//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Renungan hari ini ^^  (Read 43428 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Balhamoth

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 128
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male
  • semoga semua makhluk hidup bahagia
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #60 on: 17 June 2008, 10:21:59 PM »
Setelah mengetahui bahwa pembimbingnya, Chang Cong sakit keras Lao Tzu mengunjunginya. terlihat jelas bahwa Chang Cong mendekati akhir hidupnya.

"Guru apakah guru mempunyai kata-kata bijak terakhir untukku?" kata Lao Tzu padanya.

"Sekalipun kamu tidak bertanya, aku pasti mengatakan sesuatu kepadamu" jawab Chang Cong.

"Apa itu?"

"Kamu harus turun dari keretamu bila kamu melewati kota kelahiranmu."

"Ya, Guru. Ini berarti orang tidak boleh melupakan asalnya."

"Bila kamu melihat pohon yang tinggi kamu harus maju dan mengaguminya."

"ya, Guru. Ini berarti saya harus menghormati orang yang lebih tua."

"Sekarang, lihat dan katakan apakah kamu dapat melihat lidahku,"kata Chang Cong, menundukkan dagunya dengan susah payah.

"Ya."

"Apakah kamu melihat gigiku?"

"Tidak. Tak ada gigi yang tersisa."

"Kamu tahu kenapa?" tanya Chang Cong

"Aku rasa," kata Lao Tzu setelah berpikir sejenak. " lidah tetap ada karena lunak. Gigi rontok karena mereka keras. Benar tidak?"

"Ya, anakku," angguk chang Cong. "itulah kebijaksanaan di dunia. Aku tidak punya apa-apa lagi untuk diajarkan kepadamu."

Di kemudian hari Lao Tzu mengatakan: "Tidak ada sesuatupun yang selunak air. Namun tidak ada yang mengunggulinya dalam mengalahkan yang keras. yang lunak mengalahkan yang keras dan yang lembut mengalahkan yang kuat. Setiap orang tahu itu, tetapi sedikit saja yang mempraktekkannya."

-shuo yuan (abad 1.1 SM)
Ada yang mengukur hidup mereka dari hari dan tahun
Yang lain dengan denyut jantung, gairah, dan air mata
Tapi ukuran sejati di bawah mentari
Adalah apa yang telah engkau lakukan dalam hidup ini
Untuk orang lain - Ruth Smiller

Offline Wen Wen

  • Teman
  • **
  • Posts: 60
  • Reputasi: -30
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #61 on: 18 June 2008, 10:17:51 AM »
judulnya sama isinya tidak nyambung.

Offline Wen Wen

  • Teman
  • **
  • Posts: 60
  • Reputasi: -30
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #62 on: 18 June 2008, 10:18:30 AM »
tidak usah sok suci lo,

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #63 on: 18 September 2008, 01:02:37 AM »
Seseorang yang ingin menegur (kesalahan) orang lain seharusnya bertanya terlebih dahulu pada dirinya sendiri, "Apakah aku telah melaksanakan Perbuatan Benar dan Ucapan Benar? Apakah aku sudah memiliki Perbuatan Benar dan Ucapan Benar yang murni dan sempurna? Apakah hal yang demikian ini telah terwujud padaku?" Jika belum, orang-orang pasti akan berkata, "Mulailah sekarang, laksanakanlah Perbuatan Benar dan Ucapan Benar." Pasti akan ada sekelompok orang yang berkata demikian.

Lebih jauh lagi, seseorang yang ingin menegur (kesalahan) orang lain seharusnya bertanya terlebih dahulu pada dirinya sendiri, "Apakah aku telah mengembangkan Pikiran Benar yang bebas dari kebencian terhadap kawan-kawanku dalam menjalankan kehidupan suci ini? Apakah hal yang demikian ini telah terwujud padaku?" Jika belum, orang-orang pasti akan berkata, "Mulailah sekarang, kembangkanlah Pikiran Benar."
Pasti akan ada sekelompok orang yang berkata demikian.

