//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS  (Read 323690 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #675 on: 08 May 2011, 11:00:58 PM »
apa bisa di share apa aja yang merugikan atau menguntungkan itu? _/\_

Segi keuntungan:
- Si pembeli dan si penjual mendapatkan apa yang diinginkan.
- Bagi orang yang belum siap berkomitmen (terutama pria), tidak perlu menanggung resiko dengan kehamilan dan segala tanggung jawab yang harus ditanggung jika terikat dalam pernikahan.
- Bagi suatu daerah/negara yang melegalkan, memakai pelacuran untuk strategi kemajuan ekonomi.

Segi kerugian :
- Pelacuran menjadi tempat berkembang biak penyakit AIDS dan penyakit lain. Yang mengakibatkan secara langsung maupun tidak langsung penularan kepada orang lain.
- Secara langsung ataupun tidak langsung, mengakibatkan suatu rumah tangga bisa berantakan. Bukan hanya terjadi pertengkaran dan perceraian, pada kasus tertentu bahkan bisa timbul korban jiwa.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #676 on: 08 May 2011, 11:05:17 PM »
Segi keuntungan:
- Si pembeli dan si penjual mendapatkan apa yang diinginkan.
- Bagi orang yang belum siap berkomitmen (terutama pria), tidak perlu menanggung resiko dengan kehamilan dan segala tanggung jawab yang harus ditanggung jika terikat dalam pernikahan.
- Bagi suatu daerah/negara yang melegalkan, memakai pelacuran untuk strategi kemajuan ekonomi.

Segi kerugian :
- Pelacuran menjadi tempat berkembang biak penyakit AIDS dan penyakit lain. Yang mengakibatkan secara langsung maupun tidak langsung penularan kepada orang lain.
- Secara langsung ataupun tidak langsung, mengakibatkan suatu rumah tangga bisa berantakan. Bukan hanya terjadi pertengkaran dan perceraian, pada kasus tertentu bahkan bisa timbul korban jiwa.

kalau di lihat keterangan di atas lebih banyak untung nya daripada rugi (3 keuntungan + 2 kerugian )  ;D ^:)^ ^:)^ ^:)^
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #677 on: 09 May 2011, 10:13:42 AM »
Karena lebih banyak merugikan dari pada menguntungkan.

Segi keuntungan:
- Si pembeli dan si penjual mendapatkan apa yang diinginkan.
- Bagi orang yang belum siap berkomitmen (terutama pria), tidak perlu menanggung resiko dengan kehamilan dan segala tanggung jawab yang harus ditanggung jika terikat dalam pernikahan.
- Bagi suatu daerah/negara yang melegalkan, memakai pelacuran untuk strategi kemajuan ekonomi.

Segi kerugian :
- Pelacuran menjadi tempat berkembang biak penyakit AIDS dan penyakit lain. Yang mengakibatkan secara langsung maupun tidak langsung penularan kepada orang lain.
- Secara langsung ataupun tidak langsung, mengakibatkan suatu rumah tangga bisa berantakan. Bukan hanya terjadi pertengkaran dan perceraian, pada kasus tertentu bahkan bisa timbul korban jiwa.
Kalau soal penyakit menular (Sexually Transmitted Disease), tentu tergantung pada hubungan seksualnya, bukan pada eksisnya pelacuran. Hubungan seksual yang aman, terkontrol secara medis, apakah dengan pasangan perawan atau dengan pelacur, sama saja sehatnya dan sama saja risikonya. Mungkin orang di sini akan bertanya-tanya apakah mau 'main' dengan pelacur saja sampai sedemikian repot? Di negara yang melegalkan prostitusi memang demikian. Menjaga penularan STD, mencegah perbuatan seks yang merugikan (misalnya sadisme), dan menghindari perdagangan manusia, negara menetapkan aturan yang ketat dalam prostitusi.


