//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mana tuh Metta? --- Seputar Kasus Rohingya  (Read 63216 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Mana tuh Metta? --- Seputar Kasus Rohingya
« Reply #150 on: 04 August 2012, 11:19:53 PM »
emg kendala berat krn Burma itu negara yg ketutup. jadi informasi skrg simpang siur.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Mana tuh Metta? --- Seputar Kasus Rohingya
« Reply #151 on: 04 August 2012, 11:41:32 PM »

om tesla,
"tertutup", dilihat dari sisi mana-nya dahulu ? definisi "tertutup"-nya perlu diperjelas lebih tepat.
lha wong banyak turis mancanegara yang menetap di vihara hutan diseluruh pelosok myanmar.


emg kendala berat krn Burma itu negara yg ketutup. jadi informasi skrg simpang siur.
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Mana tuh Metta? --- Seputar Kasus Rohingya
« Reply #152 on: 05 August 2012, 01:05:34 AM »
om tesla,
"tertutup", dilihat dari sisi mana-nya dahulu ? definisi "tertutup"-nya perlu diperjelas lebih tepat.
lha wong banyak turis mancanegara yang menetap di vihara hutan diseluruh pelosok myanmar.

tertutup utk liputan pers
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

mascatur

  • Guest
Mengupas Militer Myanmar
« Reply #153 on: 05 August 2012, 12:45:44 PM »
setelah sekilas mengenal NGO asing di Myanmar,

kita bahas sekarang sekilas militer Myanmar,

kekuatan utama di balik semua peristiwa ini

Jika mengungkap peran militer,
akan muncul banyak fakta
yg sangat menarik bagi penggemar ilmu politik:

1. Tahun 2008, junta militer menyusun draft konsitusi
yang memungkinkan militer melanggar hak-hak fundamental dari rakyat
atas nama keamanan negara dan ketentraman  umum.

2. Untuk kepentingan pemilu 2010, beberapa tahun sebelumnya,
rezim ini telah meningkatkan serangan-serangan terha
dap kelompok-kelompok etnis


http://bse.tutor.web.id/2012/08/ulasan-tentang-konstitusi-birma-tahun.html


Siapa kelompok etnis yg dimaksud ?

Tak banyak yang tahu,
bahwa selain peristiwa Rohingya

Myanmar dalam keadaan selalu bergolak,
Inilah profil para "pemberontak" :

1. Suku Karen, ( mayoritas Buddha & kr****n )
Spoiler: ShowHide
Democratic Karen Buddhist Army ( umat Buddha )
Karen National Uni ( Umat kr****n )
tercatat sebagai suku yg paling lama
& paling memusingkan perlawanannya
terhadap junta militer Myanmar.

Berlangsung selama 60 tahun berturut2
korban yg jatuh sudah "tak terhitung" lagi
sejak 2010, rezim militer melalui USDA
berhasil mengadu domba kedua kelompok itu
sehingga kekuatan mereka semakin melemah



klo kita gunakan kata membantai, biar beritanya jadi "keren"

kita bisa tulis berita:

Tentara Buddha membantai umat Buddha & kr****n warga Suku Karen

salah satu berita tentang mereka 
sempat mampir di kompas Juni 2009


http://nasional.kompas.com/read/2009/06/09/03283929/.2.000.Warga.Etnis.Karen.Lari.ke.Thailand


2. Orang2 Kachin,
Spoiler: ShowHide
Kachin Independence Army (KIA)
Mayoritas kr****n.

Sudah 13 bulan sejak 9 juni 2011,
Terjadi 1,670 kali bentrokan,
antara KIA dengan tentara Myanmar..

ada ratusan orang terbunuh, ribuan luka2
70 ribu kehilangan tempat tinggal

USDA sepertinya belum berhasil
memecah belah kelompok itu

klo kita gunakan kata membantai, biar beritanya jadi "keren"

kita bisa tulis berita:

