Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: K.K. on 21 January 2009, 04:33:58 PM
-
Mengapa orang dipanggil "romo/ramani" ataupun pandita? Apakah ada sila khusus yang dijalani?
-
keknya itu cuma panggilan saja utk Dhammaduta/penceramah/tetua umat awam deh. Tidak ada sila khusus.
-
Bedainnya gimana sama orang biasa?
-
Romo = untuk laki-laki
Ramani = untuk perempuan
Biasa dikenal sebagai Pandita, atau Dhammaduta...
Pakaiannya berwarna kuning kecoklatan. Ada baju khusus kok...
Coba tanya Romo Cunda ;D
-
Romo = untuk laki-laki
Ramani = untuk perempuan
Biasa dikenal sebagai Pandita, atau Dhammaduta...
Pakainnya berwarna kuning kecoklatan. Ada baju khusus kok...
Coba tanya Romo Cunda ;D
Iya, apakah yang menjadikan seseorang itu Pandita ataupun Dhammaduta?
Misalnya Bhikkhu. Seseorang menjadi bhikkhu karena meninggalkan kehidupan berumah tangga, hidup dengan kepemilikan minimal (jubah dan mangkuk), menjalani 227 sila.
-
Seseorang yang layak diangkat untuk menjadi Romo / Ramani adalah seorang upasaka / upasika yang memiliki kebijaksanaan dan pemahaman akan Buddhadhamma yang baik, serta dapat mengaplikasikannya dalam bentuk pelayanan dhammadesadana pada Umat Buddha.
Patokan dasarnya adalah kondisi fisik yang sehat dan kondisi mental yang sehat. Dan yang diutamakan adalah kematangannya.
Menjadi Romo / Ramani itu berarti mengemban kepercayaan dari Umat Buddha untuk menjadi upasaka / upasika yang baik untuk diteladani.
-
Seseorang yang layak diangkat untuk menjadi Romo / Ramani adalah seorang upasaka / upasika yang memiliki kebijaksanaan dan pemahaman akan Buddhadhamma yang baik, serta dapat mengaplikasikannya dalam bentuk pelayanan dhammadesadana pada Umat Buddha.
Patokan dasarnya adalah kondisi fisik yang sehat dan kondisi mental yang sehat. Dan yang diutamakan adalah kematangannya.
Menjadi Romo / Ramani itu berarti mengemban kepercayaan dari Umat Buddha untuk menjadi upasaka / upasika yang baik untuk diteladani.
Oooh, begitu. Thanx penjelasannya.
Berarti seorang Romo/Ramani disebut demikian karena ada sebuah kualitas yang dinilai baik. Siapakah mereka yang bisa menentukan ukuran kebijaksanaan seseorang sehingga bisa disebut sebagai pandita?
Bagaimana jika sikap dan ucapannya tidak mencerminkan kesesuaian dengan Buddha-dhamma? Siapakah yang bertanggung-jawab?
-
Bagaimana jika sikap dan ucapan Bhikkhu atau Bhante tidak mencerminkan kesesuaian dengan Buddha-dhamma? Siapakah yang bertanggung-jawab?
-
Siapakah mereka yang bisa menentukan ukuran kebijaksanaan seseorang sehingga bisa disebut sebagai Bhikkhu atau Bhante?
-
Bagaimana jika sikap dan ucapan Bhikkhu atau Bhante tidak mencerminkan kesesuaian dengan Buddha-dhamma? Siapakah yang bertanggung-jawab?
Jika seorang bhikkhu melakukan pelanggaran, maka bisa meminta pertanggungjawaban dari Sangha yang bersangkutan agar memberikan hukuman pada bhikkhu yang bersangkutan. Jika ada pelanggaran, juga bisa dilaporkan kepada Bhikkhu senior atau pembimbing dari si bhikkhu yang melakukan pelanggaran.
-
Biasanya nama baik mereka (calon Romo / Ramani) tercermin di lingkungannya...
Yang berwewenang mengangkat seseorang untuk menjadi Romo / Ramani adalah dewan / majelis Buddhisme yang bersangkutan.
