//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme  (Read 232751 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #330 on: 01 December 2011, 04:27:41 PM »
kalau membabarkan ajaran lain itu disebut membabarkan dhamma atau bukan?

buda aja pernah menyuruh seseorang yang ingin di bangkitkan anaknya dari kematian untuk mencari keluarga yang tidak pernah di tinggalkan, menurut anda buda ngerjain orang ga?

membabarkan ajaran orang lain juga bisa berarti membabarkan dhamma, bisa jadi bukan. tergantung ajaran orang lain yang mana?

apakah sang Buddha disebut "ngerjain orang lain" atau tidak, tergantung kehendak bebas seseorang dalam cara menafsirkan perbuatan beliau. seperti perginya sang Buddha dari istana, bisa saja disebut "lari dari tanggung jawab" bisa juga disebut "mencari obat bagi umat manusia". jadi, anda memilih sebutan yang mana?
« Last Edit: 01 December 2011, 04:30:02 PM by Kang_Asep »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #331 on: 01 December 2011, 04:32:40 PM »
membabarkan ajaran orang lain juga bisa berarti membabarkan dhamma, bisa jadi bukan. tergantung ajaran orang lain yang mana?

apakah sang Buddha disebut "ngerjain orang lain" atau tidak, tergantung kehendak bebas seseorang dalam cara menafsirkan perbuatan beliau. seperti perginya sang Buddha dari istana, bisa saja disebut "lari dari tanggung jawab" bisa juga disebut "mencari obat bagi umat manusia". jadi, anda memilih sebutan yang mana?
lari dari tanggung jawab, so?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #332 on: 01 December 2011, 04:57:58 PM »
 [at]  Kang Asep

Kita tidak sedang membahas pengembangan bathin yang sesuai dhamma, tentu saja saya tahu brahma vihara ( mungkin hanya sebatas teori ), tetapi ini adalah pembahasan konteks bagaimana menghadapi kanestenisasi. Saya juga tidak dapat membendung evangelist itu untuk beraksi dalam melakukan kanestenisasi secara langsung atau frontal. Tetapi hanya sharing pengalaman dalam realita mengenai sikap dan perilakunya sesuai kemampuan saya yang terbatas. Dan hasilnya secara tidak langsung kita mendapatkan Pengetahuan dari berbagai member-member DC, kemudian secara tidak langsung juga menyebar. Artinya kita memang butuh pembekalan pengetahuan dalam bertahan. Dan tidak menjadi orang bodoh yang tidak tahu apapun.

Tentu penilaian saya bukan berdasarkan waktu yang singkat, saya sudah sering di gereja mendengarkan kotbah yang menjelekkan Buddhism dengan modal dengkul dalam menarik umat. Tetapi apapun inilah sifat yang tercela dari kanestinasasi tetapi dianggap terpuji oleh umatnya.

Sederhananya adalah pembekalan pengetahuan mengenai kanestenisasi dari sudut pandang saya adalah bertujuan Menempatkan kita diatas gunung ( berdiri diatas gunung ), sehingga kita dapat melihat kebawah dalam menentukan dan menilai jenis pohon baik yang ada dilembah sesuai dengan kebutuhan kita ( pandangan benar ). Sehingga kita tidak tersesat didalam hutan atau dilembah gunung karena padatnya pepohonan  . Tanpa adanya pembekalan pengetahuan ( kompas ), justru kita tersesat didalam hutan atau dilembah karena tidak mengenal mana pohon yang baik ( pandangan benar ) dan mana pohon yang tidak bermanfaat ( pandangan salah ).
« Last Edit: 01 December 2011, 05:00:14 PM by CHANGE »

Offline Mr. pao

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 792
  • Reputasi: 29
  • KeperibadianMuYanGakuSuka
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #333 on: 01 December 2011, 05:58:56 PM »
seperti perginya sang Buddha dari istana, bisa saja disebut "lari dari tanggung jawab" bisa juga disebut "mencari obat bagi umat manusia". jadi, anda memilih sebutan yang mana?

