//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya  (Read 19854 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #30 on: 12 July 2011, 01:07:04 PM »
Penemu Bahtera Nabi Nuh Kemungkinan Ditipu
INILAH.COM, Jakarta- Makin banyak ahli yang meragukan Bahtera Nuh telah ditemukan. Ilmuwan menyebut tim China yang mengklaim menemukan, kemungkinan jadi korban penipuan.

Dr Randall Price, kepala Studi Yahudi di Liberty University menjadi bagian dari kelompok Noahs Ark Ministries International selama 2 tahun. Noahs Ark Ministries International adalah kelompok yang mengklaim menemukan bahtera Nabi Nuh pekan lalu.

Namun dia merasakan sedang dimanfaatkan oleh pemandu Kurdi yang mengubah pencarian kapal Nuh jadi sebuah industri.

Saya rasa kita tidak dapat menutup kemungkinan bahwa ini adalah kebohongan, karena banyak hal dapat terjadi di berbagai wilayah dunia, apalagi jika pemandu Kurdi juga terkait, mereka mencoba mendapatkan uang tambahan dari pihak yang mudah ditipu.

Namun ia juga menambahkan, Saya berikan pendapat saya dalam titik ini, hingga saya melihat bagaimana hal ini akan berkembang.

Dr John Morris, kepala arkeolog dari Institute for Creation Research, mengatakan Saya lebih condong pada kemungkinan bahwa orang-orang China ini telah ditipu.

Morris telah memimpin 13 ekspedisi ke Gunung Ararat untuk mencari Kapal Nuh ini. Dia tahu banyak soal area tersebut dan mengatakan penemuan terbaru itu Paling-paling adalah tipu daya yang rumit.

Morris dan Price telah dihubungi oleh tim China itu untuk ambil bagian dalam konferensi pers, namun mereka menolak karena sedikitnya bukti yang mereka lihat.

Profesor Porcher Taylor dari University of Richmond mengatakan bahwa dirinya juga percaya bahwa penemuan tersebut bukanlah Bahtera Nuh karena mereka menggali di tempat yang salah dari gunung Ararat.

Taylor mengatakan bahwa gambar satelit dari wilayah setengah mil dari penemuan Bahtera Nuh merupakan area yang diamati komunitas intelejen AS selama beberapa tahun.

Jika peristirahatan Bahtera Nuh ini di Gunung Ararat, kata Taylor, Satu-satunya alasan logis adalah berada di wilayah yang belum diketahui dari Ararat, bukan di bagian situs ini yang diklaim secara sensasional oleh kelompok tersebut.[ito][[indosat]]

Sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/507551/penemu-bahtera-nabi-nuh-kemungkinan-ditipu

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #31 on: 12 July 2011, 01:10:31 PM »
ternyata si pakar meditasi yg telah mendapat kan pengalaman super duper spiritual n tera-jana bs terkecoh akan ayat kitab suci yg merupakan legenda dr tanah arob tanpa menyelidiki kebenaran nya, cm mempercaya membabi buta dengan mendapatkan info sepihak dr internet/berita elektronik dr rekan seagama nya...

dato' agak kasihan dengan kemampuan satria yg baru sebatas tera-jana 0 tp syangnya di ajarkan ke ribuan orang dan merasa diri nya pakar/master meditasi super duper maknyuttt yg membuat pengikut nya nyuttt... nyuttt...

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #32 on: 12 July 2011, 01:22:48 PM »
[spoiler]
Quote
Nabi Nuh yang dikurniakan Allah dengan sifat-sifat yang patut dimiliki oleh seorang nabi, fasih dan tegas dalam kata-katanya, bijaksana dan sabar dalam tindak-tanduknya melaksanakan tugas risalahnya kepada kaumnya dengan penuh kesabaran dan kebijaksanaan dengan cara yang lemah lembut mengetuk hati nurani mereka dan kadang kala dengan kata-kata yang tajam dan nada yang kasar bila menghadapi pembesar-pembesar kaumnya yang keras kepala yang enggan menerima hujjah dan dalil-dalil yang dikemukakan kepada mereka yang tidak dapat mereka membantahnya atau mematahkannya.