Tentara Buddha membantai umat kr****n warga Propinsi Kachin

http://www.eurasiareview.com/23072012-myanmar-the-war-with-the-kachins-one-year-on-analysis/


3. Rohingya

Spoiler: ShowHide

Mayoritas Islam

Berita & Ulasannya sudah sangat lengkap
di media & Facebook, juga di thread ini..

peran USDA dalam mengadu domba Buddha & Islam
belum dapat dipastikan


klo kita gunakan kata membantai, biar beritanya jadi "keren"..............

oh, media nampaknya memang lebih suka

menggunakan kata membantai & genosida



selain yg disebutkan di atas,
masih banyak lagi pertikaian & perlawanan etnis di Myanmar,

namun dari ketiga "sample" di atas,
seharusnya sudah jelas

bahwa yang kita hadapi adalah:

Pelanggaran HAM berat yg

dilakukan NEGARA ( rejim militer ) kepada RAKYATnya


Quote
Setelah mengetui fakta2 tersebut,

maka sebenarnya upaya  untuk

mencari2 kesalahan umat Buddha "yg tidak terlibat" menjadi tidak relevan,

sama halnya upaya untuk mencari2 kesalahan umat Islam "yg tidak terlibat" juga menjadi tidak relevan.

peristiwa yg terjadi adalah kriminalitas yg dilakukan  kedua belah pihak yg terlibat,

di bawah ketidakpedulian militer yg sangat berkuasa..


Quote
Jika setelah memahami peranan militer Myanmar,

ternyata masih ada orang yg penuh semangat mengobarkan kebencian,

antara Buddha & Islam di Facebook dll,

kita cuman bisa berharap :

semoga dia terhindar dari timbunan karma yg sangat buruk


Apa tanggapan Indonesia tentang hal ini ?
Spoiler: ShowHide
kebetulan pada tahun 2009 yg lalu,
sebelum situasinya serunyam ini
( waktu itu blum ada "pembantaian" )

http://nasional.kompas.com/read/2009/02/02/16380594/muhammadiyah.siap.bantu.pengungsi.rohingya.

Ketua Muhammadiyah sudah menghimbau pemerintah
agar membahas masalah Rohingya di KTT ASEAN..

tiga tahun berselang,
kita tak tahu apa yg sudah
diupayakan pemerintah Indonesia

tiba2 berita pembantaian Rohingya meledak




salah satu orang Myanmar
yg sempat sy "inbox" FBnya

menyampaikan :

Spoiler: ShowHide
bahwa sejak lama sebenarnya rakyat Myanmar
mengharapkan Indonesia sebagai Dewa Penolong,
Super Hero yg mampu meluluhkan hati
Rezim pemerintahan militer,

ikut berperan aktif memberi nasehat dalam
penyelesaian berbagai konflik di Myanmar.

mereka telah mendengar "kehebatan" Yusuf Kalla dkk
dalam penyelesaian konflik di ACEH, POSO & AMBON

namun karena selama 15 tahun terakhir ini,
Indonesia sangat "santun" dan "pendiam",
maka akhirnya mereka memalingkan harapan ke Eropa & Amerika
namun kini mereka shock, karena Indonesia sekarang malah "sangat garang" kepada mereka.


« Last Edit: 05 August 2012, 01:12:03 PM by mascatur »

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
TPM Aceh Minta Pemerintah Tutup Sementara Vihara Budha
« Reply #154 on: 07 August 2012, 09:30:59 AM »
Laporan Wartawan Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur

TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH - Tim Pengacara Muslim (TPM) Aceh meminta Pemerintah Aceh untuk menutup sementara Vihara Budha di Banda Aceh, sampai umat Budha di Myanmar memberikan kedamaian dan jaminan hak asasi bagi Muslim Rohingya di Myanmar.

