Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Pengalaman Pribadi => Topic started by: Edward on 02 June 2008, 02:35:31 AM
-
NB :Ini adalah pengalaman pribadi saya.Tidak ada sangkut paut dengan suatu badan atau pun label organisasi Buddhis tertentu.Topik ini saya buka karena saya terlalu kesal dengan kenyataan yang ada. Harap bagi yang membacanya dapat berpikir lebih jernih dari pada saya.
Kebetulan akhir-akhir ini saya sedang dekat dengan seorang bhiksu.Bhiksu ini cukup memiliki jabatan dalam oragnisasi Sangha.Karena ia memank bagian dari sebuah organisasi sangha, 1 point yang saya dapat, beliau memank seorang bhiksu, bukan bhiksu gadungan yang tidak jelas asal pakai jubah.Semakin lama, saya semakin sering berhubungan dengan bhiksu tersebut dan semakin mengenal beberapa bhiksu, dan awal ini lah yang mengubah cara pandang saya sepenuhnya terhadap AGAMA & ANGGOTA SANGHA.
Kebetulan beberapa waktu lalu sedang diadakan acara puja bhakti waisak yang cukup besar.Karena saya dekat dengan bhiksu yang berpangkat tersebut, saya diundang atau lebih tepatnya diajak untuk menemani dan mengantar bhiksu dan beberapa bhiksu lainnya.Saya tidak masalah untuk itu, lagi pula saya memang melakukan hal tersebut dengan keinginan saya sendiri, tetapi kejadian tersebut membukakan mata saya sepenuhnya.
Selama perjalanan, ada hampir semua bhiksu yang ada berperilaku dan bersikap bukan sebagai anggot sangha, tetapi lebih seperti pria2 botak yang menggunakan baju kuning yang berakting sebagai orang suci!!! Selama di perjalanan, inilah PELAJARAN yang saya dapat :
1. Seorang anggota Sangha menggosipkan anggota sangha lain sebagai homo, banci, mata duitan, dll
2. Seorang anggota Sangha memaki2 dengan kata-kata binatang pada saat marah.
3. Seorang anggota Sangha dengan kesadaran menyuruh saya untuk berbohong.
4. Seorang anggota Sangha mengomentari penari2 cantik, dan menanyakan saya " menurut kamu yang mana yang cantik? Eh, carikan no hp dia donk".
5. Seorang anggota Sangha menyombongkan urutan generasi mereka.
6. Seorang anggota Sangha menanyakan tanggal lahir saya dll, dan mencoba meramal saya.
7. Seorang anggota Sangha menerima uang secara langsung dan mengatakan uang tersebut akan diberikan untuk vihara, PADAHAL ANGGOTA SANGHA TERSEBUT TIDAK MEMILIKI/ TINGGAL DI VIHARA ATAU CETYA!!
8. Seorang anggota Sangha mengomentari makanan yang disajikan tidak enak dan terlalu sedikit.
9. Seorang anggota Sangha menelepon saya dengan pura2 merubah suara dgn nomor yang tidak dikenal dan menanyakan sama saya "kamu suka laki2 atau perempuan?Kamu masa tidak ingat sama saya?Teganya kamu melupakan saya?Kamu kalau sama laki2 d ranjang sebagai perempuan atau pria?Kamu masa tidak suka laki2, kalau bohong dosa lho, bisa masuk neraka"
Setelah berkelakar dengan seenak lidah mereka, pada saat bertemu umat mereka bersikap sangat hormat dan menerima pujaan dari umat2.Dipuja dan di berikan tempat VIP, berbicara mengenai renungan Waisak, dan berbicara mengenai Dhamma!!
Pengalaman ini sungguh menjijikkan dan merubah pandangan saya sepenuhnya.Saya masih menghormati Buddha, Dhamma dan Sangha. Tetapi berhati-hatilah dengan beberapa anggota Sangha yang cukup terkenal, meyakinkan, tetapi asli-nya hanyalah seorang penipu rendah!
Kejadian ini semakin menguatkan saya untuk tidak melabeli diri saya dengan AGAMA , apalagi dengan melabeli diri aliran2 tertentu.
-
Wah... no comment deh.
-
Kebetulan akhir-akhir ini saya sedang dekat dengan seorang bhiksu. [...]
Ini pengalaman nyata Rekan Edward, yang masih polos, bukan gossip ... Sungguh memrihatinkan, bukan. ...
Pesan saya kepada Rekan-Rekan Buddhis yang membaca ini: Berikanlah yang terbaik dari diri kita masing-masing kepada Buddha Dhamma.
Salam,
hudoyo
-
pembebasan itu dicari didalam bukan diluar, jadikanlah dirimu sebagai pulaumu, sebagai pelindungmu. :)
Let it go bro edward, let it go. Itulah fakta dunia memang tidak memuaskan harapan dan keinginan kita.
Seperti kata Pak Hudoyo, mari kita berikan yg terbaik, semoga bisa banyak membawa manfaat untuk semua.
-
Hmmm, aye juga pernah tuh, di cium ama bhiksu, trus menggerayangi paha aye, padahal tuh bhiksu dah senior. Pengalaman ini sebelum aye kenal Buddha dhamma lho.
-
hahaha edwar cucu ku perjalanan masih panjang
bersyukurlah ada kondisi seperti itu yang kau lihat dan dengar
ngak semua orang yang bisa....
jangan berhenti dwar....
yang harus di ubah adalah....berhenti melihat di luar....lihatlah kedalam....
lakukanlah yang terbaik saat ini...hiduplah pada saat ini...ok
-
Dari awal saya mulai dekat dengan seorang anggota sangha saya sudah diingatkan untuk berhati-hati oleh ie2 saya akan kualitas seorang bhikku sangha saat ini yang sudah jarang sekali benar2 tulus dalam membabarkan dhamma. Dan sebenarnya saya pun sudah berusaha mengantisipasi kenyaataan yang ada.
Saya masih beruntung dapat mengetahui kenyataan yang ada berhubungan dengan Sangha tanpa merusak persepsi saya terhadap dhamma.Untungnya justru saya mengenal dhamma terlebih dahulu di forum ini daripada mengenal dhamma bohongan dari seorang seorang anggota sangha.
Saya justru merasa topik ini harus dibuka agar orang-orang yang ingin mengenal dhamma dapat lebih berhati-hati.Tetapkan pikiran netral, karena saya merasa tidak adil jika karena kerendahan martabat beberapa anggota sangha justru mencoreng anggota sangha yang lain yang mungkin saja memank tulus dalam membabarkan dhamma.
Apakah saya marah?Apakah saya kesal?Apakah saya kecewa? Tentu saja. Tapi hal tersebut sudah lewat, life must go on...Saya mungkin untuk sementara akan menjauhi semua atribut keagamaan karena jujur masih ada kekesalan. Tapi saya tidak akan menjauhi Buddha Dhamma.
-
hahaha edwar cucu ku perjalanan masih panjang
bersyukurlah ada kondisi seperti itu yang kau lihat dan dengar
ngak semua orang yang bisa....
jangan berhenti dwar....
yang harus di ubah adalah....berhenti melihat di luar....lihatlah kedalam....
lakukanlah yang terbaik saat ini...hiduplah pada saat ini...ok
Duh, ci Evo sudah pengen jadi nenek yah manggil cucu?? ^-^
Yup, perjalanan baru saja mulai dan perjalanan akan panjang atau pendek tidak seorang pun tahu dan akhir perjalanan ini masih belum jelas bagaimana akan berakhir.
Tapi, the next question is, apakah ada yang dapat kita lakukan terhadap kebohongan ini? Apakah ada semacam 'pihak berwajib' yang dapat menghukum anggota sangha yang tidak bertanggungjawab?
-
Kalau di negara Buddhis, seperti Thailand, ada undang-undang yang menghukum bhikkhu-bhikkhu yang melakukan pelanggaran berat vinaya, misalnya melakukan hubungan seksual.
Tapi di Indonesia tidak ada undang-undang seperti itu, dan setiap sangha, bahkan setiap bhikkhu/bhiksu pada dasarnya bebas, tidak bergantung pada siapa pun.
Salam,
hudoyo
-
Kalau di negara Buddhis, seperti Thailand, ada undang-undang yang menghukum bhikkhu-bhikkhu yang melakukan pelanggaran berat vinaya, misalnya melakukan hubungan seksual.
Tapi di Indonesia tidak ada undang-undang seperti itu, dan setiap sangha, bahkan setiap bhikkhu/bhiksu pada dasarnya bebas, tidak bergantung pada siapa pun.
Salam,
hudoyo
Makanya juga pernah terdengar kabar miring, enak banget menjadi biksu di Indonesia, dibanding menjadi biksu di luar Indonesia karena "lebih bebas dalam ber-ekspresi" ^-^
-
Barangkali yang perlu digarap justru umat ... karena banyak sekali umat yang menganggap bhikkhu/bhiksu itu identik dengan orang suci.
Tugas kitalah memberikan pengertian yang benar, apa artinya "Sangham saranam gacchami". ... Itu bukan berlindung pada bhikkhu/bhiksu.
Salam,
hudoyo
-
Jadi kesimpulannya gimana?
-
Seperti-nya langkah konkrit yang dapat kita lakukan sedikit pilihannya yah....
Hhmmm...Masa menyerah sama nasib?
ow iya, pada saat anggota sangha berperilaku seperti itu, semua itu dilakukan di depan samanera, wah hancurlah sudah generasi sangha berikutnya d Indonesia.Wong 'senior'-ny aj seperti itu.Duh, semoga aja kaga semua samanare mengikuti jejak para senior mereka yang menyimpang.
OOT :Pak Hud, umur bapak tuh hampir sama dengan kakek saya lho, apakah tidak lebih baik saya panggil 'kakek'? ;D
-
gigi saya masih lengkap, kok ;D
-
<-- Still Smile For The Crazy World..... ;D
-
Bro Edward,
Anda sungguh beruntung dapat melihat KENYATAAN sedari dini.
Perlu disadari disamping anggota Sangha yg memuakkan tsb, masih terdapat juga anggota Sangha yg patut diteladani.
Saya sendiri, tidak pernah mau dekat / berusaha dekat dengan para Bhikkhu.
Di kota saya, kebetulan, memang tidak ada Bhikkhu satupun, tapi jika ada Bhikkhu yg datang umat akan berbondong2 datang ke vihara, minta diramal, dengar ceramah, berkumpul2 untuk sekedar melihat para Bhikkhu lewat, dsbnya <---- ini berbahaya. Jika Bhikkhu tsb ternyata berbuat sesuatu hal yg tidak diharapkan oleh si pemujanya, maka penghormatan tsb akan berbalik menjadi kebencian, tidak hanya kepada bhikkhu tsb, melainkan berpotensi menjadi benci kepada ajaran Buddha, merugikan diri sendiri kan? Yah... kamma Niyama, apa yg ditanam akan berbuah.
Itulah umat Buddhist kita, lebih mementingkan sosok ketimbang mempercayai diri sendiri.
(kutip kata Pak Hud, umat Buddha kita banyak yg lebih mengutamakan saddha ;D)
Atta Hi Attano Natho.... Perlindungan ada pada dirimu sendiri
Seperti yg Pak Hud tuilis diatas: Sangham saranam gacchami....
Kita bernaung kepada Ariya Sangha, orang2 suci, bukan kepada para Bhikkhu, namun kepada orang2 yg telah mencapai kesucian, suci pikirannya, suci dalam tindak tanduknya (bisa Bhikkhu, bisa umat awam).
::
-
bhiksu Mahayana yak?
-_-"
kalo yg Mahayana gw sering liat yg aneh2...
:))
_/\_
-
[at] El Sol:
:hammer: Kaga ada sangkut paut antara aliran dengan oknum sangha lho... [-X Gw yakin kejadian seperti ini tidak hanya terjadi di dalam salah satu aliran saja, tapi di semua aliran secara umum.
Bro Edward,
Anda sungguh beruntung dapat melihat KENYATAAN sedari dini.
Perlu disadari disamping anggota Sangha yg memuakkan tsb, masih terdapat juga anggota Sangha yg patut diteladani.
Yes, aye setuju.
-
[at] atas
Mahayana memperbolehkan peringanan Vinaya..
gk aneh kalo gw liat kejadian gitu..di Mahayana..
haha..
yah tapi..banyak juga Bhikkhu2 Mahayana yg emank bener2 hebat..
-
Hmmm, aye juga pernah tuh, di cium ama bhiksu, trus menggerayangi paha aye, padahal tuh bhiksu dah senior. Pengalaman ini sebelum aye kenal Buddha dhamma lho.
-_-"
sapa seh yg mao pegang2in ente..
dasar Narcis..haha
-
bener kate elsol , sangha mana tuh? Kayaknya Mahayana ya? soalnya pake ramal2an
Kalo ada anggota Sangha Theravada yg seperti itu langsung laporkan ke Bhikkhu seniornya atau Kepala Vinaya STI(Sangha Theravada Indonesia, Bisa liat strukturnya di Samaggi Phala).
-
bang edward, yg anda sebutkan di atas sudah sering saya dengar, gak terbatas pada aliran tertentu saja. mungkin buddhis di jaman sekarang perlu membedakan antara buddha dengan "buddha", dhamma dengan "dhamma" dan sangha dengan "sangha" hehehehe... semua orang sekarang lancar ngomong soal "buddha", "dhamma" dan "sangha"... perlu direnungkan dulu, itu "buddha", "dhamma" dan "sangha" yg bagaimana?
-
:hammer: Kaga ada sangkut paut antara aliran dengan oknum sangha lho... [-X Gw yakin kejadian seperti ini tidak hanya terjadi di dalam salah satu aliran saja, tapi di semua aliran secara umum.
Mohon maaf, ... yang saya lihat di Indonesia, sangha-sangha itu bermacam-macam:
(1) ada sangha yang hubungan antara anggotanya sangat longgar ... praktis setiap anggotanya bebas untuk berbuat sesuka hati tanpa pengawasan & peringatan dari anggota yang lebih senior, apalagi yang merasa punya vihara sendiri ... Suasana ini lebih kondusif untuk terjadinya pelanggaran vinaya.
(2) ada sangha yang cukup ketat menjaga vinaya ... seorang bhikkhu muda harus berada di bawah pengawasan bhikkhu penahbisnya sekurang-kurangnya lima tahun ... secara periodik diadakan pasamuan di antara anggota sangha tersebut ... suasana seperti ini menyebabkan seorang bhikkhu akan berpikir dua kali sebelum melanggar vinaya.
-
hati2 dalam membicarakan hal ini...
jika berpotensi untuk memecah belah sangha, tanggung sendiri ya karmanya...
sebagai seorang sahabat, saya hanya mengingatkan kembali bahwa kita perlu menjaga apa yg kita pikirkan, ucapkan, dan lakukan.
Suhu mode on : Sati : :)
Semoga bermanfaat. _/\_
By : Zen
-
Hmmm, aye juga pernah tuh, di cium ama bhiksu, trus menggerayangi paha aye, padahal tuh bhiksu dah senior. Pengalaman ini sebelum aye kenal Buddha dhamma lho.
-_-"
sapa seh yg mao pegang2in ente..
dasar Narcis..haha
Siapa juga yang mo dipengangin dasar dodol lo sol
-
Sebenarnya udah ada sistem penanggulangan sendiri di Sangha, misalnya pengakuan, didiamkan, bahkan dikeluarkan. Tetapi itu bukan urusan kita umat awam. Kalau kita tahu ada yang tidak benar itu oknumnya, bukan institusinya.
Kalau saya pribadi, saya memilih tidak berhubungan dengan anggota Sangha tersebut. Selain itu sudah pasti saya tidak akan mendukung, misalnya memberikan dana.
-
hati2 dalam membicarakan hal ini...
jika berpotensi untuk memecah belah sangha, tanggung sendiri ya karmanya...
Tampaknya tulisan ini bernada ketidaksetujuan masalah ini diungkap.
Di dalam masyarakat, para bhikkhu/bhiksu mau tidak mau berinteraksi dengan masyarakat Buddhis. ... Oleh karena itu, ada aksi tentu ada reaksi.
Salam,
hudoyo
-
_/\_ Kadang Vinaya ini jago dibolakbalikkan, mengenai sex aja bisa dilihat ada beberapa yang membolakbalikkan dengan anggapan, kalo pelanggaran sex ini hanya ditujukan jika bhikkhu ada 'main' dengan lawan jenis yaitu wanita, so banyak yang mempraktikkan kehidupan homoseksual. Maaf, kabar burung seperti ini tentunya udah banyak kita dengar bukan? namun saya sendiri menerima banyak fakta yang mengungkap beberapa bhiksu/bhikkhu , apakah saya harus diam? ya sepertinya saya harus diam dan tidak ebrsentuhan dengan anggota Sangha seperti itu. _/\_
-
hati2 dalam membicarakan hal ini...
jika berpotensi untuk memecah belah sangha, tanggung sendiri ya karmanya...
Tampaknya tulisan ini bernada ketidaksetujuan masalah ini diungkap.
Di dalam masyarakat, para bhikkhu/bhiksu mau tidak mau berinteraksi dengan masyarakat Buddhis. ... Oleh karena itu, ada aksi tentu ada reaksi.
Salam,
hudoyo
saya tidak berminat untuk membungkam masalah ini, karena saya sendiri tidak punya otoritas tertentu utk mengeluarkan fatwa tertentu, pak hud. ;D
saya hanya menyarankan utk berhati-hati dalam membicarakannya, krn masalah2 seperti ini krusial bagi pemula.
sebab ada tulisan yg mengarah ke aliran tertentu, seolah2 aliran lain 'sempurna' dalam pelaksanan vinaya.
padahal diri kita sendiri belum 'sempurna' dalam pelaksanaan sila [paling tidak saya sendiri merasa blm 'perfect' dlm prakteknya sehari-hari].
secara pribadi, saya sendiri punya pengalaman 'tertentu' thd beberapa anggota Sangha, baik dan buruk.
saya pernah bertemu anggota Sangha yang kacamatanya senilai harga 1 rumah, pernah menerima fitnah [bkn fitness :))], dsb.
saya juga pernah bertemu dengan para monk yang ketat dalam pelaksanaan vinaya, yang dengan berdedikasi utk kesejahteraan sesama, yang seringkali mengingatkanku ketika saya melakukan kesalahan2, dsb.
bagiku, semua itu adalah suatu pembelajaran. pengalaman pribadi. hal-hal yang baik perlu kita jadikan contoh dan dipelajari, dan hal-hal yang buruk tidak perlu kita contoh. saya pikir kita semua punya cukup kebijaksanaan utk tahu mana yang baik dan yang buruk, hal2 mana yg perlu kita jadikan contoh, dan hal2 mana yang tidak perlu kita tiru, tanpa perlu menghakimi dan menyamaratakan semua hal.
Sebenarnya udah ada sistem penanggulangan sendiri di Sangha, misalnya pengakuan, didiamkan, bahkan dikeluarkan. Tetapi itu bukan urusan kita umat awam. Kalau kita tahu ada yang tidak benar itu oknumnya, bukan institusinya.
Kalau saya pribadi, saya memilih tidak berhubungan dengan anggota Sangha tersebut. Selain itu sudah pasti saya tidak akan mendukung, misalnya memberikan dana.
saya sependapat dgn bro karuna. _/\_
By : Zen
-
saya hanya menyarankan utk berhati-hati dalam membicarakannya, krn masalah2 seperti ini krusial bagi pemula.
sebab ada tulisan yg mengarah ke aliran tertentu, seolah2 aliran lain 'sempurna' dalam pelaksanan vinaya.
padahal diri kita sendiri belum 'sempurna' dalam pelaksanaan sila [paling tidak saya sendiri merasa blm 'perfect' dlm prakteknya sehari-hari].
Saya setuju dengan semua yang Anda katakan. ... :) ... Dan saya sudah menjaga agar tulisan saya tidak eksplisit menyebut suatu aliran tertentu. ...
Cuma saya ingin menambahi bahwa umat Buddha Indonesia perlu diberi informasi tentang 'bhikkhu/bhiksu' dan 'sangha', karena saya melihat banyak sekali pandangan yang tidak benar tentang hal itu beredar di kalangan umat Buddha Indonesia. ... Semua itu demi pelaksanaan Buddha-Dhamma yang optimal di kalangan umat dan kalangan bhikkhu/bhiksu sendiri.
Kedua, saya rasa, masalah ini tidak ada kaitannya sama sekali dengan Sanghabheda (memecah belah sangha). ... :)
Salam,
hudoyo
-
Sebenarnya udah ada sistem penanggulangan sendiri di Sangha, misalnya pengakuan, didiamkan, bahkan dikeluarkan. Tetapi itu bukan urusan kita umat awam. Kalau kita tahu ada yang tidak benar itu oknumnya, bukan institusinya.
Kalau saya pribadi, saya memilih tidak berhubungan dengan anggota Sangha tersebut. Selain itu sudah pasti saya tidak akan mendukung, misalnya memberikan dana.
bagi anda yg pengetahuan dan pengalamannya udah banyak memang gak ada masalah, seperti yg anda bilang anda bisa aja stop support dana kepada anggota sangha yg bandel. tapi bagaimana dengan umat awam lain yg hanya bermodal pengabdian dan ketaatan pada "agama", yg biasanya merupakan mayoritas? apakah biarkan saja mereka diexploitasi dan berharap suatu saat mungkin systemnya bisa mengoreksi sendiri kesalahan anggotanya? ataukah tunggu sampai kasusnya meledak gede yg berefek pada hilangnya kredibilitas buddha, dhamma dan sangha? ataukah lebih baik sekarang kita mengembangkan awareness umat mengenai bhikkhu / biksu nakal?
-
hal yang mirip gini dulu dah pernah dibahas di buku sammaditthi...
Dan saya rasa wajar jika umat turut serta dalam pelestarian Buddha Dhamma di indonesia...
Terutama dalam hal tingkah laku bbrp anggota Bhikkhu belakangan ini...
Hanya saja sepertinya para bhikkhu juga turut saling menutupi kesalahan yg dilakukan.. Seperti yg dilakukan IDI... Tp ini hanya opini saya... tentunya mungkin ada pandangan dan pengertian salah didalamnya..
_/\_
-
edward apa yang kau alamin itu sudah pernah kualami :).....
dan aku memang sempat shock...pada saat itu aku masih berumur 16 tahun...
aku tetap bersyukur dengan pengalaman yang aku alamin...
aku menghormati bhikkhu bukan karna dia bhikkhu....tapi aku menghormati jubah dan sila yang dia ambil
tapi aku masih beruntung...
aku pernah hidup bersama seorang anggota sangha yang benar-benar hidup dalam dhamma...sampai akhir hidup beliau...
saat itu umurku baru 13 tahunan...
aku pernah hidup bersama walau sebentar dengan seorang anggota sangha yang memegang uang pun tidak.......
dari beliau ini lah aku tau dhamma itu tampa ucap kata..........
[at] el sol....jangan berpikir aliran
matamu buka lebar-lebar....
kalau lou tau nanti kau akan shock berat ^-^ ^-^
janganlah mengagungkan aliran apapun....
bukala mata mu yang "buta" itu....
apapun kondisi yang kita lihat dengar....
kembalikan pada diri sendiri....
dan tetap lah menjaga dhamma dengan benar....
bhikkhu yang tidak benar belum tentu mempunyai umat yang tidak benar...
sebenarnya bukan dalam agama buddha aja hal ini terjadi...di setiap agama ada masalah seperti ini....
ya...ini lah hidup _/\_
sadarilah bahwa kita ini suci adanya....
-
bagaimana jika seorang anggota Sangha itu ternyata homoseksual, dan dia terbukti melakukan hubungan homoseksual itu? apakah harus didiamkan atau bagaimana ada cara menegur yang baik?
-
Apa yg dpt diperbuat umat.... bila sangha/biksu/bikuni ada yg
tindakan/ucapan diluar jalur semestinya?
a. kalau kita diam... maka korban akan bertambah...
b. Nulis surat cinta pada KEPALA Sangha....
c. Lapor pada Hudoyo....
