//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: AbhiDhamma Class  (Read 130862 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #75 on: 13 June 2008, 06:15:01 PM »
Bro Markos.... Anumodana.... _/\_

Untuk terjemahan dan penjelasannya bisa baca di link ini (topik cetasika/faktor batin) :
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,422.0.html

_/\_ :lotus:


~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #76 on: 15 August 2008, 02:21:13 PM »
ini utk guru Abhidhamma.......Miss Lily...

lagu kambing (246KB)
http://a2.nupload.net/v/Yf7

lagu domba (177KB)
http://a2.nupload.net/v/Yfy

Semoga Menikmatin...(cuplikan....nya)


instrument : piano
pemain : johan3000
kapan : tadi pagi...
« Last Edit: 15 August 2008, 02:26:15 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #77 on: 27 August 2008, 01:20:53 PM »
Bayi begitu lahir tak lama udah bisa
mencari susu (penyedot susu ibu)...


Kalau ditinjau dari Abhidhamma....

dari manakah pengetahuan, dan keinginan ini berasal?
apakah otak manusia sejak lahir udah diberi program dasar utk bertahan hidup?
apakah semua manusia dilahirkan bersifat baik, hanya lingkungan yg merubahnya?

thanks!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #78 on: 27 August 2008, 01:33:40 PM »
Quote
    We put thirty spokes together and call it a wheel;
    But it is on the space where there is nothing that the usefulness of the wheel depends.
    We turn clay to make a vessel;
    But it is on the space where there is nothing that the usefulness of the vessel depends.
    We pierce doors and windows to make a house;
    And it is on these spaces where there is nothing that the usefulness of the house depends.
    Therefore just as we take advantage of what is, we should recognize the usefulness of what is not.

Bagaimana mengetahui/mengenal/mempraktekan ANATA dpt berguna bagi kehidupan kita dan keluarga
(dalam pandangan sbg seorang guru Abhidhamma)?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #79 on: 27 August 2008, 02:22:31 PM »
Bayi begitu lahir tak lama udah bisa
mencari susu (penyedot susu ibu)...
Kalau ditinjau dari Abhidhamma....
dari manakah pengetahuan, dan keinginan ini berasal?
apakah otak manusia sejak lahir udah diberi program dasar utk bertahan hidup?
apakah semua manusia dilahirkan bersifat baik, hanya lingkungan yg merubahnya?
thanks!
Kalo di liat dari proses kognisi tumimbal lahir sebagai manusia adalah sbb :

Saat seseorg itu meninggal, ada cuti citta (kesadaran menjelang mati) terus langsung berpatisandhi citta (kesadaran tumimbal lahir) tanpa jeda waktu. Pas ada receiver yang cocok (ibarat tuning radio) yaitu ada sepasang manusia yang melakukan hubungan badan (pertemuan sel telur & Sperma), sepasang manusia itu memiliki CUKA (Citta Utu Kamma Ahara) dan melalui Sel Telur & Sperma, CUKA nya pun ikut juga (faktor2 kualitas dari sepasang manusia) dan dia langsung berpatisandhi di situ (jadi janin) dan kesadarannya adalah bhavanga (kesadaran antar penyambung kehidupan) dan mulai melalui proses kognisi pertama yaitu tanha (nafsu keinginan rendah) akan kehidupan yang baru. Sebelum muncul panca indera atau selama di dalam kandungan... proses kognisinya adalah melalui Pintu Pikiran dan diikuti oleh 7 saat Javana citta (Kesadaran yang mendorong terjadinya kamma/perbuatan). Di Javana itulah muncul lobha (keserakahan/kemelekatan pada objek). Ketika Sang Ibu memdengarkan music klasik... si janin di dalam  kandungan merasa enak dan diam. itulah lobha... kalo pikiran si ibu ga enak maka akan mempengaruhi si janin juga.  CUKA (Citta, Utu Kamma Ahara) Sang Ibu sangat mempengaruhi si janin. Janin setiap saat mencerap dari si Ibu. Kalo Ibu minum racun maka janin juga kena racun dan akan mati. Si Janin juga mempunyai CUKA dan bersama dengan cerapan dari si Ibu....mereka masing-masing saling bereaksi dan membentuk materi2 serta menyebar ke seluruh tubuh.

