//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Dana Dhamma  (Read 51357 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Dana Dhamma
« Reply #150 on: 20 November 2010, 05:21:55 PM »
Gw juga bingung nih, tumben Mr. Ryu nulis jadi aneh begini.. Dama..
Kalau bahasa Minang, 'Dama' artinya 'Damar' (sejenis bahan cat / pelapis kapal).

Kalau bahasa anak2 itu artinya Ibu kita... oh itu 'Mama' ya? he3..

::
terjemahan MBI ;D
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Dana Dhamma
« Reply #151 on: 25 November 2010, 09:09:11 AM »

Saya juga mengatakan Sariputta berdana dhamma kepada Moggallana, karena dalam hal ini ia telah memahaminya, maka dhamma (Assaji) itu telah menjadi miliknya. Maka di post yang lalu saya tulis:

Tambahan sedikit: walaupun buku dhamma bukan ditulis sendiri (1), tetapi jika seseorang telah mengerti ajaran (2), juga mengerti kecocokan kitab mana yang diberikan (3), dan akhirnya membawa pada pencapaian orang yang diberikan buku (4), maka itu juga termasuk dana dhamma. Karena ia mengerti, dan bisa membuat orang lain mengerti. Berbeda dengan tidak mengerti, lalu "tembak-tembakan" aja 1000 buku, syukur-syukur ada yang ngerti.

Walaupun syair bukan digubah sendiri (1), telah dimengerti Sariputta (2), diberikan ke Moggallana yang saya asumsi karena mereka teman sejak kecil, saling memahami kebijaksanaan masing-masing (3), dan Moggallana mencapai Sotapanna juga (4), maka saya katakan hal tersebut adalah dana dhamma.


Saya sependapat. Thanks atas tanggapannya Sdr. Kainyn  _/\_
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Dana Dhamma
« Reply #152 on: 25 November 2010, 09:25:31 AM »
Kadang bukan hanya tulisan di dalam buku Dhamma yang bisa berakhir pada perbedaan persepsi dan pengertian pada setiap orang. Khotbah dari Sang Buddha sendiri juga bisa ber-implikasi berbeda pada pendengar-nya...
Dilemma seperti ini sudah pernah di tanya-kan oleh Raja Milinda kepada Arahat Nagasena, dan tercantum di dalam MILINDA PANHA BAB VIII Pemecahan Dilema, butir ke-20

20. Cinta Kasih Sang Buddha

"Anda mengatakan bahwa Sang Tathagata melindungi makhluk hidup dari bahaya dan memberkati mereka dengan kebaikan.4 Akan tetapi ketika Sang Buddha sedang membabarkan Dhamma kepada para bhikkhu tentang perumpamaan api besar yang menyala-nyala,5 darah panas tersembur dari mulut enam puluh bhikkhu. Dengan pembabaran khotbah itu mereka menjadi celaka dan tidak baik. Jadi pernyataan Anda itu salah."
"Apa yang terjadi pada diri mereka itu disebabkan oleh perbuatan mereka sendiri."
"Tetapi, Nagasena, seandainya saja Sang Tathagata tidak membabarkan khotbah tersebut, apakah mereka akan muntah darah panas?"
"Tidak. Pada saat mereka menerima secara salah apa yang dibabarkan, maka api menyala di dalam diri mereka."
"Kalau begitu, berarti Sang Tathagata-lah yang menjadi penyebab utama yang menghancurkan mereka. Andaikan ada seekor ular yang masuk ke dalam sarang semut, dan ada orang yang memerlukan tanah datang untuk mengambil tanah. Lalu sebagai akibatnya ular itu mati karena terpendam dan tidak dapat bernafas, tidakkah hal itu berarti bahwa sang ular mati karena ulah orang tersebut?"
"Ya, baginda. Tetapi ketika Sang Tathagata membabarkan suatu khotbah, Beliau tidak melakukannya dengan kebencian. Beliau membabarkan dengan keadaan yang sama sekali terbebas dari kedengkian. Mereka yang berlatih dengan benar akan mencapai penerangan, tetapi mereka yang mempraktekkannya dengan salah akan jatuh. Seperti halnya, O baginda, ketika sebatang pohon mangga digoncang, maka buah yang tangkainya kuat akan tetap bertahan tak terganggu, sedangkan yang tangkainya busuk akan jatuh ke tanah."
"Kalau begitu, tidakkah para bhikkhu tersebut jatuh karena khotbah tersebut?"
"Dapatkah seorang tukang kayu yang hanya membiarkan kayu tergeletak saja tanpa melakukan apa pun mengharapkan kayu tersebut menjadi lurus dan dapat bermanfaat?"
"Tidak, Yang Mulia."
"Demikian juga, O baginda, dengan hanya mengamati para murid-Nya saja Sang Tathagata tidak dapat membuka mata mereka yang sudah siap untuk melihat. Tetapi dengan menyingkirkan mereka yang salah menangkap Ajaran maka Beliau menyelamatkan mereka yang sudah siap untuk diselamatkan. Dan karena kesalahan diri sendirilah maka mereka yang berpikiran jahat jatuh."


