//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "Dana tertinggi"  (Read 19100 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: "Dana tertinggi"
« Reply #60 on: 28 July 2011, 01:10:21 AM »
Dari Dana .... lari ke Ikan ??   ::)  ???

Sekalian promosi Ikan koleksi Bro Nevada  ^-^




sihitam-manis  ;D


lagi teler?  ^-^


warna ngejreng ..... mantap  :x

Bila berminat ... silakan kontak nama yg di atas
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline dhammadinna

  • Sebelumnya: Mayvise
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.627
  • Reputasi: 149
Re: "Dana tertinggi"
« Reply #61 on: 28 July 2011, 11:28:44 AM »
Ini ada kutipan bagus tentang dana dan kemelekatan. Keseluruhannya bagus, tapi saya spoiler sebagian biar tidak terlalu panjang. Bacanya santai [di saat santai] saja, biar meresap di otak ;D

Sumber:
http://dhammacitta.org/perpustakaan/venerable-acariya-man-bhuridatta-thera-a-spiritual-biography/

Quote
Sekali waktu ketika ia bermeditasi, di pedalaman pegunungan Chiang Mai, Acariya Man mendapat penglihatan seorang wanita dan pengikut muda berjalan mondar-mandir di daerah tersebut, hampir setiap malam. Menjadi curiga setelah beberapa lama mengamati hal tersebut, ia bertanya mengapa mereka di sana. Mereka bilang bahwa mereka khawatir akan nasib dari stupa yang belum terselesaikan yang mereka bangun bersama ketika mereka meninggal. Bhikkhu muda tersebut adalah adik dari wanita itu, dan mereka bekerja sama dalam membangun stupa itu. Kekhawatiran mereka mengenai stupa dan penyesalan mereka karena mereka meninggal sebelum stupa tersebut selesai, membuat mereka memiliki ikatan yang kuat terhadapnya.

Spoiler: ShowHide
Meskipun mereka bertumimbal lahir di keadaan yang gelisah, mereka tidaklah tersiksa seperti yang dipikirkan. Tetapi, mereka tidak memiliki keputusan untuk terlahir kembali di alam yang lain. Jadi Acariya Man menasihati mereka: “Kamu janganlah memikirkan hal yang telah berlalu, karena mereka tak dapat ditebus kembali. Tidak peduli seyakin apa pun kamu bisa membalik waktu – hal ini tidaklah mungkin. Setiap orang yang mengira mereka bisa, akan mengalami frustrasi, ketika harapan mereka tidak terjadi. Masa depan, belumlah datang, jangan dipegang erat juga. Apa yang telah terjadi haruslah dilepas karena hal itu adalah masa lalu. Apa yang belum datang juga haruslah dilepas karena hal itu belum matang. Hanya yang di saat inilah yang bisa dicapai dengan hal yang berarti.

“jika impianmu membangun stupa tersebut memang bisa menjadi kenyataan, maka kamu akan dapat menyelesaikannya dahulu daripada meninggal secara tiba-tiba. Sekarang kamu sedang menyangkal kematian. Bukan hanya itu, kamu masih ingin menyelesaikan stupa tersebut meskipun hal tersebut sekarang tidaklah mungkin. Jadi, kamu sekarang telah salah berpikir dua kali. Jika kamu terus menginginkan hal tersebut menjadi kenyataan, kamu akan menumpuk kesalahanmu tiga kali lipat. Bukan hanya pikiranmu terpengaruh oleh hal ini, akan tetapi kelahiranmu yang mendatang dan kesehatanmu di saat itu juga akan terpengaruhi. Oleh karena itu hal ini tidak boleh diteruskan.


Lalu Acariya Man lanjut menasihati “Dalam membangun stupa, kita mengharapkan mendapat buah kebajikan – bukan bata dan semen. Nilai yang kamu dapatkan dalam membangun stupa adalah buah kebajikkan yang kamu dapatkan dari hal tersebut – buah yang berdasarkan usaha yang murni milikmu. Kamu janganlah khawatir akan materi duniawi seperti bata dan semen yang tidak akan dapat memenuhi keinginanmu. Semua orang yang mendapat buah dari berbuat baik hanyalah membawa kamma baiknya, bukan materi yang mereka berikan.

Sebagai contohnya, memberikan kontribusi untuk pembangunan vihara, tempat tinggal bhikkhu, tempat berkumpul, jalan, tangki air, bangunan umum, atau persembahan materi lainnya, hanyalah suatu wujud dari kebaikan dari mereka yang ingin berbuat baik. Mereka bukanlah hadiah dari perbuatan baik, yang berarti persembahan materi tersebut bukanlah buah atau kebaikan atau surga atau Nibanna, atau mereka adalah penerima dari buah tersebut. Karena, dengan lewatnya waktu, semua hal materiil akan rusak dan hancur.