"Penutupan Vihara Budha ini perlu dilakukan untuk memberikan tekanan kepada umat Budha di Aceh dan Indonesia agar mereka ikut mendesak para bhiksu di Myanmar untuk melindungi warga muslim di sana," kata Ketua TPM Aceh, Safaruddin SH, kepada Serambinews.com (Tribun Network), di Banda Aceh, Senin (30/7/2012).
Keinginan agar umat Budha di Aceh dan Indonesia untuk mendesak para bhiksu di Myanmar agar melindungi kaum muslim Rohingya, juga disampaikan langsung oleh Safaruddin SH dalam pertemuan dengan tokoh masyarakat Budha di Banda Aceh, Yuswar SE.

Terkait hal ini, Yuswar yang menjabat Ketua Yayasan Vihara Dharma Bhakti dan Ketua Dewan Pengawas Yayasan Buddha Banda Aceh menyatakan, pihaknya akan segera menyurati pimpinan Walubi di Indonesia, untuk menyatakan penyesalan mendalam terhadap tragedi kemanusiaan di Myanmar.

"Sebagai umat manusia, kita juga mengutuk tragedi kemanusiaan ini. Saya pikir, tidak ada satu agama pun di dunia yang membenarkan tindak kekerasan, apalagi pembantaian seperti yang saya baca di pemberitaan hari ini," ungkap Yuswar.

TPM Aceh juga akan meminta Presiden RI memutuskan hubungan diplomatik dengan pemerintah Myanmar yang dipimpin oleh junta militer. Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kata Safaruddin, sudah sepantasnya Indonesia berada di garda terdepan untuk membela hak-hak asasi masyarakat muslim Rohingya.
"Apalagi tragedi kemanusiaan ini dilakukan oleh salah satu negara Asean, maka sudah sepantasnya Indonesia menunjukkan kewibawaannya di depan negara-negara ASEAN lain. Presiden SBY harus menutup Kedubes RI di Myanmar, dan mengusir duta besar Myanmar untuk Indonesia. Pemerintah RI juga memberikan perlindungan bagi muslim Rohingnya," kata dia.

SUMBER

Offline Forte

  • Sebelumnya FoxRockman
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 16.577
  • Reputasi: 458
  • Gender: Male
  • not mine - not me - not myself
Re: Mana tuh Metta? --- Seputar Kasus Rohingya
« Reply #155 on: 07 August 2012, 10:12:29 AM »
jaka sembung makan ikan kembung
makin gak nyambung.. :P
Ini bukan milikku, ini bukan aku, ini bukan diriku
6 kelompok 6 - Chachakka Sutta MN 148

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Mana tuh Metta? --- Seputar Kasus Rohingya
« Reply #156 on: 07 August 2012, 10:26:30 AM »
jaka sembung makan ikan kembung
makin gak nyambung.. :P

begitulah.
pikirannya TPM Aceh ini dangkal sekali..

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Mana tuh Metta? --- Seputar Kasus Rohingya
« Reply #157 on: 07 August 2012, 01:44:18 PM »
begitulah.
pikirannya TPM Aceh ini dangkal sekali..

Ini namanya main sandera2an.  "Kalian kami sandera sampai kalian meminta pihak sana untuk menuruti keinginan kami"  >:(

very typical  :-?
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Bangali Sunni Jamai Mosque in Yangon
« Reply #158 on: 07 August 2012, 11:38:45 PM »
maps.google.com:
16.775041, 96.158529
+16° 46' 30.15", +96° 9' 30.70"

big picture: ShowHide


Bangali Sunni Jamai Mosque in Yangon ~ Very Close with Sule Pagoda

comment: This is a central Mosque in Yangon.



nb: photo ini kami ambil awal Juli 2010.
Mudah2an bangunan tersebut masih berdiri tegak & kokoh !!!
« Last Edit: 07 August 2012, 11:41:49 PM by Mas Tidar »
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: Mana tuh Metta? --- Seputar Kasus Rohingya
« Reply #159 on: 08 August 2012, 03:10:55 PM »
ampun dah :hammer:

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Aksi FPI Protes Pembantaian Muslim Rohingya Ricuh di klenteng
« Reply #160 on: 10 August 2012, 09:07:21 PM »
Metrotvnews.com, Makassar: Aksi keprihatinan Organisasi Massa (Ormas) Front Pembela Islam (FPI) terkait pembantaian warga muslim Rohingya, Myanmar berlangsung ricuh. Kericuhan terjadi saat ratusan anggota FPI menerobos barikade polisi untuk masuk ke dalam Klenteng Siangma di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (10/8).