Keharmonisan hubungan suami-istri adalah tanggung jawab suami & istri itu sendiri, bukan tanggung-jawab pihak ke tiga. Seperti sebelumnya saya bilang juga kalau istri demen shopping hingga timbul masalah ekonomi dan mereka berdua bertengkar & bercerai (atau bahkan bunuh2an), maka yang disalahkan adalah keinginan si istri yang tidak terkontrol. Tidak bisa menuntut shopping centre & mall untuk tutup.


Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #678 on: 09 May 2011, 01:48:44 PM »
Kalau soal penyakit menular (Sexually Transmitted Disease), tentu tergantung pada hubungan seksualnya, bukan pada eksisnya pelacuran. 

Angka Kejadian IMS pada Penjaja seks tertinggi di Asia

Selain itu, angka kejadian infeksi menular seksual (seperti Gonore dan Klamidia) pada penjaja seks perempuan di beberapa kota di Indonesia tercatat sangat tinggi di Asia. Hasil survai Departemen Kesehatan RI pada tahun 2005 pada penjaja seks perempuan di beberapa kota mencatat sekitar 39% sampai 61% mengidap Klamidia atau Gonore.

Padahal adanya infeksi menular seksual dapat mempermudah proses penularan HIV pada kegiatan seks. Hasil peneilitian mengindikasikan bahwa infeksi menular seksual meningkatkan risiko penularan sampai 2-3 kali.

Yang menambah keprihatinan bersama, adanya resistensi dengan obat antibiotika yang tersedia dan terjangkau serta mengkonsumsi obat antiobiotik yang mudah didapat di mana-mana sehingga menyulitkan upaya pengobatan infeksi menular seksual. Hal ini disebabkan perilaku mengobati sendiri bila ada gejala infeksi menular seksual.

Diperkirakan lebih dari 3 juta lelaki di Indonesia yang rajin membeli seks, dan separuh dari lelaki tersebut mempunyai pasangan tetap, atau isteri. Dapat diperkirakan penularan dapat terus berlanjut ke istri, walaupun para isteri tidak mempunyai perilaku seks dengan banyak pasangan. Fenomena tersebut mendorong terjadi epidemi HIV seperti sekarang dan semakin semakin nyata dibandingkan beberapa tahun yang lalu.

Diperkirakan telah lebih dari 200.000 orang terinfeksi HIV di tahun ini dan diramalkan pada tahun 2020 akan meningkat mendekati angka 2 juta, bila upaya pencegahan tidak dilakukan untuk menekan penularan melalui seks berisiko.

Dalam kondisi seperti ini harus diaktifkan lagi kampanye peningkatan penggunaan kondom sebagai alat kesehatan yang secara ilmiah telah terbukti dapat menangkal penularan infeksi menular seksual termasuk HIV. Tidak ada alat atau teknologi kesehatan yang mempunyai kemampuan pencegahan infeksi seperti kondom. Tidak juga teknologi vaksinasi untuk mencegah beberapa penyakit menular.

Hendaknya upaya promosi kondom jangan diartikan sebagai anjuran untuk melakukan kegiatan seks berisiko. Siapapun yang masih melakukan kegiatan seks berisko dianjurkan sangat untuk menggunakan kondom agar dirinya terhindar dari penularan serta tidak menularkan kepada yang lain. Bila tidak mau menggunakan kondom, sebaiknya menghentikan perilaku seks berisiko.

Sumber: http://idi.aids-ina.org/
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #679 on: 09 May 2011, 02:43:50 PM »
Hubungan seksual yang aman, terkontrol secara medis, apakah dengan pasangan perawan atau dengan pelacur, sama saja sehatnya dan sama saja risikonya. Mungkin orang di sini akan bertanya-tanya apakah mau 'main' dengan pelacur saja sampai sedemikian repot? Di negara yang melegalkan prostitusi memang demikian. Menjaga penularan STD, mencegah perbuatan seks yang merugikan (misalnya sadisme), dan menghindari perdagangan manusia, negara menetapkan aturan yang ketat dalam prostitusi.
Seorang perawan hanya mungkin tertular HIV melalui jarum suntik. Seorang pelacur bukan hanya dari jarum suntik tapi juga dari hubungan seks. Jika bicara resiko terbesar, jelas lebih besar resiko tertular dari pelacur dari pada perawan.

