//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pembuktian dalam Buddhisme  (Read 151668 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #90 on: 29 July 2007, 12:35:26 AM »
walah, kok dimasalahkan emas dan berlian, leher selebar jarum....
yang mau dipermasalahkan sebenarnya adalah alamnya itu... ada yang pernah liat Dewa? kalo ada, ya sudah... Ada yang pernah liat setan? kalo ada, ya sudah... mengenai emas dsb, tanya aja ma Dewa... Sang Buddha ga pernah mengajarkan bahwa Dewa memakai perhiasan adalah logis/benar... Atau makhluk alam Peta berleher kecil adalah logis/benar... Di Sutta tertulis ada 31 alam... Nah, kita liat sendiri banyak sekali kejadian katanya orang melihat setan, dewa, berarti mank bener alam kehidupan ada lebih dari 1 terlepas dari bentuk mereka dan aksesoris mereka seperti apa. Anda mengambil contoh terlalu jauh....
benar.. apa itu yang tertulis di Sutta adalah kebenaran, masa bodoh dengan pembuktian dan logika. !!! itu adalah iman !!!  sebagai perbandingan, ada juga kejadian orang melihat setan ,hantu, para dewa, tapi umat Buddha mengatakan bahwa itu salah dan halusinasi... :o... aneh juga ya..???


bukan tidak mungkin. tapi belum memungkinan...
hal yang belum dibuktikan belum tentu tidak logis (setidaknya tidak logis untuk saat ini), dan hal yang logis, belum tentu bisa dibuktikan kebenarannya juga... contoh deh : film Jurassic Park, sangat logis bukan penjelasan bagaimana mereka menghidupkan kembali dinosaurus, tapi jika logika itu dipake, apakah dapat menciptakan dinosaurus lagi?
bentuk dinosaurus itu juga hasil tebak-tebakan ilmuwan.. susah sekali membuktikannya secara sempurna. walaupun bukti-bukti tulang dinosaurus sudah ditemukan... logika tidak menyelesaikan semuanya...


sekali lagi, bukan tidak dapat dibuktikan... hanya Anda, kita, belum mampu membuktikan...

Anda mungkin bilang, belum terbukti kenapa Saya percaya? iman buta donk.....
nope. gw ga percaya kok, apalagi mengimaninya... gw yakin semua yang disini juga gitu... kalo pada percaya, ya udah... justru karena kita tidak percaya, kita semua ada disini untuk membuktikannya sendiri... mungkin Anda bertanya lagi kalo seandainya ajaran Buddha bullshit semua, mau kita sampe mampus ga ada pembuktian sedikit pun dari ini semua bagaimana? gw pikir semua yang disini yang berani memilih agama Buddha udah berani terima resikonya  :P

saya sendiri memilih agama Buddha bukan karena logis, benar, masuk akal, dll.....
tapi karena dikaitkan dengan kenyataan kehidupan ini sekarang, bisa dibilang agama Buddha yang paling bisa menjawab... (mungkin ini yang disebut logis, logis terhadap kenyataan, bukan logis terhadap isi" Sutta itu sendiri)...

yah.... just my stupid humble opinion....
 :)
percaya adanya nibbana tanpa bisa membuktikan dan menjabarkan secara logis.... boleh disebut sebagai: umat buddha mengimani adanya nibbana....  apa bedanya seperti umat kr****n mengimani adanya Tuhan.... lantas apa yang salah dengan mengimani? ... cuma sedikit koq dari ajaran Buddha yang bisa dilogika dan dibuktikan oleh umat awam..  nibbana tidak termasuk suatu ajaran Buddha yang bisa dilogika dan dibuktikan oleh umat awam.  Pembuktian metode umat awam ada batasnya, logika umat awam juga ada batasnya. Sedangkan Nibbana diluar batas tersebut

« Last Edit: 29 July 2007, 12:37:39 AM by Dharmakara »

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #91 on: 29 July 2007, 12:42:09 AM »
saya kira kita sedang mencoba melogika dan membuktikan apa yang belum pernah kita rasakan dan alami: nibbana.....  apakah mungkin kita melakukan hal ini??? di-imani saja deh...

Bukan juga begitu. Kadang tidak ada kata yang tepat untuk menjelaskannya.
Makanya saya tadi meminta Anda untuk menganalogikan perkataan Anda "Jari Menunjuk Bulan" ke Post ini.. Karena apa ? Karena inilah keterbatasan kata2..


Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #92 on: 29 July 2007, 12:46:15 AM »
iya.. sebagai seorang non-arahat.. kita tidak bisa membuktikan banyak hal.. sayang sekali...
cuma sebatas inilah kemampuan logika dan pembuktian.... sisanya:
pembuktian dan logika di agama Buddha == TEBAK-TEBAKAN dalam menafsirkan isi Sutta dan ajaran Buddha

pada awalnya belajar agama Buddha memang terdapat logika-logika... namun logika dan pembuktian itu ada ujungnya. ada suatu tahap dimana agama Buddha tidak dapat dilogika dan dibuktikan, sebelum seseorang mencapai tingkat arahat.. impossible untuk membuktikan semuanya...
imposible membuktikan semuanya?? apa anda tidak salah???

kalo saya bukan arahat tapi sering membuktikan buah karma yg langsung berbuah pada kehidupan ini.. contoh yg saya atau kita  sering temui :
- dulu sering menghindar dari yg namanya wanita.. belakangan jadi sering di jauhi wanita
- dulu sering berhutang sama orang.. kini sering ditagih hutang sama orang..
- dulu suka jahat sama orang.... kini orang jarang mau berteman..
- dulu kita sering bicara jahat sama orang... kini orang tidak senang mendengarkan kita

Apakah itu bukan buah karma.. ya itulah contoh akibat yg nyata dirasakan jika kita melakukan perbuatan dengan sadar/sengaja/dengan niat..
jadi apakah masih semua tidak bisa dibuktikan??

Jika hanya menggunakan "PERCAYA" tapi tidak memahami/mempraktekan ya sampai kapan pun tidak akan bisa membuktikan

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #93 on: 29 July 2007, 12:50:29 AM »
kalau tidak peraya coba saja buktikan hukum karma:
 Hugh Hefner, pemilik majalah playboy  =P~ =P~ =P~
di-mansionnya dia tinggal bersama kira2 80 cewek cantik.. =P~ =P~ =P~
tiap hari nge-sex dengan wanita muda cantik-cantik...
oh oh..... hukum karma apa yang menyebabkan dia mendapatkan mansion yang mewah dan dikelilingi cewek-cewek cantik   =P~ =P~ =P~ serta menjadi seorang kaya raya...

ada yang bisa menjelaskan secara logis bagaimana proses hukum karma hugh hefner ???

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #94 on: 29 July 2007, 12:58:33 AM »
Dharmakara, Jikalau ada penjelasan Logis mengenai Sebab mengapa Hugh Hefner tersbut bisa menjadi demikian,
Apakah faedahnya bagi anda ?

atau... anda sedang berniad mengikuti jejaknya ?

jikalau memang benar begitu adanya...
Saya sebaiknya tidak membeberkan...

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #95 on: 29 July 2007, 01:35:06 AM »
kemenyan.. heuheueheuehu.. tentu saja berfaedah dong.. kamu ingin tidak suatu hari bisa seperti hugh hefner..  >:D >:D >:D >:D

Offline Muten Roshi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 366
  • Reputasi: 2
  • http://en.wikipedia.org/wiki/Muten-R%C3%B4shi
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #96 on: 29 July 2007, 01:36:00 AM »
just joking...  =)) =)) =)) =)) =))

Offline Sukma Kemenyan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.840
  • Reputasi: 109
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #97 on: 29 July 2007, 01:38:47 AM »
Tidak...
Anda hanya menilik satu sisi glamour nya...

Namun anda tidak menilik sisi sengsaranya...
Coba anda kumpulkan 10 Kesenangan dari Hugh Hefner,
dan 10 Kesengsaraan dari Hugh Hefner

dan bandingkan dengan 10 Kesenangan dan Kesengsaraan yg anda miliki

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #98 on: 29 July 2007, 08:38:04 AM »
Dalam tradisi agama lain, seseorang akan diselamatkan oleh iman, karena iman adalah bukti kesetiaan sepenuhnya kepada Tuhan, dan oleh karenanya Tuhan akan menjawabnya dlm bentuk keselamatan padanya. Nah apakah sdr dhammakara memandang iman umat Buddhist seperti itu? Secara nalar iman adalah penerimaan doktrin2 yg harus dipatuhi dan di iyakan tanpa pembuktian. Contoh agama samawi percaya Tuhannya menciptakan dalam 6 hari, mereka mengimaninya dan bila ada bukti yg lain apa mereka masih akan percaya? (ya pasti percaya karena tertulis dalam kitabnya jadi pasti benar). Nah apakah umat Buddha seperti itu?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kokuzo