Akan tetapi walaupun Nabi Nuh telah berusaha sekuat tanaganya berdakwah kepda kaumnya dengan segala kebijaksanaan, kecekapan dan kesabaran dan dalam setiap kesempatan, siang mahupun malam dengan cara berbisik-bisik atau cara terang dan terbuka terbyata hanya sedikit sekali dari kaumnya yang dpt menerima dakwahnya dan mengikuti ajakannya, yang menurut sementara riwayat tidak melebihi bilangan seratus orang Mereka pun terdiri dari orang-orang yang miskin berkedudukan sosial lemah. Sedangkan orang yang kaya-raya, berkedudukan tingi dan terpandang dalam masyarakat, yang merupakan pembesar-pembesar dan penguasa-penguasa tetap membangkang, tidak mempercayai Nabi Nuh mengingkari dakwahnya dan sesekali tidak merelakan melepas agamanya dan kepercayaan mereka terhadap berhala-berhala mereka, bahkan mereka berusaha dengan mengadakan persekongkolan hendak melumpuhkan dan mengagalkan usaha dakwah Nabi nuh.

Berkata mereka kepada Nabi Nuh:"Bukankah engkau hanya seorang daripada kami dan tidak berbeda drp kami sebagai manusia biasa. Jikalau betul Allah akan mengutuskan seorang rasul yang membawa perintah-Nya, nescaya Ia akan mengutuskan seorang malaikat yang patut kami dengarkan kata-katanya dan kami ikuti ajakannya dan bukan manusia biasa seperti engkau hanya dpt diikuti orang-orang rendah kedudukan sosialnya seperti para buruh petani orang-orang yang tidak berpenghasilan yang bagi kami mereka seperti sampah masyarakat.Pengikut-pengikutmu itu adalah orang-orang yang tidak mempunyai daya fikiran dan ketajaman otak, mereka mengikutimu secara buta tuli tanpa memikirkan dan menimbangkan masak-masak benar atau tidaknya dakwah dan ajakanmu itu. Cuba agama yang engkau bawa dan ajaran -ajaran yang engkau sadurkan kepada kami itu betul-betul benar, nescaya kamilah dulu mengikutimu dan bukannya orang-orang yang mengemis pengikut-pengikutmu itu. kami sebagai pemuka-pemuka masyarakat yang pandai berfikir, memiliki kecerdasan otak dan pandangan yang luas dan yang dipandang masyarakat sebagai pemimpin-pemimpinnya, tidaklah mudak kami menerima ajakanmu dan dakwahmu.Engkau tidak mempunyai kelebihan di atas kami tentang soaL-soal kemasyarakatan dan pergaulan hidup.kami jauh lebih pandai dan lebih mengetahui drpmu tentang hal itu semua.nya.Anggapan kami terhadapmu, tidak lain dan tidak bukan, bahawa engkau adalh pendusta belaka."

Nuh berkata, menjawab ejekan dan olok-olokan kaumnya:"Adakah engkau mengira bahwa aku dpt memaksa kamu mengikuti ajaranku atau mengira bahwa aku mempunyai kekuasaan untuk menjadikan kamu orang-orang yang beriman jika kamu tetap menolak ajakan ku dan tetap membuta-tuli terhadap bukti-bukti kebenaran dakwahku dan tetap mempertahakan pendirianmu yang tersesat yang diilhamkan oleh kesombongan dan kecongkakan karena kedudukan dan harta-benda yang kamu miliki.Aku hanya seorang manusia yang mendpt amanat dan diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan risalah-Nya kepada kamu. Jika kamu tetap berkeras kepala dan tidak mahu kembali ke jalan yang benar dan menerima agama Allah yang diutuskan-Nya kepada ku maka terserahlah kepada Allah untuk menentukan hukuman-Nya dan gajaran-Nya keatas diri kamu. Aku hanya pesuruh dan rasul-Nya yang diperintahkan untuk menyampaikan amanat-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dialah yang berkuasa memberi hidayah kepadamu dan mengampuni dosamu atau menurunkan azab dan seksaan-Nya di atas kamu sekalian jika Ia kehendaki.Dialah pula yang berkuasa menurunkan seksa danazab-nya di dunia atau menangguhkannya sampai hari kemudian. Dialah Tuhan pencipta alam semesta ini, Maha Kuasa ,Maha Mengetahui, maha pengasih dan Maha Penyayang.".

Kaum Nuh mengemukakan syarat dengan berkata:"Wahai Nuh! Jika engkau menghendaki kami mengikutimu dan memberi sokongan dan semangat kepada kamu dan kepada agama yang engkau bawa, maka jauhkanlah para pengikutmu yang terdiri dari orang-orang petani, buruh dan hamaba-hamba sahaya itu. Usirlah mereka dari pengaulanmu karena kami tidak dpt bergaul dengan mereka duduk berdampingan dengan mereka mengikut cara hidup mereka dan bergabung dengan mereka dalam suatu agama dan kepercayaan. Dan bagaimana kami dpt menerima satu agama yang menyamaratakan para bangsawan dengan orang awam, penguasa dan pembesar dengan buruh-buruhnya dan orang kaya yang berkedudukan dengan orang yang miskin dan papa."

