Iya sih bisa dikembangkan dengan teknik tertentu. Tapi kalo memang tidak berkembang juga, mari kita mencari kandidat yang lain ahahaa..... soalnya dari sononya uda begini. Btw, kita kan bisa bikin tiga jenis: cerita, Dhamma sehari-hari, dan Sutta. Bagaimana kalo kita fokus salah satunya dulu, misalnya Dhamma sehari-hari karena:
1.Kalo cerita, musiknya harus lebih variatif, dan kita masih belum berpengalaman
2.Kalo sutta lebih serius sedangkan kalo Dhamma sehari-hari lebih mudah dicerna, jadi mungkin Dhamma sehari-hari lebih mudah diterima oleh pendengar karena selain bermanfaat, tapi juga “lebih menyenangkan”. Nah kalo pendengar sudah suka dengan audiobook hasil karya kita, mereka akan lebih mudah menerima proyek selanjutnya yang lebih serius yaitu berbentuk Sutta. Yah ibaratnya kalo seorang penulis yang berhasil bikin buku bestseller, maka buku-buku selanjutnya dari dia akan ditunggu-tunggu pembacanya.
Bagaimana menurut kalian?
Btw, Elin uda bisa dengar sample-nya belom?