//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?  (Read 31370 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #15 on: 19 April 2010, 10:21:57 PM »

Walaupun menurut saya jawaban di atas sudah cukup mewakili jawaban yang benar berdasarkan ajaran anatta, tetap saja si penanya (dan mungkin orang-orang yang berpandangan sama) tidak bisa terpuaskan dengan jawaban ini.

Di sinilah muncul ide untuk membuat topik diskusi ini dengan pokok bahasan: Jika seseorang yang berpandangan lain bertanya "Bagaimana kamma mengenali pelakunya sedangkan nama rupa si pelaku berbeda dengan nama rupa si pewaris kamma tersebut?", bagaimana kita umat Buddha yang berpandangan benar menjawab pertanyaan ini dengan tepat? Jika dari diskusi di atas terlihat bahwa perumpamaan dalam Milinda Panha dan ajaran Abhidhamma tidak cukup untuk menjelaskan hal ini, bagaimana kita bisa menjelaskan hal ini dengan lebih tepat dan lebih mudah dipahami/ditangkap oleh orang-orang yang demikian?

Bagaimana pendapat teman-teman se-Dhamma sekalian akan hal ini?

Sesuai dengan problem di awal, yang menjadi masalah bagaimana hubungan antara anatta, kamma dan tumimbal lahir karena jika batin dan jasmani tidak ada atta, konsep tumimbal lahir sulit untuk diterima. Jika tidak ada diri, pertanyaan2 lain akan muncul, seperti siapa yang melakukan perbuatan, siapa yang merasakan hasil perbuatan dan siapa yang bertumimbal lahir. Pertanyaan di atas juga muncul yakni bagaimana kamma mengenali pelakunya jika si pelaku kamma berbeda dari pewaris kamma. Pertanyaan2 ini juga sering muncul pada jaman Sang BUddha. Ajaran Upanishad dan Brahmaṇa pada jaman Sang Buddha tidak menghadapi kesulitan dengan pertanyaan2 demikian. Mereka dengan mudah menjawab yang melakukan perbuatan, mengalami hasil perbuatan dan bertumimbal lahir adalah 'atta' / 'diri'. Ajaran2 lain khususnya (materialism / ucchedavāda) pada jaman Buddha yang tidak percaya dengan keberadaan atta yang kekal, karena tidak bisa mendapatkan jawaban siapa yang mengalami tumimbal lahir, secara gampang, menolak adanya kelahiran kembali dan hukum kamma. Namun demikian, Sang Buddha, meskipun menolak adanya diri yang melakukan kamma, mengalami hasil kamma dan terlahir lagi di alam selanjutnya, tidak menolak konsep hukum kamma dan tumimbal lahir. Pertanyaannya, jika tidak ada diri / atta, bagaimana hukum kamma dan tumimbal lahir masih berlaku? Jawabannya terletak pada hukum sebab musabab yang saling bergantungan (paṭiccasamuppāda). Hukum alam ini, selain menolak adanya diri / atta pada makhluk, di saat yang sama, mengajarkan hukum tumimbal lahir atau continuity. Dalam hukum ini yang mana mengajarkan sifat saling ketergantungan antara satu fenomena yang satu dengan lainnya, semua fenomena (dhamma) yang menyebabkan seseorang bertumimbal lahir dijelaskan HANYA SEBAGAI SEKEDAR FENOMENA tanpa adanya diri di dalamnya. Hukum anatta, kamma dan tumimbal lahir secara bersamaan bisa terlihat dengan jelas dalam 12 mata rantai yang saling bergantungan (dvadasaṅgapaṭiccasamuppāda). Di sana, Sang BUddha menjelaskan bagaimana seseorang terlahir lagi karena faktor2 faktor yang saling bergantungan. Dan faktor2 ini pun tidak dijelaskan sebagai inti / diri melainkan hanya sekedar fenomena seperti avijja, saṅkhara, viññāṇa, nāmarūpa, dst.