Bagaimana cara melapor yg baik (bijaksana) utk semua aliran2 agama Buddha di Indonesia...
Apakah berguna kalau kita lapor polisi (plus dgn bukti rekaman) ?
thanks utk jawabannya...
-
Ehipassiko Bro Nyanadhana.. ;D :P
-
Hmmm, aye juga pernah tuh, di cium ama bhiksu, trus menggerayangi paha aye, padahal tuh bhiksu dah senior. Pengalaman ini sebelum aye kenal Buddha dhamma lho.
itu kesalahan umat..................
kenapa?
jaga jarak.... kalau posisi anda lebih dari 1.5 meter, maka akan sulit digerayang maupun di SQZ..
jaga jumlah........... kalau berduaan tuh..... kesempatan untuk di "sayang".... gw pingin tau apakah dia berani dimuka umum melakukan beginian???
Pakai celana panjang berduri..... supaya pahanya aman................ kalau pamer paha... ya salah sendiri lagi....
Boleh tau dicium mananya?
Apakah sebaiknya seorang biksu/bikuni boleh menyentuh umah? (contoh rambut.... sewaktu memberkahi spt yg dialiran Tantra.....)....
Thanks..... sorry kalau ada pertanyaan yg kurang berkenan...
-
[at] johan : Hal2 yg melenceng dr vinaya telah pernah saya laporkan kepada bbrp bhikkhu senior...
Tapi entah apakah mereka ada meneruskan ke kepala bhikkhu sangha? saya ga tahu..
Saya banyak menemui Bhikkhu2 yg "Error" di kota nan kecil ini, krn susahnya utk mengundang Bhikkhu2 yg benar2 "Normal"..
Hanya saja, sepertinya kesan2 yg saya "terima" adalah adanya saling menutupi kekurangan2 mereka sesama Anggota Sangha... Mungkin sy yg salah tangkap... Entahlah.... mungkin sy harus menanyakan pada rumput yg bergoyang...
So, sperti nya bagi "Mereka" biarlah masalah tsb menjadi masalah intern mereka.... Ga boleh di expose apalagi sampe tersebar di media... krn akan merusak citra Agama Buddha secara keseluruhan...
Dan bagi umat awam seperti saya, menurut saya wajar saja jika kita WAJIB melaporkan tindakan2 Bhikkhu yg melanggar Vinaya kepada Bhikkhu2 senior dr yg bersangkutan.. Berdiam diri juga salah saya rasa.. itu sama saja malas tahu dan terkesan membiarkan.... Apakah hal itu akan ditindak lanjuti ato ga, mari kita serahkan kepada yg berwenang, kita tetap melaksanakan tugas kita sebagai umat awam dan Anggota Sangha tetap melaksanakan tugas2 mereka yg sepatutnya...
_/\_
-
Ehipassiko Bro Nyanadhana..
:'( :'(apakah aku harus merelakan diriku untuk di ehipassiko.....
Well gini,sudah menjadi rahasia umum di vihara itu,bahkan beberapa petinggi vihara itu sepertinya membungkam hal walaupun mereka tahu apa yang terjadi antara anak didik dengan si biksu itu. agak memalukan sebenarnya ternyata ada 3 vihara dengan biksu yang lumayan dikenal masyarakat namun melakukan perbuatan ini.
Maaf,saya bukan asal berbicara, jika ingin dihadirkan saksi, akan sangat bisa, dan untuk korban biasanya adalah anak didik sendiri(samanera dan calon samanera) yang biasa diangkat dari panti asuhan atau korban bencana(contoh : Tsunami Atjeh). saya dari dulu sudah merasa sangat kesal dan akhirnya saya pun meninggalkan vihara itu dan menyatakan tidak aktif.
Apakah soal sex ini hanya untuk berlawanan jenis?
-
:hammer: Kaga ada sangkut paut antara aliran dengan oknum sangha lho... [-X Gw yakin kejadian seperti ini tidak hanya terjadi di dalam salah satu aliran saja, tapi di semua aliran secara umum.
Mohon maaf, ... yang saya lihat di Indonesia, sangha-sangha itu bermacam-macam:
(1) ada sangha yang hubungan antara anggotanya sangat longgar ... praktis setiap anggotanya bebas untuk berbuat sesuka hati tanpa pengawasan & peringatan dari anggota yang lebih senior, apalagi yang merasa punya vihara sendiri ... Suasana ini lebih kondusif untuk terjadinya pelanggaran vinaya.
(2) ada sangha yang cukup ketat menjaga vinaya ... seorang bhikkhu muda harus berada di bawah pengawasan bhikkhu penahbisnya sekurang-kurangnya lima tahun ... secara periodik diadakan pasamuan di antara anggota sangha tersebut ... suasana seperti ini menyebabkan seorang bhikkhu akan berpikir dua kali sebelum melanggar vinaya.
dan ada Sangha yg angottanya sedang bermimpi tentang Buddha, Dhamma, Nibbana, dll...
pada suatu waktu, saya bermimpi juga bernaung pada mereka... =))
dan karena kemelekatan saya dg hal ini, saya diceramahin dengan segudang teori sila, parita, hati, dll...
ketahuan gak pernah puja bakti =))
yah sudahlah... anicca anicca anicca
-
bagaimana jika seorang anggota Sangha itu ternyata homoseksual, dan dia terbukti melakukan hubungan homoseksual itu? apakah harus didiamkan atau bagaimana ada cara menegur yang baik?
Kalau anggota Sangha homoseksual, dan terbukti melakukan hubungan homoseksual, itu sudah melanggar vinaya termasuk pelanggaran berat dan harus dikeluarkan dari kebhikkhuan. Sebagai umat harus menegur dengan memberitahukan pada Bhikkhu senior dan kepala vinaya dalam Sangha itu.Jangan didiamkan , bahaya bisa2 nyana jadi korban :)) hilanglah keperjakaan ku =))
-
masalahnya sekarang dia kepala vihara di salah satu vihara terbesar dan utama lho di jakarta.
-
Dari Theravada atau Mahayana? Kalo STI biasanya ada Bhikkhu kepala Vinaya untuk seluruh Bhikkhu STI, misalnya Bhante Utamo. Jadi tidak perduli dia mau kepala vihara utama atau tidak tetap dibawah Bhikkhu Kepala Vinaya. Jika ngak mempan langsung ke ketua Sangha nya. Kalau memang tidak mempan juga maka umat berhak untuk menyetop supplai dana atau dengan tidak memperdulikan bhikkhu yg bersangkutan. Sepertinya vinaya yg mengatur tentang hubungan umat dan bhikkhu juga ada deh._/\_
-
[at] Evo
eh...mbak..
kalo dalam aliran gw ada Bhikkhu kayak gini..itu namane Bhikkhu Papa..yg patut..dikeluarkan dari Sangha...kalo dah diperigatkan masih ajah mengulang terus..
ngerti? gw dah banyak ketemu Bhikkhu gk pernah di molest..ato apapun kok...
Kamma buruk kalian berbuah terus kale yak..haha ;D
[at] nyanadhana..
kasih tao ke Maha Thera ajah kalo dia dari aliran Theravada...tapi harus ada bukti dan saksi seh...
gud luck..
-
********yana kasih tahu ke siapa,yang tertingginya udah mangkat Bhante *********
-
Ekayana Jakarta? wah, bisa geger nih forum ;D
Aye melihat diri sendiri saja ah, gak ikut-ikut.
-
Sturukturnya organisasi Sangha Buddhayana mesti dilihat, siapa yg kepala vinayanya. Aye juga ngak tau siapa Jugde Baonya ;D _/\_
-
duh ,aku mau hapus deh tulisannya jadi ketahuan deh,haih,ngeri
-
Mendingan suruh umat dan Sangha Budhayana aja yg ngurus :))
-
Masalahnya ga ada bukti konkrit yg bisa ditunjukkan....
Ntar malah kita dituduh mengfitnah lagi bos... kan bisa repot tuh...
Apalagi kalo yg melapor cuman 1 ato dua org ajeh... Pokoke keknya agak sulit utk memperoleh bukti kuat yg meyakinkan...
Tapi emank ga ada salahnya kita melaporkan hal tsb... hanya saja yg saya alami tsb tidak mendapat tangapan dr Bhikhu senior..
-
********yana kasih tahu ke siapa,yang tertingginya udah mangkat Bhante *********
nggak ngerti nih gw bacanya, mohon diperjelas....
::
-
Hmmm, aye juga pernah tuh, di cium ama bhiksu, trus menggerayangi paha aye, padahal tuh bhiksu dah senior. Pengalaman ini sebelum aye kenal Buddha dhamma lho.
itu kesalahan umat..................
kenapa?
jaga jarak.... kalau posisi anda lebih dari 1.5 meter, maka akan sulit digerayang maupun di SQZ..
jaga jumlah........... kalau berduaan tuh..... kesempatan untuk di "sayang".... gw pingin tau apakah dia berani dimuka umum melakukan beginian???
Pakai celana panjang berduri..... supaya pahanya aman................ kalau pamer paha... ya salah sendiri lagi....
Boleh tau dicium mananya?
Apakah sebaiknya seorang biksu/bikuni boleh menyentuh umah? (contoh rambut.... sewaktu memberkahi spt yg dialiran Tantra.....)....
Thanks..... sorry kalau ada pertanyaan yg kurang berkenan...
Hmm, justru itu dulu waktu aye blom tau agama Buddha, aye diajak temen berkunjung ke Vihara tuh, trus ga tau lah, gw pertama sih bingung atas perlakuan tuh Bhiksu, cuma aye merinding aje.
Cuma sejak itu pikiran aye agama Buddha toh seperti itu yach :))
-
[at] atas
karena ketagihan molest...maka belajar Dhamma biar bisa dapet di molest lage..
ternyata..berbeda dengan yg dikira...
akhirne jadi Buddhist Narcist deh..
tul gk? haha..;D
joke2..
-
om willi kalo melihat postingan saya setelah itu,ditambah dari bond dan karuna,udah terkuak kok tabir misterinya....hauahahha paling tunggu El Sol turun ke jalan.
-
[at] atas
karena ketagihan molest...maka belajar Dhamma biar bisa dapet di molest lage..
ternyata..berbeda dengan yg dikira...
akhirne jadi Buddhist Narcist deh..
tul gk? haha..;D
joke2..
Untung gw bukan Buddhist kalo gw buddhist hmmm......
-
Masalahnya ga ada bukti konkrit yg bisa ditunjukkan....
Ntar malah kita dituduh mengfitnah lagi bos... kan bisa repot tuh...
Apalagi kalo yg melapor cuman 1 ato dua org ajeh... Pokoke keknya agak sulit utk memperoleh bukti kuat yg meyakinkan...
Tapi emank ga ada salahnya kita melaporkan hal tsb... hanya saja yg saya alami tsb tidak mendapat tangapan dr Bhikhu senior..
itu dia karena semua saling menutupi....aku sedih dengan Buddhism sekrang ini,yang ga beres ditutup2in malah dilindungi.
-
om willi kalo melihat postingan saya setelah itu,ditambah dari bond dan karuna,udah terkuak kok tabir misterinya....hauahahha paling tunggu El Sol turun ke jalan.
ic...
----
didelete ah...... waktu dan tempat tidak cocok, kondisi tidak pas
::
-
[at] Nyana
Gw tau tuh organisasi sangha apa.. 8)
Sebaiknya pembahasan yang terlalu mengarah kepada aliran tertentu atau organisasi sangha tertentu dihentikan. Walaupun bisa memberikan bukti dan saksi, tapi menurut saya masih tidak etis jika kita membicarakan dibelakangnya.
Sekarang, terlepas dari aliran atau organisasi sangha tertentu, jika sampai kita sudah melapor k ketua sangha, terus tetap didiamkan bagaimana? Setahu saya, dari pihak pemerintah pun ada bagian yang mengawasi tindak tanduk seorang pemuka agama.Tapi tampaknya pemerintah pun tidak dapat berbuat apa2 karena tidak memiliki legitimasi hukum.Lagipula, saya juga terkadang tidak setuju, jika urusan agama terlalu dicampuri oleh pemerintah yang berbau politik (baca= kekuasaan) pihak terntentu. Apalagi slogan pemerintah selalu berakhir dengan UUD.
-
:hammer: Kaga ada sangkut paut antara aliran dengan oknum sangha lho... [-X Gw yakin kejadian seperti ini tidak hanya terjadi di dalam salah satu aliran saja, tapi di semua aliran secara umum.
Mohon maaf, ... yang saya lihat di Indonesia, sangha-sangha itu bermacam-macam:
(1) ada sangha yang hubungan antara anggotanya sangat longgar ... praktis setiap anggotanya bebas untuk berbuat sesuka hati tanpa pengawasan & peringatan dari anggota yang lebih senior, apalagi yang merasa punya vihara sendiri ... Suasana ini lebih kondusif untuk terjadinya pelanggaran vinaya.
(2) ada sangha yang cukup ketat menjaga vinaya ... seorang bhikkhu muda harus berada di bawah pengawasan bhikkhu penahbisnya sekurang-kurangnya lima tahun ... secara periodik diadakan pasamuan di antara anggota sangha tersebut ... suasana seperti ini menyebabkan seorang bhikkhu akan berpikir dua kali sebelum melanggar vinaya.
Iya, saya pun mendengar ada yang seperti point 2. Huh, ini lah efek samping 'keberagaman'.
-
edward tangung loh dosa menguat tabir ku wkwkwkkwkwkkw
akan di laporkan pada tuhan dc hahhahahha :)) :)) :))
^:)^ ^:)^ ^:)^jk bos ;D
-
[at] atas
karena ketagihan molest...maka belajar Dhamma biar bisa dapet di molest lage..
ternyata..berbeda dengan yg dikira...
akhirne jadi Buddhist Narcist deh..
tul gk? haha..;D
joke2..
Tiada sebab tanpa akibat..............
apakah maksudnya dulu Ryu juga "memperlakukan" hal tersebut pada orang lain???
mohon petunjuk...........
-
Masalahnya ga ada bukti konkrit yg bisa ditunjukkan....
Ntar malah kita dituduh mengfitnah lagi bos... kan bisa repot tuh...
Apalagi kalo yg melapor cuman 1 ato dua org ajeh... Pokoke keknya agak sulit utk memperoleh bukti kuat yg meyakinkan...
Tapi emank ga ada salahnya kita melaporkan hal tsb... hanya saja yg saya alami tsb tidak mendapat tangapan dr Bhikhu senior..
pakai HP, mp3 recorder, handyCam, dll, dll................ bukti bisa diadakan koq...
-
ngapain,bisa dicek kok dari narasumbernya dan beberapa korbannya yang kebetulan anak didiknya yang didatangkan dari Aceh
-
Hello Fren's.. Rame juga nih bahasannya.hehe ... Begini ada baiknya pembahasan mengenai sangha tidak di jadikan lelucon... Sy belum membaca keseluruhan posting, Nanti akan di cek post2 yang tidak perlu ( lelucon), dan di delete ... Harap di maklumi dan bagi yang lain jika ada post yang kurang berkenaan silahkan di laporkan ... Terima kasih atas perhatiannya.
_/\_
-
Tambahan hati2 juga kalau misalnya ada yang misalnya ngajak jadi 'bhikku' keluar negeri tetapi belum mengenal betul, soalnya ada kejadian ketika di bawa keluar negeri gak taunya dibunuh, trus 'organ' nya dijual.
-
kalau biksu merebut pacarnya Edward.....
apakah berarti dikehidupan yg lampau....
si Edward itu juga seorang biksu dan DULUAN merebut pacar biksu tsb?
Jadi apa yg perlu, sangat,... utk MENJADI MUAK??????
(anda tidak akan mendapatkan yg tidak ada perbuat..)
trims atas penjelasannya...
-
kalau biksu merebud pacarnya Edward.....
apakah berarti dikehidupan yg lampau....
sid Edward itu juga seorang biksu dan merebut pacar org lain?
Jadi apa yg perlu, sangat,... utk MENJADI MUAK??????
(anda tidak akan mendapatkan yg tidak ada perbuat..)
trims atas penjelasannya...
Maksudnya apa yah? koq kaga ngarti gw...
-
kalau biksu merebud pacarnya Edward.....
apakah berarti dikehidupan yg lampau....
sid Edward itu juga seorang biksu dan merebut pacar org lain?
Jadi apa yg perlu, sangat,... utk MENJADI MUAK??????
(anda tidak akan mendapatkan yg tidak ada perbuat..)
trims atas penjelasannya...
Maksudnya apa yah? koq kaga ngarti gw...
Katakan seorang Biksu "merebut" pacarnya saya.....
disini "merebut" menurut pandangan saya adalah....
ya memberi perhatian pada cewek ku.... karna posisi dia sangat tinggi,
ganteng, muda, dan berkuasa didalam pencaturan "agama".... maka daya
tarik utk cewek2 memang juga sangat tinggi.................
akhirnya biksu tsb "jadian" dgn cewek ku.....
jadian disini artinya melakukan jurus2 yg udah sangat jauh/dalemmmmmm
nah............apakah saya aka sangat marah??? sangat memuakkan ????
sangat benci pada biksu maupun pacarku????
menurut hukum sebab akibat... kita mendapatkan apa yg kita lakukan....
jadi mungkin dikehidupan lampau.... saya sebenarnya juga seorang biksu yg
ganteng.... dan merebut pacarnya biksu yg saat ini kembali merebut pacarku....
itu maksudku...
apakah tambah membingungkan???
apakay Edward amat luar biasa marah dan muak kalau ada biksu yg merebut pacar kamu?
-
ow...Tergantung situasi dan kondisi.
1.Pacar direbut.Memanknya pacar itu hak milik?So, kalau pacar gw memank mau sama tuh bhikku karena suka, bearti tuh cewe memank ga cocok sama gw. Masa gw kalah sama orang botak?? :'( -->kesel karena kalah sama orang botak.
2.Pacar dibohongin, atawa dipaksa. Jelas gw marah.Sebagai cowo yang baek dan keren 8) , harus membela pacar donk!
Nah, dilihat dari segi si bhikku, gw kaga mungkin marah, kalau muak iya, masa bhikku pacaran?Apa kata dunia persilatan kalo bhante2 pada pacaran d vihara? :ngomel:
Kalo pake teori karma, menurut gw karma tidak berjalan secara harafiah seperti itu..Hal ini seperti omongan2 orang agama lain yang menyalah artikan karma bahwa apa yang kita lakukan akan terjadi pada kita juga, atau bahkan keluarga. Anyway, kalau memank ceritanya dulu-ny seperti yang dalam cerita, well, itukan udah lewat..Jadi mo diapain?Emank masa lalu isa dirubah? Life must go on..Kebenaran tidak boleh ditutupi karena merasa bersalah akan masa lalu.
Jangan menjadikan kesalahan yang sudah kita perbuat menjadi alasan untuk membenarkan kesalahan..Itu namanya B.O.D.O.H ;D
-
[at] atas
setuju..orang kayak gitu emank BODOH!
-
[at] atas
setuju..orang kayak gitu emank BODOH!
perbuatan2an (masa lampau/sekarang) apa saja yg sehingga berakibat pacar (tunangan) nya direbut sama seorang biksu (resmi+berjubah) ?
Apakah umat cewek boleh call HP Biksu utk bahas sesuatu (lebih dari 5 menit begitu)?
sesuatu = konsultasi pribadi gitu....atau keluh kesah....
-
ow...Tergantung situasi dan kondisi.
1.Pacar direbut.Memanknya pacar itu hak milik?So, kalau pacar gw memank mau sama tuh bhikku karena suka, bearti tuh cewe memank ga cocok sama gw. Masa gw kalah sama orang botak?? :'( -->kesel karena kalah sama orang botak.
2.Pacar dibohongin, atawa dipaksa. Jelas gw marah.Sebagai cowo yang baek dan keren 8) , harus membela pacar donk!
Nah, dilihat dari segi si bhikku, gw kaga mungkin marah, kalau muak iya, masa bhikku pacaran?Apa kata dunia persilatan kalo bhante2 pada pacaran d vihara? :ngomel:
Kalo pake teori karma, menurut gw karma tidak berjalan secara harafiah seperti itu..Hal ini seperti omongan2 orang agama lain yang menyalah artikan karma bahwa apa yang kita lakukan akan terjadi pada kita juga, atau bahkan keluarga. Anyway, kalau memank ceritanya dulu-ny seperti yang dalam cerita, well, itukan udah lewat..Jadi mo diapain?Emank masa lalu isa dirubah? Life must go on..Kebenaran tidak boleh ditutupi karena merasa bersalah akan masa lalu.
Jangan menjadikan kesalahan yang sudah kita perbuat menjadi alasan untuk membenarkan kesalahan..Itu namanya B.O.D.O.H ;D
Menurut ajaran Buddha,.... apakah penggunaan kata "MUAK" termasuk yg tidak disarankan (dihindarin)? Apa artinya "MUAK" sesungguhnya menurut bro?
Orang Taiwan/Cina ada yg suka makan tahu busuk (Cou Tou Fu).....
kebanyakan orang "jijik" tetapi juga banyak yg suka!....
Jadi yg bau sebenarnya tergantung masing2 orang.... apakah begitu???
-
Apakah umat cewek boleh call HP Biksu utk bahas sesuatu (lebih dari 5 menit begitu)?
sesuatu = konsultasi pribadi gitu....atau keluh kesah....
Kayaknya tergantung biksunya juga.
Saya sudah membaca MPH nya Ajahn Brahm,
Isinya bagus meminta agar para biksu menjadi "tong sampah" yang bocor, yang hanya menampung keluh kesah, lalu memberi solusi (kalau bisa) dan melupakan keluh kesah itu (makanya disebut bocor).
Dalam prakteknya Ajahn Brahm sering menerima "pasien" wanita.
Salah satu yang pernah saya baca, seorang wanita yang diliputi rasa bersalah akan kecelakaan yang menimpa temannya. Wanita itu mem-blame dirinya sendiri.
Dan pada kesempatan ini Ajahn Brahm bertanya, apa wanita tersebut tidak merasa bersalah pada diri sendiri ? Dan akhirnya wanita itu tersadar.
Intinya segala sesuatu itu adalah netral, tergantung pikiran kita yang mewarnainya
Jika kita mewarnai keluh kesah wanita sebagai godaan, maka akan jadi godaan
Jika kita mewarnai keluh kesah wanita sebagai media untuk berbuat baik, maka kita akan berbuat baik bukan ?
-
[at] ko hedi setuju.........
kadang tuch kalau ce curhat.........ego co suka bermain
dia itu membutuhkan ku....aku harus ini dan itu.........segala despensasi atas nama kebaikan.......
ngak sadar udah menimbun............"nafsu"....
akhirnya jatuh cinta la dia....dan ce tuch dan merasa nyaman lalu jatuh cinta juga.....
ada baik nya kalau yang mau jadi bhikkhu...dll....kalau ngak mau jatuh cinta...
atau di jatuh cintai....
kalau ada yang curhat usahakan jangan lebih dari 10 menit berdua..dan jgn dalam ruanggan tertutup
jangan berpikir dia membutuhkan aku..dia mau bunuh diri...dia stress berat dll
yakinlah....dia tetap hidup kok tampa diri kita...dan kita ini bukan siapa-siapa...
dah sering teman-teman ku baik ce maupun co jatuh dalam hal asmara....
baik plater..suster..maupun calon bhikkhu...
awalnya satu.....atas nama kebaikan...
-
kalo gk salah..Ajahn Brahm pernah bilank kalo...Ajahn Chah pernah bilank
"sebagai Bhikkhu, kalo ada umat yg curhat kita(bhikkhu) harus seperti tong sampah yg tidak ada dasarnya.."
jadi dah masuk langsung keluar...
-
perbuatan2an (masa lampau/sekarang) apa saja yg sehingga berakibat pacar (tunangan) nya direbut sama seorang biksu (resmi+berjubah) ?
Gw bingung mo komentar apa dengan pertanyaan ini...Kenapa yang rebut harus seorang bhiksu? Bukannya jelas2 bhiksu kaga boleh pacaran? Kalo pacar orang lain yang direbut sama bhikku juga gw kaga bakal setuju.
