//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - dilbert

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13 ... 256
76
Buddhisme Awal / Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« on: 21 January 2014, 12:28:24 PM »
Coba diceritakan catatan konsili ke-4 (Theravada Mahavihara) yg mana yg mengatakan konsili 1,2,3
Yang saya baca malah itu semua dari 1 buku namanya Dipavamsa.
Dan itu buku yang paling paling paling sektarian dan gak kredibel.



Konsili ke-1
--------------
sejarah berlangsungnya pertemuan 500 orang bhikkhu Arahat di bawah pimpinan Bhikkhu Mahakassapa tak lama setelah kematian Sang Buddha untuk mengulang Dhamma dan Vinaya menurut Cullavagga Bab XI, Vinaya Pitaka Vol. 5 terbitan PTS, yang kemudian dikenal sebagai Konsili Pertama Buddhis.



Konsili ke-2
--------------
sejarah peristiwa terjadinya pertemuan 700 orang bhikkhu di bawah pimpinan Bhikkhu Revata sehubungan dengan 10 praktek menyimpang dari Vinaya yang dilakukan para bhikkhu Vajji 100 tahun setelah kematian Sang Buddha, diambil dari Cullavagga Bab XI, Vinaya Pitaka Vol. 5 terbitan PTS, yang kemudian dikenal sebagai Konsili Kedua Buddhis.


77
Buddhisme Awal / Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« on: 21 January 2014, 12:23:21 PM »
saya copy pastekan komplitnya:
...
The late Professor Etienne Lamotte, an eminent Buddhologist, held that Kanishka's Council was fictitious.[3] However, David Snellgrove, another eminent Buddhologist, considers the Theravada account of the Third Council and the Sarvastivada account of the Fourth Council "equally tendentious," illustrating the uncertain veracity of much of these histories.[4]
...

[3] Teaching of Vimalakirti, Pali Text Society,page XCIII
[4] Indo-Tibetan Buddhism. Snellgrove, David. Shambhala. Boston:2003. pg. 46

===

jangan disembunyikan dong sumber pengimbang lainnya ;D


Kalau Konsili ke-3 (versi Mogalitaputta Tissa) itu fiction... lantas konsili ke-4 yang diselenggarakan King Vatagamani itu gimana ? Fiction juga donk...



78
Buddhisme Awal / Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« on: 20 January 2014, 05:04:26 PM »

Atas dasar apa pernyataan satu sekte dianggap absolut benar dibandingkan sekte lain? Sama-sama gak ada bukti penguatnya kok. Tapi kenyataannya Buddhisme di Tibet dan China mencatat konsili ke-3 itu di Kashmir, dan konsili ke-1 dan ke-2 sama dengan Theravada (Mahavihara).


The late Professor Etienne Lamotte, an eminent Buddhologist, held that Kanishka's Council was fictitious

Ref : Teaching of Vimalakirti, Pali Text Society,page XCII

79
Buddhisme Awal / Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« on: 20 January 2014, 05:00:33 PM »
Siapa bilang gak ada
Catatan sekte lain semua mengakui konsili I dan II, dan mengaku diturunkan darisitu.
Justru sejarah konsili III dan IV dari Theravada (Mahavihara) itu klaim sepihak yg tidak ada penguatnya di luar sejarah mereka sendiri.

Kalau saudara Dilbert bilang tidak ada, berarti baru hanya baca Dipavamsa dan Mahavamsa atau buku sejarah yang hanya mengacu kesitu. Temuan baru dan terjemahan baru menguak catatan sejarah sekte lain.

Atas dasar apa pernyataan satu sekte dianggap absolut benar dibandingkan sekte lain? Sama-sama gak ada bukti penguatnya kok. Tapi kenyataannya Buddhisme di Tibet dan China mencatat konsili ke-3 itu di Kashmir, dan konsili ke-1 dan ke-2 sama dengan Theravada (Mahavihara).

Catatan Buddhisme Tibet kapan ? lebih tua dari Konsili ke-IV Theravada ?

