaguptaka" dan di vihara-vihara Vajrayana ada "Mahayana Mulasarvastivada".

Namun sesuai hukum alamiah, maka tak dihindari lagi Mahayana juga menjadi sebuah sekte di negara-negara Asia Timur, namun aslinya di India, Mahayana adalah sebuah gerakan. Sama seperti Buddhayana di Indonesia, konsep yang mendasari Buddhayana adalah gerakan non-sekte, tapi akhirnya malah menjadi sebuah sekte. Tapi toh meskipun demikian saya masih sangat menghargai Buddhayana, karena meskipun sudah menjadi sekte, semangat non-sekte mereka masih sangat kuat.

Bahkan Handaka Vijjananda dari Buddhayana pun mampu menyajikan buku Theravada yang sangat bagus dan otentik seperti Riwayat Agung Para Buddha, tanpa tercampur-campur dengan aliran lain!!

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #118 on: 31 January 2009, 11:41:25 PM »
Waduh... ada lagi anggapan kalau Theravada bukan sekte ya..... ya sudah.... kalau gitu rame2 aja kita ganti nama Sangha Theravada jadi Sangha Mahaviharavasin terus ada juga Majelis Agama Buddha Mahaviharavasin Indonesia......wkwkwk....atau..... Majelis Buddha Dhammayut Indonesia??

Soalnya kalau pake "Theravada"..... para bhiksu Mahayana dan Vajrayana di Indonesia semuanya ya bhiksu Theravada [Sthaviravada]!!

Hinayana tentu anda sudah tahu, tidak hanya mencakup Theravada saja. Bahkan ketika penulis Mahayana di India mengatakan Hinayana, biasanya yang dimaksud adalah sekte Sarvastivada dan Sautantrika. Bahkan kelompok Mahasanghika juga Hinayana.

Theravada (Skt. Sthaviravada) sebenarnya mencakup berbagai anak sekte di dalamnya.... seperti Pudgalavadin, Vatsiputriya, Mahisasaka, Dharmagupta, Mahaviharavasin, Sarvastivada, Mula-sarvastivada, Abhayagirivasin dan Sammitiya.

Namun di masa modern ini, istilah "Theravada" hanya menunjuk pada golongan Mahaviharavasin saja.

Padahal kalau mau dilihat lagi, semua bhiksu Tiongkok dan Tibet yang juga bhiksu Theravada [Sthaviravada]. Maka dari itu di belakang nama para Bhiksu Mahayana digunakan "Sthavira" [Thera] atau "Mahasthavira" [Mahathera], karena mereka menggunakan Vinaya Dharmagupta yang merupakan salah satu percabangan dari Sthaviravada, seperti:

Bhiksu Dharmabatama Mahasthavira ( Suhu Huat Sien)
Bhiksu Sakyaputra Mahasthavira ( Suhu Seng Hiong)
Bhiksu Dharmasagaro Sthavira ( Suhu Ting Hay)
Bhiksu Dharmasetya Sthavira ( Suhu Xing Xiu)

Dalam sosiologi agama "sekte" umumnya adalah sebuah kelompok keagamaan atau politik yang memisahkan diri dari kelompok yang lebih besar, biasanya karena pertikaian tentang masalah-masalah doktriner.

Nah, Mahayana adalah kebalikannya. Mahayana tidak memisahkan diri. Mahayana adalah kendaraan atau wahana (yana) yang menyatukan semua sekte, seperti yang kita lihat pada kitab Manjusri Pariprccha Sutra. 18 aliran agama Buddha adalah keluarga besar Mahayana. Mahayana adalah gerakan non-sektarian. Mahayana adalah gerakan reformasi ketika 18 aliran saling gontok-gontokan dengan Abhidharma-nya masing-masing.

