Komunitas > Sains

Everything about Pupuk

<< < (2/3) > >>

markosprawira:
Anti Stres dan Perangsang Akar Tanaman

Penggunaan bahan anti stres dan perangsang akar dalam beberapa tahun ini cukup meningkat. Hal ini ditandai dengan munculnya produk-produk kombinasi vitamin B-1 (Thiamine HCl) dan zat pengatur tumbuh akar kelompok Auksin yang sering digunakan adalah NAA (Naphtalene Acetic Acid).

Peranan Vitamin B-1 dan NAA bagi tanaman:

1. Vitamin B-1 (Thiamine HCl)
Merupakan kelompok vitamin B, yang mempunyai peranan di dalam metabolisme tanaman dalam hal mengkonversikan karbohidrat menjadi energi untuk menggerakkan aktifitas di dalam tanaman. Sehingga dengan demikian tanaman yang mengalami stres karena kondisi bare root (pengiriman tanpa media) ataupun dikarenakan pemindahan tanaman ke media baru, segera melakukan aktifitas metabolisme untuk beradaptasi dengan lingkungan ataupun media yang baru.

2. Zat Pengatur Tumbuh NAA (Napthalene Acetic Acid)
Merupakan kelompok zat pengatur tumbuh dari kelompok Auksin, yang mempunyai peranan dalam merangsang pertumbuhan akar lateral/samping. Pemilihan NAA dikarenakan mempunyai sifat perangsang akar yang kuat dan stabil.

Beberapa produk kombinasi vitamin B-1 dan NAA:
- Superthrive
- Liquinox Start B-1
- Grow Quick Plus+

Cara Penggunaan:
- Tujuan pertumbuhan aktif dan ketahanan terhadap stres (0,5 - 1 ml/L, 1 minggu 1 & 2 kali)
- Tujuan perendaman tanaman tanpa media (dari pengiriman) yang akan ditanam (rendam 15 menit dalam larutan 1,5 ml/L per sekali perlakuan)

source : http://www.godongijo.com/index2.php?task=fullart&PID=16

markosprawira:
Zat Pengatur Tumbuh Tanaman

Zat pengatur tumbuh (ZPT) merupakan senyawa sintetis yang mempunyai aktifitas kerja yang sama seperti halnya hormon tanaman, dimana dengan konsentrasi tertentu dapat mendorong ataupun menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Kelompok zat pengatur tumbuh, peranan dan jenis:

1. Auksin
a.Bersama Sitokinin mendorong pembelahan sel.
b.Merangsang pertumbuhan akar lateral/samping.
c.Mencegah gugur daun.
d.Merangsang pembungaan pada kelompok tanaman Bromelia.
Jenis: IAA, IBA, NAA

2. Sitokinin
a.Bersama Auksin mendorong pembelahan sel.
b.Merangsang pertumbuhan tunas lateral/samping.
c.Meningkatkan khlorofil daun.
d.Mencegah gugur daun.
Jenis: 6-Benzyl Aminopurine (BA), Kinetin, Zeatin

3. Gibberelin
a.Merangsang pembelahan dan pemanjangan sel (anti kerdil/dwarf).
b.Merangsang perkecambahan biji.
c.Meningkatkan tandan buah (fruit set) dan hasil.
d.Kasus pada tanaman anggur, dapat meningkatkan buah tanpa biji.
e.Merangsang pembungaan pada beberapa tanaman hias.
Jenis: GA-3

Info produk:

1. Auksin

a.Grow Quick R
(10 ml/10 ml air + fungisida 10 g aduk sampai terbentuk pasta), dioleskan ke stek dan didiamkan 1-2 jam, selanjutnya ditanam ke media.

b.Root Up; Root Plus; Grow Tone
(1 sendok teh serbuk Auksin dari botol dilarutkan dengan air sampai membentuk pasta, kemudian dioleskan ke bagian pangkal batang dan diamkan 15 – 30 menit kemudian tanam).

c.Naphtelene Acetic Acid (NAA) atau Indol Butyric Acid (IBA)
(1 g dilarutkan di dalam alkohol 95%,kemudian ditambahkan air sampai 1.000 ml atau 1 liter, selanjutnya siap digunakan dengan merendam stek selama 15 menit dan ditanam ke media.