Jika orang itu tidak konsekuen atau berperilaku di luar kepantasannya, tentu saja orang itu yang akan bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri.
-
Siapakah mereka yang bisa menentukan ukuran kebijaksanaan seseorang sehingga bisa disebut sebagai Bhikkhu atau Bhante?
Bhikkhu atau Bhante tidak diangkat karena ukuran kebijaksanaannya, melainkan karena tekadnya menjalankan sila, dan syarat lain yang telah dipenuhi seperti telah menjadi Samanera setelah beberapa waktu.
Tolong jangan dibahas tentang Bhikkhu. Silahkan bahas Romo/Ramani.
-
Biasanya nama baik mereka (calon Romo / Ramani) tercermin di lingkungannya...
Yang berwewenang mengangkat seseorang untuk menjadi Romo / Ramani adalah dewan / majelis Buddhisme yang bersangkutan.
Jika orang itu tidak konsekuen atau berperilaku di luar kepantasannya, tentu saja orang itu yang akan bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri.
OK, berarti yang bertanggung-jawab adalah majelis Buddhis yang bersangkutan.
Juga jika berkelakuan tidak pantas, apakah Majelis Buddhis yang bersangkutan akan me-review lagi status romo/ramani-nya itu, atau apakah ada sanksi tertentu?
-
Ok deh, aye mah kaga ngerti kayak ginian ;D
-
OK, berarti yang bertanggung-jawab adalah majelis Buddhis yang bersangkutan.
Juga jika berkelakuan tidak pantas, apakah Majelis Buddhis yang bersangkutan akan me-review lagi status romo/ramani-nya itu, atau apakah ada sanksi tertentu?
Ya, majelis Agama Buddha yang bersangkutan tentunya akan menjatuhi hukuman kepada orang itu...
Hal itu bisa saja terjadi, jika perilaku dari orang itu sudah sangat bertentangan dengan peraturan yang berlaku.
-
Ok deh, aye mah kaga ngerti kayak ginian ;D
Karena saya juga tidak ikut organisasi Buddhist manapun, jadi saya juga tidak mengerti. Maka saya tanya di sini. ;D
-
Kalo Walubi yang ngaco siapa yang memberikan hukuman yak :whistle: :whistle: :whistle: :whistle:
-
Kalau kita dianggap dewasa, darimanakah anggapan itu muncul? apa alasannya? apakah seorang dewasa tidak akan melakukan kesalahan? siapakah yang bertanggung jawab?
-
Oya, karena topik ini dibahas di board Theravada, saya ingin meluruskan sedikit perihal majelis agama...
Majelis Agama Buddha yang mengangkat seseorang untuk menjadi Romo / Ramani adalah MAGABUDHI.
-
Kalau kita dianggap dewasa, darimanakah anggapan itu muncul? apa alasannya? apakah seorang dewasa tidak akan melakukan kesalahan? siapakah yang bertanggung jawab?
Anda mau menjawab kok malah banyak tanya sih?
-
Oya, karena topik ini dibahas di board Theravada, saya ingin meluruskan sedikit perihal majelis agama...
Majelis Agama Buddha yang mengangkat seseorang untuk menjadi Romo / Ramani adalah MAGABUDHI.
OK, thanx infonya! Saya memang hanya pernah ketemu romo/ramani dari aliran Theravada, jadi tidak tahu juga jika di aliran lain juga ada.
-
Biasanya nama baik mereka (calon Romo / Ramani) tercermin di lingkungannya...
Yang berwewenang mengangkat seseorang untuk menjadi Romo / Ramani adalah dewan / majelis Buddhisme yang bersangkutan.
Jika orang itu tidak konsekuen atau berperilaku di luar kepantasannya, tentu saja orang itu yang akan bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri.
OK, berarti yang bertanggung-jawab adalah majelis Buddhis yang bersangkutan.
Juga jika berkelakuan tidak pantas, apakah Majelis Buddhis yang bersangkutan akan me-review lagi status romo/ramani-nya itu, atau apakah ada sanksi tertentu?