“Kualitas spiritual yang didapat dari usaha dan kebaikan untuk perbuatan baik dialami dari dalam sebagai buah dan kebaikan. Inspirasi dibalik tujuan baik untuk berdana adalah batin masing-masing pendonor. Batin adalah suatu hal yang luhur. Batin adalah sangat terpuji. Adalah batin di mana surga atau magga, phala dan Nibbana berada, dan batinlah yang dapat mencapai hal tersebut. Tidak ada hal yang lain yang dapat mencapainya.“

Stupa yang belum terselesaikan yang kalian berdua bangun kekurangan kapasitas kesadaran untuk memiliki tujuan baik untuk kemajuan spiritualnya. Kekhawatiranmu berakar dari ketamakan yang merupakan halangan untukmu meskipun kamu melekat kepada suatu hal yang baik. Melekat padanya bukanlah suatu hal yang baik untukmu. Penundaanmu di sini akan memperlambat kelahiranmu kembali. Daripada berusaha membawa semuanya denganmu, jika saja kamu puas dengan perbuatan baik yang kamu lakukan dengan membangun stupa tersebut, kalian berdua mestinya bisa telah hidup dengan nyaman pergi ke kehidupan yang lebih baik di waktu yang lalu – karena perbuatan baik adalah bahan utama untuk kelahiran kembali yang baik. Dan perbuatan baik tidak pernah berakibat buruk. Hal ini akan tetap baik selamanya – akāliko.


Spoiler: ShowHide
“Adalah suatu kesalahan untuk khawatir akan hal yang telah lalu. Tidak mungkin kamu dapat menyelesaikan stupa itu sekarang, jadi kamu jangan menanamkan batinmu di perjalanan yang tak ada harapan. Kekuatan perbuatan baik yang kamu lakukan mengakibatkan kamu sekarang di sini. Jadi janganlah kamu menghabiskan waktu memikirkan masa lalu atau masa depan sewaktu kamu dapat menuai hasil baik dari apa yang telah kamu lakukan sekarang. Benarkan cara pikirmu dan kamu dapat pergi dengan tenang, bebas dari kegelisahan. Perhatikan masa sekarang. Yang mengandung hal yang diperlukan untuk magga, phala dan Nibbana. Masa lalu dan masa depan adalah hambatan yang harus kamu lewati tanpa membuang waktu.


“Saya turut berduka untuk kalian berdua. Kalian telah berbuat kebaikan yang sangat baik demi masa depan yang bahagia, hanya untuk diikat kembali dengan bata dan semen sehingga kalian tidak bisa pergi dengan tenang. Jika kalian berdua berusaha untuk memotong kemelekatan ini dari batin kalian, kalian akan terbebas dari ikatan. Kekuatan kamma baik kalian yang telah terkumpul telah siap dan menunggumu untuk memilih kelahiran kembali yang kalian pilih.”

Acariya Man lalu menjelaskan kepada mereka arti penting dari lima sila, suatu kode etik yang berlaku bagi semua makhluk hidup.


Spoiler: ShowHide
Pertama: semua makhluk hidup menghargai hidupnya, jadi tidak ada orang lain yang boleh mengambil nilai tersebut. Hal ini akan mengakibatkan kamma yang sangat buruk.

Ke dua: semua makhluk menghargai semua miliknya. Meskipun barang tersebut tampaknya tidak memiliki suatu nilai, pemiliknya menghargainya bagaimanapun juga. Tidak peduli akan nilainya, tidak ada suatu barang pun yang milik seseorang yang boleh dicuri. Hal tersebut tidak hanya berlaku kepada barang milik mereka saja, akan tetapi batinnya juga. Mencuri adalah tindakan buruk – jadi janganlah mencuri.

Ke tiga: Suami dan istri, anak dan cucu, semua saling mencintai. Mereka tidak ingin orang lain memperlakukan mereka seenaknya. Hak pribadinya harus dihormati dan ruangan pribadinya tidak boleh dilewati oleh orang lain. Penyelewengan sangat melukai batin seseorang, jadi hal ini adalah kejahatan yang tak dapat dihitung.

Ke empat: kebohongan dan dusta menghancurkan kepercayaan orang, menyebabkan orang untuk kehilangan penghargaan. Hewan pun membenci penipuan, jadi seseorang seharusnya tidak menyakiti orang lain menggunakan bahasa yang berbohong.

