This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.
1
Diskusi Umum / Re: Apakah masih ada kesempatan untuk orang yang sering berbuat jahat ?
« on: 21 October 2014, 11:38:12 AM »
berbuat baik dapat kamma baik
berbuat buruk dapat kamma buruk
2 sisi yang berbeda
berbuat buruk dapat kamma buruk
2 sisi yang berbeda
2
Informasi dan Pengumuman Kegiatan Buddhis / Seminar Pendidikan Karakter Berbasis Nilai2 Buddhis, 11 Okt 2014 - Jakarta
« on: 09 October 2014, 10:18:28 AM »
Seminar
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI BUDDHIS
Sabtu, 11 Oktober 2014
Pkl. 09.00 - 17.00 WIB
Tzu Chi Center Lt. 2
Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara
Pidato Utama:
Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh
(Menteri Pendidikan dan Kebudayaan)
*) dalam konfirmasi
Pembicara:
- Bhikkhu Jayamedho (Sangha Theravada Indonesia)
- Samanera Santacitto (Alumni Universitas Kelaniya, Sri Lanka)
- Sudhamek AWS (Ketua Umum MBI tahun 2003-2013)
- Prof. Dr. Gede Raka (Praktisi Pendidikan)
- Idris Gautama So, P.Hd. (Dekan School of Business and Management Binus University)
- Dr. Krishnanda W. Mukti, M.Sc. (Ketua Yayasan Tri Ratna)
Moderator:
Heru Suherman Lim &
Hendra Lim
Info & Pendaftaran:
- Winto 081803824639
- Sutar Soemitro 081932788979
Penyelenggara:
Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPBI)
Didukung oleh:
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Bekerjasama dengan:
www.BuddhaZine.com &
Institut Nagarjuna
PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI BUDDHIS
Sabtu, 11 Oktober 2014
Pkl. 09.00 - 17.00 WIB
Tzu Chi Center Lt. 2
Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara
Pidato Utama:
Prof. Dr. Ir. Muhammad Nuh
(Menteri Pendidikan dan Kebudayaan)
*) dalam konfirmasi
Pembicara:
- Bhikkhu Jayamedho (Sangha Theravada Indonesia)
- Samanera Santacitto (Alumni Universitas Kelaniya, Sri Lanka)
- Sudhamek AWS (Ketua Umum MBI tahun 2003-2013)
- Prof. Dr. Gede Raka (Praktisi Pendidikan)
- Idris Gautama So, P.Hd. (Dekan School of Business and Management Binus University)
- Dr. Krishnanda W. Mukti, M.Sc. (Ketua Yayasan Tri Ratna)
Moderator:
Heru Suherman Lim &
Hendra Lim
Info & Pendaftaran:
- Winto 081803824639
- Sutar Soemitro 081932788979
Penyelenggara:
Badan Koordinasi Pendidikan Buddhis Indonesia (BKPBI)
Didukung oleh:
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia
Bekerjasama dengan:
www.BuddhaZine.com &
Institut Nagarjuna
3
Keluarga & Teman / Re: masalah keluarga
« on: 15 August 2014, 07:00:27 PM »
yg di jelaskan bro forte sudah bagus solusinya..
sering2 nasehati orang tua jangan bunuh mahkluk hidup karena tidak baik bisa dapat kamma buruk, tawari menu lain yg tidak ada pembunuhan.. semoga perlahan2 orang tua kamu bisa mengerti..
btw soal ikan banyak yg jual ikan mati kok, biasa saya beli ikan di pasar sudah pada mati, yg hidup malah tidak ada..
sering2 nasehati orang tua jangan bunuh mahkluk hidup karena tidak baik bisa dapat kamma buruk, tawari menu lain yg tidak ada pembunuhan.. semoga perlahan2 orang tua kamu bisa mengerti..
btw soal ikan banyak yg jual ikan mati kok, biasa saya beli ikan di pasar sudah pada mati, yg hidup malah tidak ada..