Sila dalam ke-bhikkhu-an adalah ke-HARUS-an karena itu disebut dengan vinaya/peraturan
sementara sila dalam pandita (Atthasila) itu merupakan latihan jadi jika melanggar, masih ditoleransi
Sebenarnya dikembalikan pada konsep bhw sila adalah utk mendisiplinkan diri sendiri
Jadi jika bhikkhu mo melanggar vinayapun, sebenarnya diri sendirinya lah yg akan mengalami kerugian paling besar, bukan pihak luar manapun
Demikian juga dengan sila. Jika ada yg berpendapat tidak perlu melakukan sila, yah itu akan kembali berdampak pada dirinya sendiri, pihak eksternal hanya bisa mengingatkan saja
metta
-
Di Agama Kath*lik juga ada Romo loh... ;D
-
Biasanya nama baik mereka (calon Romo / Ramani) tercermin di lingkungannya...
Yang berwewenang mengangkat seseorang untuk menjadi Romo / Ramani adalah dewan / majelis Buddhisme yang bersangkutan.
Jika orang itu tidak konsekuen atau berperilaku di luar kepantasannya, tentu saja orang itu yang akan bertanggungjawab atas perbuatannya sendiri.
OK, berarti yang bertanggung-jawab adalah majelis Buddhis yang bersangkutan.
Juga jika berkelakuan tidak pantas, apakah Majelis Buddhis yang bersangkutan akan me-review lagi status romo/ramani-nya itu, atau apakah ada sanksi tertentu?
Sila dalam ke-bhikkhu-an adalah ke-HARUS-an karena itu disebut dengan vinaya/peraturan
sementara sila dalam pandita (Atthasila) itu merupakan latihan jadi jika melanggar, masih ditoleransi
Sebenarnya dikembalikan pada konsep bhw sila adalah utk mendisiplinkan diri sendiri
Jadi jika bhikkhu mo melanggar vinayapun, sebenarnya diri sendirinya lah yg akan mengalami kerugian paling besar, bukan pihak luar manapun
Demikian juga dengan sila. Jika ada yg berpendapat tidak perlu melakukan sila, yah itu akan kembali berdampak pada dirinya sendiri, pihak eksternal hanya bisa mengingatkan saja
metta
Ya, saya tidak sedang membicarakan dampak pelanggaran terhadap kamma, tapi lagi fokus ke ke-organisasi-an.
Nah, berarti di sini Romo ini selalu melakukan Atthasila atau bagaimana?
Dengan orang biasa yang selalu melakukan Atthasila, bedanya apa?
-
Hmm... mengapa saya bertanya
Seperti itulah orang menjabat sebagai romo pandita yang saya umpamakan...
>>>Kalau kita dianggap dewasa, darimanakah anggapan itu muncul?... Anggapan masyarakat dan organisasi yang mengangkatnya...
>>>apa alasannya?... Agar lebih teratur dalam berorganisasi...
>>>apakah seorang dewasa tidak akan melakukan kesalahan?... namanya juga manusia pasti gak lepas dari kesalahan...
>>>siapakah yang bertanggung jawab?... diri sendiri dan organisasi yang mengangkatnya... :)
Apakah dah gak salah duga lagi bro ? :)
Salam... Namo Buddhaya... _/\_ ...
-
Di Agama Kath*lik juga ada Romo loh... ;D
Ya, di Katho1ik itu kalau tidak salah, Pastornya dipanggil dengan sebutan Romo. Pastornya juga menjalani sila/peraturan tambahan seperti tidak berhubungan seksual dan lain-lain.
-
Setahu saya tidak ada keharusan bagi Romo / Ramani untuk menjalankan Atthasila...
Sebagai info tambahan, seseorang diangkat menjadi Romo / Ramani oleh bhikkhu yang mewakili majelis Agama Buddha yang bersangkutan.
-
Hmm... mengapa saya bertanya
Seperti itulah orang menjabat sebagai romo pandita yang saya umpamakan...