  • Sebelumnya 7th
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.090
  • Reputasi: 30
  • Gender: Male
  • ... running in karma ...
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #99 on: 29 July 2007, 10:25:42 AM »
Quote
benar.. apa itu yang tertulis di Sutta adalah kebenaran, masa bodoh dengan pembuktian dan logika. !!! itu adalah iman !!!  sebagai perbandingan, ada juga kejadian orang melihat setan ,hantu, para dewa, tapi umat Buddha mengatakan bahwa itu salah dan halusinasi... Shocked... aneh juga ya..Huh?

Bro, maap, kapan umat Buddhis mengklaim penglihatan Dewa dan Setan selalu adalah salah dan halusinasi? tolong dikoreksi...
Di Sutta tidak terdapat kebenaran, tetapi tentang kebenaran... Apa itu kebenaran sesungguhnya seharusnya kita yang menemukannya sendiri, dan setiap orang mampu menemukannya...

Quote
bentuk dinosaurus itu juga hasil tebak-tebakan ilmuwan.. susah sekali membuktikannya secara sempurna. walaupun bukti-bukti tulang dinosaurus sudah ditemukan... logika tidak menyelesaikan semuanya...

logika memang tidak menyelesaikan. tapi setidaknya bisa memberikan sedikit gambaran/petunjuk, yang kebenarannya dapat ditemukan sendiri sedikit demi sedikit dalam pencarian itu...

Quote
percaya adanya nibbana tanpa bisa membuktikan dan menjabarkan secara logis.... boleh disebut sebagai: umat buddha mengimani adanya nibbana....  apa bedanya seperti umat kr****n mengimani adanya Tuhan.... lantas apa yang salah dengan mengimani? ... cuma sedikit koq dari ajaran Buddha yang bisa dilogika dan dibuktikan oleh umat awam..  nibbana tidak termasuk suatu ajaran Buddha yang bisa dilogika dan dibuktikan oleh umat awam.  Pembuktian metode umat awam ada batasnya, logika umat awam juga ada batasnya. Sedangkan Nibbana diluar batas tersebut

menjabarkan Nibbana secara logis? kenapa tidak?
coba Anda pikir" lagi NIbbana itu apa....

apa salahnya dengan mengimani?
tidak ada salahnya. tapi apakah ada gunanya hanya mengimani? jika yang diimani itu tidak benar bagaimana? memang kita belum bisa membuktikan, tetapi bukankah kita sekarang sedan mencoba kesana?
Nibbana sama sekali TIDAK berada di luar batas kemampuan manusia. Pernah liat orang yang baek banget? Orang yang ketemu masalah apapun tetap tenang? Orang yang tahan ga ngeseks seumur hidup? Orang yang bijaksana? Orang yang tidak pernah jahat? Orang yang selalu keliatan bahagia?

Quote
saya kira kita sedang mencoba melogika dan membuktikan apa yang belum pernah kita rasakan dan alami: nibbana.....  apakah mungkin kita melakukan hal ini??? di-imani saja deh...

Nibbana itu terlepas dari ada atau tidaknya, di Sutta tertulis tentang cara pencapaiannya...
Ambil contoh agama X, terlepas dari ada tidaknya tuhan, di kitab tertulis cara menemuinya...
mana yang lebih mungkin dicapai menurut Anda? menurut Anda kita bisa tidak?

Quote
ya.. sebagai seorang non-arahat.. kita tidak bisa membuktikan banyak hal.. sayang sekali...
cuma sebatas inilah kemampuan logika dan pembuktian.... sisanya:
pembuktian dan logika di agama Buddha == TEBAK-TEBAKAN dalam menafsirkan isi Sutta dan ajaran Buddha