4
Seremonial / Re: Selamat menempuh HIDUP BARU Sis M14k4
« on: 17 June 2014, 10:42:51 AM »oh, apakah gara2 itu jadi jarang post di dc?jadi manusia yg nikah itu pasti jarang post di dc ye..
btw, selamat menikah dan memulai hidup berkeluarga...
5
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Riwayat Agung Para Buddha
« on: 21 April 2014, 09:08:20 PM »Numpang tanya, gimana caranya agar bisa mendapatkan buku Riwayat Agung Para Buddha yang lengkap 3 jilid buku. Terima kasih sebelumnya.masi ada bukunya tinggal 2 set, jika bertekad membaca sampai habis maka akan di kirim kan bukunya kemungkinan..
6
Kafe Jongkok / Re: [ JAJAK PENDAPAT ] tepatkah hukuman mati bagi koruptor negara ?
« on: 03 April 2014, 10:57:48 AM »
jangan lah hukuman mati, ajaran buddha memberi info kalau membunuh mendapat kamma buruk sekali..
kalo saya sih menghukummnya dengan kurungan penjara dan denda uang 2x lipat dengan yg dia korupsi..
kalo saya sih menghukummnya dengan kurungan penjara dan denda uang 2x lipat dengan yg dia korupsi..
7
Ulasan Buku, Majalah, Musik atau Film / Re: Fim Bagus, dapat di akses di youtube..
« on: 27 March 2014, 12:45:44 PM »
film apa tuh bro? bisa di jelaskan
8
DhammaCitta Press / Re: Laporan Project 8 - "Khotbah Menengah Sang Buddha" / Majjhima Nikaya
« on: 07 March 2014, 01:57:16 PM »Kalo mau berdana ke vihara-vihara, apa dikirimkan ke alamat viharanya langsung atau dikirim ke kita dulu sebagai distributor?yah kalo deket sama distri yah pake stock distri langsung bro...
9
DhammaCitta Press / Re: Laporan Project 8 - "Khotbah Menengah Sang Buddha" / Majjhima Nikaya
« on: 07 March 2014, 01:56:15 PM »Request 10 buat dikirim ke Vihara-Vihara, temen-temen Para Donatur dan Vihara di daerah yang saya datangiAturan mainnya adalah 1 set untuk 1 member, karena stocknya bukan tidak terbatas. Bagi yg memerlukan lebih dari satu, misalnya utk perpustakaan yg sangat ramai, bisa request langsung ke pimpinan DC (SUMEDHO), karena saya tidak berwenang untuk hal itu."
Anumodana
10
DhammaCitta Press / Laporan Project 8 - "Khotbah Menengah Sang Buddha" / Majjhima Nikaya
« on: 06 March 2014, 02:59:33 PM »
"untuk kepentingan administrasi, mohon yg sudah PM agar me-request ulang di thread ini. Aturan mainnya adalah 1 set untuk 1 member, karena stocknya bukan tidak terbatas. Bagi yg memerlukan lebih dari satu, misalnya utk perpustakaan yg sangat ramai, bisa request langsung ke pimpinan DC, karena saya tidak berwenang untuk hal itu."
Mohon tulis alamatnya yang lengkap ya supaya tidak nyasar,,
Mohon distributor yang melakukan distribusi Majjhima Nikaya, mengikuti laporan ini dengan format :
1. Nama / vihara penerima - Nama daerah
2. [Jumlah] set buku
3. Tanggal pengiriman [tgl] [bulan] [tahun]
Contoh :
Melly - Jakarta
12 set buku
2 Maret 2014
Mohon tulis alamatnya yang lengkap ya supaya tidak nyasar,,
Mohon distributor yang melakukan distribusi Majjhima Nikaya, mengikuti laporan ini dengan format :
1. Nama / vihara penerima - Nama daerah
2. [Jumlah] set buku
3. Tanggal pengiriman [tgl] [bulan] [tahun]
Contoh :
Melly - Jakarta
12 set buku
2 Maret 2014
11
Gadget dan Toys / Re: PS4 harga resmi indonesia Rp6.999.000,-
« on: 29 January 2014, 12:53:32 PM »kalau beli hardware aja udah ga kuat, jangan harap bs beli game orinyagame ori bisa di akalin dengan jual beli game bekas di kaskus bro,, saya maen game 3DS ori, beli second 300rb biasanya trus kalo sudah tamat maen trus jual 260 juga laku...