Ref :
4. A.i.20
5. A.iv.128-135

--

Saya setuju bahwa Dhamma dana adalah yang tertinggi, tetapi berusaha menilai apakah suatu pemberian (dana) adalah dhammadana adalah seperti kita mencoba mengukur seberapa jauh-nya jangkauan kamma yang akan terjadi. Dan kembali lagi menurut Milinda Panha, bahwa tanpa bantuan pandangan seorang sammasambuddha, seseorang tidak dapat menentukan jauhnya jangkauan kamma. (MILINDA PANHA, BAB VIII, butir ke-8 KEMURNIAN SANG BUDDHA)
« Last Edit: 25 November 2010, 09:29:32 AM by dilbert »
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #153 on: 25 November 2010, 11:27:19 AM »
Kadang bukan hanya tulisan di dalam buku Dhamma yang bisa berakhir pada perbedaan persepsi dan pengertian pada setiap orang. Khotbah dari Sang Buddha sendiri juga bisa ber-implikasi berbeda pada pendengar-nya...
Dilemma seperti ini sudah pernah di tanya-kan oleh Raja Milinda kepada Arahat Nagasena, dan tercantum di dalam MILINDA PANHA BAB VIII Pemecahan Dilema, butir ke-20

Spoiler: ShowHide
20. Cinta Kasih Sang Buddha

"Anda mengatakan bahwa Sang Tathagata melindungi makhluk hidup dari bahaya dan memberkati mereka dengan kebaikan.4 Akan tetapi ketika Sang Buddha sedang membabarkan Dhamma kepada para bhikkhu tentang perumpamaan api besar yang menyala-nyala,5 darah panas tersembur dari mulut enam puluh bhikkhu. Dengan pembabaran khotbah itu mereka menjadi celaka dan tidak baik. Jadi pernyataan Anda itu salah."
"Apa yang terjadi pada diri mereka itu disebabkan oleh perbuatan mereka sendiri."
"Tetapi, Nagasena, seandainya saja Sang Tathagata tidak membabarkan khotbah tersebut, apakah mereka akan muntah darah panas?"
"Tidak. Pada saat mereka menerima secara salah apa yang dibabarkan, maka api menyala di dalam diri mereka."
"Kalau begitu, berarti Sang Tathagata-lah yang menjadi penyebab utama yang menghancurkan mereka. Andaikan ada seekor ular yang masuk ke dalam sarang semut, dan ada orang yang memerlukan tanah datang untuk mengambil tanah. Lalu sebagai akibatnya ular itu mati karena terpendam dan tidak dapat bernafas, tidakkah hal itu berarti bahwa sang ular mati karena ulah orang tersebut?"
"Ya, baginda. Tetapi ketika Sang Tathagata membabarkan suatu khotbah, Beliau tidak melakukannya dengan kebencian. Beliau membabarkan dengan keadaan yang sama sekali terbebas dari kedengkian. Mereka yang berlatih dengan benar akan mencapai penerangan, tetapi mereka yang mempraktekkannya dengan salah akan jatuh. Seperti halnya, O baginda, ketika sebatang pohon mangga digoncang, maka buah yang tangkainya kuat akan tetap bertahan tak terganggu, sedangkan yang tangkainya busuk akan jatuh ke tanah."
"Kalau begitu, tidakkah para bhikkhu tersebut jatuh karena khotbah tersebut?"
"Dapatkah seorang tukang kayu yang hanya membiarkan kayu tergeletak saja tanpa melakukan apa pun mengharapkan kayu tersebut menjadi lurus dan dapat bermanfaat?"
"Tidak, Yang Mulia."
"Demikian juga, O baginda, dengan hanya mengamati para murid-Nya saja Sang Tathagata tidak dapat membuka mata mereka yang sudah siap untuk melihat. Tetapi dengan menyingkirkan mereka yang salah menangkap Ajaran maka Beliau menyelamatkan mereka yang sudah siap untuk diselamatkan. Dan karena kesalahan diri sendirilah maka mereka yang berpikiran jahat jatuh."