terus? mau nyerah?  ^-^ mank dulu para Arahat pertama kali belajra langsung membuktikan semuanya?
ingat lagi tujuan ajaran Buddha. Tujuan ajaran Buddha bukan untuk membuktikan isi Sutta.
Tujuan kita adalah melepaskan diri dari samsara...
nah, dalam pencapaian ini, apakah masih kurang jelas caranya dibabarkan oleh Sang Buddha? masih perlukah maen tebak"an? dalam perjalanan kita inilah bukti" Sutta akan kita ketahui sendiri...
bukan mempecayai/mengimani/apapun itu, let say dalam perjalanan ke tempat A. ada orang bilang di tengah jalan sebelah kanan nanti ada toko X. ini ga perlu dipercaya, yah cukup diingat saja KATANYA ada toko X disana... nah seandainya Anda lewat, dan melihat toko X, "oh, emank ada"... kalo ternyata tidak ada, "oh dia bohong"... nah ada tidaknya toko X apakah menghalangi kita sampai ke tempat A?

Quote
Dalam tradisi agama lain, seseorang akan diselamatkan oleh iman, karena iman adalah bukti kesetiaan sepenuhnya kepada Tuhan, dan oleh karenanya Tuhan akan menjawabnya dlm bentuk keselamatan padanya. Nah apakah sdr dhammakara memandang iman umat Buddhist seperti itu? Secara nalar iman adalah penerimaan doktrin2 yg harus dipatuhi dan di iyakan tanpa pembuktian. Contoh agama samawi percaya Tuhannya menciptakan dalam 6 hari, mereka mengimaninya dan bila ada bukti yg lain apa mereka masih akan percaya? (ya pasti percaya karena tertulis dalam kitabnya jadi pasti benar). Nah apakah umat Buddha seperti itu?

betul... coba Anda renungkan lagi...
disini terlihat Anda sangat memaksakan bahwa ajaran Budha adalah mengimani. Sedangkan Beliau sendiri nggak menganjurkan kita untuk demikian...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #100 on: 29 July 2007, 12:40:24 PM »
benar.. apa itu yang tertulis di Sutta adalah kebenaran, masa bodoh dengan pembuktian dan logika. !!! itu adalah iman !!!  sebagai perbandingan, ada juga kejadian orang melihat setan ,hantu, para dewa, tapi umat Buddha mengatakan bahwa itu salah dan halusinasi... :o... aneh juga ya..???


wait... apa yg tertulis di Sutta adalah kebenaran dan sayangnya hal itu bs dibuktikan dan sesuai logika, berarti hal tersebut bukan iman bukan ?

contoh : saya bisa membuktikan Integral lipat banyak itu ada dan buku yg menjelaskan tentang integral lipat banyak itu benar. tapi bagi seorang anak SD/SMP tidak akan pernah bs membuktikan rumus integral lipat banyak, betul ? nah apakah wajar anak SD/SMP itu mengklaim integral tersebut tidak dapat dibuktikan dan hanya teori kosong yg terpaksa dipercaya karena pelajaran (penjelasan terhadap iman), tapi nyatanya teori itu ada dan bisa dibuktikan...

melihat setan ,hantu, para dewa saya yakin umat Buddha tidak akan pernah meng-klaim itu salah dan halusinasi, karena hal seperti itu ada didalam Buddhism, tapi kalo anda berbicara umat agama Samawi terutama umat agama Nasrani, mereka akan berkomentar seperti apa yg anda katakan... yaitu salah dan halusinasi

 

bentuk dinosaurus itu juga hasil tebak-tebakan ilmuwan.. susah sekali membuktikannya secara sempurna. walaupun bukti-bukti tulang dinosaurus sudah ditemukan... logika tidak menyelesaikan semuanya...

wait, jika anda mengatakan bahwa dinosaurus itu adalah hasil tebak-tebakan ilmuwan, maka saya bs donk mengatakan bahwa cerita konyol dari agama Samawi adalah hasil tebak-tebakan ato dogeng, kenapa ? tidak ada bukti dan logika atas cerita tersebut kacau, wong yg ada bukti aja belum pastikan, betul ?


percaya adanya nibbana tanpa bisa membuktikan dan menjabarkan secara logis.... boleh disebut sebagai: umat buddha mengimani adanya nibbana....  apa bedanya seperti umat kr****n mengimani adanya Tuhan.... lantas apa yang salah dengan mengimani? ... cuma sedikit koq dari ajaran Buddha yang bisa dilogika dan dibuktikan oleh umat awam..  nibbana tidak termasuk suatu ajaran Buddha yang bisa dilogika dan dibuktikan oleh umat awam.  Pembuktian metode umat awam ada batasnya, logika umat awam juga ada batasnya. Sedangkan Nibbana diluar batas tersebut

tepat ! Nibbana diluar batas logika umat awam, tapi tidak untuk umat yg telah dapat merealisasinya, anda tentunya harus melihat kenyataan yg ada, betul ? umat Buddha tidak mengimani Nibbana, Nibbana hanya teori yg menjadi tujuan dari umat Buddha yg bisa dicapai dan dibuktikan, cuma itu...

