//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme  (Read 232788 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #195 on: 04 November 2011, 08:39:45 AM »
nah dr situ, apakah al-kita-biah bs dikatakan sebagai firman tuhan yg hidup ? sedangkan "firman tuhan" kaga mungkin salah, apalagi tidak konsisten, terlebih kaga mungkin ada ayat porno dan ngaco... kecuali "firman tetangga dato'" klo itu uda pasti ngaco...

jika memang firman tuhan, mana mungkin salah. apalagi jika dikatakan tuhan hidup.
jadinya jika ada 1 saja kesalahan, maka gugurlah asumsi atau keyakinan bahwa isi dari keseluruhan kitab suci tersebut sebagai kata2 tuhan yang mengandung kebenaran mutlak. karena yakinlah bahwa tuhan tidak mungkin salah.
bagaimana mungkin salah, wong seluruh semesta adalah ciptaannya.  8)

bukan hanya dari dato' , tapi saya jumpa banyak sekali yang membahas al-kitab yang menunjukkan kesalahan isi, kontradiksi, dan simpang siur. herannya sampe hari ini masih gencar dikatakan bahwa isi kitab tersebut adalah firman tuhan yang berisi kebenaran yang tidak diragukan kebenarannya.

ini ada quote dari bro Sugi


akan dato bahas terpisah... tunggu saat nya... semoga gusti babe mengijinkan dato' untuk blak-blakan... ;D

 ^:)^  ^:)^  ^:)^
semoga kasih tuhan menyertaimu  ^:)^  ^:)^  ^:)^

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #196 on: 04 November 2011, 10:26:30 AM »
saya dapat sumber yang mengomentari tentang hal ini...
om dato jangan menyerang saya yah...
hanya kutipan pendapat dari sisi nasrani...

;D Sepertinya dalam mengomentari Buddha, Umat 'mengasihi sesama seperti diri sendiri' ini penuh dengan kebencian yah. Ironis sekali.

Quote
Benar Yesus sebelum malam ditangkap, Dia sangat gentar dan takut, mengapa Dia gentar dan takut??? sebab Dia TAHU siksaan yg bakal Dia hadapi itu “SANGAT MENYAKITKAN DAN SANGAT MEMALUKAN” . ITULAH yang menunjukkan sisi kemanusiaan Yesus, Dia benar2 manusia adanya, disamping Dia memiliki keilahian-Nya. Manusia mana yg tak takut mati apalagi disiksa dengan pelan2 sampai mati????? Buddha aja takut mati, takut tua dan takut kena penyakit, makanya beliau pergi mencari “obat” untuk mengatasi ketakutan manusia tsb, apakah Buddha berhasil? TIDAK, beliau tetap tua, kena penyakit disentri( makan daging babi yg telah busuk) dan akhirnya mati dan tak pernah hidup lagi…
OK, sekarang dari sisi Buddhisme.
Buddha tidak takut tua, sakit, atau mati, tetapi justru menjalaninya dengan tidak melekat karena memahami itulah fenomena yang berkondisi. Apakah tujuan beliau tercapai? YA, tercapai. Tua, sakit, dan mati dikondisikan oleh kelahiran. Karena Buddha telah menghentikan kelahiran kembali, maka ketuaan, kesakitan, dan kematian itu adalah 'tua, sakit, dan mati yang terakhir' baginya. Sedangkan Yesus yang mati disalib dan terlahir kembali, suatu saat ketika kamma baiknya habis, akan mati dan terlahir kembali. Begitu terus sampai ia beruntung bertemu Buddha-dhamma dan berhasil merealisasinya. Itu kalau dari Buddhisme.


Quote
Beda dengan Yesus, udah mati hidup kembali pada hari ke 3……Artinya Yesus memiliki kemampuan “Hidup” dan Dia mengakui diri-Nya adalah “Sumber Hidup”. Didalam Yoh 10 :17-18 Yesus berkata, “Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.”
Kalau kembali pada kenyataan, orang Buddhist mati, yah mati. Orang Kr1sten, mati juga mati, ga bangkit lagi lalu berkeliaran mengabarkan injil. Jadi mana buktinya? Ataukah hanya sebatas kepercayaan yang tidak bermakna dalam penerapan ke kehidupan?

Quote
Siapakah Yesus yg memiliki otoritas memberikan nyawa-Nya dan mengambil kembali nyawa-Nya????? Manusia bisa, Buddha mampu??? :)
Mengambil kembali? Maksudnya setelah nyawa melayang terpisah dari tubuh, tubuhnya bisa mencari dan mengambil kembali nyawanya? ;D Wah, sepertinya kalau yang 'keren' begitu, Buddha memang ga mampu.