>>>Kalau kita dianggap dewasa, darimanakah anggapan itu muncul?... Anggapan masyarakat dan organisasi yang mengangkatnya...
>>>apa alasannya?... Agar lebih teratur dalam berorganisasi...
>>>apakah seorang dewasa tidak akan melakukan kesalahan?... namanya juga manusia pasti gak lepas dari kesalahan...
>>>siapakah yang bertanggung jawab?... diri sendiri dan organisasi yang mengangkatnya... :)
Apakah dah gak salah duga lagi bro ? :)
Salam... Namo Buddhaya... _/\_ ...
Seorang menjadi dewasa ketika dia bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Kedewasaan tidak diatur oleh suatu organisasi (sebuah organisasi tidak menjadikan orang dewasa, tetapi sebuah organisasi menjadikan orang pandita). Maka perumpamaan itu tidak sesuai.
-
Ya, saya tidak sedang membicarakan dampak pelanggaran terhadap kamma, tapi lagi fokus ke ke-organisasi-an.
Nah, berarti di sini Romo ini selalu melakukan Atthasila atau bagaimana?
Dengan orang biasa yang selalu melakukan Atthasila, bedanya apa?
Hendaknya sebagai seorang yang ditunjuk (Romo/dll) itu menjadi contoh di dalam menjalankan masa bhaktinya di dalam masyarakat...
Beda antara keduanya hanya masalah status ...
-
Setahu saya tidak ada keharusan bagi Romo / Ramani untuk menjalankan Atthasila...
Sebagai info tambahan, seseorang diangkat menjadi Romo / Ramani oleh bhikkhu yang mewakili majelis Agama Buddha yang bersangkutan.
Berarti kira-kira disimpulkan begini:
Romo/ramani itu seorang yang dipercaya oleh majelis Buddhis bersangkutan, dan dipilih oleh bhikkhu. Mereka dipercaya untuk memberikan ceramah dhamma. Dalam sila dan hal-hal lain, tidak ada perbedaan dengan seorang umat awam.
Betul begitu?
-
[at] Kainyn_Kutho
Kurang lebih seperti itu...
Layaknya upasaka / upasika pilihan...
-
Ya, saya tidak sedang membicarakan dampak pelanggaran terhadap kamma, tapi lagi fokus ke ke-organisasi-an.
Nah, berarti di sini Romo ini selalu melakukan Atthasila atau bagaimana?
Dengan orang biasa yang selalu melakukan Atthasila, bedanya apa?
Hendaknya sebagai seorang yang ditunjuk (Romo/dll) itu menjadi contoh di dalam menjalankan masa bhaktinya di dalam masyarakat...
Beda antara keduanya hanya masalah status ...
Ya, berarti ada sebuah tanggung jawab moral sebagai teladan.
Saya pikir tidak terlalu berbeda karena bagaimanapun juga seorang umat awam, memiliki tanggung jawab moral agar tidak "memalukan" ajaran Buddha.
-
Hmm... mengapa saya bertanya
Seperti itulah orang menjabat sebagai romo pandita yang saya umpamakan...
>>>Kalau kita dianggap dewasa, darimanakah anggapan itu muncul?... Anggapan masyarakat dan organisasi yang mengangkatnya...
>>>apa alasannya?... Agar lebih teratur dalam berorganisasi...
>>>apakah seorang dewasa tidak akan melakukan kesalahan?... namanya juga manusia pasti gak lepas dari kesalahan...
>>>siapakah yang bertanggung jawab?... diri sendiri dan organisasi yang mengangkatnya... :)
Apakah dah gak salah duga lagi bro ? :)
Salam... Namo Buddhaya... _/\_ ...
Seorang menjadi dewasa ketika dia bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Kedewasaan tidak diatur oleh suatu organisasi (sebuah organisasi tidak menjadikan orang dewasa, tetapi sebuah organisasi menjadikan orang pandita). Maka perumpamaan itu tidak sesuai.
