//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Indra

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 954
31
Sutta Vinaya / Sekhiya 46
« on: 16 September 2022, 08:18:48 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Suapan
 
Sekhiya 46. Aturan Latihan tentang Memenuhi Pipi
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam makan dengan memenuhi pipi. ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan makan dengan memenuhi pipi,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh makan dengan memenuhi pipinya. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, makan dengan memenuhi satu atau kedua pipi, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika itu adalah buah; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang keenam selesai

32
Sutta Vinaya / Sekhiya 45
« on: 16 September 2022, 08:18:09 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Suapan
 
Sekhiya 45. Aturan Latihan tentang Memecah suapan
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam makan dengan memecah suapan. ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan makan dengan memecah suapan,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh makan dengan memecah suapan. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, makan dengan memecah suapan, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika itu adalah makanan segar; jika itu adalah buah; jika itu bukan kari kacang; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang kelima selesai

33
Sutta Vinaya / Sekhiya 44
« on: 16 September 2022, 08:17:48 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Suapan
 
Sekhiya 44. Aturan Latihan tentang Bola-bola makanan yang diangkat
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam makan dari bola-bola makanan yang diangkat. ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan makan dari bola-bola makanan yang diangkat,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh makan dari bola-bola makanan yang diangkat. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, makan dari bola-bola makanan yang diangkat, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika itu adalah makanan segar; jika itu adalah buah; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang keempat selesai

34
Sutta Vinaya / Sekhiya 43
« on: 16 September 2022, 08:16:01 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Suapan
 
Sekhiya 43. Aturan Latihan tentang dengan Mulut Penuh
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam berbicara dengan makanan di dalam mulut mereka. ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan berbicara dengan makanan di dalam mulutku,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh berbicara dengan makanan di dalam mulutnya. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, berbicara dengan makanan di dalam mulutnya, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ada bahaya; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang ketiga selesai

35
Sutta Vinaya / Sekhiya 42
« on: 16 September 2022, 08:14:06 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Suapan
 
Sekhiya 42. Aturan Latihan Kedua tentang Tanpa Membawa
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam memasukkan seluruh tangan mereka ke dalam mulut sewaktu makan. ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan memasukkan seluruh tanganku ke dalam mulut sewaktu makan,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh memasukkan seluruh tangan mereka ke dalam mulut sewaktu makan. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, memasukkan seluruh tangan mereka ke dalam mulut sewaktu makan, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ada bahaya; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang kedua selesai

36
Sutta Vinaya / Sekhiya 41
« on: 16 September 2022, 08:13:40 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang Suapan
 
Sekhiya 41. Aturan Latihan tentang Tanpa Membawa
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam membuka mulut mereka tanpa membawa suapan ke mulut. ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan membuka mulutku tanpa membawa suapan ke mulut,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh membuka mulutnya tanpa membawa suapan ke mulut. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, membuka mulutnya tanpa membawa suapan ke mulut, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ada bahaya; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang pertama selesai

37
Sutta Vinaya / Sekhiya 40
« on: 16 September 2022, 07:24:02 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang dengan Hormat
 
Sekhiya 40. Aturan Latihan tentang Suapan
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam membuat suapan memanjang. ...

Aturan akhir

"'Aku akan membuat suapan bulat,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang harus membuat suapan bulat. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, membuat suapan memanjang, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika itu adalah makanan segar; jika itu adalah buah; jika itu bukan kari kacang; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang kesepuluh selesai

SUB-BAB KEEMPAT TENTANG DENGAN HORMAT SELESAI

38
Sutta Vinaya / Sekhiya 39
« on: 16 September 2022, 07:23:33 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang dengan Hormat
 
Sekhiya 39. Aturan Latihan tentang Suapan
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam membuat suapan besar. ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan membuat suapan yang terlalu besar,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh membuat suapan yang terlalu besar. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, membuat suapan besar, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika itu adalah makanan segar; jika itu adalah buah; jika itu bukan kari kacang; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang kesembilan selesai

39
Sutta Vinaya / Sekhiya 38
« on: 16 September 2022, 07:23:07 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang dengan Hormat