PS4 hingga skrg belum bs dibajak
12
Buddhisme untuk Pemula / "Berbuat Baik untuk MEMBAYAR UTANG KARMA"
« on: 28 January 2014, 12:19:46 PM »
"Berbuat Baik untuk MEMBAYAR UTANG KARMA". Ini adalah pernyataan yang tidak asing bagi kita, dan sering kita dengar. Benarkah pernyataan ini ?
Pernyataan ini seolah-olah HUKUM KARMA adalah HUKUM TAMBAH KURANG, dimana dengan melakukan KARMA BAIK, maka kita BISA MENGURANGI atau MELUNASI HUTANG KARMA BURUK KITA.
Padahal HUKUM KARMA sesungguhnya adalah HUKUM SEBAB AKIBAT, bukan hukum tambah kurang.
Artinya adalah SEMUA SEBAB (KARMA) akan MENGHASILKAN AKIBATNYA masing2 sesuai dengan BOBOTNYA, BILA KONDISINYA sudah "PAS".
Baik itu KARMA BAIK ataupun KARMA BURUK tetap akan menghasilkan AKIBATNYA masing2 sesuai dengan bobotnya bila kondisinya sudah PAS, tidak bisa saling mengurangi apalagi meniadakan (bayar hutang).
PERBUATAN BAIK (KARMA BAIK) adalah bagaikan PAYUNG yang bisa MELINDUNGI kita dari HUJAN. Namun ingatlah bahwa PAYUNG tidak bisa menghentikan HUJAN, apalagi meniadakan HUJAN.
Demikianlah KARMA BAIK bila kondisinya sudah PAS, buahnya (AKIBATNYA) bisa melindungi kita mengurangi penderitaan yang di AKIBATKAN oleh KARMA BURUK kita, namun tidak bisa membayar hutang atau mengurangi KARMA BURUK kita.
Bila GARAM adalah KARMA BURUK,
AIR PUTIH adalah KARMA BAIK,
CANGKIR adalah DIRI KITA, dan
RASA adalah AKIBAT/BUAH KARMA.
Maka sebanyak apapun AIR PUTIH yang dimasukkan kedalam CANGKIR yang berisi GARAM, TIDAK AKAN mengurangi GARAM yang telah berada didalamnya, NAMUN AIR PUTIH MAMPU mengurangi RASA ASIN yang di AKIBATKAN oleh GARAM tersebut.
Semoga dengan menyadari bahwa KARMA BAIK TIDAK BISA dan BUKAN UNTUK membayar HUTANG KARMA BURUK, kita tidak lagi berprinsip bahwa BERBUAT BAIK untuk MELUNASI HUTANG KARMA BURUK kita, namun BERBUAT BAIKLAH karena PERBUATAN BAIK itu MEMANG BAIK adanya...
Semoga Semua Makhluk Berbahagia
sumber: https://www.facebook.com/artikelbuddhis
Pernyataan ini seolah-olah HUKUM KARMA adalah HUKUM TAMBAH KURANG, dimana dengan melakukan KARMA BAIK, maka kita BISA MENGURANGI atau MELUNASI HUTANG KARMA BURUK KITA.
Padahal HUKUM KARMA sesungguhnya adalah HUKUM SEBAB AKIBAT, bukan hukum tambah kurang.
Artinya adalah SEMUA SEBAB (KARMA) akan MENGHASILKAN AKIBATNYA masing2 sesuai dengan BOBOTNYA, BILA KONDISINYA sudah "PAS".
Baik itu KARMA BAIK ataupun KARMA BURUK tetap akan menghasilkan AKIBATNYA masing2 sesuai dengan bobotnya bila kondisinya sudah PAS, tidak bisa saling mengurangi apalagi meniadakan (bayar hutang).