Ref :
4. A.i.20
5. A.iv.128-135

--

Saya setuju bahwa Dhamma dana adalah yang tertinggi, tetapi berusaha menilai apakah suatu pemberian (dana) adalah dhammadana adalah seperti kita mencoba mengukur seberapa jauh-nya jangkauan kamma yang akan terjadi. Dan kembali lagi menurut Milinda Panha, bahwa tanpa bantuan pandangan seorang sammasambuddha, seseorang tidak dapat menentukan jauhnya jangkauan kamma. (MILINDA PANHA, BAB VIII, butir ke-8 KEMURNIAN SANG BUDDHA)
Betul, saya rasa kita semua tidak tahu secara pasti apakah dana dhamma telah terjadi atau tidak. Tidak jauh-jauh ke pencapaian kesucian, dalam mengajar pelajaran sekolah saja walaupun murid mengangguk-angguk seperti mengerti, kita tidak tahu apakah ia paham atau tidak. Yang ingin saya bahas di sini hanyalah sebatas konsep dana dhamma, agar dibedakan dengan jenis dana lainnya.

Mengenai seberapa jauh kita mengajar, menurut saya adalah sesuai batasan diri sendiri dan pengetahuan kita akan orang lain. Jangan pernah mencoba hal-hal yang di luar kemampuan kita seperti meniru cara-cara 'ekstrem' seorang Buddha dalam mengajar.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: Dana Dhamma
« Reply #154 on: 25 November 2010, 04:23:24 PM »
Betul, saya rasa kita semua tidak tahu secara pasti apakah dana dhamma telah terjadi atau tidak. Tidak jauh-jauh ke pencapaian kesucian, dalam mengajar pelajaran sekolah saja walaupun murid mengangguk-angguk seperti mengerti, kita tidak tahu apakah ia paham atau tidak. Yang ingin saya bahas di sini hanyalah sebatas konsep dana dhamma, agar dibedakan dengan jenis dana lainnya.

Mengenai seberapa jauh kita mengajar, menurut saya adalah sesuai batasan diri sendiri dan pengetahuan kita akan orang lain. Jangan pernah mencoba hal-hal yang di luar kemampuan kita seperti meniru cara-cara 'ekstrem' seorang Buddha dalam mengajar.


karena NIBBANA dikatakan sebagai kebahagiaan tertinggi, maka seharusnya DANADHAMMA adalah Dana tertinggi.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Dana Dhamma
« Reply #155 on: 25 November 2010, 05:09:14 PM »
karena NIBBANA dikatakan sebagai kebahagiaan tertinggi, maka seharusnya DANADHAMMA adalah Dana tertinggi.
Semua dana materi, yang terbaik sekalipun, "hanya" akan menyebabkan seseorang terlahir di alam bahagia dalam waktu yang lama. Tetapi dana dhamma, membawa seseorang pada terhentinya dukkha. Itulah sebabnya dana dhamma dikatakan sebagai yang terbaik.


Offline freecloud79

  • Teman
  • **
  • Posts: 62
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • Dalam Tahap Belajar Dhamma
Re: Dana Dhamma
« Reply #156 on: 26 November 2010, 01:28:52 PM »
Contoh Kasus : Seorang anak yang melihat ibunya menyembelih ayam hidup untuk digoreng buat lauk makan keluarga, lalu anak tsb menjelaskan kepada ibunya mengenai pembunuhan dalam ajaran Dhamma, dan menasehati sang ibu apabila memang masih mau makan ayam supaya lain kali jangan menyembelih secara langsung. Beli dari pasar yang sudah memang tinggal dimasak jadi karmanya tidak begitu berat. Bagaimana sebab dan akibatnya dan akhirnya sang ibu pun mengerti.