ANGGUTTARA NIKAYA
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Pemandu
« Reply #64 on: 26 September 2008, 06:25:26 AM »
Seseorang yang telah mencapai pencerahan bertindak sebagai pemandu bagi mereka yang buta dengan menunjukkan kepada mereka jalan yang benar. Ia memberikan isyarat-isyarat dengan gerakan tangan kepada mereka yang tuli, dan dengan cara seperti itu memberikan faedah kepada mereka dengan kebaikan. Ia berbuat serupa terhadap mereka yang gagu. Kepada mereka yang pincang, diberikannya sebuah kursi roda atau alat lain. Ia berusaha untuk mengembangkan keyakinan pada mereka yang tak berkeyakinan, semangat pada mereka yang malas, kesadaran pada mereka yang kebingungan, konsentrasi pada mereka yang pikirannya mengembara, dan kebijaksanaan pada mereka yang diliputi kebodohan. Ia berusaha untuk melenyapkan keinginan indera, kemauan buruk, kelambanan dan kemalasan, kegelisahan dan kecemasan, serta keraguan pada mereka yang dihantui oleh rintangan-rintangan ini. Ia berusaha untuk melenyapkan pikiran-pikiran yang penuh dengan hawa nafsu, kemauan buruk dan kekerasan pada mereka yang tertekan oleh pikiran-pikiran seperti itu. Timbul dari rasa terima kasih kepada mereka yang telah membantunya, ia membantu dan menghormati mereka dengan keuntungan yang sama atau lebih besar sebagai balasannya; bicaranya ramah dan kata-katanya lembut.

Cariyapitaka Atthakata
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline tanpa_aku

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 23
  • Reputasi: 7
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #65 on: 29 September 2008, 01:14:10 PM »
'Walaupun engkau mungkin memahami intisari kitab suci dengan mendengar, dan mungkin mengetahui inti dari samatha, Mendengar dan pengetahuanmu itu hanya sedikit artinya, bila engkau tetap berperilaku sembarangan.

Mereka yang menyukai ajaran yang diajarkan oleh para arya, dan bertindak dengan tubuh dan ucapan sesuai ajaran, yang memiliki kesabaran, membahagiakan sahabat-sahabatnya, dan terkendali - mereka akan mencapai kesempurnaan mendengar dan pengetahuan."

Sloka-Sloka Tentang Mendengar

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #66 on: 30 September 2008, 09:22:17 AM »
 _/\_
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Raja Maitrabala Mempersembahkan sebuah hadiah
« Reply #67 on: 10 October 2008, 10:57:16 AM »
Raja Maitrabala Mempersembahkan sebuah hadiah

Demikian yang telah saya dengar pada suatu ketika, Buddha berdiam di kota Sravasti, biara Jetavana di Taman Anathapindika. Pada suatu ketika Ananda sedang berpindapatta, dia duduk di sebuah taman yang sepi dan berpikir, "Adalah mujizat Yang Mencapai Penerangan Sempurna datang ke bumi dan membawa kebahagiaan untuk banyak makhluk dan karena Kelima orang yang dipimpin oleh Kaundinya telah melakukan kebajikan di masa lampau, pintu Dharma telah dibuka dan mereka memasukinya. Genderang Dharma telah disuarakan dan mereka menjadi yang pertama mendengarkan. Mereka juga yang pertama kali yang merasakan nektar dari Dharma."

Setelah bangun, dia pergi kepada Buddha dan memberitahu mereka apa yang dia pikirkan. Buddha berkata, "Ananda, pada masa lampau ketika Kelima yang dipimpin oleh Kaundinya kelaparan dan mati karena haus, saya memberi makan mereka dengan tubuhku sendiri dan memberikan mereka darahku sendiri untuk diminum dan menyebabkan mereka berbahagia. Sekarang saya telah mencapai Penerangan Sempurna, saya telah membuat mereka berada dalam jalan menuju pembebasan. Ini bukanlah tanpa sebab dan alasan."