Jangan emosi bro... liat dulu bacaannya... :)
Kalau kita dianggap dewasa, darimanakah anggapan itu muncul?
tentunya kalau dari dalam diri sendiri saya gak bakal bahas... tapi anggapan dari luar...
-
Ya, saya tidak sedang membicarakan dampak pelanggaran terhadap kamma, tapi lagi fokus ke ke-organisasi-an.
Nah, berarti di sini Romo ini selalu melakukan Atthasila atau bagaimana?
Dengan orang biasa yang selalu melakukan Atthasila, bedanya apa?
Hendaknya sebagai seorang yang ditunjuk (Romo/dll) itu menjadi contoh di dalam menjalankan masa bhaktinya di dalam masyarakat...
Beda antara keduanya hanya masalah status ...
Ya, berarti ada sebuah tanggung jawab moral sebagai teladan.
Saya pikir tidak terlalu berbeda karena bagaimanapun juga seorang umat awam, memiliki tanggung jawab moral agar tidak "memalukan" ajaran Buddha.
ya, hanya pada romo menjadi 2 tanggung jawab tambahan... tanggung jawab terhadap umat dan
organisasi yang menunjuknya...
-
Hmm... mengapa saya bertanya
Seperti itulah orang menjabat sebagai romo pandita yang saya umpamakan...
>>>Kalau kita dianggap dewasa, darimanakah anggapan itu muncul?... Anggapan masyarakat dan organisasi yang mengangkatnya...
>>>apa alasannya?... Agar lebih teratur dalam berorganisasi...
>>>apakah seorang dewasa tidak akan melakukan kesalahan?... namanya juga manusia pasti gak lepas dari kesalahan...
>>>siapakah yang bertanggung jawab?... diri sendiri dan organisasi yang mengangkatnya... :)
Apakah dah gak salah duga lagi bro ? :)
Salam... Namo Buddhaya... _/\_ ...
Seorang menjadi dewasa ketika dia bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Kedewasaan tidak diatur oleh suatu organisasi (sebuah organisasi tidak menjadikan orang dewasa, tetapi sebuah organisasi menjadikan orang pandita). Maka perumpamaan itu tidak sesuai.
Jangan emosi bro... liat dulu bacaannya... :)
Kalau kita dianggap dewasa, darimanakah anggapan itu muncul?
tentunya kalau dari dalam diri sendiri saya gak bakal bahas... tapi anggapan dari luar...
Kok saya emosi? Saya 'kan hanya menjawab.
Ya, apakah dari dalam atau dari luar, orang otomatis melihat kita sebagai dewasa atau kekanak-kanakan. Tetapi untuk urusan romo/ramani, walaupun orang menjadi teladan, bisa membawakan dhamma dengan baik, tidak otomatis jadi Romo/Ramani tanpa persetujuan Bhikkhu dan Magabudhi, bukan?
Itulah maksud saya "suatu organisasi yang membuat seseorang menjadi romo/ramani".
-
[at] bro Khainin...
Oke... :)
-
OK deh, secara garis besar saya kira-kira mengerti. Thanx semua untuk masukannya.
_/\_
-
Ya, saya tidak sedang membicarakan dampak pelanggaran terhadap kamma, tapi lagi fokus ke ke-organisasi-an.
Nah, berarti di sini Romo ini selalu melakukan Atthasila atau bagaimana?
Dengan orang biasa yang selalu melakukan Atthasila, bedanya apa?
Ikutan,
Sepertinya 8 sila untuk Romo beda dengan Atthasila yg biasanya, saya pernah baca 8 Sila atau yg disebut Pandita Sila, di situ tidak ada aturan tidak makan setelah tengah hari, dll. tapi diganti dengan aturan2 lain.
-
Ya, saya tidak sedang membicarakan dampak pelanggaran terhadap kamma, tapi lagi fokus ke ke-organisasi-an.
Nah, berarti di sini Romo ini selalu melakukan Atthasila atau bagaimana?
Dengan orang biasa yang selalu melakukan Atthasila, bedanya apa?