2. Sitokinin

a.Novelgro Alpha
(1 ml/liter) disemprotkan ke daun 1 kali per 2 – 4 minggu.

b.Grow Quick S
(2 - 4 ml/liter) disemprotkan ke daun 2 – 3 hari sekali.

c.6-Benzyl Aminopurine (BA)
(1 g dilarutkan dengan HCl 0,1 N 1 – 2 tetes diaduk sampai larut, kemudian ditambahkan dengan air sampai 1.000 ml atau 1 liter air, selanjutnya dapat digunakan dari pemakaian 0,1 – 1 ml/liter). Penggunaan disemprotkan ke bagian mata tunas pada batang setiap hari selama 2 – 3 minggu.

3. Gibberelin

a.Grow Quick F
(2 - 4 ml/liter) perangsangan bunga, disemprotkan 2 kali seminggu sampai muncul tunas bunga, dengan sasaran penyemprotan daun dan tunas-tunas pucuk.

b.Sunerellin
(1 g dilarutkan dengan alkohol 95% sampai penuh dan dikocok, kemudian ditambahkan dengan air sampai 2 liter air), disemprotkan ke seluruh bagian tanaman 3 kali per 10 hari untuk perangsangan bunga dan buah tanpa biji (anggur).

source : http://www.godongijo.com/index2.php?task=fullart&PID=18

markosprawira:
Peranan Zat Perata atau Perekat Bagi Tanaman


Zat perata atau perekat merupakan suatu senyawa kimia yang berfungsi untuk memberikan penetrasi suatu insektisida/fungsida/bakterisida/pupuk cair ke bagian permukaan tanaman, sehingga mempunyai pengaruh yang lebih efisien dan efektif.

Pemberian nutrisi melalui daun ataupun pengendalian hama ataupun penyakit seringkali menghadapi kendala dalam hal penetrasi. Kendala itu baik berupa faktor internal tanaman (kondisi permukaan daun tanaman) dan faktor eksternal berupa hama yang mempunyai perisai dan cuaca (hujan).

Faktor Internal Tanaman
a. Permukaan atas dan bawah daun yang berbulu (Adenium Arabicum, dll)
b. Permukaan atas dan bawah daun yang berlilin (Alocasia, dll.)

Faktor Eksternal Tanaman
a. Hama dengan tubuh berperisai – berupa lapisan lilin (Mealybug) dan menyerupai lapisan kitin (Kutu Perisai/Scale)
b. Hujan – akan membasuh hasil penyemprotan

Kandungan dari zat perata atau perekat ini adalah kelompok detergen yang berfungsi untuk mengurangi tegangan permukaan di daun dan batang, sehingga insektisida/fungisida/bakterisida/pupuk dapat melakukan penetrasi ke bagian yang dimaksud.

Selain itu kelompok detergen ini mempunyai pengaruh yang aman bagi tanaman, terutama permukaan daun. Penggunaan zat perata/perekat ini tidak banyak, hanya 0,2 – 0,25 ml/L yang dicampurkan dengan insektisida / fungsida / bakterisida / pupuk cair.

Macam zat perata/perekat tanaman

* Cultistick
* Booster
* APSA 800 WSC

source : http://www.godongijo.com/index2.php?task=fullart&PID=23

markosprawira:
Pupuk “Slow Release” (Lambat Urai/Lepas)

Pupuk “slow release” merupakan pupuk NPK alternatif selain pemberian pupuk utama (wajib). Umumnya pupuk ini merupakan kelompok pupuk non organik yang dikemas dengan lapisan khusus dari bahan resin yang bersifat permeable pada setiap butirannya.

Pemberian pupuk ini mempunyai keuntungan atau manfaat bila ditinjau dari sifatnya yaitu menambah kebutuhan nutrisi bila terjadi keterlambatan pemberian pupuk wajib, dengan demikian pasokan nutrisi akan selalu terjaga.

