//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kematian  (Read 1935 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hengki

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 741
  • Reputasi: 49
Kematian
« on: 02 April 2008, 03:02:58 PM »
KEMATIAN

Orang sekarang tidak ingin Melafal Nama Buddha. Mereka memandang rendah Surga Sukhavati.  Mereka tidak tahu bahwa ajaran Tanah Suci tentang kelahiran kembali di Surga Sukhavati adalah jalan bijaksana yang oleh Para Guru yang Agung dan Bijaksana mengubah bentuk dunia kita yang disebut Ketidakkekalan menjadi Tanah Suci dari Buddha Amitabha. Mereka tidak mengetahui bahwa ini adalah sebuah hubungan sebab untuk Mencapai Pencerahan, metode ini tidak diperuntukkan bagi yang berkemampuan kurang.

Lihatlah sekeliling, berapa banyak orang yang meninggal di kota ini siang dan malam. Bagi kebanyakan dari mereka, hal ini bukanlah pertanyaan tentang kelahiran di Tanah Suci Sukhavati. Lebih dari ratusan dan ribuan orang yang meninggal setiap dua puluh empat jam, jarang sekali dari mereka terlahir kembali di Surga. Mereka yang berlatih tidak menyempurnakan apa-apa kecuali mempertahankan kelahiran kembali sebagai manusia dalam kelahiran selanjutnya.

Inilah mengapa Sang Buddha, Guru Teragung kita, dengan penuh Cinta Kasih, mengajarkan Metode Melafal Nama Buddha. Dengan mengajarkan metode ini cinta kasihNya melampaui surga dan bumi, dan kebajikanNya selalu menyertai orang tua kita. Bahkan sampai tulang belulang kita hancur lebur dan tubuh kita rusak sampai terpisah-pisahpun belum cukup untuk membayar kebajikan Buddha.


MENINGGAL DENGAN BAIK

Saat saya masih muda, saya belum mengetahui tentang Melafal Nama Buddha. Di rumah tetangga saya pernah melihat seorang wanita tua Melafal Nama Buddha beberapa ribu kali setiap hari. Saya bertanya kepadanya, “Mengapa anda melakukan ini?” Ia berkata, “Suami saya dulu Melafal Nama Buddha seperti ini. Saat suami saya meninggal dulu, tidak ada kesakitan. Dia hanya mengundang orang-orang untuk terakhir kali dan mengucapkan selamat tinggal.”

Melihat contoh di atas umat awam saja dapat mencapai banyak kemajuan dalam latihan Tanah Suci, bagaimana mungkin seseorang yang meninggalkan rumah menjadi Bhikkhu atau Bhikkhuni tidak dapat Melafal Nama Buddha?
Berbuat Baik dan Melatih Diri sebaiknya dilakukan sedari muda. Jangan menunggu sudah bungkuk, pikun, mata rabun, jalan pakai tongkat baru mau Berbuat Baik dan Melatih Diri

 

anything