di Thai,gak pernah ada pasar yg jual relic,tetapi "batu" relic,yang dijual itu hanya batu menyerupai relik....dan untuk apa sih relik diperlakukan amat istimewa???kan yang punya tubuh udah masuki Nibanna,ngapain tubuhnya mau diagung2kan??saya juga heran....dengan diperlakukan itu akan timbullah kemelekatan,Sang Buddha sendiri bilang bahwa tubuh-Nya hanyalah seonggok sampah yang tidak berguna.....
maaf kalo ada kata salah...
untuk apa sih relic diperlakukan istimewah ? relic itu adalah peninggalan dr seseorang yg dianggap suci, ada beberapa negara buddhist beranggapan, jika seseorang meninggalkan relic, diyakini seseorang tersebut paling tidak telah mencapai kesucian. relic yg ditinggalkan tersebut digunakan untuk object penghormatan.
sama pula dengan buddha rupang, kenapa di hormati/di sujud (kata lain di istimewahkan) ? toh itu cuma bongkahan batu/logam yg dibentuk menyerupai buddha, tp bukan lah buddha... jk bongkahan batu/logam saja bs digunakan untuk object penghormatan, begitu pula dengan relic sperti relic buddha/para arahat murid buddha. karena disebutkan di parinibbana sutta, buddha mengijinkan murid nya menghormati relic nya yg diletakkan didalam stupa yg dibangun di perempatan jalan.
"11. Kemudian Ananda berkata: "Tetapi bagaimana Yang Mulia cara mereka menghormati jenazah Sang Tathagata?" "Persis atau sama Ananda, seperti kalian menghormati jenazah seorang raja Dunia (Cakkavati)." "Tetapi bagaimanakah, cara mereka untuk menghormati jenazah seorang raja Dunia?"
"Jenazah seorang Raja Dunia, mula-mula dibungkus dengan kain linen yang baru dan kemudian diikat dengan kain wool katun dan dengan begitu ia dibalut dengan lima ratus lapisan kain linen dan lima ratus lapisan kain katun wool. Apabila itu sudah dikerjakan, maka jenazah Sang Raja Dunia itu, ditempatkan dalam sebuah peti pembuluh yang dicat meni, yang dimasukkan pula dalam peti pembuluh yang lain, kemudian ditempatkan di pembakaran jenazah yang dibangun dengan beraneka macam kayu-kayu yang wangi, dan dengan demikian jenazah Sang Raja Jagat itu lalu dibakar. Di persimpangan empat (perempatan) lalu dirikan stupa untuk raja jagat itu.
Demikianlah Ananda, yang seharusnya dilakukan kepada jenazah seorang Raja Dunia. Selanjutnya Ananda, seperti halnya dengan jenazah dari Raja Dunia itu, demikian pula seharusnya dikerjakan terhadap badan wadag Sang Tathagata. Pada pertemuan empat jalan juga seharusnya didirikan stupa bagi Sang Tathagata.
Barang siapa yang membawa bunga-bunga, dupa kayu cendana, dan melakukan penghormatan di tempat itu pikiran mereka lalu menjadi tenang maka kebahagian dan kesenangan akan ada pada diri mereka dalam waktu yang lama."