Nabi Nuh menolak pensyaratan kaumnya dan berkata:"Risalah dan agama yang aku bawa adalah untuk semua orang tiada pengecualian, yang pandai mahupun yang bodoh, yang kaya mahupun miskin, majikan ataupun buruh ,diantara peguasa dan rakyat biasa semuanya mempunyai kedudukan dan tempat yang sama trehadap agama dan hukum Allah. Andai kata aku memenuhi pensyaratan kamu dan meluluskan keinginanmu menyingkirkan para pengikutku yang setia itu, maka siapakah yang dpt ku harapkan akan meneruskan dakwahku kepada orang ramai dan bagaimana aku sampai hati menjauhkan drpku orang-orang yang telah beriman dan menerima dakwahku dengan penuh keyakinan dan keikhlasan di kala kamu menolaknya serta mengingkarinya, orang-orang yang telah membantuku dalam tugasku di kala kamu menghalangi usahaku dan merintangi dakwahku. Dan bagaimanakah aku dpt mempertanggungjawabkan tindakan pengusiranku kepada mereka terhadap Allah bila mereka mengadu bahawa aku telah membalas kesetiaan dan ketaatan mereka dengan sebaliknya semata-mata untuk memenuhi permintaanmu dan tunduk kepada pensyaratanmu yang tidak wajar dan tidak dpt diterima oleh akal dan fikiran yang sihat. Sesungguhnay kamu adalah orang-orang yang bodoh dan tidak berfikiran sihat.

Pada akhirnya, karena merasa tidak berdaya lagi mengingkari kebenaran kata-kata Nabi Nuh dan merasa kehabisan alasan dan hujjah untuk melanjutkan dialog dengan beliau, maka berkatalah mereka:"Wahai Nabi Nuh! Kita telah banyak bermujadalah dan berdebat dan cukup berdialog serta mendengar dakwahmu yang sudah menjemukan itu. Kami tetap tidak akan mengikutimu dan tidak akan sesekali melepaskan kepercayaan dan adat-istiadat kami sehingga tidak ada gunanya lagi engkau mengulang-ulangi dakwah dan ajakanmu dan bertegang lidah dengan kami. datangkanlah apa yang engkau benar-benar orang yang menepati janji dan kata-katanya. Kami ingin melihat kebenaran kata-katamu dan ancamanmu dalam kenyataan. Karena kami masih tetap belum mempercayaimu dan tetap meragukan dakwahmu."

Nabi Nuh Berputus Asa Dari Kaumnya

Nabi Nuh berada di tengah-tengah kaumnya selama sembilan ratus lima puluh tahun berdakwah menyampaikan risalah Tuhan, mengajak mereka meninmggalkan penyembahan berhala dan kembali menyembah dan beribadah kepada Allah Yang maha Kuasa memimpin mereka keluar dari jalan yang sesat dan gelap ke jalan yang benar dan terang, mengajar mereka hukum-hukum syariat dan agama yang diwahyukan oleh Allah kepadanya, mangangkat darjat manusia yang tertindas dan lemah ke tingak yang sesuai dengan fitrah dan qudratnya dan berusaha menghilangkan sifat-sifat sombong dan bongkak yang melekat pd para pembesar kaumnya dan medidik agar mereka berkasih sayang, tolong-menolong diantara sesama manusia. Akan tetapi dalam waktu yang cukup lama itu, Nabi Nuh tidak berhasil menyedarkan an menarik kaumnya untuk mengikuti dan menerima dakwahnya beriman, bertauhid dan beribadat kepada Allah kecuali sekelompok kecil kaumnya yang tidak mencapai seramai seratus orang, walaupun ia telah melakukan tugasnya dengan segala daya-usahanya dan sekuat tenaganya dengan penuh kesabaran dan kesulitan menghadapi penghinaan, ejekan dan cercaan makian kaumnya, karena ia mengharapkan akan dtg masanya di mana kaumnya akan sedar diri dan dtg mengakui kebenarannya dan kebenaran dakwahnya. Harapan Nabi Nuh akan kesedaran kaumnya ternyata makin hari makin berkurangan dan bahawa sinar iman dan takwa tidak akan menebus ke dalam hati mereka yang telah tertutup rapat oleh ajaran dan bisikan Iblis. Hal mana Nabi Nuh berupa berfirman Allah yang bermaksud:

"Sesungguhnya tidak akan seorang drp kaumnya mengikutimu dan beriman kecuali mereka yang telah mengikutimu dan beriman lebih dahulu, maka jgnlah engkau bersedih hati karena apa yang mereka perbuatkan."
Dengan penegasan firman Allah itu, lenyaplah sisa harapan Nabi Nuh dari kaumnya dan habislah kesabarannya. Ia memohon kepada Allah agar menurunkan Azab-Nya di atas kaumnya yang berkepala batu seraya berseru:"Ya Allah! Jgnlah Engkau biarkan seorang pun drp orang-orang kafir itu hidup dan tinggal di atas bumi ini. Mareka akan berusaha menyesatkan hamba-hamba-Mu, jika Engkau biarkan mereka tinggal dan mereka tidak akan melahirkan dan menurunkan selain anak-anak yang berbuat maksiat dan anak-anak yang kafir spt.mereka."

Doa Nabi Nuh dikalbulkan oleh Allah dan permohonannya diluluskan dan tidak perlu lagi menghiraukan dan mempersoalkan kaumnya, karena mereka itu akan menerima hukuman Allah dengan mati tenggelam.

Nabi Nuh Membuat Kapal

Setelah menerima perintah Allah untuk membuat sebuah kapal, segeralah Nabi Nuh mengumpulkan para pengikutnya dan mulai mereka mengumpulkan bhn yang diperlukan untuk maksud tersebut, kemudian dengan mengambil tempat di luar dan agak jauh dari kota dan keramaiannya mereka dengan rajin dan tekun bekerja siang dan malam menyelesaikan pembinaan kapal yang diperintahkan itu.
Walaupun Nabi Nuh telah menjauhi kota dan masyarakatnya, agar dpt bekerja dengan tenang tanpa gangguan bagi menyelesaikan pembinaan kapalnya namun ia tidak luput dari ejekan dan cemuhan kaumnya yang kebetulan atau sengaja melalui tempat kerja membina kapal itu. Mereka mengejek dan mengolok-olk dengan mengatakan:"Wahai Nuh! Sejak bila engkau telah menjadi tukang kayu dan pembuat kapal?Bukankah engkau seorang nabi dan rasul menurut pengakuanmu, kenapa sekarang menjadi seorang tukang kayu dan pembuat kapal.Dan kapal yang engkau buat itu di tempat yang jauh dari air ini adalah maksudmu untuk ditarik oleh kerbau ataukah mengharapkan angin yang ankan menarik kapalmu ke laut?"Dan lain-lain kata ejekan yang diterima oleh Nabi Nuh dengan sikap dingin dan tersenyum seraya menjawab:"Baiklah tunggu saja saatnya nanti, jika kamu sekrg mengejek dan mengolok-olok kami maka akan tibalah masanya kelak bg kami untuk mengejek kamu dan akan kamu ketahui kelak untuk apa kapal yang kami siapkan ini.Tunggulah saatnya azab dan hukuman Allah menimpa atas diri kamu."

Setelah selesai pekerjaan pembuatan kapal yang merupakan alat pengangkutan laut pertama di dunia, Nabi Nuh menerima wahyu dari Allah:"Siap-siaplah engkau dengan kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda drp-Ku maka segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu dan bawalah dua pasang dari setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan belayarlah dengan izin-Ku."
Kemudian tercurahlah dari langit dan memancur dari bumi air yang deras dan dahsyat yang dalam sekelip mata telah menjadi banjir besar melanda seluruh kota dan desa menggenangi daratan yang rendah mahupun yang tinggi sampai mencapai puncak bukit-bukit sehingga tiada tempat berlindung dari air bah yang dahsyat itu kecuali kapal Nabi Nuh yang telah terisi penuh dengan para orang mukmin dan pasangan makhluk yang diselamatkan oleh Nabi Nuh atas perintah Allah.

Dengan iringan"Bismillah majraha wa mursaha"belayarlah kapal Nabi Nuh dengan lajunya menyusuri lautan air, menentang angin yang kadang kala lemah lembut dan kadang kala ganas dan ribut. Di kanan kiri kapal terlihatlah orang-orang kafir bergelut melawan gelombang air yang menggunung berusaha menyelamat diri dari cengkaman maut yang sudah sedia menerkam mereka di dalam lipatan gelombang-gelombang itu.
Tatkala Nabi Nuh berada di atas geladak kapal memperhatikan cuaca dan melihat-lihat orang-orang kafir dari kaumnya sedang bergelimpangan di atas permukaan air, tiba-tiba terlihatlah olehnya tubuh putera sulungnya yang bernama "Kan'aan" timbul tenggelam dipermainkan oleh gelombang yang tidak menaruh belas kasihan kepada orang-orang yang sedang menerima hukuman Allah itu. Pada saat itu, tanpa disadari, timbullah rasa cinta dan kasih sayang seorang ayah terhadap putera kandungnya yang berada dalam keadaan cemas menghadapi maut ditelan gelombang.