Quote
Dia berteriak kepada Allah Bapa ketika dosa2 manusia ditimpahkan kepada-Nya. Allah itu kudus, maka dosa tak bisa bersatu dengan yg suci. Maka baru kali pertama Yesus merasakan terpisahan-Nya dengan Allah Bapa didalam kekekalan saat Dia menebus dosa manusia. ( lihat Yoh 1-18, khususnya ayat 18)… maka Dia berteriak Eli, Eli, lama sabakhtani? Artinya Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?. Jadi Dia berteriak bukan karena putus asa seakan2 Allah tak mau menolong diri-Nya, bukan seperti itu.. :) Itu menunjukan betapa “ngerinya” dosa itu……sampai Allah Bapa harus menjauhi-Nya sesaat…
Entah sengaja menyesatkan atau memang bodoh, menuliskan ayat saja tidak benar.

Sekarang sebelum kita bahas 'doktrin bikinan belakangan tentang penebusan dosa', bolehlah kita terima dulu bahwa YK berteriak "Eli, Eli, lama sabachthani?" karena dosa semua manusia dilimpahkan padanya. Sungguh suatu kejadian penting yang pantas menjadi sorotan. Menariknya, Injil Yohanes kok tidak membahasnya yah? Di Injil Yohanes, YK hanya berbincang dengan ibu dan 'murid yang dikasihi', kemudian bilang, 'Aku haus', diberi anggur, kemudian berkata, 'Sudah selesai' dan meninggal. Di Injil ini juga TIDAK ADA cerita tentang tabir bait suci yang robek, gempa bumi, terbelahnya bukit, bahkan terbukanya kuburan kembali hidupnya orang-orang kudus yang telah mati seperti di Injil Matius. ;D

Yang jadi pertanyaan adalah, kalau memang momen "Eli, Eli ..." sebegitu pentingnya dan melambangkan dosa yang dibawa oleh Yesus, mengapa di Injil Yohanes tidak ada? Bukankah Injil Yohanes justru yang paling menekankan kekudusan Yesus?

Spoiler: ShowHide
Yohanes 19:26-30
26. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!"

27. Kemudian kata-Nya kepada murid-murid-Nya: "Inilah ibumu!" Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

28. Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci--:"Aku haus!"

29. Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

30. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.



Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #197 on: 04 November 2011, 09:34:29 PM »
Benar Yesus sebelum malam ditangkap, Dia sangat gentar dan takut, mengapa Dia gentar dan takut??? sebab Dia TAHU siksaan yg bakal Dia hadapi itu “SANGAT MENYAKITKAN DAN SANGAT MEMALUKAN” . ITULAH yang menunjukkan sisi kemanusiaan Yesus, Dia benar2 manusia adanya, disamping Dia memiliki keilahian-Nya. Manusia mana yg tak takut mati apalagi disiksa dengan pelan2 sampai mati? ??? ?

btul si brewok takut dan gemetar... tau kenapa ? ya btul, karena dia takut mati... klo orang kaga takut mati, kaga perlu takut n gemetar... mau bukti ?

kita liat lah tukang jihad... apa yg ia yakini dan imani adalah benar bagi nya, maka tidak ada rasa takut dan gemetar, ia meledakkan diri nya untuk suatu tujuan yg mulia "bagi agama nya"

lah si brewok yakin bahwa diri nya benar dan dia tau bahwa apa yg ia akan alami adalah kehendak gusti babe, istilah nya dah dapat restu dr gusti babe yg juga konon kata nya adalah diri nya jg (bingung toh, diri sendiri meminta diri nya di salib, mirip orang psikopat) lah apa yg perlu ditakutkan ??

bukan kah dia jg tau klo dia bs mati di salib, itu untuk tujuan mulia yaitu menebus dosa manusia yaitu proses mengorbankan diri agar amarah gusti babe meredah dan mengampuni dosa2 manusia... mirip agama jaman bahula pake korban ke mahluk adi kodrati...

jd, apa yg bs ditarik kesimpulan ? brewok takut n dia kaga tau apa yg ia lakukan bener ato kaga... maka nya waktu mau dekat ajal dia berteriak... "babe, babe... mengapa ente meninggali eke..."


Buddha aja takut mati, takut tua dan takut kena penyakit, makanya beliau pergi mencari “obat” untuk mengatasi ketakutan manusia tsb, apakah Buddha berhasil? TIDAK, beliau tetap tua, kena penyakit disentri( makan daging babi yg telah busuk) dan akhirnya mati dan tak pernah hidup lagi…

nah ini tipikal orang kanesten, kenapa ? karena ia berani maju kedepan ngomong "sakarep-e dewe"/sembarangan walau kaga ngerti ajaran agama lain... ok, kita bahas dr sisi buddhism

buddha kaga takut mati, tua, sakit... tp buddha melihat bahwa 3 hal tersebut merupakan penderitaan, ia mencari "obat" agar manusia dapat terlepas dr penderitaan tersebut dan buddha menemukan "obat" tersebut yaitu dengan cara memutus "samsara" sehingga buddha tidak akan terlahir lg, yg secara tidak langsung tidak akan mengalami penderitaan lg (tua-sakit-mati). buddha tetap mengalami usia tua dan kematian, karena buddha memiliki fisik, fisik selalu berproses, ini lah realistis...

mungkin yg dimaksud oleh TS adalah, buddha belajar ilmu trus jd muda abadi dan tidak mati2 kayak cerita silat komik atau film2... parah...


