Sang kakak menerangkan: “Pertama, sawah harus dibajak, kemudian bibit disemai, kemudian air diarahkan ke dalam sawah, kemudian air diarahkan keluar dari sawah, kemudian rumput liar disiangi, kemudian panen harus dimatangkan, kemudian panen harus dituai, kemudian digabung, kemudian dirontokkan, kemudian jerami harus dipisahkan, kemudian dedak harus ditampi, kemudian dedak harus diayak, kemudian engkau harus menyimpannya.
Dan hal yang sama kembali harus dilakukan tahun depan dan tahun setelahnya.”
Si Adik bertanya: “Kapankah kerja ini berhenti? Kapankah akhir dari kerja ini dapat dilihat? Kapankah kita dapat menyenangkan diri sendiri tanpa khawatir, disokong dan dilengkapi dengan kenikmatan?”
Dengan tajam kakaknya menjawab: “Tidak ada akhir dari kerja ini. Tidak ada akhir dari kerja yang akan dilihat. Bahkan ketika ayah dan kakek kita meninggal pun kerja ini tidak akan berhenti.”
p. 5-6