Menurut ajaran Buddha,.... apakah penggunaan kata "MUAK" termasuk yg tidak disarankan (dihindarin)? Apa artinya "MUAK" sesungguhnya menurut bro?
'MUAK' dalam konteks ini ialah ketika saya melihat suatu kemunafikan yang sangat besar, ada campuran rasa kaget :o dan rasa marah. Saya sendiri tidak tahu arti 'muak' dari segi bahasa secara umum, tapi kumpulan perasaan emosi pada saat melihat hal2 yan saya ceritakan merupakan kata yang pas menurut pemahaman saya sendiri.
Orang Taiwan/Cina ada yg suka makan tahu busuk (Cou Tou Fu).....
kebanyakan orang "jijik" tetapi juga banyak yg suka!....
Jadi yg bau sebenarnya tergantung masing2 orang.... apakah begitu???
Saya rasa kalimat ini tidak tepat relefansi-nya untuk menggambarkan kasus seperti ini. warna biru, dan ada yang merasa jijik dengan warna. Ini sudah menyangkut selera.Apakah begitu?
-
[at] ko hedi setuju.........
kadang tuch kalau ce curhat.........ego co suka bermain
dia itu membutuhkan ku....aku harus ini dan itu.........segala despensasi atas nama kebaikan.......
ngak sadar udah menimbun............"nafsu"....
akhirnya jatuh cinta la dia....dan ce tuch dan merasa nyaman lalu jatuh cinta juga.....
ada baik nya kalau yang mau jadi bhikkhu...dll....kalau ngak mau jatuh cinta...
atau di jatuh cintai....
kalau ada yang curhat usahakan jangan lebih dari 10 menit berdua..dan jgn dalam ruanggan tertutup
jangan berpikir dia membutuhkan aku..dia mau bunuh diri...dia stress berat dll
yakinlah....dia tetap hidup kok tampa diri kita...dan kita ini bukan siapa-siapa...
dah sering teman-teman ku baik ce maupun co jatuh dalam hal asmara....
baik plater..suster..maupun calon bhikkhu...
awalnya satu.....atas nama kebaikan...
Dalam vinaya kebihkhuan kalo ngomong sama cewek tidak boleh berdua, harus ada satu orang lainnya sebagai saksi. Masalahnya kalau kasus edward atau ryu, berduaan aja boleh karena sejenis. Oleh karena itu dalam vinaya, seorang homoseksual , waria, tidak boleh jadi Bhikkhu. Karena bisa terjadi korban seperti edward dan ryu :)) _/\_
-
yesh GAY gk boleh jadi Bhikkhu..
itu ada dalam Vinaya..
-
perbuatan2an (masa lampau/sekarang) apa saja yg sehingga berakibat pacar (tunangan) nya direbut sama seorang biksu (resmi+berjubah) ?
Adalah tidak mungkin untuk memikirkan penyebab sebuah vipaka.
Karena Vipaka (buah kamma) adalah akumulasi perbuatan kita berkalpa2 lampau yg tidak terhitung banyaknya sd perbuatan sedetik sebelum ini.
Yang dapat kita lakukan hanyalah memikirkan PENYEBAB TERDEKAT yang terdapat pada kehidupan kita sekarang ini.
Apakah umat cewek boleh call HP Biksu utk bahas sesuatu (lebih dari 5 menit begitu)?
sesuatu = konsultasi pribadi gitu....atau keluh kesah....
Saya kurang memahami peraturan kebhikkhuan, kalaupun memang ada peraturan yg memperbolehkan ngomong via HP tidak lebih dari 5 menit, menurut saya lebih bijaksana jika kita bertatap muka langsung dengan Bhikkhu tsb dengan didampingi oleh kakak, adik, teman atau ortu kita.
::
-
perbuatan2an (masa lampau/sekarang) apa saja yg sehingga berakibat pacar (tunangan) nya direbut sama seorang biksu (resmi+berjubah) ?
Gw bingung mo komentar apa dengan pertanyaan ini...Kenapa yang rebut harus seorang bhiksu? Bukannya jelas2 bhiksu kaga boleh pacaran? Kalo pacar orang lain yang direbut sama bhikku juga gw kaga bakal setuju.
Gw ikut bingung mo komentar apa dgn hal tsb diatas..............
kronologisnya (biasanya) ya begitu itu............
1. Konsultasi pribadi berduaan....ttp tidak diruang tertutup....
2. sering2 masakin makanan kesukaan cukurata...
3. umat cewek telpon ke si cukurata..... ngobrol sampai...10menit, 20 menit....
.....sampai hampir satu jam....
4. ada kesempat, mengantarkan cukurata..... karna cukurata kan ngak punya sim...
5. ada kesempatan langka..............ajak cukurata kerumah.....
6. cari timing/alasan kuat sehingga cukurata tidak pulang...........
7. malam2 konsultasi lagi.............
8. konsultasi special ini uda cuma berduaan....
9. jam berjalan..... makin malam semangkin sepi...
10. cerita selanjutnya terserah anda (SENSOR BRO.............)
Jadi itu semua ada kemungkinan untuk terjadi..........
Apakah itu MEMUAKAN????... no.... cuma agak SEREM......(HOROR)...
bagaimana menurut yg lain?
-
_/\_ Sebaiknya tidak berspekulasi macam-macam, saya sarankan kalo bro johan kenal dengan si cewe itu,kasih pengertian vinaya kebhikkuan dengan baik. saya mengerti karenas sering menemui kejadian seperti itu dan biasanya cewe itu adalah cewe kesepian yang butuh seorang teman, yang paling bisa dipercaya kan tetep si cukurabis itu, jadi mau ga mau karena merasa dekat dalam arti si cewe masih umat awam,ia akan mengembangkan chemistry yang berlebihan.
Jujur,inilah yang saya sering lihat di dalam vihara, kadang terlalu berlebihan dan merasa bahwa si cukurabis adalah ibarat dewa yang harus disanjung-sanjung padahal ia juga belum perfect. jadi kerja sama bersama dengan pengurus vihara juga dan juga kalo johan kenal bhikkunya,ingatkan dia akan vinaya.
Kalao jurus saya bertanya bego seperti ini.
"Bhante, seandainya saya jadi bhikkhu, ada tidak dalam vinaya ,bagaimana cara saya menaggapi lawan jenis?misalnya Bhante,kalo ia sering-sering telpon, kalo ia ngajak saya makan di luar dalam artian berdana, juga kalo dia selalu bicara dekat-dekat dengan saya"
Gitu aja,ajak Bhikkhu membicarakan vinaya maka tidak akan terkesan menggurui dan juga sebagai informasi ke umat awam.
-
[at] ko hedi setuju.........
kadang tuch kalau ce curhat.........ego co suka bermain
dia itu membutuhkan ku....aku harus ini dan itu.........segala despensasi atas nama kebaikan.......
ngak sadar udah menimbun............"nafsu"....
akhirnya jatuh cinta la dia....dan ce tuch dan merasa nyaman lalu jatuh cinta juga.....
ada baik nya kalau yang mau jadi bhikkhu...dll....kalau ngak mau jatuh cinta...
atau di jatuh cintai....
kalau ada yang curhat usahakan jangan lebih dari 10 menit berdua..dan jgn dalam ruanggan tertutup
jangan berpikir dia membutuhkan aku..dia mau bunuh diri...dia stress berat dll
yakinlah....dia tetap hidup kok tampa diri kita...dan kita ini bukan siapa-siapa...
dah sering teman-teman ku baik ce maupun co jatuh dalam hal asmara....
baik plater..suster..maupun calon bhikkhu...
awalnya satu.....atas nama kebaikan...
Dalam vinaya kebihkhuan kalo ngomong sama cewek tidak boleh berdua, harus ada satu orang lainnya sebagai saksi. Masalahnya kalau kasus edward atau ryu, berduaan aja boleh karena sejenis. Oleh karena itu dalam vinaya, seorang homoseksual , waria, tidak boleh jadi Bhikkhu. Karena bisa terjadi korban seperti edward dan ryu :)) _/\_
rupanya Edward dan Ryu punya daya tarik yg begitu hebat.....
sampai2 tangan orang lain MELEKAT............
-
_/\_ Sebaiknya tidak berspekulasi macam-macam, saya sarankan kalo bro johan kenal dengan si cewe itu,kasih pengertian vinaya kebhikkuan dengan baik. saya mengerti karenas sering menemui kejadian seperti itu dan biasanya cewe itu adalah cewe kesepian yang butuh seorang teman, yang paling bisa dipercaya kan tetep si cukurabis itu, jadi mau ga mau karena merasa dekat dalam arti si cewe masih umat awam,ia akan mengembangkan chemistry yang berlebihan.
Jujur,inilah yang saya sering lihat di dalam vihara, kadang terlalu berlebihan dan merasa bahwa si cukurabis adalah ibarat dewa yang harus disanjung-sanjung padahal ia juga belum perfect. jadi kerja sama bersama dengan pengurus vihara juga dan juga kalo johan kenal bhikkunya,ingatkan dia akan vinaya.
Kalao jurus saya bertanya bego seperti ini.
"Bhante, seandainya saya jadi bhikkhu, ada tidak dalam vinaya ,bagaimana cara saya menaggapi lawan jenis?misalnya Bhante,kalo ia sering-sering telpon, kalo ia ngajak saya makan di luar dalam artian berdana, juga kalo dia selalu bicara dekat-dekat dengan saya"
Gitu aja,ajak Bhikkhu membicarakan vinaya maka tidak akan terkesan menggurui dan juga sebagai informasi ke umat awam.
Kadang kala buka saja umat(gadis) tsb yg terlalu berminat pada cukurata....tetapi ibunya juga sangat mendukung....seakan-akan tiada hari tanpa menceritakan kehebatan cukurata....
sory kalau ada yg merasa saya ngarang (berspekulasi)....
tp hal tsb benar2 terjadi.......
dan bisa terjadi dimana saja..............(begitu juga di greja..../ tidak pandang tempat)...
jadi cerita tsb hanya menambah wawasan kita aja.... dan lebih cepat/cermat utk mengenalinnya kalau itu terjadi dilingkungan kita..............
apa bro ingin jadi Bante suatu hari?
-
maksud berspekulasi adalah ketika melihat kejadian itu,kita mengira-ngira kejadian apa yang bisa terjadi misalnya ngebayangin si cewe mesum ama si cukurabies. gt bukan membuat2 cerita. karena permasalahan ini adalah lajim. rahasia umum. hehehe.
menurut gw , sosialisasi Vinaya akan memegang peran namun waktu juga yang akan menjawab.
-
rupanya Edward dan Ryu punya daya tarik yg begitu hebat.....
sampai2 tangan orang lain MELEKAT............
Beginilah kalao jadi orang terlalu keren.... 8)
-
_/\_ Banyak hal yang harus kita pertimbangkan sebelum kita membuat satu topik untuk di posting. Apa yang menjadi pengalaman Bro... kalau saya pribadi lebih baik di keep sendiri dan apabila sudah tidak bisa lagi menahan emosi dan kesal... mungkin jalan terbaik adalah sharing dengan orang yang tepat, karena hal ini bisa berakibat macam2. Kalau kita liat di beberapa negara katholik, pelecehan terjadi oleh para pastur dan itu juga dipublikasikan lebih lagi, sampai ke tv tv dunia yang ditonton oleh begitu banyak orang dan pastur pastur ini pun ada yang dihukum dengan cara yang berbeda. Tetapi itu bisa dilakukan jika kita berbicara dan mengatakan kepada orang yang memang berhak untuk mengambil keputusan dan dengan bukti yang jelas.
INi hanya masukan saja, tidak semua pembaca disini bisa menangkap maksud baik bro... apalagi yang mungkin bukan buddhist akan menambahi.. karena forum ini kan bukan forum tertutup, siapa saja bisa masuk.
Saran saya, tenangkan diri bro dulu dan coba cari jalan terbaik untuk mengatasi hal ini dan ceritalah dengan orang yang tepat jadi kekesalan bro juga bisa selesai dengan hati yang lapang. Inget bro EHIPASIKO.... datang lihat dan buktikan.. maksud saya kalo itu memang benar, bila perlu buktikan dengan org yang bisa membantu.
Sekarang pasti yang baca berpikir, ini anggota sangha mana, vihara mana, dll. Jadi akan banyak hal hal baru yang bisa saja membuat suasana gak enak, padahal bro bermaksud menyampaikan kekesalan dan memberitahukan rekan rekan lain... yang terburuk mungkin nama vihara atau sangha mana yang jadi tudingan padahal mungkin itu juga bukan mereka dan tidak benar.. karena semua berpikir sendiri sendiri..menerka nerka....
Itu aja saran saya.. semoga kita hidup lebih mawas diri, penuh cinta kasih dan tetap berusaha memutar roda dharma untuk kemajuan kita semua.... _/\_
-
xixixixixixix Pengalaman paling memuakkan untuk bro devadatta mungkin masuk neraka avici kali yah ^-^ cerita-cerita donk pengalamannya ;D :D
-
[at] Devadata,
Maksud postingan tsb bisa saja untuk sharing kekesalan, tapi saya tidak setuju dengan pendapat Bro Devadata bahwa peristiwa ini harus di keep sendiri.
Umat awam berhak tau (harus tau!) bagaimana sesungguhnya kehidupan para Bhikkhu itu.
Kehidupan mereka yg penuh kesucian juga kesucian yg palsu.
Jadi umat awam dapat mengambil sikap yg PANTAS terhadap para Bhikkhu.
Apa yg terjadi selama ini, kebanyakan umat awam sangat mendewakan para Bhikkhu.
Dari meminta diramal, konsultasi pribadi sd minta rezeki, minta kesehatan, dan meminta2 lainnya.
Umat awam membutuhkan informasi yang berimbang terhadap Buddha, Dhamma dan Sangha.
Menutupi informasi tentang perangai buruk para Bhikkhu sama saja dengan membodohi umat.
Apa yang ditakutkan?
Takut nama baik organisasi rusak? Hmmm... mempertahankan Atta.
Takut Buddha Dhamma binasa? Menutupi malah akan membinasakan Buddha Dhamma, racun disimpan akan membikin tubuh rusak.
Saya lebih prefer untuk mencantumkan nama Bhikkhunya, biar korban tidak bertambah.
***Tulisan ini tidak ditujukan bagi Sangha tertentu: salah adalah salah, benar adalah benar***
-
[at] Devadata
Yup, postingan awal saya memank menjadi pelampiasan kekesalan saya yang sangat memuncak.Tetapi kenyataan tidak boleh ditutupi.
Saya cukup aware, postingan saya akan memicu berbagai dampak positif dan negatif dari yang membaca, karena itu tulisan saya berusaha membatasi agar tidak ada pandangan menghakimi.
Keburukan seorang pemuka agama tidak hanya terjadi dalam agama Buddha saja,tetapi ada di semua agama. Kita ambil contoh Sri Paus yang datang ke Amerika, dalam pidato-nya justru beliau tidak menutupi, justru mengatakan bahwa kasus pedofilia itu ada, dan beliau sebagai otoritas tertinggi agama ka****k akan berusaha memperbaiki. Kalau diteliti, justru dengan menerima kesalahan dan berusaha memperbaiki kesalahan yang ada, warga Amerika dapat lebih menerima kedatangan Sri Paus.
Sekarang kita lihat kasus kita sendiri, kita tidak mempunyai 'otoritas tertinggi', jika terjadi kesalahan oknum tertentu, kepada siapa kita harus melapor?Sedangkan oknum2 cukurabis dengan bebas bertindak sesuka hati karena setiap kesalahan akan ditutupi. Karena itu, menurut saya, membuka secara umum perbuatan2 oknum cukurabis yang tercela merupakan jalan terakhir agar oknum cukurabis itu tidak dapat bergerak sesuka hati.
Kemarin pula saya mendapat info ada oknum cukurabis yang masuk ke penjara karena mangkir dari membayar tagihan telepon. Yang menuntut ialah perusahaan telepon tersebut.Hal ini saya ketahui dari bhikku sendiri, jadi ini bukanlah hanya sekedar isu. Yang saya heran, kenapa tidak ada public expose?Saya tidak memusingkan perihal public expose, tetapi dengan contoh tersebut saya mendapat pelajaran baru, kita bisa menggunakan perangkat hukum negara jika terdapat oknum2 cukurabis yang terbukti melanggar hukum.
-
Umat awam membutuhkan informasi yang berimbang terhadap Buddha, Dhamma dan Sangha.
Menutupi informasi tentang perangai buruk para Bhikkhu sama saja dengan membodohi umat.
Apa yang ditakutkan?
Takut nama baik organisasi rusak? Hmmm... mempertahankan Atta.
Takut Buddha Dhamma binasa? Menutupi malah akan membinasakan Buddha Dhamma, racun disimpan akan membikin tubuh rusak.
Saya lebih prefer untuk mencantumkan nama Bhikkhunya, biar korban tidak bertambah.
setuju bang...
jangan sampe ntar tau2 kasus gede dan high profile kayak ferry terulang dan umat yg selama ini terlena dan menganggap bhikkhu/biksu/lama itu pasti suci bakal shock berat, mungkin sekalian jadi benci agama atau pindah agama atau ganti suhu :)
-
Kalau tahap2 rinci kejadian tsb dpt dipostkan......sehingga newbiiii
bisa membaca situasi yg agak berbahaya dan menghindarinnya...
sebelum tangan MELEKAT di DRUM STICKnya KFC.....................
Siapa yg ngak suka KFC?????
Ehhh bagaimana seorang cukurata berfoto dgn umat ce2....
yg BUAHnya MENEMPEL dibagian lenganya cukurata????
apakah bro merasa.....
1. muak
2. heran... gimana trik tsb dilakukan
3. iri.... koq tidak dari dulu juga ikut dicukurata..
4. cuma bisa gigit jari...................
saya dukung freedom of speech (hrs ada penambahan pengetahuannya)....
-
Ah biasa aja sih...Kalo emank foto gmn? Buset, imajinasi Johan sa ceng tinggi jg, sampe pas lg foto2 aj dipikirin. ^-^
Menurut gw sih, pikiran adalah pelopor, jgnkan pas lg foto yang secara tidak sengaja 'kena', kan kadang2 ada tuh, cewe krn terbiasa supel, dan kebetulan kenal cukup baik,menyapa oknum cukurata 'halo' dengan nada yang rada manja. Kan belum tentu jg memank terjadi hal2 negatif..
Gw juga sering foto2 sama cewe, dan pas lihat tuh foto ternyata kena, pas lagi foto gw kaga merasa apa2. Apakah karena tidak sati?
-
Ah biasa aja sih...Kalo emank foto gmn? Buset, imajinasi Johan sa ceng tinggi jg, sampe pas lg foto2 aj dipikirin. ^-^
Menurut gw sih, pikiran adalah pelopor, jgnkan pas lg foto yang secara tidak sengaja 'kena', kan kadang2 ada tuh, cewe krn terbiasa supel, dan kebetulan kenal cukup baik,menyapa oknum cukurata 'halo' dengan nada yang rada manja. Kan belum tentu jg memank terjadi hal2 negatif..
Gw juga sering foto2 sama cewe, dan pas lihat tuh foto ternyata kena, pas lagi foto gw kaga merasa apa2. Apakah karena tidak sati?
setuju, pikiran adalah pelopor....
kalau DIGOSOK TERUS.... pikirannya bisa BENGKONG!!!!!
-
Thanks for feedback nya bro.. sebenernya saya pribadi tahu siapa yang dimaksud kalau apa yang disharing sesuai dengan apa yang ditulis .. dan saya setuju setuju aja kalo misalnya harus dikasih tau ke umat awam, hanya saja kita harus lebih hati2 karena ini akan merusak citra agama buddha sendiri nantinya dan itu yang menjadi konsen saya. Seperti diforum akhirnya keluar nama Vihara tertentu padahal kita tidak bermaksud seperti itu. Apalagi yang kita tulis itu harus kita pertanggungjawabkan kebenarannya dan karma yang akan menunjukkan kebenaran nantinya..
Bro, kalao memang apa yang bro sampaikan itu bener, feel free to contact me dan kita bisa samakan siapa yang bro maksud jadi kita tidak perlu lagi memperpanjang topic ini, karena sudah saat nya kita melihat perkembangan agama Buddha sendiri dan melihat kedalam diri kita tentang apa yang kita jalani, pelajari, kita jalanin dari belajar Dharma...
-
Benih buah yang paling baik sekalipun, belum tentu menghasilkan buah yang pasti manis dan ranum
Benih buah yang paling jelekpun, belum tentu semua buah yang dihasilkan pasti asem, sepat dst.
Saya sendiri sekitar awal tahun yang lalu,
Teman saya (sebut saja namanya AF) pernah sharing ke saya mengenai salah satu Baksos untuk membantu salah satu saudara kita (Sebut saja Namanya YY)
dimana bisa dikategorikan bahwasanya 70% orang yang membantu treat tersebut membantu YY, pada mulanya saya hanya mencoba untuk memeriksa kebenaran dari cerita itu, ternyata si YY bener-bener menggunakan treat tersebut untuk kepentingannya sendiri.
Akhirnya saya mengetahuinya, pada mulanya saya juga sangat kesal, mungkin pada saat itu saya jika si YY berada dihadapan saya, mungkin saya ingin menelanjangi dia (Bukan menelanjangi dalam bahasa fisik, tetapi ingin membuka kedoknya) namun setelah saya pikir-pikir, itu terlalu kejam, akhirnya saya hanya berusaha untuk menyadari dia (walaupun tidak berhasil) mungkin hanya 1 bahasa yang saya sampaikan ke dia, yakni : Peliharalah kepercayaan yang telah diberikan, jangan sampai merusak kepercayaan tersebut.
"Duit bisa dinilai, kepercayaan tidak ada harganya."
Adapun alasan saya kenapa saya tidak jadi membongkar si YY, hanya satu alasan kecil yang mungkin tidak ada artinya: "Puah Cha Tong, Mai Puah Cha Sim" (kalau ditranslate ke bahasa Indonesia, kira-kira berbunyi : membelah kayu, jangan sampai membelah Intinya) karena kita masih mengharapkan kalau si oknum tersebut untuk dapat hidup, dan kita wajib memberikan kesempatan kepada dia.
maaf ya jika saya berkomentar terlalu banyak.
Regards
EK
-
^^ ooh... Kisah yang itu ..., Yaps, hal tersebut merupakan pembelajaran juga untuk lebih berhati2 yach :)
_/\_
-
[at] Bro Devadata
Hmm...Yang saya maksud oknum-ny beda sama yang disebut belakangan lho...Seperti yang saya tuliskan di awal, saya tidak ada niat menyebut pihak2 tertentu, karena tujuan saya membuka topik ini adalah agar masyarakat tahu, bahwa Anggota Sangha bukanlah dewa yang harus kita hormati secara berlebihan.Bro kan tahu, masyarakat Indo tuh suka men'dewa'kan orang,dan menutup kenyataan bahwa seorang anggota Sangha masih seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan.Justru memberikan kenyataan ini bearti memberikan pandangan netral agar umat tidak terlalu mendewakan anggota Sangha.So,Menghormati YES, mendewakan NO
Beradasarkan pengalaman, mama saya merupakan salah satu korban dari pandangan salah ini.Kebetulan saya teringat obrolan sama mama dan menanyakan mengapa beliau meninggalkan Buddha Dhamma padahal secara track record keluarga, masih termasuk keluarga Buddhis.Setelah saya teliti, karena ada unsur kekecewaan terhadap pandangan salah yang terlalu mendewakan anggota Sangha, pada saat menghadapi bahwa masih ada beberapa anggota Sangha yang tidak jujur, mama jadi tidak percaya terhadap semua yang bhikku tersebut ajarkan.Kejadian mama saya sudah cukup lama, sekitar 20 tahun yang lalu,jadi cukup sulit bagi saya untuk merubah persepsi mama yang sudah lama beliau percaya.Dan saya akhirnya memutuskan tidak menceritakan pengalaman saya, karena takut memperburuk persepi beliau. Sebenarnya mama tidak sepenuhnya tidak percaya Buddha Dhamma, tetapi lebih kepada label AGAMA , karena dari keseharian beliau masih menjalankan sila, dan percaya hukum karma.Dan mama selalu mengatakan jangan percaya sama bhiksu,tetapi beliau tidak pernah malarang saya mempelajari Buddha Dhamma.