Beda dengan Yesus, udah mati hidup kembali pada hari ke 3……

uda mati idup lg di hari ke-3 ? ups... hantu gentayangan kali tu... klo orang mati, trus idup, ya berarti kekal toh... ya idup trus mesti nya ampe sekarang... bkn nya bersembunyi di balik ayat2...


Artinya Yesus memiliki kemampuan “Hidup” dan Dia mengakui diri-Nya adalah “Sumber Hidup”. Didalam Yoh 10 :17-18 Yesus berkata, “Bapa mengasihi Aku, oleh karena Aku memberikan nyawa-Ku untuk menerimanya kembali. Tidak seorangpun mengambilnya dari pada-Ku, melainkan Aku memberikannya menurut kehendak-Ku sendiri. Aku berkuasa memberikannya dan berkuasa mengambilnya kembali. Inilah tugas yang Kuterima dari Bapa-Ku.”

orang gila dipinggir jalan jg ngaku dia adalah nabi utusan tuhan, trus ente percaya ? oh... tragis nya hidup ini...

ada yg janggal dr ayat itu, perhatikan... dato' adalah sumber hidup, dato' = tuhan, tp dato' mati untuk menerima tugas dr tuhan... lah siapa tuhan ? siapa dato' ? tuhan dan dato' adalah pahlawan bertopeng... ;D


Siapakah Yesus yg memiliki otoritas memberikan nyawa-Nya dan mengambil kembali nyawa-Nya? ??? ? Manusia bisa, Buddha mampu??? :)

oh buddha tidak mampu untuk hal ini, karena buddha tau bahwa kehidupan bukan lah permainan, layak nya robot, gw seneng gw nyalakan, gw kaga seneng gw matikan... pemikiran childish banget...


Dia berteriak kepada Allah Bapa ketika dosa2 manusia ditimpahkan kepada-Nya.

Allah itu kudus, maka dosa tak bisa bersatu dengan yg suci. Maka baru   kali pertama Yesus merasakan terpisahan-Nya dengan Allah Bapa didalam   kekekalan saat Dia menebus dosa manusia. ( lihat Yoh 1-18, khususnya   ayat 18)… maka Dia berteriak Eli, Eli, lama sabakhtani? Artinya   Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?.

mestinya dia berteriak gini :

babe... babe... kenapa engkau menimpakan tangungjawab dosa ini pada daku...

tp kenyataannya, si brewok berkata :

babe... babe... kenapa engkau meninggalkan daku...

betul kaga ? karena 2 kalimat itu punya arti yg berbeda atau si brewok kaga bs merangkai kata2 n asal berucap ? hmmm.... :-?

coba buka mazmur 22 : 2 disitu jg tertulis "allahku, allahku, mengapa engkau meninggalkan aku ? aku berseru, tetapi engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.

disitu brewok mengucapkan hal yg sama dan jelas, disitu ada ketidakpuasan, brewok mempertanyakan keputusan gusti babe, bkn kah seharusnya ia sebagai babe jg tidak perlu mempertanyakan keputusan tersebut... terlebih ia sebagai tuhan seharusnya kuat menghadapi hal ini...

anggap lah ia terpisah krn gusti babe menginginkan ia mati untuk menebus dosa (agak lucu sih pemikiran gini, gw menginginkan diri gw yg lain mati untuk menebus dosa yg gw rekayasa/ciptakan dr awal sebagai hukuman atas prilaku si adam dan hawa yg menjadi dosa turunan, krn gw maha pendendam...) kemudian si brewok berteriak hal tersebut sebagai tanda gusti babe meninggalkan dia agar dosa bs tertebus, seharusnya brewok mengetahui hal itu, karena dia adalah si gusti babe, dia tau diri nya yg lain yaitu gusti babe akan meninggalkan dia, napa dia harus takut dan berteriak demikian ? cape deh...


Jadi Dia berteriak bukan karena putus asa seakan2 Allah tak mau menolong diri-Nya, bukan seperti itu.. :) Itu menunjukan betapa “ngerinya” dosa itu……sampai Allah Bapa harus menjauhi-Nya sesaat…

busettt...

1. gusti babe itu sapa ? diri lain dr brewok ? lah...