beda dengan sistem agama Nasrani yg meng-halalkan adanya si Tuhan, walau belum dibuktikan ato anda bisa memberikan bukti atas keberadaan Tuhan ? trus anda bertanya "lantas apa yang salah dengan mengimani?" [kata-kata ini lazim keluar dari pikiran dan mulut orang kr****n, apakah anda termasuk didalamnya ?] tidak ada yg salah, silakan jika anda mau, trus kenapa anda menuntut hal yg serupa ada didalam Buddhism walau sebenarnya tidak demikian ?

contoh simple:
seseorang datang pada dhanuttono dan dharmakara, setelah itu orang tersebut bercerita adanya kota X yg indah...

dhanuttono tidak menerima keberadaan itu secara langsung, tapi mencari tau informasi mengenai hal tersebut [apakah sudah ada orang yg pernah datang/sampai ke kota tersebut selain orang yg menceritakan tentang kota tersebut] dan berusaha untuk membuktikan keberadaan kota tersebut dengan mendatangi kota X

tapi si dharmakara, karena ia kenal dengan orang tersebut, ia mempercayainya mentah2 keberadaan kota tersebut, tanpa harus cape2 membuktikan sendiri, ia yakin dengan ucapan orang yg menceritakan kota X walau sebenarnya orang tersebut jg mendengar dr orang lain mengenai kota X

nah anda bs membedakan antara iman ato tidak, iman bs dilihat dicontoh ke dua, tapi tidak dicontoh pertama...

contoh apa dari ajaran Buddhism apa yg tidak bisa dibuktikan dan dilogikakan ? ayuks sharing dunk...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #101 on: 29 July 2007, 12:43:44 PM »
kemenyan.. heuheueheuehu.. tentu saja berfaedah dong.. kamu ingin tidak suatu hari bisa seperti hugh hefner..  >:D >:D >:D >:D

oh tentu tidak, kami tau batasan bagaimana hidup yg baik dan benar, jika anda ingin suatu hari bisa seperti itu, silakan... toh jangan samakan keinginan yg buruk dari diri anda itu ke orang lain, betul ?

misalkan anda setiap kali melihat wanita, walaupun berpakaian lengkap, anda sudah berpikir yg macam2 [pikiran kotor muncul] berhubung anda laki2 begitu jg saya, trus dengan santainya anda mengatakan kepada saya, bro dhanuttono km jg berpikir macam2 jg toh ? nah... anda tau dari mana saya mikir macam2, sedangkan saya sendiri tidak memikirkan, apakah anda bisa membaca pikiran saya atau main teori tebak2kan ?

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #102 on: 29 July 2007, 12:48:44 PM »
Ayo CAYO
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline ta*_kucing

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 12
  • Reputasi: -1
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #103 on: 29 July 2007, 01:00:31 PM »
sniff sniff sniff
hmm....bau domba...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pembuktian dalam Buddhisme
« Reply #104 on: 29 July 2007, 01:08:08 PM »
kalau tidak peraya coba saja buktikan hukum karma:
 Hugh Hefner, pemilik majalah playboy  =P~ =P~ =P~
di-mansionnya dia tinggal bersama kira2 80 cewek cantik.. =P~ =P~ =P~
tiap hari nge-sex dengan wanita muda cantik-cantik...
oh oh..... hukum karma apa yang menyebabkan dia mendapatkan mansion yang mewah dan dikelilingi cewek-cewek cantik   =P~ =P~ =P~ serta menjadi seorang kaya raya...

ada yang bisa menjelaskan secara logis bagaimana proses hukum karma hugh hefner ???

wait perlu dipertegas disini, hukum Kamma/Karma cuma 1 yaitu hukum sebab-akibat, so tidak ada jenis hukum Kamma/karma lainnya dan Kamma/Karma bukan kutukan/balasan/ancaman atas sesuatu, karena pandangan umum orang Kamma/Karma itu sebagai balasan/kutukan/ancaman dari suatu perbuatan buruk.