Jadi jelas... ketika manusia di dalam kandungan sudah muncul LDM.
Setelah manusia dilahirkan....Kalo di lingkungan manusia banyak yg bersifat baik, maka mungkin dia akan bersifat baik juga dan begitu juga sebaliknya. Nah...harus diingat...Yang mempengaruhi kualitas makhluk hidup adalah CUKA yaitu

Citta (Pikiran)
Utu (Lingkungan, suhu dll)
Kamma (perbuatan)
Ahara (makanan, vitamin dll)

Kalo mau kualitas hidup kita baik maka perhatikanlah (jagalah) CUKA itu.

_/\_ :lotus:


~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #80 on: 28 August 2008, 11:07:33 AM »
Bayi begitu lahir tak lama udah bisa
mencari susu (penyedot susu ibu)...
Kalau ditinjau dari Abhidhamma....
dari manakah pengetahuan, dan keinginan ini berasal?
apakah otak manusia sejak lahir udah diberi program dasar utk bertahan hidup?
apakah semua manusia dilahirkan bersifat baik, hanya lingkungan yg merubahnya?
thanks!
Kalo di liat dari proses kognisi tumimbal lahir sebagai manusia adalah sbb :

Saat seseorg itu meninggal, ada cuti citta (kesadaran menjelang mati) terus langsung berpatisandhi citta (kesadaran tumimbal lahir) tanpa jeda waktu. Pas ada receiver yang cocok (ibarat tuning radio) yaitu ada sepasang manusia yang melakukan hubungan badan (pertemuan sel telur & Sperma), sepasang manusia itu memiliki CUKA (Citta Utu Kamma Ahara) dan melalui Sel Telur & Sperma, CUKA nya pun ikut juga (faktor2 kualitas dari sepasang manusia) dan dia langsung berpatisandhi di situ (jadi janin) dan kesadarannya adalah bhavanga (kesadaran antar penyambung kehidupan) dan mulai melalui proses kognisi pertama yaitu tanha (nafsu keinginan rendah) akan kehidupan yang baru. Sebelum muncul panca indera atau selama di dalam kandungan... proses kognisinya adalah melalui Pintu Pikiran dan diikuti oleh 7 saat Javana citta (Kesadaran yang mendorong terjadinya kamma/perbuatan). Di Javana itulah muncul lobha (keserakahan/kemelekatan pada objek). Ketika Sang Ibu memdengarkan music klasik... si janin di dalam  kandungan merasa enak dan diam. itulah lobha... kalo pikiran si ibu ga enak maka akan mempengaruhi si janin juga.  CUKA (Citta, Utu Kamma Ahara) Sang Ibu sangat mempengaruhi si janin. Janin setiap saat mencerap dari si Ibu. Kalo Ibu minum racun maka janin juga kena racun dan akan mati. Si Janin juga mempunyai CUKA dan bersama dengan cerapan dari si Ibu....mereka masing-masing saling bereaksi dan membentuk materi2 serta menyebar ke seluruh tubuh.

Jadi jelas... ketika manusia di dalam kandungan sudah muncul LDM.
Setelah manusia dilahirkan....Kalo di lingkungan manusia banyak yg bersifat baik, maka mungkin dia akan bersifat baik juga dan begitu juga sebaliknya. Nah...harus diingat...Yang mempengaruhi kualitas makhluk hidup adalah CUKA yaitu

Citta (Pikiran)
Utu (Lingkungan, suhu dll)
Kamma (perbuatan)
Ahara (makanan, vitamin dll)

Kalo mau kualitas hidup kita baik maka perhatikanlah (jagalah) CUKA itu.

