//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...  (Read 647434 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Choa

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 412
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2220 on: 19 March 2012, 08:49:52 PM »


bagus, bagus
saya akan menjaga cetana saya
terima kasih

anumodana

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2221 on: 27 December 2012, 09:39:38 PM »
gimana seorang buddha bisa menjelma kembali setelah parinibbana??
sedangkan saat seorang buddha parinibbana saja, panca kandha-nya juga udah tidak berjalan lagi, alias turned off..
kalo seorang buddha berpikir "biarlah aku menjelma kembali untuk kebahagiaan para makhluk", berarti argumen ini secara tidak langsung menyatakan:
1. buddha masih mempunyai keinginan untuk menjelma, yang mana keinginan itu udah di hapus dari dirinya sejak saat mencapai pencerahan..
2. kalopun bukan keinginan, berarti anda menyatakan bahwa seorang buddha setelah parinibbana setidaknya masih mempunyai pikiran (sehingga bisa mikir untuk menjelma), yang notabene adalah salah satu dari panca kandha yang seharusnya sudah tidak ada lagi segera setelah sang buddha parinibbana..


CMIIW
mohon bimbingannya dari para senior sekalian..
 _/\_

1. Yang tidak berjalan lagi panca khanda, bukan Kebuddhaan itu sendiri. Dalam agama Buddha dijelaskan bahwa parinibbana itu bukan musnah, juga bukan ada (eksis) seperti keberadaan yang kita rasakan dan jalani sekarang (berbentuk nama dan rupa). Jadi otomatis pertanyaan Anda sudah terjawab, yang berhenti (turned-off) adalah Panca Khanda, bukan Kebuddhaan itu sendiri (dalam Mahayana dikenal aspek Dharmakaya, yaitu perwujudan kebahagiaan dari Buddha itu sendiri, dan tentunya Anda/Buddha masih bisa berpikir dan merasa 'ada', bukan musnah).

2. Pikiran disini tentunya bukan (tidak sama dengan) Sankhara dalam Panca Khanda.

Dalam Mahayana, selain mencapai keterbebasan untuk diri sendiri (bebas dari dukkha/samsara), ada juga yang disebut purifikasi sahaloka, atau membebaskan/membahagiakan makhluk-makhluk yang ada dalam jangkauan Kebuddhaan (ksetra) seorang Buddha (Samma Sambuddha). Bila sahaloka tersebut murni (bebas dari makhluk menderita), maka dinamakan ksetra murni atau sukhavati.

Bila ada yang kurang jelas mohon ditanyakan kembali. Salam dan semoga berbahagia.  _/\_

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2222 on: 29 December 2012, 11:23:24 AM »
1. Yang tidak berjalan lagi panca khanda, bukan Kebuddhaan itu sendiri. Dalam agama Buddha dijelaskan bahwa parinibbana itu bukan musnah, juga bukan ada (eksis) seperti keberadaan yang kita rasakan dan jalani sekarang (berbentuk nama dan rupa). Jadi otomatis pertanyaan Anda sudah terjawab, yang berhenti (turned-off) adalah Panca Khanda, bukan Kebuddhaan itu sendiri (dalam Mahayana dikenal aspek Dharmakaya, yaitu perwujudan kebahagiaan dari Buddha itu sendiri, dan tentunya Anda/Buddha masih bisa berpikir dan merasa 'ada', bukan musnah).


--  Yang tidak berjalan lagi panca khanda, bukan Kebuddhaan itu sendiri.

-- tentunya Anda/Buddha masih bisa berpikir dan merasa 'ada', bukan musnah

Pertanyaa : yang berpikir itu apa ? dan menggunakan apa berpikir ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2223 on: 29 December 2012, 11:24:35 AM »

Dalam Mahayana, selain mencapai keterbebasan untuk diri sendiri (bebas dari dukkha/samsara), ada juga yang disebut purifikasi sahaloka, atau membebaskan/membahagiakan makhluk-makhluk yang ada dalam jangkauan Kebuddhaan (ksetra) seorang Buddha (Samma Sambuddha). Bila sahaloka tersebut murni (bebas dari makhluk menderita), maka dinamakan ksetra murni atau sukhavati.


Mirip ajaran tetangga, kalau surga itu juga tidak ada makhluk menderita, abadi selama-nya...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2224 on: 31 December 2012, 06:55:39 AM »
--  Yang tidak berjalan lagi panca khanda, bukan Kebuddhaan itu sendiri.

-- tentunya Anda/Buddha masih bisa berpikir dan merasa 'ada', bukan musnah

Pertanyaa : yang berpikir itu apa ? dan menggunakan apa berpikir ?

Yang berpikir itu Anda, sebagai Buddha. Menggunakan apa? Aspek Adi Buddha.

Salam.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2225 on: 31 December 2012, 06:56:55 AM »
Mirip ajaran tetangga, kalau surga itu juga tidak ada makhluk menderita, abadi selama-nya...

Apa ada tulisan saya yang menyiratkan demikian?

 _/\_

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2226 on: 31 December 2012, 11:01:09 PM »
Apa ada tulisan saya yang menyiratkan demikian?

 _/\_

jelas sekali tulisan anda menyiratkan, 
apakah jurus ilmu belut mau di keluarkan !
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline sunna

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 30
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
  • Ya begini.. Apa adanya..
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2227 on: 02 January 2013, 12:08:41 PM »
Kmrn2 sy ada cb ikut kebaktian mahayana di satu vihara di jakarta..
yg bikin bingung adalah.. sy tdk ngerti apa2! karena semua berbahasa mandarin

pertanyaannya adalah apakah untuk mengerti mahayana, sy hrs bljr bhs mandarin terlebih dulu?

