Tidak ada yang mesti dibela, tiap kita adalah penentu kamma masing2, mau berbuat kamma buruk dengan menghina Bhikku? Ya itu pilihan anda. Mau gunakan arca Budhha Gotama sebagai hiasan restoran? Ya itu pilihan anda menuai kamma buruk. Bahkan banyak Buddhist pun yang "salah kaprah" ... Buddha Ruppang diletakkan di banyak tempat di rumah (kesannya religius). Di rumah saya, saya hanya ada Buddha Ruppang di altar/ruang meditasi, bahkan saya menghindari menggunakan kaos, liontin dan lain-lain berbentuk "Guru Agung" saya. Kenapa? bayangkan, betapa sulitnya saya ke wc jika menggunakan kaos bergambar Buddha Gotama, sedangkan saya seharusnya sangat menghormati sehingga masuk ke Dhammasala saja kita ber-namaskara?
Konsep-konsep berpikir yang banyak melenceng, sehingga kebanyakan kulit dan ritual yang diikuti.
Saya sangat tidak religius, jika religius itu berarti adalah banyak2 punya patung di rumah, sering2 ke Vihara atau ikut organisasi keagamaan.
Yang mengerti Buddhism jelas setuju, Buddha Dhamma Sangha tdk perlu punya pembela ...
Salam, Semoga semua mahluk berbahagia ...