//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Renungan hari ini ^^  (Read 43545 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #75 on: 18 November 2008, 10:09:01 AM »
Dengan belajar engkau akan mengembangkan keyakinan pada Dharma;
Dengan belajar engkau akan tertarik pada Dharma sehingga engkau akan merasakan buahnya yang luar biasa;
Dengan belajar kebijaksanaanmu akan berkembang dan ketidaktahuanmu akan dapat dihapuskan;
Dengan belajar engkau akan mengetahui segala Dharma;
Dengan belajar engkau akan mengakhiri semua perbuatan buruk;
Dengan belajar engkau akan terhindar dari segala hal yang tidak berguna;
Dengan belajar engkau akan mencapai pembebasan.
- Sutra -
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #76 on: 19 November 2008, 08:40:56 AM »
Saya terinspirasi oleh cerita Pak Handaka Vijjananda, pendiri Ehipassiko Foundation pada peluncuran komik Bodhi 2 di hotel Royal palembang, sehingga saya bermaksud berbagi kepada rekan2 DC. Pada waktu itu, Pak Handaka bercerita tentang ikrar Pertapa Sumedha yang membangkitkan Bodhicitta di depan Buddha Dipankara :

Buddhohang Bodhayissami

Artinya :

Semoga aku menjadi Buddha, Semoga yang lain Tercerahkan juga.
 _/\_


By : Zen

Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #77 on: 23 November 2008, 04:54:31 PM »
Biarpun orang bodoh bergaul dengan orang bijaksana selama hidupnya
ia tidak akan mengerti Dharma,
hanya dengan menyadari kekurangannya dan mau berubah;
ia akan menjadi bijaksana.
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #78 on: 24 November 2008, 07:33:55 PM »
Jangan pernah melupakan kebaikan orang lain
sekecil apapun kebaikan itu.
Jangan pernah mengingat kesalahan orang lain
sebesar apapun kesalahan itu menurut kita.
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
  • Siswa Berbaju Putih
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #79 on: 24 November 2008, 10:06:56 PM »
Jangan Pernah Mengingat Kebajikan-kebajikan yang telah kita buat karena Kebajikan-kebajikan itu sebenarnya Tidak akan lupa dengan dengan si Pembuat kebajikan.
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #80 on: 26 November 2008, 02:18:54 PM »
Ketika engkau merasa kesal terhadap orang lain,
saat itulah waktu yang tepat untuk menerapkan pengendalian dirimu
dengan tetap berbuat baik kepada orang tersebut.
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #81 on: 27 November 2008, 10:12:26 AM »
Syair Zen ini menarik untuk kita renungkan & semoga bermanfaat bagi kita. :)

Tubuh laksana pohon bodhi,
hati laksana cermin yang berbingkai.
rajinlah membersihkannya setiap saat,
agar tidak dikotori oleh debu.
« Last Edit: 27 November 2008, 10:14:18 AM by Hikoza83 »
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Jari Tangan Yang Bercahaya
« Reply #82 on: 29 November 2008, 10:03:54 AM »
Jari Tangan Yang Bercahaya
Di jaman Sang Buddha, Sangha disebut sebagai "Sangha yang memiliki enam keharmonisan". Mengapa demikian? Karena organisasi Sangha tersusun dengan baik, semua pekerjaan dan tugas diatur dengan jelas dan rapi. Semua orang hidup dengan tenang, dapat bekerja sama serta tenang menghayati Dharma.

Pada waktu itu terdapat seorang bhiksu yang bernama Dobia. Beliau bertugas melayani bhiksu-bhiksu yang datang. Bhiksu Dobia selalu dengan rendah hati dan lemah lembut melayani semua bhiksu yang datang serta memberikan tempat tinggal yang bersih dan baik kepada mereka. Setiap malam bhiksu Dobia selalu menjalankan tugas dengan baik. Ada kalanya hingga larut malam.

Demikianlah tahun demi tahun, pada saat orang lain sudah tidur tetapi bhiksu Dobia selalu mengorbankan waktu tidurnya dengan lentera menunggu dan mengantar bhiksu-bhiksu yang datang tanpa membeda-bedakan, apakah bhiksu itu senior atau yunior. Sinar lentera selalu mengiringinya dalam tugas mengantar mereka yang datang.