80
Buddhisme Awal / Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« on: 20 January 2014, 04:59:37 PM »
Cpddd.... :hammer:

Konsili VI itu kan versi Theravada di Sri Lanka, sedangkan aliran non-Theravada di mainland India juga ada sejarah konsili mereka sendiri, misalnya Sarvastivada yang mengadakan konsili III pada masa Raja Kanishka dan menghasilkan Tripitaka mereka sendiri. Kemudian ada juga peninggalan manuskrip kuno seperti di Gandhara yang usianya lebih tua daripada Konsili IV tsb dan penemuan arkeologis lainnya seperti prasasti Raja Asoka. Hasil dari semua dokumentasi ini dipelajari dan dianalisis untuk menelusuri sejarah Buddhisme awal itu seperti apa terlepas dari asumsi sektarian mana pun. Jadi bukan hanya dari satu sumber saja, tetapi berbagai sumber sektarian ditambah sumber dari peninggalan sejarah Buddhisme di India sendiri.....

Coba mana hasil-nya konsili ke-IV dari sekte lain ?

81
Buddhisme Awal / Re: Aneka Mitos Pengukuhan Sekte-sekte Buddhisme
« on: 20 January 2014, 02:37:33 PM »
Dalam Vinaya Pitaka, Bhikkhuni Vibhnõga termaktublah satu peraturan kedisiplinan:

…PAÑHAM PUCCHEYYÂTI SUTTANTE OKÂSAM KÂRÂPETVÂ VINAYAM VÂ ABHIDHAMMAM VÂ PUCCHATI ÂPATTI PÂCITTIYASSA, VINAYE OKÂSAM KÂRÂPETVA SUTTANTAM VÂ ABHIDHAMMAM VÂ PUCCHATI ÂPATTI PÂCITTIYASSA, ABHIDHAMME OKÂSAM KÂRÂPETVA SUTTANTAM VÂ VINAYAM VÂ PUCCHATI ÂPATTI PÂCITTIYASSA...

Seorang bhikkhuni yang mengajukan suatu pertanyaan kepada bhikkhu haruslah sesuai dengan kesempatan yang dimohonkan. Apabila memohon kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang Sutta tetapi kemudian berbalik mempertanyakan Vinaya atau Abhidhamma; bhikkhuni tersebut melanggar Pâcittiya.10) Apabila memohon kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang Vinaya tetapi kemudian berbalik mempertanyakan Sutta atau Abhidhamma; bhikkhuni tersebut melanggar Pâcittiya. Apabila memohon kesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang Abhidhamma tetapi kemudian berbalik mempertanyakan Sutta atau Vinaya; bhikkhuni tersebut melangar Pâcittiya...

---

Diterangkan dengan sangat jelas...

Jika bertanya Sutta, kemudian  berbalik menanyakan Vinaya dan Abhidhamma = Pacitiya
Jika bertanya Vinaya, kemudian berbalik menanyakan Sutta dan Abhidhamma = Pacitiya
Jika bertanya Abhidhamma, kemudian berbalik menanyakan Sutta dan Vinaya = Pacitiya..

Kalau tidak jelas lagi pembagian kelompok studi seperti ini, cppddd... wwwkwkwk

82
Buddhisme Awal / Re: Perbandingan Teks Berbagai Sumber
« on: 20 January 2014, 02:20:45 PM »
These] scrolls and scroll fragments are a stunning find: an entirely new strand of Buddhist literature.

[Scholars traditionally thought] that if they traced the various branches of the tree of Buddhist textual history back far enough, they would arrive at the single ancestral root . . .

As scholars scrutinized the Gandhari texts, however, they saw that history didn’t work that way at all . . . It was a mistake to assume that the foundation of Buddhist textual tradition was singular, that if you followed the genealogical branches back far enough into the past they would eventually converge. Traced back in time, the genealogical branches diverged and intertwined in such complex relationships that [the model] broke down completely . . .

It is now clear that none of the existing Buddhist collections of early Indian scriptures—not the Pali, Sanskrit, Chinese, nor even the Gandhari—‘can be privileged as the most authentic or original words of the Buddha.”