Kamma/Karma berarti perbuatan, Kamma/Karma bisa baik atau buruk, tergantung jenis perbuatan yg dilakukan, Kamma/Karma yg terjadi bukan cuma dari 1 atau 2 sebab, tapi dari beberapa sebab yg saling berhubungan. Kamma/Karma berlaku untuk setiap mahluk apa pun tanpa kecuali, tidak ada batasan kecuali terhadap orang yg telah memotong alur kehidupan.

hugh hefner memiliki kekayaan yg begitu banyak adalah buah dari perbuatan bajik dia, sama hal nya dengan orang2 kaya lainnya dan itu bukan berkah/rejeki dari Mr. T... kenapa dia dikelilingi oleh wanita2 cantik ? itu adalah perbuatan dia sendiri, kemana ia mau mengarahkan perbuatan dia, karena ia merasa mampu berfoya2 dengan kekayaan yg ia miliki, ia memilih untuk bersenang2 dengan wanita.

sama hal nya dengan orang yg kaya, karena ia mampu berfoya2 dengan kekayaan yg ia miliki, ia memilih untuk bermain judi, itu adalah pilihan dia sendiri, tidak ada Kamma/Karma yg mengatur apa yg akan dilakukan oleh seseorang ! apa yg akan dilakukan seseorang adalah bersumber dari niat dan pikiran dia sendiri, semua keputusan tergantung pada diri dia sendiri.

perbuatan buruk/amoral yg dilakukan seseorang dalam hidupnya berdasarkan keputusan dia sendiri, tidak ada yg mengatur/mengkondisikan dia untuk masuk kedalam pilihannya dia, Kamma/Karma tidak mengatur seseorang untuk masuk kedalam pilihan dia, sehingga ia menggunakan kekayaannya dengan salah yaitu menikmati nafsu indra-nya dengan para wanita bukan disebabkan karena Kamma/Karma tapi murni pillihan dia sendiri, bandingkan dengan konsep agama Nasrani, bahwa kekayaan berasal dari Mr. T dan Mr. T telah mengatur hidup hugh hefner, so berarti Mr. T lah yg mengkondisikan terjadinya perbuatan nista yg dilakukan oleh hugh hefner, betul ? jangan sangkut pautkan dengan Kamma/Karma dunk, silakan anda tanya lah pada Mr. T

setiap perbuatan buruk/amoral yg ia lakukan yg jg merupakan pilihan dia sendiri, baik yg ia sadari penuh atau tidak sadari, memiliki konsekuensi sendiri yg akan ia tanggung, ibarat ia menanam bibit dengan kualitas yg buruk, setelah ia menikmati hasil panen sebelumnya...


selingan : entah ada yg pernah dengar ini atau tidak (CMIIW)
saya jadi teringat satu cerita yg diceritakan oleh seorang guru bahasa inggris sekolah Katholik, yg pernah kuliah di jkt pada awal tahun 80'an, pada awal tahun 80'an ada sebuah gereja kr****n dimana memiliki pandangan yg berbeda dari yg lain, pendetanya mengajarkan Kasih yg luar biasa spektakuler, yaitu menebar kasih dengan cara hubungan intim, jadi si pendeta cukup puas, mengingat umat wanita byk, ya bayangi aja sendiri...

yg parahnya lagi ia jg mengajarkan ke keluarga umat", sehingga terjadi p*n*staan yg biadab, dimana anak laki bisa berhubungan dengan ibu dan saudara perempuannya, ayah bisa dengan anak perempuannya, umat laki2 bisa melakukan hubungan dengan istri orang [tentunya yg seumat digereja donk, kalo ga begitu, bisa kacau digebuki orang] semua itu adalah bentuk per-wujud-tan ajaran Kasih dari Mr. Y

pilihan yg diambil oleh umat dan pendeta tersebut apakah udah diatur oleh Mr. T ? kalo "ya" bisa kacau tuh  ^-^ kalo sesuai uraian saya diatas, Kamma/Karma tidak ada hubungan dengan pilihan yg diambil seseorang yg dilandasi oleh niat dan pikiran pribadi yg dituangkan dalam bentuk perbuatan... karena murni pilihan pribadi seseorang !
« Last Edit: 29 July 2007, 01:39:30 PM by dhanuttono »

 

anything