Hubungan antara konsep anatta dan tumimbal lahir yang tentu di dalamnya mencakup hukum kamma juga tampak dalam Moḷiyaphaggunasutta dari Saṃyuttanikāya. Dalam sutta ini Sang BUddha mengatakan adanya empat makanan yang membantu mempertahankan makhluk2 yang telah terlahir dan mengarahkan makhluk2 yang belum lahir untuk lahir (cattārome, bhikkhave, āhārā bhūtānaṃ vā sattānaṃ ṭhitiyā sambhavesīnaṃ vā anuggahāya). Empat makanan ini adalah makanan kasar, kontak, kehendak dan kesadaran (Kabaḷīkāro āhāro – oḷāriko vā sukhumo vā, phasso dutiyo, manosañcetanā tatiyā, viññāṇaṃ catutthaṃ). Ketika ini dijelaskan, bhikkhu Moḷiyaphagguna bertanya, 'SIAPA yang memakan makanan kesadaran? (ko nu kho, bhante, viññāṇāhāraṃ āhāretī’’ti?). Sang Buddha menjawab bahwa pertanyaan tersebut tidak sah / valid, karena beliau tidak pernah mengatakan, 'SESEORANG makan (makanan kesadaran - Āhāretī’)'. Selanjutnya Sang Buddha mengatakan bahwa pertanyaaan akan menjadi valid / benar, jika seseorang bertanya, 'Bhante, untuk apa makanan kesadaran ini ada?' (kissa nu kho, bhante, viññāṇāhāro’ti). Ditanya demikian, Sang Buddha akan menjawab bahwa makanan kesadaran adalah kondisi yang menyebabkan kehidupan mendatang (āyatiṃ punabbhavābhinibbattiyā paccayo). Dan ketika ini ada, enam landasan indria muncul, dan dengan adanya enam landasan indria, kontak muncul ( tasmiṃ bhūte sati saḷāyatanaṃ, saḷāyatanapaccayā phasso’’’ti). Anehnya setelah dijelaskan demikian, Bhikkhu Moḷiyaphagguna kemudian bertanya, 'Bhante, SIAPA yang membuat kontak?. Ditanya demikian, Sang Buddha juga mengatakan bahwa pertanyaan demikian tidak benar karena beliau tidak pernah mengatakan, SESEORANG membuat kontak. Pertanyaan yang benar adalah, 'Melalui kondisi apa, kontak muncul'. Ditanya demikian Sang BUddha akan menjawab bahwa melalui enam landansan indria, kontak muncul dan dikondisikan kontak, perasaan muncul. Dari sutta di sini, kita melihat bahwa kelahiran kembali terjadi karena hukum sebab-musabab yang saling bergantungan antara fenomena yang satu dengan lainnya di mana fenomena2 ini hanyalah SEKEDAR fenomena tanpa melibatkan adanya diri di dalamnya. Berbasis pada hukum Paṭiccasamuppāda ini, dengan benar, Visuddhimagga mengatakan:

"Dukkhameva hi, na koci dukkhito;
 kārako na, kiriyāva vijjati".

"Ada penderitaan, namun tidak ada 'diri' yang menderita,
ada perbuatan, namun tidak ditemukan si pembuat".

Jika kita menerima hukum anatta dan tumimbal lahir hanya sebagai proses fenomena2 yang bekerja saling bergantungan, sesungguhnya, pertanyaan bagaimana kamma mengenali si pelaku padahal si pelaku berbeda dari si pewaris bukan merupakan masalah. Ini disebabkan karena hukum kamma adalah sebuah proses fenomena2 yang saling bergantungan, the so called pelaku kamma dan juga pewaris kamma juga hanya merupakan proses fenomena2 yang saling bergantungan. Karena mereka hanya proses fenomena2 yang saling bergantungan sesuai dengan hukum paṭiccasamuppāda, pertanyaan tentang bagaimana kamma mengenali si pelaku juga kurang pas, karena jika dikatakan 'mengenali' di sana seakan-akan kamma merupakan satu kesatuan yang berdiri sendiri dan tidak berubah, seakan-akan satu kesatuan kamma ini mengawasinya dan akan menghantam si pelakunya jika ada kesempatan. Kata mengawasi ini juga memberikan kesan bahwa kamma ini seperti 'diri' padahal kamma juga merupakn proses.

