Pertama: semua makhluk hidup menghargai hidupnya, jadi tidak ada orang lain yang boleh mengambil nilai tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kamma yang sangat buruk.
Ke dua: semua makhluk menghargai semua miliknya. Meskipun barang tersebut tampaknya tidak memiliki suatu nilai, pemiliknya menghargainya bagaimanapun juga. Tidak peduli akan nilainya, tidak ada suatu barang pun yang milik seseorang yang boleh dicuri. Hal tersebut tidak hanya berlaku kepada barang milik mereka saja, akan tetapi batinnya juga. Mencuri adalah tindakan buruk – jadi janganlah mencuri.
Ke tiga: Suami dan istri, anak dan cucu, semua saling mencintai. Mereka tidak ingin orang lain memperlakukan mereka seenaknya. Hak pribadinya harus dihormati dan ruangan pribadinya tidak boleh dilewati oleh orang lain. Penyelewengan sangat melukai batin seseorang, jadi hal ini adalah kejahatan yang tak dapat dihitung.
Ke empat: kebohongan dan dusta menghancurkan kepercayaan orang, menyebabkan orang untuk kehilangan penghargaan. Hewan pun membenci penipuan, jadi seseorang seharusnya tidak menyakiti orang lain menggunakan bahasa yang berbohong.
Ke lima: Alkohol sangat beracun dan sangat berbahaya. Meminumnya dapat menyebabkan orang yang normal menjadi gila. Siapa pun yang ingin menjadi orang normal yang sadar harus menghindari minum segala jenis alkohol karena dapat melukai kesehatan psikis dan fisik, yang dapat menghancurkan dirinya dan orang-orang di sekitar mereka.
Tiap sila tersebut memiliki manfaat masing-masing. Dengan menjaga yang pertama, kita dapat mengharapkan kesehatan dan umur panjang. Dengan menjaga yang ke dua, kekayaan dan kemakmuran kita akan aman dari kejahatan dan ketidakberuntungan. Dengan menjaga yang ke tiga, anggota keluarga akan memiliki keyakinan antar anggota
keluarga, tanpa gangguan yang tidak diinginkan. Dengan menjaga yang ke empat, kita akan dipercaya karena integritas kita. Ketika ucapan kita baik dan lembut, manusia dan deva akan menghormati dan menghargai kita. Orang yang jujur bukanlah suatu ancaman bagi dirinya dan orang lain. Dan dengan menjaga yang sila ke lima, kita akan menjadi orang yang cerdik, pintar yang tidak dengan mudah dihasut dan dibuat bingung.
Orang yang menjaga moralitas cenderung meyakinkan makhluk hidup lain dengan memancarkan rasa kepuasan dan kepercayaan. Orang yang tidak bermoral, sebaliknya, menyebabkan penderitaan dengan menyakiti orang lain dan hewan di seluruh dunia. Mereka yang menghargai keberadaanya harus mengerti bahwa semua orang menghargai dirinya serupa, dan seharusnya, menahan diri dari menyakiti orang lain dengan cara apa pun. Karena kekuatan menyokong dan melindungi dari moralitas, orang yang baik, dan jujur bisa berharap untuk terlahir kembali di kehidupan surgawi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga standar moral yang tinggi – hasilnya akan mengalami kehidupan surgawi di kehidupan selanjutnya. Ingatlah ajaran Dhamma ini, latihlah secara tekun, dan kemakmuranmu di masa mendatang akan terjamin.
Ketika Acariya Man selesai menasehati bhikkhu muda dan kakaknya, keduanya merasa senang akan ajarannya dan meminta kelima sila darinya, yang ia berikan. Setelah mereka menerima sila tersebut, mereka penuh hormat mohon diri dengan Acariya Man, dan segera menghilang. Kekuatan dari kumpulan perbuatan baik mereka yang mereka tuai dari mendengar pengajarannya dan menerima lima sila darinya, membuat mereka terlahir kembali di alam surga Tāvatiṁsa.
Mereka kemudian secara rutin mengunjungi Ācariya Man untuk mendengarkan ajarannya. Di kunjungan mereka yang pertama, mereka berterima kasih karena bantuannya untuk menunjukkan jalan keluar dari lingkaran berulang-ulang yang mereka alami, yang mengakibatkan mereka dapat merasakan kenikmatan surgawi yang mereka nanti sekian lama. Mereka memberitahunya bahwa sekarang mereka telah menyadari betapa bahayanya kemelekatan dapat memengaruhi batin mereka, dan dapat menyebabkan penundaan mereka untuk kelahiran kembali yang lebih baik. Setelah menerima nasihat yang penuh kasih sayang ini, mereka dapat meninggalkan kekhawatiran mereka dan terlahir kembali di alam surgawi.