//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Apakah mungkin menjalankan bisnis dengan tanpa musavada (berbohong / tidak jujur)?  (Read 86811 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Harpuia

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 9
  • Harpy
Saya ingin bertanya sedikit kepada Sdr. Upasaka.. ketika saya google id ym Anda, dan saya menemukan beberapa thread penjualan ikan di forum sebelah..
Apakah Sdr. Upasaka memang pernah berjualan ikan mas import Cina ?
Dan dari postingan Sdr, saya melihat Anda memahami Buddhisme dengan baik..

Jadi pertanyaan saya :
- apakah penjualan makhluk hidup adalah mata pencaharian yang baik ?
- jika tidak baik, apakah anda sadar ketika penjualan makhluk hidup itu bukan merupakan mata pencaharian yang baik ?
- jika anda sadar, mengapa Anda berjualan makhluk hidup ?
- dan jika Anda masih melakukan bisnis tersebut, bagaimana Anda menghadapi gejolak batin Anda, antara bisnis dan agama ?
- apakah Anda tidak membohongi diri Anda ketika melakukan bisnis ini ?

Jika penjualan makhluk hidup tidak bertentangan dengan Buddhisme, pertanyaan yang di bawah tidak perlu dijawab..
Mohon jawabannya Sdr. Upasaka..

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: sriyeklina
Dalam bisnis ada kalanya dimana pembeli berebut mencari penjual yaitu disaat stock barang terbatas dan sudah pasti disaat itu harga barang naik.
Dalam situasi seperti ini si penjual sudah jelas memegang kartu AS, dia bisa memilih harga penawaran tertinggi-lah yang akan mendapatkan barang.

Sudah coba main bisnis ekspor kopi dan pernahkah mengalami kondisi ini? :D


Quote from: sriyeklina
Dan ada kalanya dimana penjual yang harus berebut mencari pembeli disaat stock barang melimpah dan sudah pasti disaat seperti itu harga barang turun. Dalam situasi seperti ini si pembelilah yang memegang kartu As, dia bisa memilih yang menawarkan harga barang termurah lah yang akan dibelinya.

Ini bisnis ekspor. Ada banyak eksportir hebat dari negara lain, bukan melulu soal eksportir di Jakarta. :D


Quote from: sriyeklina
Sekarang anda berbicara dalam kondisi pasar yang seperti apa sehingga kebohongan harus dilakukan supaya bisa berbisnis? Dan yang harus berbohong itu marketing atau si pemilik bisnis? Kalau marketing yang karena keterbatasan kemampuannya dalam bernegosiasi sehingga memilih berbohong maka tidak bisa dikatakan bahwa bisnis ekspor kopi baru lancar dengan berbohong.

Semua pihak dalam perusahaan eksportir kopi, adakalanya mendapat situasi yang sulit; dan kadang butuh ketidak-terlalu-jujuran. Kamu yang paling tahu hal ini dalam bisnis. :D


Quote from: sriyeklina
Dan dalam kasus yang ingin menjadi agen tunggal, jangankan dalam ekspor kopi bro. Sedangkan untuk dalam negeri saja itu memakai kontrak. Ada kesepakatan tertulis berapa yang harus diambil/dipenuhi mereka dan harganya. Ada aturan main-nya.

;D Ini sulitnya membahas perihal bisnis ini dengan orang yang belum punya pengalaman bisnis kopi ekspor. Tentu saja ada kontrak kerjasama, namun tidak selalu.


Quote from: sriyeklina
Tapi saya tidak tahu kalau usaha yang dibuat dengan sistem kacangan  ;D Sehingga jika ada yang ingin jadi agen tunggal, yah di ok-kan saja. Nanti datang lagi yang ingin jadi agen tunggal di daerah yang sama maka di ok- kan lagi. Cuma mulut doang kok yang ngomong, tinggal ok saja kok susah kali. Jika seperti itu maka orangnya yang rusak bukan bisnis yang tidak bisa jalan.