Sejumlah massa FPI juga terlibat adu mulut dengan aparat yang sedang melakukan penjagaan. Namun kericuhan akhirnya mereda setelah kedua belah pihak sepakat untuk berdialog.

Aksi ini dilakukan untuk memprotes pembantaian terhadap etnis Rohingya oleh Pemerintah Myanmar. (Wrt1)
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Brahmanews

  • Teman
  • **
  • Posts: 94
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Mana tuh Metta? --- Seputar Kasus Rohingya
« Reply #161 on: 10 August 2012, 09:49:28 PM »
aksi FPB mana?

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mana tuh Metta? --- Seputar Kasus Rohingya
« Reply #162 on: 10 August 2012, 09:50:52 PM »
Hahah... yang pasti ada oknum2 garis keras yang sengaja mau mengadu domba umat Islam dan Buddha dengan misi sok suci mereka... dilihat dari gambar2 hoax dan media Bangladesh yang mensinyalir kalau Rohingya berhubungan dengan teroris.

Apa yang ditabur itulah yang dituai, kebenaran pada akhirnya pasti akan terkuak. Sekarang saja sudah mulai.

 _/\_
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Mana tuh Metta? --- Seputar Kasus Rohingya
« Reply #163 on: 10 August 2012, 09:54:20 PM »
Quote
Massa Front Pembela Islam (FPI) berunjuk rasa di Jalan Raya Kwitang, Jakarta Pusat, Jumat (17/2/2012) (Simon/Seruu.com)

Makassar, Seruu.Com - Aksi solidaritas terhadap pembantaian Umat Muslim Rohingya di Makassar, Jumat, (10/8/2012), berlangsung ricuh. Aksi yang dilakukan oleh Front Pembela Islam (FPI) ini berakhir dengan pelemparan terhadap dua klenteng di Jalan Sulawesi Makassar.

Aksi berawal setelah shalat jumat, yang dimulai dari Masjid Al-Markaz Al-Islam di Jalan Masjid Raya. Setelah itu, massa melakukan konvoi kesejumlah jalan-jalan protokol di Makassar.

Saat melintas di jalan Sulawesi, tepatnya didepan Klenteng Kwangkong, tiba-tiba massa melakukan pelemparan dengan batu. Selain itu massa juga terlihat memukuli pintu klenteng dengan kayu. Dari Klenteng Kwangkong, aksi berlanjut ke Klenteng Xianma. Bangunan yang juga sekretariat dari Walubi ini lagi-lagi menjadi sasaran pelemparan.

Beruntung, polisi cepat mempertemukan massa dengan pengurus Walubi yang diwakili ketuanya, Yongris. Kepada FPI, Yongris meminta pemerintah Myanmar agar menghentikan pembantaian terhadap Umat Muslim Rohingya.

Walubi Sulsel, kata Yongris, juga menyesalkan terjadinya pembantaian yang dilakukan Pemerintah Myanmar terhadap umat Muslim Rohingya. "Kami sangat menyesalkan pembantaian tersebut. Karena sejatinya, kami tidak mengenal kekerasan," kata Yongris.

Sementara, dalam pernyataan sikap lainnya, FPI dengan tegas mengutuk aksi kekerasan dan pembantaian tersebut. Makanya, massa meminta pemerintah RI untuk memutuskan hubungan bilateral dengan pemerintah Myanmar, jika pembantaian tersebut terus terjadi. [Hsb]
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Brahmanews

  • Teman
  • **
  • Posts: 94
  • Reputasi: -12
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Mana tuh Metta? --- Seputar Kasus Rohingya
« Reply #164 on: 10 August 2012, 10:09:54 PM »
Hahah... yang pasti ada oknum2 garis keras yang sengaja mau mengadu domba umat Islam dan Buddha dengan misi sok suci mereka... dilihat dari gambar2 hoax dan media Bangladesh yang mensinyalir kalau Rohingya berhubungan dengan teroris.