Tiga puluh tahun telah berlalu, bhiksu Dobia dalam menjalankan tugas tidak lagi menggunakan lentera. Selama bertahun-tahun beliau bekerja dengan tulus dan rendah hati, dengan perasaan senang menyambut dan mengantar bhiksu-bhiksu yang datang dan pergi. Jari tangan beliau dapat bercahaya bagaikan lentera. Di malam hari dengan menggunakan jari tangannya beliau dapat memberikan penerangan. Tetapi beliau tidak merasa sombong dan bangga karena telah memiliki kesaktian sehingga membuat jarinya bercahaya. Yang membuat beliau senang
dan bahagia adalah tidak perlu lagi kuatir akan tiupan angin yang memadamkan api lentera pada waktu mengantar dan menjemput para bhiksu.

Di era informasi yang serba cepat dewasa ini, perubahan terjadi begitu cepat dan setiap orang selalu ingin cepat menyelesaikan segala hal, kesabaran dan keuletan mulai luntur dalam peradaban manusia. Siapa yang bersedia mengabdi kepada orang banyak selama tiga puluh tahun? Jari tangan yang bercahaya kedengarannya tidak masuk akal, dan ini bukan milik para Buddha dan Bodhisattva saja! Setiap orang asalkan memiliki hati yang tulus untuk membantu orang lain, juga dapat bercahaya. Bila dapat membantu dan meringankan beban orang lain, itu berarti jari tangan seseorang bercahaya!

Demikian pula wajah seseorang yang penuh welas asih, wajahnya akan berseri-seri dan selalu bercahaya! Bila seseorang dapat memberikan kebahagiaan kepada orang lain, memiliki keyakinan dan kebijaksanaan, maka tubuhnya dapat bercahaya! Jika seseorang dapat menyingkirkan perasaan egois, keserakahan, kebencian dan perselisihan, maka bukan saja dirinya akan bercahaya tetapi juga dapat menyingkirkan kegelapan serta memberikan penerangan pada orang lain.

Disadur oleh : Tan Chau Ming dari bukunya Maha Bhiksu Shing Yun
"I Zhe Lu Hwa Liang Yang Ching"

Sumber : Buletin Maya Indonesia, Dharma Mangala.
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #83 on: 03 December 2008, 02:44:26 PM »
Demikianlah Sang Bhagava, Yang Maha Suci,
Yang telah mencapai Penerangan Sempurna,
Sempurna pengetahuan serta tindak tanduk-Nya,
Sempurna menempuh Sang Jalan,
Pengenal segenap alam,
Pembimbing manusia yang tiada taranya,
Guru para dewa dan manusia,
Yang sadar, yang patut dimuliakan.


(Buddhanussati)
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #84 on: 03 December 2008, 02:46:31 PM »
Dharma telah sempurna dibabarkan
Oleh Sang Bhagava,
Berada sangat dekat, tak lapuk oleh waktu,
Mengundang untuk dibuktikan,
Menuntun ke dalam batin,
Dapat diselami oleh para bijaksana
dalam batin masing-masing.


(Dhammanussati)
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #85 on: 03 December 2008, 02:48:27 PM »
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak baik,
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak lurus,
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak benar,
Sangha siswa Sang Bhagava telah bertindak patut,
Mereka merupakan empat pasang makhluk,
Terdiri dari delapan jenis makhluk suci, itulah Sangha siswa Sang Bhagava,
Patut menerima pemberian, tempat bernaung, persembahan, serta penghormatan.
Lapangan untuk menanam jasa yang tiada taranya di alam semesta.


(Sanghanussati)
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #86 on: 12 December 2008, 12:15:18 AM »
Bayangkan sebuah kolam air yang keruh, teraduk, dan berlumpur.
Kemudian, seorang yang mempunyai penglihatan baik berdiri di tepinya.
Ia tidak dapat melihat tiram, kerang, batu dan kerikil di dasar kolam
ataupun ikan-ikan yang berenang di dalam air tersebut.

Dan mengapa?

Karena keadaan air yang keruh.
Demikian pula, adalah tidak mungkin bagi seseorang yang batinnya kotor
Untuk menyadari kelebihan diri sendiri ataupun kelebihan orang lain,
atau untuk menwujudkan keadaan yang lebih tinggi.

Dan mengapa?

Karena keadaan batin yang kotor.

Sekarang bayangkan sebuah kolam air yang jernih, tenang dan tidak teraduk.
Seseorang yang mempunyai penglihatan baik berdiri di tepinya.
Ia akan dapat melihat tiram, kerang, batu dan kerikil di dasar kolam
dan ikan-ikan yang berenang.

Dan mengapa?