Berapakah banyak penjaja atau pembeli seks yang mempunyai pengetahuan, bagaimana melakukan seks yang aman? Dan sekarang jika ada seorang penjaja seks yang sudah jelas terinfeksi HIV. Apakah tidak ada kemungkinan dia tetap melakukan hubungan seks dengan kesadaran bahwa dia akan menularkan pada orang lain? Dan mungkin memang ingin menularkan dengan berpikir lebih enak menderita ramai-ramai dari pada menderita sendirian?



Quote
Keharmonisan hubungan suami-istri adalah tanggung jawab suami & istri itu sendiri, bukan tanggung-jawab pihak ke tiga. Seperti sebelumnya saya bilang juga kalau istri demen shopping hingga timbul masalah ekonomi dan mereka berdua bertengkar & bercerai (atau bahkan bunuh2an), maka yang disalahkan adalah keinginan si istri yang tidak terkontrol. Tidak bisa menuntut shopping centre & mall untuk tutup. 

Barang belanjaan tidak punya kesadaran(benda mati).Benda mati tidak bisa mendatangi konsumen,tidak bisa bicara,merayu,membelai dll. Sedangkan pelacur punya kesadaran. Lebih banyak mana di dunia ini,manusia yang masih tebal LDM-nya atau yang tipis LDM-nya?Manusia yang tebal LDM-nya dalam menggunakan indera matanya dalam melihat wanita seksi/bugil,sama seperti kucing yang disodorkan ikan dihadapannya.

Dari postingan saya sebelumnya, saya mengatakan secara langsung/tidak langsung bisa menyebabkan rumah tangga orang lain berantakan. Kalau saya pribadi, tidak akan menyalahkan si pelacurnya. Saya lebih menyalahkan si pembeli-nya.

Ada sebuah kejadian yang menimpa teman saya. Dia bercerai karena suami-nya menikah dengan sang pelacur. Pelacur itu sebelumnya adalah seorang mahasiswi. Dan suami teman saya itu termasuk orang yang berada/kaya. Menurut bro, bagaimana kira-kira proses kejadiannya sehingga suami teman saya itu bisa menikahi pelacur itu?

Yang jelas 22-nya punya moralitas rendah. Sang suami tidak memikirkan keluarganya.Dan sang pelacur juga tidak memikirkan akibat yang harus ditanggung orang lain karena niat dan keinginannya.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #680 on: 09 May 2011, 02:58:42 PM »
Kadang saya setuju dengan istilah "tetangga", lebih baik menikah (biarpun masih muda) daripada berbuat zinah... tapi kalau mikir-mikir, menikah hanya untuk supaya tidak berbuat zinah apakah bukan sama saja menggunakan lembaga pernikahan resmi (baik secara agama maupun hukum) hanya untuk dapat berhubungan seksual (tidak berbuat zinah) ?

Saya curious, adakah meditasi di dalam buddhis yang bisa dilakukan untuk bisa "menekan libido arus bawah" ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #681 on: 09 May 2011, 03:06:44 PM »
ada, meditasi asubha.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #682 on: 09 May 2011, 03:08:02 PM »
Ada sebuah kejadian yang menimpa teman saya. Dia bercerai karena suami-nya menikah dengan sang pelacur. Pelacur itu sebelumnya adalah seorang mahasiswi. Dan suami teman saya itu termasuk orang yang berada/kaya. Menurut bro, bagaimana kira-kira proses kejadiannya sehingga suami teman saya itu bisa menikahi pelacur itu?

Yang jelas 22-nya punya moralitas rendah. Sang suami tidak memikirkan keluarganya.Dan sang pelacur juga tidak memikirkan akibat yang harus ditanggung orang lain karena niat dan keinginannya.


Suami meninggalkan istri dan anak2nya dan menikah lagi dengan wanita lain.