2. brewok itu sapa ? diri lain dr gusti babe ?

kenapa gw harus menjauhi diri gw yg lain ? sedangkan gw adalah penguasa alam ini termasuk dosa turunan dr adam dan hawa krn lancang melanggar perintah gw... masa gw takut n ngeri dengan yg nama nya dosa ? aneh banget logika demikian...

bayangi, jika pd awalnya si gusti babe kaga taruh ular di taman eden tu... kaga mungkin toh sampe ada nama nya dosa, terlebih dia menitis jd manusia brewok yg menentang pemerintah dan dijatuhkan hukuman serta konon katanya hukuman itu adalah proses penebusan dosa di awal penciptaan... lucu kaga logika gini ?

jd yang nama nya dosa itu adalah sandiwara yg diciptakan oleh gusti babe sampe akhirnya dia jd repot menitis jd manusia brewok yg mati untuk menebus dosa yg emang uda direncanakan dr awal penciptaan...

aduhhh... ini agama ato legenda ko ping ho... ka-chow ba-low...

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #198 on: 04 November 2011, 09:56:10 PM »
gini dato, saya kasi pengertian dikit dengan pengetahuan nasrani saya yang sedikit ini...
dikatakan mr. Y itu dengan Allah adalah sosok yang berbeda..
Allah adalah sosok pencipta yang menciptakan langit dan bumi ini...
kalau mr. Y itu adalah anak-Nya, atau malaikatnya yang paling disayanginya..
ia mengutus mr. Y turun ke bumi untuk menebus dosa manusia (yang notabene diturunkan sama dia sendiri juga) dengan cara mati disalib...
dan saya pernah dengar dari umat saksi-saksi Yeh**a bahkan mr. Y sendiri pun tidak pernah pernah meminta dirinsa sendiri untuk disembah/dipuja...
ia bahkan menyuruh berkali2 kepada muridnya untuk hanya menyembah Allah, bukan yang lain...
tapi saya tidak tahu claim ini diakui oleh kr1sten K dan P, karena mereka mengakui YK sebagai tuhan juga...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #199 on: 04 November 2011, 10:00:18 PM »
jika memang firman tuhan, mana mungkin salah. apalagi jika dikatakan tuhan hidup.
jadinya jika ada 1 saja kesalahan, maka gugurlah asumsi atau keyakinan bahwa isi dari keseluruhan kitab suci tersebut sebagai kata2 tuhan yang mengandung kebenaran mutlak. karena yakinlah bahwa tuhan tidak mungkin salah.
bagaimana mungkin salah, wong seluruh semesta adalah ciptaannya.  8)

bukan hanya dari dato' , tapi saya jumpa banyak sekali yang membahas al-kitab yang menunjukkan kesalahan isi, kontradiksi, dan simpang siur. herannya sampe hari ini masih gencar dikatakan bahwa isi kitab tersebut adalah firman tuhan yang berisi kebenaran yang tidak diragukan kebenarannya.

ini yg dikatakan sebagai teknik berbicara marketing, ada ilmu nya itu... yaitu teknik heuristik, contoh...
(baca lah dengan seksama, penuh perhatian, gunakan imajinasi dan percaya lah pada saya...)

dirumah dato' byk hal2 indah, sejak masuk pintu depan rumah, kita udah disambut dengar karpet merah yg halus dan lembut, pintu rumah dato' terbuat dr kayu jati berlapiskan emas 24 karat dan bertabur intan berlian... rumah dato' sungguh besar, ruang tamu rumah dato' sebesar lapangan sepakbola, dimana didalam ruangan itu tergantung lampu mewah dari kristal asli, sangat jelas terlihat warna warni kilauan kristal ketika lampu di nyalakan.. sofa tamu diruangan tersebut sangat bagus, berwarna putih bersih, sangat empuk dan lembut ketika di duduki...

sampai situ, apa yg muncul di benak anda ? apakah pikiran anda mengambarkan situasi dan kondisi seperti yg dato' ceritakan ?

jd ketika evangelish berbicara tentang indahnya kerajaan gusti babe dan surga, maka pendengar nya percaya dan tertegun membayangi keindahan nya, blum lg di janjikan keselamatan dan bs ada ditempat indah itu, jika percaya pada gusti brewok...

jd jika keindahan telah dijanjikan dan di buat nyata dalam imajinasi dan angganan, apakah masih bs berpaling dan apakah logika masih bs bekerja dgn baik ?