Semoga jelas.

Be happy.
         

Offline hendrako

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.244
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #16 on: 20 April 2010, 07:50:16 PM »
Bagaimana kamma mengenali pelakunya?

Sebagaimana sebuah benda dengan bayangannya.
yaa... gitu deh

Offline kamyapinus

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 2
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #17 on: 21 November 2012, 07:47:29 PM »
Namo Sakya Muni Buddhaya.
Namo Amithabaya.
Namo Avalokitesvaraya Bodhisatvaya.

Saya mencari adakah guru guru yg mahir pada aliran Mahayana disini ?
Karna tentang kamma bisa mengenali pelakunya cuma bisa dijabarkan oleh org yg belajar di aliran Mahayana.

Seorang Mahayana, mempelajari alaya vinnana lebih mendalam dari pada aliran lainnya.
Sebenarnya, semua jawaban ada di Surangama Sutta.

Dari pembicaraan begitu banyak, tak satupun pernah berpikir ttg alaya vinnana.

Kamma bisa mengenali pelakunya karna kamma disimpan dlm alaya vinnana.
Mengapa org yg dilahirkan tak tahu masa kehidupan sebelumnya tp hrs menanggung akibat  perbuatannya dimasa ini ?
Karna alaya vinnanalah yg menjadi kamma berjalan berbuah secara adil dan benar.

Amithofo
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
May all being be happy

Berbahagialah bagi mereka yg hidup dalam dharma Buddha


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #18 on: 21 November 2012, 07:58:03 PM »
Namo Sakya Muni Buddhaya.
Namo Amithabaya.
Namo Avalokitesvaraya Bodhisatvaya.

Saya mencari adakah guru guru yg mahir pada aliran Mahayana disini ?

Dan apakah yg ingin anda tanyakan kepada guru guru yg mahir pada aliran Mahayana disini ?

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #19 on: 21 November 2012, 08:12:09 PM »
Saya mencari adakah guru guru yg mahir pada aliran Mahayana disini ?
Djoe.. =))
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #20 on: 21 November 2012, 11:25:39 PM »
Namo Sakya Muni Buddhaya.
Namo Amithabaya.
Namo Avalokitesvaraya Bodhisatvaya.

Saya mencari adakah guru guru yg mahir pada aliran Mahayana disini ?
Karna tentang kamma bisa mengenali pelakunya cuma bisa dijabarkan oleh org yg belajar di aliran Mahayana.

Seorang Mahayana, mempelajari alaya vinnana lebih mendalam dari pada aliran lainnya.
Sebenarnya, semua jawaban ada di Surangama Sutta.

Dari pembicaraan begitu banyak, tak satupun pernah berpikir ttg alaya vinnana.

Kamma bisa mengenali pelakunya karna kamma disimpan dlm alaya vinnana.
Mengapa org yg dilahirkan tak tahu masa kehidupan sebelumnya tp hrs menanggung akibat  perbuatannya dimasa ini ?
Karna alaya vinnanalah yg menjadi kamma berjalan berbuah secara adil dan benar.

Amithofo
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
May all being be happy

Berbahagialah bagi mereka yg hidup dalam dharma Buddha



Salah tempat bro, ini thread Theravada....

Btw thread ini sudah saya anggap closed krn udah terjawab.... :)
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #21 on: 29 May 2019, 07:19:12 PM »
..........pengetahuan si bos . saya sudah tidak berminat setelah melihat beberapa cara didalam kurungan.aku tidak akan menambah dukha.
Bagaikan pergi berbisnis ke suatu negara . ada hal2 yang kuambil dari pengalaman secara otomatis . jadi carilah yang lain.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Why me

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 8
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #22 on: 29 May 2019, 09:08:45 PM »
Buat apa karma mengenali dirinya sendiri... Perbuatan yg disertai kehendak adalah kamma... Kamma adalah pelaku(namarupa), (namarupa)pelaku adalah karma... Saya rasa saya tidakperlu dikenali oleh diriku...
Jadi untuk mengakhiri siklus ini, konsep annata, tanpa diri, bukan aku bukan milikku, asing, kosong menurut saya adalah jawaban paling pas...