Nabi Nuh secara spontan, terdorong oleh suara hati kecilnya berteriak dengan sekuat suaranya memanggil puteranya:Wahai anakku! Datanglah kemari dan gabungkan dirimu bersama keluargamu. Bertaubatlah engkau dan berimanlah kepada Allah agar engkau selamat dan terhindar dari bahaya maut yang engkau menjalani hukuman Allah." Kan'aan, putera Nabi Nuh, yang tersesat dan telah terkena racun rayuan syaitan dan hasutan kaumnya yang sombong dan keras kepala itu menolak dengan keras ajakan dan panggilan ayahnya yang menyayanginya dengan kata-kata yang menentang:"Biarkanlah aku dan pergilah, jauhilah aku, aku tidak sudi berlindung di atas geladak kapalmu aku akan dapat menyelamatkan diriku sendiri dengan berlindung di atas bukit yang tidak akan dijangkau oleh air bah ini."

Nuh menjawab:"Percayalah bahawa tempat satu-satunya yang dapat menyelamatkan engkau ialah bergabung dengan kami di atas kapal ini. Masa tidak akan ada yang dapat melepaskan diri dari hukuman Allah yang telah ditimpakan ini kecuali orang-orang yang memperolehi rahmat dan keampunan-Nya."
Setelah Nabi Nuh mengucapkan kata-katanya tenggelamlah Kan'aan disambar gelombang yang ganas dan lenyaplah ia dari pandangan mata ayahnya, tergelincirlah ke bawah lautan air mengikut kawan-kawannya dan pembesar-pembesar kaumnya yang durhaka itu.

Nabi Nuh bersedih hati dan berdukacita atas kematian puteranya dalam keadaan kafir tidak beriman dan belum mengenal Allah. Beliau berkeluh-kesah dan berseru kepada Allah:"Ya Tuhanku, sesungguhnya puteraku itu adalah darah dagingku dan adalah bahagian dari keluargaku dan sesungguhnya janji-Mu adalha janji benar dan Engkaulah Maha Hakim yang Maha Berkuasa."Kepadanya Allah berfirman:"Wahai Nuh! Sesungguhnya dia puteramu itu tidaklah termasuk keluargamu, karena ia telah menyimpang dari ajaranmu, melanggar perintahmu menolak dakwahmu dan mengikuti jejak orang-orang yang kafir drp kaummu.Coretlah namanya dari daftar keluargamu.Hanya mereka yang telah menerima dakwahmu mengikuti jalanmu dan beriman kepada-Ku dpt engkau masukkan dan golongkan ke dalam barisan keluargamu yang telah Aku janjikan perlindungannya danterjamin keselamatan jiwanya.Adapun orang-orang yang mengingkari risalah mu, mendustakan dakwahmu dan telah mengikuti hawa nafsunya dan tuntutan Iblis, pastilah mereka akan binasa menjalani hukuman yang telah Aku tentukan walau mereka berada dipuncak gunung. Maka janganlah engkau sesekali menanyakan tentang sesuatu yang engkau belum ketahui. Aku ingatkan janganlah engkau sampai tergolong ke dalam golongan orang-orang yang bodoh."

Nabi Nuh sedar segera setelah menerima teguran dari Allah bahwa cinta kasih sayangnya kepada anaknya telah menjadikan ia lupa akan janji dan ancaman Allah terhadap orang-orang kafir termasuk puteranya sendiri. Ia sedar bahawa ia tersesat pd saat ia memanggil puteranya untuk menyelamatkannya dari bencana banjir yang didorong oleh perasaan naluri darah yang menghubungkannya dengan puteranya padahal sepatutnya cinta dan taat kepada Allah harus mendahului cinta kepada keluarga dan harta-benda. Ia sangat sesalkan kelalaian dan kealpaannya itu dan menghadap kepada Allah memohon ampun dan maghfirahnya dengan berseru:"Ya Tuhanku aku berlindung kepada-Mu dari godaan syaitan yang terlaknat, ampunilah kelalaian dan kealpaanku sehingga aku menanyakan sesuatu yang aku tidak mengetahuinya. Ya Tuhanku bila Engkau tidak memberi ampun dan maghfirah serta menurunkan rahmat bagiku, nescaya aku menjadi orang yang rugi."