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #200 on: 04 November 2011, 10:20:41 PM »
gini dato, saya kasi pengertian dikit dengan pengetahuan nasrani saya yang sedikit ini...
dikatakan mr. Y itu dengan Allah adalah sosok yang berbeda..
Allah adalah sosok pencipta yang menciptakan langit dan bumi ini...
kalau mr. Y itu adalah anak-Nya, atau malaikatnya yang paling disayanginya..
ia mengutus mr. Y turun ke bumi untuk menebus dosa manusia (yang notabene diturunkan sama dia sendiri juga) dengan cara mati disalib...

dan saya pernah dengar dari umat saksi-saksi Yeh**a bahkan mr. Y sendiri pun tidak pernah pernah meminta dirinsa sendiri untuk disembah/dipuja...

ia bahkan menyuruh berkali2 kepada muridnya untuk hanya menyembah Allah, bukan yang lain...
tapi saya tidak tahu claim ini diakui oleh kr1sten K dan P, karena mereka mengakui YK sebagai tuhan juga...

dato' jelaskan dikit pengetahuan dato' yg dangkal atas agama mas-rani...

dato' tau apa itu allah, putra dan roh kudus. dikalangan nasrani mereka biasa dikenal sebagai trinitas, mereka mempunyai tugas masing2 tp mereka pada hakekat nya adalah satu... mulai bingung toh...

putra adalah allah yg menjadi manusia untuk ikut merasakan penderitaan manusia di bumi ini, sampai akhirnya ia mengorbankan diri nya sendiri agar dosa manusia dapat di tebus/di hapus kan...

putra disini adalah brewok dan allah sebagai gusti babe... yohanes 8 : 42 "kata yesus kepada mereka : jikalau allah adalah bapamu, kamu akan mengasihi aku, sebab aku keluar dan datang dari allah. dan aku datang bukan atas kehendakku sendiri, melainkan dialah yg mengutus aku.

benar, brewok pernah meminta pengikutnya untuk menyembah gusti babe bukan diri nya, matius 4 : 10 "Maka berkatalah yesus kepadanya : enyahlah, iblis ! sebab ada tertulis : engkau harus menyembah tuhan, allahmu dan hanya kepada dia sajalah engaku berbakti !"

tp byk ayat yg mencatat brewok mengaku diri nya sebagai anak gusti babe dan di sembah... (hal ini ga perlu dibahas, beda topik...)

nah trus korelasi nya dgn pembahasan dato' ape ?



 

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #201 on: 04 November 2011, 11:16:45 PM »
ada yg janggal dr ayat itu, perhatikan... dato' adalah sumber hidup, dato' = tuhan, tp dato' mati untuk menerima tugas dr tuhan... lah siapa tuhan ? siapa dato' ? tuhan dan dato' adalah pahlawan bertopeng... ;D

1. gusti babe itu sapa ? diri lain dr brewok ? lah...

2. brewok itu sapa ? diri lain dr gusti babe ?

nah trus korelasi nya dgn pembahasan dato' ape ?
disini saya hanya mencoba meluruskan pandangan dato, kalau tuhan dan kr1stus itu berbeda...
salah2 nantinya anda ditertawakan oleh kaum evangelist kalau mengungkapkan argumen seperti ini...
ini ibaratnya seperti dalam buddhisme juga..
seorang arahat, atau pacekka buddha, atau samma sambuddha pada saat merealisasikan parinibbana, mereka menjadi satu dalam tubuh dharmakaya...
kalau argumen trinitas yang pada hakekatnya satu itu anda kebingungan, yang ini lebih bingung lagi toh??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline DeNova

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.067
  • Reputasi: 106
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #202 on: 04 November 2011, 11:17:44 PM »
To: will_i_am
Quote
gini dato, saya kasi pengertian dikit dengan pengetahuan nasrani saya yang sedikit ini...
dikatakan mr. Y itu dengan Allah adalah sosok yang berbeda..
Allah adalah sosok pencipta yang menciptakan langit dan bumi ini...
kalau mr. Y itu adalah anak-Nya, atau malaikatnya yang paling disayanginya..
ia mengutus mr. Y turun ke bumi untuk menebus dosa manusia (yang notabene diturunkan sama dia sendiri juga) dengan cara mati disalib...
dan saya pernah dengar dari umat saksi-saksi Yeh**a bahkan mr. Y sendiri pun tidak pernah pernah meminta dirinsa sendiri untuk disembah/dipuja...
ia bahkan menyuruh berkali2 kepada muridnya untuk hanya menyembah Allah, bukan yang lain...
tapi saya tidak tahu claim ini diakui oleh kr1sten K dan P, karena mereka mengakui YK sebagai tuhan juga...
=> sebenarnya saya setuju dengan pernyataan bahwa YK dan Allah itu beda juga bahwa YK tidak pernah meminta dirinya untuk disembah dan dipuja terbukti dengan beliau malah meninggalkan suatu kota jikalau penduduknya mulai memujanya seperti memuja Tuhan... ( Mark 1:45... Tetapi org itu pergi memberitakan peristiwa itu dan menyebarkannya kemana2, sehingga Y tidak dapat lagi terang-terangan masuk ke dalam kota. Ia tinggal di luar t4 yang sepi...)=> buat apa beliau tinggal di t4 yang sepi jika yang dicari hanya popularitas.... sama dengan sang Buddha yang memilih hutan bambu sebagai t4 singgah beliau dan membabarkan dharma, yang mereka berdua cari bukanlah ketenaran tapi kebenaran itu sendiri....

