//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...  (Read 647629 times)

0 Members and 4 Guests are viewing this topic.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #465 on: 16 April 2009, 03:11:46 PM »
^
^
^
thanks bro

tapi apakah kamu yakin mahayana ada dulu-an?
kalau mahayana ada dulu-an, lebih asli mana donk,
ama yang muncul belakangan...

pertanyaan retoris...  ;D

Sebenernya ngak ada yang duluan Pis, dua duanya itu udah berdiri sendiri semenjak Buddha kita meninggal. Angak ada istilah permurnian ajaran aliran tapi yang ada adalah pemahaman, doktrin, tradisi dan juga kehadiran dua aliran ini emang sudah ada. jadi tidak ada yang saling mendahului dan tidak ada paling murni sebenarnya.

Lagi pula Sadarlah yang merasa sana sini pali, Buddha kita tuh sebenarnya tuh ngak pernah bisa berbahasa pali, dia mengunakan Bahasa Maghandi. makanya kenapa saya gembar gembor buku Wacana Buddha Dharma karangan Romo Khrisnanda Wijaya Mukti, karena dalam buku itu sudah disebutkan kedua aliran ini hadir darimana . Makanya Baca dulu. Sebelum komentar


Aliran-aliran BUDDHA sudah ada sejak BUDDHA masih hidup ? Interpretasi sendiri sendiri atau gimana ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #466 on: 16 April 2009, 03:17:42 PM »
^
^
^
aliran buddha sudah ada sejak sang buddha hidup?
berarti agama lain juga ada donk, sejak buddha hidup???
sama donk kondisi-nya kayak sekarang, ada kairoh & romah???


tripitaka asli ditulis dalam bahasa sansekerta kan?
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #467 on: 16 April 2009, 03:19:07 PM »
^
^
^
thanks bro

tapi apakah kamu yakin mahayana ada dulu-an?
kalau mahayana ada dulu-an, lebih asli mana donk,
ama yang muncul belakangan...

pertanyaan retoris...  ;D

Sebenernya ngak ada yang duluan Pis, dua duanya itu udah berdiri sendiri semenjak Buddha kita meninggal. Angak ada istilah permurnian ajaran aliran tapi yang ada adalah pemahaman, doktrin, tradisi dan juga kehadiran dua aliran ini emang sudah ada. jadi tidak ada yang saling mendahului dan tidak ada paling murni sebenarnya.

Lagi pula Sadarlah yang merasa sana sini pali, Buddha kita tuh sebenarnya tuh ngak pernah bisa berbahasa pali, dia mengunakan Bahasa Maghandi. makanya kenapa saya gembar gembor buku Wacana Buddha Dharma karangan Romo Khrisnanda Wijaya Mukti, karena dalam buku itu sudah disebutkan kedua aliran ini hadir darimana . Makanya Baca dulu. Sebelum komentar


Aliran-aliran BUDDHA sudah ada sejak BUDDHA masih hidup ? Interpretasi sendiri sendiri atau gimana ?

Interprasi dari siapa boss ?, Siapa nulis Buddha Masih hidup ?. Sesudah Beliau meninggal, baca atuh tulisan saya baik - baik. Kalo ngak bisa baca jelas dengan baik pakai kaca pembesar dong :P. lah jelas tulisan saya setelah BUDDHA MENINGGAL. Bukan semasa dia HIDUP

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #468 on: 16 April 2009, 03:23:47 PM »
^
^
^
thanks bro

tapi apakah kamu yakin mahayana ada dulu-an?
kalau mahayana ada dulu-an, lebih asli mana donk,
ama yang muncul belakangan...

pertanyaan retoris...  ;D

Sebenernya ngak ada yang duluan Pis, dua duanya itu udah berdiri sendiri semenjak Buddha kita meninggal. Angak ada istilah permurnian ajaran aliran tapi yang ada adalah pemahaman, doktrin, tradisi dan juga kehadiran dua aliran ini emang sudah ada. jadi tidak ada yang saling mendahului dan tidak ada paling murni sebenarnya.

Lagi pula Sadarlah yang merasa sana sini pali, Buddha kita tuh sebenarnya tuh ngak pernah bisa berbahasa pali, dia mengunakan Bahasa Maghandi. makanya kenapa saya gembar gembor buku Wacana Buddha Dharma karangan Romo Khrisnanda Wijaya Mukti, karena dalam buku itu sudah disebutkan kedua aliran ini hadir darimana . Makanya Baca dulu. Sebelum komentar


menurut mbah Wiki, http://en.wikipedia.org/wiki/Pali
Bahasa Pali adalah bahasa yang dipakai oleh penduduk Kerajaan Magadha, jadi bahasa Pali=Magadha.