“Sekte Mahasanghika akan terbagi menjadi tujuh bagian
Sekte Sthavira menjadi sebelas bagian,
Inilah apa yang kita istilahkan sebagai 12 sekte [dari Mahasthavira],
Delapan belas termasuk di dalamnya dua sekte awal,
Semua ini muncul dari Mahayana"

(Manjusri Pariprccha Sutra)

“Meskipun kelima sekte [utama - Mahasanghika, Dharmagupta, Sarvastivada, Kasyapiya, Mahisasaka] ini berbeda satu sama lainnya, namun mereka tidak mengganggu semua Dharmadhatu dari Buddha dan Nirvana Agung
(Mahavaipulyamahasamnipata Sutra)

Sehelai pakaian yang tidak terobek oleh tangan 18 orang pria, setelah helai pakaian yang mula-mula dibagi menjadi 18 helai, menandakan bahwa meskipun Ajaran Buddha akan terbagi menjadi 18 sekte, masing-masing sekte akan mendapatkan kesempatan untuk mencapai pencerahan.
(Sumagadhavadana)

Bahkan para pandita Mahayana semuanya ditahbiskan menurut Vinaya yang berbeda-beda... ada yang Mahasanghika... ada yang Sarvastivada.... ada yang Sammitiya... ada yang Mulasarvastivada.....Bahkan di Srilanka, vihara Abhayagiri adalah tempat "Mahayana Theravadin [-Vibhajyavadin]". Dan sekarang kita lihat di Vihara-vihara Mahayana ada "Mahayana Dharmaguptaka" dan di vihara-vihara Vajrayana ada "Mahayana Mulasarvastivada".

Namun sesuai hukum alamiah, maka tak dihindari lagi Mahayana juga menjadi sebuah sekte di negara-negara Asia Timur, namun aslinya di India, Mahayana adalah sebuah gerakan. Sama seperti Buddhayana di Indonesia, konsep yang mendasari Buddhayana adalah gerakan non-sekte, tapi akhirnya malah menjadi sebuah sekte. Tapi toh meskipun demikian saya masih sangat menghargai Buddhayana, karena meskipun sudah menjadi sekte, semangat non-sekte mereka masih sangat kuat.

Bahkan Handaka Vijjananda dari Buddhayana pun mampu menyajikan buku Theravada yang sangat bagus dan otentik seperti Riwayat Agung Para Buddha, tanpa tercampur-campur dengan aliran lain!!

 _/\_
The Siddha Wanderer

Gak masalah donk... kalau Theravada mau diganti jadi Mahaviharavasin atau yang lain... bagaimanapun kan yang diganti label... yang jadi masalah kan katanya theravada itu adalah sekte sedangkan mahayana adalah ajaran... Lha yang diquote oleh sdr.edy tentang mengapa mahayana disebut ajaran sedangkan theravada bukan adalah berkaitan dengan organisasi, dan sbg-nya... dan semua itu kan sudah dibuktikan bahwa mahayana pun memiliki apa yang dimiliki oleh theravada khususnya di Indonesia... kalau mau bandingkan, juga bandingkan dengan mahayana, theravada dan tantra di luar negeri.

BAgaimana dengan di Malaysia, Singapura dan beberapa negara yang memiliki keragaman aliran buddhisme... Kalau dibandingkan dengan di Thailand yang notabene mayoritas Theravada tentunya yang mahayana tidak begitu eksis... kalau di daerah asia timur seperti China, Jepang dan Taiwan, maka yang mayoritas adalah aliran aliran mahayana sedangkan yang theravada tidak begitu eksis... kalau di Tibet, kan yang mayoritas adalah tantra/vajrayana sedangkan mahayana (diluar tantra) dan theravada juga tidak begitu eksis...