Sekhiya 38. Aturan Latihan tentang Mencari Kesalahan
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam melihat mangkuk-mangkuk orang lain untuk mencari kesalahan. ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan melihat mangkuk orang lain untuk mencari kesalahan,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh melihat mangkuk orang lain untuk mencari kesalahan. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, melihat mangkuk orang lain untuk mencari kesalahan, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia melihat dengan niat untuk memberi atau menyuruh orang lain memberi; jika ia tidak mencari kesalahan; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang kedelapan selesai


40
Sutta Vinaya / Re: Vinaya Pitaka - Bhikkhu Vibhaṅga
« on: 16 September 2022, 07:20:27 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang dengan Hormat
 
Sekhiya 37. Aturan Latihan tentang Meminta Nasi dan Kari Kacang
 
Kisah Asal-mula

Sub-kisah pertama

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam memakan nasi dan kari kacang yang mereka minta sendiri. Orang-orang mengeluhkan dan mengkritik mereka, "Bagaimana mungkin para monastik Sakya memakan memakan nasi dan kari kacang yang mereka minta sendiri? Siapakah yang tidak menyukai makanan baik? Siapakah yang tidak menyukai makanan lezat?"

Para bhikkhu mendengar keluhan orang-orang itu, dan para bhikkhu yang memiliki sedikit keinginan mengeluhkan dan mengkritik para bhikkhu itu, "Bagaimana mungkin para bhikkhu dari kelompok enam melakukan hal ini?" ... "Benarkah, para bhikkhu, bahwa kalian melakukan hal ini?"

"Benar, Yang Mulia."

Sang Buddha menegur mereka ... "Orang-orang dungu, bagaimana mungkin kalian melakukan hal ini? Hal ini akan mempengaruhi keyakinan orang-orang ..." ... "Dan, para bhikkhu, aturan latihan ini harus dibacakan sebagai berikut:

Aturan Awal

"'Aku tidak akan meninta kari kacang atau nasi untuk diriku sendiri dan kemudian memakannya,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Dengan cara inilah Sang Buddha menetapkan aturan latihan ini untuk para bhikkhu.

Sub-kisah kedua

Tidak lama kemudian sejumlah bhikkhu jatuh sakit. Para bhikkhu yang merawat mereka berkata, "Aku harap kalian bertahan. Kami harap kalian menjadi lebih baik."

"Sebelumnya kami memakan nasi dan kari kacang yang kami minta sendiri, dan kemudian kami merasa nyaman. Tetapi Sang Buddha telah melarang ini, kami tidak meminta karena kami takut melakukan kesalahan. Dan karena itu kami tidak merasa nyaman.

Mereka memberitahu Sang Buddha. Segera setelah itu Sang Buddha membabarkan suatu ajaran dan berkata kepada para bhikkhu: "Para bhikkhu, Aku memperbolehkan seorang bhikkhu yang sakit untuk memakan nasi dan kari kacang yang ia minta untuk dirinya sendiri.

Dan, para bhikkhu, aturan latihan ini harus dibacakan sebagai berikut:

Aturan akhir

"'Jika tidak sakit, aku tidak akan meminta kari kacang atau nasi untuk diriku sendiri dan kemudian memakannya,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Ketika tidak sakit, seseorang tidak boleh meminta kari kacang atau nasi untuk dirinya sendiri dan kemudian memakannya. Jika seorang bhikkhu yang tidak sakit, karena tidak hormat, memakan kari kacang atau nasi yang ia minta untuk dirinya sendiri, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika itu berasal dari kerabat; jika itu berasal dari mereka yang telah menyampaikan undangan; jika itu adalah demi manfaat orang lain; jika itu diperoleh dari harta kekayaannya sendiri; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang ketujuh selesai

41
Sutta Vinaya / Sekhiya 36
« on: 16 September 2022, 07:17:21 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang dengan Hormat
 
Sekhiya 36. Aturan Latihan tentang Menutupi dengan Nasi
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam menutupi kari mereka dengan nasi karena mereka menginginkan lebih. ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan menutupi kari dengan nasi karena aku menginginkan lebih,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Seseorang tidak boleh menutupi kari dengan nasi karena ia menginginkan lebih. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, menutupi kari dengan nasi karena ia menginginkan lebih, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika si pemberi yang menutupi dan kemudian memberikan; jika bukan karena menginginkan lebih; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang keenam selesai

42
Sutta Vinaya / Sekhiya 35
« on: 16 September 2022, 07:16:22 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang dengan Hormat
 
Sekhiya 35. Aturan Latihan tentang Membuat Tumpukan
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam memakan dana makanan dengan mengambil dari tumpukan. ...