Bukan lari dari tanggung jawab, kalo lari kan mau cari istri muda, tapi bukan pergi cari istri muda, dan juga ada kembali ke istana koq.
aku kasi tau satu rahasia terbesar yang smua teman teman blom tauu tentang sang buddha :
Spoiler: ShowHide
sang buddha bukan bang toyib
Jika ada yang menampar pipi kananku aku akan segera memberikan pipi kirinya telapak kananku, karena dengan demikian hutang karma kita akan segera selesai ditempat. ;D

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #334 on: 01 December 2011, 07:04:42 PM »
membabarkan ajaran orang lain juga bisa berarti membabarkan dhamma, bisa jadi bukan. tergantung ajaran orang lain yang mana?

apakah sang Buddha disebut "ngerjain orang lain" atau tidak, tergantung kehendak bebas seseorang dalam cara menafsirkan perbuatan beliau. seperti perginya sang Buddha dari istana, bisa saja disebut "lari dari tanggung jawab" bisa juga disebut "mencari obat bagi umat manusia". jadi, anda memilih sebutan yang mana?

tuduhan "lari dari tanggung jawab" terhadap anak istri sudah "di-netralisir" dengan "kisah jaman lampau" kehidupan Siddharta dan Yasodhara, bahkan sampai pada kehidupan mereka pada jaman Buddha Dipankara, dimana Sumitta (bakal Yasodhara) sendiri di hadapan Buddha Dipankara sudah menyampaikan keinginannya, "selama waktu yang akan engkau (Petapa Sumedha) jalani dalam mencapai ke-BUDDHA-an, semoga aku (Sumitta) dapa selalu menjadi pendampingmu."

dan Buddha Dipankara membuat ramalam setelah melihat apa yang terjadi di antara Sumedha dan Sumitta yaitu
" O.. Sumedha, perempuan ini Sumitta (bakal Yasodhara), akan menjadi pendampingmu dalam berbagi hidup, membantu dengan semangat dan perbuatan yang sama dalam usahamu menacpai kebuddhaan, ia akan membahagiakanmu dalam setiap pikiran, perkataan dan perbuatannya, ia kaan berpenampilan cantik dan menyenangkan, manis tutur katanya dan baik hati. Dalam usahamu mencapai ke-BUDDHA-an, dalam kelahiranmu yang terakhir, ia akan menjadi murid perempuan yang akan menerima warisan spiritual darimu, menjadi seorang Arahant, lengkap dengan kemampuan bathin."

---

Jadi kalau melihat dari kisah Siddharta dan Yasodhara ( yang konon mencapai 500 episode ). ide dan tuduhan "lari dari tanggung jawab" menjadi tidak relevan...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #335 on: 01 December 2011, 08:57:55 PM »
Bukan lari dari tanggung jawab, kalo lari kan mau cari istri muda, tapi bukan pergi cari istri muda, dan juga ada kembali ke istana koq.
aku kasi tau satu rahasia terbesar yang smua teman teman blom tauu tentang sang buddha :
Spoiler: ShowHide
sang buddha bukan bang toyib


begitu juga bang toyib sudah pasti bukan Buddha
tapi bang toyib boleh ngaku Buddha
 :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #336 on: 01 December 2011, 09:37:49 PM »
Quote
apakah yang akan kita dapat dengan menyelami keslahan ajaran-ajaran orang lain? sebaliknya, akanlah dapat banyak manfaat yang bisa kita raih, bila kita menyibukan diri menyelami kebenaran dhamma.
apakah seseorang akan mencari obat, apabila ia tidak tahu bahwa ia sedang mengalami sakit??
agar orang tersebut mau mencari obat tersebut, tentunya orang tersebut harus tahu dulu bahwa ia sakit...
begitu pula dengan dhamma...
kalau seseorang tidak sadar bahwa ajarannya tidak benar, bagaimana ia bisa mencari kebenaran??
ia menganggap dirinya sudah "sehat", jadi tidak memerlukan "obat" lagi bagi dirinya...
maka dari itu, merupakan tugas kita untuk memberitahukan bahwa orang tersebut sedang "sakit", agar ia bisa mancari "obat" bagi dirinya untuk sembuh...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #337 on: 02 December 2011, 10:14:27 AM »
lari dari tanggung jawab, so?

jika seseorang menganggap bahwa yang dilakukan sang Buddha itu adalah lari dari tanggung jawab, maka kemungkinan besar ia tidak menjadikan sang Buddha sebagai teladan baginya. sebaliknya, siapa yang menganggap sang Buddha sebagai panutannya, tentu tidak menganggap apa yang dilakuan sang Buddha sebagai lari dari tanggung jawab.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #338 on: 02 December 2011, 10:21:06 AM »
jika seseorang menganggap bahwa yang dilakukan sang Buddha itu adalah lari dari tanggung jawab, maka kemungkinan besar ia tidak menjadikan sang Buddha sebagai teladan baginya. sebaliknya, siapa yang menganggap sang Buddha sebagai panutannya, tentu tidak menganggap apa yang dilakuan sang Buddha sebagai lari dari tanggung jawab.