Ke lima: Alkohol sangat beracun dan sangat berbahaya. Meminumnya dapat menyebabkan orang yang normal menjadi gila. Siapa pun yang ingin menjadi orang normal yang sadar harus menghindari minum segala jenis alkohol karena dapat melukai kesehatan psikis dan fisik, yang dapat menghancurkan dirinya dan orang-orang di sekitar mereka.

Tiap sila tersebut memiliki manfaat masing-masing. Dengan menjaga yang pertama, kita dapat mengharapkan kesehatan dan umur panjang. Dengan menjaga yang ke dua, kekayaan dan kemakmuran kita akan aman dari kejahatan dan ketidakberuntungan. Dengan menjaga yang ke tiga, anggota keluarga akan memiliki keyakinan antar anggota
keluarga, tanpa gangguan yang tidak diinginkan. Dengan menjaga yang ke empat, kita akan dipercaya karena integritas kita. Ketika ucapan kita baik dan lembut, manusia dan deva akan menghormati dan menghargai kita. Orang yang jujur bukanlah suatu ancaman bagi dirinya dan orang lain. Dan dengan menjaga yang sila ke lima, kita akan menjadi orang yang cerdik, pintar yang tidak dengan mudah dihasut dan dibuat bingung.

Orang yang menjaga moralitas cenderung meyakinkan makhluk hidup lain dengan memancarkan rasa kepuasan dan kepercayaan. Orang yang tidak bermoral, sebaliknya, menyebabkan penderitaan dengan menyakiti orang lain dan hewan di seluruh dunia. Mereka yang menghargai keberadaanya harus mengerti bahwa semua orang menghargai dirinya serupa, dan seharusnya, menahan diri dari menyakiti orang lain dengan cara apa pun. Karena kekuatan menyokong dan melindungi dari moralitas, orang yang baik, dan jujur bisa berharap untuk terlahir kembali di kehidupan surgawi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga standar moral yang tinggi – hasilnya akan mengalami kehidupan surgawi di kehidupan selanjutnya. Ingatlah ajaran Dhamma ini, latihlah secara tekun, dan kemakmuranmu di masa mendatang akan terjamin.

Ketika Acariya Man selesai menasehati bhikkhu muda dan kakaknya, keduanya merasa senang akan ajarannya dan meminta kelima sila darinya, yang ia berikan. Setelah mereka menerima sila tersebut, mereka penuh hormat mohon diri dengan Acariya Man, dan segera menghilang. Kekuatan dari kumpulan perbuatan baik mereka yang mereka tuai dari mendengar pengajarannya dan menerima lima sila darinya, membuat mereka terlahir kembali di alam surga Tāvatiṁsa.

Mereka kemudian secara rutin mengunjungi Ācariya Man untuk mendengarkan ajarannya. Di kunjungan mereka yang pertama, mereka berterima kasih karena bantuannya untuk menunjukkan jalan keluar dari lingkaran berulang-ulang yang mereka alami, yang mengakibatkan mereka dapat merasakan kenikmatan surgawi yang mereka nanti sekian lama. Mereka memberitahunya bahwa sekarang mereka telah menyadari betapa bahayanya kemelekatan dapat memengaruhi batin mereka, dan dapat menyebabkan penundaan mereka untuk kelahiran kembali yang lebih baik. Setelah menerima nasihat yang penuh kasih sayang ini, mereka dapat meninggalkan kekhawatiran mereka dan terlahir kembali di alam surgawi.


Acariya Man menjelaskan sifat dari kemelekatan kepada mereka, menunjukkan kalau hal tersebut merupakan suatu halangan di banyak hal. Mereka yang bijaksana selalu mengajarkan kepada kita kalau menjelang ajal kita harus berhati-hati agar tidak memiliki kemelekatan terhadap apa pun. Bahayanya adalah kita bisa menjadi ingat kembali, lalu, kebanggaan, atau yang lebih buruk, kemarahan, pikiran dendam terhadap seseorang. Di saat ketika citta akan meninggalkan tubuh itu sangatlah penting. Jika pada saat itu citta terikat kepada pikiran buruk, maka ia akan dapat terbakar dan dapat terlahir kembali di alam menderita seperti neraka, atau alam setan, makhluk halus, atau hewan – semuanya alam menderita, yang tidak menyenangkan.

