//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: ini kah kemelekatan diri?  (Read 2094 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
ini kah kemelekatan diri?
« on: 16 August 2012, 09:21:16 AM »
Kemelekatan diri
Kemelekatan diri sesungguhnya berawal dari keinginan akan sesuatu (tanha). Keinginan diri ini membawa duhka, tetapi keinginan diri ini pun dibutuhkan dalam pengembangan diri agar terlepas dari duhka. Seperti membeli pisang, kulit nya kita tidak pakai tetapi kita butuhkan untuk membungkus isi pisang. Pribahasa ini mengartikan kulit pisang ini tanha dan isi pisang adalah kebijaksanaan. Keinginan adalah awal dari sesuatu baik itu buruk maupun yang baik. Keinginan pada awalnya selalu ada, yang jadi membawa duhka karena kemelekatan diri akan keinginan ini. Ini seperti layaknya daging menempel di pengorengan panas. Bila seseorang tidak menyadari akan proses ini sama dengan kita makan pisang bersama kulit kulitnya (avija). Layaknya sekuntum bunga mawar ia tumbuh indah dengan duri dibatangnya kelopak bunga mekar indah layaknya kehidupan manusia lahir berkembang dan mati. Batang adalah umur manusia itu sendiri, duri yang ada disetiap batang adalah penderitaan dan daun yang tumbuh di antara nya adalah kebijaksanaan. Bila kita lihat itu semua ada apa adanya, duri itu ada yang jadi masalah di diri manusia adalah kita melekat pada duri itu sendiri dan bilang duri ini membawa derita. Sebenarnya duri yang membawa derita atau kemelekatan diri kita yang membawa derita? Bila kita tahu bahwa sepanjang batang ada duri maka kita harus sadar bahwa hidup ini adalah duhka tetapi kita juga tahu diantaranya ada daun maka hidup adalah duhka tapi juga dapat membawa kebijaksanaan dalam kehidupan. Sehingga kita dapat hidup yang penuh duhka ini dapat kita jalankan penuh kebijaksanaan sehingga dapat menutupi duri dalam kehidupan kita. Hidup adalah perubahan begitu juga dengan kemelekatan diri ini selalu berubah ubah. Ini bukan lah diri bila sesuatu yang dianggap diri adalah sesuatu yang kekal yang stabil dan dapat kita atur. Maka itu hidup ini adalah duhka anica dan anatta, duhka adalah penderitaan itu sendiri, anica adalah sifat hidup itu sendiri yang selalu berubah ubah dan, anatta adalah kenyataan akan kehidupan ini bukan lah diri yang kekal karena kita akan sakit, tua, dan mati. Mengapa kita melekat karena kita tidak sadar akan ketiga corak kehidupan ini secara benar, bila kita menyadari secara benar maka kita sadar sepenuhnya pada setiap saat. Kemelekatan diri ini adalah bukti bahwa diri kita tidak selalu sadar akan saat ini sebab bila kita menderita akan kemelekatan diri berarti kita tidak sadar pada saat ini kenapa? Karena sifat kemelekatan diri selalu membawa objek nya dari masa lalu ataupun masa depan. Ini adalah kebodohan diri yang tidak dapat kita lihat secara benar pada saat ini maka akan timbul duhka (penderitaan dalam bahtin) seperti cemas, takut, dan gelisah. Ini yang saya sebut pikiran membodohi diri atau kita yang bodoh. Kadang bila sudah terjadi seperti ini saya selalu berkata jangan percaya pikiran mu. Pikiran ini selalu membodohi diri ini bila kita tidak sadar akan pikiran kita sendiri kadang terlihat baik diawal tetapi buruk di akhir ini adalah semua daya tipu si monyet nakal yang ada dipikiran kita sendiri. Belajar lah menyadari pikiran kita sendiri tanpa melekat pada buah dari pikiran kita tapi sadari sebagai apa adanya. Dengan cara meditasi benar kita dapat melihat ini semua kadang si monyet nakal baik kepada kita dengan memberi buah yang ia punya dengan indah dan agung, tetapi kadang si monyet ini melempar dengan kasar nya buah yang ia punya  kepada kita. Disinilah dapat dilihat seberapa besar batas mental kita melekat pada sih monyet atau dapat tenang melihat simonyet ini, yang dengan berjalannya waktu simonyet ini akan lelah dan menyerah pada kita yang akhirnya dapat kita gunakan simonyet nakal ini seperti yang kita inginkan secara benar (pikiran benar) untuk membantu kita melewati penderitaan hidup kita.

Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: ini kah kemelekatan diri?
« Reply #1 on: 16 August 2012, 09:20:00 PM »
sepertinya kata 'duhka' lebih cocok diganti 'dukkha'
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

 

anything