-
Iya nich , ngapain juga kalo aib kita ini dikasi tau keorang lain, intinya supaya 'don't judge the book from the cover = by Toekoel Arwana'
:))
-
Benih buah yang paling baik sekalipun, belum tentu menghasilkan buah yang pasti manis dan ranum
Benih buah yang paling jelekpun, belum tentu semua buah yang dihasilkan pasti asem, sepat dst.
Saya sendiri sekitar awal tahun yang lalu,
Teman saya (sebut saja namanya AF) pernah sharing ke saya mengenai salah satu Baksos untuk membantu salah satu saudara kita (Sebut saja Namanya YY)
dimana bisa dikategorikan bahwasanya 70% orang yang membantu treat tersebut membantu YY, pada mulanya saya hanya mencoba untuk memeriksa kebenaran dari cerita itu, ternyata si YY bener-bener menggunakan treat tersebut untuk kepentingannya sendiri.
Akhirnya saya mengetahuinya, pada mulanya saya juga sangat kesal, mungkin pada saat itu saya jika si YY berada dihadapan saya, mungkin saya ingin menelanjangi dia (Bukan menelanjangi dalam bahasa fisik, tetapi ingin membuka kedoknya) namun setelah saya pikir-pikir, itu terlalu kejam, akhirnya saya hanya berusaha untuk menyadari dia (walaupun tidak berhasil) mungkin hanya 1 bahasa yang saya sampaikan ke dia, yakni : Peliharalah kepercayaan yang telah diberikan, jangan sampai merusak kepercayaan tersebut.
"Duit bisa dinilai, kepercayaan tidak ada harganya."
Adapun alasan saya kenapa saya tidak jadi membongkar si YY, hanya satu alasan kecil yang mungkin tidak ada artinya: "Puah Cha Tong, Mai Puah Cha Sim" (kalau ditranslate ke bahasa Indonesia, kira-kira berbunyi : membelah kayu, jangan sampai membelah Intinya) karena kita masih mengharapkan kalau si oknum tersebut untuk dapat hidup, dan kita wajib memberikan kesempatan kepada dia.
maaf ya jika saya berkomentar terlalu banyak.
Regards
EK
Apa yg sebaiknya dilakukan umat bila si cukurata mulai selip (melenceng).....
(maklum.... ban yg gundul, pada cuaca hujan dpt membunuh..... :) ):)
1. gaya bisu
akibatnya korban yg lain akan bertambah
cukurata mengeluarkan jurus2 yg lebih yahut lagi
bagaimana kalau korban berikut adalah adik anda?
2. Menulis surat cinta pada pada gurunya
cerita secara rinci bagaimana hal tsb terjadi... beri juga email smith [at] yahoo.com utk cross check
3. Laporkan pada polisi
disertain bukti2 rekaman dll.
4. Ultimatun cukurata... (surat kaleng) bila melakukan lagi....berarti "perang"
5. ide anda....
saya sendiri kurang setuju kalau kita tutup mulut, tutup mata, maupun tutup telinga....
bagaimana menurut yg lain?
-
Iya nich , ngapain juga kalo aib kita ini dikasi tau keorang lain, intinya supaya 'don't judge the book from the cover = by Toekoel Arwana'
:))
aib ini merupakan sejenis penyakit yg bisa menular... dan membahayakan....
-
Bro edward... thanks replynya... saya pribadi ngerti maksud bro dan tujuan bro dari awal untuk apa, seperti yang saya bilang dari awal, apa yang bro inginkan buat sharing bisa jadi dipake oleh orang lain untuk menambah2in, mengungkapkan kekesala/kekecewaan pribadi atau apa yang tidak jelas maksudnya apa. Saya menangkap hal itu dan saya rasa sebagai umat Buddha yang memang menghormati anggota sangha (bukan mendewakan) dan menjalani ajaran Dharma tidak akan menambahi apa yang bro sharing hingga menunjuj nama vihara atau aliran tertentu. Buat saya pribadi, mengeluarkan sesuatu haruslah bertanggung jawab atas apa yang dibicarakan/dibahas. Kalau cuma nulis dan gak berani bertanggungjawab itu sama saja namanya "sengaja bikin gosip untuk kepuasan pribadi".
Anyway bro edward, sekali lagi terimakasih atas sharingnya dan seperti saya tulis sebelumnya... saya tahu yang bro maksud siapa dan kita bisa sharing lebih jauh kalau diperlukan. Untuk yang nambahin nambahin sehingga muncul nama aliran atau vihara tertentu... kalo memang bener apa yang dibicarakan, saya ada jalan keluarnya dan mari bertanggungjawab dengan apa yang kita bahas, tapi kalo cuma punya maksud tertentu.. semua yang baca disini pasti tahu apa yang perlu kita sama sama lakukan.
ucapan, pikiran dan hidup sesuai Dharma....
-
mencantumkan nama Bhikkhu?? ;D
Gimana menurut rekan2 yg lain?? ;D
Kalo saya kurang sreg bila harus mencantumkan Nama Bhikkhu tsb..
Memank hal ini cukup dilematis, namun tak semua org bisa berpikiran "TENGAH".. maksud hati memberikan info yg benar, ntar malah muncul hal2 negatif yg mungkin bisa lebih parah.. Apakah hal negatif itu ? Sy blom bisa membayangkan hal negatif apa yg akan muncul bila kita mencantumkan Nama Bhikkhu tsb yg melakukan pelanggaran Vinaya...
Mungkin rekan2 yg lain bisa memberikan solusi terbaik utk masalah ini...
_/\_
-
Sejujurnya saya sendiri masih bimbang apakah akan melanjutkan membongkar keburukan dengan mengkonfrontasi langsung, karena untuk saat ini saya belum dapat bertanggungjawab dari segi waktu dan tenaga untuk mengurusi hal seperti ini.Masih banyak tanggungjawab lain yang harus saya selesaikan segera. Kalau boleh, bisa disharing menurut bro Devadata langkah2 yang sebaiknya dilakukan jika memank berniat menindak-lajuti?
Anyway, Bro Devadata tampaknya hanya tertarik dengan pembahasan mengenai topik ini saja yah?
Perkenalan dulu donk Bro... >:)<
[at] Umat Awam
:-t NO, NO, NO..... [-X [-X
Tidak setuju dengan menyebutkan nama tertentu secara langsung, terlebih secara spesifik vihara tertentu.Karena pasti akan timbul pandangan menghakimi, pdhl belum semua orang yang berhubungan dengan vihara tersebut memank 'kotor'.
-
Bro, kalau memang untuk kebaikan dan bisa dibuka diforum (bertanggungjawab), kalau memang harus menyebutkan nama seseorang.. silakan saja.. hanya ketika sudah menyebutkan tolong bertanggungjawab, jadi bukan tong kosong saja. Kalau kembali melihat tujuan awal dari bro edward, saya rasa sudah gak perlu kita bahas masalah ini. Karena bro edward hanya sering dan ingin melepas kekesalan saja, tapi kalau ada yang lain nambahin sampe keluar nama vihara, anggota sangha tertentu atau aliran tertentu, mbok ya dipertanggungjawabkan.. itu kalo gentle dan bermaksud baik... bila perlu kita yang ikut posting kumpul dimana githu sambil sharing... jadi kan semua jelas.. tapi kalo cuma omdo alias omong doang biar yang lain ikut terpancing... wah udah gak perlu didenger dah...
bergaul dengan orang bijaksana itu lebih baik.... _/\_
-
Jawaban nya :Gak bro edward serta rekan2 yang lain, saya bukan cuma tertarik dengan topik ini, hanya saja saya ikutan karena saya melihat sesuatu yang saya rasa nantinya bisa merusak nama baik seseorang/vihara/aliran tertentu.
Jujur saya tertarik untuk posting di forum ini setelah saya membaca ada yang menyebutkan aliran dan vihara tertentu di forum ini, Rasanya sangat tidak etis bro.. Makanya saya tertarik menulis dan ingin tahu apa yang menyebutkan aliran atau vihara tertentu ini bisa mempertanggungjawabkan apa yang ditulis, bro..
Boleh aja kita buka topik baru, kebetulan di kantor lagi gak githu banyak gawean nih jadi bisa posting posting dengan tenang dan pikiran nya juga lagi tenang bro... jadi kita dengan penuh kesadaran posting cerita atau sharing dengan pikiran dan hati yang bersih bro... :)
Kenalan deh buat semua ;)
-
Welcome bro Devadata, kita dapet teman baru untuk diskusi lagi. Sering-sering posting yah
:backtotopic:
-
Jawaban nya :Gak bro edward serta rekan2 yang lain, saya bukan cuma tertarik dengan topik ini, hanya saja saya ikutan karena saya melihat sesuatu yang saya rasa nantinya bisa merusak nama baik seseorang/vihara/aliran tertentu.
Jujur saya tertarik untuk posting di forum ini setelah saya membaca ada yang menyebutkan aliran dan vihara tertentu di forum ini, Rasanya sangat tidak etis bro.. Makanya saya tertarik menulis dan ingin tahu apa yang menyebutkan aliran atau vihara tertentu ini bisa mempertanggungjawabkan apa yang ditulis, bro..
Boleh aja kita buka topik baru, kebetulan di kantor lagi gak githu banyak gawean nih jadi bisa posting posting dengan tenang dan pikiran nya juga lagi tenang bro... jadi kita dengan penuh kesadaran posting cerita atau sharing dengan pikiran dan hati yang bersih bro... :)
Kenalan deh buat semua ;)
bila suatu masalah terjadi.....
boleh toh dibahas...
1. kenapa
2. bagaimana (tahap2) terjadi
3. pencegahan dikemudian hari....
4. tanda2 masalah akan terjadi (preventif)....
5. dll
mungkin ini lebih berguna...
bagaimana menurut yg lain?
-
gue baru baca pengalaman pribadi bro Edward sangat mengecewakan ... Dan dari pengalaman pribadi saya, saya juga menemukan banyak hal yang mengecewakan dari para sesepuh sangha yang terlibat dalam politik. Semoga saja ajaran Buddha tetap mekar seperti bunga teratai yang tumbuh diatas lumpur...
Salah satu sebab saya membela aliran-aliran sesat adalah, karena saya juga menemukan bahwa tokoh-tokoh suciwan dengan agama dan aliran asli ini juga tidaklah sempurna... why we judge someone while we're wrong ?
sangat sulit menemukan suatu sosok yang sempurna, bila tidak bisa menemukan sosok yang sempurna, adalah baik untuk tetap belajar dari sosok-sosok yang tidak sempurna tadi...
-
Jebret aja langsung nape ?
Takut amit memecah belah sangha ?
So what kalao memecah belah sangha ?
What ? Avicci ? Dongeng doang itu...
dan lagean Niatnya bukan mecah2in, tetapi ngelurusin sangha
So what kalao memecah belah sangha ?
Kale aja emang udah waktunya sangha terpecah-pecah..
Inga' Inga' Annica...
-
.. kalau ada yang bilang avicci itu dongeng, lama-lama dia juga akan bilang hukum karma dan reinkarnasi itu juga dongeng....
-
jadi menarik nih....
mengapa memecah belah sangha dikatakan masuk avici?
apakah karena kumpulannya? atau orangnya? keknya lebih mengarah pada "ariya sangha" yg bikin berat.... any opinion?
-
.. kalau ada yang bilang avicci itu dongeng, lama-lama dia juga akan bilang hukum karma dan reinkarnasi itu juga dongeng....
Okay, apa yg membuat anda percaya avicci itu exist ?
Books ? Siddartha ? Sangha ? Tipitaka ?
or... ?
-
karena udah sering ke sana
-
Apa yang membuktikan anda pernah kesana ?
Bagaimana keadaan disana?
Siapa/Apa aja yang ada disana?
Dimana itu sana ?
-
apakah matahari itu exist bagi orang buta?
-
Apa yang membuktikan anda pernah kesana ?
Bagaimana keadaan disana?
Siapa/Apa aja yang ada disana?
Dimana itu sana ?
memang tidak semua ajaran Buddha benar-benar bisa dibuktikan.... (31 alam, reinkarnasi, karma ).. namun ada teori-teori yang berhubungan dengan self, yang bisa memberikan sedikit gambaran tentang neraka. misalkan konsep tentang "emptiness", madyamika-chitamatta mendefinisikan emptiness sebagai "kesalahpandangan tentang diri", "diri" ini adalah lebih dari sebatas tubuh, "diri" ini adalah " tubuh dan lingkungannya" yang dibentuk oleh panca indera plus pikiran. karena itulah lingkungan neraka itu adalah ciptaan dari objek mental yang paling halus.....
coba baca lebih lanjut sutra shurangama, tentang bagaimana Buddha mengajarkan konsep tentang diri, saya pernah post di forum dc...
-
Setiap orang memiliki cara mengekpresikan isi hati dan pikiran...
Isi hati dan pikiran setiap orang berbeda-beda... begitu juga pemahaman...
Pemahaman, bisa berkembang, bisa berubah 180 derajat...
Seorang pemusik mengekpresikan kegundahan, kecamuk hati ataupun ide-idenya lewat alunan musik..
Seorang pelukis menuangkannya dalam bentuk lukisan...
Seorang sastrawan menuliskan syair dan puisi...
Jadi, kita, sebagai umat awam menumpahkan segala pertanyaan dan pendapat dalam bentuk diskusi dan debat akan vinaya dan aturan-aturan dalam Sangha...
Ada yang menjadikan pengalaman sebagai dasar, ada yang dari sekedar mendengar.. Ada juga yang dari membaca dan mengutip pernyataan-pernyataan....
Semoga, apa yang dibahas, dituliskan dan dibaca bisa menambah pengetahuan yang berguna... Dan marilah kita mengembangkan pengetahuan ini menjadi sesuatu yang baik...
-
Apa yang membuktikan anda pernah kesana ?
Bagaimana keadaan disana?
Siapa/Apa aja yang ada disana?
Dimana itu sana ?
memang tidak semua ajaran Buddha benar-benar bisa dibuktikan.... (31 alam, reinkarnasi, karma ).. namun ada teori-teori yang berhubungan dengan self, yang bisa memberikan sedikit gambaran tentang neraka. misalkan konsep tentang "emptiness", madyamika-chitamatta mendefinisikan emptiness sebagai "kesalahpandangan tentang diri", "diri" ini adalah lebih dari sebatas tubuh, "diri" ini adalah " tubuh dan lingkungannya" yang dibentuk oleh panca indera plus pikiran. karena itulah lingkungan neraka itu adalah ciptaan dari objek mental yang paling halus.....
coba baca lebih lanjut sutra shurangama, tentang bagaimana Buddha mengajarkan konsep tentang diri, saya pernah post di forum dc...
Anda tidak menjawab,
Anda sebelumnya tidak setuju kalau avicci itu dongeng,
dan inilah jawaban anda ketika dimintai theory/bukti/pandangan mengapa avicci itu exist...
dan maaf, jawaban anda tidak mengena ke pertanyaan saya sebelumnya...
Kesimpulan: avicci hanya dongeng,
Hanya ada di ceritera-ceritera...
So... kenapa harus mewanti-wanti "Jangan memecah belah sangha" ?
Sementara kita semua tidak mampu membuktikan existensi avicci
Sementara kita semua tidak melihat bagaimana Ehipassiko konteks avicci .vs. ketakutan akan memecah belah sangha
Mana yang lebih baik:
1. Jujur demi kebaikan bersama ?
2. Bohong demi kebaikan bersama ?
3. Pura-pura tidak tahu demi kebaikan bersama ?
-
jadi menarik nih....
mengapa memecah belah sangha dikatakan masuk avici?
apakah karena kumpulannya? atau orangnya? keknya lebih mengarah pada "ariya sangha" yg bikin berat.... any opinion?
IMO, Ariya Sangha kekna sudah nggak bisa lagi dipecah-pecah...
Kecuali itu, Sangha-nya blom benar2 jadi Ariya, mungkin masih bisa dipecah-pecah, dan perbuatan memecah-belah kumpulan orang2 ini termasuk kamma buruk... soal apakah masuk Avicci, sy tidak mau terlalu memikirkannya, karena inti dari cerita ini adalah "usahakan jangan lakukan perbuatan jahat sekecil apapun, karena kita tidak pernah tau mana yg berat, mana yg ringan, jadi konsentrasi saja dengan pikiran, ucapan dan tindakan kita..."
::
-
hmm ariya sangha masih bisa koq. yaitu yg baru level rendah. misalnya sotapanna yang baru mematahkan 3 belenggu.
-
hmm ariya sangha masih bisa koq. yaitu yg baru level rendah. misalnya sotapanna yang baru mematahkan 3 belenggu.
Ada sourcenya om? Setahu saya sudah keyakinan yang tidak tergoyahkan pada Tiga Permata.
-
memecah belah itu tidak sellau berhubungan dengan tiga permata. misalnya bikin perselisihan atau menfitnah gituh...
-
Setahu saya definisi Sanghabheda bukan gitu deh om. Kalo denger penjelasannya yang mengerikan, kayaknya gak mungkin kena Sanghabheda.
Kalo selisih sama fitnah si bukan perpecahan. Definisi Sanghabheda itu kayak Devadatta dulu.
-
nah loh, kalau gitu gimana caranya si devadatta memecah belah *dalam artian menghilangkan keyakinan pada tiratana* ?
-
Yang ikut devadatta itu bukan ariya om.
-
selengkapnya baca RAPB ;D _/\_
-
Apa yang membuktikan anda pernah kesana ?
Bagaimana keadaan disana?
Siapa/Apa aja yang ada disana?
Dimana itu sana ?
memang tidak semua ajaran Buddha benar-benar bisa dibuktikan.... (31 alam, reinkarnasi, karma ).. namun ada teori-teori yang berhubungan dengan self, yang bisa memberikan sedikit gambaran tentang neraka. misalkan konsep tentang "emptiness", madyamika-chitamatta mendefinisikan emptiness sebagai "kesalahpandangan tentang diri", "diri" ini adalah lebih dari sebatas tubuh, "diri" ini adalah " tubuh dan lingkungannya" yang dibentuk oleh panca indera plus pikiran. karena itulah lingkungan neraka itu adalah ciptaan dari objek mental yang paling halus.....
coba baca lebih lanjut sutra shurangama, tentang bagaimana Buddha mengajarkan konsep tentang diri, saya pernah post di forum dc...
Anda tidak menjawab,
Anda sebelumnya tidak setuju kalau avicci itu dongeng,
dan inilah jawaban anda ketika dimintai theory/bukti/pandangan mengapa avicci itu exist...
dan maaf, jawaban anda tidak mengena ke pertanyaan saya sebelumnya...
Kesimpulan: avicci hanya dongeng,
Hanya ada di ceritera-ceritera...
So... kenapa harus mewanti-wanti "Jangan memecah belah sangha" ?
Sementara kita semua tidak mampu membuktikan existensi avicci
Sementara kita semua tidak melihat bagaimana Ehipassiko konteks avicci .vs. ketakutan akan memecah belah sangha
Mana yang lebih baik:
1. Jujur demi kebaikan bersama ?
2. Bohong demi kebaikan bersama ?
3. Pura-pura tidak tahu demi kebaikan bersama ?
memang tidak bisa dibuktikan. cuma ada teori saja... who knows?
-
kalo gitu mah artinya devadatta kgk memecah belah sangha donk.... *definisi dulu kan sangha-> ariya sangha*
om indra: di bagian mana tuh *ketahuan belon baca*
-
opini pribadi saja, seorang bhiksu itu bagaikan seorang jendral di medan perang. apakah jendral itu di belakang bermasalah atau tidak itu tidak penting. Yang paling penting adalah kepemimpinannya, ketokohannya, yang akan membawa prajuritnya untuk terus bersemangat melatih diri. apabila kebobrokan jendral didengar oleh prajuritnya, maka semangat prajurit akan habis, loyo, bahkan melarikan diri. Atau menyeberang ke pihak lawan.
maaf opini saya ini memang munafik...
-
pernahkah anda membayangkan bagaimana pendapat murid-murid ferry? bagaimana cara pikir mereka sekarang? masihkah mereka melatih diri di jalan agama Buddha?
-
Buku dua halaman 1813 sampe halaman 1815. 500 Bhikkhu yang ikut Devadatta bukan ariya. Setelah denger Sariputta dan Moggallana. mereka jadi ariya dan meninggalkan Devadatta.
-
sebaiknya mulai dari halaman 1783, untuk lebih mengenali Devadatta
-
hmm ariya sangha masih bisa koq. yaitu yg baru level rendah. misalnya sotapanna yang baru mematahkan 3 belenggu.
Ya, bener juga... sotapanna juga termasuk ariya.
::
-
Jebret aja langsung nape ?
Takut amit memecah belah sangha ?
So what kalao memecah belah sangha ?
What ? Avicci ? Dongeng doang itu...
dan lagean Niatnya bukan mecah2in, tetapi ngelurusin sangha
So what kalao memecah belah sangha ?
Kale aja emang udah waktunya sangha terpecah-pecah..
Inga' Inga' Annica...
Tergantung dari bahan nya!...
Kalau bahannya dari KARET kan ngak mungkin PECAH.........
apa lagi kalau dari AIR........ pecah sedikit.....LANGSUNG MENYATU....
-
Apa yang membuktikan anda pernah kesana ?
Bagaimana keadaan disana?
Siapa/Apa aja yang ada disana?
Dimana itu sana ?
memang tidak semua ajaran Buddha benar-benar bisa dibuktikan.... (31 alam, reinkarnasi, karma ).. namun ada teori-teori yang berhubungan dengan self, yang bisa memberikan sedikit gambaran tentang neraka. misalkan konsep tentang "emptiness", madyamika-chitamatta mendefinisikan emptiness sebagai "kesalahpandangan tentang diri", "diri" ini adalah lebih dari sebatas tubuh, "diri" ini adalah " tubuh dan lingkungannya" yang dibentuk oleh panca indera plus pikiran. karena itulah lingkungan neraka itu adalah ciptaan dari objek mental yang paling halus.....
coba baca lebih lanjut sutra shurangama, tentang bagaimana Buddha mengajarkan konsep tentang diri, saya pernah post di forum dc...
Anda tidak menjawab,
Anda sebelumnya tidak setuju kalau avicci itu dongeng,
dan inilah jawaban anda ketika dimintai theory/bukti/pandangan mengapa avicci itu exist...
dan maaf, jawaban anda tidak mengena ke pertanyaan saya sebelumnya...
Kesimpulan: avicci hanya dongeng,
Hanya ada di ceritera-ceritera...
So... kenapa harus mewanti-wanti "Jangan memecah belah sangha" ?
Sementara kita semua tidak mampu membuktikan existensi avicci
Sementara kita semua tidak melihat bagaimana Ehipassiko konteks avicci .vs. ketakutan akan memecah belah sangha
Mana yang lebih baik:
1. Jujur demi kebaikan bersama ?
2. Bohong demi kebaikan bersama ?
3. Pura-pura tidak tahu demi kebaikan bersama ?
Apa yg bisa dilakukan umat, kalau petinggi agama NYETIRNYA NGAWUR (pelecehan seksual, pacaran, rebut pacar org lain, dll, dll.... spt yg terjadi di Australia oleh seorang PasssssTR)...
Apakah surat kaleng, telp gelap BERKHASIAT? Atau lapor atasnya? atau lapor Bro Sumedho?
Atau minta bagian.....
-
NB :Ini adalah pengalaman pribadi saya.Tidak ada sangkut paut dengan suatu badan atau pun label organisasi Buddhis tertentu.Topik ini saya buka karena saya terlalu kesal dengan kenyataan yang ada. Harap bagi yang membacanya dapat berpikir lebih jernih dari pada saya.