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #469 on: 16 April 2009, 03:26:07 PM »
^
^
^
thanks bro

tapi apakah kamu yakin mahayana ada dulu-an?
kalau mahayana ada dulu-an, lebih asli mana donk,
ama yang muncul belakangan...

pertanyaan retoris...  ;D

Sebenernya ngak ada yang duluan Pis, dua duanya itu udah berdiri sendiri semenjak Buddha kita meninggal. Angak ada istilah permurnian ajaran aliran tapi yang ada adalah pemahaman, doktrin, tradisi dan juga kehadiran dua aliran ini emang sudah ada. jadi tidak ada yang saling mendahului dan tidak ada paling murni sebenarnya.

Lagi pula Sadarlah yang merasa sana sini pali, Buddha kita tuh sebenarnya tuh ngak pernah bisa berbahasa pali, dia mengunakan Bahasa Maghandi. makanya kenapa saya gembar gembor buku Wacana Buddha Dharma karangan Romo Khrisnanda Wijaya Mukti, karena dalam buku itu sudah disebutkan kedua aliran ini hadir darimana . Makanya Baca dulu. Sebelum komentar


menurut mbah Wiki, http://en.wikipedia.org/wiki/Pali
Bahasa Pali adalah bahasa yang dipakai oleh penduduk Kerajaan Magadha, jadi bahasa Pali=Magadha.

Magadha itu Mirip Bahsa Pali bro indra, Tulisan Benernya Magadhi Soalnya aye cek dari dua buku sekaligus.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #470 on: 16 April 2009, 03:26:45 PM »
Serperti saya tekankan sama seperti Bro tan. Konsep Tera dengan maha memang ada perbedaan. Bukan berarti Mahayana itu tidak murni ajarannya, bukan berarti tera murni ajarannya, karena semua kitab kitab suci yang ada itu tidak ada letak permurnianya. Semua itu berdiri sendiri Mahayana dengan Kanon Sansekerta pada konsuil ke 2. Sementara kanon pali Pada konsuil ke 3. Dimana kedua aliran ini sebenarnya tidak pernah ketemu. memiliki daerah masing, tradisi sendiri - sendiri. Bagaimana mungkin bisa kalo memaksakan Konsep Tera ke maha. Konsep maha ke tera kalo orangnya masih punya EGO sendiri. Seperti saya katakan anda hilangkan EGO anda dulu baru bisa pelajari sesuatu yang berbenda dengan anda.

Bukan masalah siapa yang murni kok di sini. Saya tidak perlu ajaran murni/asli/benar kalau isinya ga nyambung dengan pemahaman saya. Bahkan kalau menurut saya sih, sudah tidak ada yang murni (bukan tidak ada yang benar, tapi semua sudah terdistorsi waktu).


Sikap yang menurut saya pribadi cocok adalah: TIDAK MENYEMBUNYIKAN ajaran, namun TIDAK MEMAKSAKAN pengajaran kepada orang lain.
Mahayana menilai kalau punya ajaran dan tidak disebar-luaskan, adalah egois. Saya kurang sependapat.
Mahayana juga menilai bahwa semua jalan (benar) akan kembali pada Mahayana. Saya juga tidak sependapat. Itu saja.


Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #471 on: 16 April 2009, 03:35:41 PM »
aye tuliskan dari 2 Buku Sekaligus sebagai Penulisan bahwa g ngak sembarangan nulis dan juga Romo Khrisnanda bukan Orang sembarang ambil refrensi Bro Indra. Kenapa Saya gembar gembor buku beliau dia itu menggunakan 100 lebih buku untuk refrensi tulisan beliau, ini adaalah penggalan tulisan beliau dan juga Dari Bhante piyasilako berjudul " jalan Tunggal".  Berikut pengalan kalimat itu

"Tidak ada Sapun Bagian kitab Suci pali yang menyebutkan Bahwa Buddha berbahsa Pali. Kata Pali tidak ditemukan dalam Tripitaka. kemunculannya yang pertama ada pada msa belakangan didalam komentar2 . Dalam komentar2 kata " Pali" sering berarti sesuatu :naskah kitab suci" Sedangkan Untuk bahasa pali dari kitab suci "Pali ", Komentar2, memberitahu kita bahwa itu adalah Bahasa Magandhi."

Sisanya anda baca sendiri, Apasusahnya membaca buku Karangan Romo Khrisnanda wijaya Mukti bahwa tuh buku gratis, dan juga buku jalan Tunggal itu juga gratis bisa didapatkan di Dian darma, Kalo wacana Buddha darma pesan melalui Bro hendra lim. Dia tidak mengambil pungutan bayaran, bahkan rela meluangkan waktunya buat antar buku ini kalo didaerah jakarta.
oleh karena itu Saya kenapa tulis menghargai simpatik dia.