ayat matius 4 : 10 "Maka berkatalah yesus kepadanya : enyahlah, iblis ! sebab ada tertulis : engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti !"=> ini bukan berarti beliau meminta setan atau manusia sekalipun menyembah beliau namun lebih ke arah mengingatkan bahwa tidak sepantasnya setan menyuruh seorang manusia menyembahnya.... tidak ada yang lebih pantas untuk dipuja selain allah (kebenaran itu sendiri karena allah adalah kebenaran yang universal dan tak pernah membeda2kan setiap makhluk apakah dia beragama A atau X atau dari suku apa...)

To: Bro Kainyn_Kutho
Quote
Yang jadi pertanyaan adalah, kalau memang momen "Eli, Eli ..." sebegitu pentingnya dan melambangkan dosa yang dibawa oleh Yesus, mengapa di Injil Yohanes tidak ada? Bukankah Injil Yohanes justru yang paling menekankan kekudusan Yesus?
=> Mungkin momen "Eli, Eli ..." itu penting untuk sebagian besar umat nasrani karena menunjukkan betapa mengerikannya karma buruk yang dibuat seseorang selama hidupnya yang disebut dengan dosa namun masalahnya ke 4 penginjil utama tersebut bukanlah murid dari YK sendiri, karena mereka menterjemahkan secara mentah pesan beliau waktu itu yaitu tentang janji untuk datang kedua kalinya... mereka pikir itu segera setelah peristiwa di bukit itu terjadi namun yang dimaksud sebenarnya bukan dalam kurun waktu sesingkat itu tepatnya pada waktu akhir jaman (kembalinya bumi ke jaman es) dimana tidak hanya org nasrani yang meyakini itu namun org muslim juga meyakininya...
ke 4 penginjil utama itu sebenarnya hanya mendengarkan cerita murid2 beliau yang menyebarkan injil sampai ke mana2 dan tertarik dengan cerita tersebut maka mereka menuliskannya dalam bentuk narasi surat yang dikirimkan ke teman2nya yang kemudian teman2 mereka membukukannya lahirlah injil yang sekarang kita kenal itu....

" Sepertinya dalam mengomentari Buddha, Umat 'mengasihi sesama seperti diri sendiri' ini penuh dengan kebencian yah. Ironis sekali." => yah begitulah kadang2 bro demi mencari keunggulan diri sendiri pasti menjelek2kan milik org lain karena di otak kita berlaku prinsip dualisme berpikir dimana kita cenderung untuk melakukan persaingan2 bahkan kadang kala itu hanya terjadi di dalam pikiran kita sendiri...
Oleh karenanya lebih bijak kita tidak mengomentari pandangan saudara kita itu dengan juga melakukan yang sama dengan mereka, jika itu kita lakukan maka mereka juga akan menanyakan "Dimana sifat2 keBuddhaan qta ? dan apa bedanya anda dan saya wong sama2 saling menjelek2kan"... :) :)bukankah inti dari dharma itu seperti sebutir garam yang dimasukkan ke dalam segelas air jernih yang tak berasa dan berbau apalagi berwarna... garam akan mengubah rasa air jika ia terlarut jika tidak maka apa gunanya seorang belajar dharma... ;D
 _/\_ _/\_ _/\_

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #203 on: 05 November 2011, 09:11:53 AM »
disini saya hanya mencoba meluruskan pandangan dato, kalau tuhan dan kr1stus itu berbeda...
salah2 nantinya anda ditertawakan oleh kaum evangelist kalau mengungkapkan argumen seperti ini...
ini ibaratnya seperti dalam buddhisme juga..
seorang arahat, atau pacekka buddha, atau samma sambuddha pada saat merealisasikan parinibbana, mereka menjadi satu dalam tubuh dharmakaya...
kalau argumen trinitas yang pada hakekatnya satu itu anda kebingungan, yang ini lebih bingung lagi toh??


tp disini dato' yg tertawa membaca argument anda, silakan anda bertanya kepada pastor/pendeta (evangelish) dan umat2 fanatik... apakah gusti babe dan brewok itu berbeda ?

dato' menanti jawaban nya...

mengenai konsep trinitas, dato' ga kebingungan, cm dato' menambahkan kata "bingung toh" untuk menegaskan kerancuan dan keanehan yg ada... konsep trinitas saja di ributkan didalam kanesten dan ka-totok, setiap individu mentafsirnya berbeda-beda berdasarkan apa yg mereka trima dr pendeta mereka masing2 (kanesten) dan dr pastor. konsep trinitas bagi dato' sesuatu hal yg dipaksakan dan tidak bs dilogikakan, satu adalah tiga, tiga adalah satu, ini yg dato' tegaskan kepada sidang pembaca dgn menggunakan kata "bingung toh"

disini, bole ya dato' menyerang ente dikit, nurut ente apa itu trinitas ? apakah brewok berbeda dengan gusti babe ? ati2 loh, salah jawab anda akan lebih ditertawakan...