Anggaplah kondisinya si suami Lobha (karena menginginkan perempuan lain yg lebih mulus, muda dan cantik dibanding istri yg mulai berumur) dan anggap juga si perempuan lain tsb egois (karena tidak tenggang terhadap istri dan anak2 keluarga tsb).

Dalam hal ini tidak relevan dengan profesi pelacur / tidak pelacur. Si perempuan lain yg menggaet suami orang tsb bisa saja: berprofesi pelacur, PNS, istri orang, pembantu, pegawai swasta, dsbnya...

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #683 on: 09 May 2011, 03:09:40 PM »
Kadang saya setuju dengan istilah "tetangga", lebih baik menikah (biarpun masih muda) daripada berbuat zinah... tapi kalau mikir-mikir, menikah hanya untuk supaya tidak berbuat zinah apakah bukan sama saja menggunakan lembaga pernikahan resmi (baik secara agama maupun hukum) hanya untuk dapat berhubungan seksual (tidak berbuat zinah) ?

Saya curious, adakah meditasi di dalam buddhis yang bisa dilakukan untuk bisa "menekan libido arus bawah" ?

Menikah hanya untuk menghindari seks di luar nikah itu kan dipropaganda oleh sebuah konsep bernama "jangan berbuat dosa". Ada banyak orang yang termakan karena betapa strategisnya konsep ini. Tidak ada meditasi versi Buddhisme yang spesifik untuk menahan "arus bawah". Semuanya secara general menekankan pada pelepasan nafsu indria.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #684 on: 09 May 2011, 03:37:29 PM »
Menikah hanya untuk menghindari seks di luar nikah itu kan dipropaganda oleh sebuah konsep bernama "jangan berbuat dosa". Ada banyak orang yang termakan karena betapa strategisnya konsep ini. Tidak ada meditasi versi Buddhisme yang spesifik untuk menahan "arus bawah". Semuanya secara general menekankan pada pelepasan nafsu indria.

menekan pelepasan nafsu indria ? cara-nya bro ? kadang kan "arus bawah" itu seperti tekanan biologis... mis : kalau kantung sperma sudah penuh, biasa-nya sih "kepala" agak nyut2-an, dan fenomena "mimpi basah" kan bisa datang dari akibat kantung sprema yang sudah penuh...
Apakah ini murni karena nafsu indriya atau karena nature biologis tubuh kita ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #685 on: 09 May 2011, 03:38:02 PM »
Suami meninggalkan istri dan anak2nya dan menikah lagi dengan wanita lain.

Anggaplah kondisinya si suami Lobha (karena menginginkan perempuan lain yg lebih mulus, muda dan cantik dibanding istri yg mulai berumur) dan anggap juga si perempuan lain tsb egois (karena tidak tenggang terhadap istri dan anak2 keluarga tsb).

Dalam hal ini tidak relevan dengan profesi pelacur / tidak pelacur. Si perempuan lain yg menggaet suami orang tsb bisa saja: berprofesi pelacur, PNS, istri orang, pembantu, pegawai swasta, dsbnya...

::

Betul sekali bro. Tapi bagi saya, apapun profesi orang tersebut tapi dia memberikan tubuhnya demi mendapatkan uang. Itu sama dengan pelacur. 
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #686 on: 09 May 2011, 03:40:33 PM »
Kadang saya setuju dengan istilah "tetangga", lebih baik menikah (biarpun masih muda) daripada berbuat zinah... tapi kalau mikir-mikir, menikah hanya untuk supaya tidak berbuat zinah apakah bukan sama saja menggunakan lembaga pernikahan resmi (baik secara agama maupun hukum) hanya untuk dapat berhubungan seksual (tidak berbuat zinah) ?

Saya curious, adakah meditasi di dalam buddhis yang bisa dilakukan untuk bisa "menekan libido arus bawah" ?
bahkan dengan hukum itu, bisa menikah dengan banyak wanita (Poligami, nikah siri) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #687 on: 09 May 2011, 03:43:38 PM »
Betul sekali bro. Tapi bagi saya, apapun profesi orang tersebut tapi dia memberikan tubuhnya demi mendapatkan uang. Itu sama dengan pelacur. 