Karena keadaan air yang tenang.
Demikian pula, adalah mungkin bagi seseorang yang batinnya tenang
Untuk menyadari kelebihan diri sendiri dan kelebihan orang lain,
serta mewujudkan keadaan yang lebih tinggi.

Dan mengapa?

Karena keadaan batin yang tenang.

Sumber : Buddha Vacana, Renungan Harian dari Kitab Suci Agama Buddha
Disusun oleh : YA Shrasvasti Dhammika
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #87 on: 12 December 2008, 08:43:31 AM »
Dari benih yang pedas
lahirlah buah yang pedas.
Dari benih yang manis
lahirlah buah yang manis.

Dengan perumpamaan ini,
ia yang bijak mengerti:
buah ketidakbajikan terasa pedas dan
buah kebajikan terasa manis.


- Surata Pariprccha Sutra -
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #88 on: 13 December 2008, 12:28:01 AM »
Jangan meremehkan kejahatan meskipun kecil dengan berpikir,
"Akibatnya tidak akan menyakitkan",
karena tumpukan jerami yang sebesar gunung pun
dapat habis terbakar oleh percikan api yang kecil.

Jangan meremehkan kebajikan meskipun kecil dengan berpikir,
"Itu tidak akan bermanfaat",
karena tempayan air yang besar pun
perlahan akan terisi penuh oleh tetesan air.


- Vinayagama -   
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #89 on: 14 December 2008, 09:39:45 PM »
Menundukkan Keangkuhan

Pada jaman dahulu, di kala Raja Brahmadata bertahta di Negeri Baranasi, Sang Bodhisatta terlahir pada suatu keluarga brahmana. Berkembang menjadi pemuda, belajar Weda dan ilmu pengetahuan lainnya di Kota Takkasila. Setelah kedua orang tuanya meninggal dunia, ia memutuskan diri untuk ditahbiskan menjadi seorang Pertapa (Resi). Sang Resi amat rajin dalam berlatih bhavana hingga menguasai abhinna. Ia tinggal di hutan di kaki gunung Himalaya.

Pada suatu hari Sang Resi pergi mengembara keluar masuk hutan dan desa hingga akhirnya tiba di Kota Baranasi dan istirahat di taman kerajaan di pinggir kota. Pada pagi harinya, setelah memakai jubah dengan rapi, Sang Resi pergi menuju kota untuk menerima dana makanan dari penduduk kota. Di kota itulah Raja Brahmadata melihat Sang Resi yang membuatnya menaruh perhatian dan tertarik akan kharisma Sang Resi yang memancarkan kebijaksanaan.

Karena rasa ketertarikkannya itu, Raja memerintahkan seorang pengawal untuk mengundang Sang Resi ke istana. Pengawal segera menemui Sang Resi dan berkata: "Pertapa yang mulia, saya diutus oleh Baginda untuk mengundang Anda."

Sang Resi tercengang atas undangan itu, karena ia belum pernah menginjakkan kaki ke istana barang sekalipun. Ia mengira pengawal salah alamat.

"Wahai Pengawal, saya bukanlah seorang pertapa yang biasa masuk istana. Saya adalah seorang pertapa dari Gunung Himalaya. Anda tentu salah mengundang orang."

Pengawal pun kembali menghadap raja dan menyampaikan apa yang diucapkan pertapa.

"Saya tidak salah mengundang beliau. Katakan pada beliau. Bahwa Raja mengundang beliau ke istana," tegas raja pada pengawalnya.

Pengawal pun kembali menemui Sang Resi dan menegaskan undangan raja. Setelah jelas bahwa dirinyalah yang diundang, maka pertapa pun memenuhi undangan itu dan masuk ke istana dengan diantar oleh pengawal. Raja menghormat Sang Resi dan mempersilakan duduk di tempat yang telah disediakan. Tak lupa pula dihidangkannya makanan dan minuman yang lezat lezat. Sesudah penyambutan yang layak itu dilakukan, raja pun bertanya:

"Selama ini Sang Resi tinggal di mana?"

"Biasanya saya tinggal di hutan di kaki Gunung Himalàya," jawab Sang Resi.

"Lalu, saat ini Sang Resi hendak pergi ke mana?" Tanya raja pula.

"Saya sedang mencari tempat untuk menghabiskan musim hujan yang segera akan tiba,"

"Kalau demikian halnya, saya mengundang Sang Resi untuk tinggal di taman kerajaan. Saya akan merasa senang bisa berdekatan dengan seorang pertapa."