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #472 on: 16 April 2009, 03:37:42 PM »
Serperti saya tekankan sama seperti Bro tan. Konsep Tera dengan maha memang ada perbedaan. Bukan berarti Mahayana itu tidak murni ajarannya, bukan berarti tera murni ajarannya, karena semua kitab kitab suci yang ada itu tidak ada letak permurnianya. Semua itu berdiri sendiri Mahayana dengan Kanon Sansekerta pada konsuil ke 2. Sementara kanon pali Pada konsuil ke 3. Dimana kedua aliran ini sebenarnya tidak pernah ketemu. memiliki daerah masing, tradisi sendiri - sendiri. Bagaimana mungkin bisa kalo memaksakan Konsep Tera ke maha. Konsep maha ke tera kalo orangnya masih punya EGO sendiri. Seperti saya katakan anda hilangkan EGO anda dulu baru bisa pelajari sesuatu yang berbenda dengan anda.

Bukan masalah siapa yang murni kok di sini. Saya tidak perlu ajaran murni/asli/benar kalau isinya ga nyambung dengan pemahaman saya. Bahkan kalau menurut saya sih, sudah tidak ada yang murni (bukan tidak ada yang benar, tapi semua sudah terdistorsi waktu).


Sikap yang menurut saya pribadi cocok adalah: TIDAK MENYEMBUNYIKAN ajaran, namun TIDAK MEMAKSAKAN pengajaran kepada orang lain.
Mahayana menilai kalau punya ajaran dan tidak disebar-luaskan, adalah egois. Saya kurang sependapat.
Mahayana juga menilai bahwa semua jalan (benar) akan kembali pada Mahayana. Saya juga tidak sependapat. Itu saja.



Kalo anda tidak sependapat yah tidak usah maksain kehendak anda dengan orang lain supaya sependapat dengan anda. Itu namanya EGO. Kalo mengungkap pendapat silakan saja, tidak perlu teriak - teriak.

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #473 on: 16 April 2009, 03:47:58 PM »
[at] bro purnama

santai bro, santai...

bisa tlg di tulis lebih lengkap judul buku-nya
jd penasaran pengen baca... :P

Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #474 on: 16 April 2009, 03:48:27 PM »
Kalo anda tidak sependapat yah tidak usah maksain kehendak anda dengan orang lain supaya sependapat dengan anda. Itu namanya EGO. Kalo mengungkap pendapat silakan saja, tidak perlu teriak - teriak.

Teriak-teriak apa yah? Saya maksain kehendak yang mana?
Lagipula saya tidak merasa ada diskusi dengan anda sebelumnya. Kok malah ego anda yang terusik?

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #475 on: 16 April 2009, 03:48:42 PM »
^
^
^
thanks bro

tapi apakah kamu yakin mahayana ada dulu-an?
kalau mahayana ada dulu-an, lebih asli mana donk,
ama yang muncul belakangan...

pertanyaan retoris...  ;D

Sebenernya ngak ada yang duluan Pis, dua duanya itu udah berdiri sendiri semenjak Buddha kita meninggal. Angak ada istilah permurnian ajaran aliran tapi yang ada adalah pemahaman, doktrin, tradisi dan juga kehadiran dua aliran ini emang sudah ada. jadi tidak ada yang saling mendahului dan tidak ada paling murni sebenarnya.

Lagi pula Sadarlah yang merasa sana sini pali, Buddha kita tuh sebenarnya tuh ngak pernah bisa berbahasa pali, dia mengunakan Bahasa Maghandi. makanya kenapa saya gembar gembor buku Wacana Buddha Dharma karangan Romo Khrisnanda Wijaya Mukti, karena dalam buku itu sudah disebutkan kedua aliran ini hadir darimana . Makanya Baca dulu. Sebelum komentar


menurut mbah Wiki, http://en.wikipedia.org/wiki/Pali
Bahasa Pali adalah bahasa yang dipakai oleh penduduk Kerajaan Magadha, jadi bahasa Pali=Magadha.

dari wiki loe Bro, berarti aye ngak salah refrensi, mau buku atau wab sama lokh

Pali was considered by early Buddhists to be linguistically similar to Old Magadhi or even a direct continuation of that language. Many Theravada sources refer to the Pali language as “Magadhan” or the “language of Magadha.” This seems to be problematic, as the later form of Magadhi of Asoka's inscriptions (3rd century BC) is an Eastern Indian language whereas Pali most closely resembles Western Indian inscriptions. Ancient Magadha may, however, have been in the West of ancient India after all.[7] There are many remarkable analogies between Pali and Ardhamagadhi (Half Magadhi), an old form of Magadhi preserved in ancient Jain texts. Ardhamagadhi differs from the eastern Prakrit of Ashokan inscriptions on similar points as Pali. For example, Ardhamagadhi too does not change r into l, and in the noun inflexion it shows the ending -o instead of the eastern Prakritic -e at least in many metrical places. This similarity is not accidental, since Mahavira, the 24th Tirthankara of Jainism preached in the same area (Magadha) as Buddha Gotama.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #476 on: 16 April 2009, 03:49:49 PM »