Kalau saya pandangan SIMPLE saja...
Kalau mis : ada anak perempuan saya mau "menjual" tubuh-nya untuk mendapatkan uang, katakanlah untuk pengobatan saya ? HATI-KU akan hancur (karena aku masih puthujana)... Karena ku-anggap menjual diri itu = pekerjaan terhina (menghina diri sendiri)...
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #688 on: 09 May 2011, 03:45:27 PM »
bahkan dengan hukum itu, bisa menikah dengan banyak wanita (Poligami, nikah siri) =))

TAPI tokoh sentral-nya yang berpoligami sampai puluhan istri-nya itu .... menolak ketika menantu laki-laki-nya akan berpoligami...
STANDAR GANDA... wkwkwkwkwk
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: TINDAKAN SEKSUAL YANG TIDAK PANTAS DALAM PANDANGAN BUDDHIS
« Reply #689 on: 09 May 2011, 03:55:20 PM »
Angka Kejadian IMS pada Penjaja seks tertinggi di Asia

Selain itu, angka kejadian infeksi menular seksual (seperti Gonore dan Klamidia) pada penjaja seks perempuan di beberapa kota di Indonesia tercatat sangat tinggi di Asia. Hasil survai Departemen Kesehatan RI pada tahun 2005 pada penjaja seks perempuan di beberapa kota mencatat sekitar 39% sampai 61% mengidap Klamidia atau Gonore.

Padahal adanya infeksi menular seksual dapat mempermudah proses penularan HIV pada kegiatan seks. Hasil peneilitian mengindikasikan bahwa infeksi menular seksual meningkatkan risiko penularan sampai 2-3 kali.

Yang menambah keprihatinan bersama, adanya resistensi dengan obat antibiotika yang tersedia dan terjangkau serta mengkonsumsi obat antiobiotik yang mudah didapat di mana-mana sehingga menyulitkan upaya pengobatan infeksi menular seksual. Hal ini disebabkan perilaku mengobati sendiri bila ada gejala infeksi menular seksual.

Diperkirakan lebih dari 3 juta lelaki di Indonesia yang rajin membeli seks, dan separuh dari lelaki tersebut mempunyai pasangan tetap, atau isteri. Dapat diperkirakan penularan dapat terus berlanjut ke istri, walaupun para isteri tidak mempunyai perilaku seks dengan banyak pasangan. Fenomena tersebut mendorong terjadi epidemi HIV seperti sekarang dan semakin semakin nyata dibandingkan beberapa tahun yang lalu.

Diperkirakan telah lebih dari 200.000 orang terinfeksi HIV di tahun ini dan diramalkan pada tahun 2020 akan meningkat mendekati angka 2 juta, bila upaya pencegahan tidak dilakukan untuk menekan penularan melalui seks berisiko.

Dalam kondisi seperti ini harus diaktifkan lagi kampanye peningkatan penggunaan kondom sebagai alat kesehatan yang secara ilmiah telah terbukti dapat menangkal penularan infeksi menular seksual termasuk HIV. Tidak ada alat atau teknologi kesehatan yang mempunyai kemampuan pencegahan infeksi seperti kondom. Tidak juga teknologi vaksinasi untuk mencegah beberapa penyakit menular.

Hendaknya upaya promosi kondom jangan diartikan sebagai anjuran untuk melakukan kegiatan seks berisiko. Siapapun yang masih melakukan kegiatan seks berisko dianjurkan sangat untuk menggunakan kondom agar dirinya terhindar dari penularan serta tidak menularkan kepada yang lain. Bila tidak mau menggunakan kondom, sebaiknya menghentikan perilaku seks berisiko.

Sumber: http://idi.aids-ina.org/
Betul, sis. Kalau di Indonesia atau di beberapa tempat di mana prostitusinya tidak diregulasi, tidak disosialisasikan secara medis, saya tidak membantah bahwa prostitusi menjadi 'ladang' penyakit menular.