Raja pun memerintahkan untuk membangun tempat tinggal dan sala yang layak di taman kerajaan bagi Sang Resi. Segala keperluan yang dibutuhkan untuk melaksanakan kehidupan kepertapaan dipenuhi oleh raja.

Sejak saat itu, setiap hari Raja mengunjungi pertapa untuk berbicara tentang ilmu kebajikan dalam menjalani kehidupan. Raja merasa batinnya lebih tenang dan tenteram sejak keberadaan Sang Resi di dekatnya.

Namun, ada satu masalah yang sejak dulu raja tak mampu memecahkannya. Raja mempunyai seorang putera bernama Duttha Kumara. Sebagai seorang pemuda tanggung, pangeran yang satu ini mempunyai perangai yang amat jelek. Angkuh, sombong, jahat dan kasar. Raja, para menteri, keluarga serta pengasuhnya, tak satu pun yang mampu mengajar dan membawanya ke jalan yang baik.

Akhirnya, raja berpikir: "Saya akan membawa anak itu pada pertapa di taman kerajaan. Kiranya hanya beliau yang mampu mengajar pangeran."

Maka, raja pun mengajak pangeran menemui Sang Resi dan berbisik: "Sang Resi, anak saya ini mempunyai perangai yang tak terpuji. Tolong Sang Resi mendidiknya agar ia bisa berubah menjadi orang baik. Kami sudah tak mampu lagi menasehatinya. Sang Resi tentu mempunyai cara untuk itu."

Setelah merasa cukup dalam pertemuan itu, raja pun kembali ke istana meninggalkan putranya bersama Sang Resi.

Pada suatu pagi yang cerah, Sang Resi mengajak pangeran menikmati udara segar serta berjalan-jalan berkeliling taman kerajaan. Ketika Sang Resi melihat tunas kecil Pohon Sadau (Intaran), ia berhenti. Tunas Pohon Sadau itu baru mempunyai dua helai daun saja, masih kecil. Sang Resi memetik kedua helai daun itu dan diberikan pada Sang Pangeran sambil berkata:

"Coba Pangeran kunyah daun ini. Bagaimanakah rasanya?"

Sang Pangeran pun dengan acuh tak acuh menerima dan memasukkannya ke dalam mulut lalu mengunyahnya. Tak berapa lama ia mengunyah, tiba-tiba dimuntahkannya Daun Sadau itu serta meludah-ludah.

Melihat itu Sang Pertapa pun bertanya, "Bagaimana rasanya?"

"Aduh, daun ini rasanya amat pahit bagaikan racun yang amat jahat!" keluh Sang Pangeran. Kemudian melanjutkan, "Baru tumbuh sekecil ini sudah sedemikian pahitnya. Bagaimana pula kalau sudah besar. Tentu mampu membunuh dan menyusahkan banyak orang," sambil mencabut tunas kecil Pohon Sadau itu dan dibuangnya jauh-jauh.

"Benar, Pangeran. Baru tumbuh sebagai tunas kecil ini saja ia sudah pahit bukan kepalang. Bagaimana pula bila sudah tumbuh besar nanti. Tentu tak seorang pun menyukainya. Begitu pula dengan dirimu, Pangeran. Bila Engkau bersifat seperti Pohon Sadau ini, siapa pula yang akan menyukaimu. Semakin tumbuh besar dan dewasa, orang semakin tak menyukaimu. Rakyat pun tak bersedia mempunyai raja yang lalim yang tak mampu melindungi rakyatnya dengan kasih sayang dan kebijaksanaan. Mereka tentu akan beramai-ramai mengusirmu seperti Engkau telah memuntahkan Daun Sadau itu dari mulutmu. Karenanya, sebelum terlambat, sebaiknya Engkau membuang sifat-sifat jelek dari dirimu. Persiapkan dirimu menjadi orang yang penuh welas asih dan bijaksana demi kebahagiaanmu serta kebahagiaan rakyatmu kelak."

Pangeran mendengarkan dengan sungguh-sungguh dan menjadi sadar akan kekeliruannya. Sejak itu, ia pun banyak belajar dari Sang Resi, mempersiapkan diri untuk menggantikan ayahnya menjadi raja pada saatnya kelak.

Sumber : www.samaditthi.orr
Judul : Atthakatha Ekapanna Jataka, Ekanipata
Alih Bahasa : Hananto, edisi 2, Nov '00

Buletin Maya Indonesia, Dharma Manggala Edisi Agustus 2005
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]