Setelah air bah itu mencapai puncak keganasannya dan habis binasalah kaum Nuh yang kafir dan zalim sesuai dengan kehendak dan hukum Allah, surutlah lautan air diserap bumi kemudian bertambatlah kapal Nuh di atas bukit " Judie " dengan iringan perintah Allah kepada Nabi Nuh:"Turunlah wahai Nuh ke darat engkau dan para mukmin yang menyertaimu dengan selamat dilimpahi barakah dan inayah dari sisi-Ku bagimu dan bagi umat

Quote
Ketika Sadr, pengikut Nabi Nuh hendak mengambil kayu sebagai bahan membuat kapal di hutan itu, Sadr melihat pertapa itu sedang tekun bersemedi. Sadr menghampiri pertapa itu, lalu berkata "Assalamualaikum! wahai kisanak, apa yang sedang anda lakukan di sini?"

Pertapa yang tadi diam mematung itu, kini mulai menggerakan bola mata dan juga tubuhnya, lalu menjawab, "Namaku Bharghiya, ada keperluan apakah gerangan anda membangunkan saya?"

Sadr berkata, "saya hendak mengajak kisanak untuk masuk ke dalam bahtera nabi Nuh, sebab sebentar lagi Tuhan yang Maha Kuasa akan menurunkan adzabnya berupa banjir yang besar. Marilah kisanak untuk  massuk ke dalam bahtera nabi Nuh, agar selamat dari banjir."

Pertapa itu menjawab, "Tidak, kisanak. Tidak akan terjadi banjir. di sini adalah hutan belantara, pelaran yang tinggi, seumur hidup saya tinggal di sini, tidak pernah terjadi banjir, kni langit tidak memeperlihatkan mendung, dan sungai-sungai mengalir seperti biasanya, maka dari mana akan datangnya banjir. itu tidak masuk akal. Bukan di dalam hutan ini yang akan terjadi banjir, tapi di dalam dirimu sendiri. lihatlah ke dalam dirimu sendiri, di sana ada banjir. engkau harus berrtekun diri untuk menyeberangi banjir itu, yaitu keserakahan, cinta dunia, keinginan-keinginan jahat, nafsu seksual dan benci akan kematian."

"Tapi Tuhan telah mewahyukan kepada nabi Nuh, bahwa Tuhan akan segera menurunkan adzabnya". kata Sadr.


cerita TS kok berbeda ya dengan versi alquran maupun alkitab , dari kitab mana itu bro bisa share?
« Last Edit: 12 July 2011, 01:28:43 PM by wang ai lie »
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #33 on: 12 July 2011, 02:22:06 PM »
^^^
kreasi sendiri dengan cara mengkhayal
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #34 on: 12 July 2011, 10:30:44 PM »
kan Nabi Nuh diperintahkan Allah untuk membawa setiap jenis hewan ke dalam bahtera secara berpasang-pasangan :
justru ini menjadi titik lemahnya cerita..

1. jika ada banjir besar dan lama, kutub selatan pasti sudah menjadi lautan juga.. wong es diletak dalam air lama2 juga mencair toh..
bukti : masih ada kutub selatan..
2. hewan yang dibawa berpasang2an ? ini semakin melemahkan.. andai kata nuh emang membawa hewan berpasang2an..
pertanyaannya :
1. kapan nuh mengambil hewannya ? apakah nuh ke kutub buat ngambil beruang kutub 2 biji ?
2. kapan nuh mengembalikan hewan ke habitatnya ?
3. kalau dikembalikan.. habitatnya pun sudah rusak.. ? hewan mana bisa bertahan hidup ? butuh evolusi bukan ?
4. dan andai kata habitat tidak rusak.. bagaimana nuh bisa mengembalikan hewan2 tersebut sehingga bisa terdistribusi seperti saat sekarang ini..
pake expedisi DHL ? FedEx ?
5. ini yang paling bertentangan dengan sains..
- emang sudah ada sistem pendingin di kapal sehingga bisa buat es u/ beruang kutub, pinguin, dll ?
- gak pake es .. beruang kutub diletakkan di kapal ? dengan bulu setebal itu ? gak mati kepanasan ?
« Last Edit: 12 July 2011, 10:34:18 PM by Forte »
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #35 on: 12 July 2011, 11:10:49 PM »
justru ini menjadi titik lemahnya cerita..

