imo, Beliau berhasil setelah menyadari ternyata semuanya ada di dalam, bukan di luar, bukan di guru2nya, bukan di hutan uruvela, melainkan kembali ke dalam seperti yang pernah dipraktikkannya sewaktu masih kecil pada perayaan panen sawah... yang dicari kemana2 ternyata sudah ada dari dulu...
justru ini menegaskan, jumlah harta gak berkorelasi dengan pengembangan batin...
Benar. Tapi apa yang pernah "dicari" Siddhattha Gotama pun sebenarnya bermanfaat dalam pengembangan batinnya. Belajar pada guru-guru, bermeditasi di Pohon Bodhi yang adem, turut serta mengembangkan moralitas, mendapat pengalaman dari hidup bersama petapa-petapa lain, dan tidak terikat oleh keluarga; ini semua yang membuat Siddhattha Gotama lebih kondusif untuk mengembangkan batin. Sisi eksternal yang baik bukan hal yang paling difokuskan. Namun sisi eksternal yang baik bisa membantu kita lebih fokus pada sisi internal.
setuju secara parsial.
bang upa, saya gak mengecam pengembangan kekayaan, gak mengecam mencari tempat sepi untuk bertapa. point yang saya ingin fokuskan adalah pendapat yang menyatakan jumlah harta berkorelasi pengembangan spiritual. opini seperti ini mengandalkan sesuatu yang ada di luar sebagai alasan untuk tidak mengembangkan batin, padahal pengembangan batin itu dilakukan saat ini, apapun kondisinya, gak berkorelasi dengan jumlah harta. sikap mental seperti ini penting dalam pengembangan batin...
tidak perlu menunggu rakit ataupun sesuatu yang ada di luar. seperti yang disadari siddharta, semuanya sudah ada di sini, saat ini...
sampai di sini, saya pikir pengertian kita udah sejalan, hanya sudut pandang saja... thanks
Selama seseorang masih punya kesadaran dan batin yang sehat, latihan memang bisa dilakukan di sini, saat ini. Saya paham maksud Bro morpheus, kok...
Jika kembali ke pembahasan sebelum ini, yang dibahas adalah apakah Sang Buddha juga mengajarkan "mengumpulkan kekayaan duniawi"? Apakah Bro morpheus punya tanggapan yang lebih spesifik?