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #23 on: 29 May 2019, 09:21:50 PM »
Buat apa karma mengenali dirinya sendiri... Perbuatan yg disertai kehendak adalah kamma... Kamma adalah pelaku(namarupa), (namarupa)pelaku adalah karma... Saya rasa saya tidakperlu dikenali oleh diriku...
Jadi untuk mengakhiri siklus ini, konsep annata, tanpa diri, bukan aku bukan milikku, asing, kosong menurut saya adalah jawaban paling pas...
Telah kubuka dunia ini . Jika telah selesai dengan dunia ini kubuka galaksi untukmu.

Kehendak mu adalah kamma.Pedang yang diberikan pada setiap makhluk . Yang akan mengikuti mu dan tidak pernah meninggalkan mu sedetikpun.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Why me

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 8
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #24 on: 29 May 2019, 09:25:19 PM »
Telah kubuka dunia ini . Jika telah selesai dengan dunia ini kubuka galaksi untukmu.

Kehendak mu adalah kamma.Pedang yang diberikan pada setiap makhluk . Yang akan mengikuti mu dan tidak pernah meninggalkan mu sedetikpun.
Ga perlu repot2 terima kasih, saya bisa liat di youtube

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #25 on: 29 May 2019, 10:08:51 PM »
Ga perlu repot2 terima kasih, saya bisa liat di youtube
Berpuas dengan yang sedikit kukatakan.
 =))
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #26 on: 29 May 2019, 10:14:02 PM »
Berpuas dengan yang sedikit kukatakan.
 =))
Dan tidak perlu sampai mencuri atau memaksa mendapatkan pengetahuan yang bukan untukku. ..I like it.😍
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #27 on: 29 May 2019, 10:35:35 PM »
Buat apa karma mengenali dirinya sendiri... Perbuatan yg disertai kehendak adalah kamma... Kamma adalah pelaku(namarupa), (namarupa)pelaku adalah karma... Saya rasa saya tidakperlu dikenali oleh diriku...
Jadi untuk mengakhiri siklus ini, konsep annata, tanpa diri, bukan aku bukan milikku, asing, kosong menurut saya adalah jawaban paling pas...
Ga perlu repot2 terima kasih, saya bisa liat di youtube
Dunia sedang terbakar teman,jangan bermain2 juga.

☝perkataan anda kwmarin,sudah anda jawab sendiri  kan bos walau agak berputar dan di thread lain . dan itulah sumber yang akan padam.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #28 on: 29 May 2019, 10:36:57 PM »
Dunia sedang terbakar teman,jangan bermain2 juga.

☝perkataan anda kwmarin,sudah anda jawab sendiri  kan bos walau agak berputar dan di thread lain . dan itulah sumber yang akan padam.
☝tak akan terjangkau oleh anda.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Bagaimana kamma mengenali pelakunya?
« Reply #29 on: 30 May 2019, 10:10:34 AM »
Buat apa karma mengenali dirinya sendiri... Perbuatan yg disertai kehendak adalah kamma... Kamma adalah pelaku(namarupa), (namarupa)pelaku adalah karma... Saya rasa saya tidakperlu dikenali oleh diriku...
Jadi untuk mengakhiri siklus ini, konsep annata, tanpa diri, bukan aku bukan milikku, asing, kosong menurut saya adalah jawaban paling pas...
Selamat melanjutkan. ....kammamu pedoman mu. .kenapa aku harus pelajari kammaku?kenapa aku harus percaya kamma?kammaku adalah diri ku sendiri.kenapa aku mau membunuh?kenapa aku tergila2 dengan seks?kenapa aku tergila2 dengan kekuasaan?bukan aku pelakunya. ...bukannya begitu teori nya? Hahaha...aku muak siluman. ..begini lah cara kamma mengenali pelakunya
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)