;D No comment.

Quote from: sriyeklina
Ada perbedaan tidak terbuka dengan berbohong,

Banyak cara menjawab tanpa harus berbohong. Dan menurut pengalaman saya, yang menjadi penarik utama dalam suatu jual beli itu kualitas barang dan harga. Bukan kebohongannya.


Benar, kalau memang tidak perlu berbohong tentu lebih baik. Tapi mana ada yang tidak pernah berbohong? Jangan membohongi saya deh. :D

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: Indra
ini adalah kasus ketidak-cakapan dalam berbisnis, seharusnya David menerapkan sistem Quota kepada Mr. Okzul, dan ini berlaku untuk semua partner dagang dgn gelar agen tunggal, jika si agen tunggal tidak mampu memenuhi quota maka statusnya sbg agen tunggal dapat dicabut oleh principal. ya saya setuju bahwa David adalah dungu, tapi dalam arti bahwa David ini tidak memiliki kecakapan dalam bisnis, bukan karena kejujurannya.

^-^ Kita tidak sedang mengoreksi David dan mencari-cari kesalahannya, Bro. Yang saya tekankan adalah: "Apa yang akan dilakukan jika kita berada di posisi David?". Tidak perlu membahas ketidak-cakapannya dalam mengkoordinir dan mengantisipasi hal ini terjadi di masa depan. Yang saya singgung adalah "mau ambil prospek Mr. Ovat atau tidak". Simpel toh?


Quote from: Indra
Ketidak-jujuran tidak diperlukan jika semuanya sudah tercantum dalam perjanjian. itulah gunanya perjanjian yaitu untuk mengantisipasi ketidak-jujuran

Siapa yang dapat meramal masa depan, Bro? Hari ini David setuju berbisnis dengan Mr. Okzul, namun siapa tahu Mr. Okzul bangkrut tiba-tiba dan tidak bisa dihubungi. Lalu datang Mr. Ovat. Apa karena sudah ada janji sumpah setia dengan Mr. Okzul, lalu David tidak menerima prospek bisnis dari Mr. Ovat? ;D

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
ini om, ceritanya belum selesai. Biar saya yang melanjutkannya.

Lanjut;
Setelah David menerima kesempatan emas tersebut. Mr. Okzul lalu mengetahuinya. Mr. Okzul lalu merasa dikhianati oleh David. Berita ini lalu disampaikan dari mulut ke mulut ke semua teman2 dan rekan2 Mr. Okzul. Akibatnya, orang2 dari dunia bisnis banyak yang tidak lagi mempercayai David.

Happy ending~

Belum tentu si Mr. Okzul tahu kok. ^-^

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: Harpuia
sedikit pesan sponsor :
untuk menutupi suatu kebohongan diperlukan kebohongan yang lebih besar dari sebelumnya..
Mr. Okzul tentu akan heran koq ada produk yang serupa beredar di Turki.. dan akan menanyakan ke Mr. David.
Mr. David tidak ingin berterus terang.. terpaksa harus mengulang kebohongan lagi..

Itu mungkin terjadi.


Quote from: Harpuia
Dan cerita seperti seperti statement Sdr. Sunyata, itu bisa saja terjadi..
makanya yang perlu dipikirkan adalah.. apa yang dicari di bisnis ? uang kah ?

Tentu saja uang.


Quote from: Harpuia
Dan soal case ciak lang, kalau dilakukan diam2, sama saja menikam Mr. Okzul dari belakang..
Produk yang sama beredar di Turki, karena Mr Ovat beli lebih banyak bisa saja mendapatkan disc, akibatnya HPP lebih murah.
HPP lebih murah, bisa menekan harga jual sehingga produk Mr. Okzul tidak laku di Turki karena ditikam oleh produk serupa Mr. Ovat
dan ini akibat dari Mr. David berkhianat..


Itu mungkin terjadi juga.