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2228 on: 02 January 2013, 12:36:54 PM »
Kmrn2 sy ada cb ikut kebaktian mahayana di satu vihara di jakarta..
yg bikin bingung adalah.. sy tdk ngerti apa2! karena semua berbahasa mandarin

pertanyaannya adalah apakah untuk mengerti mahayana, sy hrs bljr bhs mandarin terlebih dulu?

Ada nilai plusnya jika mengerti Mandarin, apalagi sutra mahayana yg masih komplit tinggal yg berbahasa mandarin (CMIIW) sedangkan versi sanskertanya sudah tidak lengkap (CMIIW lagi).

Kayak Theravada, tahu (sedikit) bahasa Pali akan sangat membantu dalam belajar sutta.

 _/\_
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2229 on: 05 January 2013, 03:14:19 PM »
--  Yang tidak berjalan lagi panca khanda, bukan Kebuddhaan itu sendiri.

-- tentunya Anda/Buddha masih bisa berpikir dan merasa 'ada', bukan musnah

Pertanyaa : yang berpikir itu apa ? dan menggunakan apa berpikir ?

Yang berpikir itu Anda, sebagai Buddha. Menggunakan apa? Aspek Adi Buddha.

Salam.  _/\_

Kalau saya berpikir karena masih terkondisi oleh panca-khanda... Nah, kalau Buddha (yang sudah parinibbana itu) berpikir menggunakan apa ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2230 on: 05 January 2013, 03:18:10 PM »
Dalam Mahayana, selain mencapai keterbebasan untuk diri sendiri (bebas dari dukkha/samsara), ada juga yang disebut purifikasi sahaloka, atau membebaskan/membahagiakan makhluk-makhluk yang ada dalam jangkauan Kebuddhaan (ksetra) seorang Buddha (Samma Sambuddha). Bila sahaloka tersebut murni (bebas dari makhluk menderita), maka dinamakan ksetra murni atau sukhavati.


Mirip ajaran tetangga, kalau surga itu juga tidak ada makhluk menderita, abadi selama-nya...

Apa ada tulisan saya yang menyiratkan demikian?

 _/\_

kalau quote anda ini : "Bila sahaloka tersebut murni (bebas dari makhluk menderita)"... dimana ada dunia yang bebas dari makhluk menderita ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2231 on: 05 January 2013, 08:29:37 PM »
Kalau saya berpikir karena masih terkondisi oleh panca-khanda... Nah, kalau Buddha (yang sudah parinibbana itu) berpikir menggunakan apa ?

Silakan dibaca ulang, sudah dijawab: Adi Buddha.

Salam.  _/\_

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2232 on: 05 January 2013, 08:37:18 PM »
kalau quote anda ini : "Bila sahaloka tersebut murni (bebas dari makhluk menderita)"... dimana ada dunia yang bebas dari makhluk menderita ?

Baik, kita gunakan keterbatasan bahasa untuk mendefinisikan sesuatu yang tak terjangkau pikiran.

Dunia yang bebas makhluk menderita? Tentu saja nibbana (dalam aliran tertentu), dan dharmakaya (dalam aliran tertentu juga).

Memangnya Anda pikir siapa yang mengalami kondisi nibbana? Dan bagaimana para makhluk bisa mengalami nibbana itu?

Jika Anda pernah masuk dalam kondisi nibbuto (nibbana sesaat), Anda akan tahu ada banyak sekaligus satu makhluk mengalami kondisi pencerahan tersebut. Semua makhluk ada dalam nibbana, sekaligus juga Anda sebagai yang mengalaminya. Itu saja, mohon dimaklumi keterbatasan bahasa sebagai pengantar maksud (makna). Dipahami secara substantif ya, jangan harfiah.

 _/\_

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2233 on: 05 January 2013, 11:15:01 PM »
Kalau saya berpikir karena masih terkondisi oleh panca-khanda... Nah, kalau Buddha (yang sudah parinibbana itu) berpikir menggunakan apa ?

Sdr. Dilbert, sepertinya anda perlu menegaskan apa yang anda maksud dengan parinnibana di sini, apakah saupadisesa-nibbana atau anupadisesa-nibbana. Dengan demikian orang yang tadinya tidak tahu adanya 2 aspek nibbana ini bisa paham, dan menjadi tidak rancu antara nibbana sebagai kondisi pikiran/batin dengan parinibbana sebagai realitas tertinggi.
« Last Edit: 05 January 2013, 11:16:51 PM by Kelana »
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai Mahayana menurut pandangan yg berbeda...
« Reply #2234 on: 05 January 2013, 11:38:00 PM »
Sdr. Dilbert, sepertinya anda perlu menegaskan apa yang anda maksud dengan parinnibana di sini, apakah saupadisesa-nibbana atau anupadisesa-nibbana. Dengan demikian orang yang tadinya tidak tahu adanya 2 aspek nibbana ini bisa paham, dan menjadi tidak rancu antara nibbana sebagai kondisi pikiran/batin dengan parinibbana sebagai realitas tertinggi.

Bang Kelana,
nibbana memang memiliki dua makna spt yg anda sebutkan di atas, tapi parinibbana hanya memiliki satu makna yaitu anupadisesa-nibbana. jadi IMO pertanyaan dari Bang Dilbert itu sudah cukup eksplisit, dan seharusnya dijawab dengan jawaban yg tegas.

 

anything