Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi > Mahayana

Etika Diskusi

<< < (16/16)

Nevada:

--- Quote from: bond on 16 February 2010, 05:12:26 PM ---Ya itu pendapat anda juga silakan saja. Paling tidak ada informasi berimbang agar member bisa menimbang suatu pertimbangan apa2 saja yg terjadi dan implikasinya. Seperti hukum dan apa2 celah2 hukumnya.  _/\_

--- End quote ---

:)

Nevada:

--- Quote from: chingik on 16 February 2010, 05:04:29 PM ---Mencela dan menyindir masuk dalam ranah apa dalam aspek kamma?
akusala kamma atau kusala kamma? jika terjawab, maka saya rasa masalahnya bisa clear.


 thanks

--- End quote ---

Lagi-lagi akusala ataupun kamma buruk dijadikan fatalis.

bond:
ASTAGA!!!  :))

K.K.:

--- Quote from: upasaka on 16 February 2010, 05:18:49 PM ---Lagi-lagi akusala ataupun kamma buruk dijadikan fatalis.

--- End quote ---

Mungkin bukan maksudnya bro chingik menjadikan semacam "fatalisme", tetapi mencoba menentukan patokan etis atau tidaknya berdasarkan kamma baik/buruk. Hal ini memang susah dilakukan karena bisa saja diskusi itu etis, namun didasari niat yang tidak baik.

chingik:
 [at] ryu
Kejahatan seseorang diungkapkan bukan dengan cara mencelanya, tetapi memberi tahunya.
Contoh mencela: "hai engkau penjahat kotor yg telah mencuri sepeda teman ku"
Contoh memberitahu, "hai sdr.xx, mencuri adalah perbuatan yang tercela"  

 
 [at] Kainyn
Salah satu pembelajaran dhamma adalah mengembangkan kusala kamma dan mengurangi akusala kamma.
Ini bukan sikap fatalis.


Oke, karena ini adalah topik warning utk bro.Truth, dan agar tidak melebar ke mana-mana, maka thread ini akan ditutup, dan diharapkan rekan2 dapat mentaati aturan yang berlaku.
Bagi yg ingin melanjutkan silakan bukan thread baru.
Dengan adanya aturan ini, maka Moderator berhak memberi warning, menghapus , meremove posting-postingnya yang tentu akan diberitahu lewat PM  terlebih dahulu.
Thanks

Navigation

[0] Message Index

[*] Previous page

Go to full version