Quote from: Harpuia
Saya tidak bilang bisnis itu tidak bunuh2an.. tapi bersikap gentle itu penting.. Dan saya pribadi lebih pro ke Sdr. Indra, di mana kita membuat term n condition yang menguntungkan kedua belah pihak. Terlalu bodoh membuat aturan main menjadi agen tunggal jika importnya sedikit dan jarang..

Sama seperti yang saya jawab ke Bro Indra: "siapa yang bisa meramal masa depan?"


Quote from: Harpuia
Lebih baik berterus terang, kita berbisnis saling menguntungkan, saya janji akan jadikan kamu agen tunggal asal kamu tiap bulan ambil barang dari saya sebanyak XXX container..

Betul, saya setuju dengan yang ini. ;)

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: Harpuia
Anda seorang motivator, yang katanya membuka workshop, pelatihan dll .. tentu pernah baca buku Rich Dad Poor Dad..
Ayah yang kaya selalu melarang menggunakan : "saya tidak bisa", tapi selalu mendorong agar bertanya "bagaimana agar saya bisa.."
Kenapa Sdr. Upasaka tidak berusaha seperti Sdr. Indra yang berusaha untuk tidak berbohong.. ?

Saya bukan motivator, saya sudah pernah tegaskan ke M14ka. ;D Kenapa? Karena saya realistis, bahwa adakalanya kita perlu berbohong. Ada yang berani mengaku dengan berani pernah "berbohong" dalam bisnis? :D Kalau sudah pernah berbohong, itu saja sudah menunjukkan bahwa memang tidak mungkin selalu jujur terbuka dalam bisnis.


Quote from: Harpuia
Ketika anda berkata "sebenarnya tidak ada bisnis yang dapat berjalan tanpa musavada", anda sudah menutup otak anda untuk berpikir..
Sunggu sangat ironis ini kalau terjadi pada seorang motivator..

Sayang sekali, saya bukan motivator. ^-^ Motivator selalu memotivasi orang tanpa menganjurkan orang lain melihat secara realistis. Saya tidak seperti itu. Saya orang yang vokal untuk merusak kenyamanan pandangan idealis manusia selama ini.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
bisnis itu banyak, yg penting kita smart dan sehat aja mainnya, tidak perlu berbohong yg penting pandai mengolah kata itu point pentingnya.

Maksudnya "berbohong" itu yang bagaimana nih? ;D

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: Harpuia
Saya ingin bertanya sedikit kepada Sdr. Upasaka.. ketika saya google id ym Anda, dan saya menemukan beberapa thread penjualan ikan di forum sebelah..
Apakah Sdr. Upasaka memang pernah berjualan ikan mas import Cina ?
Dan dari postingan Sdr, saya melihat Anda memahami Buddhisme dengan baik..

Benar. ;D Saya membuka kesempatan orang untuk mengadopsi ikan saya.


Quote from: Harpuia
Jadi pertanyaan saya :
- apakah penjualan makhluk hidup adalah mata pencaharian yang baik ?
- jika tidak baik, apakah anda sadar ketika penjualan makhluk hidup itu bukan merupakan mata pencaharian yang baik ?
- jika anda sadar, mengapa Anda berjualan makhluk hidup ?
- dan jika Anda masih melakukan bisnis tersebut, bagaimana Anda menghadapi gejolak batin Anda, antara bisnis dan agama ?
- apakah Anda tidak membohongi diri Anda ketika melakukan bisnis ini ?

- Tidak semua bisa dikategorikan baik, tidak semua bisa dikategorikan buruk.
- Tidak, saya sadar bahwa tidak selalu buruk.
- Sadar, bahwa setiap hewan juga berhak hidup dengan layak dan mendapat perawatan yang baik.
- Tidak ada gejolak. ;D Saya mencintai mereka dan mengharapkan kehidupan yang baik bagi mereka.
- Tidak membohongi. ;D


Quote from: Harpuia
Jika penjualan makhluk hidup tidak bertentangan dengan Buddhisme, pertanyaan yang di bawah tidak perlu dijawab..
Mohon jawabannya Sdr. Upasaka..