maka-nya boleh di-debat, apakah lari dari tanggung jawab atau tidak ?
ibarat nonton Harry Potter sampai berjilid-jilid... seharusnya juga secara LOGIS dan NALAR mengikuti cerita Sumedha dan Sumitta yang "konon" katanya --- menurut kitab Jataka dsbnya (itupun kalau dianggap fiksi tetapi harus konsisten dan sealur cerita) berlanjut lebih dari 500 episode berpasangan --- maka "lari dari tanggung jawab" menjadi tidak relevan, karena Yasodhara (sudah tidak menuntut) tanggung jawab yang seperti orang awam lakukan...

dan CATAT, bahwa semua kisah ini masih dalam koridor doktrin buddhisme Pali Kanon bahwa memang ada kehidupan2 lampu, bahwa kebiasaan2 kehidupan lampau bisa terbawa ke kehidupan yang akan datang, bahwa Yasodhara dan Siddharta merupakan individu yang "luar biasa" dan berbeda dengan orang lain.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #339 on: 02 December 2011, 10:22:16 AM »
[at]  Kang Asep

Kita tidak sedang membahas pengembangan bathin yang sesuai dhamma, tentu saja saya tahu brahma vihara ( mungkin hanya sebatas teori ), tetapi ini adalah pembahasan konteks bagaimana menghadapi kanestenisasi. Saya juga tidak dapat membendung evangelist itu untuk beraksi dalam melakukan kanestenisasi secara langsung atau frontal. Tetapi hanya sharing pengalaman dalam realita mengenai sikap dan perilakunya sesuai kemampuan saya yang terbatas. Dan hasilnya secara tidak langsung kita mendapatkan Pengetahuan dari berbagai member-member DC, kemudian secara tidak langsung juga menyebar. Artinya kita memang butuh pembekalan pengetahuan dalam bertahan. Dan tidak menjadi orang bodoh yang tidak tahu apapun.

Benar. Kita perlu memiliki pengetahuan yang cukup dalam bertahan atau melindungi diri. Jika ada seorang kanesten yang mencoba mempengaruhi kita dengan ajaran-ajarannya, tentu saat itulah terasa diperlukan pengetahuan tentang segala sesuatu yang dia bicaraka kepada kita.

Quote
Tentu penilaian saya bukan berdasarkan waktu yang singkat, saya sudah sering di gereja mendengarkan kotbah yang menjelekkan Buddhism dengan modal dengkul dalam menarik umat. Tetapi apapun inilah sifat yang tercela dari kanestinasasi tetapi dianggap terpuji oleh umatnya.

semoga kita tidak meniru langkah-langkah mereka yang suka menjelekan budhisme di gereja dengan cara menjelaskan kanesten di vihara atau di forum diskusi. atau apakah kita akan melakukan hal  yang sama sebagi bentuk balasan?

Quote
Sederhananya adalah pembekalan pengetahuan mengenai kanestenisasi dari sudut pandang saya adalah bertujuan Menempatkan kita diatas gunung ( berdiri diatas gunung ), sehingga kita dapat melihat kebawah dalam menentukan dan menilai jenis pohon baik yang ada dilembah sesuai dengan kebutuhan kita ( pandangan benar ). Sehingga kita tidak tersesat didalam hutan atau dilembah gunung karena padatnya pepohonan  . Tanpa adanya pembekalan pengetahuan ( kompas ), justru kita tersesat didalam hutan atau dilembah karena tidak mengenal mana pohon yang baik ( pandangan benar ) dan mana pohon yang tidak bermanfaat ( pandangan salah ).

melindungi diri agar tidak tersesat jalan adalah dengan berlindung kepada Buddha dhamma dan sangha. sebagai tambahan, kita dapat menambah wawasan seputar kanestenisasi tanpa harus menguraikan kejelekan-kejelakan ajaran orang lain yang akan berujung kepada rasa ketersingungan umat agama orang lain.