Apa yang ditabur itulah yang dituai, kebenaran pada akhirnya pasti akan terkuak. Sekarang saja sudah mulai.

 _/\_

untuk mengungkap kebenaran itu, Organisasi Islam terbesar di Asia akan mengirimkan Tim Pencari Fakta Tragedi Pembantaian Muslim Rohingya :

Quote
JEDDAH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Organisasi Kerjasama negara-negara Islam (OKI) telah mengusulkan untuk mengirim sebuah misi OKI untuk menyelidiki pembantaian Muslim Rohingya di Myanmar.

Sekretaris Jenderal OKI Ekmeleddin Ihsanoglu mengatakan pertemuan komite eksekutif dari badan Islam terbesar di dunia tersebut, yang berbasis di kota Jeddah Saudi, pada hari Ahad bahwa OKI akan mencoba untuk meyakinkan Yangon untuk mengizinkan misi pencari fakta OKI, AFP melaporkan.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh 57 negara anggota organisasi, sekretaris jenderal "menyatakan kekecewaannya atas kegagalan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan untuk menghentikan pembantaian, pelanggaran, penindasan, dan pembersihan etnis yang dilakukan oleh pemerintah Myanmar terhadap Rohingya Muslim. "

"OKI telah mengarahkan kantornya di PBB di New York untuk mendesak Dewan untuk melihat ke dalam penderitaan minoritas Muslim Rohingya," katanya dalam pernyataan itu.

Pemerintah Myanmar menolak untuk mengakui Muslim Rohingya, yang negara itu klaim bukan penduduk pribumi dan mengklasifikasikan mereka sebagai migran ilegal, meskipun, para Rohingya dikatakan keturunan Muslim asal dari Persia, Turki, Bengali, dan Pathan, yang bermigrasi ke Myanmar pada awal abad kedelapan.

Pada 19 Juli presiden Myanmar Thein Sein mengatakan bahwa "satu-satunya solusi" untuk penderitaan para Muslim Rohingya adalah mengirimkan masyarakat, yang berjumlah hampir-satu-juta orang tersebut ke kamp-kamp pengungsi yang dikelola oleh Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi. "Kami akan mengusir mereka jika ada negara ketiga akan menerima mereka," tambahnya. "Ini adalah apa yang kita pikirkan adalah merupakan solusi untuk masalah ini."

Kekerasan yang pecah pada bulan Juni di negara bagian Rakhine antara umat Buddha dan Muslim Rohingya telah menyebabkan sekitar 80 orang, menurut klaim pemerintah, tewas. Angka tersebut, menurut Kelompok Hak Asasi Manusia (HRW) yang berbasis di New York terlalu dikecilkan oleh Yangon.

Ratusan orang Rohingya dan anak laki-laki juga telah ditangkap dan tetap hilang komunikasi di wilayah barat negara yang dulu dikenal sebagai Burma tersebut, kata organisasi HAM dunia tersebut dalam sebuah laporan.

Kelompok itu juga menuduh bahwa pasukan pemerintah Myanmar ikut terlibat dalam melakukan penembakan, pembantaian dan pemerkosaan terhadap Muslim Rohingya.

PBB mengatakan puluhan tahun diskriminasi telah meninggalkan Rohingya tanpa negara, dengan Myanmar menerapkan pembatasan pergerakan dan hak pemotongan lahan, pendidikan, dan pelayanan publik dari mereka. PBB juga menggambarkan komunitas Muslim tersebut sebagai Palestina dari Asia dan satu dari minoritas yang paling teraniaya di dunia. (an/ptv)

 

anything