1. jika ada banjir besar dan lama, kutub selatan pasti sudah menjadi lautan juga.. wong es diletak dalam air lama2 juga mencair toh..
bukti : masih ada kutub selatan..
2. hewan yang dibawa berpasang2an ? ini semakin melemahkan.. andai kata nuh emang membawa hewan berpasang2an..
pertanyaannya :
1. kapan nuh mengambil hewannya ? apakah nuh ke kutub buat ngambil beruang kutub 2 biji ?
2. kapan nuh mengembalikan hewan ke habitatnya ?
3. kalau dikembalikan.. habitatnya pun sudah rusak.. ? hewan mana bisa bertahan hidup ? butuh evolusi bukan ?
4. dan andai kata habitat tidak rusak.. bagaimana nuh bisa mengembalikan hewan2 tersebut sehingga bisa terdistribusi seperti saat sekarang ini..
pake expedisi DHL ? FedEx ?
5. ini yang paling bertentangan dengan sains..
- emang sudah ada sistem pendingin di kapal sehingga bisa buat es u/ beruang kutub, pinguin, dll ?
- gak pake es .. beruang kutub diletakkan di kapal ? dengan bulu setebal itu ? gak mati kepanasan ?

akan saya tambah pertanyaannya :

1. apakah cacing dan semut ikut serta dalam bahtera nabi nuh?
2. Bagaimana dengan kutu, nyamuk, laron dan ulat?
3. Bagaimana nabi nuh bisa mempertahankan hewan-hwan itu tetap hidup di dalam perahu?
4. Untuk membuat kapal, butuh gergaji, palu dan paku. apakah ketika umur manusia mencapai 1000 tahun sudah ada gergaji, palu dan paku?
5. Apakah mungkin membuat perahu sebesar itu dengan tenaga kurang dari 100 orang?
6. waktu nabi Nuh membawa harimau ke dalam bahtera, apa nabi Nuh tidak dicakar harimau itu?
7. bayangkan, berapa juta hewan yang harus diangkut oleh perahu nabi Nuh, apakah bahtera nabi Nuh itu kebun binatang?

dan saya bisa membuat pertanyaan lebih banyak dari anda.

ketahuilah di sisi kami ada yang namanya Imam. dia adalah "yang tercerahkan sepenuhnya". Imam adalah yang tau segala pengetahuan dan yang menjawab segala pertanyaan. beliau tidak pernah menjawab pertanyaan apapun dengan kalimat "saya tidak tau". Kendatipun pertanyaan itu hanya mengolok-olok dan berusaha untuk menyulitkan beliau. mereka selalu berkata, "kami tidak dibangkitkan ditengah-tengah umat untuk berkata `aku tidak tau`".

pengetahuan imam meliputi segala sesuatu [Q.S 36:12]

Firman Allah :

إنا نحن نحيي الموتى ونكتب ما قدموا وآثارهم وكل شيء أحصيناه في إمام مبين

Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan Qodam(perbuatan yang telah dilakukan)  dan Atsar(jejak-jejak perbuatan). Dan segala sesuatu Kami himpun di dalam diri imam yang nyata (Q.S 36:12)

kendatipun anda bertanya kepadanya, "Tuan, berapa jumlah semut yang ada di bumi ini?" maka beliau akan menjawab dengan jawaban yang tepat dan benar.

Setiap penjaga umat Islam selalu siap menjawab pertanyaan apapun dari umatnya, sampai hal-hal sepele sekalipun. Seperti contoh dalam cerita berikut :

Amar bin Yasir bertutur :
Pada salah satu peperangan, aku dan Imam Ali Bin Abi Thalib as melewati sebuah gurun yang dipenuhi oleh semut. Akupun berkata kepada Imam Ali as, “Wahai Tuanku, apakah ada yang mengetahui jumlah semut ini?”

Imam Ali bin Abi Thalib as berkata, “Ya,  wahai Ammar, aku mengetahuinya!”

“Dari mana engkau mengetahuinya?” Tanya Ammar

Imam Ali menjawab, “tidaklah engkau membaca surah Yaasin 36:12? “
Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan Qodam dan Atsar. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam diri imam yang nyata (Q.S. 36:12)

“aku sudah berkali-kali membaca surah itu.” Jawab Ammar
“yang dimaksud imam yang nyata dalam surah itu adalah Aku.”