mengenai pandangan ini : "seorang arahat, atau pacekka buddha, atau samma sambuddha pada saat   merealisasikan parinibbana, mereka menjadi satu dalam tubuh   dharmakaya..." setau dato' konsep ini berasal dr mahayana dan vajrayana, dalam pandangan theravada, seorang arahat setelah parinibbana tidak akan menjadi satu tubuh/menjelma/bergabung menjadi sesuatu, karena pencapaian nibbana telah sepenuhnya terlepas dr hal yg terkondisi.

dato' tidak akan membahas nibbana lebih jauh, krn dato' tau apa itu nibbana dr sisi teks teori, siapa yg dapat menjelaskan secara terperinci hanya lah mereka yg telah merealisasikan nibbana...

nah untuk itu, dato' bingung dgn semua yd dijelaskan... mohon bimbingan dr pakar will_i_am untuk menjelaskan ke dato' yg kurang memahami trinitas dan dharmakaya.. dr pd ntar dato' ditertawakan dgn evangelish...

 ^:)^

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #204 on: 05 November 2011, 09:35:28 AM »
disini saya hanya mencoba meluruskan pandangan dato, kalau tuhan dan kr1stus itu berbeda...
salah2 nantinya anda ditertawakan oleh kaum evangelist kalau mengungkapkan argumen seperti ini...
ini ibaratnya seperti dalam buddhisme juga..
seorang arahat, atau pacekka buddha, atau samma sambuddha pada saat merealisasikan parinibbana, mereka menjadi satu dalam tubuh dharmakaya...
kalau argumen trinitas yang pada hakekatnya satu itu anda kebingungan, yang ini lebih bingung lagi toh??

itu MAHAYANA... di Pali Kanon tidak dikenal dharmakaya... NOTED ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline bluppy

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.163
  • Reputasi: 65
  • Gender: Female
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #205 on: 05 November 2011, 09:51:07 AM »
Kayanya diskusi nya menjadi ”pandangan buddhis terhadap nasrani”. Bertolak belakang dengan judulnya "pandangan nasrani terhadap buddhisme"

Permisi Numpang lewat

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #206 on: 05 November 2011, 10:02:44 AM »
disini saya hanya mencoba meluruskan pandangan dato, kalau tuhan dan kr1stus itu berbeda...
salah2 nantinya anda ditertawakan oleh kaum evangelist kalau mengungkapkan argumen seperti ini...
ini ibaratnya seperti dalam buddhisme juga..
seorang arahat, atau pacekka buddha, atau samma sambuddha pada saat merealisasikan parinibbana, mereka menjadi satu dalam tubuh dharmakaya...
kalau argumen trinitas yang pada hakekatnya satu itu anda kebingungan, yang ini lebih bingung lagi toh??
Bro Will, menurut saya, anda masih salah dalam memahami Nasrani.
Kr1stus, dinyatakan dalam Syahadat Nicaea, adalah TIDAK DICIPTAKAN, namun satu dan beresensi sama dan satu dengan Allah Bapa. Hampir semua aliran Kr1sten mengakuinya.

Namun memang ada aliran yang juga tidak mengakuinya, seperti Arianism (yang entah sekarang sudah ke mana), dan seperti Saksi Yehova ini, yang menyatakan YK mirip (tidak sama persis), atau bahkan sama sekali adalah manusia.



Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #207 on: 05 November 2011, 10:07:03 AM »
 [at]  Rico Tsiau

Berhubung di sini kita tidak bisa meminta pendapat Nasrani, dan yang didiskusikan adalah respon kita terhadap pandangan mereka, maka judulnya saja yang saya ganti ketimbang harus di-split jadi topik baru dengan isi sama.


Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #208 on: 05 November 2011, 11:55:24 AM »
[at]  Rico Tsiau

Berhubung di sini kita tidak bisa meminta pendapat Nasrani, dan yang didiskusikan adalah respon kita terhadap pandangan mereka, maka judulnya saja yang saya ganti ketimbang harus di-split jadi topik baru dengan isi sama.

pantes kok saya merasa ada yang aneh.

padahal awalnya saya juga mo bilang kita sudahan saja, karena sepertinya tujuan awal diskusi jadi berbalik.
nah dengan ganti judul begini, diskusi dilanjutken...

dan karena saya belum arahat, maka ego saya sebagai TS saya nyatakan dan resmikan :

DISKUSI HALAL DILANJUTKAN

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #209 on: 05 November 2011, 11:59:07 AM »
To: Bro Kainyn_Kutho=> Mungkin momen "Eli, Eli ..." itu penting untuk sebagian besar umat nasrani karena menunjukkan betapa mengerikannya karma buruk yang dibuat seseorang selama hidupnya yang disebut dengan dosa [...]
Tetap saja momen itu ditafsirkan sebagai penanggungan dosa oleh dewan gereja belakangan. Dalam Injil sendiri tidak ada penjelasan tentang itu. Tidak ada dalam Injil bahwa YK harus menanggung semua dosa dengan mati di salib, itu ajaran yang dibentuk belakangan.