PERBUATAN BAIK (KARMA BAIK) adalah bagaikan PAYUNG yang bisa MELINDUNGI kita dari HUJAN. Namun ingatlah bahwa PAYUNG tidak bisa menghentikan HUJAN, apalagi meniadakan HUJAN.
Demikianlah KARMA BAIK bila kondisinya sudah PAS, buahnya (AKIBATNYA) bisa melindungi kita mengurangi penderitaan yang di AKIBATKAN oleh KARMA BURUK kita, namun tidak bisa membayar hutang atau mengurangi KARMA BURUK kita.
Bila GARAM adalah KARMA BURUK,
AIR PUTIH adalah KARMA BAIK,
CANGKIR adalah DIRI KITA, dan
RASA adalah AKIBAT/BUAH KARMA.
Maka sebanyak apapun AIR PUTIH yang dimasukkan kedalam CANGKIR yang berisi GARAM, TIDAK AKAN mengurangi GARAM yang telah berada didalamnya, NAMUN AIR PUTIH MAMPU mengurangi RASA ASIN yang di AKIBATKAN oleh GARAM tersebut.
Semoga dengan menyadari bahwa KARMA BAIK TIDAK BISA dan BUKAN UNTUK membayar HUTANG KARMA BURUK, kita tidak lagi berprinsip bahwa BERBUAT BAIK untuk MELUNASI HUTANG KARMA BURUK kita, namun BERBUAT BAIKLAH karena PERBUATAN BAIK itu MEMANG BAIK adanya...
Semoga Semua Makhluk Berbahagia
sumber: https://www.facebook.com/artikelbuddhis
13
Keluarga & Teman / Berbahagia dengan Membahagiakan Org lain
« on: 28 January 2014, 12:07:48 PM »
Ada seorang pemuda terkena penyakit yang mengharuskan usus kecilnya dipotong sepanjang satu meter. Selama berpuasa setelah operasi, saat masih terbaring di rumah sakit, istrinya menghubungi saya dan menceritakan keadaan suaminya. Lewat istrinya saya menganjurkan agar pemuda itu mengembangkan pikiran yang penuh cinta kasih.
Setelah keluar dari rumah sakit, pemuda itu datang menemui saya. Dia mengatakan bahwa saat terbaring di rumah sakit - saat merasakan kesakitan yang besar dan merasa sedih karena ternyata penyakitnya tidak bisa disembuhkan - sulit bagi dirinya untuk mengembangkan pikiran penuh cinta kasih.
Dia berkata "Saya sendiri sangat membutuhkan pertolongan. Keadaan saya sangat buruk. Bagaimana mungkin saya bisa mengembangkan pikiran cinta kasih? Bukankah saya sendiri yang sebenarnya harus dikasihani?"
Saya berkata, "Sejak Anda mulai memikirkan diri sendiri, sejak Anda mulai menuntut, maka pada saat itulah Anda mulai merasa menderita. Sebaliknya, sejak Anda mulai memikirkan orang lain, mengharapkan orang lain bahagia, justru pada saat itulah Anda mulai merasa bahagia. Dengan mengembangkan pikiran penuh cinta kasih, saya berharap semoga penderitaan yang Anda rasakan bisa berkurang."
Pemuda-pemudi ketika masih berpacaran, mereka sangat memperhatikan pasangannya. Mereka berusaha saling membahagiakan pasangannya. Oleh karena ingin membahagiakan pasangannya, perasaan mereka dipenuhi kebahagiaan. Tetapi setelah menikah, biasanya mereka mulai banyak berharap kepada pasangannya.
Mereka menuntut pasangannya untuk ini dan itu, menuntut pasangannya untuk bersikap begini dan begitu. Ketika mereka mulai memikirkan diri sendiri dan mulai banyak menuntut, pada saat itulah penderitaan mulai datang.