_/\_ :lotus:




sorry ci liliy kira-kira ketika anak itu lahir apakah perasaan dan pencerapan sudah berfungsi?
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #81 on: 28 August 2008, 12:34:41 PM »
Ketika anak itu lahir.... nama (batin) dan rupanya sudah ada... batin itu terdiri dari citta (kesadaran) dan cetasika (faktor-faktor batin).
Cetasika terdiri dari Cetasika Netral (13), Akusala cetasika (14) & Sobhana cetasika (25). Pada cetasika netral (13) terdiri dari Sabbacittasadharana cetasika 7 (tujuh cetasika yg terdapat di semua jenis citta yaitu Kontak, perasaan, pencerapan, Kehendak, konsentrasi, penghidup batin & perhatian ) dan Pakinnaka cetasika 6 (enam cetasika yg muncul di sebagian besar citta) http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=422.0 . Jadi ketika bayi lahir Citta Vithi (Proses Pikiran/kesadaran) itu tetap berproses terus dan otomatis perasaan dan pencerapannya juga ikut berfungsi. Contoh : ketika bayi lahir langsung menanggis...artinya pencerapan dari bayi itu terhadap kondisi yang berbeda dan mempengaruhi si bayi itu merasakan yang tidak enak (karena dia udah biasa di dalam kandungan dan tiba-tiba lingkungan berubah)... maka bayi itu menanggis.

cmiiw...

_/\_ :lotus:



 
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline Predator

  • Sebelumnya: Radi_muliawan
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 585
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
  • Idealis tapi realistis dan realistis walau idealis
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #82 on: 28 August 2008, 02:35:45 PM »
Ketika anak itu lahir.... nama (batin) dan rupanya sudah ada... batin itu terdiri dari citta (kesadaran) dan cetasika (faktor-faktor batin).
Cetasika terdiri dari Cetasika Netral (13), Akusala cetasika (14) & Sobhana cetasika (25). Pada cetasika netral (13) terdiri dari Sabbacittasadharana cetasika 7 (tujuh cetasika yg terdapat di semua jenis citta yaitu Kontak, perasaan, pencerapan, Kehendak, konsentrasi, penghidup batin & perhatian ) dan Pakinnaka cetasika 6 (enam cetasika yg muncul di sebagian besar citta) http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=422.0 . Jadi ketika bayi lahir Citta Vithi (Proses Pikiran/kesadaran) itu tetap berproses terus dan otomatis perasaan dan pencerapannya juga ikut berfungsi. Contoh : ketika bayi lahir langsung menanggis...artinya pencerapan dari bayi itu terhadap kondisi yang berbeda dan mempengaruhi si bayi itu merasakan yang tidak enak (karena dia udah biasa di dalam kandungan dan tiba-tiba lingkungan berubah)... maka bayi itu menanggis.

cmiiw...

_/\_ :lotus:



 

saya amati juga sepertinya begitu..  dan ketika bayi itu menangis.. sepontan si ibu
menjejalinya dengan susu (^_^) dan itulah yang tercatat oleh si bayi

jadi menurut saya pribadi bukanlah "Bayi begitu lahir tak lama udah bisa mencari susu (penyedot susu ibu)"  tapi cenderung karena pencerapan sensasi awal si anak (CMIIW)
susah dan senang, sakit dan sehat selalu silih berganti

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #83 on: 28 August 2008, 02:57:09 PM »
:jempol:

Akur Bro Radi.... :jempol:

Karena udah tercatat oleh si bayi (bayi itu berpikir oh...ini enak ketika agi minum susu).... maka dia akan mencari susu lagi. Dari situ udah muncul konsep dari si bayi.

_/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #84 on: 28 August 2008, 03:14:42 PM »
Bagaimana mengetahui/mengenal/mempraktekan ANATA dpt berguna bagi kehidupan kita dan keluarga
(dalam pandangan sbg seorang guru Abhidhamma)?

Dalam tahapan merealiasi anatta, EGO kita sedikit demi sedikit mulai terkikis.
Semakin terkikis EGO, artinya sikap kita semakin toleran dan orang2 disekitar kita akan semakin nyaman berada didekat kita.

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #85 on: 29 August 2008, 05:00:06 PM »
anumodana bro will.......

betul sekali yang anda bilang.... semakin mendalami Anatta, maka EGO akan semakin berkurang....

namun hati-hati karena banyak yang terpeleset pada konsep Anatta misalnya:

1. Kosong : ini adalah miccha ditthi
Padahal sesungguhnya Anatta adalah tanpa inti/aku yang kekal........ jadi sangat berbeda dengan KOSONG alias tidak ada sama sekali
Orang yang terpeleset pada konsep ini, akan mengasumsikan juga bahwa tidak ada vedana, tidak ada citta, dll........