_/\_


Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #340 on: 02 December 2011, 10:26:35 AM »
maka-nya boleh di-debat, apakah lari dari tanggung jawab atau tidak ?
ibarat nonton Harry Potter sampai berjilid-jilid... seharusnya juga secara LOGIS dan NALAR mengikuti cerita Sumedha dan Sumitta yang "konon" katanya --- menurut kitab Jataka dsbnya (itupun kalau dianggap fiksi tetapi harus konsisten dan sealur cerita) berlanjut lebih dari 500 episode berpasangan --- maka "lari dari tanggung jawab" menjadi tidak relevan, karena Yasodhara (sudah tidak menuntut) tanggung jawab yang seperti orang awam lakukan...

dan CATAT, bahwa semua kisah ini masih dalam koridor doktrin buddhisme Pali Kanon bahwa memang ada kehidupan2 lampu, bahwa kebiasaan2 kehidupan lampau bisa terbawa ke kehidupan yang akan datang, bahwa Yasodhara dan Siddharta merupakan individu yang "luar biasa" dan berbeda dengan orang lain.

tidak hanya itu. kita masih memiliki banyak argumentasi untuk membantah tuduhan "lari dari tanggung jawab" terhadap sang Buddha. maka kita tidak perlu merisaukan hal tersebut. yang sulit adalah "argumentasi mana yang dapat diterima oleh mereka yang bersikukuh bahwa sang Buddha lari dari tanggung jawab", seandainya ada orang yang bersikukuh?

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #341 on: 02 December 2011, 10:28:58 AM »
tidak semua orang punya kamma untuk bisa menerima dhamma.. jd ya relakanlah kalo mereka tetap bersikukuh.. itu artinya mereka belum berjodoh dengan dhamma...

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #342 on: 02 December 2011, 10:31:12 AM »
apakah seseorang akan mencari obat, apabila ia tidak tahu bahwa ia sedang mengalami sakit??
agar orang tersebut mau mencari obat tersebut, tentunya orang tersebut harus tahu dulu bahwa ia sakit...
begitu pula dengan dhamma...
kalau seseorang tidak sadar bahwa ajarannya tidak benar, bagaimana ia bisa mencari kebenaran??
ia menganggap dirinya sudah "sehat", jadi tidak memerlukan "obat" lagi bagi dirinya...
maka dari itu, merupakan tugas kita untuk memberitahukan bahwa orang tersebut sedang "sakit", agar ia bisa mancari "obat" bagi dirinya untuk sembuh...

benar sekali. Dengan sabar, seorang dokter harus menganlisa penyakit seorng pasien. setelah menemukan jenis penyakit dan penyebabnya, dokter itu harus memberikan obat yang tepat. Tapi ada berbagai karakter dokter. Ada dokter yang sombong dan kasar. ada pula dokter yang baik hati, lembut tutur katanya, penuh pengertian dan dengan kasih sayang memberikan tuntunan pelajaran kepada pasien agar pasien itu menuju kesembuhan. jika kita menjadi pasien, maka kita akan memilih dokter yang mana? jika kita jadi dokter, maka kita akan menjadi dokter dengan karakteristik seprti apa?

Offline Kang_Asep

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 528
  • Reputasi: -14
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #343 on: 02 December 2011, 10:35:02 AM »
tidak semua orang punya kamma untuk bisa menerima dhamma.. jd ya relakanlah kalo mereka tetap bersikukuh.. itu artinya mereka belum berjodoh dengan dhamma...

setelah kita berupaya dengan berbagai cara untuk menjelaskan hal yang benar sebagai benar dan hal salah sebagai salah, tetapi apabila ornag lain tetap bersikukuh dengan pandangannya yang salah, maka merelakan kebersikukuhannya itu adalah sikap yang tepat. sebaliknya sikap tidak menerima dan rasa kesal menandakan adanya dosa dan moha di dalam diri kita.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #344 on: 02 December 2011, 10:41:08 AM »
tidak hanya itu. kita masih memiliki banyak argumentasi untuk membantah tuduhan "lari dari tanggung jawab" terhadap sang Buddha. maka kita tidak perlu merisaukan hal tersebut. yang sulit adalah "argumentasi mana yang dapat diterima oleh mereka yang bersikukuh bahwa sang Buddha lari dari tanggung jawab", seandainya ada orang yang bersikukuh?

orang bersikukuh kan untuk diri-nya sendiri... ketika "orang yang bersikukuh" itu menuding suatu ajaran, kemudian kita memberikan penjelasan (atau argumentasi), maka jika "orang yang bersikukuh" itu tidak mau menerima, yah biar-in aja... setidaknya niat baik kita memberikan penjelasan adalah agar ada "orang lain" yang bisa mendapat penjelasan dari tudingan tersebut.

in fact, nobody can change other.... he must change himself... even BUDDHA cannot change us.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan