Bro 4dmyn yang baik, mau nanya nih... menurut anda bagaimanakah cara kita menilai seseorang sudah mencapai ke-Budha-an atau belum? Apakah dari pengakuannya, apakah dari bentuk fisiknya, apakah dari ajarannya atau aspek lainnya? Apakah aspek dari orang tersebut sehingga pantas diyakini sebagai seorang Buddha?
dari pencapaian samadhinya, kebijaksanaannya, welas asihnya, perilaku kesehariannya. dan satu lagi yang paling penting: SEMUA ALIRAN TANTRAYANA BAIK (GELUK, KAGYU, NYINGMA, TBSN ) MEWAJIBKAN MURID UNTUK MENGAKUI GURU SEBAGAI BUDDHA.
LSY dan pengikutnya ini cuma menjadikan Tibetan Buddhism sebagai tameng, padahal pengertiannya sudah di pleset kan...
dalam hubungan guru murid... guru guru tradisi tibet tidak pernah memproklamirkan dirinya sendiri mencapai Kebuddhaan, karena berarti berdusta...
jauh berbeda dengan LSY... yang memproklamirkan dirinya sendiri mencapai kebuddhaan
loe udah pernah ikut tradisi tibetan ga? pernah tau latihan ngondro itu kayak apa? visualisasi pohon perlindungan silsilah itu apa? lantas ngerti gak Guru Devotion itu apa?
dari pernyataan diposting anda yang lalu... bahwa anda belajar tantra dari bro Jimmy ... saya tau anda itu tidak tau Tantra
karena sekarang anda bicara mengenai ngondro... ok saya lanjutkan...
anda itu cuma ikut-ikutan orang yang praktek ngondro... tapi anda tidak tau ngondro itu apa...
dalam karma kagyu seseorang mempunyai kualitas untuk menjelaskan mengenai ngondro
mempunyai syaratnya orang tersebut harus telah menyelesaikan retreat 3 tahunnya...
selama anda belom menerima penjelasan langsung dari orang yang telah menyelesaikan retreat 3 tahunnya... anda itu belum bisa praktek ngondro...
jadi bila anda bilang belajar tantra dari bro Jimmy ... itu sebenarnya anda cuma ikut-ikutan gabung dengan orang yang praktek ngondro... tapi anda sendiri sebetulnya belum layak untuk praktek ngondro
mengenai menganggap guru sebagai Buddha... dalam tibetan buddhis... ini jelas-jelas maknanya telah diplesetkan oleh LSY dan pengikutnya...
saya coba memberikan ilustrasi...
andai kita sedang pujabakti untuk menumbuhkan rasa kesungguhan kita, kekusyukan kita,...
andai kita membayangkan kita bukan duduk didepan patung buddha tapi benar benar duduk dihadapan Sakyamuni Buddha... bukan dihadapan seonggok patung Buddha...
maka sikap kita akan berbeda... kita akan memiliki kesungguhan ... bila kita menggangap patung buddha yang ada dihadapan kita adalah benar benar Sakyamuni Buddha...
tapi patung Buddha dihadapan kita tidak pernah memproklamirkan diri sebagai Sakyamuni Buddha, karena dia tetap seonggok patung,
ini berbeda dengan LSY yang memproklamirkan dirinya mencapai samyaksambuddha..
murid menganggap guru sebagai Buddha...
tapi guru tersebut tetap bukan lah orang yang telah mencapai samyaksambuddha...
ini berbeda dengan LSY... LSY memproklamirkan dirinya mencapai Samyaksambuddha...
ini telah diplesetkan oleh LSY... yang menggunakan tibetan buddhism sebagai tameng saja...
kita bisa lihat, guru guru dari tibetan buddhis sendiri tidak ada yang mengproklamirkan dirinya mencapai samyaksambuddha...
kita lihat Dalai Lama, Dagpo Rinpoche, Mingyur Rinpoche, Karmapa, tidak ada satupun yang memproklamirkan diri mencapai samyaksambuddha... seperti yang dilakukan LSY...
ini fakta yang jelas dari usaha menyimpangkan makna ritual & praktek dalam tibetan buddhism oleh LSY,
tingkah LSY ini membuat Tibetan Buddhism disalah pahami oleh orang yang tidak bersentuhan langsung dengan Tibetan Buddhism
buat yang asing dengan istilah ngondro,
ngondro adalah praktek namaskara dari tradisi tibet... yang dilakukan mulai bediri sampai seluruh tubuh menyentuh tanah...
ini dilakukan sebanyak ribuan bahkan ratusan ribu kali...