Kemudian Yang Mulia Ananda berkata kepada Buddha, "Bhagava, saya mohon kepadamu untuk menghitung kembali berapa kali di kehidupan masa lampau Engkau telah memuaskan kelaparan dan kehausan dan membuat mereka senang. Jika mereka sekarang mendengar ini, mereka akan mengerti."

Buddha berkata, "Ananda, beberapa kalpa yang lalu, kalpa yang tak dapat dihitung, ada seorang raja di Jambudvipa yang bernama Maitrabala yang mempunyai 84.000 raja kecil. Dia mempunyai 20.000 ratu dan 10.000 pangeran. Raja ini diberkahi dengan cinta dan welas asih, belajar Empat Kemuliaan Tanpa Batas, dan dalam welas asihnya semua makhluk hidup diperintah sesuai sepuluh kebajikan. Semua menghormati sang raja, dan karena kemuliaannya tidak ada musuh di tanah itu dan tanah itu bahagia.

Makhluk berpenyakit menular, setan preta, yang kekurangan darah dan kesehatan, tidak tertolong, tanpa kekuatan dan mereka akan mati di tanah itu hal ini dikarenakan semua orang menjaga ucapan, pikiran, dan perbuatan mereka dan mempraktikan 10 kebajikan. Pada suatu ketika 5 yaksa muncul dihadapan raja dan berkata, 'Oh raja, kami kelaparan dan hidup kami dalam bahaya. Ketika kami mencoba untuk memperoleh tubuh dan darah manusia kami tidak dapat karena semua orang di kerajaanmu mempraktikkan 10 kebajikan. Tanpa makanan dan minuman, kami akan mati. Raja agung, Mengapa dalam welas asihmu engkau begitu kejam?'

"Sang raja berpikir, ‘Makhluk ini tidak membutuhkan makanan lain selain daging segar dan jika mereka tidak mendapatkannya mereka akan mati. Saya seharusnya memotong 5 nadi dalam 5 bagian dari tubuhku dan memberikan mereka untuk diminum. ‘

Dia kemudian memotong dirinya, mengambil darah dari tubuhnya, dan memberikan kepada yaksa yang kemudian gembira dan puas.

Mereka kemudian berkata kepadaNya, 'Yang Mulia, bagaimana kamu akan mempraktikkan 10 kebajikan?'

Sang raja menjawab, 'Seperti saya telah mengambil darah dari badanku sendiri dan memberikannya kepadamu, memuaskanmu dan membuat kamu gembira, ketika saya mencapai Penerangan sempurna saya harus memurnikan tiga racun dengan ajaran dengan ajaran Hukum Karma, samadhi, dan kebijaksanaan. Saya akan mengubah penderitaanmu menjadi kebahagiaan dengan melepaskan kemelekatan, dan menyebabkan engkau merelasisasikan kebahagiaan Nirvana.'

"Ananda, saya adalah raja Maitrabala itu. Lima kepala Kaundinya adalah yaksa-yaksa itu, dan saya bersumpah dimanapun kami akan dilahirkan kembali mereka akan menjadi yang pertama yang akan dibebaskan. Untuk alasan ini, saya mengajarkan mereka Dharma pertama dan membebaskan mereka sepenuhnya."

Kemudian Yang Mulia Ananda dan banyak orang yang hadir mempercayai kata-kata Buddha dan bermudita.