Ikutan,
Sepertinya 8 sila untuk Romo beda dengan Atthasila yg biasanya, saya pernah baca 8 Sila atau yg disebut Pandita Sila, di situ tidak ada aturan tidak makan setelah tengah hari, dll. tapi diganti dengan aturan2 lain.
Ada yang punya referensinya?
-
Romo Cunda mana nih? biar referensinya tambah lengkap :whistle:
-
Romo Cunda mana nih? biar referensinya tambah lengkap :whistle:
namaste suvatthi hotu
Pandita disebut Romo tergantung pada yang manggil, gak semua pandita disebut romo oleh umat
Tapi romo = bapak, jadi dipanggil apapun pandita harus menunjukkan pelayanan yang baik
sila untuk pandita adalah pancasila ditambah tiga latihan lagi
menghindari keserakahan
menghindari kedengkian
menghindari pandangan keliru
Atthasila kan untuk yang sedang uposatha
Thuti
-
nongol juga akhirnya. ^-^.....thuti romo _/\_
-
OK. Thanx semua untuk penjelasannya.
_/\_
-
Ohh begitu.. baru tau gw
tq tq tq
-
ROMO = BAPAK , Mereka harus Menjalankan Pancasila Buddhist,Samadhi,Belajar Dhamma dengan lebih sungguh-sungguh dan Pada di hari uposatha mereka juga melatih Athanggasila, Mereka Juga menjaga Pikiran,Ucapan dan Perbuatannya setiap saat dan dimanapun. Sebenarnya Tidak ada yang membedakan antara ROMO dan UMAT BIASA , Yang membedakan cuma Seragam mereka dan Pengabdian mereka untuk menyebarkan Dhamma saja.
Banyak Orang yang memahami Dhamma tapi belum tentu mau mengabdi untuk penyebaran Dhamma. Semoga semakin banyak orang yang memahami Dhamma dan mau mengabdi untuk penyebaran Dhamma.
NO OFFENSE..... ^:)^
_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
-
[at] bro Gunawan...
wow... merah, sangat merah sampe-sampe gak begitu jelas kebaca... untung gak semuanya tuh... :))
-
[at] bro Gunawan...
wow... merah, sangat merah sampe-sampe gak begitu jelas kebaca... untung gak semuanya tuh... :))
Kan Lagi Imlek.....semuanya serba merah.....coba dech ke Glodok..... ;D
-
oke bro... aye ngerti koq... :))
Tanggung OOT deh... kionghi... kionghi... (belum cap go meh) ... :))
-
Romo Cunda mana nih? biar referensinya tambah lengkap :whistle:
namaste suvatthi hotu
Pandita disebut Romo tergantung pada yang manggil, gak semua pandita disebut romo oleh umat
Tapi romo = bapak, jadi dipanggil apapun pandita harus menunjukkan pelayanan yang baik
sila untuk pandita adalah pancasila ditambah tiga latihan lagi
menghindari keserakahan
menghindari kedengkian
menghindari pandangan keliru
Atthasila kan untuk yang sedang uposatha
Thuti
Kalo momo artinye apa? :))
Sy pernah dgr bahwa aryapuggala adalah Pandita yang sebenarnya. Momo bisa tolong jelaskan itu ga?
Mohon pencerahan dari Momo... _/\_ Anumodana...
:lotus:
-
oke bro... aye ngerti koq... :))
Tanggung OOT deh... kionghi... kionghi... (belum cap go meh) ... :))
Jangan lupa angpaonye... merah2 juga khan? :)) (kionghie2)
_/\_ :lotus:
-
Romo Cunda mana nih? biar referensinya tambah lengkap :whistle:
namaste suvatthi hotu
Pandita disebut Romo tergantung pada yang manggil, gak semua pandita disebut romo oleh umat
Tapi romo = bapak, jadi dipanggil apapun pandita harus menunjukkan pelayanan yang baik
sila untuk pandita adalah pancasila ditambah tiga latihan lagi
menghindari keserakahan
menghindari kedengkian
menghindari pandangan keliru
Atthasila kan untuk yang sedang uposatha
Thuti
anumodana........
selama ini salah kaprah :-[ kirain sama ama atthasila yg buat uposatha.......
kesimpulan saya (mohon koreksi jika salah)
- dalam keseharian, seorang pandita "seharusnya" menjalankan atthasila pandita yah _/\_
- dan pada saat uposatha, plus 3 sila tambahan spt biasa.....