Apakah contoh kasus di atas termasuk Dhammadana? dan Dhammadana yang bagaimana?
Sabbe Satta Dukka Pamuccantu
Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Dana Dhamma
« Reply #157 on: 26 November 2010, 01:35:54 PM »
Contoh Kasus : Seorang anak yang melihat ibunya menyembelih ayam hidup untuk digoreng buat lauk makan keluarga, lalu anak tsb menjelaskan kepada ibunya mengenai pembunuhan dalam ajaran Dhamma, dan menasehati sang ibu apabila memang masih mau makan ayam supaya lain kali jangan menyembelih secara langsung. Beli dari pasar yang sudah memang tinggal dimasak jadi karmanya tidak begitu berat. Bagaimana sebab dan akibatnya dan akhirnya sang ibu pun mengerti.

Apakah contoh kasus di atas termasuk Dhammadana? dan Dhammadana yang bagaimana?

berkat si anak maka si ibu meninggalkan pembunuhan makhlk hidup. yes, IMO itu adalah Dhammadana

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Dana Dhamma
« Reply #158 on: 24 December 2010, 01:08:57 AM »
Semua dana materi, yang terbaik sekalipun, "hanya" akan menyebabkan seseorang terlahir di alam bahagia dalam waktu yang lama. Tetapi dana dhamma, membawa seseorang pada terhentinya dukkha. Itulah sebabnya dana dhamma dikatakan sebagai yang terbaik.

Dana dhamma dikatakan yang terbaik,karena dilihat dari prosesnya.Sebelum ada tindakan pasti ada dhamma duluan.Dhamma bukan sebuah benda,tapi dhamma hanya diolah dipikiran.Baik dhamma itu kita dapat dari mendengar,melihat atau merasakan.Jadi setelah mengetahui tentang dhamma maka orang akan melakukan tindakan yang sesuai dhamma.

Contoh sederhana:
-seseorang yang selalu kita beri ikan.Tidak akan pernah tahu cara mendapatkan ikan.Tapi jika kita ajarkan dia memancing,maka dia akan mencari ikan untuk dirinya sendiri.Kita sebagai yang mengajar mendapatkan manfaat dan yang belajar juga mendapatkan manfaat.

Berdana dhamma sama dengan berdana ilmu.Yang jika dipraktekkan akan memberikan manfaat yang besar.Dan dhamma itu juga bertingkat-tingkat.Sama seperti sekolah,jika sudah belajar sampai ini maka udah lulus SD.Sampai itu udah lulus SMA.Kalau sudah lulus SMA berarti sudah tercerahkan.

Jadi jika ditanya apakah berdana buku dhamma termasuk dana dhamma?Saya akan menjawab IYA.Dhammma yang diberikan dalam bentuk tulisan.

Dan apakah dengan memberikan spam tipitaka termasuk dana dhamma?Saya akan menjawab IYA.Tapi karma anda tidak akan berbuah banyak.Kenapa begitu?karena anda kurang bijaksana.
Contoh sederhana:
-Disaat saya ingin menanam jagung.Apa yang saya lakukan pertama kali?Saya akan melihat kondisi tanahnya.Karena didaerah saya tanah gambut berarti kadar asamnya tinggi.Maka saya akan mencari benih jagung yang cocok untuk tanah tersebut.Salah pemakaian benih,maka dijamin panennya gagal.

Coba anda spam dengan sebuah cerita yang mengandung dhamma.Itu akan berbuah lebih baik dari pada spam tipitika.Karena seorang Buddhisme saja banyak tidak mengerti tipitika apalagi non budhis.Jadi bukan tanahnya tidak subur,si penanamnya yang kurang bijaksana.

Contoh buku RAPB dhammacitta,sudah dilakukan aturan main bahwa dengan memposting 100 baru bisa mendapatkan buku tersebut.Itu sudah termasuk salah satu tindakan bijaksana yang menyeleksi keseriusan seseorang.Dan jika ternyata masih kejadian Buku RAPB yang tebal itu jadi pengganjal lemari, itu berarti orangnya tidak berjodoh dengan dhamma.Seperti Sang Buddha katakan,jika debu mata itu terlalu tebal.Sudah tidak kelihatan apa-apa lagi.