Quote
[...] namun masalahnya ke 4 penginjil utama tersebut bukanlah murid dari YK sendiri, karena mereka menterjemahkan secara mentah pesan beliau waktu itu yaitu tentang janji untuk datang kedua kalinya... mereka pikir itu segera setelah peristiwa di bukit itu terjadi namun yang dimaksud sebenarnya bukan dalam kurun waktu sesingkat itu tepatnya pada waktu akhir jaman (kembalinya bumi ke jaman es) dimana tidak hanya org nasrani yang meyakini itu namun org muslim juga meyakininya...
Tentang jaman es, saya tidak pernah dengar tafsiran begitu. Namun memang benar, mereka saking percayanya, maka tidak mencatat apa-apa dan hanya menunggu kedatangan YK ke dua. Apakah mereka bodoh? Tidak juga, karena ketika bicara tentang penghakiman terakhir, memang YK mengatakan "Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya ini terjadi." Ini adalah makna yang jelas. Tapi sepertinya karena tidak terjadi, maka ditafsirkan ke mana-mana. Mirip ramalan2 kiamat yang setelah tanggalnya tak terjadi, maka tafsirannya di-update.

Spoiler: ShowHide
KJV Mat 24:34
"Verily I say unto you, This generation shall not pass, till all these things be fulfilled."

KJV Luke 21:32
"Verily I say unto you, This generation shall not pass away, till all be fulfilled."



Quote
ke 4 penginjil utama itu sebenarnya hanya mendengarkan cerita murid2 beliau yang menyebarkan injil sampai ke mana2 dan tertarik dengan cerita tersebut maka mereka menuliskannya dalam bentuk narasi surat yang dikirimkan ke teman2nya yang kemudian teman2 mereka membukukannya lahirlah injil yang sekarang kita kenal itu....
Tentang penulisan injil, saya mau memberi gambaran sedikit. 3 Injil (kecuali Yohanes) tidak ditulis oleh murid YK langsung. Bahkan injil ditulis setelah Paulus menyebarkan ajarannya. Dan injil, atau istilahnya kabar baik tentang YK/Mesias, banyak sekali jumlahnya. Namun dalam konsili, kemudian dimufakati hanya 4 saja yang diambil, dengan alasan tertentu. 

Spoiler: ShowHide
Markus menulis injil yang paling awal (dalam 4 Injil kanon), adalah kemenakan dari muridnya Petrus bernama Barnabas. Menulis injil sekitar tahun 60.
Matius adalah anak Alfeus (salah satu dari 12 rasul, mantan pemungut cukai).
Lukas adalah seorang dokter yang 'di-Kr1sten-kan' oleh Paulus.
Yohanes diduga adalah murid langsung dari YK, injilnya ditulis sekitar tahun 90.


Quote
" Sepertinya dalam mengomentari Buddha, Umat 'mengasihi sesama seperti diri sendiri' ini penuh dengan kebencian yah. Ironis sekali." => yah begitulah kadang2 bro demi mencari keunggulan diri sendiri pasti menjelek2kan milik org lain karena di otak kita berlaku prinsip dualisme berpikir dimana kita cenderung untuk melakukan persaingan2 bahkan kadang kala itu hanya terjadi di dalam pikiran kita sendiri...
Oleh karenanya lebih bijak kita tidak mengomentari pandangan saudara kita itu dengan juga melakukan yang sama dengan mereka, jika itu kita lakukan maka mereka juga akan menanyakan "Dimana sifat2 keBuddhaan qta ? dan apa bedanya anda dan saya wong sama2 saling menjelek2kan"... :) :)bukankah inti dari dharma itu seperti sebutir garam yang dimasukkan ke dalam segelas air jernih yang tak berasa dan berbau apalagi berwarna... garam akan mengubah rasa air jika ia terlarut jika tidak maka apa gunanya seorang belajar dharma... ;D
 _/\_ _/\_ _/\_
Saya tidak berniat menjelekkan, tapi mengungkapkan fakta saja. Boleh kok disanggah dengan fakta lain, jika memang tidak benar. Lalu berbeda jauh dengan mereka, saya sama sekali tidak punya 'dorongan' untuk mem-Buddhis-kan siapapun, hanya tertarik membahas fakta saja.

 

anything