-
Kalo momo artinye apa? :))
Sy pernah dgr bahwa aryapuggala adalah Pandita yang sebenarnya. Momo bisa tolong jelaskan itu ga?
Mohon pencerahan dari Momo... _/\_ Anumodana...
:lotus:
namaste suvatthi hotu
momo pangilan sayang dan akrab dari teman-teman
hehehehehe
pandita adalah sebutan untuk Ariyapuggala yang artinya "bijaksana"
pandita adalah gelar akademik (S1) Agama Buddha yang artinya cendekiawan
pandita di Indonesia adalah "pembantu sangha" hiks3
thuti
-
Jangan lupa angpaonye... merah2 juga khan? :)) (kionghie2)
_/\_ :lotus:
namaste suvatthi hotu
cc Lily jangan mendua ya!, tapi kalo menduakan angpao dengan aku gpp loh
Thuti
-
anumodana........
selama ini salah kaprah :-[ kirain sama ama atthasila yg buat uposatha.......
kesimpulan saya (mohon koreksi jika salah)
- dalam keseharian, seorang pandita "seharusnya" menjalankan atthasila pandita yah _/\_
- dan pada saat uposatha, plus 3 sila tambahan spt biasa.....
pandita sila di atas cuma ada di Indonesia hehehehehe
atthasila bagi umat awam kan untuk dilatih pada saat uposatha bukan untuk sehari-hari
thuti
-
Kalo momo artinye apa? :))
Sy pernah dgr bahwa aryapuggala adalah Pandita yang sebenarnya. Momo bisa tolong jelaskan itu ga?
Mohon pencerahan dari Momo... _/\_ Anumodana...
:lotus:
namaste suvatthi hotu
momo pangilan sayang dan akrab dari teman-teman
hehehehehe
pandita adalah sebutan untuk Ariyapuggala yang artinya "bijaksana"
pandita adalah gelar akademik (S1) Agama Buddha yang artinya cendekiawan
pandita di Indonesia adalah "pembantu sangha" hiks3
thuti
Momo benar2 hebat.... :jempol:
Anumodana atas penjelasannya _/\_ Saya jadi tercerahkan... ;D
Ternyata... Pandita ada banyak artinye juga... ;D
Momo... kalo Pandita Dhamma itu apa?
_/\_ :lotus:
-
namaste suvatthi hotu
cc Lily jangan mendua ya!, tapi kalo menduakan angpao dengan aku gpp loh
Thuti
Momo utang angpao ke saya... :)) jangan lupa itu... :))
_/\_ :lotus:
-
Rocun termasuk yg mana?
-
Rocun termasuk yg mana?
namaste suvatthi hotu
rocun sih pandita karbitan
thuti
-
Momo benar2 hebat.... :jempol:
Anumodana atas penjelasannya _/\_ Saya jadi tercerahkan... ;D
Ternyata... Pandita ada banyak artinye juga... ;D
Momo... kalo Pandita Dhamma itu apa?
_/\_ :lotus:
pandita di Indonesia terdiri dari:
Pandita Lokapalasraya, pelayanan publik (pernikahan, meninggal, atau upacara)
Padita dhammaduta kerjanya mengajarkan dhamma baikformal maupun bukan
Thuti
-
Oh gitu... ;D
Momo... Anumodana yaah... _/\_
:lotus:
-
Syarat untuk menjadi pandita dhamma apa saja dan bagaimana aturannya maksudnya dari umat awan menjadi diangkat menjadi pandita. Mohon penjelasannya
-
Kalau romo sudah pasti berkumis....klau yg atu nya lg berselendang.......
Gitu aja repot
/\