These scrolls are incontrovertible proof that as early as the first century B.C.E., there was another significant living Buddhist tradition in a separate region of India and in an entirely different language from the tradition preserved in Pali.

http://www.douban.com/group/topic/22375578/

maka-nya kalau gw gak masalah mau kata-kan Mahayana itu bukan ajaran dari Buddha. wkwkwkwkw

83
Buddhisme Awal / Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« on: 20 January 2014, 01:12:27 PM »
Secara historis, Abhidhamma baru muncul pada konsili III dibawah Moggaliputta Tissa. Catatan Konsili I dan II dalam versi Pali sendiri tidak menyebutkan adanya pengulangan Abhidhamma. Jadi Abhidhamma memang muncul belakangan. Kalo masalah isinya, harus dikaji dulu satu per satu teks kanon Abhidhamma apakah sesuai dengan ajaran Buddha atau tidak. IMO, para scholar sudah benar mengatakan muncul belakangan tetapi kalo kesesuaian ajarannya kayaknya blm ada yang meneliti....

Tidak ada catatan konsili I dan catatan konsili II.... yang ada catatan dari konsili ke-4 tentang kisah-kisah di konsili ke-1, konsili ke-2 dan konsili ke-3...

Jadi kalau TIDAK MENERIMA SEMUA hasil KONSILI ke-IV, dengan dasar apa bisa menyatakan kitab yang ini ajaran Buddha, kitab yang itu ajaran Buddha....

84
Buddhisme Awal / Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« on: 20 January 2014, 01:10:23 PM »
Yups. Secara umum sejarah Buddhisme di India dapat dibedakan menjadi 3 periode:

1. Periode Buddhisme Awal/Pra-Sektarian
Dimulai sejak Sang Buddha Gotama/Sakyamuni mengajarkan Dhamma kepada lima orang siswa pertama sampai sekitar 100 tahun setelah Parinibbana Sang Buddha. Kapan Sang Buddha Parinibbana sendiri masih diperdebatkan para ahli karena ada banyak versi perhitungan tahun kematian Sang Buddha dalam tradisi-tradisi Buddhis, namun versi umum yang banyak digunakan para ahli sejarah adalah tahun 468 SM (menurut versi Theravada yang menggunakan kronologi panjang, tahun kematian Sang Buddha adalah 543 SM yang menjadi dasar perhitungan tahun Buddhis internasional [BE = Buddhist Era]).

2. Periode Buddhisme Sektarian
Ketika Konsili Kedua diadakan di Vesali 100 tahun setelah Sang Buddha Parinibbana, kelompok bhikkhu Vajji memisahkan diri dari Sangha awal mula karena perbedaan penafsiran terhadap Vinaya. Di sinilah awal perpecahan yang baru menampakkan wujudnya dengan terbentuknya berbagai aliran yang berjumlah 18 seluruhnya beberapa ratus tahun kemudian (menurut sumber Sthaviravada sekitar 100-200 tahun setelah Parinibbana atau lebih jauh lagi menurut sumber Mahasanghika).

3. Periode Buddhisme Mahayana
Pada sekitar 500 tahun setelah Parinibbana atau kira-kira abad pertama Masehi muncul sutra-sutra Mahayana yang lebih menekankan pada cita-cita Kebuddhaan yang dianggap lebih baik daripada cita-cita Buddhisme awal yang menekankan pada Kearahatan. Aliran-aliran Buddhisme awal terbagi menjadi dua kelompok: menerima sutra-sutra Mahayana tersebut sebagai ajaran Buddha dan menolaknya. Mulanya Mahayana bukanlah aliran, melainkan idealisme spiritual yang dianut beberapa komunitas Buddhisme awal yang berusaha menerapkan jalan Bodhisattva yang telah ditempuh Sang Buddha sendiri. Pada masa ini para peziarah Cina yang berkelana di India untuk menerjemahkan teks-teks Buddhis menemukan adanya golongan Mahayana-Sthavira (para bhikkhu yang berasal dari aliran Sthaviravada tetapi menganut pandangan Mahayana) dan Hinayana-Sthavira (para bhikkhu yang masih menganut pandangan Buddhisme awal).

Akhirnya pada sekitar abad ke-3 M aliran-aliran Buddhisme awal mengalami kemunduran dan Mahayana berkembang menjadi aliran tersendiri yang dikembangkan para cendikiawan Mahayana yang muncul saat itu seperti Nagarjuna yang mengembangkan aliran Madhyamaka dan Asanga yang mengembangkan aliran Yogacara (Vijnanavada). Menjelang kemunduran Buddhisme di India, muncul aliran Buddhisme esoterik yang menandai masa akhir periode ini hingga lenyapnya Buddhisme dari India.

ANEH... apa yang ANEH ???