Sumber : Sutra of the Wise and the Foolish [mdomdzangs blun] atau Ocean of Narratives [uliger-un dalai]
Penerbit : Library of Tibetan Works & Archieves
Alih Bahasa Mongolia ke Inggris : Stanley Frye
Alih Bahasa Inggris ke Indonesia : Heni [Mahasiswa UI]
Editor : Junaidi, Kadam Choeling

Buletin Maya Indonesia, Dharma Mangala.
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
memancarkan cinta kasih
« Reply #68 on: 13 October 2008, 11:05:08 PM »
Dan bagaimanakah seseorang memancarkan pikirannya yang penuh dengan cinta kasih? Bagaikan seseorang akan menyayangi orang yang patut disayangi dan menyenangkan, seperti itulah seseorang memancarkan cinta kasihnya kepada semua makhluk. Dan tentang hal ini, apakah cinta kasih itu? Cinta kasih ialah sesuatu yang berwujud cinta kasih, tindakan cinta kasih, keadaan cinta kasih, cinta kasih yang terbebas dari keinginan jahat.

Dan bagaimanakah seseorang memancarkan pikiran nya yang penuh dengan welas asih? Bagaikan seseorang akan timbul perasaan welas asih kepada orang yang sengsara atau malang, seperti itulah seseorang memancarkan perasaan welas asihnya kepada semua makhluk. Dan tentang hal ini, apakah welas asih itu? Welas asih ialah sesuatu yang berwujud welas asih, tindakan mengasihani, keadaan mengasihani, welas asih yang terbebas dari kekejaman.

Dan bagaimanakah seseorang memancarkan pikirannya yang penuh dengan simpati? Bagaikan seseorang akan merasa bersukacita bagi orang yang cakap dan menyenangkan, seperti itulah seseorang memancarkan simpatinya kepada semua makhluk. Dan tentang hal ini, apakah simpati itu? Simpati ialah sesuatu yang berwujud simpati, tindakan bersimpati, keadaan bersimpati, simpati yang terbebas dari iri hati.

Dan bagaimanakah seseorang memancarkan pikirannya yang penuh dengan keseimbangan batin? Bagaikan seseorang akan merasa seimbang batinnya terhadap orang yang tidak menyenangkan dan tidak pula tak menyenangkan, seperti itulah seseorang memancarkan keseimbangan batinnya kepada semua makhluk. Dan tentang hal ini, apakah keseimbangan batin itu? Keseimbangan batin ialah sesuatu yang berwujud keseimbangan batin, tindakan keseimbangan batin, keadaan keseimbangan batin, keseimbangan batin yang terbebas dari goncangan.

VIBHANGA
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Raja Dengan Sehelai Rambut Putih
« Reply #69 on: 23 October 2008, 10:37:29 AM »
Raja Dengan Sehelai Rambut Putih

Pada zaman dahulu kala, ada orang-orang yang hidup lebih lama dari orang-orang sekarang. Mereka hidup sampai ribuan tahun. Pada waktu itu, makhluk penerangan lahir sebagai seorang bayi bernama Makhadeva. Dia hidup selama 84.000 tahun sebagai seorang anak dan putra mahkota. Dalam cerita waktu itu, dia telah menjadi raja muda selama 80.000 tahun.

Pada suatu hari, Makhadeva memberitahukan tukang pangkas istana, “Jika kamu melihat rambut putih di kepalaku, kamu harus memberitahuku dengan segera!”. Tentu, tukang pangkas itu berjanji.

4.000 tahun pun berlalu, sampai Makhadeva telah menjadi raja muda selama 84.000 tahun. Kemudian suatu hari, ketika sedang memotong rambut raja, tukang pangkas istana melihat sehelai rambut putih di kepala raja. Maka dia berkata,” Yang mulia, saya melihat sehelai rambut putih di kepala anda.” Raja itu berkata, “Kalau begitu, tarik dan letakkan ditanganku.” Tukang pangkas pun mengambil penjepit emasnya, menarik sehelai rambut putih kecil, dan meletakkan di tangan raja.