Kebetulan akhir-akhir ini saya sedang dekat dengan seorang bhiksu.Bhiksu ini cukup memiliki jabatan dalam oragnisasi Sangha.Karena ia memank bagian dari sebuah organisasi sangha, 1 point yang saya dapat, beliau memank seorang bhiksu, bukan bhiksu gadungan yang tidak jelas asal pakai jubah.Semakin lama, saya semakin sering berhubungan dengan bhiksu tersebut dan semakin mengenal beberapa bhiksu, dan awal ini lah yang mengubah cara pandang saya sepenuhnya terhadap AGAMA & ANGGOTA SANGHA.
Kebetulan beberapa waktu lalu sedang diadakan acara puja bhakti waisak yang cukup besar.Karena saya dekat dengan bhiksu yang berpangkat tersebut, saya diundang atau lebih tepatnya diajak untuk menemani dan mengantar bhiksu dan beberapa bhiksu lainnya.Saya tidak masalah untuk itu, lagi pula saya memang melakukan hal tersebut dengan keinginan saya sendiri, tetapi kejadian tersebut membukakan mata saya sepenuhnya.
Selama perjalanan, ada hampir semua bhiksu yang ada berperilaku dan bersikap bukan sebagai anggot sangha, tetapi lebih seperti pria2 botak yang menggunakan baju kuning yang berakting sebagai orang suci!!! Selama di perjalanan, inilah PELAJARAN yang saya dapat :
1. Seorang anggota Sangha menggosipkan anggota sangha lain sebagai homo, banci, mata duitan, dll
2. Seorang anggota Sangha memaki2 dengan kata-kata binatang pada saat marah.
3. Seorang anggota Sangha dengan kesadaran menyuruh saya untuk berbohong.
4. Seorang anggota Sangha mengomentari penari2 cantik, dan menanyakan saya " menurut kamu yang mana yang cantik? Eh, carikan no hp dia donk".
5. Seorang anggota Sangha menyombongkan urutan generasi mereka.
6. Seorang anggota Sangha menanyakan tanggal lahir saya dll, dan mencoba meramal saya.
7. Seorang anggota Sangha menerima uang secara langsung dan mengatakan uang tersebut akan diberikan untuk vihara, PADAHAL ANGGOTA SANGHA TERSEBUT TIDAK MEMILIKI/ TINGGAL DI VIHARA ATAU CETYA!!
8. Seorang anggota Sangha mengomentari makanan yang disajikan tidak enak dan terlalu sedikit.
9. Seorang anggota Sangha menelepon saya dengan pura2 merubah suara dgn nomor yang tidak dikenal dan menanyakan sama saya "kamu suka laki2 atau perempuan?Kamu masa tidak ingat sama saya?Teganya kamu melupakan saya?Kamu kalau sama laki2 d ranjang sebagai perempuan atau pria?Kamu masa tidak suka laki2, kalau bohong dosa lho, bisa masuk neraka"
Setelah berkelakar dengan seenak lidah mereka, pada saat bertemu umat mereka bersikap sangat hormat dan menerima pujaan dari umat2.Dipuja dan di berikan tempat VIP, berbicara mengenai renungan Waisak, dan berbicara mengenai Dhamma!!
Pengalaman ini sungguh menjijikkan dan merubah pandangan saya sepenuhnya.Saya masih menghormati Buddha, Dhamma dan Sangha. Tetapi berhati-hatilah dengan beberapa anggota Sangha yang cukup terkenal, meyakinkan, tetapi asli-nya hanyalah seorang penipu rendah!
Kejadian ini semakin menguatkan saya untuk tidak melabeli diri saya dengan AGAMA , apalagi dengan melabeli diri aliran2 tertentu.
Welcome to the jungle my friend :D. Hutan itu indah dilihat dari jauh, walaupun dari dekat menyeramkan :o terutama malam tapi tetap ada angrek indah, suara burung merdu, udara harum juga loh. don't give up ^:)^
-
Bro Edward,....
kenapa sih pengalaman paling memuakkan???
untung deh elu diberi pelajaran sama sih cukurata tsb................
dan melihat realitas...........
kalau tidak,.... anda lengah, dan bisa saja suatu saat
malah DIPERKOSA sama pemain sepak bola!
pertanyaan : Apakah intan yg keluar dari MULUT ANJING tetap juga intan?
-
Intan yang keluar dari mulut anjing memang masih disebut intan tapi sayang tidak ada yang mau memegang karena keduluan ill feel.
sama seperti Dhamma,walaupun oleh orang yang jago sekalipun tapi kalo mulutnya tidak baik aka kurang ajar, tetap saja tidak ada yang mau menganggap itu sebagai Dhamma.
-
Bro Johan...
Saya sih sebenernya duh pernah dikasih tau mengenai perilaku2 aneh beberapa anggota sangha di Indo...Tapi, yang menjadi memuakkan saat itu karena perilaku kekontrasan yang terjadi saat itu...Seteleh melihat keburukan2, terus melihat dipuja2 bagaikan dewa...Sebagai orang awam, saya sangat kaget dan muak..
Justru dengan postingan ini menjadi bahan pembelajaran bagi kita semua...
kalau tidak,.... anda lengah, dan bisa saja suatu saat
malah DIPERKOSA sama pemain sepak bola!
Maksudnya apa yah? Bahasanya ketinggian neh...
Si anjing tidak mengeluarkan intan, hanya mengcopas intan dari buku ato orang lain...But, yes..gw sih ambil intannya aja, kalo anjingnya...jdi peliharaan gw aja deh...Hehehe....
[at] Pendekar Kuning...
Hahaha...Untung aye tinggal di kota.... ;D
-
Wedew ada anjing yah :))
-
Jangankan gitu... vihara aye aja pernah dihina di depan umum dengan kata: "ini vihara gak punya duit ya pake kertas bekas" (kurang lebih gitu inti kalimatnya, kata2nya ya pasti gak sama), padahal tuh bhikkhu senior n terkenal banget...
-
Jangankan gitu... vihara aye aja pernah dihina di depan umum dengan kata: "ini vihara gak punya duit ya pake kertas bekas" (kurang lebih gitu inti kalimatnya, kata2nya ya pasti gak sama), padahal tuh bhikkhu senior n terkenal banget...
yg habis hina, marah2.... harus SUMBANG DUIT...
paling tidak 10jt rph begitu......
(begitu dia habis marah... anda harus bersorak supaya dia sumbang duit....)
-
bro edward pengalaman mu tidak jauh beda dengan untung tapi belajarlah untuk tidak melihat kiri kanan ato atributnya tapi liatnya buddha dan dharmanya seutuhnya inget bro siapa yang makan siapa yang kenyang itu proses hukum karma bro. bro edward tidak semua sangha seperti itu emg ada sebagaian tapi tidak 100% bro. agama buddha mengajarkan kita untuk melihat masalah dari 2 sisi bukan dari 1 sisi saja dari segi pikiran dan perasaan bro bukan hanya dari benar dan salah.omitofo bro edward
sorry klw untung ada salah ngomong
-
tidak ada yang salah... ;D
Yup gw setuju dengan Untung..Biarpun sbnrnya ini tulisan lama, tetapi tujuan dari gw menulis ini awalnya ingin memberikan fakta yang terjadi di lapangan, walaupun dalam penulisannya waktu itu masih dipenuhi oleh rasa benci dan kesal...
-
Untuk mengungkapan fakta..........
judulnya bisa diganti.............
Hati2 jalan LICIN, bisa kepleset....
Bagaimana kalau pengungkapan fakta sekali memberikan dampak negatif?
Bagaimana kalau posting fotonya (faktanya)... apakah lebih berdampak negatif?
-
Aku baru baca pengalaman Bro Edward ini yang begitu mengagetkan kita semua sebagai penganut Buddhis
Seharusnya memang para anggota sangha membimbing kita untuk menjadi figur atau contoh yang baik
Namun pengalaman pribadi ini hendaknya tidak memukul rata pendapat bahwa seolah2 seluruh anggota sangha seperti oknum tersebut (jangan hanya karena nila setitik, maka rusak susu sebelanga)
Pengalaman ini menjadi guru kita yang paling baik, bahwa jangan terlalu percaya sama kulit atau penampilan luar, namun lebih kepada kualitas pribadi terhadap orang lain yang ada di dalam batinnya termasuk perilaku dan tindak tanduknya
-
:-SS :-SS :-SS :-SS :-SS :-SS :-SS :-SS :-SS :-SS :-SS :-SS :-SS :( :( :( :( :( :( :( :( :( :( :( :( :( :( :( :( :( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'(
-
mo cari pasangan teman atau murid yang ikhlas buat tes pencapaian pencerahan sadhana sex kalee...? ::)
-
Bhante/Bhiksu juga manusia, sangha = kumpulan manusia, sama seperti di kumpulan yang lain, khususnya penuh kelobhaan/kelekatan kebanggaan (keangkuhan) manusia daging (atta diri). Dan klo ada kelobhaan ujung-ujungnya ada dosa (kemarahan/kebencian) dan ujung-ujungnya moha, penggelapan/kebodohan,
contohnya dasarnya klo menutup-nutupi kesalahan nyata, itu untuk (membela) apa?
memang klo kumpul-kumpul sesama teman/anggota/level ngomong/ngobrol/cerita apa (lepas bebas)?
lain lagi klo ada acara keagamaan, itu kan... berbeda status/levelnya. ;D
mungkin ada juga yang serius (kokoh/kaku/ketat) ? _/\_ tapi klo jaman sekarang seperti itu rasa-rasanya menjadi orang yang menyendiri gak punya teman/susah/menderita/tertekan lingkungan deh. :(
-
om coed
bukankah menyendiri itu merupakan esensi dari kebhikkhuan itu sendiri...
kalo dijadiin kelinci percobaan.. ih........... ogah yah...
bukannya mendapat masa depan, malah menghancurkan masa depan :-SS
-
om coed
bukankah menyendiri itu merupakan esensi dari kebhikkhuan itu sendiri...
kalo dijadiin kelinci percobaan.. ih........... ogah yah...
bukannya mendapat masa depan, malah menghancurkan masa depan :-SS
Maka dari itu, motivasi untuk menjadi Bhikkhu haruslah mulia, bukan hanya sekadar pelarian karena putus cinta atau ingin hidup enak ataupun hanya ingin coba2
Namun harus dengan penuh kesadaran, tanpa paksaan dan memang timbul dari tekad kuat diri sendiri yang bersangkutan
-
bhikkhu juga manusia
-
Bagus juga sharing pengalaman seperti ini, jadi umat bisa jaga diri dan jaga jarak. Bersikap sewajarnya terhadap para bhikhu/ni, secara langsung/tidak jadi mengajarkan kita (umat) untuk tidak melekat pada figur.
-
NB :Ini adalah pengalaman pribadi saya.Tidak ada sangkut paut dengan suatu badan atau pun label organisasi Buddhis tertentu.Topik ini saya buka karena saya terlalu kesal dengan kenyataan yang ada. Harap bagi yang membacanya dapat berpikir lebih jernih dari pada saya.
Kebetulan akhir-akhir ini saya sedang dekat dengan seorang bhiksu.Bhiksu ini cukup memiliki jabatan dalam oragnisasi Sangha.Karena ia memank bagian dari sebuah organisasi sangha, 1 point yang saya dapat, beliau memank seorang bhiksu, bukan bhiksu gadungan yang tidak jelas asal pakai jubah.Semakin lama, saya semakin sering berhubungan dengan bhiksu tersebut dan semakin mengenal beberapa bhiksu, dan awal ini lah yang mengubah cara pandang saya sepenuhnya terhadap AGAMA & ANGGOTA SANGHA.
Kebetulan beberapa waktu lalu sedang diadakan acara puja bhakti waisak yang cukup besar.Karena saya dekat dengan bhiksu yang berpangkat tersebut, saya diundang atau lebih tepatnya diajak untuk menemani dan mengantar bhiksu dan beberapa bhiksu lainnya.Saya tidak masalah untuk itu, lagi pula saya memang melakukan hal tersebut dengan keinginan saya sendiri, tetapi kejadian tersebut membukakan mata saya sepenuhnya.
Selama perjalanan, ada hampir semua bhiksu yang ada berperilaku dan bersikap bukan sebagai anggot sangha, tetapi lebih seperti pria2 botak yang menggunakan baju kuning yang berakting sebagai orang suci!!! Selama di perjalanan, inilah PELAJARAN yang saya dapat :
1. Seorang anggota Sangha menggosipkan anggota sangha lain sebagai homo, banci, mata duitan, dll
2. Seorang anggota Sangha memaki2 dengan kata-kata binatang pada saat marah.
3. Seorang anggota Sangha dengan kesadaran menyuruh saya untuk berbohong.
4. Seorang anggota Sangha mengomentari penari2 cantik, dan menanyakan saya " menurut kamu yang mana yang cantik? Eh, carikan no hp dia donk".
5. Seorang anggota Sangha menyombongkan urutan generasi mereka.
6. Seorang anggota Sangha menanyakan tanggal lahir saya dll, dan mencoba meramal saya.
7. Seorang anggota Sangha menerima uang secara langsung dan mengatakan uang tersebut akan diberikan untuk vihara, PADAHAL ANGGOTA SANGHA TERSEBUT TIDAK MEMILIKI/ TINGGAL DI VIHARA ATAU CETYA!!
8. Seorang anggota Sangha mengomentari makanan yang disajikan tidak enak dan terlalu sedikit.
9. Seorang anggota Sangha menelepon saya dengan pura2 merubah suara dgn nomor yang tidak dikenal dan menanyakan sama saya "kamu suka laki2 atau perempuan?Kamu masa tidak ingat sama saya?Teganya kamu melupakan saya?Kamu kalau sama laki2 d ranjang sebagai perempuan atau pria?Kamu masa tidak suka laki2, kalau bohong dosa lho, bisa masuk neraka"
Setelah berkelakar dengan seenak lidah mereka, pada saat bertemu umat mereka bersikap sangat hormat dan menerima pujaan dari umat2.Dipuja dan di berikan tempat VIP, berbicara mengenai renungan Waisak, dan berbicara mengenai Dhamma!!
Pengalaman ini sungguh menjijikkan dan merubah pandangan saya sepenuhnya.Saya masih menghormati Buddha, Dhamma dan Sangha. Tetapi berhati-hatilah dengan beberapa anggota Sangha yang cukup terkenal, meyakinkan, tetapi asli-nya hanyalah seorang penipu rendah!
Kejadian ini semakin menguatkan saya untuk tidak melabeli diri saya dengan AGAMA , apalagi dengan melabeli diri aliran2 tertentu.
bro edward, saya tidak tahu anda dengan anggota sangha dari mana itu...
kok bicara duniawi yah....macam-macam saja.
saya pernah diceritakan oleh seorang anggota vihara yang cukup lama aktif..
pada waktu ketika menjemput Alm,Bhante Giri..
dimobil waktu itu banyak aktivis yang menemani beliau......karena aktivis ini masih seorang putthujana...cerita sini cerita situ...
bhante giri diam saja....tidak ngomong apa-apa....tetapi seperti waspada terus...
pada waktu itu, ada seorang aktivis mengajak bhante cerita duniawi...
bhante berkata "amati saja pikiran-mu sekarang"
yah nasehat bhante itu cukup jelas....
-
...................
bro edward, saya tidak tahu anda dengan anggota sangha dari mana itu...
kok bicara duniawi yah....macam-macam saja.
saya pernah diceritakan oleh seorang anggota vihara yang cukup lama aktif..
pada waktu ketika menjemput Alm,Bhante Giri..
dimobil waktu itu banyak aktivis yang menemani beliau......karena aktivis ini masih seorang putthujana...cerita sini cerita situ...
bhante giri diam saja....tidak ngomong apa-apa....tetapi seperti waspada terus...
pada waktu itu, ada seorang aktivis mengajak bhante cerita duniawi...
bhante berkata "amati saja pikiran-mu sekarang"
yah nasehat bhante itu cukup jelas....
Kalau biksu, bante melakukan kesalahan yg cukup serius...
apa yg bro Mercedes lakukan?
Kalau bro Mercedes "diam", maka kesalahan ini
berkemungkinan besar utk terulang dan merugikan umat lain!
Apa yg bro lakukan?
-
Bro Edward, saya lebih beruntung dari anda. Dari pertama kali kenal Buddhisme, sudah banyak yg menasehati saya tentang ini. Saya nggk pernah menghormati seorang Bhikku secara berlebihan. Secara jujur, saya tahu beberapa Bhikku yg seperti itu. Dari main perempuan , homosexual, adalah beberapa hal yg sudah saya dengar.Terutama dari salah satu organisasi sangha tertentu. Ada kecendrungan untuk saling menutup aib dari anggota sangha. Seharusnya ini bisa dikurangi dengan peraturan yg tegas dari pimpinan organisasi sangha yg bersangkutan. Tentu saja ini baru bisa dilakukan jika pimpinannya "benar". Kita nggak bisa membersihkan lantai dengan sapu yg kotor.
Saya jadi ada pertanyaan nih :p Berapa Bhikku di indonesia yg tertinggal jika peraturan tegas tentang vinaya dilakukan ? ( ini hanya pertanyaan iseng, nggak usah dijawab..he..he..he... ) _/\_
-
NB :Ini adalah pengalaman pribadi saya.Tidak ada sangkut paut dengan suatu badan atau pun label organisasi Buddhis tertentu.Topik ini saya buka karena saya terlalu kesal dengan kenyataan yang ada. Harap bagi yang membacanya dapat berpikir lebih jernih dari pada saya.
Kebetulan akhir-akhir ini saya sedang dekat dengan seorang bhiksu.Bhiksu ini cukup memiliki jabatan dalam oragnisasi Sangha.Karena ia memank bagian dari sebuah organisasi sangha, 1 point yang saya dapat, beliau memank seorang bhiksu, bukan bhiksu gadungan yang tidak jelas asal pakai jubah.Semakin lama, saya semakin sering berhubungan dengan bhiksu tersebut dan semakin mengenal beberapa bhiksu, dan awal ini lah yang mengubah cara pandang saya sepenuhnya terhadap AGAMA & ANGGOTA SANGHA.
Kebetulan beberapa waktu lalu sedang diadakan acara puja bhakti waisak yang cukup besar.Karena saya dekat dengan bhiksu yang berpangkat tersebut, saya diundang atau lebih tepatnya diajak untuk menemani dan mengantar bhiksu dan beberapa bhiksu lainnya.Saya tidak masalah untuk itu, lagi pula saya memang melakukan hal tersebut dengan keinginan saya sendiri, tetapi kejadian tersebut membukakan mata saya sepenuhnya.
Selama perjalanan, ada hampir semua bhiksu yang ada berperilaku dan bersikap bukan sebagai anggot sangha, tetapi lebih seperti pria2 botak yang menggunakan baju kuning yang berakting sebagai orang suci!!! Selama di perjalanan, inilah PELAJARAN yang saya dapat :
1. Seorang anggota Sangha menggosipkan anggota sangha lain sebagai homo, banci, mata duitan, dll
2. Seorang anggota Sangha memaki2 dengan kata-kata binatang pada saat marah.
3. Seorang anggota Sangha dengan kesadaran menyuruh saya untuk berbohong.
4. Seorang anggota Sangha mengomentari penari2 cantik, dan menanyakan saya " menurut kamu yang mana yang cantik? Eh, carikan no hp dia donk".
5. Seorang anggota Sangha menyombongkan urutan generasi mereka.
6. Seorang anggota Sangha menanyakan tanggal lahir saya dll, dan mencoba meramal saya.
7. Seorang anggota Sangha menerima uang secara langsung dan mengatakan uang tersebut akan diberikan untuk vihara, PADAHAL ANGGOTA SANGHA TERSEBUT TIDAK MEMILIKI/ TINGGAL DI VIHARA ATAU CETYA!!
8. Seorang anggota Sangha mengomentari makanan yang disajikan tidak enak dan terlalu sedikit.
9. Seorang anggota Sangha menelepon saya dengan pura2 merubah suara dgn nomor yang tidak dikenal dan menanyakan sama saya "kamu suka laki2 atau perempuan?Kamu masa tidak ingat sama saya?Teganya kamu melupakan saya?Kamu kalau sama laki2 d ranjang sebagai perempuan atau pria?Kamu masa tidak suka laki2, kalau bohong dosa lho, bisa masuk neraka"
Setelah berkelakar dengan seenak lidah mereka, pada saat bertemu umat mereka bersikap sangat hormat dan menerima pujaan dari umat2.Dipuja dan di berikan tempat VIP, berbicara mengenai renungan Waisak, dan berbicara mengenai Dhamma!!
Pengalaman ini sungguh menjijikkan dan merubah pandangan saya sepenuhnya.Saya masih menghormati Buddha, Dhamma dan Sangha. Tetapi berhati-hatilah dengan beberapa anggota Sangha yang cukup terkenal, meyakinkan, tetapi asli-nya hanyalah seorang penipu rendah!
Kejadian ini semakin menguatkan saya untuk tidak melabeli diri saya dengan AGAMA , apalagi dengan melabeli diri aliran2 tertentu.
Klo anggota Sangha tersebut ditegur umat, bagaimana ya? :-? :-? :-?
kayaknya sulit juga yaa ;D ;D ;D
Tapi klo begitu, lama2 vinaya itu akan semakin luntur jikalau tidak dijaga kelestariannya...
maaf kata...
Sangha yang seperti itu bukanlah Sangha yang sesungguhnya...
Dan bukanlah Sangha yang seperti itu yang patut diberi pemberian, tempat bernaung, persembahan serta penghormatan... _/\_
Karena Sangha yang patut menerima pemberian, tempat bernaung serta penghormatan, adalah
Sangha yang telah bertindak sempurna
Sangha yang telah bertindak lurus
Sangha yang telah bertindak benar, serta
Sangha yang telah bertindak patut...
Kata Sang Buddha\;D/ _/\_
Supatipanno Bhagavato savakasangho
Ujupatipanno Bhagavato savakasangho
Nayapatipanno Bhagavato savakasangho
Samicipatipanno Bhagavato savakasangho
Yadidam cattari purisayugani atthapurisa puggala,
Esa Bhagavato savakasangho,
Ahuneyyo pahuneyyo dakkhineyyo anjalikaraniyo,
Anuttaram punnakkhettam lokassa'ti
Sangha siswa Sang Bhagava yang telah bertindak baik
Sangha siswa Sang Bhagava yang telah bertindak lurus
Sangha siswa Sang Bhagava yang telah bertindak benar
Sangha siswa Sang Bhagava yang telah bertindak patut
Mereka, merupakan empat pasang makhluk, terdidir dari delapan jenis makhluk suci. Itulah Sangha siswa Sang Bhagava;
Patut menerima pemberian, tempat bernaung, persembahan serta penghormatan
Lapangan untuk menanam jasa yang tiada taranya di alam semesta
Jadi bro ed, jangan dikarenakan hanya beberapa anggota Sangha yang berkelakuan seperti itu, bro ed langsung tidak lagi berkeyakinan pada Sangha...
Walaupun di dunia ini misalnya sudah benar2 tidak ada lagi Sangha yang dapat dipercaya, ataupun dihormati,
Setidaknya kita bisa menghormati Sangha yang sesungguhnya yang di masa lampau misalnya, seperti para anggota Sangha yang di zaman Sang Buddha... ataupun para Arahanta yang dulunya juga anggota Sangha...
Sebaiknya, Sangha yang kita renungkan dan hormati adalah Sangha yang telah berkelakuan sesuai ataupun selaras dengan Dhamma\;D/\;D/\;D/
Jangan memikirkan Sangha yang seperti bro ed katakan...\;D/
renungkanlah Sangha yang benar2 telah bertindak selaras dengan Dhammavinaya...
itulah Sangha yang patut kita hormati....
Janganlah hanya karena beberapa anggota Sangha yang tidak benar, keyakinan kita pada Sangha berkurang....