2. Semua perbuatan tidak akan membawa akibat.
Karena asumsinya selaras dengan no 1, maka semua perbuatan tidak akan membawa akibat.
Mengapa demikian? Karena si pelaku perbuatan aja ga eksis alias kosong kok, otomatis perbuatannya juga tidak akan berpengaruh/berdampak pada di pelaku

3. Meditasi itu akan membuat kita menjadi lebih sehat
Dengan berpikir seperti ini, maka meditasi ditujukan untuk membuat lebih sehat
Sesungguhnya meditasi hendaknya dilakukan untuk dapat melihat kondisi sesunggunya dari nama dan rupa.
Tubuh yang lebih sehat, adalah dampak dari melakukan meditasi, bukan tujuan yang ingin dicapai dengan bermeditasi

dan masih banyak lagi yang sekiranya perlu kita diskusikan bersama-sama agar dapat mengikis miccha ditthi yang berkembang dalam diri kita..........

semoga bisa bermanfaat...........

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #86 on: 01 September 2008, 09:39:11 AM »
Bagaimana mengetahui/mengenal/mempraktekan ANATA dpt berguna bagi kehidupan kita dan keluarga
(dalam pandangan sbg seorang guru Abhidhamma)?

Dalam tahapan merealiasi anatta, EGO kita sedikit demi sedikit mulai terkikis.
Semakin terkikis EGO, artinya sikap kita semakin toleran dan orang2 disekitar kita akan semakin nyaman berada didekat kita.
::

program dasar manusia adalah utk mempertahankan hidup.

contoh :
anak kecil disuruh memilih buah.. (yg satu besar, yg satu kecil...) tanpa diajarin hampir semua anak memilih buah yg besar.........

kenyamanan dan ketidak nyamanan.............
begitu juga hampir semua org dewasa memilih kenyamanan dan menghindarin ketidak nyamanan...........

apakah salah tentang pilihan tsb?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #87 on: 01 September 2008, 09:51:43 AM »
program dasar manusia adalah utk mempertahankan hidup.

contoh :
anak kecil disuruh memilih buah.. (yg satu besar, yg satu kecil...) tanpa diajarin hampir semua anak memilih buah yg besar.........

kenyamanan dan ketidak nyamanan.............
begitu juga hampir semua org dewasa memilih kenyamanan dan menghindarin ketidak nyamanan...........

apakah salah tentang pilihan tsb?


tidak ada yg salah / benar.

Yang ada hanyalah sebab dan akibat.

Jika memilih buah yg besar akan ada akibatnya
Jika membunuh orang lain demi mempertahankan hidup, akan ada pula akibatnya.

::


 
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #88 on: 01 September 2008, 10:35:29 AM »
program dasar manusia adalah utk mempertahankan hidup.

contoh :
anak kecil disuruh memilih buah.. (yg satu besar, yg satu kecil...) tanpa diajarin hampir semua anak memilih buah yg besar.........

kenyamanan dan ketidak nyamanan.............
begitu juga hampir semua org dewasa memilih kenyamanan dan menghindarin ketidak nyamanan...........

apakah salah tentang pilihan tsb?


Imo...

Menurut hakikat sesungguhnya... contoh itu adalah ada unsur Lobha (keserakahan/kemelekatan pada objek).... yang jelas itu tidak bermanfaat bagi batin kita.

Seperti yang kita ketahui...ada 8 dhamma duniawi yaitu untung dan rugi, dipuji dan dicela, masyhur dan tidak, bahagia dan menderita. Delapan Dhamma Duniawi itu berada di dalam Pikiran kita yang masih puthujjana (umat awam). Ketika mereka berusaha melatih untuk menemukan ketenangan, Dhamma duniawi itu yang muncul. Pikiran yang diselimuti kebodohan menjadi gelap. Bila pengetahuan tumbuh, Pikiran menjadi terang. Karena Kebodohan telah tumbuh lebih dulu, pengetahuan sukar sekali tumbuh, karena pikiran telah lebih dulu menyerap kebodohan.