Pada waktu itu, raja masih mempunyai paling sedikit 84.000 tahun untuk hidup sebagai raja tua! Melihat sehelai rambut putih di tangannya, dia menjadi sangat takut mati. Dia merasa bagaikan kematian telah dekat dengannya, seolah-olah dia di perangkap didalam rumah yang terbakar. Dia begitu ketakutan, keringat bercucuran di punggunggnya, dan dia merasa ngeri.

Raja Makhadeva berpikir, “ Oh raja bodoh, kamu telah menghabiskan waktu hidup dan sekarang kamu dekat dengan kematian. Kamu tidak berusaha untuk menghancurkan ketamakan dan kecemburuan, untuk hidup tanpa kebencian, dan membebaskan kegelapan bathin dengan mempelajari kebenaran dan menjadi bijaksana”

Sewaktu dia berpikir tentang keadaan ini, tubuhnya menjadi panas dan keringatnya tetap bercucuran. Kemudian dia memutuskan sekali dan selamanya, “Inilah waktunya untuk turun tahta, ditahbiskan menjadi bhikkhu, dan latihan meditasi!”. Berpikiran begitu, dia memberikan pendapatan dari seluruh kota kepada tukang pangkas. Jumlahnya mencapai 100.000 per tahun.

Kemudian raja memanggil putra tertuanya dan berkata,”Putraku, saya telah melihat sehelai rambut putih. Saya telah menjadi tua. Saya telah menikmati kesenangan duniawi dengan kekayaan dan kekuasaan yang melimpah. Ketika saya mati, saya ingin dilahirkan di surga, untuk menikmati kesenangan kedewaan. Maka saya akan ditahbiskan sebagai bhikkhu. Kamu sekarang harus mengemban tanggung jawab untuk mengepalai Negara. Saya akan menjalani kehidupan sebagai bhikkhu di hutan.”

Mendengar hal ini, Mentri-mentri kerajaan dan pejabat lainnya menemui raja dan berkata,” Yang Mulia, kenapa anda tiba-tiba ingin di tahbiskan?”

Raja menunjukkan rambut putih ditangannya dan berkata,”Mentri-mentriku dan para pejabat sekalian, saya telah menyadari bahwa rambut putih ini menunjukkan 3 tahap kehidupan – masa muda, usia pertengahan dan usia tuadatang pada suatu akhir. Rambut putih pertama ini merupakan pesan kematian yang ada di kepalaku. Rambut putih seperti malaikat yang dikirim dewa kematian. Oleh karena itu, hari yang tepat ini untukku di tahbiskan.”

Orang-orang berlinangan air mata pada berita keberangkatannya. Raja Makhadeva turun tahta, pergi ke hutan, dan ditahbiskan me njadi bhikkhu. Disana dia berlatih apa yang orang suci sebut ‘4 pikiran kesurgaan’. Pertama adalah cinta kasih, kasih sayang kepada semua makhluk. Kedua adalah perasaan simpati dan kasihan kepada semua makhluk yang menderita. Ketiga adalah perasaan gembira kepada makhluk yang bergembira. Dan yang keempat adalah ketenangan bathin, walaupun menghadapi kesulitan atau masalah.

Setelah 84.000 tahun dengan usaha keras bermeditasi dan berlatih keempat pikiran kesurgaan sebagai seorang bhikkhu hutan yang rendah hati, bodhisattva itu pun meninggal. Dia dilahirkan di alam surga yang tinggi, dengan kehidupan berjuta tahun lamanya!