Ingat!! Sangha yang patut menerima pemberian, tempat bernaung serta penghormatan adalah Sangha yang benar-benar selaras dengan Dhamma vinaya,
Bukanlah Sangha yang seperti kisah bro ed tersebut :no: :no: :no:
Metta Cittena,
Citta _/\_
-
Sturukturnya organisasi Sangha Buddhayana mesti dilihat, siapa yg kepala vinayanya. Aye juga ngak tau siapa Jugde Baonya ;D _/\_
Emang ada yg bilang ini Sangha Buddhayana ? _/\_
-
Adakah HOTLINE (cara) mempermudah pengaduan?
thanks!
-
Ehipassiko Bro Nyanadhana..
:'( :'(apakah aku harus merelakan diriku untuk di ehipassiko.....
Well gini,sudah menjadi rahasia umum di vihara itu,bahkan beberapa petinggi vihara itu sepertinya membungkam hal walaupun mereka tahu apa yang terjadi antara anak didik dengan si biksu itu. agak memalukan sebenarnya ternyata ada 3 vihara dengan biksu yang lumayan dikenal masyarakat namun melakukan perbuatan ini.
Maaf,saya bukan asal berbicara, jika ingin dihadirkan saksi, akan sangat bisa, dan untuk korban biasanya adalah anak didik sendiri(samanera dan calon samanera) yang biasa diangkat dari panti asuhan atau korban bencana(contoh : Tsunami Atjeh). saya dari dulu sudah merasa sangat kesal dan akhirnya saya pun meninggalkan vihara itu dan menyatakan tidak aktif.
Apakah soal sex ini hanya untuk berlawanan jenis?
Semua ada bro.....Berlainan jenis ada, yg sejenis juga ada :p Sebenarnya sih nggak peduli kecendrungan sexual mereka (heterosexual atau homosexual), yg penting mereka tidak melanggar vinaya. Disemua aliran dan organisasi sangha juga ada. Tapi emang ada yg paling parah. Tapi percaya deh, yg bagus juga ada. Jadi memang ada yg bagus dan ada yg jelek, jadi harus pintar-pintarnya kita bersikap.
Kita umat Buddha memang berlindung pada Buddha, Dharma dan Sangha. Tapi kata "sangha" bukan artinya orang yg jadi bhikku saja. Ada Bhikku Sangha dan Arya Sangha. Jadi semua orang yg menjalankan vinaya serta menjalankan ajaran Buddha dengan baik, bisa dikatakan sebagai "sangha". Sebaliknya, jika seseorang jadi bhikku, tapi melanggar vinaya dan tidak bisa mengendalikan diri, otomatis mereka bukan anggota sangha lagi. _/\_
-
...................
bro edward, saya tidak tahu anda dengan anggota sangha dari mana itu...
kok bicara duniawi yah....macam-macam saja.
saya pernah diceritakan oleh seorang anggota vihara yang cukup lama aktif..
pada waktu ketika menjemput Alm,Bhante Giri..
dimobil waktu itu banyak aktivis yang menemani beliau......karena aktivis ini masih seorang putthujana...cerita sini cerita situ...
bhante giri diam saja....tidak ngomong apa-apa....tetapi seperti waspada terus...
pada waktu itu, ada seorang aktivis mengajak bhante cerita duniawi...
bhante berkata "amati saja pikiran-mu sekarang"
yah nasehat bhante itu cukup jelas....
Kalau biksu, bante melakukan kesalahan yg cukup serius...
apa yg bro Mercedes lakukan?
Kalau bro Mercedes "diam", maka kesalahan ini
berkemungkinan besar utk terulang dan merugikan umat lain!
Apa yg bro lakukan?
sama seperti yang dilakukan dewa pohon terhadap Y.M ANANDA..
menegur nya dan berusaha membawa kembali kepada tujuan-nya "NIBBANA"
-
...................
bro edward, saya tidak tahu anda dengan anggota sangha dari mana itu...
kok bicara duniawi yah....macam-macam saja.
saya pernah diceritakan oleh seorang anggota vihara yang cukup lama aktif..
pada waktu ketika menjemput Alm,Bhante Giri..
dimobil waktu itu banyak aktivis yang menemani beliau......karena aktivis ini masih seorang putthujana...cerita sini cerita situ...
bhante giri diam saja....tidak ngomong apa-apa....tetapi seperti waspada terus...
pada waktu itu, ada seorang aktivis mengajak bhante cerita duniawi...
bhante berkata "amati saja pikiran-mu sekarang"
yah nasehat bhante itu cukup jelas....
Kalau biksu, bante melakukan kesalahan yg cukup serius...
apa yg bro Mercedes lakukan?
Kalau bro Mercedes "diam", maka kesalahan ini
berkemungkinan besar utk terulang dan merugikan umat lain!
Apa yg bro lakukan?
sama seperti yang dilakukan dewa pohon terhadap Y.M ANANDA..
menegur nya dan berusaha membawa kembali kepada tujuan-nya "NIBBANA"
Nah seumpamanya pacar bro mau ikut Biksu gimana?
Apa menegurnya dan berusaha membawa kembali ke anda, atau
bilang sama Biksu no problem, gw bisa nyari lagi koq!
-
NB :Ini adalah pengalaman pribadi saya.Tidak ada sangkut paut dengan suatu badan atau pun label organisasi Buddhis tertentu.Topik ini saya buka karena saya terlalu kesal dengan kenyataan yang ada. Harap bagi yang membacanya dapat berpikir lebih jernih dari pada saya.
Kebetulan akhir-akhir ini saya sedang dekat dengan seorang bhiksu.Bhiksu ini cukup memiliki jabatan dalam oragnisasi Sangha.Karena ia memank bagian dari sebuah organisasi sangha, 1 point yang saya dapat, beliau memank seorang bhiksu, bukan bhiksu gadungan yang tidak jelas asal pakai jubah.Semakin lama, saya semakin sering berhubungan dengan bhiksu tersebut dan semakin mengenal beberapa bhiksu, dan awal ini lah yang mengubah cara pandang saya sepenuhnya terhadap AGAMA & ANGGOTA SANGHA.
Kebetulan beberapa waktu lalu sedang diadakan acara puja bhakti waisak yang cukup besar.Karena saya dekat dengan bhiksu yang berpangkat tersebut, saya diundang atau lebih tepatnya diajak untuk menemani dan mengantar bhiksu dan beberapa bhiksu lainnya.Saya tidak masalah untuk itu, lagi pula saya memang melakukan hal tersebut dengan keinginan saya sendiri, tetapi kejadian tersebut membukakan mata saya sepenuhnya.
Selama perjalanan, ada hampir semua bhiksu yang ada berperilaku dan bersikap bukan sebagai anggot sangha, tetapi lebih seperti pria2 botak yang menggunakan baju kuning yang berakting sebagai orang suci!!! Selama di perjalanan, inilah PELAJARAN yang saya dapat :
1. Seorang anggota Sangha menggosipkan anggota sangha lain sebagai homo, banci, mata duitan, dll
2. Seorang anggota Sangha memaki2 dengan kata-kata binatang pada saat marah.
3. Seorang anggota Sangha dengan kesadaran menyuruh saya untuk berbohong.
4. Seorang anggota Sangha mengomentari penari2 cantik, dan menanyakan saya " menurut kamu yang mana yang cantik? Eh, carikan no hp dia donk".
5. Seorang anggota Sangha menyombongkan urutan generasi mereka.
6. Seorang anggota Sangha menanyakan tanggal lahir saya dll, dan mencoba meramal saya.
7. Seorang anggota Sangha menerima uang secara langsung dan mengatakan uang tersebut akan diberikan untuk vihara, PADAHAL ANGGOTA SANGHA TERSEBUT TIDAK MEMILIKI/ TINGGAL DI VIHARA ATAU CETYA!!
8. Seorang anggota Sangha mengomentari makanan yang disajikan tidak enak dan terlalu sedikit.
9. Seorang anggota Sangha menelepon saya dengan pura2 merubah suara dgn nomor yang tidak dikenal dan menanyakan sama saya "kamu suka laki2 atau perempuan?Kamu masa tidak ingat sama saya?Teganya kamu melupakan saya?Kamu kalau sama laki2 d ranjang sebagai perempuan atau pria?Kamu masa tidak suka laki2, kalau bohong dosa lho, bisa masuk neraka"
Setelah berkelakar dengan seenak lidah mereka, pada saat bertemu umat mereka bersikap sangat hormat dan menerima pujaan dari umat2.Dipuja dan di berikan tempat VIP, berbicara mengenai renungan Waisak, dan berbicara mengenai Dhamma!!
Pengalaman ini sungguh menjijikkan dan merubah pandangan saya sepenuhnya.Saya masih menghormati Buddha, Dhamma dan Sangha. Tetapi berhati-hatilah dengan beberapa anggota Sangha yang cukup terkenal, meyakinkan, tetapi asli-nya hanyalah seorang penipu rendah!
Kejadian ini semakin menguatkan saya untuk tidak melabeli diri saya dengan AGAMA , apalagi dengan melabeli diri aliran2 tertentu.
wow...saya kaget+kecewa membaca postingan ini
sy hanya pernah 1x bertatap muka dgn bhikku,
yg sy pikir bhikku=orang suci bukan manusia biasa lg.
Bhikku yg selama ini saya banggakan,sy aggungkan,sy bela nama nya, ternyata dapat melakukan hal2 serendah itu...
Sungguh kecewa.melihat wajah bhikku yg tenang,yg merona,yg damai.rupanya hanya penampilannya tapi kelakuaannya lebih rendah dari preman
bagai serigala berbulu domba..
-
Apa yg harus sy lakukan jika
sy melihat bhikku dgn mengunakan baju awam +rambut palsu ke tempat pelacuran ato mal?
Kalo lagi emosi mungkin bhikku tersebut akan sy permalukan di tempat itu juga,
(ibarat melihat istri kita bersetubuh dgn pria lain),bagaimana perasaan kalian?
*emosi sy,adalah emosi anak umur 20an,jadi sangat berbahaya
apakah mempermalukan bhikku seperti ini termasuk karma buruk?
-
^^ atas
kecewa dgn kenyataan yg ada ya bro ??
tp gak semuanya bgt bro ... hanya beberapa oknum aja .
percayalah kalo masih banyak anggota sangha yg baik ... :)
-
Apa yg harus sy lakukan jika
sy melihat bhikku dgn mengunakan baju awam +rambut palsu ke tempat pelacuran ato mal?
Kalo lagi emosi mungkin bhikku tersebut akan sy permalukan di tempat itu juga,
(ibarat melihat istri kita bersetubuh dgn pria lain),bagaimana perasaan kalian?
*emosi sy,adalah emosi anak umur 20an,jadi sangat berbahaya
apakah mempermalukan bhikku seperti ini termasuk karma buruk?
mempermalukan siapapun itu merupakan keburukan.
-
tergantung niatnya...
kalo niatnya membawa ke jalan yang benar...
-
tergantung niatnya...
kalo niatnya membawa ke jalan yang benar...
tergantung caranya...
Kalo caranya membawa ke jalan yang salah... :D
-
Sebenarnya kata"mempermalukan" kurang tepat
yang tepat adalah "membeberkan kebenaran"
sebagai contoh katakanlah sy melihat bhikku mengunakan baju awam+rambut palsu di mal ato ditempat umum,saya abadikan moment itu(photo) trus sy datangin oknum itu untuk mengetahui kebenarannya. besoknya photo oknum tersebut sy tempel di ma-ding vihara,bagaimana?
Tujuan sy agar menjadi shock therapy bagi oknum2 tersebut dan oknum lainnya
bayangin aja ketika sy divhr melihat pindapatta kepada sangha,ada banyak umat awam yg kondisinya jauh memprihatinkan.tapi umat awam tersebut masih antusias memberikan dana kepada sangha.(mungkin beberapa bhikku adalah oknum tersebut)
kalo dibilang oknum,
oknum dipemerintah biasa2 aja,karena mungkin mereka ga menghayati agama.
ini sangha lho...yang tiap hari melatih diri dgn makan cuma 1x,trus baca paritta,trus meditasi berjam2.massa ada oknumnya juga,kan ga masuk akal,ada orang yang begitu sadisnya.,
-
Maaf.saya terlalu emosi.,
_/\_
-
setiap makhluk menuai karmanya sendiri , jangan lah hal tersebut membuat anda menuai karma buruk karena terbawa oleh perasaan benci dan marah.
-
Mulailah dari diri sendiri dulu :)
-
Jadi harus diabaikan??pura2 tidak tahu?
bukannya?oknum2 tersebut bagaikan sel2 kanker yang akan merusak organ2 vital lainnya?
*ingat sang buddha pernah bilang punahnya agama buddha karna faktor dari dalam
bijakkah sy membiarkan hal itu terjadi secepat ini??sewaktu sy masih segar,selagi sy masih dapat melakukan sesuatu!
ini bukan masalah pribadi,ini masalah kelangsungan buddha,dharma dan sangha
ya sudahlah...
Walaupun pahit,menerima kenyataan bahwa di "komunitas sangha"pun ada oknum2 seperti diatas.
Semoga semua makhluk berbahagia
"segala sesuatu yang berkondisi tetap akan berubah"
semoga sy tidak akan pernah berjumpa dengan pria botak berjubah kuning sok suci yang tega merusak nama baik sangha,
*semoga berita diatas tidak benar(lirik kalama sutta)
kalo benar semoga saja oknum2 tersebut sudah sadar
semoga semua makhluk berbahagia
maafkan atas kekurang ajaran ini,harap maklum sy masih dipenuhi kebodohan.
-
...................
bro edward, saya tidak tahu anda dengan anggota sangha dari mana itu...
kok bicara duniawi yah....macam-macam saja.
saya pernah diceritakan oleh seorang anggota vihara yang cukup lama aktif..
pada waktu ketika menjemput Alm,Bhante Giri..
dimobil waktu itu banyak aktivis yang menemani beliau......karena aktivis ini masih seorang putthujana...cerita sini cerita situ...
bhante giri diam saja....tidak ngomong apa-apa....tetapi seperti waspada terus...
pada waktu itu, ada seorang aktivis mengajak bhante cerita duniawi...
bhante berkata "amati saja pikiran-mu sekarang"
yah nasehat bhante itu cukup jelas....
Kalau biksu, bante melakukan kesalahan yg cukup serius...
apa yg bro Mercedes lakukan?
Kalau bro Mercedes "diam", maka kesalahan ini
berkemungkinan besar utk terulang dan merugikan umat lain!
Apa yg bro lakukan?
sama seperti yang dilakukan dewa pohon terhadap Y.M ANANDA..
menegur nya dan berusaha membawa kembali kepada tujuan-nya "NIBBANA"
Nah seumpamanya pacar bro mau ikut Biksu gimana?
Apa menegurnya dan berusaha membawa kembali ke anda, atau
bilang sama Biksu no problem, gw bisa nyari lagi koq!
kalau pacar saya yang ber-niat demikian, saya tidak bakalan mencoba melarang paksa...
hanya memberi masukan kalau perbuatannya itu berbahaya,
ibarat polisi memasang tanda rambu bahaya jangan ngebut, kalau pengemudi-nya mengabaikan dari "niat" nya mau tetap ngebut dan terjadi kecelakaan yah resiko tanggung sendiri. ^^
untung nya saya belum punya pacar, dan tidak akan punya pacar se-bodoh itu.^^
salam metta.
-
Mercedes :
untung nya saya belum punya pacar, dan tidak akan punya pacar se-bodoh itu
Pacar yg bisa berbuat begitu adalah bukan pacar yg bodoh...
mengaet orang pun perlu keahilian lho....
karna yg digaet pun bukan sembarang orang...
-
Bhikku/Bhiksu tidaklah beda dgn umat awam.
Hanya saja sila yg diambil berbeda.
Prakteknya tergantung individu masing2.
Kita semua bukanlah orang suci - semua masih sama2 berusaha.
-
Setiap makhluk memiliki kammanya sendiri, lahir dari kammanya sendiri, berhubungan dengan kammanya sendiri, apapun kamma yang ia perbuat baik atau buruk, itulah yang akan ia warisi, hendaklah hal ini kerap kali direnungkan. Yang penting, kita tetap berpegang teguh pada Buddha Dhamma. Kalaupun ada anggota Sangha yang keluar dari jalurnya dan kita mengetahui, alangkah baiknya kita menegurnya dengan lembut dan halus, tanpa membawa emosi dan kebencian. Anggota Sangha juga manusia biasa yang sedang belajar melatih diri untuk mencapai kesucian, jadi kita juga harap maklum apabila mereka kadang-kadang secara tidak sadar keluar jalur. Yang utama, jika kita mengetahui ada anggota Sangha yang keluar jalur, sebagai umat awam kita harus menegur secara halus, lembut, bijaksana, tanpa ada rasa kebencian, dan amarah. Demikianlah semoga anggota Sangha yang keluar jalur dapat lebih sadar dan lebih bijaksana ...
-
satu kata buat yang seharusnya menjadi panutan
B = Berubahlah
E = Engkau
J = Jadi
A = Anak
T = Taat
yang el número nueve :hammer:
-
Hmm... Ya kita harus jujur emang ada pemuka agama yang kelakuannya minus. Tapi ya kita harus bijaksana menurut gw buat mandang masalah kaya gini. Jangan gara" liat mereka ga beres kita jadi patah semangat ato berpaling ke yang laen. Mereka ga beres ya itu masalah mereka, yang penting kita ga ikut"an.
-
sudah dibicaraka dengan seniornya Sangha yang dapat
dipercaya? kalau saya sendiri yang menglami demikian,
maka saya akan bertanya kepada anggota sangha yang
senior 'secara langsung'.
Hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut2. Mau jadi apa umat
Buddha kalau nantinya sangha juniornya menjadi sangha
senior dengan membawa perilaku seperti itu????
-
atau malah bhikkhu senior yg sekarang dulunya juga begitu :P
-
Hmm... Ya kita harus jujur emang ada pemuka agama yang kelakuannya minus. Tapi ya kita harus bijaksana menurut gw buat mandang masalah kaya gini. Jangan gara" liat mereka ga beres kita jadi patah semangat ato berpaling ke yang laen. Mereka ga beres ya itu masalah mereka, yang penting kita ga ikut"an.
Hal diatas akan menjadi lain (ga ikutan),
kalau menimpa
adik perempuan ataupun pacar anda...........
dan korban lain yg sedang antri..
-
hehehe
Bom tidak harus kita lawan atau singkirkan .
Ia harus dipakai sebagai bahan agar
potensi spiritualitas dapat
memancar terang cemerlang .
-
hmm..complicated gak..susah faham jln cerita.
-
Bhikkhu adalah manusia juga, jika tidak melatih pikirannya dengan baik dan bijaksana, maka iapun akan tergoda oleh kehidupan duniawi. Menurut saya seorang Bhikkhu yang benar-benar menjalankan ajaran Buddha, setidak-tidaknya dapat dilihat dari tindak tanduknya, contohnya adalah, seperti yang saya temui sendiri, yaitu di Pondok Meditasi dekat rumah saya. Walaupun Bhikkhu tersebut memiliki kamar, ia tetap tidur diluar dan meditasi diluar walaupun digigit nyamuk, dan sebelum banyak umat yang membantu ia sendiri yang membersihkan WC, membersihkan Dhammasala dan pekerjaan lainnya. Kalau ada dana makanan, maka ia akan makan secukupnya, sisanya dibagikan ke orang.
Oleh karena itu baik atau buruk tindakan seseorang, tidak ditentukan dari jubah atau jabatan, akan tetapi dari cerminan kehidupan sehari-harinya.
-
Mulailah dari diri sendiri dulu :)
setuju ..... apa sih gunanya jelekin org???? sudah sempurna kah kita??? siapapun yg melakukan karma buruk dialah yg akan menuai hasilnya. bhikhu jg sedang berlatih blm sempurna. terkadang salah ato tidak tergantung sudut pandang kita jg. lebih baik kita yg berusaha berkelakuan baik. maaf ya bkn memggurui .
-
manusia biasa, yang masih ndak tahan dengan godaan dan mahluk yang namanya perempuan..
jadi, sebagai umat Buddha, kita musti pinter pinter aja menyikapinya..
kalo tau bhikksu itu, ndak sama dengan yang kita sangka, yaa cari yang lain aja
-
kasihan ya Bhiksu yg demikian.... bukannya melatih diri dgn baik...
sungguh sangat disayangkan
_/\_
-
kasihan ya Bhiksu yg demikian.... bukannya melatih diri dgn baik...
sungguh sangat disayangkan
_/\_
power is (almost) corrupt...
-
ya Bhikku Hutan paling baik lah
_/\_
-
Belum tentu.. Yg terbebas dr LDM lah bhikkhu yg paling baik. Atau yg menyadari adanya LDM tapi berusaha utk mengikisnya. Tentu saja kondisi spt hutan, rumah kosong atau di bawah pohon kondusif bagi perkembangan batin bhikkhu tsb juga.
-
^
^
makanya Bhkkhu Hutan memiliki lingkungan yg mendukung, atas dasar itu saya berpendapat yg sangat baik.. aaa ustad susu suka protess ama aye :)) :)) :))
_/\_
-
ga bisa disimpulkan tergopoh2 begitu.. ga ah, loe aja ngerasa. sapa sih? kenal aja ngga :whistle:
-
arhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
-
[at] bro edward
yg poin nomor 7,,mungkin bhantenya nanti baru sumbangin uangnya ke wihara/cetiya kali,,jangan berprasangka buruk dlu.. :(
-
OMG
-
[at] bro edward
yg poin nomor 7,,mungkin bhantenya nanti baru sumbangin uangnya ke wihara/cetiya kali,,jangan berprasangka buruk dlu.. :(
ini kejadian sudah lamaaaa banget... tidak auchan, waktu itu gw "cukup" kenal dengan bhikku tersebut.... :)
-
Hmm....Bhiksu brarti bkan Theravada dong. Yah suatu pengalaman yang memberikan segudang pengetahuan. Bersyukurlah mendapat pengalaman itu, tapi gak smua Bhikkhu/Bhiksu begitu loh... :)
-
Si edward dulu khan cupu....
masih inget gw...waktu di Friendster...LOL dia super cupu Dhammane...kakakakaka...sampe geleng2 aye..LOL
masuk DC gk lama..buat thread ini...LOL
LOL
LOL
-
Dari membaca dan mendengar tentang prilaku Bhiksu/Bhikkhu
Gw sekrang kok milih2 kalo mao ber-namaskara ato-pun beranjali .....
Gw akan bernamaskara dan ber-anjali ..... kalo yakin Bhikkhu itu memegang vinaya
Apa ini Salah?? .....
-
Dari membaca dan mendengar tentang prilaku Bhiksu/Bhikkhu
Gw sekrang kok milih2 kalo mao ber-namaskara ato-pun beranjali .....
Gw akan bernamaskara dan ber-anjali ..... kalo yakin Bhikkhu itu memegang vinaya
Apa ini Salah?? .....
yup...
salah..:D
kalo berpegang pada pandangan ente..maka aku hanya akan bernamaskara pada Buddha yg idup, dan bukan PATUNG Buddha yg kotor dan berdebu itu...
pada saat kita bernamaskara pada Buddha, Dhamma dan Sangha..
kita bernamaskara pada Value2(nilai2) yg ada pada simbol tersebut...
contohnya Metta, karuna dan Mudita...
kita menghormat pada kebijaksanaan dan jasa2 mulia yg ada pada Tiratana...BUKAN kepada objek yg gk jelas tersebut..:D
so, mo Bhikkhu-nya error, ato patung ato tahi sekalipun...
jika kita bisa menghormati nilai2 yg ada disebalik objek tersebut...maka setiap objek adalah Tiratana..:D
-
Dari membaca dan mendengar tentang prilaku Bhiksu/Bhikkhu
Gw sekrang kok milih2 kalo mao ber-namaskara ato-pun beranjali .....
Gw akan bernamaskara dan ber-anjali ..... kalo yakin Bhikkhu itu memegang vinaya
Apa ini Salah?? .....
Hahaha....rugi dong Anda, sapa tau Bhikkhu itu Sotapanna atao Arahat kan Kamma Vipakanya gede...hihihi.