« Last Edit: 12 July 2011, 11:19:45 PM by Satria »

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #36 on: 12 July 2011, 11:37:08 PM »
tidak menjawab pertanyaan. Junk.com
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #37 on: 13 July 2011, 06:09:10 AM »
maaf bro, saya balik lagi ....

dan mohon izin kepada admin dan moderator untuk membuat aturan game di thread ini. Mudah-mudahan ada kawan mau berpartisipasi!

sejak semula, saya datang ke sini dengan niat untuk belajar. Sekarang, saya mencoba belajar dengan cara berbeda. saya tidak akan berdiskusi, apalagi berdebat, tapi saya mencoba belajar dengan cara membuat "game" tanya-jawab-tanya". [/b][/size]

Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #38 on: 13 July 2011, 06:45:39 AM »
Q : Berapa nilai konstanta Avogadro ?
A : Tidakkah kamu tahu di buku sejarah tertulis pembrontakan G30S/PKI ?

ikan kribo perut kembung.. gak nyambung bung..

saya pribadi lebih hargai orang yang gak tahu "tetapan Avogadro" untuk menelusuri kebenaran tetapan tersebut ..
ini salah satu yang juga harus anda perhatikan dalam berdiskusi..
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #39 on: 13 July 2011, 08:20:29 AM »
apakah ini mencerminkan kemampuan si satria yg konon katanya pakar meditasi tera-jana ? mantappp...

ulasan satria diatas adalah ulasan yg biasa digunakan oleh para ahli kitab, kecendrungan ga nyambung n dipaksa2 kan adalah kebiasaan yg ada dikalangan muslim, krn memang tidak mampu menjawab, pertanyaan2 yg ada...

T : brapa jumlah semut ?
J : sesungguhnya kami menghidupkan orang mati

dato' : beapa jumlah anak mu hai bro satria ?
satria : apakah kau tidak membaca surat yasin ? sesungguhnya kami yg menghidupkan orang mati
dato' : apa urusan nya ma surat yasin n menghidupkan orang mati ? jaka sembung naek becak...  ga nyambung cak... ! lontong abis...

=))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #40 on: 13 July 2011, 08:25:36 AM »
Q: Bagaimanakah seseorang disebut meninggal? Apakah terhentinya denyut jantung? Apakah Terhentinya aktifitas otak?
A: Sesungguhnya tidak ada yang disebut mati, sebab semua bisa dihidupkan kembali dengan phoenix down.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #41 on: 13 July 2011, 09:02:48 AM »
justru ini menjadi titik lemahnya cerita..

1. jika ada banjir besar dan lama, kutub selatan pasti sudah menjadi lautan juga.. wong es diletak dalam air lama2 juga mencair toh..
bukti : masih ada kutub selatan..
2. hewan yang dibawa berpasang2an ? ini semakin melemahkan.. andai kata nuh emang membawa hewan berpasang2an..
pertanyaannya :
1. kapan nuh mengambil hewannya ? apakah nuh ke kutub buat ngambil beruang kutub 2 biji ?
2. kapan nuh mengembalikan hewan ke habitatnya ?
3. kalau dikembalikan.. habitatnya pun sudah rusak.. ? hewan mana bisa bertahan hidup ? butuh evolusi bukan ?
4. dan andai kata habitat tidak rusak.. bagaimana nuh bisa mengembalikan hewan2 tersebut sehingga bisa terdistribusi seperti saat sekarang ini..
pake expedisi DHL ? FedEx ?
5. ini yang paling bertentangan dengan sains..
- emang sudah ada sistem pendingin di kapal sehingga bisa buat es u/ beruang kutub, pinguin, dll ?
- gak pake es .. beruang kutub diletakkan di kapal ? dengan bulu setebal itu ? gak mati kepanasan ?
cuman ini?
sini saya jawabin:
1. tuhan berkehendak kutub tidak cair, maka jadilah
2. tuhan berkehendak hewannya datang sendiri dan teleport ke kapal nuh, maka jadilah
3. tuhan berkehendak hewannya balik sendiri, yg jauh diteleport, maka jadilah
4. tuhan berkehendak, lalu jadilah
5. tuhan berkehendak semua binatangnya hidup akur dan tahan dikondisi kapal, maka jadilah

kesimpulan: cerita nuh terbukti...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #42 on: 13 July 2011, 10:37:42 AM »
sebenernya perahu nuh itu, pesawat UFO, mereka punya teknologi canggih =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #43 on: 13 July 2011, 12:12:16 PM »
yang pasti Allah Maha Jahat, pembunuh serial kelas kakap versi novel Al-Quran
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bahtera Nabi Nuh dan Pertapa Bharghiya
« Reply #44 on: 13 July 2011, 01:38:36 PM »
yang pasti Allah Maha Jahat, pembunuh serial kelas kakap versi novel Al-Quran

sementara saya menganggungkan dan memuji panutan umat buddhist, sedangkan anda mengejek dan mencela panutan kami, bahkan sangat merendahkan tuhan kami.

dan saya merasa senang hati, bukan karena anda mengejek panutan kami, tapi karena saya dapat belajar tetang "seni mengejek terhebat ala budhis".  barangkali saja ada manfaatnya untuk saya pelajari. :)