Sudah saya jawab.

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Maksudnya "berbohong" itu yang bagaimana nih? ;D

i berikan contoh kasus :D

Kondisi : Stok Sabun tinggal 5 biji ditoko

Telepon : rrrringg rrringg............
Penjual : Halo toko sabun akal licin disini
Pembeli : Halo bos, gmana kabar? Toko Bodoh nih
Penjual : hooo si Boss :)) wkwk.. gmana bisnis? lancar?
Pembeli : yah lumayanlah asal bisa gaji karyawan sama buat bini kesalon aja =))
Penjual : hehe... barusan mertua minta duit buat creambath :P
Pembeli : Boss ane minta sabun nih hari sejam lagi yah. 10 Biji. ada stok kan?
Penjual : * bused barang dateng ntar malem lagi* Oke bos, banyak barang mah.... g kirim sejam lagi pake kurir kemaren aja yah yang tongos
Pembeli : Sip oke bos g tunggu
Penjual : Campur apa gmana?
Pembeli : Campur aja
Penjual : Oke
Telepon : *tertutup*

Sejam kemudian si Tongos datang ke "Toko Bodoh" mengantarkan sabun 10 biji dari "Toko Sabun Akal Licin"


Q : Si Penjual Bohong gak? ;D

i'm just a mammal with troubled soul



Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Bagi yang tetap ngotot bahwa bisnis ekspor (contohnya) bisa dilakukan tanpa berbohong, tolong jelaskan bagaimana perihal Undervalue Invoice. Jika ada yang bisa menjelaskan dengan tepat sekali bahwa mereduksi nilai harga penjualan adalah bukan kebohongan, maka saya akan berubah pikiran bahwa bisnis ekspor mungkin sekali untuk dijalankan tanpa musavada.

Spoiler: ShowHide
;D Jika ada yang belum paham seluk-beluk Undervalue Invoice, bisa tanya saya dulu atau cari tahu sendiri.

Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
i berikan contoh kasus :D

Kondisi : Stok Sabun tinggal 5 biji ditoko

Telepon : rrrringg rrringg............
Penjual : Halo toko sabun akal licin disini
Pembeli : Halo bos, gmana kabar? Toko Bodoh nih
Penjual : hooo si Boss :)) wkwk.. gmana bisnis? lancar?
Pembeli : yah lumayanlah asal bisa gaji karyawan sama buat bini kesalon aja =))
Penjual : hehe... barusan mertua minta duit buat creambath :P
Pembeli : Boss ane minta sabun nih hari sejam lagi yah. 10 Biji. ada stok kan?
Penjual : * bused barang dateng ntar malem lagi* Oke bos, banyak barang mah.... g kirim sejam lagi pake kurir kemaren aja yah yang tongos
Pembeli : Sip oke bos g tunggu
Penjual : Campur apa gmana?
Pembeli : Campur aja
Penjual : Oke
Telepon : *tertutup*

Sejam kemudian si Tongos datang ke "Toko Bodoh" mengantarkan sabun 10 biji dari "Toko Sabun Akal Licin"


Q : Si Penjual Bohong gak? ;D

Berbohong. ;D

Offline Harpuia

  • Teman
  • **
  • Posts: 97
  • Reputasi: 9
  • Harpy
Terima kasih atas jawaban Sdr. Upasaka. Saya melihat kita ada perbedaan prinsip yang cukup mendasar..
Yaitu anda berbisnis demi uang, namun saya berbisnis demi peluang..

Makanya ketika saya memiliki prinsip saya berbisnis demi peluang, maka hubungan interpersonal itu dibutuhkan..
Dan jika saya dihadapi oleh persoalan seperti David, saya lebih memilih untuk membicarakan dan berterus terang kepada Mr. Okzul.
Ada penawaran menarik dari kompetitor, dan saya tertarik untuk ikut serta.. namun saya juga tidak ingin mengkhianati Anda..
Jadi bisakah kita buat kesepakatan baru seperti sistem Quota. Intinya kita lebih menawarkan SOLUSI kepada customer demi menjaga hubungan..

