iya integral lipat tiga itu bagi anak SD juga merupakan IMAN.. sedangkan bagi para ahli matematika hal itu adalah wajar ... demikian juga dengan iman tentang nibbana. bagi orang yang sudah mencapai arahat , maka nibbana adalah wajar, sedangkan bagi yang belum mencapainya nibbana adalah IMAN.
ehm... menurut bung Dharmakara, IMAN itu apa sih ? bisa dibuktikan ato tidak ?
contoh lain lg : saya meng-IMAN-ni Superman, berarti bisa dikatakan Superman itu bener" ada ? bagi orang yg belum pernah pegi planet krypton, Superman itu jd IMAN ? jd kalo ada orang yg bs pegi ke planet krypton, berarti Superman itu wajar dan ada/bs dibuktikan ?
bandingkan contoh integral : anak SD/SMP mengetahui [bukan meng-IMAN-ni] teori integral lipat banyak itu ada, tapi BELUM bisa dibuktikan oleh dia untuk saat ini [karena terbatasnya kemampuan dia], tapi bagi seorang sarjana Teknik, integral lipat byk BISA dia buktikan, betul ?
apakah anak SD/SMP yg belum bisa membuktikan teori Integral dan cm mengetahui meng-IMAN-ni teori itu ? hati-hati sampe anak itu jd profesor dia ga bs buktikan tuh... kalo bung Dharmakara bilang itu bs dibuktikan, boleh donk gw minta dibuktikan tuh Mr. T yg anda bawa" untuk menunjukan apa itu IMAN
agama samawi. iya jelas sekali menutup mata untuk membuktikan kegaiban-kegaiban yang ada.
ehm... bukan menutup mata, tapi memang tidak ada [bisa nangkap kalimat itu ?]... trus apa yg mau dibuktikan ?
pada awalnya tetap saja harus ada iman, percaya tentang adanya nibbana. setelah percaya tentang adanya nibbana. lalu berusaha membuktikannya... tapi . .membuktikan nibbana itu masih sangat jauuuhhhh... sekali....
bung anda tau Buddhism ? jika anda tau tentang Buddhism, tentu anda tidak akan pernah berpikir dan menulis begitu, kenapa ? didalam Buddhism, jika anda percaya begitu saja pada teori itu, anda akan melekat pada teori itu, itu malah menjadi rintangan/hambatan anda mencapainya. so tidak perlu untuk mempercayai/skip aja teori itu dalam praktek, simple bukan ?
anda mau ke Malang via Surabaya, anda belum brangkat ke Malang tapi anda sibuk membayang"-kan/memikirkan kota Malang, anda percaya buta kota Malang itu ada [walau anda belum pernah kesana] trus anda jg ga bergerak", apakah anda bisa nyampe kota Malang ? wong anda sibuk ngurusi pikiran dan khayalan anda, tidak bergerak"
bandingkan, anda mau ke Malang via Surabaya, anda ga perlu membayang"-kan kota Malang [cuex la], anda tidak perlu percaya kota Malang itu ada [karena memang belum pernah kesana, paling mentok pun baca buku ato tau dr orang yg pernah ke Malang], tapi hal penting yg perlu anda lakukan adalah, perhatikan jalan [pake peta dan kompas jika perlu] dan rambu", apakah anda bisa nyampe ? bisa ! setelah itu anda akan sendirinya tau dengan jelas, oh ini kota Malang !
makanya saya mengatakan, Nibbana itu teori, bukan untuk di percaya [ato pake istilah anda, bukan untuk di-iman-ni] jalan yg ditunjukan untuk mencapai ke sana sudah di babarkan, pintu terbuka lebar, jalankan saja... jika perlu buang teori Nibbana itu, ga penting koq, itu cm icon Buddhism aja...