Karena semua yang kita ketahui sekarang ini tahu-nya darimana ? kalau bukan "KONON-nya" dari Dokumentasi tertulis konsili ke-4....

atau ada dokumentasi tertulis yang lebih tua lagi ?

85
Buddhisme Awal / Re: Abhidhamma/Abhidharma Pada Masa Buddhisme Awal
« on: 20 January 2014, 01:08:57 PM »
Tudingan...  :))

Saya bahas dikit yah, konsili 4 adalah eksklusif Theravada Sri Lanka, tidak termasuk aliran Buddhis lainnya. Kemudian dari 3 aliran Theravada Sri Lanka, digusur sehingga jadi aliran tunggal Mahavihara yang bertahan. Keturunan Mahavihara ini yang kemudian menyebar terutama ke Thailand dan Myanmar.

Yang disebut "konsili ke 5" adalah konsili khusus sangha Theravada di Myanmar, dan menghasilkan Tipitaka Theravada versi Myanmar. Selain "konsili ke 5" yang umum dikenal itu, konsili-konsili regional di negara lain juga diadakan. Kemudian "konsili ke 6" baru diadakan bersama oleh sangha Theravada dari 8 negara.

Jadi bro dilbert mau bahas Abhidhamma khas Theravada, khusus dari sudut pandang Theravada, dan memakai otoritas konsili eksklusif Theravada dalam studi netral yang membahas semua aliran Buddhisme secara keseluruhan. Ini sikap sektarian yang kekanak-kanakan. Saya anjurkan kalau mau bahas sebatas hal yang ke-theravada-theravada-an tentu tepatnya di Board Theravada saja.


konsili ke-4 menggusur aliran Theravada Sri-lanka ? terus tahu-nya darimana ?

86
Sains / Re: The fiction of memory (False Memory)
« on: 18 January 2014, 03:39:27 PM »
banyak tools elektronik utk menulis jurnal, cuma nda ada yg sempat kali. Kapan coba kita refer balik ke jurnal :D
-

ingatan itu fragile sekali. ketika kejadian bahkan imo pengetahuan yg lalu itu bisa mempengaruhi. jadi apa yg dirasakan diingat itu kadang juga sudah terkontaminasi. maka itu, ketika kontak masuk, persepsi interfere, baru sensasi/vedana itu kick in.



Menurut saya ingatan itu luar biasa... kalau tidak luar biasa, tidak akan ada konsep mengingat kehidupan lampau yang bisa berlangsung sampai waktu yang sangat lamaaaaaaa sekali...

87
Mahayana / Re: Filosofi Middle Way Nagarjuna
« on: 18 January 2014, 03:36:55 PM »
The Abhidhamma deals with realities existing in the ultimate sense, or paramattha dhamma in Pali. There are four such realities:
1. Citta, mind or consciousness, defined as 'that which knows or experiences' an object. Citta occurs as distinct momentary states of consciousness.
2. Cetasika, the mental factors that arise and occur along with the citta.
3. Rupa, physical phenomenon or material form.
4. Nibbana, the unconditioned state of bliss which is the final goal.
C
itta, the cetasika, and rupa are conditioned realities. They arise because of conditions sustaining them cease to continue to do so. They are impermanent states. Nibbana, on the other hand, is an unconditioned reality. It does not arise and, therefore, does not fall away. These four realities can be experienced regardless of the names we may choose to give them. Other than these realities, everything _ be it within ourselves or without, whether in the past, present or future, whether coarse or subtle, low or lofty, far or near _ is a concept and not an ultimate reality.
Citta, cetisaka(?), and Nibbana are also called nama. Nibbana is an unconditioned nama. The two conditioned nama, that is, cita and cetasika, together with rupa (form), make up psychophysical organisms, including human beings. Both mind and matter, or nama-rupa, are analysed in Abhidhamma as though under a microscope. Events connected with the process of birth and death are explained in detail. The Abhidhamma clarifies intricate points of the Dhamma and enables the arising of an understanding of reality, thereby setting forth in clear terms the Path of Emancipation. The realization we gain from the Abhidhamma with regard to our lives and the world is not in a conventional sense, but absolute reality.

-----

saya gak tahu darimana penafsiran di Abhidhamma ada dikatakan soal pembagian sampai ke bagian terkecil yang tidak dibagi lagi... dan kemudian ditafsirkan sebagai svabhava...

citta, cetasika --> impermanent states.