_/\_ :lotus:





~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: AbhiDhamma Class
« Reply #89 on: 01 September 2008, 02:19:47 PM »
program dasar manusia adalah utk mempertahankan hidup.

contoh :
anak kecil disuruh memilih buah.. (yg satu besar, yg satu kecil...) tanpa diajarin hampir semua anak memilih buah yg besar.........

kenyamanan dan ketidak nyamanan.............
begitu juga hampir semua org dewasa memilih kenyamanan dan menghindarin ketidak nyamanan...........

apakah salah tentang pilihan tsb?


Senada dengan sis Lily, bahwa selama kita masih putthujhana, kenyamanan identik dengan Lobha dan ketidak nyamanan identik dengan Dosa.

Buddha menyebut Lobha seperti daging gosong di penggorengan........ yang makin dilekati, akan makin menyakitkan jika berpisah, dan menjadi Dosa/Kebencian

tapi sebelumnya, ehm sori bro...... apa anda yakin bahwa tanpa diajari, anak udah langsung milih buah yang besar???

sama kaya nepuk nyamuk....... bnyk org yg blg bhw mereka nepuk nyamuk itu karena "refleks", tapi apa bener begitu???

mengenai ini, saya bawakan pada dhammadesana di salah satu vihara...... bahwa tidak ada yang disebut naluri dasar atau refleks, yang ada hanyalah latihan yang dilakukan bertahun-tahun.

Contoh pada refleks nyamuk.
Ini dimulai pd wkt kita bayi, misal ada bentol/bekas gigitan nyamuk yang gatal.
Ortu ato perawat yg liat, "otomatis" akan blg : "wah digigit nyamuk, kudu dibunuh nih biar ga gigit lagi"
Ucapan itu kita rekam ke dalam sanna/pencerapan/persepsi kita bahwa rasa gatal di bentol itu adalah karena digigit nyamuk
Kita juga belajar bahwa nyamuk itu harus dibunuh
Kita belajar juga bahwa bentuk nyamuk adalah kurus, bersayap tipis, ada sungutnya dan bunyinya berdenging
Setelah itu, kita biasanya masih "belum terlatih".... jadi kalo ada nyamuk, masih bengong........ dan sang perawat kita biasanya "mencontohkan lagi", atau menyuruh kita mengejar nyamuk utk dibunuh
Kemudian lama-lama, kita akan "terlatih" utk mengejar nyamuk begitu melihatnya...... tp biasanya msh belum ahli, jadi kalo nepuk ga langsung kena
Lebih lama lagi, kita akan ahli dalam menepuk nyamuk
dan Lebih lama lagi, kita akan "refleks".... begitu ada bunyi "nging", langsung nepuk dan kena........  ;D

Disini kita sambungkan dengan kenyamanan dan ketidak nyamanan

Kita nyaman dengan kondisi "tanpa digigit nyamuk"
Begitu digigit nyamuk, kondisi jadi ga enak lagi....
Karena itu kita benci dengan si nyamuk dan membunuhnya.

Sama dengan anak yang memilih buah yang besar.
Sewaktu dia masih kecil, dia belum tahu buah besar atau kecil.
Namun kondisi di sekitarnya yang mengajarkan bahwa "ambillah buah yang besar", yang kecil buat org lain saja  ;D
Karena diajari seperti itu terus menerus, pun dia merasa bhw buah yg lebih besar ternyata memang lebih enak, membuat dia "melekat" pada memilih buah yang besar
Dan kalau dari sepiring buah, ada org yang memilih buah yang paling besar, si anak tentu akan merasa jengkel dan marah........

disini terlihat jelas hubungan antara Lobha dan Dosa dalam hidup sehari2 kita, yang sepertinya selama ini tidak terlihat bermasalah......... tapi di dalamnya ternyata kita sudah memupuk Lobha dan Dosa yang amat sangat banyak sekali.........  ::)


semoga ilustrasi ini bisa dimengerti oleh bro Johan yah.........   _/\_