Penderitaan datang saat kita menuntut orang lain untuk membahagiakan kita. Sebaliknya, kebahagiaan datang justru saat kita ingin membahagiakan orang lain.
SEMOGA SEMUA MAKHLUK BERBAHAGIA!
Sumber: http://katamutiararenungan.blogspot.com/2014/01/berbahagia-dgn-membahagiakan-org-lain.html
Setelah keluar dari rumah sakit, pemuda itu datang menemui saya. Dia mengatakan bahwa saat terbaring di rumah sakit - saat merasakan kesakitan yang besar dan merasa sedih karena ternyata penyakitnya tidak bisa disembuhkan - sulit bagi dirinya untuk mengembangkan pikiran penuh cinta kasih.
Dia berkata "Saya sendiri sangat membutuhkan pertolongan. Keadaan saya sangat buruk. Bagaimana mungkin saya bisa mengembangkan pikiran cinta kasih? Bukankah saya sendiri yang sebenarnya harus dikasihani?"
Saya berkata, "Sejak Anda mulai memikirkan diri sendiri, sejak Anda mulai menuntut, maka pada saat itulah Anda mulai merasa menderita. Sebaliknya, sejak Anda mulai memikirkan orang lain, mengharapkan orang lain bahagia, justru pada saat itulah Anda mulai merasa bahagia. Dengan mengembangkan pikiran penuh cinta kasih, saya berharap semoga penderitaan yang Anda rasakan bisa berkurang."
Pemuda-pemudi ketika masih berpacaran, mereka sangat memperhatikan pasangannya. Mereka berusaha saling membahagiakan pasangannya. Oleh karena ingin membahagiakan pasangannya, perasaan mereka dipenuhi kebahagiaan. Tetapi setelah menikah, biasanya mereka mulai banyak berharap kepada pasangannya.
Mereka menuntut pasangannya untuk ini dan itu, menuntut pasangannya untuk bersikap begini dan begitu. Ketika mereka mulai memikirkan diri sendiri dan mulai banyak menuntut, pada saat itulah penderitaan mulai datang.
Penderitaan datang saat kita menuntut orang lain untuk membahagiakan kita. Sebaliknya, kebahagiaan datang justru saat kita ingin membahagiakan orang lain.
SEMOGA SEMUA MAKHLUK BERBAHAGIA!
Sumber: http://katamutiararenungan.blogspot.com/2014/01/berbahagia-dgn-membahagiakan-org-lain.html
14
Keluarga & Teman / Re: Pantas kah seorang anak menaruh orang tuanya di panti jompo?
« on: 24 January 2014, 03:21:15 PM »Iya, kalo alasannya hanya karena "malas mengurus" sih, menurut saya error.setuju om,, memang hubungan anak dan ortu itu macam2 kaya gado2, orang ke tiga rumit sekali lihat dari luar.. cuma kebijaksaan yg bisa di lakukan...
Tapi balik lagi tentang hubungan antar manusia, kalo dari orang ke tiga, tentu kita tidak begitu tahu karena tidak mengetahui secara langsung kondisinya, yang walaupun adalah ortu-anak, tidak selalu baik2 saja. Baik ortu dan anak, ada yang memang keterlaluan perlakuannya, jadi kalau saya pribadi sih tidak terlalu mau 'menghakimi', tapi untuk masukan bagi diri kita sendiri saja.
15
Keluarga & Teman / Re: Pantas kah seorang anak menaruh orang tuanya di panti jompo?
« on: 23 January 2014, 01:29:02 PM »tergantung kondisi nya dl,jika dirimu dalam kondisi ini sih tamat lah dirimu jhono.. [at] -)
kalo memang orang tuanya bersedia,dan kondisinya memaksa?
andai cuma tinggal berdua sama ayah/ibu,anaknya cuma karyawan yg sebagian waktunya dihabiskan di tempat kerja,bukankah lebih baik ada orang yang mengurus orang tuanya?
jika orang tuannya di titipkan di panti jompo,bisa aja si anak komit tiap sore mengunjugi orang tuanya