Jadi ketika kita di posisi yang bagus untuk melatih citta – ketika kita lahir sebagai manusia dan memiliki kesadaran akan diri sendiri – kita harus memiliki keputusan untuk memanfaatkannya. Sebagai manusia, kita bisa menyadari kekurangan kita dan bertindak secara cepat untuk membenarkannya, jadi ketika, kita terpojok – ketika menjelang ajal – kita akan siap untuk bertahan untuk diri kita sendiri. Kita tidak perlu khawatir menjadi mangsa kekuatan jahat yang menghancurkan.

Semakin kita melatih diri kita untuk memutuskan ikatan batin, baik ataupun buruk, makin bagus untuk diri kita. Ia yang bijaksana tahu kalau batin adalah hal yang paling penting di seluruh alam semesta, karena keberadaan mental dan spiritual bergantung kepada batin. Jadi, mereka melatih batin mereka dengan cara yang benar kemudian mengajar orang lain untuk melakukan hal yang sama. Kita hidup dengan batin kita, dan mengalami kesenangan dan kekecewaan dengan batin kita. Ketika kita meninggal, kita pergi dengan batin kita. Kemudian kita akan terlahir kembali berdasarkan kamma kita – dengan batin sebagai penyebab utama. Karena hal itu adalah sumber dari segala sesuatu yang terjadi kepada kita, kita harus melatih batin kita dengan cara yang benar jadi kita dapat bertingkah laku benar di saat ini dan masa datang.

Ketika Acariya Man selesai berbicara, deva yang baru terlahir ini menjadi senang akan ajarannya. Memujinya dengan tinggi, mereka bilang kalau mereka belum pernah mendengar sesuatu seperti ini sebelumnya. Di waktu mereka pergi. Mereka mengelilinginya tiga kali, lalu pergi ke ujung areanya sebelum melayang ke atas langit seperti kapas dihembus angin.
« Last Edit: 28 July 2011, 11:37:27 AM by Mayvise »

Offline Pikochan_chan

  • Sebelumnya: Good Listener
  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 232
  • Reputasi: 4
  • Gender: Male
  • Welcome at Jungle
Re: "Dana tertinggi"
« Reply #62 on: 28 July 2011, 01:29:38 PM »
Spesies Channa "hanya" menyerang manusia saat merasa gerombolan anak2nya terancam bahaya. Jadi menyerang manusia bukan dalam rangka mengisi perut sebagaimana halnya piranha, tetapi hanya tindakan protektif terhadap anak2nya.

Ane pernah digigit Channa striata, ukurannya lebih kecil daripada Channa micropeltes. Kejadiannya pd saat ane mau mengambil tanaman air di sebuah sungai kecil, pada saat jari baru masuk sedikit dari permukaan air ada yang menggigit, awalnya dikira ular...tapi bekas gigitannya ada banyak bekas gigi kecil2 dan tidak dalam....pas merhatiin ke air...hening.... si ikan keliatan berenang pelan dari bawah menuju dekat permukaan dan kami saling bertatapan beberapa detik... pas ane menggerakkan tangan ikan reflek menghilang ke dalam air. Kemungkinan besar si ikan salah mengenali jari ane sebagai mahluk langganan mangsanya.

Kalo merhatiin bagaimana penjual ikan menyiangi ikan Channa (gabus).... ngeri juga.... karena ikan ini memang tidak gampang mati, termasuk ikan labirin yang punya organ (seperti labirin) yang bisa mengambil oksigen dari udara.

Jenis Channa (nama ini juga ada di Tipitaka ;D) dari India sampai utara indochina banyak yg memiliki warna yang keren....se-keren harganya.

Spoiler: ShowHide



Spoiler: ShowHide


:) Thx4info Koko Hendrako yg baek.....

:) Hayo hayo, Koko Hendra ke sungai kecil utk ngambil tanaman air / utk ngintip bunga desa mandi (bercanda mode on, peace)  :P

:) Btw, ini adalah ikan yg paling bikin merinding menurut sy:

[spoiler]


:) Ngemeng2 ada baiknnya jika kita  :backtotopic: “Dana Tertinggi”

_/\_ SSBS

[/spoiler]

Offline stephen chow

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.055
  • Reputasi: 37
  • Gender: Male
Re: "Dana tertinggi"
« Reply #63 on: 29 July 2011, 06:53:04 PM »
[at]  stephen chow

OK, intinya adalah pengorbanan. Jadi seandainya pelita 20rb, lalu bro SC punya uang 100rb, beli 1, sumbang. Di sisi lain, saya tidak punya uang, harus cari uang dulu, jadi calo tiket atau ngamen, dapet uang, beli pelita 20rb juga. Tapi karena saya lebih miskin, berarti 20rb = pengorbanan lebih besar. Berarti kalau pelita dihembus angin Tavatimsa, punya saya ga mati.