Contoh lain:Berkat kebaikan bro Hendra,saya harus menunggu lebih dari 6bln untuk mendapatkan buku Digha Nikaya.Dan saya harus mengkonfirmasi beberapa kali baru mendapatkannya.Itu sudah seleksi,jika saya tidak membacanya.Berarti saya yang tidak berjodoh. (sebenarnya nyindir bro hendra   =)) =)) )

Tapi jika diukur lagi, lebih banyak manakah panennya(karmanya) jika seseorang hanya memberikan buku berisi dhamma dengan yang langsung membimbing dhamma? Jelas lebih banyak yang membimbing.Selama membimbingnya benar.

Jadi kesimpulan akhir,berdana buku dhamma  termasuk dana dhamma.


[at]Kainyn_Kutho
Saya pernah membaca,bahwa kelelawar digua yang mendengarkan diskusi tentang dhamma,walaupun dia tidak mengerti.Setelah mati,kelelawar itu hidup ke alam lebih baik.Juga seekor ayam betina yang mencari makan disebuah vihara,dan setiap hari mendengar dhamma para bhikkhu.Juga setelah mati mendapatkan kehidupan lebih baik.




PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Dana Dhamma
« Reply #159 on: 24 December 2010, 01:13:32 AM »
Jadi kesimpulan akhir,berdana buku dhamma  termasuk dana dhamma.

Yup, tapi yang melakukan dana Dhamma adalah si penulis dong...

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Dana Dhamma
« Reply #160 on: 24 December 2010, 01:18:45 AM »
Yup, tapi yang melakukan dana Dhamma adalah si penulis dong...

Semuanya........baik pengarang,penulis,percetakan dll.Dan salah satu hal lain yang mempengaruhi adalah niatnya.Disaat dia mengerjakan, dia berniat semoga dhamma ini bermanfaat bagi kebahagian semua makhluk.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Dana Dhamma
« Reply #161 on: 24 December 2010, 01:24:05 AM »
Semuanya........baik pengarang,penulis,percetakan dll.Dan salah satu hal lain yang mempengaruhi adalah niatnya.Disaat dia mengerjakan, dia berniat semoga dhamma ini bermanfaat bagi kebahagian semua makhluk.

hehehe... tidak dong, para penyumbang ataupun penerbit dan percetakan boleh saja ada niat, tapi tetap saja bukan mereka yang menjelaskan Dhamma tersebut melainkan si penulis. Selebihnya hanya pendukung terjadinya suatu Dana Dhamma...

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Dana Dhamma
« Reply #162 on: 24 December 2010, 01:34:40 AM »
hehehe... tidak dong, para penyumbang ataupun penerbit dan percetakan boleh saja ada niat, tapi tetap saja bukan mereka yang menjelaskan Dhamma tersebut melainkan si penulis. Selebihnya hanya pendukung terjadinya suatu Dana Dhamma...

Jika menurut saya, semua yang terlibat itu menjadi satu kesatuan yang disebut dana dhamma.Yang membedakan hanya langsung dan tidak langsung.Dan besar karma baik yang diterima tiap-tiap orang.Contohnya:Sama seperti tubuh.Jika hanya kaki saja tidak bisa dikatakan itu tubuh.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Dana Dhamma
« Reply #163 on: 24 December 2010, 01:38:26 AM »
Jika menurut saya, semua yang terlibat itu menjadi satu kesatuan yang disebut dana dhamma.Yang membedakan hanya langsung dan tidak langsung.Dan besar karma baik yang diterima tiap-tiap orang.Contohnya:Sama seperti tubuh.Jika hanya kaki saja tidak bisa dikatakan itu tubuh.

Kalo gt, orang berdana barang kebutuhan, pabrik dan penjual juga ikutan berdana dong ? Tapi berdana kok dituker ama duit ya ? 

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Dana Dhamma
« Reply #164 on: 24 December 2010, 01:40:24 AM »
Jika penulis saja maka itu penulis buku dhamma,jika penerjemah saja maka itu penerjemah buku dhamma,jika penyumbang saja maka itu penyumbang pembuatan buku dhamma.Jika semuanya bekerja karena tujuan yang sama untuk membagikan buku dhamma terjadi tindakan mewujudkan  barulah terjadi DANA DHAMMA.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

 

anything