Hal ini juga perlu diperhatikan karena kita sendiri harus SADAR DIRI, bahwa kita juga ada andil karena dengan BODOH menandatangani perjanjian agen tunggal.

Memang kita tidak bisa memperkirakan masa depan, namun kita dapat mempersiapkan diri untuk menyongsong masa depan yang lebih baik..
Tidak bisa memperkirakan masa depan bukan berarti kita bisa hidup tanpa planning, tapi itu justru TANTANGAN agar kita bisa menjadi lebih baik..

Mengenai penjualan ikan mas, saya ucapkan terima kasih atas jawaban Anda, dan saya hargai jawaban Anda..
Maka saya tidak membahas lebih lanjut karena menyangkut perbedaan pola pikir di atas yang kalau ditelusuri, dikhawatirkan mempertahankan ego semata.


Sayang sekali, saya bukan motivator. ^-^ Motivator selalu memotivasi orang tanpa menganjurkan orang lain melihat secara realistis. Saya tidak seperti itu. Saya orang yang vokal untuk merusak kenyamanan pandangan idealis manusia selama ini.

maksudnya idealis ?

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Berbohong. ;D

bagi ogut itu sih tidak ;D

hehe.... itu salah satu contoh...

biar lebih kelihatan ada satu contoh lagi

Prolog : alkisah abunawas baru lulus S1, sudah melamar kerja kebeberapa pabrik tetep aja ketolak gara2 punya tompel dipipi, lalu setelah ditolak di pabrik peleburan, si abunawas mendengar curhatan si bos yang kekurangan batubara dalam jumlah konstan selama setahun untuk tonase yang besar.

Abunawas : mang gak ada yang nawarin batubara? perasaaan banyak yg jual batubara.
Si Bos : emang banyak pel (si tompel maksudnya) tapi pada kagak kuat ngasih stok dalam jumlah besar, kebanyakan musiman
Abunawas : masa sih, coba saya lihat penawaran supplier2 itu
Si Bos : (sambil ngasih setumpuk penawaran) Nih, gila gak dari sekian banyak pada cemen semua
Abunawas : jiah si bos, emang pada gak bisa supplier2 ini mah.
Abunawas : gini bos, saya punya banyak temen yang bisa memenuhi kebutuhan si bos, gmana mau gak
Si Bos : ah yang bener? (sambil gak percaya) saya butuh 20 Ton sebulan selama Setahun Loh.
Abunawas : jehh si bos kagak percayaan, kalau perlu saya buatkan kontraknya sekarang juga (sambil mengeluarkan kertas dengan penuh kepercayaan diri)
Si Bos : mang temen u bisa kirim berapa sebulan?
Abunawas : kebutuhan si bos mah kecil, dia bisa produksi 50 Ton Sebulan.
Si Bos & Abunawas : deal dengan kontrak dan harganya.

note : Abunawas padahal sebelumnya tidak tau apa2 tentang batu bara dan suppliernya


Lalu dalam setahun ternyata Abunawas memenuhi kebutuhan si Bos tanpa cela 8)

Q : Abunawas bohong gak?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Nevada

  • Sebelumnya: Upasaka
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.445
  • Reputasi: 234
Quote from: Harpuia
Terima kasih atas jawaban Sdr. Upasaka. Saya melihat kita ada perbedaan prinsip yang cukup mendasar..
Yaitu anda berbisnis demi uang, namun saya berbisnis demi peluang..