Umumnya pupuk “slow release” ini dapat diberikan lagi setiap 3 bulan sekali dengan cara ditaburkan di sekitar media tanam. Selanjutnya nutrisi ini akan dilepaskan ke media bila media tanam mendapatkan siraman air.

Macam dari pupuk ini antara lain:

* Dekastar
* Osmocote
* Magamp

Lebih lanjut, pupuk ini terbagi lagi menjadi 2 fase pemberian, yaitu untuk
(1) fase vegetatif (perbandingan N dan K lebih tinggi dibandingkan P) dan
(2) fase generatif (perbandingan P dan K lebih tinggi dibandingkan N). Ada pula pupuk ini mempunyai perbandingan N, P dan K yang berimbang yang dikhususkan untuk menjaga perimbangan pertumbuhan vegetatif.

source : http://www.godongijo.com/index2.php?task=fullart&PID=26

markosprawira:
Nutrisi Khusus Tanaman Hias Daun

Tanaman hias daun (foliage plant) mempunyai nilai keindahan tersendiri. Sebagai tanaman hias yang lebih mengutamakan keindahan bentuk, warna (polos/campur/variegata), tekstur dan urat/tulang daun, peranan nutrisi terpilih dapat membantu penampilan daun.

Tanaman hias daun banyak ragamnya, contohnya Anthurium, Aglaonema, Philodendron, Spatyphillum, dan sebagainya. Untuk menjaga tanaman ini tumbuh dan berkembang dengan baik dan menarik, tentunya terkait dengan pemilihan nutrisi yang dipergunakan.

Secara umum tanaman hias daun memerlukan unsur N (Nitrogen) untuk mendukung pertumbuhan daun dan perlu diperhatikan N dapat diperoleh dari Urea (CO(NH2)2), Amonium (NH4) dan Nitrat (NO3). Terlalu banyak pemberian N dalam bentuk Urea dan Amonium dapat membuat batang dan daun tanaman menjadi lebih besar, namun batang dan tangkai daun melemah, selain itu mudah terserang hama atau penyakit serta mudah rebah dan tidak mudah tahan terhadap tekanan lingkungan (kekeringan). Sehingga dengan demikian perlu adanya perimbangan pemberian N dalam bentuk NO3, dengan demikian dapat membuat batang dan tangkai daun lebih vigor (kuat).

Selanjutnya ada beberapa nutrisi lain yang mendukung penampilan tanaman hias daun, yaitu
- K (Kalium/Potasium) yang dapat menjaga tekanan turgor sel dan tekanan osmotik sel dan sebagainya
- Ca (Calcium) merupakan komponen pembentuk dinding sel dan regulator pada translokasi karbohidrat
- Mg (Magnesium) merupakan bagian esensial molekul klorofil, kofaktor beberapa enzim dan membantu pembentukan gula
- Fe (Ferrum) adalah nutrisi utama sintesis klorofil, transport electron
- S (Sulfur) merupakan unsur pembentuk asam amino Sistein, Sistin dan Methionin yang merupakan asam amino esensial pembentuk protein
- Cu (Cuprum) berperanan di dalam beberapa enzim dan terlibat di dalam pembentukan dinding sel
- B (Boron) mempunyai peranan dalam transport gula, sintesis dinding sel, metabolisme karbohidrat, pembentukan asam amino dan sintesis protein.

Peranan nutrisi khusus untuk tanaman hias daun dapat disarikan sebagai berikut:
1. K - KNO3 (Kalinitra) dan K2HPO4/KH2PO4 (Kaliphos) = meningkatkan warna
2. Mg dan S - MgSO4 = warna kontras
3. Ca - Ca(NO3)2 (Calcium Nitrat) - vigor daun
4. B - H3BO3 (Asam Borat/Growmore Soluble Micro Mix) - pertumbuhan tunas baru
5. Cu - CuSO4 - warna kontras

source : http://www.godongijo.com/index2.php?task=fullart&PID=33

Navigation

[0] Message Index

[#] Next page

[*] Previous page

Go to full version