Sebenarnya Anda tidak salah dan boleh ragu sebab memang sudah sngat susah mncari Bhikkhu yg benar" sesuai Vinaya Murni. Hanya saja apabila Anda bernamaskara atau Anjali dgn sungguh" baik kpd Bhikkhu yg benar atau tidak itu tetap Kamma baik yg Anda tanam. Walaupun apabila Bhikkhunya gak baik mungkin kadar buah Kammanya agak dikit, tapi ada pepatah setetes demi setetes mengisi guci air.... :)
-
"ketika Màra muncul sebagai wujud Sang Buddha, Y.M.
Upagutha segera menghormatinya. Kemudian Màra berteriak,
”Engkau berjanji untuk tidak menyembah.” Kemudian
Upagutha berkata, ”Saya tidak menyembah Màra tetapi
menghormati Sang Buddha.”
Sumber: http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/umum/di-manakah-sang-buddha.pdf (http://dhammacitta.org/pustaka/ebook/umum/di-manakah-sang-buddha.pdf)
-
Dari membaca dan mendengar tentang prilaku Bhiksu/Bhikkhu
Gw sekrang kok milih2 kalo mao ber-namaskara ato-pun beranjali .....
Gw akan bernamaskara dan ber-anjali ..... kalo yakin Bhikkhu itu memegang vinaya
Apa ini Salah?? .....
Kita beranjali pada sila-nya, bukan pada pribadinya. Penghormatan pun adalah untuk latihan diri sendiri. Kita melihat jubah, maka mengingat sila-sila yang dijalankan sewaktu mengenakan jubah tersebut. Sebetulnya tidak ada untungnya bagi si petapa apakah diberikan penghormatan atau tidak (kecuali bagi yang masih terikat kuat dengan keduniawian). Jadi saya pikir tidak perlu memilih-milih dalam beranjali/bernamaskara. Demikian pula sebaliknya kalau ada kelakuan yang tercela, kita mencela pribadi, bukan ke-bhikkhu/bhikshu-annya.
-
Dari membaca dan mendengar tentang prilaku Bhiksu/Bhikkhu
Gw sekrang kok milih2 kalo mao ber-namaskara ato-pun beranjali .....
Gw akan bernamaskara dan ber-anjali ..... kalo yakin Bhikkhu itu memegang vinaya
Apa ini Salah?? .....
Kita beranjali pada sila-nya, bukan pada pribadinya. Penghormatan pun adalah untuk latihan diri sendiri. Kita melihat jubah, maka mengingat sila-sila yang dijalankan sewaktu mengenakan jubah tersebut. Sebetulnya tidak ada untungnya bagi si petapa apakah diberikan penghormatan atau tidak (kecuali bagi yang masih terikat kuat dengan keduniawian). Jadi saya pikir tidak perlu memilih-milih dalam beranjali/bernamaskara. Demikian pula sebaliknya kalau ada kelakuan yang tercela, kita mencela pribadi, bukan ke-bhikkhu/bhikshu-annya.
Ya, saya setuju dgn coment ini. Saat Anda beranjali / namaskara / sebagainya, yang sebenarnya Anda hormati adalah Sila dan Tiratana yg dilambangkan salah satunya sbg Bhikkhu/Bhiksu..Dan Anjali juga merupakan latihan untuk mengurangi "Atta" untuk mengikis kesombongan serta berlatih menjadi 'Be Humble' menjadi lebih Rendah hati.
-
Si edward dulu khan cupu....
masih inget gw...waktu di Friendster...LOL dia super cupu Dhammane...kakakakaka...sampe geleng2 aye..LOL
masuk DC gk lama..buat thread ini...LOL
LOL
LOL
woi...gw masuk DC pas sktr juli 07 ini gw tulis pas udh hampir 1 thn berikutnya..
hahahaha....
sekarang jg masih imut koq :-[
-
Hmm....Bhiksu brarti bkan Theravada dong. Yah suatu pengalaman yang memberikan segudang pengetahuan. Bersyukurlah mendapat pengalaman itu, tapi gak smua Bhikkhu/Bhiksu begitu loh... :)
yup, makanya saya waktu itu menulis "anggota sangha".Waktu itu belum kenal dengan istilah "oknum" :P
Yah semoga jadi bahan pembelajaran bagi kita semua, bhikku/bhante belum tentu makhluk suci, jadi tetap menghormati, tapi jangan men-dewa-kan.
-
Dulu cupu tapi sekarang sudah berkembang lebih baik daripada dulu cupu sekarang tetap cupu. Dan menurut saya semua orang yang mempelajari Dhamma apalagi sering ikut diskusi di Forum" pasti Dhammanya berkembang walaupun tidak diketahui sebsar apa perkembangannya. Yang pasti gak ad orang yang mengerti Dhamma secara tiba-tiba tanpa belajar terlebih dahulu dan waktunya juga tidak singkat. :)
-
Hmm....Bhiksu brarti bkan Theravada dong. Yah suatu pengalaman yang memberikan segudang pengetahuan. Bersyukurlah mendapat pengalaman itu, tapi gak smua Bhikkhu/Bhiksu begitu loh... :)
yup, makanya saya waktu itu menulis "anggota sangha".Waktu itu belum kenal dengan istilah "oknum" :P
Yah semoga jadi bahan pembelajaran bagi kita semua, bhikku/bhante belum tentu makhluk suci, jadi tetap menghormati, tapi jangan men-dewa-kan.
Ya, syukurlah Anda memahami Point ini, saya menyukai pendapat Anda yg terakhir. Memang sebaiknya kita menghormati mereka mengingat jasa"nya dalam pelestarian Dhamma, tetapi tidak Men-Dewa-kannya juga lebih baik sebab nanti posisi Bhikkhu akan diganti menjadi posisi 'juru selamat'. Lagian yg untung kan Anda yg menghormati mereka, mendapat Kamma baik...Hahaha :)
-
Dari membaca dan mendengar tentang prilaku Bhiksu/Bhikkhu
Gw sekrang kok milih2 kalo mao ber-namaskara ato-pun beranjali .....
Gw akan bernamaskara dan ber-anjali ..... kalo yakin Bhikkhu itu memegang vinaya
Apa ini Salah?? .....
Kita beranjali pada sila-nya, bukan pada pribadinya. Penghormatan pun adalah untuk latihan diri sendiri. Kita melihat jubah, maka mengingat sila-sila yang dijalankan sewaktu mengenakan jubah tersebut. Sebetulnya tidak ada untungnya bagi si petapa apakah diberikan penghormatan atau tidak (kecuali bagi yang masih terikat kuat dengan keduniawian). Jadi saya pikir tidak perlu memilih-milih dalam beranjali/bernamaskara. Demikian pula sebaliknya kalau ada kelakuan yang tercela, kita mencela pribadi, bukan ke-bhikkhu/bhikshu-annya.
Gimana kalo kita tau bahwa ada oknum Bhiksu yg tidak memegang vinaya dengan kata lain tidak mentaati Sila .....
seperti oknum yg di ceritakan bro Edward diatas?
Apa bro Kainyn mao ber-namaskara ato ber-anjali?
Kalo gw .... beranjali OK! ..... ber-namaskara NO
-
kalau mau jujur, banyak bhikkhu yang gw liat sendiri bertingkah laku kurang pantas. tapi menurut gw, selama masih belum parajika, gak masalah bernamaskara.
-
Dari membaca dan mendengar tentang prilaku Bhiksu/Bhikkhu
Gw sekrang kok milih2 kalo mao ber-namaskara ato-pun beranjali .....
Gw akan bernamaskara dan ber-anjali ..... kalo yakin Bhikkhu itu memegang vinaya
Apa ini Salah?? .....
Kita beranjali pada sila-nya, bukan pada pribadinya. Penghormatan pun adalah untuk latihan diri sendiri. Kita melihat jubah, maka mengingat sila-sila yang dijalankan sewaktu mengenakan jubah tersebut. Sebetulnya tidak ada untungnya bagi si petapa apakah diberikan penghormatan atau tidak (kecuali bagi yang masih terikat kuat dengan keduniawian). Jadi saya pikir tidak perlu memilih-milih dalam beranjali/bernamaskara. Demikian pula sebaliknya kalau ada kelakuan yang tercela, kita mencela pribadi, bukan ke-bhikkhu/bhikshu-annya.
Gimana kalo kita tau bahwa ada oknum Bhiksu yg tidak memegang vinaya dengan kata lain tidak mentaati Sila .....
seperti oknum yg di ceritakan bro Edward diatas?
Apa bro Kainyn mao ber-namaskara ato ber-anjali?
Kalo gw .... beranjali OK! ..... ber-namaskara NO
namakaram nya ke sanggha dong....
-
Gimana kalo kita tau bahwa ada oknum Bhiksu yg tidak memegang vinaya dengan kata lain tidak mentaati Sila .....
seperti oknum yg di ceritakan bro Edward diatas?
Apa bro Kainyn mao ber-namaskara ato ber-anjali?
Kalo gw .... beranjali OK! ..... ber-namaskara NO
Mungkin tergantung kondisinya. Buat saya pribadi tidak masalah beranjali/namaskara kepada siapa pun, tetapi kadang sikap kita bisa memunculkan persepsi yang berbeda bagi orang lain. Jika dengan beranjali/namaskara tidak menimbulkan kecurigaan atau prasangka buruk, juga bisa bermanfaat bagi orang lain, maka saya akan melakukannya. Demikian juga sebaliknya.
-
truss....gimana kalau kita namaskara sama orang yang udah melanggar parajika? any consequences?
-
truss....gimana kalau kita namaskara sama orang yang udah melanggar parajika? any consequences?
Niat anda sewaktu namaskara kan baik, yaitu menghormati tekad sila yang mereka harus jalankan, terlepas dari mereka yang melanggar parajika atau tidak.. karena itu tanggung jawab mereka pribadi..
-
truss....gimana kalau kita namaskara sama orang yang udah melanggar parajika? any consequences?
Secara kasar, ketika kita menghormat pada patung berbentuk 'Buddha' yang dekil rusak penuh kotoran sambil merenungkan kualitas Buddha, sama dengan menghormat pada petapa yang secara pribadi mungkin masih banyak kekurangan, sambil merenungkan kualitas Sangha. Kita tidak merenungkan pribadi orang ini apakah sudah Arahat atau melakukan Parajika sebagaimana kita tidak merenungkan kotor dan rusaknya patung itu.
Kalau tidak salah, Nagasena pernah mengatakan bahkan perumahtangga Anagami pun masih harus menghormat pada Samanera Putthujjana. Yang dihormati bukanlah "pribadi"-nya, karena sudah jelas kalau dari tingkatan kesucian, bedanya sangat jauh, tetapi menghormati tekad menjalankan sila yang dilambangkan oleh "jubah" tersebut.
Saya juga pernah menyinggung dalam Dakkinavibhanga Sutta, dikatakan kita memberikan dana pada Sangha, walaupun isinya para bhikkhu palsu bejad, tetap lebih bermanfaat dibanding pemberian dana pada seorang Samma Sambuddha secara pribadi. Hal itu karena kita memberikan dana pada sangha yang mewakili "hal meninggalkan kehidupan rumah tangga untuk mencapai kesucian di bawah Dhamma dan Vinaya seorang Buddha," bukan kepada pribadi bhikkhu palsu yang bejad tersebut.
Mungkin bagi orang yang memang hendak menghormat secara pribadi, bisa memilih pribadi bhikkhu/bhiksu yang baik. Tetapi jika ia hendak menghormati Sangha, bukan pribadinya, saya rasa tidak usah memilih-milih pun tidak masalah.
-
parajika = pelanggaran berat yang status ke_Bhikkhuannya harus dilepas?
Kalo demikian kita tidak harus ber-namaskara ......
ngapain juga namaskara yg lepas jubah karna pelanggaran :D
-
truss....gimana kalau kita namaskara sama orang yang udah melanggar parajika? any consequences?
Secara kasar, ketika kita menghormat pada patung berbentuk 'Buddha' yang dekil rusak penuh kotoran sambil merenungkan kualitas Buddha, sama dengan menghormat pada petapa yang secara pribadi mungkin masih banyak kekurangan, sambil merenungkan kualitas Sangha. Kita tidak merenungkan pribadi orang ini apakah sudah Arahat atau melakukan Parajika sebagaimana kita tidak merenungkan kotor dan rusaknya patung itu.
Kalau tidak salah, Nagasena pernah mengatakan bahkan perumahtangga Anagami pun masih harus menghormat pada Samanera Putthujjana. Yang dihormati bukanlah "pribadi"-nya, karena sudah jelas kalau dari tingkatan kesucian, bedanya sangat jauh, tetapi menghormati tekad menjalankan sila yang dilambangkan oleh "jubah" tersebut.
Saya juga pernah menyinggung dalam Dakkinavibhanga Sutta, dikatakan kita memberikan dana pada Sangha, walaupun isinya para bhikkhu palsu bejad, tetap lebih bermanfaat dibanding pemberian dana pada seorang Samma Sambuddha secara pribadi. Hal itu karena kita memberikan dana pada sangha yang mewakili "hal meninggalkan kehidupan rumah tangga untuk mencapai kesucian di bawah Dhamma dan Vinaya seorang Buddha," bukan kepada pribadi bhikkhu palsu yang bejad tersebut.
Mungkin bagi orang yang memang hendak menghormat secara pribadi, bisa memilih pribadi bhikkhu/bhiksu yang baik. Tetapi jika ia hendak menghormati Sangha, bukan pribadinya, saya rasa tidak usah memilih-milih pun tidak masalah.
Kalau menurut sigalovada sutta :
Ada lima cara seorang anggota keluarga harus memperlakukan para samana dan
brahmana sebagai arah atas:
1. Dengan perbuatan yang ramah tamah;
2. Dengan ucapan yang ramah tamah;
3. Dengan pikiran yang bersih;
4. Membuka pintu bagi mereka;
5. Memberikan mereka keperluan hidup.
Diperlakukan demikian sebagai arah atas, para samana (petapa) dan brahmana
memperlakukan para anggota keluarga itu dalam enam cara:
6. Mereka mencegah anggota keluarga melakukan kejahatan;
7. Mereka menganjurkan ia berbuat kebaikan;
8. Pikiran mereka selalu terjaga terhadapnya;
9. Mereka ajarkan apa yang belum pernah ia dengar;
10. Mereka memperjelas apa yang telah ia dengar;
11. Mereka menunjukkan jalan kehidupan ke surga.
Dalam enam cara ini para petapa dan brahmana memperlihatkan cinta-kasih
mereka kepada gharavasa.
Demikianlah arah atas melindungi mereka, dibuat aman dan terjamin."
dan dalam sigalovada sutta pun disebutkan :
Terdapat empat macam manusia, duhai kepala keluarga yang muda belia, yang
harus dianggap sebagai musuh yang berpura-pura menjadi sahabat, yaitu:
1. Orang yang sangat tamak;
2. Orang yang banyak bicara, tetapi tidak berbuat sesuatu;
3. Penjilat;
4. Pemboros.
Dari mereka ini, orang yang pertama disebutkan diatas, ada empat dasar untuk
menganggap mereka sebagai musuh yang berpura-pura menjadi sahabat, yaitu:
1. Sangat tamak;
2. Memberi sedikit meminta banyak;
3. Melakukan kewajibannya karena takut;
4. Hanya ingat pada kepentingannya sendiri.
Terhadap orang yang banyak bicara tetapi tidak berbuat sesuatu atas empat
alasan untuk dipandang sebagai musuh yang berpura-pura sebagai sahabat,
yaitu:
1. Ia menyebutkan persahabatan di masa lampau;
2. Ia menyebutkan persahabatan untuk masa yang akan datang;
3. Ia berusaha mendapatkan kesayangan seseorang dengan kata-kata
kosong;
4. Jika ada kesempatan untuk memberikan jasa kepada seseorang, ia
menyatakan tidak sanggup.
Terhadap orang penjilat ada empat alasan untuk memandang mereka sebagai
musuh yang berpura-pura sebagai sahabat, yaitu:
1. Ia menyetujui hal-hal yang salah dan
2. Menjauhkan diri dari hal-hal yang baik;
3. Ia memuji engkau dihadapan seseorang dan
4. Bicara buruk tentang diri seseorang dihadapan orang lain.
Terhadap orang pemboros ada empat alasan untuk memandang mereka sebagai
musuh yang berpura-pura sebagai sahabat, yaitu:
1. Ia menjadi kawanmu, jika engkau menyerah pada minuman keras;
2. Ia menjadi kawanmu, jika engkau berkeluyuran di jalanan pada waktu
yang tidak tepat;
3. Ia menjadi kawanmu, jika engkau mencari pertunjukan pentas dan
tempat-tempat pelesiran;
4. Ia menjadi kawanmu, jika engkau gemar berjudi."
Demikianlah sabda Sang Buddha.
Setelah bersabda demikian, kemudian bersabda pula:
"Sabahat yang selalu mencari sesuatu untuk diambil, sahabat-sahabat yang
ucapannya berbeda dengan perbuatannya, sahabat yang menjilat dan membuat
kamu senang dengan yang demikian. Kawan yang riang gembira dan dijalan
sesat. Empat ini adalah musuh-musuh.
Demikianlah, setelah mengenal, biarlah orang bijaksana menghindar jauh dari
mereka bagaikan jalan yang berbahaya dan menakutkan.
-
parajika = pelanggaran berat yang status ke_Bhikkhuannya harus dilepas?
Kalo demikian kita tidak harus ber-namaskara ......
ngapain juga namaskara yg lepas jubah karna pelanggaran :D
Betul, setelah parajika, maka bhikkhu itu dikenakan sanksi keluar dari sangha, dan bukan merupakan anggota sangha lagi. Jika memang sudah diproses dan jadi umat awam kembali, kita tidak lagi menghormatinya sebagai anggota sangha.
Kalau menurut sigalovada sutta :
Ada lima cara seorang anggota keluarga harus memperlakukan para samana dan
brahmana sebagai arah atas:
1. Dengan perbuatan yang ramah tamah;
2. Dengan ucapan yang ramah tamah;
3. Dengan pikiran yang bersih;
4. Membuka pintu bagi mereka;
5. Memberikan mereka keperluan hidup.
Diperlakukan demikian sebagai arah atas, para samana (petapa) dan brahmana
memperlakukan para anggota keluarga itu dalam enam cara:
6. Mereka mencegah anggota keluarga melakukan kejahatan;
7. Mereka menganjurkan ia berbuat kebaikan;
8. Pikiran mereka selalu terjaga terhadapnya;
9. Mereka ajarkan apa yang belum pernah ia dengar;
10. Mereka memperjelas apa yang telah ia dengar;
11. Mereka menunjukkan jalan kehidupan ke surga.
Point 1-5 adalah kewajiban perumahtangga. Point 6-11 adalah kewajiban dari para Samana/Brahmana. Jika perumahtangga tidak menjalankan point 1-5, Samana/Brahmana yang baik tetap melakukan kewajiban 6-11. Demikian pula terhadap Samana/Brahmana yang tamak, bermusuhan, berpandangan salah, sebagai perumahtangga yang baik tetap melakukan point 1-5.
-
parajika = pelanggaran berat yang status ke_Bhikkhuannya harus dilepas?
Kalo demikian kita tidak harus ber-namaskara ......
ngapain juga namaskara yg lepas jubah karna pelanggaran :D
Betul, setelah parajika, maka bhikkhu itu dikenakan sanksi keluar dari sangha, dan bukan merupakan anggota sangha lagi. Jika memang sudah diproses dan jadi umat awam kembali, kita tidak lagi menghormatinya sebagai anggota sangha.
untuk pelanggaran parajika, tidak diperlukan proses lepas jubah, begitu sangha mengkonfirmasi maka jubahnya sudah copot secara otomatis.
-
kalau jubahnya udah dicopot, kan diluaran sangat mudah membeli atau mendptkan jubah tsb?
jadi tergantung orang yg melanggar tsb. Apakah begitu ?
-
NB :Ini adalah pengalaman pribadi saya.Tidak ada sangkut paut dengan suatu badan atau pun label organisasi Buddhis tertentu.Topik ini saya buka karena saya terlalu kesal dengan kenyataan yang ada. Harap bagi yang membacanya dapat berpikir lebih jernih dari pada saya.
Kebetulan akhir-akhir ini saya sedang dekat dengan seorang bhiksu.Bhiksu ini cukup memiliki jabatan dalam oragnisasi Sangha.Karena ia memank bagian dari sebuah organisasi sangha, 1 point yang saya dapat, beliau memank seorang bhiksu, bukan bhiksu gadungan yang tidak jelas asal pakai jubah.Semakin lama, saya semakin sering berhubungan dengan bhiksu tersebut dan semakin mengenal beberapa bhiksu, dan awal ini lah yang mengubah cara pandang saya sepenuhnya terhadap AGAMA & ANGGOTA SANGHA.
Kebetulan beberapa waktu lalu sedang diadakan acara puja bhakti waisak yang cukup besar.Karena saya dekat dengan bhiksu yang berpangkat tersebut, saya diundang atau lebih tepatnya diajak untuk menemani dan mengantar bhiksu dan beberapa bhiksu lainnya.Saya tidak masalah untuk itu, lagi pula saya memang melakukan hal tersebut dengan keinginan saya sendiri, tetapi kejadian tersebut membukakan mata saya sepenuhnya.
Selama perjalanan, ada hampir semua bhiksu yang ada berperilaku dan bersikap bukan sebagai anggot sangha, tetapi lebih seperti pria2 botak yang menggunakan baju kuning yang berakting sebagai orang suci!!! Selama di perjalanan, inilah PELAJARAN yang saya dapat :
1. Seorang anggota Sangha menggosipkan anggota sangha lain sebagai homo, banci, mata duitan, dll
2. Seorang anggota Sangha memaki2 dengan kata-kata binatang pada saat marah.
3. Seorang anggota Sangha dengan kesadaran menyuruh saya untuk berbohong.
4. Seorang anggota Sangha mengomentari penari2 cantik, dan menanyakan saya " menurut kamu yang mana yang cantik? Eh, carikan no hp dia donk".
5. Seorang anggota Sangha menyombongkan urutan generasi mereka.
6. Seorang anggota Sangha menanyakan tanggal lahir saya dll, dan mencoba meramal saya.
7. Seorang anggota Sangha menerima uang secara langsung dan mengatakan uang tersebut akan diberikan untuk vihara, PADAHAL ANGGOTA SANGHA TERSEBUT TIDAK MEMILIKI/ TINGGAL DI VIHARA ATAU CETYA!!
8. Seorang anggota Sangha mengomentari makanan yang disajikan tidak enak dan terlalu sedikit.
9. Seorang anggota Sangha menelepon saya dengan pura2 merubah suara dgn nomor yang tidak dikenal dan menanyakan sama saya "kamu suka laki2 atau perempuan?Kamu masa tidak ingat sama saya?Teganya kamu melupakan saya?Kamu kalau sama laki2 d ranjang sebagai perempuan atau pria?Kamu masa tidak suka laki2, kalau bohong dosa lho, bisa masuk neraka"
Setelah berkelakar dengan seenak lidah mereka, pada saat bertemu umat mereka bersikap sangat hormat dan menerima pujaan dari umat2.Dipuja dan di berikan tempat VIP, berbicara mengenai renungan Waisak, dan berbicara mengenai Dhamma!!
Pengalaman ini sungguh menjijikkan dan merubah pandangan saya sepenuhnya.Saya masih menghormati Buddha, Dhamma dan Sangha. Tetapi berhati-hatilah dengan beberapa anggota Sangha yang cukup terkenal, meyakinkan, tetapi asli-nya hanyalah seorang penipu rendah!
Kejadian ini semakin menguatkan saya untuk tidak melabeli diri saya dengan AGAMA , apalagi dengan melabeli diri aliran2 tertentu.
Bro Edward yang baik, hal-hal ini telah ada sejak jaman Sang Buddha, oleh sebab itu peraturan Vinaya membengkak hingga 227. Manusia berjubah yang tak tahu malu, atau tak tahu peraturan, atau tak tahu kepantasan, atau mungkin hanya waktu itu ia salah melangkah. Hal-hal ini bukan baru muncul sekarang. Sang Buddha menetapkan peraturan setelah ada pelanggaran, bukan sebelum ada pelanggaran.