Hmm... Apa ujung dari peluang itu? Uang, popularitas, kesibukkan atau hal yang belum sempat terpikirkan oleh saya? ;D


Quote from: Harpuia
Makanya ketika saya memiliki prinsip saya berbisnis demi peluang, maka hubungan interpersonal itu dibutuhkan..
Dan jika saya dihadapi oleh persoalan seperti David, saya lebih memilih untuk membicarakan dan berterus terang kepada Mr. Okzul.
Ada penawaran menarik dari kompetitor, dan saya tertarik untuk ikut serta.. namun saya juga tidak ingin mengkhianati Anda..
Jadi bisakah kita buat kesepakatan baru seperti sistem Quota. Intinya kita lebih menawarkan SOLUSI kepada customer demi menjaga hubungan..

Ini sangat baik. Tapi tahukah kamu dengan situasi lapangan? Menurut saya, jika David berterus-terang seperti itu, maka Mr. Okzul akan marah. Selain itu, saya yang tahu sendiri kondisi David saat Mr. Ovat datang. Omzet David sedang menurun, dan Mr. Ovat datang jauh-jauh dari Istanbul untuk mengadakan rapat 4 mata. Keputusan ditentukan pada hari itu juga. Tidak ada waktu untuk negosiasi win win solution dengan Mr. Okzul dan menunggu jawabannya.


Quote from: Harpuia
Hal ini juga perlu diperhatikan karena kita sendiri harus SADAR DIRI, bahwa kita juga ada andil karena dengan BODOH menandatangani perjanjian agen tunggal.

Kadang situasinya seperti ini:

Mr. Okzul: "David, saya mau impor barang kamu. Tolong bantu saya dalam bisnis ini."
David: "Baik, Mister. Apa yang bisa saya bantu?"
Mr. Okzul: "Barang kamu sangat berkualitas. Saya ingin mempromosikannya di negara saya."
David: "Terimakasih."
Mr. Okzul: "Tolong bantu saya, agar kamu jangan menjual ke orang lain dari Turki. Plisss."
David: "Tapi itu sulit, Mister. Ini adalah bisnis internasional, semua orang bisa saling berhubungan."
Mr. Okzul: "Apakah kamu punya customer Turki selain saya sebelumnya?"
David: "Sampai saat ini, belum ada. Mister yang pertama."
Mr. Okzul: "Oleh karena itu, bantulah saya mengembangkan bisnis saya di Turki!"
David: "... Baik, Pak."


Spoiler: ShowHide
Posisikan diri kamu dalam keadaan David. Bagi teman-teman yang suka mendebat, cobalah berdebat dengan customer dalam kondisi ini. ;D



Quote from: Harpuia
Memang kita tidak bisa memperkirakan masa depan, namun kita dapat mempersiapkan diri untuk menyongsong masa depan yang lebih baik..
Tidak bisa memperkirakan masa depan bukan berarti kita bisa hidup tanpa planning, tapi itu justru TANTANGAN agar kita bisa menjadi lebih baik..

Bukan falsafah ming tian hui gen hao yang kita bahas. ;D Kita sedang membicarakan David tidak bisa meramal masa depan bahwa dia akan bertemu customer yang jauh lebih berprospek, dan dilemanya adalah "menerima prospek baru atau tetap dengan prospek lama yang tidak 'menguntungkan'".


Quote from: Harpuia
Mengenai penjualan ikan mas, saya ucapkan terima kasih atas jawaban Anda, dan saya hargai jawaban Anda..
Maka saya tidak membahas lebih lanjut karena menyangkut perbedaan pola pikir di atas yang kalau ditelusuri, dikhawatirkan mempertahankan ego semata.

Sebenarnya saya juga sempat berpikir bahwa suatu hari nanti akan ada umat Buddha yang "menyentil" hal ini. ;D Tidak apa-apa, saya tidak merasa tersinggung. Alasan saya fokus pada bisnis ini juga bukan karena uang semata. Jika kamu memang mau mengetahui alasan-alasan lainnya, kita bisa bicarakan secara personal.


Quote from: Harpuia
maksudnya idealis ?

Maksudnya idealis adalah "sikap yang tidak kompromi dengan apapun, pokoknya saya maunya A yah A". Dalam kalangan pebisnis, disebut sebagai tidak fleksibel