Di postingan-postingan yang sebelumnya, Saudara Tan menyatakan bahwa "2.Orang yang telah bebas tentunya dapat pergi ke mana saja, bukan? Karena itu, bagi saya sangat masuk akal pandangan bahwa seorang Buddha masih dapat "pergi" atau "masuk" lagi ke dunia samsara. Hanya saja "masuk" atau "menjelma"nya Beliau ke dalam samsara itu bukan didasari oleh lobha, dosa, dan moha."...

Jadi saya yang ingin bertanya; "Apakah yang dimaksud dengan 'orang' di statement itu? Apakah orang dalam arti fisik atau bagaimana?"

Orang yang telah merealisasi Nirvana berada dapat berada di mana-mana namun tidak ada di mana-mana pada saat bersamaan? Apakah Nirvana masih mengenal konsep dualistis ada dan tiada; hadir dan absen; muncul dan tidak muncul? Statement sobat-dharma ini juga seudah jelas menyatakan secara implisit bahwa orang yang telah merealisasi Nirvana 'masih hadir', 'masih eksis', 'masih berkehendak', dan dengan kata lain seharusnya masih tunduk pada Hukum Alam Semesta.


Dalam hal ini, tentu kita dibatasi bahasa dalam menyampaikan apa yang dimaksudkan. Seringkali kita menggunakan analogi untuk menyebutkan misalnya 'orang yang merealisasi nibbana', namun jelas-jelas ini cuma analogi belaka. Begitu juga nama "Buddha", jelas hanyalah metafora untuk menyampaikan sesuatu yang lebih tinggi. Kata "Buddha" berarti "Yang Mengetahui" atau "Yang Sadar", jika kata ini digunakan kita pun seharusnya bertanya siapa yang sadar? siapa yang mengetahui? Kalau pada dasarnya "tidak ada diri" saat seseorang merealisasi nibbana.  

Karena itu walaupun digunakan bahasa yang seolah-olah menyebutkan tentang 'diri',  memang tidak ada 'diri' yang merealisasi. Artinya tidak ada diri-ego yang sebagaimana kita alami sebagai manusia awam. Begitu juga juga soal 'keluar' dan 'masuk', karena sejak semula tidak ada yang keluar ataupun masuk, karena nibbana/nirvana itu identik dengan samsara, sekaligus bukan identik :) Lebih jauh lagi sobat, nirvana itu berada di luar hukum alam semesta, karena bagaimana pun hukum alam semesta (sebatas pengetahuan manusia) adalah bagian dari dunia samsara yang dikenali oleh ego-diri (pikiran). Namun  bagi seorang yang merealisasi nibbana, tidaklah berbeda antara alam semesta dan nibbana/nirvana itu sendiri.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline naviscope

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.084
  • Reputasi: 48
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #477 on: 16 April 2009, 03:50:39 PM »
Kalo anda tidak sependapat yah tidak usah maksain kehendak anda dengan orang lain supaya sependapat dengan anda. Itu namanya EGO. Kalo mengungkap pendapat silakan saja, tidak perlu teriak - teriak.

Teriak-teriak apa yah? Saya maksain kehendak yang mana?
Lagipula saya tidak merasa ada diskusi dengan anda sebelumnya. Kok malah ego anda yang terusik?


santai juga bro kainyn, santai....

;D
Tinggalkan masa lalu, lepaskan beban akan masa depan, tidak terikat dengan yang sekarang maka kamu akan merasakan kedamain batin.

Leave the past alone, do not worry about the future, do not cling to the present and you will achieve calm.

Offline purnama

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.309
  • Reputasi: 73
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #478 on: 16 April 2009, 03:51:40 PM »
apa benar kalau mahayana tingkatnya lebih tinggi dari T ? kenapa?

tdk ada yg lebih tinggi dan tdk ada yg lebih rendah , sama saja.

aliran sungai yg berbeda toh menuju samudra yg sama .

mendingan kita ngejungker aja yukkk : hammer :
;D

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #479 on: 16 April 2009, 03:55:21 PM »
Bro, pada jaman Sriwijaya atau Majapahit juga tidak pernah ada sebutan Indonesia, tapi kita tau bahwa Negara Sriwijaya/Majapahit adalah Negara Indonesia di masa lalu. dan kita tidak memerlukan ratusan pustaka untuk hal ini