Aturan akhir

"'Aku tidak akan memakan dana makanan dengan mengambil dari tumpukan,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Dana makanan tidak boleh dimakan dengan mengambil dari tumpukan. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, memakan dana makanan dengan mengambil dari tumpukan, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika hanya tersisa sedikit makanan dan ia memakannya setelah mengumpulkannya menjadi satu dan kemudian mengambil dari sana; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang kelima selesai

43
Sutta Vinaya / Sekhiya 34
« on: 16 September 2022, 07:15:46 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang dengan Hormat
 
Sekhiya 34. Aturan Latihan tentang Kari Kacang dalam porsi yang wajar
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam memakan dana makanan dengan porsi besar kari kacang. ...

Aturan akhir

"'Aku akan memakan dana makanan dengan kari kacang dalam porsi yang wajar,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Definisi

Kari kacang:

Ada dua jenis kari kacang, yang diambil dengan tangan: kari kacang hijau dan kari kacang hitam.

Dana makanan harus dimakan dengan kari kacang dalam porsi yang wajar. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, memakan banyak kari kacang, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika itu adalah makanan selain daripada kari kacang; jika itu berasal dari kerabat; jika itu berasal dari mereka yang telah menyampaikan undangan; jika itu diperoleh dari harta kekayaannya sendiri; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang keempat selesai

44
Sutta Vinaya / Sekhiya 33
« on: 16 September 2022, 07:13:10 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang dengan Hormat
 
Sekhiya 33. Aturan Latihan tentang Secara Berurutan
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam memakan dana makanan dengan mengambil dari sana-sini. ...

Aturan akhir

"'Aku akan memakan dana makanan secara berurutan,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Dana makanan harus dimakan secara berurutan. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, memakan dana makanan dengan mengambil dari sana-sini, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ia memilih makanan untuk diberikan kepada orang lain; jika ia memilih makanan untuk meletakannya di mangkuk orang lain; jika itu adalah kari bukan kacang; jika terjadi situasi darurat; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang ketiga selesai

45
Sutta Vinaya / Sekhiya 32
« on: 16 September 2022, 07:12:38 PM »
Koleksi Theravāda tentang Hukum Monastik
Aturan Kebhikkhuan dan Analisisnya
Bab tentang Latihan
Sub-bab tentang dengan Hormat
 
Sekhiya 32. Aturan Latihan tentang Perhatian pada Mangkuk
 
Kisah Asal-mula

Pada suatu ketika Sang Buddha sedang menetap di Sāvatthī di Hutan Jeta, Vihara Anāthapiṇḍika. Pada saat itu para bhikkhu dari kelompok enam memakan dana makanan sambil menatap ke sana-sini, dan mereka tidak mengetahui apakah orang-orang masih memberi atau apakah mereka telah menerima terlalu banyak. ...

Aturan akhir

"'Aku akan memakan dana makanan dengan perhatian pada mangkuk,' ini adalah bagaimana kalian harus berlatih."

Dana makanan harus dimakan dengan perhatian pada mangkuk. Jika seorang bhikkhu, karena tidak hormat, memakan dana makanan sambil menatap ke sana-sini, maka ia melakukan pelanggaran perbuatan salah.

Tidak ada pelanggaran

Tidak ada pelanggaran: Jika itu tidak disengaja; jika ia tidak sadar; jika ia tidak mengetahui; jika ia sakit; jika ada bahaya; jika ia gila; jika ia adalah pelaku pertama.

Aturan latihan yang kedua selesai


Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 954
anything