Pesan moral: Bahkan umur yang panjang terlalu pendek untuk disia-siakan

Sumber : www.buddhanet.net
Buddha’s Tales for Young and Old Volume 1, Interpreted by Ven. Kurunegoda Piyatissa, Stories told by Rodd Anderson
Alih Bahasa : Meryana Lim
Editor : Lanny Kwandy

Buletin Maya Indonesia, Dharma Mangala – November 2003
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #70 on: 26 October 2008, 07:20:08 PM »
Memaafkan orang lain sebagaimana kita ingin dimaafkan bila kita berbuat kesalahan,
akan menghilangkan kesulitan yang timbul dalam berhubungan dengan orang lain.
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #71 on: 11 November 2008, 02:31:09 AM »
Jika semua makhluk mampu mengerti,
sebagaimana aku mengerti buah dari berbagi
mereka tak akan pemah menikmati berkah mereka
tanpa membaginya dengan yang lain,
juga tak akan pemah ada setitik pun kekikiran
menetes dan menguasai hati mereka
Bahkan, ketika mereka hanya memiliki potongan makan yang terakhir dan satu-satunya,
mereka tak akan menikmatinya tanpa membaginya,
Jika ada orang lain disana untuk menerimanya.

JIKA SAJA MEREKA TAHU

Di sini, di dunia ini, seseorang seharusnya berlatih melakukan kebajikan.
Karma kebajikan bila ditanam, pasti segera membuahkan kebahagiaan.
Seseorang yang sadar seharusnya tetap melakukan kebajikan, bila menginginkan tiga macam kebahagiaan ini.
Pujian dari semua orang, kekayaan, dan terlahir kembali di alam surga setelah meninggal.
Seseorang yang bijaksana mempunyai banyak sahabat, karena ia dapat mengendalikan dirinya.
Tetapi seseorang yang tak bermoral, yang melakukan kejahatan, akan dijauhi oleh sahabat-sahabatnya.
Seseorang yang tak bermoral hanya mendapatkan nama buruk, dan terkenal keburukannya.
Seseorang yang bijak akan mendapatkan nama baik, terpuji dan terkenal.
Kebajikan adalah dasar, pertanda, sumber dari semua kebaikan dan keindahan, karenanya, seseorang seharusnya mengembangkan kebajikannya.
Kebajikan adalah pengontrol, pengendali, dan pembawa kebahagiaan batin, serta suatu tempat yang dilalui oleh semua Buddha.
Karenanya, seorang seharusnya mengembangkan kebajikannya.
Kebajikan adalah kekuatan yang sangat besar. Kebajikan adalah sebuah senjata yang tajam.
Kebajikan adalah perhiasan yang paling indah. Kebajikan adalah sebuah perisai yang menakjubkan.
Kebajikan adalah sebuah jembatan yang kokoh. Kebajikan adalah wewangian yang tiada bandingannya.
Kebajikan adalah minyak wangi terbaik, yang menyebarkan keharuman ke segala arah.
Kebajikan adalah aturan yang utama. Kebajikan adalah makanan bagi para pengembara.
Kebajikan adalah kendaraan yang terbaik untuk bepergian ke segala arah.

THERAGATHA
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #72 on: 13 November 2008, 06:58:44 AM »
Dengan melihat kesalahan orang lain,
hendaknya kita berlaku seperti orang buta.

Dalam mendengar kritikan yang tidak adil kepada orang lain,
hendaknya kita berlaku seperti orang tuli.

Dalam membicarakan keburukan orang lain,
hendaknya kita berlaku seperti orang bisu.
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Gunawan

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 374
  • Reputasi: 28
  • Gender: Male
  • Siswa Berbaju Putih
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #73 on: 13 November 2008, 12:30:06 PM »
Nice Post Bro Hikoza.

Tapi saya masih pemula belum bisa GRP..... ;D

Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Yo kho Vakkali dhamma? passati so ma? passati; yo ma? passati so dhamma? passati.
Dhammañhi, vakkali, passanto ma? passati; ma? passanto dhamma? passati"

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Renungan hari ini ^^
« Reply #74 on: 14 November 2008, 04:23:42 PM »
niat baiknya bro Gunawan saya terima.. :)

bagi yang membaca renungan2 ini,
merasa memperoleh manfaatnya dan berguna dalam hidupnya,
bagi saya hal itu sudah baik.  :)
 _/\_


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]