teman-teman.... saya rasa yang dimaksud yakkha adalah yang kita kenal sebagai jin.... yakkhini mungkin kuntilanak...
Maaf, sdr. Fabian, bukannya kuntianak/jin itu sama dengan genderuwo alias gandhabba (gandharva)?
Saudara Seniya yang baik,
Alam empat Maharaja (Catumaharajika) terdiri dari empat raja dewa terendah yang melindungi empat penjuru:
- Golongan Yakkha dipimpin oleh Kuvera/Vessavana, mereka pelindung penjuru utara.
dewa bumi, dewa pohon termasuk Yakkha, tempat tinggal mereka kadang juga di udara, dikatakan bahwa mereka pemalu, takut terhadap logam besi dan takut terhadap daun palem. Matanya merah, tak pernah berkedip dan tak memiliki bayangan. Yakkha wanita bahkan lebih berbahaya daripada Yakkha pria, Yakkha wanita memakan daging dan darah, memakan manusia dan mayat, mereka juga memakan bayi dan pendendam.
- Golongan Naga dipimpin oleh Virupakha, mereka adalah pelindung penjuru barat. Naga adalah dewa yang ciri fisiknya seperti ular, mereka pemarah dan nafasnya beracun, bila mereka datang ke alam manusia biasanya mereka berdiam di bukit sarang semut. Permata milik Naga biasanya indah dan dikatakan dapat menyebabkan harapan pemiliknya terpenuhi.
Ada dua jenis Naga, yaitu mereka yang tinggal di darat (dibawah permukaan tanah) yaitu Thalajja dan yang tinggal di air (sungai atau laut) disebut Jalajja.
- Golongan Gandabbha (Gandharva-sanskrit, Genderuwo-Jawa) dipimpin oleh Datharattha, mereka adalah pelindung penjuru timur. Gandhabba adalah musisi surgawi (peri..?), adalah memalukan bagi Bhikkhu bila terlahir sebagai Gandabbha ini, karena terlahir sebagai gandhabba disebabkan menjalankan sila yang paling rendah. Gandhabba umumnya tinggal di wewangian akar pohon kayu, kulit dan getah kayu, di bunga dan bau-bauan. dikatakan Gandhabba sering menganggu Bhikkhu dan Bhikkhuni yang sedang ber-meditasi.
- Golongan Kumbhandha dipimpin oleh Virulakkha, mereka adalah pelindung penjuru selatan. Sedikit keterangan mengenai golongan Kumbhandha ini, hanya dikatakan bahwa ciri fisik mereka adalah perut yang besar dan alat kelamin hingga sebesar mangkuk.
Semua ke-empat Maharaja dewa merupakan pertahanan terluar terhadap serangan Asura, dan mereka melapor kepada Sakka, Raja dewa Tavatimsa.