Nibbana --> unconditional states.

rupa --> conditional states.

yang mana-kah yang dimaksud dalam pembahasan di abhidhamma ada bagian yang terkecil yang tidak terbagi-bagi lagi, yang menjadi realitas sejati (baca : di-terjemahkan sebagai svabhava atau doktrin svabhava) ?

88
Mahayana / Re: Filosofi Middle Way Nagarjuna
« on: 18 January 2014, 03:33:03 PM »

Perbedaan yang bisa dilihat adalah kalau di Theravada fenomena dianalisis dan dipecah menjadi fenomena yang lebih kecil, kemudian dipecah lagi menjadi yang lebih kecil sampai akhirnya ada satu bagian yang tidak lagi terbagi.


saya baru tahu di Theravada ada pembagian-pembagian sampai ke bagian yang tidak terbagi lagi... apakah itu ? #mohon-pencerahannya.

89
Mahayana / Re: Filosofi Middle Way Nagarjuna
« on: 17 January 2014, 06:24:48 PM »
Realitas sejati, sifat sejati, dll, itu hanya terjemahan saja. Saya tidak permasalahkan terjemahan. Coba cari doktrin "sabhava" itu, dan pelajarilah dahulu, jangan pakai asumsi "gue udah tahu pasti maksudnya anicca-dukkha-anatta" dan langsung asbun. Kalau belajar perkembangan doktrin Theravada saja tidak mau, bagaimana mau mengerti doktrin tandingan lainnya dan madhyamaka-nya Nagarjuna?

Maaf, tapi kalau post berikutnya kita masih tidak nyambung tentang doktrin sabhava, saya tidak akan tanggapi lagi yah.


ente yang kata-kan bahwa apa yang tercantum di milinda panha itu doktrin sabhava, padahal yang ada di bab Kesempurnaan Sang Buddha adalah berbeda... tidak ada konteks membahas doktrin sabhava... dan diberbagai terjemahan, tidak ada di-bahas soal doktrin sabhava...

-----------------

Jadi inget anggapan "cocoklogi" abhidhamma di bhikkhuni vibhanga (vinaya), tapi kok bisa yah muncul penggunaan "cocoklogi" soal sabhava di Milinda panha.... (cuma 1 kata saja), dan tidak nyambung soal doktrin sabhava yang dimaksud-kan sebagai realitas sejati....

90
Mahayana / Re: Filosofi Middle Way Nagarjuna
« on: 17 January 2014, 12:58:29 PM »
Seharusnya saya yang tanya, darimana "sabhava" ditafsirkan "anicca-dukkha-anatta"? Itu mah tilakkhana kali.

Selanjutnya tanya aja sama bang Xenocross deh yah... Saya takut ntar dipanggilin Mingun Sayadaw lagi...



69. 'And there are, O king, these twenty and eight good qualities of meditation in the perception of which the Tathâgatas devoted themselves to it. And which are they? Meditation preserves him who meditates, it gives him long life, and endows him with power, it cleanses him from faults, it removes from him any bad reputation giving him a good name, it destroys discontent in him filling him with content, it releases him from all fear endowing him with confidence, it removes sloth far from him filling him with zeal, it takes away lust and ill-will and dullness, it puts an end to pride, it breaks down all doubt, it makes his heart to be at peace, it softens his mind, [140] it makes him glad, it makes him grave, it gains him much advantage, it makes him worthy of reverence, it fills him with joy, it fills him with delight, it shows him the transitory nature of all compounded things, it puts an end to rebirth, it obtains for him all the benefits of renunciation. These, O king, are the twenty and eight virtues of meditation on the perception of which the Tathâgatas devote themselves to it. But it is because...

--------------------------
Dengan hanya kata sabhavam saja di milinda panha, langsung diterjemahkan / di-tafsirkan ada pembahasan di milinda panha tentang realitas sejati...

di-hampir semua terjemahan.... "sankharanam sabhavam dassayati" di-terjemahkan kira-kira dengan makna "it shows him the transitory nature of all compounded things" / "menunjukkan kepadanya sifat sejati semua bentukan"

Pages: 1 2 3 4 5 [6] 7 8 9 10 11 12 13 ... 256