mau punya anak atau tidak, tentu dipertimbangin dulu plus-minusnya (apa yang dikorbankan, misalnya waktu, tenaga, hidup?, dst.. dan apa yang didapatkan).
Kebanyakan orang tidak mempertimbangkan ini, dan (kalo boleh saya ngejudge) banyak orang yang terikut arus (baca: beginilah seharusnya hidup: hidup saya dan orang lain). Berasa ga sih, kalo suami, anak, pekerjaan, dll seperti sebuah sarana untuk mengidentifikasi diri kita? seolah ada "takdir" yang mau tidak mau harus dijalani. Ini sebuah target masal, dimana orang terkesan 'berbeda' bila tidak mengikuti pola ini.
imho, bukan berarti kalo orang punya anak, berarti dia tidak cerdas ya.. mungkin dia sudah mempertimbangkannya, dan baginya ini yang terbaik.
tapi kebetulan (menurut survey ini), orang yang cerdas kebanyakan berpikir bahwa kerugian karena memiliki anak, tidak sebanding dengan manfaatnya.