//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mana yang lebih berat ?  (Read 3302 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Mana yang lebih berat ?
« on: 16 July 2009, 02:16:16 PM »
Mana yang menimbulkan akibat lebih berat (bila menurut abidhamma tentunya) ...

Bila...
1. membunuh secara sengaja dan direncanakan secara matang
contoh : dah jelas kali...

2. membunuh secara sengaja tapi tidak direncanakan
contoh : membela diri yang mengakibatkan kematian makhluk hidup...

3. membunuh secara tidak disengaja karena memang obyek tidak diketahui akan meninggal
contoh : karena bercanda/bermain mengakibatkan kematian makhluk hidup...

4. membunuh secara tidak disengaja karena memang obyek tidak diketahui berada di tempat tertentu
contoh : melakukan kegiatan yang sebenarnya tidak tertuju pada makhluk yang terbunuh...

 _/\_

Offline Mr. Wei

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.074
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
Re: Mana yang lebih berat ?
« Reply #1 on: 16 July 2009, 03:20:39 PM »
Menurut analisa gw yah, kasus 1 itu merupakan akusala kamma yang paling berat, soalnya dengan perencanaan, berarti bobot pikiran buruk dari sang pelaku juga lebih tinggi.

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Mana yang lebih berat ?
« Reply #2 on: 16 July 2009, 04:15:55 PM »
Membunuh adalah dosa mula citta, yang sifat asalnya adalah Patigha/dendam jadi setiap perbuatan yg berlandas dosa mula citta, tentunya sifatnya adalah tidak menyenangkan/domanassa dan patighasahagatam/penuh kebencian

Selain itu dalam dosa mula citta, ada unsur lain yg berperan yaitu :ajakan
Jadi ada dosa mula citta yg muncul krn diajak, dan ada yg muncul secara spontan/tanpa ajakan

Secara bobot, tentunya yg muncul secara spontan/tanpa diajak adalah lebih berat krn ini menandakan dalam dirinya sudah bertimbun bnyk akusala sehingga dosa mula citta bisa "mudah" muncul
Ini ada pada poin no 1 diatas yaitu : membunuh secara sengaja dan direncanakan secara matang

Ada juga yg spontan tp krn keterpaksaan dimana ini ada pada poin no. 2 yaitu membunuh secara sengaja tapi tidak direncanakan

Sementara utk dosa mula citta yg muncul krn diajak, misal diajak teman utk membunuh

sedang utk poin no 3  dan 4, tidak ada kamma karena tidak sengaja jadi tidak ada kehendak/cetana utk membunuh

semoga bs memperjelas

metta
-

Offline Gash

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 10
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
Re: Mana yang lebih berat ?
« Reply #3 on: 16 July 2009, 04:23:55 PM »
Membunuh adalah dosa mula citta, yang sifat asalnya adalah Patigha/dendam jadi setiap perbuatan yg berlandas dosa mula citta, tentunya sifatnya adalah tidak menyenangkan/domanassa dan patighasahagatam/penuh kebencian

Selain itu dalam dosa mula citta, ada unsur lain yg berperan yaitu :ajakan
Jadi ada dosa mula citta yg muncul krn diajak, dan ada yg muncul secara spontan/tanpa ajakan

Secara bobot, tentunya yg muncul secara spontan/tanpa diajak adalah lebih berat krn ini menandakan dalam dirinya sudah bertimbun bnyk akusala sehingga dosa mula citta bisa "mudah" muncul
Ini ada pada poin no 1 diatas yaitu : membunuh secara sengaja dan direncanakan secara matang

Ada juga yg spontan tp krn keterpaksaan dimana ini ada pada poin no. 2 yaitu membunuh secara sengaja tapi tidak direncanakan

Sementara utk dosa mula citta yg muncul krn diajak, misal diajak teman utk membunuh

sedang utk poin no 3  dan 4, tidak ada kamma karena tidak sengaja jadi tidak ada kehendak/cetana utk membunuh

semoga bs memperjelas

metta
-

Ak Satuju sekali sama jwbn yang ini....

Kayanya ilmunya dah dalem nih:))

Salam kenal Bro Marko.





Offline g.citra

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.372
  • Reputasi: 31
  • Gender: Male
  • Hidup adalah Belajar, Belajar adalah Hidup
Re: Mana yang lebih berat ?
« Reply #4 on: 16 July 2009, 05:04:12 PM »
sedang utk poin no 3  dan 4, tidak ada kamma karena tidak sengaja jadi tidak ada kehendak/cetana utk membunuh

Deal bro ... mo ksh +1 nya tunggu bln depan neh ... :))

Bagaimana seandainya :

Terbunuhnya makhluk lain secara tidak disengaja, tapi ia sadar tindakannya (ajakan) itu dapat menyebabkan kematian (baik pada dirinya atau makluk lain)

contoh : mengajak seseorg buat balap motor liar, mengajak seseorg melakukan permainan berbahaya (tantangan), dll

Klo ternyata lawan mainnya ternyata meninggal, Apa tidak ada kamma vipaka yang berbuah pada dirinya nantinya ?

 _/\_

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Mana yang lebih berat ?
« Reply #5 on: 17 July 2009, 09:49:23 AM »
Ya ga mungkin dong bro.....

misal anda membangun rumah, lalu pas ada tamu yg bermalam, anda berikan kamar tamu, dan tiba2 rumahnya roboh? apakah anda membunuh?

ingat loh bhw Buddha menyebutkan Cetana itulah yg kusebut Kamma dimana disini mengartikan adanya cetana utk membunuh, adanya perbuatan membunuh sehingga nantinya akan membuahkan akibat

ini selaras dengan klasifikasi 1 perbuatan disebut membunuh yaitu :
1. ada niat untuk membunuh
2. ada makhluk lain
3. tahu bahwa makhluk itu masih hidup
4. melakukan usaha untuk membunuhnya
5. sebagai akibatnya, makhluk itu terbunuh

Apakah dengan mengajak org utk balap, itu ada niat utk membunuh? kalo iya, berarti udah jelas bhw dia "membunuh" dan ada kesesuaian vipaka dgn si korban sehingga dia "terbunuh"

tp kalau murni niat ajak balap thok dan terbunuh, itu berarti hanya ada kesesuaian kondisi yg menyebabkan korban terbunuh tp si pengajak sendiri tidak membuat kamma membunuh

semoga perbedaanya bisa dimengerti

Offline markosprawira

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.449
  • Reputasi: 155
Re: Mana yang lebih berat ?
« Reply #6 on: 17 July 2009, 09:51:00 AM »
Ak Satuju sekali sama jwbn yang ini....

Kayanya ilmunya dah dalem nih:))

Salam kenal Bro Marko.

Salam kenal juga

Mohon petunjuk kalo saya ada salah juga bro biar qta bisa saling asah, asih dan asuh

anumodana