Seorang perawan hanya mungkin tertular HIV melalui jarum suntik. Seorang pelacur bukan hanya dari jarum suntik tapi juga dari hubungan seks. Jika bicara resiko terbesar, jelas lebih besar resiko tertular dari pelacur dari pada perawan.
Tidak juga, HIV bisa merupakan keturunan, bisa juga lewat darah seperti luka ke luka. Risiko yang lebih umum memang melalui hubungan seksual. Apakah dengan pelacur atau bukan, jika diperiksakan secara medis, maka penularan bisa, bukan tidak bisa dihindari.

Quote
Berapakah banyak penjaja atau pembeli seks yang mempunyai pengetahuan, bagaimana melakukan seks yang aman? Dan sekarang jika ada seorang penjaja seks yang sudah jelas terinfeksi HIV. Apakah tidak ada kemungkinan dia tetap melakukan hubungan seks dengan kesadaran bahwa dia akan menularkan pada orang lain? Dan mungkin memang ingin menularkan dengan berpikir lebih enak menderita ramai-ramai dari pada menderita sendirian?
Dalam hal ini, saya lihat tetap penyebabnya adalah ketidaktahuan akan kesehatan, bukan pada keberadaan prostitusinya. Mengenai orang yang sengaja menularkan, itu masalah kepribadiannya yang jahat, tidak bisa dikaitkan dengan profesi pelacur.

Quote
Barang belanjaan tidak punya kesadaran(benda mati).Benda mati tidak bisa mendatangi konsumen,tidak bisa bicara,merayu,membelai dll. Sedangkan pelacur punya kesadaran. Lebih banyak mana di dunia ini,manusia yang masih tebal LDM-nya atau yang tipis LDM-nya?Manusia yang tebal LDM-nya dalam menggunakan indera matanya dalam melihat wanita seksi/bugil,sama seperti kucing yang disodorkan ikan dihadapannya.
OK, barang belanjaan mati, tapi sales-nya hidup kok. Apakah sales perlu mempertimbangkan tebal/tipis LDM dan kondisi ekonomi wanita yang shopping? ;D

Kembali lagi objek (hidup/mati) adalah netral. Menjadi tidak netral adalah karena persepsi kita. Satu pendapat mengatakan pemerkosaan terjadi karena wanita kurang menutupi tubuhnya, sehingga diharuskan memakai burkha. Tapi kita lihat kenyataan lain di masyarakat tertentu ada yang wanitanya berbusana 'topless', namun pemerkosaan sangat langka terjadi. Mengapa? Karena kuncinya adalah moralitasnya, bukan objeknya.

Quote
Dari postingan saya sebelumnya, saya mengatakan secara langsung/tidak langsung bisa menyebabkan rumah tangga orang lain berantakan. Kalau saya pribadi, tidak akan menyalahkan si pelacurnya. Saya lebih menyalahkan si pembeli-nya.
Betul, saya juga berpendapat begitu.

Quote
Ada sebuah kejadian yang menimpa teman saya. Dia bercerai karena suami-nya menikah dengan sang pelacur. Pelacur itu sebelumnya adalah seorang mahasiswi. Dan suami teman saya itu termasuk orang yang berada/kaya. Menurut bro, bagaimana kira-kira proses kejadiannya sehingga suami teman saya itu bisa menikahi pelacur itu?

Yang jelas 22-nya punya moralitas rendah. Sang suami tidak memikirkan keluarganya.Dan sang pelacur juga tidak memikirkan akibat yang harus ditanggung orang lain karena niat dan keinginannya.
Sebetulnya ada perbedaan besar antar orang yang merebut suami orang lain menggunakan daya tarik seksual, dengan pelacur. Pelacur tidak mencampuri urusan pribadi pelanggan dan pelacur tidak menikah. Pelacur hanya memberikan layanan seksual demi bayaran yang disetujui. Itu saja.
Menurut saya, si mahasiswi itu bukan pelacur, tapi memang pemangsa kekayaan lelaki hidung belang saja.

« Last Edit: 09 May 2011, 03:57:34 PM by Kainyn_Kutho »

 

anything