Bhikkhu yang berkelakuan buruk menghancurkan Sangha dan Ajaran Sang Buddha dari dalam. Inilah penyebab agama Buddha terbelah-belah, inilah yang menjadi akar perpecahan dalam Ajaran Sang Buddha.
Dalam satu keluarga ada anak yang kelakuannya baik dan ada anak yang kelakuannya kurang baik. Janganlah kita beranggapan bila si A tidak baik seluruh anggota keluarganya tidak baik.
Bila bro Edward bertemu dengan bhikkhu seperti itu jauhkan saja.
Masih banyak bhikkhu-bhikkhu yang hidup lurus, yang terkendali inderanya, yang hidup sesuai Dhamma, kemungkinan/kondisi untuk bertemu dengan mereka harus kita sendiri yang menciptakan, yaitu pola pikir, usaha, memisahkan kebaikan dengan keburukan dll. Yang terpenting kita sendiri "tanpa prasangka" bertekad untuk mendukung bhikkhu yang lurus. Dan kita juga "berusaha" hidup selaras Dhamma, walau kadang juga salah langkah.
Semoga bro Edward dapat bertemu dengan bhikkhu-bhikkhu yang hidup lurus yang selaras Dhamma.
_/\_
-
parajika = pelanggaran berat yang status ke_Bhikkhuannya harus dilepas?
Kalo demikian kita tidak harus ber-namaskara ......
ngapain juga namaskara yg lepas jubah karna pelanggaran :D
Betul, setelah parajika, maka bhikkhu itu dikenakan sanksi keluar dari sangha, dan bukan merupakan anggota sangha lagi. Jika memang sudah diproses dan jadi umat awam kembali, kita tidak lagi menghormatinya sebagai anggota sangha.
Kalau menurut sigalovada sutta :
Ada lima cara seorang anggota keluarga harus memperlakukan para samana dan
brahmana sebagai arah atas:
1. Dengan perbuatan yang ramah tamah;
2. Dengan ucapan yang ramah tamah;
3. Dengan pikiran yang bersih;
4. Membuka pintu bagi mereka;
5. Memberikan mereka keperluan hidup.
Diperlakukan demikian sebagai arah atas, para samana (petapa) dan brahmana
memperlakukan para anggota keluarga itu dalam enam cara:
6. Mereka mencegah anggota keluarga melakukan kejahatan;
7. Mereka menganjurkan ia berbuat kebaikan;
8. Pikiran mereka selalu terjaga terhadapnya;
9. Mereka ajarkan apa yang belum pernah ia dengar;
10. Mereka memperjelas apa yang telah ia dengar;
11. Mereka menunjukkan jalan kehidupan ke surga.
Point 1-5 adalah kewajiban perumahtangga. Point 6-11 adalah kewajiban dari para Samana/Brahmana. Jika perumahtangga tidak menjalankan point 1-5, Samana/Brahmana yang baik tetap melakukan kewajiban 6-11. Demikian pula terhadap Samana/Brahmana yang tamak, bermusuhan, berpandangan salah, sebagai perumahtangga yang baik tetap melakukan point 1-5.
ya setidaknya menghormat pada patung khan lebih baik karena si patung tidak akan berbuat jahat, kalau ada anggota sangha yang gak bener dia bisa berbuat jahat khan ;D
-
ya setidaknya menghormat pada patung khan lebih baik karena si patung tidak akan berbuat jahat, kalau ada anggota sangha yang gak bener dia bisa berbuat jahat khan ;D
Tergantung persepsi, bisa sama, bisa berbeda.
Kalau si patung juga tidak bisa berbuat baik/mulia, untuk apa pula dihormati? Objek di luar itu hanyalah sebatas benda saja. Yang dominan sebetulnya objek dalam pikiran kita. Coba tanya pada umat yang "anti-berhala", mungkin jawabannya beda. Lebih baik mati daripada menghormat pada patung.
Saya andaikan objek sebagai benda, pikiran kita adalah cahaya. Cahaya dan benda tersebut menghasilkan bayangan, tergantung dari mana arah cahaya. Cahaya 1 terkena objek patung, maka muncul bayangan "berhala" yang dinajiskan Tuhan. Cahaya 2 mengenainya, dan timbul perenungan kualitas Buddha. Jadi patung itu najis atau mulia? Menurut saya bukan dua-duanya.
Demikian pula objek "orang berjubah" bagi cahaya 1 menyorot sudut tertentu (pribadi), timbul bayangan perilaku jelek di pikiran. Bagi cahaya 2 yang menyorot sudut lain (sila & vinaya kebhikkhuan), timbul bayangan kualitas Sangha. Jika tidak berpandangan benar, maka cenderung terjebak pada kebencian atau kemelekatan. Maka ada yang lihat patung bencinya bukan main, mau dihancurkan; di lain pihak ada yang kalau patung yang bermerk agamanya ditaruh di bar, sewotnya bukan main. Padahal sesungguhnya objek hanyalah sedemikian adanya. Pikiran semata yang membuatnya berbeda.
-
^ ^ ^ Tentang melihat 'objek apa adanya' sepertinya sulit ya. Kalo pake perumpamaan cahaya tadi, maka melihat dengan cara demikian adalah bukan “melihat” bayangan yang dihasilkan tapi “melihat” objek itu sendiri?
Kalo dihubungkan dengan menghormat bhikkhu, memang cukup sulit untuk melihat 'objek apa adanya', karena pikiran senantiasa mendiskriminasi berdasarkan pendapat orang/pribadi atau spekulasi pikiran sendiri ya.. Bahkan sampe skrg kita mungkin bingung "apa adanya" itu sebetulnya bagaimana.. hmm... memang gak mudah ya, atau justru terlalu mudah sampe kita gak bisa ;D
-
ya setidaknya menghormat pada patung khan lebih baik karena si patung tidak akan berbuat jahat, kalau ada anggota sangha yang gak bener dia bisa berbuat jahat khan ;D
Tergantung persepsi, bisa sama, bisa berbeda.
Kalau si patung juga tidak bisa berbuat baik/mulia, untuk apa pula dihormati? Objek di luar itu hanyalah sebatas benda saja. Yang dominan sebetulnya objek dalam pikiran kita. Coba tanya pada umat yang "anti-berhala", mungkin jawabannya beda. Lebih baik mati daripada menghormat pada patung.
Saya andaikan objek sebagai benda, pikiran kita adalah cahaya. Cahaya dan benda tersebut menghasilkan bayangan, tergantung dari mana arah cahaya. Cahaya 1 terkena objek patung, maka muncul bayangan "berhala" yang dinajiskan Tuhan. Cahaya 2 mengenainya, dan timbul perenungan kualitas Buddha. Jadi patung itu najis atau mulia? Menurut saya bukan dua-duanya.
Demikian pula objek "orang berjubah" bagi cahaya 1 menyorot sudut tertentu (pribadi), timbul bayangan perilaku jelek di pikiran. Bagi cahaya 2 yang menyorot sudut lain (sila & vinaya kebhikkhuan), timbul bayangan kualitas Sangha. Jika tidak berpandangan benar, maka cenderung terjebak pada kebencian atau kemelekatan. Maka ada yang lihat patung bencinya bukan main, mau dihancurkan; di lain pihak ada yang kalau patung yang bermerk agamanya ditaruh di bar, sewotnya bukan main. Padahal sesungguhnya objek hanyalah sedemikian adanya. Pikiran semata yang membuatnya berbeda.
kalau ada objek nya bukankah diperlukan kebijaksanaan untuk menghormati yang perlu di hormati dan tidak menghormati yang tidak perlu.
kalau main tembak terus bisa berbahaya ;D
-
^ ^ ^ Tentang melihat 'objek apa adanya' sepertinya sulit ya. Kalo pake perumpamaan cahaya tadi, maka melihat dengan cara demikian adalah bukan “melihat” bayangan yang dihasilkan tapi “melihat” objek itu sendiri?
Kalo dihubungkan dengan menghormat bhikkhu, memang cukup sulit untuk melihat 'objek apa adanya', karena pikiran senantiasa mendiskriminasi berdasarkan pendapat orang/pribadi atau spekulasi pikiran sendiri ya.. Bahkan sampe skrg kita mungkin bingung "apa adanya" itu sebetulnya bagaimana.. hmm... memang gak mudah ya, atau justru terlalu mudah sampe kita gak bisa ;D
Kita tidak mungkin menghormat bhikkhu "apa adanya" yang berupa tulang-daging dibungkus jubah. Tetapi kita mnghormat "bayangan" sila dan vinaya yang biasa dijalankan oleh orang yang mengenakan jubah tersebut. Kalau untuk saya pribadi, penghormatan ke petapa itu bukan menghormati "bayangan" pribadinya, karena kalau kepribadian, banyak juga selain bhikkhu yang pribadinya baik, misalnya para Anagami perumahtangga. Jadi sepertinya tidak tepat. Bukannya berarti kepribadian tidak perlu dihormati, namun dengan cara dan konteks berbeda.
Mengenai melihat apa adanya memang sulit. Salah satu metode Ajaran Buddha tentan persepsi objek apa adanya, ada di Bahiya Sutta (Udana I.10).
kalau ada objek nya bukankah diperlukan kebijaksanaan untuk menghormati yang perlu di hormati dan tidak menghormati yang tidak perlu.
kalau main tembak terus bisa berbahaya ;D
Melakukan segala sesuatu, memang harus dengan kebijaksanaan. Mungkin ada yang patut dihormati, tetapi tempat dan waktunya tidak tepat, maka kita tidak melakukannya. Mungkin tidak ada yang patut dihormati, namun sesuai kondisi tertentu, kita tetap menghormat.
-
[at] Kainyn: Thanks referensinya. Apakah selama seseorang belum benar-benar mengenal seseorang (misalnya bhikkhu), yang muncul adalah bayangan dari cahayanya sendiri? Dia menilai bayangan itu, lalu memutuskan apakah seseorang itu pantas dia hormati atau tidak. Lalu, entah itu menghormati bayangan maupun kepribadian seorang bhikkhu, tidak ada yang salah selama dilakukan dengan pengertian benar. Bukankah begitu?
-
[at] Kainyn: Thanks referensinya. Apakah selama seseorang belum benar-benar mengenal seseorang (misalnya bhikkhu), yang muncul adalah bayangan dari cahayanya sendiri? Dia menilai bayangan itu, lalu memutuskan apakah seseorang itu pantas dia hormati atau tidak. Lalu, entah itu menghormati bayangan maupun kepribadian seorang bhikkhu, tidak ada yang salah selama dilakukan dengan pengertian benar. Bukankah begitu?
Ya, saya pikir yang perlu diperhatikan adalah pengertian maksud penghormatan di balik keputusan seseorang. Pandangan benar mendasari pikiran benar, yang kemudian mendasari ucapan dan perbuatan benar. Tanpa pandangan benar, perbuatan juga bisa baik, namun tetap bukan perbuatan benar.
-
wah2 ada juga thread kayak gini. mesti hati2 neh
-
kalau biksu merebut pacarnya Edward.....
apakah berarti dikehidupan yg lampau....
si Edward itu juga seorang biksu dan DULUAN merebut pacar biksu tsb?
Jadi apa yg perlu, sangat,... utk MENJADI MUAK??????
(anda tidak akan mendapatkan yg tidak ada perbuat..)
trims atas penjelasannya...
dulu katanya ada bhikkhu jepang yg tidur dengan perempuan dan terkuak lah tabirnya bahkan masuk TV segala tuh
-
bagaimana bila semua itu adalah suatu skenario untuk menguji jiwa anda?
pernahkah terlintas akan pikiran positif di kepala anda?
semustinya ada negatif ada juga positif, karena dunia ini dualitas.
-
bagaimana bila semua itu adalah suatu skenario untuk menguji jiwa anda?
pernahkah terlintas akan pikiran positif di kepala anda?
semustinya ada negatif ada juga positif, karena dunia ini dualitas.
Wekz :hammer:
Maksudnya kelakuan Biku2 di atas ... cuma bersandiwara
untk menguji umat awan ?? ::)
-
Wekz :hammer:
Maksudnya kelakuan Biku2 di atas ... cuma bersandiwara
untk menguji umat awan ?? ::)
sejak kapan biku2 mendptkan lampu hijau...menyerempet-rempet...perapat....
utk menguji umat awam ?
-
bagaimana bila semua itu adalah suatu skenario untuk menguji jiwa anda?
pernahkah terlintas akan pikiran positif di kepala anda?
semustinya ada negatif ada juga positif, karena dunia ini dualitas.
nga kepikir gw. kalo dia mau nguji seharusnya menguji muridnya.
bukan menguji umat umum:d
-
bukankah orang tersebut memiliki suatu kelebihan, mungkin dia umat awam tetapi dia bukan orang awam
-
bukankah orang tersebut memiliki suatu kelebihan, mungkin dia umat awam tetapi dia bukan orang awam
nga lah bro edward aja bisa ngeluh di sini.
dia orang biasa bro.
kalo lihat biksu gay pasti lari juga.
berarti itu biksu yang bro anggap menguji tidak melakukan pada orang yang tepat. kwakwakwa
-
bagaimana bila semua itu adalah suatu skenario untuk menguji jiwa anda?
pernahkah terlintas akan pikiran positif di kepala anda?
semustinya ada negatif ada juga positif, karena dunia ini dualitas.
Gak perlu berusaha melakukan pembenaran (membenar-benarkan). IMHO, berpikir positif tentang seseorang sebetulnya (pada taraf tertentu) tidak lebih baik dibandingkan berpikir negatif tentang orang tersebut.
Faktanya, kita sama sekali tidak mengenal orang tersebut. Hanya menerka-nerka saja.
-
Btw ..... apa bro xxstreme mao di uji oleh Biku2 itu ? ^-^
Kalo gw sick .... kaboorrr duluan ;D
-
wahahaha sapa tau dapet duid tar bisa korupsi dari hasil korupsinya
wohohoho
-
kwakwakwa di bayar?
jadi peliharaan dunk?
wakkwakwa lari jauh2 dah kayak gitu
-
Avuso, begitu pula halnya, orang-orang yang tanpa keyakinan (Tiratana), meninggalkan kehidupan berumah-tangga menjadi petapa yang bukan karena berdasarkan pada kepercayaan (pada hukum kamma), tetapi sebagai mata pencaharian. Mereka licik, penipu, pemalsu, bingung, arogan, keji, pesolek dan cerewet; mereka tidak menjaga indera-indera, makan tidak sederhana (bhojane amattannuta), tidak selalu waspada (jagariya ananuyutta), tidak berkehidupan samana dengan baik (samane anapekhavanto), tidak melaksanakan peraturan dengan baik (sikkhaya na tibbagarava), ingin hidup mewah, lalai, kemauan baik menurun, tak bertanggung jawab dalam usaha untuk melenyapkan dukkha (nibbana), malas, kurang bersemangat, tidak berperhatian, tidak berpengertian, tidak menenangkan pikiran, pikiran tidak tetap, pikiran tak terkendali, tidak bijak dan pikiran tumpul. Nampaknya seperti ayasma (saudara) Sariputta mengetahui pikiran mereka melalui pikiran yang mengatur (membentuk) pikiran mereka dengan uraian Dhamma.
Tetapi, ada pula orang-orang dengan keyakinan meninggalkan kehidupan berumah tangga menjadi petapa, yang tidak licik, tidak menipu, bukan memalsu, tidak bingung, tidak arogan, tidak keji, tidak pesolek dan tidak cerewet; menjaga indera-indera, makan sederhana, selalu waspada, berkehidupan samana dengan baik, melaksanakan peraturan dengan baik, hidup sederhana, bersemangat, berkemauan baik, berusaha untuk melenyapkan dukkha, rajin, berperhatian, berpengertian, pikiran tenang, pikiran tetap, pikiran terkendali, bijak dan pintar. Setelah mereka mendengar uraian dhamma dari Ayasma Sariputta, bagaikan mereka minum (saripati) ungkapannya dan makan maknanya, dengan berkata: "Baik sekali! Ayasma Sariputta telah menyebabkan rekan brahmacari-nya meninggalkan hal-hal buruk (akusala) dan mengembangkan hal-hal yang baik (kusala).
-
NB :Ini adalah pengalaman pribadi saya.Tidak ada sangkut paut dengan suatu badan atau pun label organisasi Buddhis tertentu.Topik ini saya buka karena saya terlalu kesal dengan kenyataan yang ada. Harap bagi yang membacanya dapat berpikir lebih jernih dari pada saya.
Kebetulan akhir-akhir ini saya sedang dekat dengan seorang bhiksu.Bhiksu ini cukup memiliki jabatan dalam oragnisasi Sangha.Karena ia memank bagian dari sebuah organisasi sangha, 1 point yang saya dapat, beliau memank seorang bhiksu, bukan bhiksu gadungan yang tidak jelas asal pakai jubah.Semakin lama, saya semakin sering berhubungan dengan bhiksu tersebut dan semakin mengenal beberapa bhiksu, dan awal ini lah yang mengubah cara pandang saya sepenuhnya terhadap AGAMA & ANGGOTA SANGHA.
Kebetulan beberapa waktu lalu sedang diadakan acara puja bhakti waisak yang cukup besar.Karena saya dekat dengan bhiksu yang berpangkat tersebut, saya diundang atau lebih tepatnya diajak untuk menemani dan mengantar bhiksu dan beberapa bhiksu lainnya.Saya tidak masalah untuk itu, lagi pula saya memang melakukan hal tersebut dengan keinginan saya sendiri, tetapi kejadian tersebut membukakan mata saya sepenuhnya.
Selama perjalanan, ada hampir semua bhiksu yang ada berperilaku dan bersikap bukan sebagai anggot sangha, tetapi lebih seperti pria2 botak yang menggunakan baju kuning yang berakting sebagai orang suci!!! Selama di perjalanan, inilah PELAJARAN yang saya dapat :
1. Seorang anggota Sangha menggosipkan anggota sangha lain sebagai homo, banci, mata duitan, dll
2. Seorang anggota Sangha memaki2 dengan kata-kata binatang pada saat marah.
3. Seorang anggota Sangha dengan kesadaran menyuruh saya untuk berbohong.
4. Seorang anggota Sangha mengomentari penari2 cantik, dan menanyakan saya " menurut kamu yang mana yang cantik? Eh, carikan no hp dia donk".
5. Seorang anggota Sangha menyombongkan urutan generasi mereka.
6. Seorang anggota Sangha menanyakan tanggal lahir saya dll, dan mencoba meramal saya.
7. Seorang anggota Sangha menerima uang secara langsung dan mengatakan uang tersebut akan diberikan untuk vihara, PADAHAL ANGGOTA SANGHA TERSEBUT TIDAK MEMILIKI/ TINGGAL DI VIHARA ATAU CETYA!!
8. Seorang anggota Sangha mengomentari makanan yang disajikan tidak enak dan terlalu sedikit.
9. Seorang anggota Sangha menelepon saya dengan pura2 merubah suara dgn nomor yang tidak dikenal dan menanyakan sama saya "kamu suka laki2 atau perempuan?Kamu masa tidak ingat sama saya?Teganya kamu melupakan saya?Kamu kalau sama laki2 d ranjang sebagai perempuan atau pria?Kamu masa tidak suka laki2, kalau bohong dosa lho, bisa masuk neraka"
Setelah berkelakar dengan seenak lidah mereka, pada saat bertemu umat mereka bersikap sangat hormat dan menerima pujaan dari umat2.Dipuja dan di berikan tempat VIP, berbicara mengenai renungan Waisak, dan berbicara mengenai Dhamma!!
Pengalaman ini sungguh menjijikkan dan merubah pandangan saya sepenuhnya.Saya masih menghormati Buddha, Dhamma dan Sangha. Tetapi berhati-hatilah dengan beberapa anggota Sangha yang cukup terkenal, meyakinkan, tetapi asli-nya hanyalah seorang penipu rendah!
Kejadian ini semakin menguatkan saya untuk tidak melabeli diri saya dengan AGAMA , apalagi dengan melabeli diri aliran2 tertentu.
Hmmm, aye juga pernah tuh, di cium ama bhiksu, trus menggerayangi paha aye, padahal tuh bhiksu dah senior. Pengalaman ini sebelum aye kenal Buddha dhamma lho.
kedua sampel ini contoh meletakkan keyakinan atas mantera upacara, bukan atas perbuatan sila.
jika sampai om cule cule itu tahu, maka mereka dan anggota keluarganya, anggota kelompoknya kena akibat perbuatan mereka sbg kepala. Karma kelompok karma kelompok.
-
doble post
-
Sekedar sharing saja.
Dulu pas saya masih muda dan hobi ke warnet maen game ketemu dengan 1 orang biksu yg maen game juga disana, kepala botak pakai baju dalam biksu gt, tanpa jubah, tiap kali ketemu dinet juga ga pernah nyamar dan selalu pakai baju gt. Wkt itu saya blm gt ngerti ajaran buddha dan ke vihara juga cm sekedar diajak orang tua. Jadinya saya tidak merasa ada perasaan kecewa atau sejenisnya terhadap sangha, cuma penasaran aja kok biksu bisa maen warnet, sambil main sambil ngerokok, ngak lama saya pun berteman (teman ngenet), saya panggil dia "ko" kalau lapar kadang titip makan sama op warnet, kadang saya ditraktir jg, maen game nya juga game yg sama bareng saya, namanya kalau lg maen game itu emosi gampang kepancing, kalau sudah bgitu tidak jarang jg biksu tsb mengumpat dengan kata2 kotor.
Berhubung dulu saya hampir ga ngerti apa2 ttg ajaran buddha jd saya tidak pernah bertanya apa2 soal kelakuan dia, dan saya ada cerita ke ortu, mama saya jawab mungkin itu baru samanera kali, ga berapa lama dalam sebuah kesempatan saya ke vihara ternyata biksu itu mimpin kebaktian. haha. Kenyataan itu pahit.
Namun saya tetap menghormati beliau sebagai seorang biksu waktu itu, karena anggapan saya sebagai orang yg tidak paham apa2 soal ajaran buddhis wkt itu, kelakuan si biksu yg begini begitu ya biarin aja toh orangnya baik.
Sekarang uda ngerti sedikit soal dhamma, vinaya dll, kalau dipikir-pikir lg, kadang memang gelar yg disandang seseorang tidak berbanding lurus dengan kelakuannya, menggunakan persepsi oknum tentu sangat meringankan ideologi batin kita yg beranggapan seorang dengan predikit begini harus kelakuan begini, toh kenyataannya itu jg memang oknum. Tidak bijak buat kita apabila lsg meremhkan sangha atau berprasangka pada biksu apalagi kehilangan semangat dalam belajar dhamma karena fenomena seperti ini saya rasa bisa dijumpai di organisasi manapun. Namun bagi organisasi sangha sendiri harus lbh memperhatikan masalah seperti ini, minimalisir dan preventif utk pelanggaran vinaya supaya bisa lebih baik lg
-
jika ryu adalah kepala keluarga, maka ryu yg mengendalikan karma anggota keluarga yg lain.karma kelompok ini memegang kepala keluarga sbg penengahnya.apapun yg terjadi di keluarga bergantung kpd kepalanya, perbuatannya.
tiada yg istimewa, tanggung jawab karma suatu kelompok bisa dilihat mudah dari kepalanya.
punya anak gadis.tahu bagaimana rasanya jika putri yg dicinta kena akibat kaki orang tuanya dipegang pegang orang yg tdk mungkin melakukan itu.
-
Ini juga yg sy alami ketika belajar kr****n,
yg sy kuatirkan juga akan terjadi ketika sy belajar budha
makanya sy sdh teguh hati,
tdk mau ikut ritual dan label agama
Sy lbh nyaman mengenal ajaran tanpa secara formal masuk dlm komunitas lembaga agama
Saat ini guru spiritualku adalah yesus dan budha,
bagi sy punya banyak guru adalah keberuntungan,
Saat ini sy punya harapan bisa bekerja volunteers ( pendidikan, memasak, merawat) ntah di mana,,kalau jodoh takdir akan mempertemukan jalannya,