Apakah Theravada di Thailand bukan ajaran ? apakah mahayana (beserta semua aliran spt aliran sukhavati, aliran chan, aliran tian tai dsbnya) di Asia Timur bukan ajaran ? Apakah Tantra/Vajrayana di Tibet bukan ajaran ? Saya kira semuanya di daerah tersebut menyatakan bahwa ajaran yang diikuti merupakan ajaran buddha...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: perbedaan mahayana ama theravada
« Reply #119 on: 01 February 2009, 06:58:51 AM »
Quote
Gak masalah donk... kalau Theravada mau diganti jadi Mahaviharavasin atau yang lain... bagaimanapun kan yang diganti label... yang jadi masalah kan katanya theravada itu adalah sekte sedangkan mahayana adalah ajaran... Lha yang diquote oleh sdr.edy tentang mengapa mahayana disebut ajaran sedangkan theravada bukan adalah berkaitan dengan organisasi, dan sbg-nya... dan semua itu kan sudah dibuktikan bahwa mahayana pun memiliki apa yang dimiliki oleh theravada khususnya di Indonesia... kalau mau bandingkan, juga bandingkan dengan mahayana, theravada dan tantra di luar negeri.

BAgaimana dengan di Malaysia, Singapura dan beberapa negara yang memiliki keragaman aliran buddhisme... Kalau dibandingkan dengan di Thailand yang notabene mayoritas Theravada tentunya yang mahayana tidak begitu eksis... kalau di daerah asia timur seperti China, Jepang dan Taiwan, maka yang mayoritas adalah aliran aliran mahayana sedangkan yang theravada tidak begitu eksis... kalau di Tibet, kan yang mayoritas adalah tantra/vajrayana sedangkan mahayana (diluar tantra) dan theravada juga tidak begitu eksis...

Apakah Theravada di Thailand bukan ajaran ? apakah mahayana (beserta semua aliran spt aliran sukhavati, aliran chan, aliran tian tai dsbnya) di Asia Timur bukan ajaran ? Apakah Tantra/Vajrayana di Tibet bukan ajaran ? Saya kira semuanya di daerah tersebut menyatakan bahwa ajaran yang diikuti merupakan ajaran buddha...

Ya... yang saya bahas  di sini adalah "sekte", saya tidak mempersoalkan istilah "ajaran" di sini.

Pada masa sekarang baik Theravada, Mahayana maupun Vajrayana adalah sekte, namun pada masa awal tidak demikian.

Pada masa awal, Theravada Mahaviharavasin sudah merupakan sekte sejak awal terbentuknya. Sedangkan Mahayana adalah sebuah gerakan untuk mempersatukan sekte-sekte yang bertikai ini, serta mengembalikan semangat asli ajaran Sang Buddha yaitu mengenalkan kembali ajaran Bodhisattva yang dibabarkan Sang Buddha yang sangat erat kaitannya dengan inti ajaran Buddha yaitu maitri (cinta kasih) dan Bodhicitta!

Bila kita melihat definisi sekte:
Dalam sosiologi agama "sekte" umumnya adalah sebuah kelompok keagamaan atau politik yang memisahkan diri dari kelompok yang lebih besar, biasanya karena pertikaian tentang masalah-masalah doktriner.

Maka, melihat ciri-ciri di atas, Theravada Mahaviharavasin adalah termasuk sekte, karena Theravada Mahaviharavasin bukanlah Sangha mula-mula, ia adalah sekte yang terpecah dari golongan Sthavira. Mahaviharavasin adalah kelompok yang memisahkan diri dari kelompok Sthavira yang lebih besar.

Kedudukan Mahaviharavasin sejajar dengan Sarvastivada, Dharmaguptaka, dsb.... Golongan Sthavira sudah terpecah sedemikian rupa.

Bahkan menurut Vinaya Mahasanghika, golongan Sthavira adalah golongan yang memisahkan diri dari Sangha mula-mula, dengan menambahi peraturan Vinaya sendiri. Sedangkan Mahasanghika memakai Vinaya sebagaimana yang diajarkan Sang Buddha.

Memang semua adalah ajaran. Namun pada awalnya, tidak semua adalah "sekte". Dan Theravada Mahaviharavasin atau Dhammayut MEMANG sekte.

Lalu apa itu Sangha mula-mula? Konon ada yang mengatakan Sangha mula-mula adalah Sangha Haimavata. Namun ada juga sumber-sumber yang menyatakan bahwa Haimavata juga adalah salah satu dari sekte yang terpecah-pecah itu.

 _/\_
The Siddha Wanderer

Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.