Kesimpulan: jadi orang miskin dananya lebih mantep, bukan? ;D
Baru ol dan bisa post ko..  :x

Manfaat buat yg penerima dana sih sama saja, kan sama-sama dana dengan nominal yg sama..  :D

IMO, mungkin si miskin dananya mendapat balasan hukum karma yg lebih baik daripada dana si kaya..  8)
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Offline stephen chow

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.055
  • Reputasi: 37
  • Gender: Male
Re: "Dana tertinggi"
« Reply #64 on: 29 July 2011, 07:09:17 PM »
Nah, ini yang sebetulnya saya coba bahas. Dana adalah dana, latihan kerelaan adalah latihan kerelaan. Kalau dikatakan dana itu lebih baik karena si nenek miskin, maka seolah-olah dana orang miskin lebih baik daripada dana dari orang kaya. Padahal menurut Ajaran Buddha, seseorang bisa menjadi kaya adalah buah kamma baiknya. Pendek kata, adalah sebuah kamma baik bagi seseorang untuk menjadi kaya dan bisa berdana tulus tanpa perlu pengorbanan, sementara adalah kekurang-beruntungan menjadi seorang miskin yang walaupun tulus, sulit untuk berdana.

Di sisi lain, ada juga latihan pelepasan/pengorbanan yang dilakukan. Latihan ini dimulai dari melepas milik kita yang kurang berarti, sampai ke milik kita yang paling berarti (anggota tubuh, nyawa).

Dalam cerita di atas, menurut saya, dana yang diberikan si nenek adalah sama saja dengan dana lain-lainnya. Tapi memang latihan mengikis kekikirannya berbeda, mungkin lebih baik daripada yang lainnya.
Ini lah maksud cerita yg saya post ko..  :>-

Judul ini memang salah bukan dana tertinggi dari semua dana, mungkin lebih tepat dana yang diberikan si nenek adalah sama saja dengan dana lain-lainnya. Tapi memang latihan mengikis kekikirannya berbeda, mungkin lebih baik daripada yang lainnya.

Bagaimana tanggapannya ko.  <:-P Sudah sama pemikiran kita ber 2.  :x
 
Apa boleh di buat, nasi sudah jadi bubur, judulnya tidak bisa di rubah, jika GM bisa rubah, silahkan di rubah dengan kata2 yg lebih tepat..  >:)<

Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "Dana tertinggi"
« Reply #65 on: 29 July 2011, 11:16:41 PM »
bentar, ini sutra asli atau palsu nih.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline stephen chow

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.055
  • Reputasi: 37
  • Gender: Male
Re: "Dana tertinggi"
« Reply #66 on: 30 July 2011, 09:38:04 AM »
bentar, ini sutra asli atau palsu nih.
bagaimana hasilnya Bro Ryu?
Asli atau palsu?
Saya lihat dari brosur waisak, vihara di dekat daerah rumah saya yg bagikan brosur ini untuk dana pelita..
Menjadi Baik adalah moralitas sejati..
Berbuat Baik adalah mungkin sekadar jalan menuju tujuan..
Y.M. Dr. H. Saddhatissa..

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: "Dana tertinggi"
« Reply #67 on: 01 August 2011, 09:48:10 AM »
Ini lah maksud cerita yg saya post ko..  :>-

Judul ini memang salah bukan dana tertinggi dari semua dana, mungkin lebih tepat dana yang diberikan si nenek adalah sama saja dengan dana lain-lainnya. Tapi memang latihan mengikis kekikirannya berbeda, mungkin lebih baik daripada yang lainnya.

Bagaimana tanggapannya ko.  <:-P Sudah sama pemikiran kita ber 2.  :x
 
Apa boleh di buat, nasi sudah jadi bubur, judulnya tidak bisa di rubah, jika GM bisa rubah, silahkan di rubah dengan kata2 yg lebih tepat..  >:)<
Iya, kira-kira sama. Tidak apalah, dibiarkan saja judulnya, supaya lebih "mengundang" orang untuk baca. :)




Baru ol dan bisa post ko..  :x

Manfaat buat yg penerima dana sih sama saja, kan sama-sama dana dengan nominal yg sama..  :D

IMO, mungkin si miskin dananya mendapat balasan hukum karma yg lebih baik daripada dana si kaya..  8)
Kalau dari sisi 'latihan', menurut saya latihan melepas kemelekatan adalah kamma 'bukan gelap-bukan terang', jadi tidak berbuah kebahagiaan atau penderitaan, tapi lebih mengkondisikan pada lenyapnya kamma (=nibbana).


 

anything